Anda di halaman 1dari 3

KESEIMBANGAN PASAR DUA MACAM PRODUK

Di pasar terkadang permintaan suatu barang dipengaruhi oleh permintaan barang lain. Ini bisa
terjadi pada dua macam produk atau lebih yang berhubungan secara substitusi (produk pengganti)
atau secara komplementer (produk pelengkap).
Produk substitusi misalnya: beras dengan gandum, minyak tanah dengan gas elpiji, dan lain- lain.
Sedangkan produk komplementer misalnya: teh dengan gula, semen dengan pasir, dan lain
sebagainya.
Dalam pembahasan ini dibatasi interaksi dua macam produk saja.
Secara matematis fungsi permintaan dan fungsi penawaran produk yang beinteraksi mempunyai
dua variabel bebas.
Kedua variabel bebas yang mempengaruhi jumlah yang diminta dan jumlah yang ditawarkan
adalah (1) harga produk itu sendiri, dan (2) harga produk lain yang saling berhubungan.
Notasi fungsi permintaan menjadi:
Qdx = a0 - a1Px + a2Py
Qdy = b0+ b1Px - b2Py
Sedangkan fungsi penawarannya:
Qsx = -m0 + m1Px + m2Py
Qsy = -n0 + n1Px + n2Py
Dimana:
Qdx= Jumlah yang diminta dari produk X
Qdy= Jumlah yang diminta dari produk Y
Qsx= Jumlah yang ditawarkan dari produk X
Qsy= Jumlah yang ditawarkan dari produk Y
Px= Harga produk X
Py = Harga produk Y
a0,b0,m0,n0 = konstanta
SYARAT KESEIMBANGAN PASAR DICAPAI JIKA:
Qsx = Qdx dan Qsy = Qdy
PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI PADA KESEIMBANGAN PASAR

Adanya pajak yang dikenakan pemerintah atas penjualan suatu barang akan menyebabkan
produsen menaikkan harga jual barang tersebut sebesar tarif pajak per unit (t), sehingga fungsi
penawarannya akan berubah yang pada akhirnya keseimbangan pasar akan berubah pula.
Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar
Keseimbangan Sebelum Pajak (tax)Pd = PsKeseimbangan Setelah Pajak (tax)Pd = Ps +
taxPDemandSt(Qt,Pt)S Pt P(Q,P)Qd,QsQt Q .

PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR

Adanya subsidi yang diberikan pemerintah atas penjualan suatu barang akan menyebabkan
produsen menurunkan harga jual barang tersebut sebesar subsidi per unit (s), sehingga fungsi
penawarannya akan berubah yang pada akhirnya keseimbangan pasar akan berubah pula. Fungsi
penawaran setelah subsidi menjadi:Ps = f(Q) – sQs = f( P + s )

FUNGSI KONSUMSI

Fungsi konsums iadalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara konsumsi (C) dengan
pendapatan (Y). Pada umumnya, fungsi konsumsi diasumsikan mempunyai persamaan linear
sebagai berikut.

Syarat mutlak fungsi konsumsi, yaitu:


- nilai a = harus positif
- nilai b = harus positif

Keterangan:
C = tingkat konsumsi nasional
a = besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nol atau autonomous consumptio(nk
onsumsi otonom).
b = MPC yaitu tambahan pendapatan yang digunakan untuk tambahlah pengeluaran.
Untuk mengetahui besarnya a, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Di mana Average Propencity to Consum(Ae PC), artinya hasrat untuk berkonsumsi rata-rata.
APC adalah perbandingan antara besarnya konsumsi pada suatu tingkat pendapatan nasional (C)
dengan besarnya tingkat pendapatan nasional itu sendiri (Y).

Bila ditulis dengan rumus adalah:

Dalam fungsi konsumsi, kita juga harus mengenal tingkat pendapatan Break Even Point (BEP)
atau Break Even Income (BEI). Adapun maksud tingkat pendapatan BEP adalah tingkat
pendapatan, di mana besarnya pendapatan sama dengan besarnya pengeluaran untuk konsumsi,
yang dapat dirumuskan:

ANALISIS PELUANG POKOK

Analisis Pulang Pokok (break-even) yaitu suatu konsep yang digunakan untuk menganalisis
jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual agar perusahaan tidak mengalami
kerugian. Keadaan pulang pokok (profit nol, π = 0 ) terjadi apabila R = C ; perusahaan tidak
memperoleh keuntungan tetapi tidak pula menderita kerugian. Secara grafik hal ini ditunjukkan
oleh perpotongan antara kurva R dan kurva C.

Anda mungkin juga menyukai