BLOK 3
DASAR-DASAR FISIKA
a. STRUKTUR ATOM
Atom mempakan unit (satuan) terkecil dari suatu unsur, misalnya oksigen hidrogen dll.
Sebuah atom terdiri dari INTI yang dikelilingi oleh elektron dengan jumlah yang
cukup sehingga muatan listrik dari atom tersebut menjadi netral. Inti atom yang pejal,
terletak di tengah-tengah, yang bermuatan positif dari suatu atom terdiri dari neutron dan
p rot on . Neut ron dan P rot ron m em pun yai m as a ya n g ham pi r s am a, akan
t et api proton mempunyai muatan positif dan neutron tidak bermuatan. Cara yang
sering digunakan umuk menunjukkan struktur atom adalah:
A
A adalah nomor masa yang menunjukkan jumlah proton dan neutron di dalam inti
Z adalah nomor atom dari unsur, yang menunjukkan jumlah proton (muatan positip) di
dalam inti man jumlah elektron yang mengelilingi inti. Jumlah neutron didalam inti
adalah A - Z
Atom dapat dibayangkan sebagai sistem planet dari elektron yang bergerak mengelilingi inti.
Elektron yang mengorbit dalam jarak yang terdekat dengan inti berjumlah 2 buah. Yang berada
dalam orbit kedua berjumlah 8 elektron. Selanjutnya dengan ketentuan bahwa jumlah
maksimum elektron dalam orbit ke-n adalah : 2n2 dimana n = 1.2.3 ........................................
adalah Hama orbit. Orbit terdalam (n=1) disebut orbit K (kulit k), orbit kedua disebut kulit L
dan orbit ketiga disebut kulit M, dst
b. IONISASI
Dengan mudah sebuah elektron dapat dikeluarkan dari atom atau molekul . Satu atau
lebih elektron dapat jugs ditambahkan pada atom. Atom yang telah mengalami perubahan
jumlah elektron yang demikian mempunyai muatan listrik yang positif karena jumlah
proton melebihi elektron. Istilah ion digunakan untuk menunjukkan atom atau
sekelompok atom yang mengandung muatan listrik. Muatan yang dikandung oleh tiap ion
S-x
Juga ionisasi pada H2O (air) menjadi H+ + HO- ,dan kemudian membentuk H202 ( peroksida )
H20 -------------------------- H+ + HO- ---------------------- H202
S-X
c. ISOTOP
Walaupun semua atom dari unsur tertentu mempunyai jumlab proton yang Sama, terdapat juga
atom dengan jumlah neutron yang berbeda . Dengan demikian dapat diartikan babwa suatu
unsur dapat mempunyai beberapa jenis atom. Contoh, unsur fosfor (P), mempunyai nomor
atom 15 (15 proton ), akan tetapi unsur fosfor dapat mempunyai jumlah neutron yang
berbeda yaitu :
2 8 P 15 proton, 13 neutron ( Z - 15 , A - 28 )
15
2 9 P 15 proton, 14 neutron ( Z = 15, A = 29 )
15
dan seterusnya.
Bentuk yang berbeda ini dinamakan ISOTOP dari unsur tersebut. Semua isotop dari suatu unsur
tertentu mempunyai sifat kimia yang sama oleh karena sifat kimia ditentakan oleh nomor atom
dari unsur.
Unsur yang mempunyai nomor massa ( A ) yang sama disebut ISOBAR. Contoh :
5 7 Fe dan 5 7 C o
2 6 27
Isobar ini dapat dipisahkan secara kimia karena mempunyai jumlah elektron yang
berbeda, jadi mempunyai sifat kimia yang berbeda. Unsur yang mempunyai jumlah
neutron yang sama di dalam, intinya dinamakan isotop.
1. RADIASI ALAM
a. Radiasi alam yang berasal dari sinar kosmis
b. Radiasi yang berasal dari panas matahari yang tinggi
c. Radiasi dari unsur-unsur kimia yang terdapat dalam lapisan kerak bumi
d. Radiasi bahan radioaktif alam
2. RADIASI BUATAN
a. Sinar x, berasal dari tabung Roentgen
b. Phospor,Jodium dlI
c. Radiasi nuklir
d. Sinar LASER
Hasil temuannya mendapat pengakuan, setelah dipublikasi pada seminar 23 Januari 1896 di
Universitas Wuzburg . Lahir di Lenep 23 Maret 1843 dan meninggal di Munchen 10
Februari 1923. Setelah W.0 Roentgen wafat , sinar X dinamakan sinar Roentgen.
Di bagian ini terdapat sebuah tranformator yang memberi tenaga pada semua bagian
pesawat. Pada transformator inilah dilakukan pengaturan tegangan tinggi, yang akan
diberikan pada tabung sinar x. Tegangan tabung ini dapat (25 kv untuk pemotretan
buah dada misalnya) atau tegangan tinggi (125 kv untuk pemotretan kepala dengan
teknik tegangan tinggi).
3. ALAT PENGATUR WAKTU
Sebuah alat, atau rangkaian khusus yang di rebut "Timer". Timer ini ada yang
berupa alat mekanis (dengan pegas), elektromekanis (dengan motor listrik),
SATUAN RADIASI
Satuan radiasi merupalcan ukuran untuk menunjukkan besamya paparan atau pancaran
radiasi dari suatu sumber radiasi, banyaknya dosis radiasi yang diberikan atau yang
diterima oleh suatu medium yang terkena radiasi.
Roentgen
Menunjukkan besarnya intensitas sinar-X atau sinar Gamma, yang dapat menghasilkan
Dalam satuan SI, satuan dosis radiasi serap disebut Gray (Gy).
I Gy = 1 J/kg.
I Gy = 100 Rad
1 R = 0,00869 Gy
Curie
Menyatakan intensitas sumber radiasi. Lebih banyak digunakan dalam satuan SI, yaitu
Becquel (13q).
Energi radiasi awalnya akan diserap oleh set. Interaksi ini terjadi dalam waktu sangat
singkat (10-16 detik). Lalu terjadi proses ionisasi.
Apabila berkas sinar X berinteraksi awal (initial interaction) dengan molekul biologic
sehingga langsung menyebabkan ionisasi di dalam molekul tersebut, disebut sebagai 'direct
effect of the radiation' (efek langsung). Contohnya adalah apabila molekul DNA terkena
foton sinar X, make ionisasi langsung adalah terputusnya rantai DNA, atau terjadinya
perubahan pada sekuens basa yang potensial menyebabkan terjadinya perubahan 'code'
yang dibawa molekul.
Efek langsung jarang terjadi dibandingkan 'indirect effect of the radiation' (efek tidak
langsung). Efek tidak langsung adalah bile ionisasi melalui molekul yang berbeda. Setelah
10-16
proses ionisasi, dalam waktu detik terjadi Proses Kimia Fisika, yaitu ion-ion yang
telah terurai tadi bereaksi dengan molekul air lainnya. Oleh karena tubuh manusia sebagian
besar terdiri dari air, maka yang sering terjadi adalah efek tidak langsung dan proses
ionisasi yang umum sebagai berikut.:
Air terdisosiasi: H20 -----> H20+ + e-
Selanjutnya ion air mengalami reasosiasi menjadi molekul air yang lengkap, atau memicu
terjadinya reaksi lain, seperti:
H2 0 + + e - + H20 --> H 2 0 + + H2O -
HOH + dan HOH- ini bersifat tidak stabil dan berdisosiasi lagi
H2 0 + - - > H + + H *
H2 0 - - - > O H - + H *
OH* dan H* adalah radikal bebas (molekul netral/tidak bermuatan, dengan elektron
tunggal/tidak berpasangan. Radikal bebas ini sangat reaktif dan tidak stabil, bertahan
hanya 10-5 sec.. Radikal bebas menstabilkan diri dengan memasangkan elektron tunggalnya,
dengan elektron orbital molekul-molekul lain, melalui proses transfer ekstra elektron atau
berdekatan, sehingga molekul organik ini menjadi radikal bebas. Demikian seterus nya,
free radicals' ini akan menstabilkan diri lagi dengan molekul lainnya.
H20+ ------
H+ + OH*
H 0 e-
2 + ---> H20-
H2 0 ----> OH - + H*
Selain terbentuk ion-ion baru, terbentuk juga radikal bebas yang sangat reaktif yaitu
OH* dan H*. Radikal bebas OH* dengan radikal bebas OH* lainnya akan membentuk
peroksida (oksidator kuat). Beberapa detik kemudian terjadi Proses Kimia-Biokimia. H202
(Hydrogen Peroxyde) dan H02 (Radical HydroperoxylRH) adalah zat toksik untuk
jaringan biologic, yang potensial menyebabkan kerusakan.
OH* + OH* ----> H202
H* + O 2 ----> H02*
H
02*+HO2* ----> H202+02
Radikal bebas dan peroksida menyerang molekul protein, enzim, lemak, karbohidrat, DNA
dan kromosom. Kerusakan DNA akibat radiasi menyebabkan gangguan sekuens basa,
sehingga terjadi cacat pads proses sintesis protein atau terjadi penyimpangan proliferasi sel
seperti pada kanker.
Selanjutnya adalah Proses Biologis. Proses ini terjadinya bervariasi, mulai dari
beberapa puluh menit sampai beberapa puluh tahun, tergantung tingkat kerusakan sel yang
telah terjadi.
Kerusakan sel dapat berakibat
* Sel langsung mati.
* Pembelahan sel terhambat/tertunda
* Perubahan permanen pada sel anak setelah terjadi pembelahan sel induk
4. Efek Heriditer : efek radiasi ionisasi yang merusak sel -sel reproduksi
sehingga mempengaruhi sifat keturunan/genetik yang akibatnya akan tampak pada
keturunannya. Perlu diingat bahwa efek radiasi bersifat kumulatif, yaitu efek yang
terjadi akibat dosis berulang-ulang. Kerusakannya bersifat permanent.
Gejala umum efek radiasi ionisasi bisa hilang sama sekali atau hanya hilang sebagian saja.
Misalnya terapi radiasi daerah manapun, teta p memberikan gejala umum berupa
mual/muntah, lemah dsb. Gejala lokal akibat radiasi biasanya berupa peradangan setempat,
baik bersifat Akut ataupun kronis. Bila mengenai organ reproduksi dapat berupa impotensi
atau sterilitas.
Efek radiasi ionisasi pada alat pengecap :
Pada "Taste Buds" (termasuk sensitive), radiasi ionisasi dapat menyebabkan terjadinya
degenerasi luas Penderita kehilangan kemampuan pengecapan. Hal ini juga disebabkan
oleh perubahan pada saliva.
Efek pada kelenjar ludah :
Dosis radiasi 2000-3000 Rad, seperti pada terapi kanker mulut dan orofarings, dapat
menyebabkan sangat berkurangnya sekresi saliva sehingga terjadi Xerostomia dan kesulitan
menelan disertai rasa sakit.
Sarana fisik untuk suatu Bagian Radiologi yang memenuhi persyaratan sangat
menentukan peningkatan mum proteksi radiasi. Penyediaan sarana dan fasilitas bagian radiologi
bukan hanya dalam kuantitas, tetapi lebih diutamakan dalam kualita s. Penggunaan
fasilitas yang baik dan memenuhi syarat sangat membantu mengurangi radiasi pada
operator. Perlindungan operator harus diutamakan umuk menjamin keselamatan karena
merupakan tenaga utama yang paling lama berada di daerah tersebut.
Sarana dan fasilitas proteksi radiasi meliputi :
- Proteksi Radiasi terhadap masyarakat di sekitar instalasi radiasi
- Proteksi Radiasi terhadap pasien
- Proteksi Radiasi terhadap operator
- Proteksi Radiasi terhadap bahaya radiasi bocor
Usaha proteksi tehadap masyarakat di sekitar instalasi radiasi mempakan suatu hal
yang kompleks. Karena biasanya bagian radiologi merupakan, bagian dari suatu gedung,
yang akan berdampingan dengan bagian – bagian lain. Ada dua hal yang perlu
diperhatikan untuk mengurangi radiasi terhadap, masyarakat dan lingkungan di sekitar
instalasi radiasi :
1. Pembatasan penggunaan sumber-sumber radiasi untuk tujuan survei kesehatan
masyarakat, kecuali bila ada kemungkinan ditemukan suatu penyakit secara pasti.
2. Pengawasan ketat dan persyaratan perizinan yang mutlak bagi pemakaian s umber
radiasi, dan dilaksanakan dengan baik serta penjualan alat-alat yang memenuhi
persyaratan.
Khusus untuk bidang kedokteran dan kedokteran gigi usaha -usaha proteksi yang
dilakukan terhadap masyarakat adalah sebagai berikut :
Bahan proteksi
a. Timbal (Pb) adalah bahan proteksi radiasi utama yang paling umum dipakai. Biasanya
dibuat dalam bentuk apron, sarung tangan atau penutup gonad. Dapat juga dipakai sebagai
bahan untuk melapisi dinding, lantai dan langit-langit.
b. Konstruksi dinding dari beton dapat juga digunakan sebagai bahan proteksi radiasi.
c. Bahan-bahan lain seperti baja, barium, plaster, batu, keramik, bata atau kaca juga
memiliki kemampuan menyerap radiasi yang dapat dihitung nilai kesetaraannya
dengan Pb.
Usaha-usaha lain yang dapat dilakukan adalah
I . Pemberian tanda khusus berupa simbol radiasi di daerah sumber-sumber radiasi
termasuk di ruangan pesawat radiodiagnostik.
2. Pemeriksaan yang menggunakan sinar X di rumah sakit atau poliklinik, harus
dilakukan dibagian Radiologi kecuali bila keadaan pasien tidak mengizinkan.
3. Orang tua atau orang lain yang mengantar pasien harus berada jauh dari ruangan
sinar-X atau memakai pelindung bila berada di dalam ruangan.
4. Pemakaian bahan proteksi pada dinding, lantai, dan langit-langit.
5. Penggunaan pesawat sinar X dengan kualitas terbaik , yang telah mendapat izin dari
Departemen Kesehatan.
6. Pemeriksaan periodik tentang kebocoran radiasi pada pesawat sinar-X.
7. Gunakan alat pengukur radiasi di ruangan, misalnya dengan survey meter.
Persyaratan sarana dan fasilitas proteksi radiasi termsuk juga proteksi terhadap
adanya radiasi bocor. Untuk mengetahui ada tidaknya atau besarnya radiasi bocor perlu
dilakukan pengetesan pada pesawat dengan cara mengaktifkan pesawat dalam beberapa saat.
Kemudian dihitung dalam satuan R/jam. Radiasi bocor adalah radiasi yang
dihasilkan dan dikeluarkan dari kepala tabung sinar-X yang tidak melalui Cone.
Persyaratan pekerja instalasi radiasi dalam bal ini tenaga operator (radiografer)
merupakan masalah yang sangat penting, karena berhubungan secara langsung maupun
tidak langsung dengan mutu radiograf yang dihasilkan. Selain memiliki ketrampilan yang
memenuhi syarat, pekerja instalasi radiasi juga memiliki dan harus memperhatikan
semua faktor-faktor mengenai proteksi radiasi.
Dalam, melakukan tugasnya sehari-hari, operator harus dapat memiliki pola kerja yang
sistematik teliti dan hati-hati, untuk dapat menghindari kesalahan.
Ketelitian operator biasanya diperlukan pada waktu membaca Surat konsul, terutama
dalam hal regio gigi yang akan diperiksa dan tujuan pembuatan foto radiografis tersebut. Hal
ini sangat penting untuk menghindari kesalahan dan pengulangan pembuat an
radiograf yang akan menambah beban radiasi pada pasien.
Perizinan dan pengawasan terhadap pemakaian sumber radiasi diatur dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia dan Perka (Peraturan Kepala) BAPETEN (Badan
Pengawas Tenaga Nuklir).
SIFAT-SIFAT SINAR X
Sinar-X yang terbentuk akibat adanya benturan elektron-elektron pada target, merupakan
suatu bentuk berkas yang terdiri dari foton-foton sinar-X, sehingga tidak mungkin di
dapatkan suatu sumber sinar-X yang berupa titik.
Kecepatan sinar-X sama dengan kecepatan cahaya di udara yaitu 3,1010 cm / detik.
Sinar-X berjalan menurut garis lurus dan bentuk berkasnya menyebar
(divergen). Hal ini menyebabkan gambaran hasil pemeriksaan radiografis dapat
mengalami pembesaran.
Di udara bebas Sinar-X mengikuti hukum kuadrat terbalik (Inverse Square Law) yaitu
bila jarak dari sumber sinar-X dikalikan dua, maka intensitas sinar-X akan berkurang
menjadi ¼ nya.
Sinar-X memiliki kekuatan penetrasi tinggi, dan dapat berinteraksi dengan materi yang
dilaluinya. lnteraksi tersebut dapat menyebabkan terjadinya ionisasi yaitu
penguraian atom netral yang akan menghasilkan ion bermuatan negatif dan
positif. Oleh karena itu Sinar-X disebut jugs sinar pengion atau radiasi ionisasi.
Sinar-X tidak bermuatan listrik dan tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet.
Sinar-X yang sifatnya dapat mengionisasi materi, bila mengenai jaringan hidup dapat
menyebabkan kerusakan jaringan. Dengan demikian karena Sinar-X mempunyai efek
biologic pada sel-sel somatik dan genetik, maka salah satu kegunaan sinar ini adalah
dapat untuk terapi kanker (radioterapi).
Setelah sinar-X mengenai jaringan tubuh, selanjutnya dapat mengalami:
diabsorpsi seluruhnya oleh jaringan tubuh, dan kehilangan akan seluruh
energinya
diteruskan seluruhnya tanpa mengalami absorpsi
diabsorpsi sebagian dan sebagian lagi membentuk radiasi scatter (radiasi
hambur).
Faktor-faktor Penyinaran
Kilovoltage (Kv/kVp)
kV / kVp atau kilovoltage/kilovoltage peak, merupakan satuan,indikator
kualitas yang dihasilkan oleh pesawat sinar-X. Makin besar kVp, makin tinggi
energi daya tembus foton-foton sinar-X. Penggunaan kVp yang optimum,
umumnya berdasarkkan pengalaman operator dalam menentukan
ketebalan struktur yang akan diperiksa.
Milliampere ( mA )
Milliampere menentukan kuantitas Atau jumlah sinar-X yang dihasilkan di
dalam tabung sinar-X. Densitas gambaran radiografis dipengaruhi oleh
perubahan milliampere.
Radiopak
logam
tulang
otot
lemak
jar. lunak
udara
Radiolusen
Jenis Film
Jenis film juga sangat mempengaruhi gambaran radiografik yang dihasilkan.
No Screen film digunakan untuk radiografi Intra Oral, dan dapat
menghasilkan gambar dengan kualitas dan kejelasan yang maksinnum.
Screen film digunakan untuk radiografi Ekstra Oral, dan gambaran
radiografik yang dihasilkan tidak sejelas film No Screen. Penggunaan
jenis film ini harus dilengkapi dengan Intensifying screen.
Berdasarkan keeepatannya (speed) film dibedakan :
Tipe B
Tipe D
Tipe E
Makin cepat jenis suatu film (film dengan kecepatan tinggi), makin sedikit
jumlah radiasi yang dibutuhkan, sehingga semakin sedikit membutuhkan
waktu penyinaran
Yang paling sering digunakan yaitu film No. 2 ( film dental) Film
ini dikemas dalam, 1 paket yang terdiri dari:
a. Pembungkus luar dari plasaik Imak
melindungi dari cairan yang dapat mengkontaminasi film mis : saliva
b. Kertas hitam
melindungi dari cahaya yang dapat merusak film
c. Film radiografik
d. Kertas hitam
e. Lead foil
Terdapat di bagian belakang film / arah sinar – X (sisi biru)
f. Pembungkus luar dari plastik.
Focal Soot
Radiasi sinar-X memancar dari Focal Spot. Lebar focal Spot mempengaruhi
kwalitas gambaran radiografis yang dihasilkan. Makin lebar focal spot
semakin lebar berkas sinarX yang terbentuk, maka makin besar daerah kabur
yang terjadi (Efek Penumbra).
PERIAPIKAL
Mencakup gigi geligi dan sekitamya sampai dengan daerah periapikal.
Gambar
OKLUSAL
Rahang atas
Topografi Rahang Alas ( Standard Occlusal )
Rahang bawah
Topografi Rahang Bawah ( Standard Occlusal )
Crossection Rahang Bawah ( Vertex Occlusal=True Occlusal )
Oklusal Oblik Rahang Bawah ( Lower Oblique Occlusal )
Gambar
Gambar :
I . Underdeveloped
a. Temperatur developer terlalu rendah
B. Penyinaran berlebihan
1. mA berlebihan.
2. kVp berlebihan.
3. Waktu berlebihan.
4. Jarak film – sumber sinar-X terlalu dekat.
A. Underdeveloped
B. Underexposure
C. kVp berlebih.
Kontras,detil, ketajaman
Eric Whaites : Essentials of Dental Radiography and Radiology, 3th edition, Edinburg
London Newyork Oxfort Philadelphia St.Louis Sydney Toronto, Churchill Livingstone,
2003.
Stuart C White, D.D.S, PhD; Michael J. Pharoah, D.D.S, MSc, FRCD(C) : Oral
Radiology Principles and Interpretation, 5th edition, St. Louis Missouri, Mosby, 2000.