Manajemen
Komunikasi
Proyek
07
Teknik Teknik Sipil P111700008 Bernadette Detty Kussumardianadewi, ST, MT
Dr. Ir. Albert Eddy Husin, MT.
Abstract Kompetensi
Modul ini membahas mengenai Mahasiswa mampu menjelaskan
macam macam metode/ teknik metode komunikasi apa saja yang
Komunikasi Proyek danTahapan dipakai proyek dan tahapan dalam
pada metode komunikasi metode komunikasi
Pembahasan
A. Pengertian
Meski begitu, pengulangan yang terlalu banyak juga akan mencapai titik limit fungsi, lalu
pesan menjad hilang. Oleh karena itu, anda harus dapat menggunakan pengulangan-
pengulangan yagn diberi variasi supaya menjadi menarik agar tidak membosankan saat
komunikasi yang anda bicarakan.
iklan di televisi merupakan salah satu contoh dari metode repitisi atau redundan
2. Metode kanalisasi
Kita harus benar-benar mengenal sasarannya yaitu khalayak.anda harus mengetahui
persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan kepada khalayak, sehingga bisa
menyesuaikan diri dengan khalayak.
3. Metode informative
Metode ini menjelaskan mempunyai suatu hal yang paling sederhana, yaitu cukup
dengan memberi suatu penerangan yang jelas tentang maksud pesan kepada khalayak.
Penerangan yang dimaksud adalah menyampaikan sesuatu apa adanya yagn
sesungguhnya berdasarkan data fakta dan opini yang benar jadi khalayak dapat dengan
bebas dalam merespon pesan ini.
4. Metode persuasive
Jadi metode ini berarti dapat mempengaruhi dengan kata rayuan kepada si penerima
pesan tersebut. Sasaran utama dalam metode ini adalah perasaan khalyak bukan
pikirannya. Dalam metode ini diupayakan kepada khalayak untuk melihat suatu kondisi
perasaannya dengan keadaan mudah ketika diberikan suatu sugesti pada dirinya.
contohnya ialah spg yang menawarkan barang dagangan nya
5. Metode edukatif
Dalam metode ini pada dasarnya mempunyai kesamaan dengan metode informative.
Keduanya sama-sama memberika suatu data dan fakta berdasarkan dari pengalaman
yang benar-benar terjadi dalam hidupnya. Namun perbedaanya dengan metode
informative, metode komunikasi ini lebih disengaja, terartur dan terencana dengan tujuan
untuk mengubah tingkah laku manusia kearah yang diinginkan
Memilih Metode Komunikasi yang Tepat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Komunikasi secara tertulis tidak tepat untuk kondisi :
• Perlu tindakan segera
• Memberi penghargaan
• Memberi teguran
• Menyelesaikan konflik personal
2. Komunikasi secara lisan tidak tepat untuk kondisi :
• Menanyakan suatu yang perlu tindakan lanjut
• Menanyakan hal yang perlu detail
• Menyampaikan laporan pada atasan
• Menyampaikan informasi keselamatan (safety)
• pertemuan-pertemuan proyek,
• hard copy distribusi dokumen,
• berbagi akses ke database elektronik jaringan, fax, surat elektronik, voice mail,
konferensi video, dan proyek intranet
Pada proses perencanaan Komunikasi Proyek beberapa metode yang perlu diperhatikan
dan perlu di laksanakan adalah :
Proses komunikasi diawali dengan adanya ide atau gagasan yang dimiliki oleh pengirim
pesan. Pada tahapan ini, pengirim pesan menciptakan sebuah ide atau gagasan untuk
nantinya dikomunikasikan kepada penerima pesan.
Ide atau gagasan yang dimiliki oleh pengirim pesan merupakan isi atau dasar dari pesan
yang akan dikomunikasikan. Beberapa ide atau gagasan bisa jadi berkecamuk di kepala
pengirim pesan. Untuk itu, pengirim pesan hendaknya mengidentifikasi, menganalisa, dan
meramu ide atau gagasan itu dengan baik sebelum dikirimkan kepada penerima pesan.
Tahap selanjutnya adalah encoding yaitu mengartikan ide atau gagasan ke dalam bentuk
yang dapat dikomunikasikan kepada penerima pesan. Pada tahapan ini, pengirim pesan
mengorganisasikan ide-ide atau gagasan yang dimilikinya ke dalam serangkaian simbol
atau kata-kata yang akan disampaikan kepada penerima pesan.
Simbol-simbol atau kata-kata ini hendaknya dipilih dan dipilah dengan hati-hati dan
disesuaikan dengan tujuan komunikasi. Selain itu, pemilihan simbol atau kata-kata ini
juga hendaknya disesuaikan dengan kerangka referensi maupun bidang pengalaman
penerima pesan sehingga pesan menjadi mudah diterima dan dipahami.
Setelah pengirim pesan meng-encode ide atau gagasan ke dalam bentuk pesan, tahap
selanjutnya adalah pengirim pesan harus merumuskan pesan dengan baik. Pesan ini
harus dapat dikirimkan kepada penerima pesan. Pesan yang dirumuskan oleh pengirim
pesan dapat berupa pesan lisan, pesan tertulis, pesan verbal, maupun pesan nonverbal.
Yang dimaksud dengan media komunikasi adalah saluran atau media yang digunakan
untuk mengirim pesan kepada penerima pesan. Ketika pengirim pesan meng-encode ide
Tahap berikutnya adalah pengiriman pesan. Pada tahapan ini, pengirim pesan
mengirimkan pesan melalui media komunikasi yang telah ditentukan kepada penerima
pesan. Dalam lingkaran komunikasi atau siklus komunikasi, tugas pengirim pesan
berakhir manakala pesan tersebut dikirimkan kepada penerima pesan melalui media
komunikasi yang telah ditentukan.
Pesan yang telah dikirimkan oleh pengirim pesan kepada penerima pesan selajutnya
diterima oleh penerima pesan. Pesan diterima oleh penerima pesan melalui indera
pendengaran, indera penglihatan, dan lain-lain.
Tahap dalam proses komunikasi selajutnya adalah tahap decoding yaitu penafsiran
terhadap pesan yang dilakukan oleh penerima pesan.
Di tahapan ini, penerima pesan menyerap pesan tersebut ke dalam pikiran dan
penerima pesan mencoba untuk menganalisa dan memahami pesan yang telah
diterima. Komunikasi yang efektif dapat terjadi manakala kedua belah pihak yakni
pengirim pesan dan penerima pesan memberikan makna yang sama atau memiliki
kesamaan makna terhadap pesan yang dimaksud.
Tahap selanjutnya adalah penerima pesan memberikan tanggapan terhadap pesan yang
dikirimkan oleh pengirim pesan. Pada tahapan ini, pengirim pesan berharap penerima
pesan memberikan tanggapan positif terhadap pesan yang telah dikirimkan. Tanggapan
positif yang diberikan oleh penerima pesan ini sangat bergantung pada seberapa lama
penerima pesan mengingat pesan yang telah diterima, bagaimana kesediaan penerima
9. Penerima pesan meng-encode ide atau gagasan sebagai pesan umpan balik
Setelah penerima pesan menanggapi pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan,
penerima pesan akan mengolah pesan tersebut menjadi sebuah ide atau gagasan baru.
Ide atau gagasan baru ini kemudian diwujudkan dalam bentuk kata-kata, simbol-simbol,
dan lain-lain.
Sebagaimana halnya proses penyandian pesan yang dilakukan oleh pengirim pesan,
pada proses penyandian yang dilakukan oleh penerima pesan juga hendaknya memilih
dan menggunakan kata-kata atau simbol-simbol yang dapat dipahami oleh pengirim
pesan.
Setelah penerima pesan meng-encode ide atau gagasan sebagai pesan umpan balik,
langkah selanjutnya adalah penerima pesan merumuskan pesan umpan balik agar
dapat dikirimkan kepada pengirim pesan. Pesan umpan balik yang diberikan oleh
penerima pesan dapat berupa lisan, tulisan, maupun nonverbal. Dalam proses
komunikasi, keberadaan umpan balik merupakan hal penting dalam komunikasi dua
arah.
11. Penerima pesan mengirimkan pesan umpan balik melalui media komunikasi
Sebagaimana halnya pengirim pesan yang mengirimkan pesan kepada penerima pesan
melalui media komunikasi yang telah ditentukan, penerima pesan juga mengirimkan
pesan umpan balik kepada pengirim pesan melalui media komunikasi yang telah
ditentukan.
Seperti halnya penerima pesan, pengirim pesan juga menerima pesan sebagai bentuk
umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan. Pesan umpan balik ini juga diterima
oleh pengirim pesan melalui panca indera yang dimiliki.
Setelah pesan umpan balik diterima oleh pengirim pesan, pesan umpan balik tersebut
kemudian ditafsirkan oleh pengirim pesan agar dapat dipahami. Sebagaimana halnya
proses penafsiran terhadap pesan yang dilakukan oleh penerima pesan, proses
penafsiran terhadap pesan umpan balik dilakukan dengan menggunakan kata-kata
bermakna yang pernah diketahui dalam pengalaman pengirim pesan. Ketidakmampuan
pengirim pesan untuk memahami pesan umpan balik yang disampaikan oleh penerima
pesan dapat menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif.
Jenis tanggapan yang diberikan oleh pengirim pesan umumnya didasarkan atas umpan
balik yang diberikan. Misalnya, jika umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan
bersifat negatif maka pengirim pesan hendaknya segera memperbaiki gaya komunikasi
yang dimiliki.
Setelah pengirim pesan memberikan tanggapan terhadap pesan umpan balik yang
diberikan oleh penerima pesan, pengirim pesan kemudian memberikan umpan balik
tambahan kepada penerima pesan. Umpan balik tambahan yang diberikan oleh pengirim
pesan dapat berbentuk pesan lisan, pesan tertulis, atau pesan nonverbal.
Ada Beberapa metode komunikasi yang digunakan berbagai informasi antar pemangku
kepentingan proyek. Metode ini diklasifikasikan :
1. Komunikasi Interaktif
Antara dua atau lebih pihak melakukan pertukaran informasi berbagai arah dalam
waktu yang sebenarnya ( real time ). Hal ini menggunakan alat/media komunikasi
berupa :
- Rapat
- Panggilan telepon
- Pesan instan
- Beberapa bentuk media sosial
- Telekonferensi
2. Komunikasi Dorong
Dikirim atau didistribusikan langsung ke penerima tertentu yang perlu menerima
Informasi. Hal ini memastikan bahwa informasi didistribusikan namun tidak
memastikan bahwa informasi tersebut benar benar diterima atau dipahami oleh
khalayak yang di tuju. Alat / media komunikasi dorong ini mencakup :
- Surat
- Memo
- Laporan
- Surat elektronik
- Faximili
- Pesan suara
- Blog
- Siaran pers
Pendekatan yang berbeda harus diterapkan untuk memenuhi kebutuhan bentuk utama
komunikasi yang didefinisikan dalam rencana manajemen komunikasi, yakni :
DaftarPustaka
2. PMI 2017, Pedoman Kerangka Kerja Ilmu Manajemen Proyek, PMBOK Guide Edisi
Keenam
3. A Guide to the Project Management Body of Knowledge 4th Edition, Project
Management Institute Inc., © 2008
4. https://pakarkomunikasi.com/model-model-komunikasi
5. https://kampuskito16.blogspot.com/2018/01/inilah-metode-komunikasi-beserta.html
6. https://pakarkomunikasi.com/tahapan-dalam-proses-komunikasi-bisnis