Anda di halaman 1dari 18

Makalah Sifat Fisik Material

Kelompok 8

Dwina Salsabila (1806200722)


Octo Sindji (1806148990)
Selviana Putri (1806200753)
Zharifa Salsabilla Sumirat (1806200835)

Jurusan Teknik Lingkungan


Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Indonesia
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan petunjuk yang dicurahkan-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini. Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Fadhilah selaku
dosen kelas Teori Properti Material yang telah memberi pengarahan dalam proses
pengerjaan dan membantu saya menyelesaikan makalah ini. Diharapkan dengan
dibuatnya makalah sifat fisik material ini dapat memberikan pengetahuan dasar
mengenai sifat fisik material.Dan akhirnya diharapkan agar penulisan makalah ini
dapat berguna bagi kita semua serta kemajuan ilmu pengetahuan. Penulisan ini
tentunya tidak lepas dari kritik dan saran yang besifat membangun.

Depok, September 2019

Penulis

2
Daftar Isi

Halaman Judul ............................................................................................................................ 1


KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2
Daftar Isi ....................................................................................................................................... 3
BAB 1 ............................................................................................................................................. 4
Pendahuluan ............................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2 Tujuan ............................................................................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
Pembahasan................................................................................................................................ 5
2.1. Densitas (Density)...................................................................................................... 5
2.2. Thermal Expansion ................................................................................................. 6
2.3. KONDUKTIVITAS TERMAL (THERMAL CONDUCTIVITY) ......................... 7
2.4. Resistivitas Listrik (Electrical Resistivity) ..................................................... 10
2.5. POROSITY ................................................................................................................ 12
2.6. TEKSTUR .................................................................................................................. 13
2.7. Viskositas ................................................................................................................. 13
BAB III ........................................................................................................................................ 16
Kesimpulan .............................................................................................................................. 16
Daftar Pustaka......................................................................................................................... 17

3
BAB 1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Sebagai seorang calon sarjana teknik lingkungan, diperlukan kemampuan untuk
menganalisis material yang akan digunakan dalam proses pembangunan
bangunan-bangunan teknik lingkungan. Pengetahuan mengenai material ini pun
termasuk pengetahuan dasar mengenai sifat- sifat material diantaranya ialah sifat
fisik, sifat mekanis, sifat kimiawi dan sifat termal bahan yang akan menunjang
kemampuan dalam menganalisis material.

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui sifat- sifat fisik dari material.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa itu densitas, thermal expansion, konduktivitas thermal, porositas,


tekstur, dan juga viskositas ?

4
BAB II

Pembahasan

2.1. Densitas (Density)

Massa jenis atau densitas (Density) adalah pengukuran massa setiap satuan
volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula
massa setiap volumenya. Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat
memiliki massa jenis yang berbeda.
Massa jenis suatu benda bersifat tetap. Suatu zat berapapun massanya, berapapun
volumenya akan memiliki massa jenis yang sama (Soedojo, 1999). Hal ini artinya
jika ukuran dan bentuk benda diubah massa jenis benda tidak berubah. Walaupun
kedua besaran yang menunjukan ukuran benda tersebut makin besar tetapi massa
jenisnya tetap, hal ini disebabkan oleh kenaikan massa benda atau sebaliknya
kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan kenaikan volume benda atau
massa benda (Kanginan, 2002).
Densitas sendiri di lambangkan oleh Rho () yang memiliki rumus sebagai
berikut

Rumus Densitas

Salah satu cara untuk mengukur volume dari suatu benda dapat dilakukan dengan
cara memasukkannya ke dalam cairan.

5
Gambar cara pengukuran volume suatu benda

Kenaikan tingkat cairan dalam silinder ukur sama dengan volume serat yang
ditambahkan (Morton & Hearle, 2008)

2.2. Thermal Expansion

Ekspansi termal didefinisikan sebagai perubahan ukuran suatu bahan akibat


kenaikkan satu satuan suhu (Young & Freedman, 1999). Ekspansi termal suatu
bahan ditentukan oleh ukuran awal bahan, perubahan suhu dan koefisien ekspansi
bahan. Ekspansi termal dapat di bagi menjadi 3 berdasarkan perubahan panjang
atau luas ataupun volume yaitu

1. Ekspansi Linear (perubahan panjang)

∆L= ∝.L0.∆T

2. Ekspansi Area (perubahan luas)

∆A=A0∆T

3. Ekspansi Volume (perubahan volume)

∆V=V0∆T

Dimana alfa, beta, dan gamma merupakan koefisien muai Panjang, luas, dan
volume. Beta merupakan dua kali dari alfa dan gamma merupakan 3 kali dari alfa.

Hubungan densitas dengan Ekspansi Termal

6
Gambar grafik densitas dengan kenaikan suhu

Saat terjadi kenaikan suhu maka akan terjadi pemuaian. Pemuaian-pemuaian ini
dapat berupa Panjang, luas, dan volume. Dimana akibat dari pemuaian-pemuaian
ini akan terjadi perubahan volume yang berakibat pada perubahan densitas.
Dimana semakin tinggi temperature maka akan terjadi kenaikan volume. Setelah
itu jika terjadi kenaikan volume maka rho akan mulai menurun. Hal ini sesuai
dengan rumus dimana rho berbanding terbalik dengan volume.

2.3. KONDUKTIVITAS TERMAL (THERMAL CONDUCTIVITY)

(Sridianti n.d.) Konduktivitas termal adalah ukuran kemampuan material untuk


mengakomodasi pergerakan energi panas (kalor) yang diukur dalam Watt per
meter Kelvin (W / mK). Bahan dengan tingkat konduktivitas termal yang tinggi
biasanya digunakan sebagai heat sink dalam aplikasi praktis, sama seperti bahan
dengan tingkat konduktivitas termal rendah (tingkat resistivitas termal yang
tinggi) sering digunakan sebagai isolasi.
(Zebua n.d.) Konduktivitas termal adalah ilmu untuk mengetahui perpindahan
energi karena perbedaan suhu dianta benda atau material, dan juga menunjukan
maik buruknya suatu material.material yang dapat menghantarkan panas dengan
baik disebut konduktor sedangkan yang kurang baik disebut isolator.untuk
mengetahu konduktivitas termal zat cair dan zat padat ada teori teori yang dapat
digunakan dalam beberapa situasi tertentu,tetapi pada umumnya,dalam zat cair
dan zat padat terdapat banyak masalah yang masih memerlukan penjelasan.
Konduktivitas termal merupakan fungsi suhu dan akan bertambah sedikit kalau
suhu naik ,akan tetapi variasinya kecil dan sering dapat diabaikan
Nilai konduktivitas termal suatu material dapat ditentukan melalui pengukuran tak
langsung. Dengan melakukan pengukuran secara langsung terhadap beberapa

7
besaran lain, maka nilai konduktivitas termal secara umum dapat ditentukan
melalui persamaan

𝑅𝑜𝐿ℎ 𝐻∆𝑥
𝑘= atau 𝐾=
𝐴∆𝑇 𝐴∆𝑇

KETERANGAN
K= konduktivitas termal (W/mK)
Ro= laju pencairan es (W)
L= kalor lebur es
A= luas permukan (m2)
∆𝑇= perpindahan suhu (K)
H=Laju aliran panas (W)
∆𝑥=Perubahan panjang (m)
Konduktivitas berbagai bahan

Perpindahan panas pada umumnya mengenal tiga cara perpindahan panas yaitu,
konduksi (conduction, juga dikenal dengan istilah hantaran), konveksi
(convection, juga dikenal dengan istilah aliran), radiasi (radiartion).

PERPINDAHAN PANAS DENGAN CARA KONDUKSI

Yang dimaksud dengan konduksi adalah perpindahan kalor yang terjadi antara
medium padat(solid). Jika salah satu ujung sebuah batang diletakan dalam nyala
api sedangkan ujung yang satu lagi dipegang bagian batang yang dipegang ini
akan terasa makin lama makin panas,walaupun tidak kontak langsung dengan

8
nyala api. Dalam hal ini dikatakan bahwa panas sampai diujung batang yang lebih
dingin dengan cara konduksi (hantaran) sepanjang atau melalui bahan itu.
Konduksi panas hanya dapat terjadi dalam suatu benda apabila ada bagian-bagin
benda benda itu berada pada suhu yang tidak sama,dan arah aliranya selalu dari
titik yang suhunya lebih tinggi ke titik yang suhunya lebih rendah

PERPINDAHAN PANAS DENGAN CARA KONVEKSI

Istilah konveksi dipakai untuk perpindahan panas yang terjadi akibat aliran suatu
fluida. Ada dua jenis konveksi yaitu :

 Konveksi paksa
Dimana suatu bahan yang dipanaskan dipaksa bergerak dengan alat
peniup tau pompa sehingga perpindahan panas tidak terjadi secara
alamiah.
 Konveksi alamiah/konveksi bebas
Dimana bahan yang dipanaskan mengalir akibat perbedaan rapatan
massa

Teori matematika konveksi panas sangat ruet sekali .tidak ada persamaan
sederhana seperti untuk konduksi ,ini disebabkan oleh panas yang diperoleh atau
yang hilang dari suatu permukaan yang berhubungan pada suatu suhu dengan
suatu fluida yang bersuhu lain,bergantung pada berbagai keadaan
Prosedur yang ditempuh untuk perhitungan dengan mencari konveksi h
berdasarkan persamaan
𝐻 = ℎ𝐴. ∆𝑡
Dimana H=arus koveksi panas , A= luas permukaan = dan ∆𝑡= perbedaan dengan
suhu permukaan dengan suhu fluida selebihnya,selanjutnya menentukan nilai h
dalam angka yang cocok untuk suatu alat tertentu. Caranya , sebagian berdasarkan
analisa dimensi dan sebagian berdasarkan sejumlah percobaan rumit

PERPINDAHAN PANAS DENGAN CARA RADIASI

9
Bila kita menempelkan tangan pada permukanan radiator air panas atau radiator
uap ,panas akan sampai ketangankita karena konduksi lewat dinding radiator.jika
tangan ditempatkan diatas radiator tapi tidak menyinggungnya,panas panas itu
akan sampai ditangan kita karena arus konveksi udara panas ke atas. Jika
didekatkan pada samping radioator,tangan masih teteap terasa panas ,walaupun
konduksi lewat udara kecil sekali dan tangan tidak berada di jalan arus arus
konveksi . dalam hal ini energi mapan mencapai tangan karena radiasi.
Istilah radiasi maksudnya ialah pancaran(emisi) energi terus menerus dari
permukaan suatu benda . energi ini dinamakan energi radiandalam bentuk
gelombang elektro magnet, gelombang ini bergerak secepat kecepatan cahaya dan
dapat melewati ruang hampa ,dan juga melalui udara
Energi radian yang dipancarkan oleh suatu permukaan ,per satuan waktu dan per
satuan luas bergantung sifat permukaan yang bersangkutan dan pada
suhunya,pada suhu rendah banyaknya radiasi kecil dan panjang
gelombangnyarelatif panjang.jika suhu naik banyaknya radiasi bertambah dengan
cepat,sebanding dengan suhu mutlak pangkat empat.

2.4. Resistivitas Listrik (Electrical Resistivity)

(D 2019) Resistivitas listrik, diwakili oleh huruf Yunani ρ (Rho), adalah ukuran
seberapa kuat suatu material menentang aliran arus listrik. Semakin rendah
resistivitas, semakin mudah bahan memungkinkan aliran muatan listrik.
(resistorguide n.d.) Resistivitas listrik adalah ukuran properti material untuk
menentang aliran arus listrik. Hal ini dinyatakan dalam ohm-meter (Ω ⋅ m).
Simbol resistivitas biasanya adalah huruf Yunani ρ (Rho). Sebuah resistivitas
tinggi berarti bahwa bahan tidak melakukan baik muatan listrik.
Resistivitas listrik didefinisikan sebagai hubungan antara Medan listrik di dalam
material, dan arus listrik melalui persamaan:
𝐸
𝜌= 𝐽

di mana ρ adalah resistivitas materi (Ωm),


E adalah besarnya medan listrik dalam material (V/m),
J adalah besarnya kepadatan arus listrik dalam material (A/m2)

10
Jika medan listrik (E) melalui bahan sangat besar dan aliran arus (J) sangat kecil,
itu berarti bahwa bahan memiliki resistivitas tinggi.

(electronicsarea 2015) Resistivitas listrik dapat dibentuk pula melalui persamaan:


𝑅𝐴
𝜌=
𝐿

dimana;
A adalah daerah penampang melintang (m2).
ρ adalah resistivitas, (Ohms-meter).
L adalah panjang bahan (meter).
R adalah nilai dari resistensi listrik (Ohm).

Tabel berikut ini menunjukkan nilai dari resistivitas dari berbagai bahan pada 23 °
C:

11
2.5. POROSITY
Porositas adalah ukuran dari ruang kosong di antara material, dan merupakan
fraksi dari volume ruang kosong terhadap total volume, yang bernilai antara 0 dan
1, atau sebagai persentase antara 0-100%. Istilah ini digunakan di berbagai kajian
ilmu seperti farmasi, teknik manufaktur, ilmu tanah, metalurgi, dan sebagainya.

Porositas bergantung pada jenis bahan, ukuran bahan, distribusi pori, sementasi,
riwayat diagenetik, dan komposisinya. Porositas bebatuan umumnya berkurang
dengan bertambahnya usia dan kedalaman. Namun hal yang berlawanan dapat
terjadi yang biasanya dikarenakan riwayat temperatur bebatuan.

Beberapa metode dapat digunakan untuk mengukur porositas:


1. Metode langsung dengan mengukur volume bahan curah dan lalu
mengukur volume komponen per bagian. Hanya bisa dilakukan pada
benda berukuran cukup besar dengan komponen individu tidak memiliki
pori-pori.
2. Metode optis dengan menggunakan mikroskop.
3. Metode tomografi komputer, menggunakan pemindaian CT untuk
membuat pencitraan tiga dimensi dari geometri eksternal dan internal,
termasuk ruang kosong di dalamnya.
4. Imbibisi yaitu menenggelamkan bahan berpori ke dalam fluida yang
dilakukan di dalam ruang vakum. Fluida yang dipilih adalah fluida yang
mampu membasahi bahan secara mendalam dan tidak bereaksi dengan
bahan.
5. Metode pengurapan air

12
6. Intrusi raksa
7. Metode ekspansi gas.

2.6. TEKSTUR
Tekstur adalah pola struktur tiga dimensi permukaan. Permukaan benda biasanya
memiliki tekstur tertentu, demikian halnya dengan bahan bangunan. Biasanya
bahan-bahan bangunan yang alami memiliki tekstur kasar yang menunjukkan
karakter alaminya. Sedangkan bahan bangunan buatan memiliki tekstur yang lebih
halus. Meskipun bisa saja dibuat dengan tekstur kasar. Contoh nyata perbedaan
tekstur adalah saat rneraba permukaan kayu yang kasar, atau saat meraba
permukaan gelas yang licin. Tekstur yang dikenal manusia biasanya memiliki
sifat khusus dari tekstur yang telah dikenali, misalnya dengan mudah manusia
dapat membedakan tekstur kayu atau gelas dengan hanya melihat atau merabanya.
Hal ini merupakan pengenalan (recognition) dari persepsi visual atau rabaan yang
ditunjang oleh pengalaman-pengalaman terdahulu terhadap suatu obyek tekstur.
Tekstur dapat mempengaruhi berbagai kesan warna dan bahan.

Tekstur juga didapatkan dari pola penataan atau perletakan bahan. Sebagai
contoh: hamparan pasir atau kerikil merupakan tekstur. Bilah-bilah kayu yang
disusun-susun juga menimbulkari tekstur. Hal ini disebabkan karena tekstur
dibentuk o!eh pola-pola tata letak benda-benda, yang karena berulang (biasanya
dalam skala kecil yang bisa dilihat polanya oleh manusia) menimbulkan tekstur.
Pola-pola ini bisa jadi merupakan pola tekstur yang teratur, misalnya seperti
tekstur ubin kotak-kotak kecil, sedangkan pola lain merupakan pola tak teratur,
misalnya seperti tekstur hamparan kerikil atau permukaan kayu yang kasar.

2.7. Viskositas

Viskositas diartikan sebagai resistansi atau ketidakmauan suatu bahan


untuk mengalir yang disebabkankarena adanya gesekan atau perlawanan suatu

13
bahan terhadap deformasi atau perubahan bentuk apabila bahan
tersebutdikenai gaya tertentu (Kramer, 1996)
Viskositas fluida menunjukan besar kecilnya tahanan suatu fluida untuk
mempertahankan bentuknya terhadap gesekan. Pada zat cair, viskositas
disebabkan adanya gaya kohesi ( gaya tarik menarik antara molekul sejenis)
sedangkan pada zat gas viskositas terjadi karena tumbukan antar molekul.
Viskositas berhubungan dengan gaya yang diperlukan untuk
menggerakkan secara berkesinambungan suatu permukaan datar melewati
permukaan datar lain dalam kondisi mapan tertentu bila ruang diantara
permukaan tersebut di isi dengan cairan yang akan ditentukan kekentalannya.

Fluida yang memiliki nilai viskositas rendah memiliki tahanan terhadap gesekan
yang lebih kecil dibandingkan dengan fluida yang memiliki viskositas besar.
Koefisien viskositas dapat didefinisikan dengan dua cara yaitu viskositas dinamik
dan juga viskositas kinematik. Viskositas dinamik merupakan rasio antara shear,
stress dan juga shear rate. Koefisien viskositas dinamik disebut juga koefisien
viskositas. Satuan viskositas dinamik yaitu Pa.s / Poise / P.
Besaran viskositas dinamis dapat dihitung menggunakan rumus :
µ = τ/ g
Keterangan
µ : Viskositas dinamis ( Pa.s)
Τ : Tegangan geser
G : Kecepatan geser

Viskositas kinematik merupakan viskositas dinamik dibagi dengan kerapatan (


density). Satuan dari viskositas dinamik yaitu m2/s. Besar viskositas kinematik
dapat diukur menggunakan rumus :

14
Keterangan
v : viskositas kinematik
µ : Viskositas dinamis
P : Massa jenis

15
BAB III

Kesimpulan

Massa jenis atau densitas (Density) adalah pengukuran massa setiap satuan
volume benda. Ekspansi termal didefinisikan sebagai perubahan ukuran suatu
bahan akibat kenaikkan satu satuan suhu (Young & Freedman, 1999).
Ekspansi termal suatu bahan ditentukan oleh ukuran awal bahan, perubahan
suhu dan koefisien ekspansi. Konduktivitas termal adalah ukuran kemampuan
material untuk mengakomodasi pergerakan energi panas (kalor) yang diukur
dalam Watt per meter Kelvin (W / mK). Resistivitas listrik, diwakili oleh huruf
Yunani ρ (Rho), adalah ukuran seberapa kuat suatu material menentang aliran
arus listrik. Porositas adalah ukuran dari ruang kosong di antara material, dan
merupakan fraksi dari volume ruang kosong terhadap total volume, yang bernilai
antara 0 dan 1, atau sebagai persentase antara 0-100%. Istilah ini digunakan di
berbagai kajian ilmu seperti farmasi, teknik manufaktur, ilmu tanah, metalurgi,
dan sebagainya. Tekstur merupakan pola struktur tiga dimensi permukaan.
Permukaan benda biasanya memiliki tekstur tertentu, demikian halnya dengan
bahan bangunan. Viskositas diartikan sebagai resistansi atau
ketidakmauan suatu bahan untuk mengalir yang disebabkankarena adanya
gesekan atau perlawanan suatu bahan terhadap deformasi atau perubahan
bentuk apabila bahan tersebutdikenai gaya tertentu

16
Daftar Pustaka

Dewa, Arya. 2015. Densitas. Di akses 21 September 2019.


https://www.academia.edu/30063589/Densitas
Herlina, Nasmi. 2018. Material Teknik. Di akses 21 September 2019.
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=AoxLDwAAQBAJ&oi=fnd&pg
=PR6&dq=ekspansi+termal+pengertian+para+ahli&ots=iJrL17nl1R&sig=7tKE84
L5V4cPZJOMsfQKsKas-bU&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
Akhmad, Ansar, dan Try. 2017. LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I. di akses 21 September 2019.
https://www.academia.edu/35394749/Laporan_resmi_lengkap_Pemuaian_Termal

Dwi, Rahmat. 2008. PENENTUAN KOEFISIEN EKSPANSI VOLUME ZAT CAIR


MENGGUNAKAN METODE PENGUKURAN INDEKS BIAS ZAT CAIR
PEMUAIAN TERMAL. Di akses 21 September 2019.
https://repository.usd.ac.id/2169/2/013214006_Full.pdf

Sridianti. 4-jenis-konduktivitas. https://www.sridianti.com/4-jenis-


konduktivitas.html.

Zebua, Edo. Konduktivitas Termal. Jakarta: Academia.edu.


D, Anne Marie Helmenstine Ph. table-of-electrical-resistivity-conductivity. June 27,
2019. https://www.thoughtco.com/table-of-electrical-resistivity-conductivity-
608499.
resistorguide. resistivity. http://www.resistorguide.com/resistivity/.
electronicsarea. electrical-resistivity. 2015. https://electronicsarea.com/electrical-
resistivity/.

DEFINISI POROSITAS. DI akses pada 20 September 2019.


https://digital-meter-indonesia.com/definisi-porositas/
Hindarto, Probo. 2009. WARNA DAN TEKSTUR PADA MATERIAL
BANGUNAN. DI akses pada 20 September 2019.
http://www.astudioarchitect.com/2009/12/warna-dan-tekstur-pada-material.html

17
Bernando, Beri. 2013. PENGUKURAN KEKENTALAN ZAT. Di akses pada 21
September 2019.
https://docplayer.info/60833236-Pengukuran-kekentalan-zat-viskositas-diajukan-
untuk-memenuhi-salah-satu-tugas-karakterisasi-fisika-material.html

Gambar :
https://socratic.org/questions/the-mass-of-a-diamond-is-1-76-g-the-volume-is-0-5-
cm-3-what-is-the-density-of-th
http://softonezero.blogspot.com/2014/01/ekspansi-termal-zat-padat-dan-zat-
cair.html

18

Anda mungkin juga menyukai