Anda di halaman 1dari 21

KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.

com/page/4/

KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU

Gerakan Ekowisata dan Pemberdayaan Masyarakat


LAMPUNG SELATAN

SIMULASI FINAL – 17 JAN 2016

Ditulis pada 15 Mei 2016 oleh komunitasputerakrakatau


PRAKTIK SIMULASI FINAL TIM PEMANDU WISATA DESA WAY KALAM, Kecamatan
Panengahan, Kabupaten Lampung Selatan, yang dilaksanakan dibawah arahan Komunitas Putera
Krakatau. Proses dokumentasi dilakukan pada 17 Januari 2016 di Desa Way Kalam. Visualisasi ini
ditujukan sebagai media edukasi dalam proses mendorong Desa Way Kalam menjadi Desa Wisata. Dan
diharapkan dapat menjadi bahan referensi yang bermanfaat.

LIHAT VIDEO: Simulasi Final Pemandu Wisata Way Kalam (hĴps://youtu.be/Ui8L5ĢsCAQ)

Diposkan pada VIDEOGRAPHY KPK | Tinggalkan komentar

EVALUASI BULAN #9: PILOT DESA WISATA

Ditulis pada 5 April 2016 oleh komunitasputerakrakatau

1 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

Evaluasi Program Pilot Desa Wisata Way Kalam Bulan ke- 9, Februari 2016.

2 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

Catatan & Agenda Penguatan KPK dan Pokdarwis Way Terjun, 20 Maret 2016.

3 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

(hĴps://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/jpeg-120/)

4 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

(hĴps://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/jpeg-123/)

CATATAN EVALUASI BULAN KE- 9 (FEBRUARI 2016)

Program: “Mewujudkan Desa Way Kalam sebagai Pilot dan Laboratorium Desa Wisata di Kecamatan
Pangengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Juni 2015 – Mei 2016”.

Way Kalam, 20 Maret 2016

Pokok-Pokok Hasil Evaluasi,

1. Untuk Bulan ke- 9 Februari 2016, pelaksanaan Program Pilot Desa Wisata di Way Kalam, Kecamatan
Panengahan, terdiri dari beberapa target kegiatan sebagai berikut: i) pelaku wisata bertambah; ii)
sosialisasi wisata dilakukan secara kontinyu dan terjadwal reguler; iii) dilaksanakan sosialisasi
/konsultasi publik draft Perdes ‘Desa Wisata’ tingkat desa; dan vi) terlaksana evaluasi program secara
berkala;
2. Atas keempat target pelaksanaan program di Bulan ke- 9 di atas hasil masing-masing capaian yang
telah dilakukan oleh Pokdarwis Way Terjun, yakni:
3. Target pelaku wisata Desa Way Kalam sementara ditetapkan mengikuti progress per Desember 2015,
dengan keanggotaan Pokdarwis Way Terjun berjumlah 45 orang. Untuk beberapa waktu kedepan
Pokdarwis Way Terjun akan lebih memfokuskan diri ke penguatan internal (membangun soliditas
teamwork);
4. Sosialisasi wisata dilakukan secara kontinyu, hal ini terus dilakukan oleh Pokdarwis Way Terjun di
berbagai kesempatan atau event, misal di rapat-rapat atau musyawarah desa, pengajian, atau di
berbagai kegiatan desa lainnya dimana pesan-pesan dukungan terhadap agenda desa wisata bisa
disosialiasikan;
5. Sosialisasi /konsultasi publik draft Perdes ‘Desa Wisata’, agenda ini belum dapat dilaksanakan
disebabkan belum finalnya penyusunan paket wisata Desa Way Kalam yang menjadi referensi dasar
dibuatnya draft regulasi Perdes ‘Desa Wisata’;
6. Evaluasi program secara berkala, kegiatan ini terlaksana melalui fasilitasi Forum Komunikasi
Pokdarwis Lamsel: Komunitas Putera Krakatau (KPK), pada 20 Maret 2016.

Beberapa Masukan Penting,

1. Telah disosialisasikan dan didiskusikan ‘Pekerjaan Rumah’ (PR) Komunitas Putera Krakatau dan
Pokdarwis Way Terjun. Menjadi PR KPK, yakni: penyusunan paket wisata (status ‘dalam proses’),
pelatihan infrastruktur wisata, pelatihan pengelolaan media, diskusi regulasi desa wisata, pelatihan image
branding produk lokal, draft Perdes Desa Wisata, kegiatan konsultasi publik tingkat desa, dan pelatihan
simulasi game outbond. Sementara, PR Pokdarwis Way Terjun, yakni: penyiapan tim kreatif dan tim media,
rekondisi plang informasi desa wisata, trip pendakian ke Gunung Rajabasa, teknis pengusulan kegiatan desa
wisata ke Musrenbangdes, melakukan pendataan dan memfasilitasi kreasi kuliner dan souvenir khas lokal;
2. Atas beberapa PR di atas, baik untuk KPK maupun Pokdarwis Way Terjun, sepakat untuk konsisten
melaksanakan setiap agenda yang menjadi tanggungjawab masing-masing. Perihal waktu
pelaksanaan dan pemenuhan capaian terhadap tiap-tiap agenda yang menjadi pekerjaan rumah itu
bersifat fleksibel dan akan dikerjakan bertahap disesuaikan situasi /kondisi subjektif KPK dan
Pokdarwis Way Terjun. Hal ini menimbang masalah-masalah teknis /non- teknis yang terkadang
menjadi kendala dalam upaya implementasinya;
3. Di kesempatan ini juga dibahas progress draft Paket Wisata Desa Way Kalam yang telah tersusun
sejauh ini. Draft paket wisata menjadi hasil kajian bersama KPK dan Pokdarwis Way Terjun dalam
upaya menyajikan tawaran paket kunjungan ke Desa Wisata Way Kalam. Unsur-unsur pokok paket
wisata yang berhasil disusun dan disepakati, yaitu: tarif inap homestay (Rp 95rb /orang /hari), jasa tour
guide (Rp 85rb /orang /hari); formasi petugas guide (3-3-4 /5-5), tarif kunjungan ke wisata air terjun:
Way Kalam dan Way Kuya (Rp 10rb /orang), agrowisata ke kebun kopi Desa Wisata Way Kalam (Rp
15rb /orang), tarif mobilisasi pengunjung ke objek wisata air terjun dan agrowisata kebun kopi
menggunakan R2 atau R4 (Rp 15rb /orang), atraksi seni budaya untuk paket 3 hari 2 malam berupa
sajian pencak silat dasar dan kendang serta atraksi debus dan pencak (masing-masing Rp 15rb
/orang);
4. Khusus mengenai sajian agrowisata kebun kopi akan dititik-beratkan pada aspek wisata edukatif.

5 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

Untuk kesiapan penyajiannya konsep agrowisata dipilah kedalam kategori dan agenda kunjungan
lapangan. Untuk ‘kategori’, kebun kopi yang akan menjadi objek agrowisata dibagi menjadi 3 (tiga)
kategori: kebun baru mulai, kebun mulai jadi dan kebun sudah jadi. Sementara, agenda kunjungan
lapangan akan mengenalkan teknis pembudidayaannya: cara okulasi dan budidaya, mengenal alat dan
bibit, teknik dan alat perawatan, cara dan alat panen, dan teknik produksi kopi;
5. Wisata edukatif melalui tawaran /sajian Paket Agrowisata Desa Way Kalam diharapkan menjadi
media untuk menumbuhkan wawasan lingkungan, memberikan pengetahuan praktis dan kongkrit
tentang budidaya kebun kopi, serta kecintaan terhadap tradisi dan kearifan lokal atas perlakuan
tanaman kopi yang selama ini dilakukan oleh masyarakat setempat. Terkait wisata edukatif ini,
kedepan, juga akan segera digagas sosialisasi dan kerjasama dengan berbagai institusi pendidikan
(Dasar, Menengah, Atas) di Lampung Selatan, agar dapat dikembangkan menjadi agenda studi
edukatif berbasis kepariwisataan lokal;
6. Mengenai pengelolaan BUMDesa ‘Al- Kalami’, di samping Unit Usaha Pariwisata Desa, berikutnya
juga disepakati untuk rencana pengembangan Unit Pengelolaan Sampah Desa melalui konsep ‘Bank
Sampah Desa’. Hal itu selain menjadi tambahan unit bisnis bagi BUMDesa, adalah ditujukan untuk
menjamin kebersihan lingkungan desa, meningkatkan kesadaran warga tentang sanitasi yang sehat
dan pengelolaan sampah desa, serta diharapkan nantinya dapat memberikan tambahan pendapatan
bagi warga;
7. Terkait ide pengembangan unit pengelolaan sampah desa melalui ‘Bank Sampah Desa’, untuk itu
dalam waktu dekat diminta kepada Ali Amin Said (ketua BUMDesa /Ketua Pokdarwis)—dan
khususnya Masdira (Wakil Ketua Pokdarwis)—untuk membuat konsep usaha dan perencanaan
usahanya. Gagasan ini diuntungkan, mengingat Masdira sendiri kebetulan merupakan praktisi usaha
pengelolaan sampah di desa; sehingga, pada sisi pengalaman dan jaringan pemasaran ke luar,
kapasitas yang bersangkutan cukup memadai.

Diposkan pada PILOT DESA WISATA | Tinggalkan komentar

EVALUASI BULAN #8: PILOT DESA WISATA

Ditulis pada 19 Februari 2016 oleh komunitasputerakrakatau

6 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

Evaluasi Program Pilot Desa Wisata Way Kalam Bulan ke- 8 Januari 2016.

7 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

Hasil Need Asessement BUMDes Al- Kalami, Desa Way Kalam.

(hĴps://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/snapshot-

8-19-02-2016-21-56/)

(hĴps://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/snapshot-

8 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

9-19-02-2016-21-57/)

(hĴps://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/snapshot-

10-19-02-2016-21-58/)

(hĴps://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/snapshot-

11-19-02-2016-21-59/)

(hĴps://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/snapshot-

12-19-02-2016-22-00/)

(hĴps://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/snapshot-

13-19-02-2016-22-03/)
CATATAN EVALUASI BULAN KE- 8 (JANUARI 2016)

Program: “Mewujudkan Desa Way Kalam sebagai Pilot dan Laboratorium Desa Wisata di Kecamatan
Pangengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Juni 2015 – Mei 2016”.

Way Kalam, 7 Februari 2016

Pokok-Pokok Hasil Evaluasi,

1. Untuk Bulan ke- 8 Januari 2016, pelaksanaan Program Pilot Desa Wisata di Way Kalam, Kecamatan
Panengahan, terdiri dari beberapa target kegiatan sebagai berikut: i) pelaku wisata bertambah; ii)
sosialisasi wisata dilakukan secara kontinyu dan terjadwal reguler; iii) terlaksana pelatihan /diskusi
image branding produk lokal; iv) ada draft peraturan desa (perdes) desa wisata; dan v) terlaksana
evaluasi program secara berkala;
2. Atas kelima target pelaksanaan program di Bulan ke- 8 di atas hasil masing-masing capaian yang
telah dilakukan oleh Pokdarwis Way Terjun, yakni:
3. Target pelaku wisata Desa Way Kalam sementara ditetapkan mengikuti progress per Desember 2015,
dengan keanggotaan Pokdarwis Way Terjun berjumlah 45 orang. Untuk beberapa waktu kedepan
Pokdarwis Way Terjun akan lebih memfokuskan diri ke penguatan internal (membangun soliditas
teamwork);
4. Sosialisasi wisata dilakukan secara kontinyu, hal ini terus dilakukan oleh Pokdarwis Way Terjun di
berbagai kesempatan atau event, misal di rapat-rapat atau musyawarah desa, pengajian, atau di
berbagai kegiatan desa lainnya dimana pesan-pesan dukungan terhadap agenda desa wisata bisa
disosialiasikan;
5. Pelatihan /diskusi image branding produk lokal, di bulan Januari 2016 belum dapat dilaksanakan dan
akan menjadi agenda rencana tindaklanjut paket pelatihan—bersama dengan pelatihan /diskusi
regulasi desa wisata, infrastruktur desa wisata, pelatihan penyusunan paket wisata dan pelatihan
pengelolaan media;

9 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

6. Ada draft peraturan desa (perdes) desa wisata, di bulan Januari 2016 belum dapat dilaksanakan dan
akan menjadi agenda rencana tindaklanjut di periode bulan berikutnya untuk dilakukan langkah
penyusunan draft regulasi terkait;
7. Evaluasi program secara berkala, kegiatan ini terlaksana melalui fasilitasi Forum Komunikasi
Pokdarwis Lamsel: Komunitas Putera Krakatau (KPK), pada 7 Februari 2016.

Beberapa Masukan Penting,

1. Telah disusun matrik kontrol indikator untuk memetakan beberapa agenda kegiatan yang tertunda
atau belum dilaksanakan—atas kendala tertentu—baik yang menjadi tanggungjawab KPK, maupun
rekomendasi yang sifatnya harus dilaksanakan oleh Pokdarwis Way Terjun, guna memudahkan
identifikasi terhadap agenda-agenda yang menjadi ‘pekerjaan rumah’ masing-masing;
2. Sejauh ini telah dibuat 3 (tiga) film dokumenter, baik itu berkenaan dengan praktik simulasi
pemandu wisata Desa Way Kalam, kegiatan talkshow radio KPK dan Pokdarwis Way Terjun, maupun
proses pelaksanaan kegiatan evaluasi program yang dilaksanakan secara reguler. Ketiga film
dokumenter tsb dimaksudkan sebagai media edukasi dan publikasi /kampanye organisasi, dan telah
dapat diakses secara online di media sosial: blog KPK dan youtube;
3. Kini KPK dan Pokdarwis Way Terjun tengah menyelesaikan film dokumenter ke- 4 tentang Simulasi
Final Pemandu Wisata Desa Way Kalam. Film ini juga merupakan konten media edukatif tentang
peran pemandu wisata desa dalam proses kepemanduannya secara utuh (mulai prosesi awal – tengah
– akhir pemanduan). Sajian film akan menjadi rujukan proses evaluasi dan belajar soal bagaimana tim
pemandu wisata desa bekerja memberikan layanan kepada wisatawan;
4. Telah dilaksanakan pelatihan /diskusi penyusunan paket wisata tahap I pada 24 Januari 2016 dengan
referensi paket wisata dari Desa Wisata Penting Sari, Umbul Harjo, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini
mendiskusikan pemahaman desa wisata secara teori, mereflesikan potensi lokal dan
memperbandingkannya dengan desa wisata yang menjadi referensi. Atas hal tsb berikutnya
dilakukan langkah penyusunan paket wisata Desa Way Kalam berbasis potensi riil dan kesiapan
lokal secara bertahap;
5. Menimbang masukan akan dilaksanakannya musyawarah desa untuk perencanaan alokasi anggaran
Dana Desa TA 2016 dan penyusunan Dokumen RPJM dan RKP Desa Way Kalam pada pertengahan
Februari 2016, maka dilakukan langkah fasilitasi need asessment BUMDes ‘Al- Kalami’ Unit Pariwisata
Desa oleh KPK pada 30 Januari 2016. Hasil need asessment berhasil memetakan 55 item kebutuhan
pembangunan Unit Pariwisata Desa Way Kalam.
6. Dari 55 item kebutuhan pengembangan pariwisata desa tsb, 29 item diantaranya diambil-alih untuk
menjadi usulan Pemerintah Desa Way Kalam. Hasil need asessment diharapkan dapat menjadi dasar
pengusulan Pokdarwis Way Terjun melalui proposal Unit Pariwisata Desa BUMDes ‘Al- Kalami’
untuk dapat masuk ke makanisme perencanaan pembangunan Desa Way Kalam dan dapat
didukung melalui anggaran Dana Desa TA 2016;
7. Akan diagendakan kegiatan penjajakan dan pemetaan objek wisata luar Desa Way Kalam untuk
memperkaya tawaran sajian paket wisata yang akan disusun. Target lokasi /objek wisata kunjungan
luar yang akan dimasukan kedalam sajian paket wisata Desa Way Kalam direncanakan akan
meliputi: Pemandian Air Panas Belerang Simpur Desa Kecapi /Babulang, Rumah Adat Lampung
Desa Kuripan, Pantai Setigi Desa Canggung, snorkling ke Pulau Sebuku dan Pulau Sebesi, serta
kunjungan ke Gunung Anak Krakatau;
8. Untuk kepentingan kegiatan penjajakan dan pemetaan sebagaimana direncanakan itu akan
dilakukan kerjasama paket wisata dengan Kelompok-kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada
di masing-masing desa tersebut. Diharapkan melalui pola ini akan terbangun dampak positif
keberadaan lokasi pilot Desa Wisata Way Kalam terhadap desa-desa sekitar dan terjalin kerjasama
saling menguntungkan antar Pokdarwis—serta lebih jauh, dapat merangsang efek pertumbuhan
ekonomi masyarakat setempat.

Diposkan pada PILOT DESA WISATA | Tinggalkan komentar

SIMULASI PEMANDU WISATA – 21 NOV 2015

Ditulis pada 25 Januari 2016 oleh komunitasputerakrakatau


KEGIATAN INI MERUPAKAN DOKUMENTASI Pelatihan Pemandu Wisata Sesi #2 untuk Program
Pilot Desa Wisata Way Kalam, Kecamatan Panengahan, Kabupaten Lampung Selatan, pada 21
November 2015. Melalui kegiatan simulasi diharapkan, kedepan, Tim Pemandu Wisata Desa Way Kalam
memiliki kesiapan dan keterampilan (skill) yang memadai dalam melayani kunjungan wisatawan.

10 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

LIHAT VIDEO: Simulasi Tim Pemandu Wisata Desa Way Kalam (hĴps://www.youtube.com
/watch?v=e2DpvEE_apE)

Diposkan pada VIDEOGRAPHY KPK | Tinggalkan komentar

EVALUASI PROGRAM – JUN 2015~JAN 2016

Ditulis pada 25 Januari 2016 oleh komunitasputerakrakatau


DOKUMENTASI KEGIATAN RUTIN EVALUASI PROGRAM Pilot Desa Wisata Way Kalam,
Kecamatan Panengahan, Kabupaten Lampung Selatan, melalui fasilitasi Komunitas Putera Krakatau
(KPK) selama periode Juni 2015 – Januari 2016. Dimaksudkan sebagai referensi dan media pembelajaran
atas proses pelaksanaan kegiatan program. Semoga bermanfaat. Support your local tourism! Salam
wisata! …

LIHAT VIDEO: Evaluasi Program Pilot Desa Wisata Way Kalam (hĴps://www.youtube.com
/watch?v=jXHwd5i7ahs)

Diposkan pada VIDEOGRAPHY KPK | Tinggalkan komentar

EVALUASI BULAN #7: PILOT DESA WISATA

Ditulis pada 14 Januari 2016 oleh komunitasputerakrakatau

11 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

Evaluasi Program Pilot Desa Wisata Way Kalam Bulan ke- 7 Desember 2015.

12 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

Catatan Evaluasi, 11 Januari 2016, Desa Way Kalam, Panengahan, Lamsel.

13 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

Evaluasi Program Pilot Desa Wisata Way Kalam Bulan ke- 7 Desember 2015.

CATATAN EVALUASI BULAN KE- 7 (DESEMBER 2015)

Program: “Mewujudkan Desa Way Kalam sebagai Pilot dan Laboratorium Desa Wisata di Kecamatan
Pangengahan, Kabupaten Lampung Selatan, Juni 2015 – Mei 2016”.

Way Kalam, 11 Januari 2016

Pokok-Pokok Hasil Evaluasi,

1. Untuk Bulan ke- 7 Desember 2016, pelaksanaan Program Pilot Desa Wisata di Way Kalam,
Kecamatan Panengahan, terdiri dari beberapa target kegiatan sebagai berikut: i) pelaku wisata
bertambah; ii) sosialisasi wisata dilakukan secara kontinyu dan terjadwal reguler; iii) ada database
trip pendakian Gunung Rajabasa dan Danau Gunung Rajabasa; iv) terlaksana pelatihan /diskusi
regulasi desa wisata; dan v) terlaksana evaluasi program secara berkala;
2. Atas kelima target pelaksanaan program di Bulan ke- 5 di atas hasil masing-masing capaian yang
telah dilakukan oleh Pokdarwis Way Terjun, yakni:

14 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

3. Target pelaku wisata Desa Way Kalam bertambah, berdasar progress per Desember 2015, keanggotaan
Pokdarwis Way Terjun tetap tercatat berjumlah 45 orang. Diputuskan kegiatan rekrutmen untuk
sementara dihentikan, untuk beberapa waktu kedepan Pokdarwis Way Terjun akan lebih
memfokuskan diri ke penguatan internal (membangun soliditas teamwork);
4. Sosialisasi wisata dilakukan secara kontinyu, hal ini terus dilakukan oleh Pokdarwis Way Terjun di
berbagai kesempatan atau event, misal di rapat-rapat atau musyawarah desa, pengajian, atau di
berbagai kegiatan desa lainnya dimana pesan-pesan dukungan terhadap agenda desa wisata bisa
disosialiasikan;
5. Pengumpulan database trip pendakian Gunung Rajabasa dan Danau Gunung Rajabasa belum
dilakukan, disebabkan belum ada kesiapan dari Pokdarwis Way Terjun dan untuk itu akan
diagendakan kembali pada akhir Januari 2016;
6. Pelatihan /diskusi regulasi desa wisata, di bulan Desember 2015 belum dapat dilaksanakan dan akan
menjadi agenda rencana tindaklanjut paket pelatihan—bersama dengan pelatihan infrastruktur desa
wisata, pelatihan penyusunan paket wisata dan pelatihan pengelolaan media;
7. Evaluasi program secara berkala, kegiatan ini terlaksana melalui fasilitasi Forum Komunikasi
Pokdarwis Lamsel: Komunitas Putera Krakatau (KPK), pada 5 Desember 2015.

Beberapa Masukan Penting,

1. Terkait agenda Pelatihan Penyusunan Paket Wisata, telah dilakukan ‘pra diskusi’ terhadap beberapa
topik berikut yang dinilai urgen, seperti: identifikasi objek dan layanan wisata yang siap jual (kondisi
existing), pemetaan kesiapan SDM profesional, dan kesiapan infrastruktur penunjang (alat, media,
perlengkapan, dll). Hal ini dalam konteks untuk mengukur kesiapan dan kemampuan internal
Pokdarwis Way Terjun menyediakan jasa layanan wisata;
2. Disepakati waktu pelaksanaan pembuatan film dokumenter pemandu wisata Desa Way Kalam
dengan penampilan terbaik berbasis skenario simulasi mandiri, yakni pada hari Minggu, 17 Januari
2016. Kegiatan ini bertujuan, selain untuk menjajaki kesiapan dan menguji profesionalisme Tim
Pemandu Wisata Desa Way Kalam, juga untuk menjadikan film dokumenter yang dibuat sebagai
bagian dari media pembelajaran yang bisa di –share ke publik;
3. Kembali ditegaskan di kesempatan evaluasi bulan ini pentingnya membangun Tim Kreatif Desa Way
Kalam guna mendorong percepatan ketersediaan sarana dasar berupa plang-plang informasi wisata
yang distandarisasi, baik pada segi bahan /material, pilihan warna, estetika penulisan, pilihan lokasi
penempatan, konten tulisan, dll. Untuk plang-plang informasi yang telah ada untuk dilakukan
penyesuaian dan di- ‘poles’ ulang seusai kaidah standar yang ditentukan. Dari proses tsb hasil
akhirnya diharapkan dapat membangun dan memperkuat ‘suasana desa wisata’ sebagaimana dicita-
citakan untuk Desa Way Kalam;
4. Sebagai referensi kaitannya dengan keharusan Pokdarwis Way Terjun mendorong percepatan
terbangunnya Tim Kreatif untuk tugas-tugas seperti tersebut di poin ‘3’, diberikan slide presentasi
fasilitator (salinan file presentasi lengkap) yang memberikan gambaran tentang contoh ‘plang
informasi standar’ dan perbandingannya dengan kondisi existing plang informasi wisata yang kini
ada di Desa Way Kalam untuk dilakukan pembenahan;
5. Tak kalah penting untuk juga perlu diberikan penegasan adalah pembentukan dan kesiapan Tim
Media dalam rangka untuk menunjang kerja-kerja promosi Desa Wisata yang dilakukan Pokdarwis
Way Terjun melalui pembuatan beragam media yang diperlukan. Media promosi—dalam aneka
bentuknya—bernilai strategis untuk mengkomunikasikan berbagai info wisata dan paket-paket
layanan wisata lainnya yang dimiliki Desa Way Kalam ke dunia luar, terutama dalam rangka
menjaring para peminat wisata alam;
6. Masukan lain, adalah mengenai kondisi infrastruktur penunjang pariwisata Desa Way Kalam yang
belum lama ini dibangun atas fasilitasi Pemda Lamsel melalui Dinas PU TA 2015 dengan Pj
/pelaksana oleh pihak ketiga (kontraktor) berupa pembuatan gapura, sarana parkir dan tangga jalan
menuju ke lokasi Air Terjun Way Kalam, yang hasil akhir pembangunannya kurang layak (buruk),
perlu menjadi perhatian untuk usulan perbaikan melalui alokasi Dana Desa TA 2016 oleh Pokdarwis
Way Terjun.

Diposkan pada PILOT DESA WISATA | Tinggalkan komentar

RADIO TALKSHOW KPK – 4 JAN 2016

Ditulis pada 13 Januari 2016 oleh komunitasputerakrakatau

15 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

DOKUMENTASI RADIO TALKSHOW Komunitas Putera Krakatau (KPK) bersama dengan Pokdarwis
Way Terjun Desa Way Kalam dan Diskominfo Kabupaten Lampung Selatan mendiskusikan “Peran KPK
dalam Memajukan Kepariwisataan Lamsel” dilaksanakan pada 4 Januari 2016 di Stasiun Radio Pemkab
Lamsel Kalianda FM 93, Kalianda, Lampung Selatan.

LIHAT VIDEO: Radio Talkshow Komunitas Putera Krakatau – 4 Jan 2016 (hĴps://youtu.be
/q7bEmHih7Fg)

Diposkan pada VIDEOGRAPHY KPK | Tinggalkan komentar

PROGRAM KOMUNITAS

Ditulis pada 11 Juli 2012 oleh komunitasputerakrakatau


1. DASAR PEMIKIRAN

Bahwa Kabupaten Lampung Selatan memiliki garis pantai yang cukup panjang yang dimulai dan
berdekatan dengan ibu kota kabupaten, Kalianda. Wilayah pesisir pantai Kalianda hingga sepanjang
Kecamatan Rajabasa, Bakauheni dan sekitarnya memiliki pesona pantai yang indah dan eksotis. Tidak
hanya indah, lokasi garis pantai tsb juga memiliki beberapa titik akses langsung menuju ke cagar wisata
yang menjadi situs international tourism, yakni Gunung Anak Krakatau.

Pesona pantai wilayah pesisir sesungguhnya menyimpan potensi pengembangan wisata yang luar biasa.
Air laut yang jernih; keindahan area pantai yang alami; kekayaan laut berupa ikan yang melimpah;
banyaknya situs-situs wisata pantai yang bisa dikunjungi; keanekaragaman produk handycraft lokal yang
unik dan bernilai seni tinggi; dll, seluruh potensi wisata lokal yang kaya ini menunggu ide dan tangan-
tangan kreatif yang mampu mengelolanya secara maksimal.

Tidak hanya itu, secara kewilayahan lokasi wisata di pesisir Kalianda, Rajabasa, Bakauheni dan
sekitarnya ini juga memiliki nilai geo-strategis yang tinggi. Kabupaten Lampung Selatan yang
merupakan ‘serambi’ Sumatera menjadi tempat persinggahan pertama untuk arus transportasi darat
dari arah Jawa; dan menjadi titik transit terakhir untuk arus transportasi darat dari arah Sumatera
sendiri. Karenanya sebagai wilayah serambi ia bersifat strategis (sebagai gerbang penghubung Jawa –
Sumatera) dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi jika mampu mengelola dan menjual beragam
sumberdaya lokal di wilayahnya.

Nilai plus lainnya dari keunggulan geo-strategis wilayah pesisir Lampung Selatan adalah arah kebijakan
pemerintah kabupaten yang juga bertitikberat pada pengembangan potensi wisata daerah. Saat ini
berbagai situs wisata di wilayah pesisir Kalianda, Rajabasa, Bakauheni dan sekitarnya telah diidentifikasi
melalui pemasangan plang-plang petunjuk lokasi wisata yang disediakan oleh Pemda. Hanya saja
pengelolaan—khususnya—terhadap lokasi-lokasi wisatanya itu sendiri belum maksimal, baik dari segi
infrastruktur /fasilitas pendukung kepariwisataannya, maupun pemberdayaan masyarakat sekitar.

Sehingga wilayah pesisir yang diharapkan dapat menjadi ‘ikon’ pariwisata daerah hingga kini belum
terdukung secara optimal. Padahal jika saja potensi ini bisa digarap dengan baik tidakkah dampak yang
dihasilkan akan luar biasa? Bagaimana tidak, lokasi wisata dengan infrastruktur /fasilitasnya yang
menunjang; dengan aktifitas kampanye dan promosi yang massif; dengan dukungan maksimal warga

16 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

setempat dan kebijakan daerah; dll, akan mampu menyedot potensi wisata yang besar dan berefek pada
pertumbuhan ekonomi lokal dan penyediaan lapangan kerja.

Di lain sisi, ia sekaligus bisa menyumbang kontribusi pendapatan asli daerah yang tidak sedikit dari
sektor kepariwisataan lokal. Sebab itu, pengelolaan issu ini dengan sendirinya berdampak ganda
dimana pihak pemerintah kabupaten dan warga masyarakat sama-sama menjadi penerima manfaat
—saling diuntungkan /simbiosis mutualisme.

Atas kajian terhadap potensi wisata daerah sebagaimana diuraikan di atas dan sejalan dengan visi
pemberdayaan potensi wisata pesisir Kalianda, Rajabasa, Bakauheni dan sekitarnya di Kabupaten
Lampung Selatan, maka kami dari Komunitas Putera Krakatau (Sons of Krakatoa Community) memiliki
program bernama: PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA ALAM PESISIR KALIANDA, RAJABASA,
BAKAUHENI DAN SEKITARNYA BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.

2. TUJUAN

1. Kepeloporan Komunitas Putera Krakatau melalui program yang konsen pada pengelolaan potensi
wisata daerah bisa menjadi sarana kampanye pemberdayaan ekonomi rakyat di Kabupaten Lampung
Selatan dan menjadi magnet bagi para pemuda yang peduli, inovatif dan kreatif untuk bergabung
didalamnya.
2. Memaksimalkan beragam potensi wisata alam dan sumberdaya lokal yang tersedia sebagai bentuk
karunia Tuhan yang bersifat given menjadi kekuatan yang berefek pemberdayaan terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitarnya melalui kepeloporan Komunitas Putera Krakatau.
3. Penyediaan peluang pertambahan pendapatan asli daerah bagi pemerintah kabupaten dari sektor
pariwisata; peluang pertumbuhan ekonomi lokal; dan penyediaan lapangan kerja di bidang
kepariwisataan bagi masyarakat setempat yang mendukung peningkatan kesejahteraan warga.
4. Menjadikan wilayah pesisir Kalianda, Rajabasa, Bakauheni dan sekitarnya sebagai kawasan industri
wisata yang prospektif, dalam arti: terkelola baik dan profesional; tersedia infrastuktur /fasilitas
kepariwisataan yang menunjang; didukung masyarat lokal dan kebijakan pemerintah daerah; dan
menjadi ikon pariwisata yang berdaya tarik tinggi.

3. PROGRAM

1. Membangun sekretariat /pusat informasi wisata alam pesisir Kalianda, Rajabasa, Bakauheni dan
sekitarnya yang dikelola para pemuda lokal yang tergabung di kelompok-kelompok sadar wisata;
2. Pengembangan paket kunjungan situs-situs wisata alam pesisir Kalianda, Rajabasa, Bakauheni dan
sekitarnya;
3. Pengembangan kesadaran komunitas wisata di wilayah Kalianda, Rajabasa, Bakauheni dan
sekitarnya;
4. Pengembangan media promosi kepariwisataan (elektronik; cetak; internet).

4. TARGET /SASARAN PROGRAM

Target /sasaran program adalah seluruh komunitas masyarakat pesisir di sepanjang garis pantai antara
Kalianda, Rajabasa, Bakauheni dan sekitarnya di Kabupaten Lampung Selatan. Target komunitas ini
berdasarkan fakta bahwa pada beberapa lokasi ini kepariwisataan lokal memiliki potensi untuk
dikembangkan lebih maksimal, baik dari segi daya dukung infrastruktur /fasilitas kepariwisataannya;
maupun dari segi pemberdayaan masyarakatnya. Menurut data setidaknya terdapat beberapa situs
/lokasi wisata yang penting dikembangkan di kawasan ini, seperti: Pantai Batu Kapal; Pantai Setigi; Pantai
Canti Indah; Pantai Banding Resort; Air Terjun Sukaraja; Way Guyuran; Pantai Kahay /Batu Balak; Pantai
Wartawan /Gunung Botak; Pulau Sekepol; Pulau Sebesi; Pulau Sebuku; Pulau Krakatau; Air Terjun Cugung;
Pantai Kunjir, dll.

5. MANAJERIAL DAN AKUNTABILITAS PROGRAM

Program secara teknis dikelola langsung oleh Komunitas Putera Krakatau sesuai struktur organisasional
komunitas dengan penanggungjawab tertinggi program oleh Ketua didukung hirarki fungsional di
bawahnya dan oleh bidang-bidang.

Ketua berperan memimpin dan bertanggungjawab terhadap keseluruhan proses kegiatan program;
menggalang sumberdaya pendukung untuk tercapainya tujuan-tujuan program; dan memastikan
berjalannya administrasi proses dan pelaporan program. Sekretaris bertanggungjawab terhadap
administrasi program dan organisasional komunitas, serta masing-masing pendokumentasiannya.
Bendahara berperan melakukan pengelolaan keuangan program (transaksi dan administrasi) berbasiskan

17 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

prinsip akuntabilitas dan transparansi. Sementara bidang-bidang organisasional komunitas secara umum
bertanggungjawab terhadap peran di masing-masing bidangnya dan menjadi pelaksana /operator
kegiatan sesuai instruksional pimpinan program.

Asas akuntabilitas program merupakan prinsip dimana sumberdaya (anggaran publik)—baik yang
bersumber dari donasi bujet pemerintah; masyarakat; pihak swasta; individu-individu pendukung;
internal organisasi komunitas; dll—yang dikelola komunitas mutlak memerlukan pertanggungjawaban
yang bersifat terbuka dan terukur. Setiap jenis kegiatan program yang dilaksanakan mensyaratkan
dibuatkannya administrasi pelaporan, baik menyangkut administrasi proses maupun keuangan kegiatan.
Ketua memastikan sekretaris melakukan kerja-kerja pengadministrasian proses kegiatan; dan bendahara
melakukan kerja-kerja pengelolaan dan pengadministrasian keuangan.

Dokumentasi laporan setiap kegiatan berikutnya menjadi bagian informasi publik dan hak para donatur
untuk menerimanya sebagai bentuk akuntabilitas program yang dilaksanakan oleh organisasi
Komunitas Putera Krakatau (Sons of Krakatoa Community).

6. KERJASAMA YANG DIHARAPKAN

Bertolak dari dasar pemikiran dan tujuan-tujuan yang disusun melalui program ini diharapkan terjalin
kerjasama /kemitraan dengan para donatur (pemerintah /lembaga pendidikan /swasta /perorangan, dll)
dalam mendukung berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan daya dukung
infrastruktur /fasilitas kepariwisataan lokal di Kalianda, Rajabasa, Bakauheni dan sekitarnya di
Kabupaten Lampung Selatan, yang diinisasi Komunitas Putera Krakatau. Bentuk kerjasama dapat
berupa bantuan tidak mengikat (hibah) dari donatur; kerjasama sponsorship; sasaran lokasi pengabdian
masyarakat dari lembaga pendidikan tinggi; atau bentuk-bentuk dukungan sumberdaya lain yang
berasal dari program Corporate Social Responsibility /CSR kalangan swasta.

Diposkan pada PROGRAM KOMUNITAS | Tinggalkan komentar

18 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

Ditulis pada 8 Juli 2012 oleh komunitasputerakrakatau | Diposkan pada EKSOTIKA PESISIR | 2
Komentar

LEGENDA KRAKATAU

Ditulis pada 4 Juli 2012 oleh komunitasputerakrakatau


Oleh: Yudas Ermadi /Ketua Komunitas Putera Krakatau

Secara geografis, Indonesia memang memiliki banyak sekali gunung merapi. Gunung-gunung merapi
itu siap meletus kapan saja. Gambaran ketiba-tibaan itu juga terjadi ketika letusan Gunung Krakatau
1883. Kehebatan letusan Gunung Krakatau 1883 membuat Indonesia terkenal hingga luar negeri.
Pasalnya, efek dari letusan Gunung Krakatau tsb menyebar bahkan hingga Amerika—bisa dibayangkan
betapa dahsyatnya letusan Gunung Krakatau tsb.

Letusan Gunung Krakatau 1883 mengakibatkan tsunami, dan tsunaminya merambat hingga ke Hawaii,
Pantai Barat Amerika, dan Semenanjung Arabia. Krakatau memuntahkan batu dan abu vulkanik,
melontarkan benda-benda keras hingga mencapai Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan Selandia
Baru. Menciptakan cekungan luas berdiameter 7 Km dan kedalaman 250 meter di Pulau Rakata. Awan
membara dan hamburan debunya mencapai Norwegia.

19 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

Suara dentuman dari letusan Gunung Krakatau 1883 terdengar hingga Australia dan Pulau Rodrigues di
dekat Afrika. Debu vulkanik mencekam langit dan menenggelamkan dunia dalam kegelapan total
selama 2 hari penuh. Bahkan, matahari redup hingga berbulan-bulan lamanya dan alam serentak
mengalami perubahan iklim global.

Letusan 1883 bukan Pertama Kali

Letusan Gunung Krakatau 1883 bukan cerita satu-satunya tentang meletusnya gunung tsb. Adalah Kitab
Pustaka Raja Parwa yang ditulis 416 Masehi, menyebutkan sebuah ledakan dahsyat Gunung
Batuwarna—nama lain Krakatau purba—yang menciptakan banjir besar, badai laut, dan membelah
Pulau Jawa menjadi dua. Belahan itulah yang kemudian bernama Sumatera. Ledakan Gunung Krakatau
1883 yang dahsyat, konon tidak kalah dahsyat dengan ledakan Gunung Krakatau yang terjadi pada 416
M.

Ledakan itu melumat tiga per empat gunung setinggi 2000 meter, sehingga membentuk kaldera bawah
laut dengan mulut menyembul ke atas permukaan dan dikenal sebagai Pulau Rakata, Pulau Panjang,
dan Pulau Sertung.

Malapetaka ini menghancurkan peradaban Persia, Nazca, dan Arabia Selatan, menghilangkan Kota
Maya dan Tikal, menimbulkan kekacauan di Romawi. Temperatur turun 5-10 derajat akibat sinar
matahari tidak bisa mencapai bumi karena atmosfir dipenuhi material awan dengan ketebalan 20-150
meter. Tahun 1680, Krakatau kembali meletus memuntahkan lava andesit asam. Lalu, setelah itu,
Krakatau terlelap selama 200 tahun lamanya. Letusan gunung krakatau 1883 kembali menggemparkan
dunia. Letusan dahsyat itu terjadi pada 26-27 Agustus 1883.

Kronologi Letusan Krakatau 1883

Data-data letusan Gunung Krakatau banyak ditemukan pada tulisan dan kesaksian warga Belanda yang
tinggal di wilayah kolonial, Indonesia. Diceritakan bahwa Gunung Krakatau sudah menunjukkan
tanda-tanda aktif sejak bulan Mei, berupa batuk-batuk kecil. Namun, keterbatasan Ilmu Geologi saat itu
tidak menangkap hal tsb sebagai sebuah peringatan tanda bahaya. Bahkan, saat letusan berlangsung
pada 20 Mei, dimana abu gunung dan material vulkanik terlontar mencapai ketinggian 11 Km, belum
ada dugaan bahwa Krakatau tengah mengawali ledakan massif tiga bulan berikutnya. Peringatan akan
terjadinya letusan Gunung Krakatau 1883 pun tidak ada.

Letusan Gunung Krakatau 1883 terjadi pada hari Minggu. Minggu, 26 Agustus, pukul 13.00 terdengar
gemuruh dari arah gunung yang terlihat jelas dari Pelabuhan Merak itu. Suaranya terdengar hingga
Batavia. Dan dari jarak ratusan Kilometer, terlihat menyerupai kilat petir disertai guntur. Langit suram
kelam. Mendung aneh terlihat menggelantung. Hujan turun dan tidak seperti biasanya, kali ini yang
jatuh berupa butiran es.

Letusan Gunung Krakatau 1883 mengeluarkan bau belerang yang amat busuk. Bau belerang amat
menusuk di udara Serang. Sementara Batavia diselimuti udara dingin yang aneh. Suhu turun drastis. Di
Anyer, alam bahkan tenggelam dalam kegelapan total. Tangan di depan mata pun tak terlihat tanpa
bantuan cahaya. Pukul 17.00, gemuruh semakin riuh dicampur ledakan beruntun serupa meriam salvo.
Dari Batavia terlihat kilatan halilintar semakin kerap. Bukan halilintar biasa, sebab dari cahayanya
terlihat bahwa sambarannya ke atas, bukan ke bawah.

Suasana senja sore itu berkabut. Suasana saat letusan Gunung Krakatau 1883 itu sungguh mencekam.
Tidak ada berita yang dikirim dari Anyer maupun Serang. Orang-orang di Batavia bertanya-tanya
tentang apa yang terjadi. Sebagian orang menyangka Krakatau meletus, namun yang tidak mereka
perkirakan adalah besanya malapetaka yang sedang ditebar. Malam harinya, tidak ada yang berani
tidur. Semua orang was-was menunggu kepastian. Sebagian orang menyangka kiamat datang lebih
cepat. Wajah-wajah panik berkeliaran di jalan-jalan.

Penduduk asli Batavia berkumpul di masjid-masjid untuk berdoa. Rangkaian Letusan Gunung Krakatau
1883 benar-benar membuat penduduk khawatir. Menjelang subuh, kembali terdengar suara gemuruh.
Suara letusan Gunung Krakatau 1883 beruntun lebih kerap dan keras dari sebelumnya. Asap vulkanik
membentuk tabir atmosfir dan menurunkan suhu secara drastis. Gempa hebat terjadi di Banten dan
Jakarta. Hujan abu mewarnai pagi, dan matahari hilang dari langit.

Barulah pada 27 Agustus, pukul 10.02 pagi, masyarakat dibuat terperangah oleh ledakan berkekuatan
lebih dari 26 kali bom hidrogen terkuat yang pernah dibuat manusia dalam percobaan modern. Material
vulkanik menembus angkasa hingga ketinggian 55 Km. Letusan gunung krakatau 1883 terjadi pagi itu.

Gelombang pasang menerjang Merak dan menyapu permukaannya tanpa sisa. Hujan abu berganti hujan

20 of 21 07/01/2017 16:01
KOMUNITAS PUTERA KRAKATAU | Gerakan Ekowisata dan Pembe... https://komunitasputerakrakatau.wordpress.com/page/4/

kerikil dan material yang lebih besar. Tengah hari pukul 12, Jawa Barat dan Batavia gelap gulita, dan
tersiar kabar tsunami mencapai Tanjung Priok. Kapal-kapal besar seperti Princess Wilhelmina dan Kapal
Tjiliwoeng menggelepar di daratan setelah dilambungkan ombak pasang. Caringin luluh lantak, dan
Teluk Betung bagai tercampak dari peta.

Gambaran tentang letusan Gunung Krakatau 1883 benar-benar mengerikan. Letusan Gunung Krakatau
1883 diikuti oleh tsunami. Tsunami terjadi tiga kali, yakni pada Minggu petang, Senin pagi pukul 06.30,
dan siang hari pukul 10.30. Gelombang terakhir yang paling dahsyat. Gelap total seluruh alam selama
beberapa hari karena selimut awan bercampur material vulkanik. Saat ketebalan asap berkurang dan
alam mulai terang, Gunung Krakatau telah hilang berganti dengan cekungan kaldera yang luas dan
dalam.

Dua hari setelah letusan Gunung Krakatau 1883, sabuk debu masih tersimpan di awan dan terbawa
hingga afrika. Dua bulan kemudian, debu masih belum sepenuhnya terlepas dari awan, bahkan
menyebar ke seluruh dunia, dan pada bulan ketiga sabuk debu mencapai islandia. Debu itu mengubah
panorama langit dan menimbulkan dampak optik yang menakjubkan seperti korona, matahari atau
bulan terlihat berwarna merah, hijau atau biru di beberapa tempat di dunia. Fenomena itu berlangsung
hingga berbulan-bulan setelah letusan Gunung Krakatau 1883.

Masyarakat Pesisir dan Cagar Wisata yang Mendunia

Demikianlah kisah tentang Gunung Krakatau yang melegenda. Disebabkan kehebatan letusannya yang
beberapa kali tercatat dalam sejarah umat manusia, kini dalam keadaaannya yang kembali terlelap ia
menjadi situs wisata yang mendunia. Kajian sejarah dan sains tentang ledakannya yang luar biasa pada
1883 telah menjadi perhatian ilmuwan manca negara, bahkan terdapat film dokumenter tentang
Krakatau yang dibuat.[1]

Sementara itu, wilayah pesisir Rajabasa /Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, kini menjadi
persinggahan banyak wisatawan yang bertujuan mengunjungi situs Gunung Anak Krakatau. Kunjungan
turis lokal /internasional ini dapat dipahami karena legenda letusan Gunung Krakatau yang
membuatnya memiliki daya tarik global. Sebab itulah, khususnya bagi masyarakat sekitar pesisir
Rajabasa /Kalianda yang mewarisi legenda dunia sekelas situs Krakatau berkewajiban menjadikannya
sebagai referensi historis dan cagar budaya.

Tak kalah penting generasi muda masyarakat pesisir Rajabasa /Kalianda juga harus pandai
memanfaatkan situs wisata internasional itu sebagai modal untuk mendorong perkembangan
wilayahnya—tidak hanya sekedar menjadi penonton atau bahkan tidak tahu monumen sejarah hebat
dunia yang ada di depan matanya.

LEGENDA GUNUNG KRAKATAU, LAMPUNG SELATAN.


(hĴps://komunitasputerakrakatau.files.wordpress.com/2015/01/legenda-gunung-krakatau.jpg)
LEGENDA GUNUNG KRAKATAU, LAMPUNG SELATAN.

[1] Film tentang sejarah letusan gunung krakatau 1883 berjudul “Krakatoa, The Last Days”, produksi: BBC;
Discovery Channel; RTL; and France 2, Tahun 2006.

)*tulisan merupakan gubahan dari sumber referensi anneahira.com

Diposkan pada CAKRAWALA | 3 Komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

21 of 21 07/01/2017 16:01

Anda mungkin juga menyukai