Water for Life

(Liya Purnamasari)

Tingginya pertumbuhan populasi, industrialisasi, dan urbanisasi menyebabkan

meningkatnya kebutuhan air bersih yang melebihi suplai air bersih seperti di Pulau Jawa,
Bali, dan Nusa Tenggara.

Untuk menindak lanjuti kebutuhan air bersih pemerintah mencanangkan Gerakan

Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN – KPA) oleh presiden pada 28 April 2005,
dimana gerakan tersebut memuat 6 komponen strategis salah satunya, yaitu rehabilitasi hutan
dan konservasi sumber daya air serta pengelolaan kualitas dan pengendalian pencemaran air.

Berdasarkan dua komponen dari GN – KPA tersebut, melalui poster yang berjudul
“Water for Life” penulis ingin mengajak masyarakat untuk menjaga kehijauan hutan dan
kebersihan sungai demi terciptanya sumber mata air yang berkelanjutan. Mengingat akhir –
akhir ini banyak kasus mengenai kebakaran hutan dan penggundulan hutan secara liar serta
kebiasannya masyarakat yang membuang sampah disungai yang menyebabkan pencemaran
sungai dan berbagai masalah lainnya. Adapun uraian makna dari gambar dan konten dalam
poster tersebut adalah sebagai berikut :

1. Save the forest green, keep the river clean, konten tersebut mengajak masyarakat
untuk menjaga hutan dan mencegah pencemaran sungai.
2. Gambar bumi yang ditumbuhi pohon dan terdapat keran pada sisi kanan dan kiri
merupakan simbol dari hutan. Maksudnya, hutan adalah sumber mata air karena
akar dari pepohonan akan menyerap air sehingga air tersimpan dalam tanah. Yang
akhirnya menghasilkan sumber mata air yang disimbolkan oleh gambar keran.
Adapun bentuk bumi yang terbelah tidak memiliki makna yang berarti, gambar
bumi tersebut dibuat untuk menambah keunikan dari poster.
3. Gambar tangan yang menengadah ke arah keran, maksudnya dalam kehidupan
sehari – hari kita selalu membutuhkan air bersih.
4. Air mengalir diantara kedua tangan yang menengadah merupakan simbol dari
sungai. Warna biru muda menggambarkan kejernihan air tanpa pencemaran.
5. Water for Life adalah judul dari poster.