Anda di halaman 1dari 3

I.

Daur Ulang bahan Bakar Nuklir


Sebelum penemuan plutonium, hanya uranium yang dipertimbangkan sebagai bahan baku
pembuatan bom atom. Kebanyakan bahan baku nuklir berasal dari senyawa uranium-238.
Alternatif bahan bakar yang lain adalah uranium-233 yang berasal dari peluruhan senyawa
thorium.Senyawa thorium lebih berlimpah 3 kali lipat dari senyawa uranium. Bahan baku di
atas digunakan pada reaktor fisi nuklir.

Untuk reaktor fusi nuklir, dapat digunakan senyawa deutorium, isotop dari hidrogen, atau
yang sekarang masih dalam eksperimen digunakan senyawa litium. Jika reaktor fusi nuklir
ini telah sempurna, maka dengan menggunakan cadangan litium yang ada di bumi ini,
energi yang dihasilkan bisa digunakan untuk kebutuhan konsumsi energi di bumi selama
3000 tahun (dengan asumsi kebutuhan akan energi tidak meningkat dari tahun ke tahun).
Jika digunakan litium dari laut maka energinya cukup untuk 60 juta tahun. Dengan bahan
deuterium yang berasal dari alam, energi yang dihasilkan dapat bertahan hingga 150 milyar
tahun.
Uranium diambil dari alam dan dibuat menjadi bahan bakar nuklir (1), kemudian dikirim ke
pembangkit tenaga nuklir. Setelah digunakan sebagai pembangkit, sisa bahan bakar tadi
dikirim ke tempat daur ulang tenaga nuklir (2) atau ke tempat pembuangan akhir jika tidak
mau didaur ulang (3). Pada saat daur ulang, 97 % sisa bahan bakar nuklir dapat digunakan
kembali di instalasi pembangkit tenaga nuklir (4).

Prinsip daur ulang nuklir ini adalah memisahkan material yang masih berguna (seperti
uranium dan plutonium) dari produk reaksi fisi atau sisa dari bahan bakar reaktor nuklir.
Biasanya tujuannya adalah untuk mendaur ulang uranium menjadi bahan bakar oksida baru
(MOX), tetapi ada juga yang bertujuan untuk mendapatkan plutonium yang dapat
digunakan sebagai senjata.
Ada beberapa cara untuk melakukan proses daur ulang nuklir ini, yaitu:

PUREX
PUREX adalah akronim dari nama Plutonium and Uranium Recovery by Extraction. Proses
Purex berdasarkan metode ekstraksi cair-cair yang digunakan untuk mendaur ulang sisa
bahan bakar nuklir, untuk menghasilkan uranium dan plutonium dari produk reaksi fisi. Cara
ini adalah yang paling banyak digunakan dalam industri saat ini.

UREX
UREX (URanium Extraction) adalah proses yang hampir sama seperti dengan proses seperti
PUREX yang telah dimodifikasi dengan mencegah plutonium untuk terekstraksi.

Proses ini dapat dilakukan dengan menambahkan reduktan plutonium sebelum tahap
ekstraksi dilakukan. Reduktan yang ditambahkan adalah asam asetohidroksamik, yang
menyebabkan senyawa plutonium dan neptunium tidak
terekstraksi.

TRUEX
TRUEX (TRansUranic EXtraction) adalah proses daur ulang nuklir yang didesain untuk
menghilangkan metal transuranik dari limbah.

DIAMEX
DIAMEX (DIAMideEXtraction) adalah proses ekstraksi yang mempunyai kelebihan untuk
menghindari senyawa limbah organik yang mengandung elemen karbon, hidrogen, nitrogen
dan oksigen. Limbah tanpa senyawa organik tersebut kemudian dapat dibakar tanpa
menyebabkan hujan asam

UNEX
UNEX (UNiversal Extraction) digunakan untuk menghilangkan semua senyawa radioisotop
yang tidak dibutuhkan (seperti Sr,Cs dan senyawa golongan aktinida) agar proses ekstraksi
uranium dan plutonium berjalan sempurna. Senyawa yang digunakan dalam reaksi ini
adalah polietilen oksida dan anion kobalt karboran untuk menghilangkan senyawa cesium
dan stronsium. Untuk senyawa olongan aktinida digunakan senyawa aromatik yang polar
seperti nitrobenzena.

Soal pilgan.

1. Proses yang berdasarkan metode ekstraksi cair-cair yang digunakan untuk mendaur ulang
sisa bahan bakar nuklir, untuk menghasilkan uranium dan plutonium dari produk reaksi fisi
disebut......
a.UREX
b.PUREX
c.TRUEX
d.DIAMEX
e.UNEX

Soal esay

1. Jelaskan alur daur ulang bahan bakar nuklir !


Jawab:
Uranium diambil dari alam dan dibuat menjadi bahan bakar nuklir (1), kemudian dikirim ke
pembangkit tenaga nuklir. Setelah digunakan sebagai pembangkit, sisa bahan bakar tadi
dikirim ke tempat daur ulang tenaga nuklir (2) atau ke tempat pembuangan akhir jika tidak
mau didaur ulang (3). Pada saat daur ulang, 97 % sisa bahan bakar nuklir dapat digunakan
kembali di instalasi pembangkit tenaga nuklir (4).

Anda mungkin juga menyukai