PROPOSAL TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Melanjutkan
Penelitian dalam rangka penyusunan tesis
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh :
Imam Khoirudin
NIM : 14.MPI.031
NIRM : 014.10.05.1656
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
SURAKARTA
2019
ii
PENGESAHAN
Telah mengikuti Ujian Proposal Tesis dalam rangka melanjutkan Penelitian Tesis
pada Program Studi Pendidikan Islam S.2 Program Pascasarjana Universitas
Nahdlatul Ulama Surakarta.
1
KH. Muhammad Tolhah Hasan, Aktualisasi pemikiran dan kejuangan Hadrotussyaikh KH
Muhammad Hasyim Asyari, (Jombang : Tim Pusat kajian pemikiran KH Hasyim Asyari, 2018 ),
hal.18.
2
lagu kebangsaan tiap kamis, setelah mata pelajaran terakhir. Buku-buku yang
dilarang pemerintah belanda juga beredar bebas di pesantren. Selain itu KH
Hasyim Asyari bersama Ulama NU melarang para santri memakai pantalon,
dasi, topi dan sepatu,” apabila niat penyerupaan itu dimaksudkan untuk
keseluruhannya, termasuk kesombongannya, kekafirannya, dan
kegagahannya orang Belanda.
Di bawah komando KH Hasyim Asyari, NU banyak terlibat dalam
perjuangan nasional. Terutama melalui para aktivis muda, seperti Mahfudz
Siddiq dan Wahid Hasyim, putra KH Hasyim Asyari. Ketika pada tahun 1939
sejumlah partai politik membentuk federasi yang diberi nama (GAPI) para
aktivis muda ini tampil di panggung politik sebagai wakil NU di Majlis Islam
A’la Indonesia (MIAI). Mereka mendukung seruan GAPI agar “ Indonesia
Berparlemen”. Selain itu, MIAI melarang pemuda Indonesia ikut serta dalam
pertahanan rakyat yang diorganisasi Belanda atau mendonorkan darah bagi
tentara kolonial. 2
KH Ahmad Dahlan adalah tokoh yang karismatik terutama dalam
pandangannya tentang agama dan politik Islam dalam melawan penjajahan
kolonialisme belanda. KH Ahmad Dahlan adalah seorang ulama sekaligus
sebagai cendikiawan. Beliau seorang tokoh yang dikenal memiliki kemauan
yang keras, bersungguh-sungguh, tidak mengenal lelah dalam mengusahakan
terwujudnya cita-cita, bersikap terbuka, pemberani, dan supel dalam
pergaulan. Pendidikan yang dilaluinya adalah pendidikan model pondok
pesantren, baik di dalam maupun di luar negeri dan sama sekali tidak
mengenal pendidikan formal model Barat. Namun semua itu tidak
mengurangi bobot beliau sebagai seorang yang ‘alim. Bahkan beliau dikenal
secara luas sebagai seorang ulama sekaligus sebagai cendikiawan yang
memiliki wawasan berfikir yang mendalam lagi luas, menjangkau jauh ke
masa depan. Kedua predikat yang disandang KH Ahmad Dahlan ini
dibuktikan secara kongkrit dalam bentuk dibangunnya sebuah Persyarikatan
2
Miftahuddin, KH Hasyim Asyari Membangun, Membela, dan Menegakkan Indonesia (Bandung:
Marja, 2017), hal. 103.
3
3
Musthafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, (Yogyakarta:
Citra Karsa Mandiri, 2005), hal. 148.
4
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dirumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana pandangan keagamaan KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad
Dahlan terhadap kebijakan pemerintah kolonialisme Belanda pada tahun
1871-1947 dan 1868-1923?
2. Bagaimana pandangan politik KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan
terhadap kebijakan pemerintah kolonialisme Belanda pada tahun 1871-
1947 dan 1868-1923?
3. Bagaimana keagamaan dan politik politik KH Hasyim Asyari dan KH
Ahmad Dahlan terhadap kebijakan pemerintah kolonialisme Belanda pada
tahun 1871-1947 dan 1867-1923?
4
Albar,https://muslimobsession.com/perjuangan-dakwah-ahmad-dahlan-melawan-penjajah-
sampai-disebut-kiai-kafir hal.1
5
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pandangan keagamaan KH Hasyim Asyari dan KH
Ahmad Dahlan terhadap kebijakan pemerintah kolonialisme Belanda pada
tahun 1871-1947 dan 1867-1923.
2. Untuk mengetahui pandangan politik KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad
Dahlan terhadap kebijakan pemerintah kolonialisme Belanda pada tahun
1871-1947 dan 1867-1923.
3. Untuk mengetahui pandangan keagamaan dan politik politik KH Hasyim
Asyari dan KH Ahmad Dahlan terhadap kebijakan pemerintah
kolonialisme Belanda pada tahun 1871-1947 dan 1867-1923.
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini meliputi manfaat secara teoritis dan manfaat
secara praktis.
a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pengetahuan sejarah perlawanan KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad
Dahlan terhadap kebijakan pemerintah kolonialisme Belanda pada
tahun 1871-1947 dan 1867-1923.
b. Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran tentang
sejarah berbagai upaya KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan
dalam merebut kemerdekaan NKRI dari penjajahan Belanda.
c. Penelitian ini bermanfaat bagi pembaca, yaitu dapat memberikan
informasi dan pengetahuan dalam pengembangan penelitian
selanjutnya.
F. Kerangka Teori
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang proses penelitian
maka perlu dijelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam tesis ini. Istilah-
istilah tersebut yaitu :
6
5
http://sosok-tokoh.blogspot.com/2016/05/biografi-singkat-kh-hasyim-asyari.html
7
6
Muhammad Soedja’, Cerita Tentang Kiyai Haji Ahmad Dahlan, (Jakarta: Rhineka Cipta, 1993 ),
hlm. 202.
7
Yusuf Abdullah Puar, Perjuangan dan Pengabdian Muhamadiyah, (Jakarta : Pustaka Antara,
1989), hlm. 53-54.
8
meremajakan Islam agar dapat menyerap kemajuan Barat dalam sains dan
pengajaran, di samping itu tetap mencoba memurnikan ajarannya dan
meningkatkan kesadaran beragama pemeluknya. Gerakan ini
membahayakan muslim tradisionalis yang memilih corak mazhab Islam
yang terdapat di Jawa. Menurut Dahm ada dua kelompok gerakan Islam
nasional di Indonesia, yaitu menolak ajaran empat mazhab sunni dan yang
berusaha meningkatkan peran Islam dan pemikiran Islam dengan tetap
berpegang pada ajaran empat mazhab. KH Hasyim Asyari (1871-1947)
termasuk kelompok yang terakhir, sedangkan H.O.C. (Haji Oemar Said)
Cokroaminoto (1822-1934), pemimpin besar Syarekat Islam (SI), KH
Ahmad Dahlan (1868-1923), pendiri Muhammadiyah, dan Ahmad Hassan
(1887-1958), pendiri Persatuan Islam (PERSIS) termasuk kelompok
pertama. Dalam waktu yang sama kelompok nasionalis sekuler juga
muncul, mereka menganggap Islam hanya memiliki sedikit nilai dalam
usaha memerdekakan Indonesia dari cengkraman penjajah. Diantara
mereka adalah Dr. Ciptomangunkusumo (1885-1943) dan Dr. Wahidin
Sudiro Husodo (1857-1917) yang membentuk Budi Utomo pada 1908
yang diresmikan sebagai awal Pergerakan Nasional Indonesia.
Dalam periode inilah tepatnya pada 1926, KH Hasyim Asyari
bersama muridnya KH Abdul Wahab Hasbullah (1888-1971), mendirikan
Nahdlatul Ulama, suatu organisasi tradisionalis. Di dalam organisasi ini
KH Hasyim Asyari mampu mengaktualisasikan padangannya tentang
kegaaman, politik, sosial dan budaya sebagai sarana utuk memajukan
pemikiran keislaman dan untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia.8
a. Pemikiran keagamaan KH Hasyim Asyari
KH Hasyim Asyari memilki pandangan luas dan menarik
tentang pemikiran keagamaan diantaranya pandangannya tentang:
1) Teologi (Tauhid)
2) Ahlussunnah Waljmaah
8
Lathiful Khuluq, Fajar Kebangunan Ulama Biografi KH Hasyim Ayari, (Yogyakarta : Lkis 2013
cet VI), hal. 4-6.
9
3) Sufisme (Tasawuf)
4) Fiqih
5) KH Hasyim Asyari Pejuang Hak Asasi Mnusia
b. Pandangan Politik KH Hasyim Asyari
Ide-ide politik KH Hasyim Asyari umumnya sejalan dengan
doktrin politik sunni sebagaimana yang dikembangkan oleh al-
Mawardi dan al-Ghazali, pada dasarnya doktrin ini adalah sangat
akomodatif terhadap penguasa. Hal ini dikarenakan doktrin ini
dirumuskan ketika dunia politik Islam mengalami kemunduran yang
pada gilirannya akan memunculkan anggapan bahwa posisi rakyat
sangat lemah, mereka harus tunduk pada penguasa , sejalan dengan ini
KH Hasyim Asyari bersama tokoh NU lainnya juga akomodatif
terhadap penguasa baik yang muslim maupun non muslim.
Sikap politik KH Hasyim Asyari yang terpenting adalah ajakan
beliau kepada seluruh umat Islam untuk bersatu dalam aksi bersama.
Ajakan persatuan ini disampaikan beliau dalam berbagai kesempatan
mengingat kondisi umat yang terpecah-pecah ketika itu dan kebutuhan
akan persatuan yang sangat mendesak bagi bangsa Indonesia.9
c. Resolusi Jihad menuju Indonesia Merdeka
d. Aksi Politik Kaum Santri
4. Pandangan Keagamaan dan Politik KH Ahmad Dahlan
Didirikannya Muhammadiyah oleh KH Aahmad Dahlan mewakili
sebuah kesadaran teosentrik, yakni kesadaran baru terhadap nilai-nilai
keagamaan (Islam). Kesadaran ini terbentuk pada diri KH Ahmad Dahlan
setelah mengalami pergaulan pemikiran dengan gagasan pembaruan Islam.
Selain itu, ditopang pula oleh keprihatinan beliau terhadap kondisi
obyektif umat muslim Indonesia yang ditandai oleh pengalaman ritual
keagamaan yang tercampur baur dengan praktik-praktik TBKh (Takhayul
9
Ibid hal. 80-81
10
sebagai produk Islam sinkritisme dengan budaya Jawa, serta Bid’ah dan
Khurafat sebagai produk Islam tradisionalis). 10
a. Pandangan Keagamaan KH Ahmad Dahlan
1) Teologi Al Ma’un11
2) Pokok-pokok Ajaran Islam Murni12
3) Mendirikan Gerakan Islam Persyarikatan Muhammadiyah
b. Pandangan Politik KH Ahmad Dahlan
Pemikiran politik KH Ahmad Dahlan pertama kali muncul
pada kongres Islam Indonesia pertama kali (1922) di Cirebon yang
diseponsori oleh KH Ahamad Dahlan (Muhammadiyah) dan HOS
Cokroaminoto (Syarikat Islam). KH Ahmad Dahlan menggulirkan
gagasan-gagasan politik berkaitan pentingnya persatuan dan kesatuan
dunia Islam dan kepemimpinan dunia Islam.
Dalam kongres tersebut Ahmad Dahlan menyampaikan prasaran
“ Persatuan Dunia Islam” Ahmad Dahlan melihat adanya tanda-tanda
kebangkitan dunia Islam dan momentum ini harus terus dibangun
dengan memberi arah yang tepat sesuai dengan kesejatian ajaran
Islam.13
5. Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1867-1947
a. Realitas Politik Islam Hindia Belanda
Di Indonesia Belanda menghadapi kenyataan bahwa sebagian
besar penduduk yang dijajahnya beragama Islam. Aneka perlawanan
penduduknya yang timbul, seperti perang Paderi (1821-1827), Perang
Diponegoro (1825-1830), Perang Aceh (1873-1903), dan lain-lain
tidak terlepas dari ajaran Islam. Islam sering tampil sebagai simbol
perlawanan terhadap pemerintah asing yang dinilainya kafir.
Pemerintah kolonial Belanda melihat bahwa keberhasilan menguasai
10
Suwarno, Relasi Muhammadiyah Islam dan Negara kontribusi Muhammadiyah dalam
perspektif sejarah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, cet I), hal. 28
11
Ibid hal 28
12
Abdul Munir Mulkhan, Marhaenis Muhammadiyah,( Yogyakarta: Galang Pustaka, 2013), hal.64
13
Syaifullah, Pergeseran Politik Muhammadiyah,(yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), hal.67-68
11
14
Ibid hal. 130-131
12
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian kepustakaan atau library research, yakni penelitian yang
dilakukan melalui mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang
berhubungan dengan obyek penelitian atau pengumpulan data yang
bersifat kepustakaan, atau telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan
suatu masalah yang pada dasarnya tertumpu pada penelaahan kritis dan
mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Karena Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau
Library Research, maka penelitian ini dilkukan di perpustakaan UNU
Surakarta, di perpustakaan IAIN Surakarta, di kampus Universitas
Muhammadiyah Surakarta dan di tempat tinggal penulis. Sedangkan
waktu untuk melakukan penelitian ini adalah pada tanggal 01, Oktober
2019.
3. Variable Penelitian
Untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam memaknai dan
memahami beberapa variable yang digunakan dalam penelitian ini, maka
akan dijelaskan terlebih dahulu beberapa variable yang digunakan dalam
penelitian ini. Istilah-istilah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Pandangan keagamaan KH Hasyim Asyari, Pandangan politik KH Hasyim
Asyari, pandangan keagamaan KH Ahmad Dahlan, Pandangan Politik KH
15
Mukani, Berguru ke sang Kyai Pemikiran Pendidikan KH Hasyim Asyari,( Yogyakarta:
Kalimedia, 2016), hal. 38-39
13
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tesis ini terdiri dari lima bab yang masing-
masing menampakkan titik berat yang berbeda, namun dalam satu kesatuan
yang saling mendukung dan melengkapi.
Bab pertama, berisi pendahuluan yang merupakan garis besar dari
keseluruhan pola berpikir dan dituangkan dalam konteks yang jelas serta
padat. Atas dasar itu deskripsi tesis diawali dengan latar belakang masalah
yang terangkum di dalamnya tentang apa yang menjadi alasan memilih judul,
dan bagaimana pokok permasalahannya. Dengan penggambaran secara
sekilas sudah dapat ditangkap substansi tesis. Selanjutnya untuk lebih
memperjelas maka dikemukakan pula tujuan penelitian baik ditinjau secara
teoritis maupun praktis. Penjelasan ini akan mengungkap seberapa jauh
signifikansi tulisan ini. Kemudian agar tidak terjadi pengulangan dan
penjiplakan maka dibentangkan pula berbagai hasil penelitian terdahulu yang
dituangkan dalam tinjauan pustaka. Demikian pula metode penulisan
diungkap apa adanya dengan harapan dapat diketahui apa yang menjadi jenis
penelitian, pendekatan, sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis
data. Pengembangannya kemudian tampak dalam sistematika penulisan.
Dengan demikian, dalam bab pertama ini tampak penggambaran isi skripsi
secara keseluruhan namun dalam satu kesatuan yang ringkas dan padat guna
16
menjadi pedoman untuk bab kedua, ketiga, bab keempat, dan bab kelima.
Bab kedua berisi Biografi KH Hayim Asyari dan KH Ahmad Dahlan
serta riwayat hidupnya. Pada bab dua ini juga mencakup hasil karya KH
Hayim Asyari dan KH Ahmad Dahlan. Bab ketiga berisi Pemikiran
Keagamaan dan Politik KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan terhadap
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta: Rineka
Cipta, 1998, Cet. Kesebelas 11), hal. 247
15
I. Time Schedule
Adapun rencana penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Jadwal Penelitian
Waktu
Agustus September Oktober November
NO Aktivitas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan Penelitian
2 Pengajuan Judul
3 Penyusunan Proposal
4 Pengajuan Proposal
5 Revisi Proposal
6 Seminar Proposal
7 Penyusunan Tesis
8 Revisi-revisi
9 Sidang Tesis
10 Revisi-revisi
K. Daftar Pustaka
KH. Muhammad Tolhah Hasan, Aktualisasi pemikiran dan kejuangan
Albar, https://muslimobsession.com/perjuangan-dakwah-ahmad-dahlan-
melawan-penjajah-sampai-disebut-kiai-kafir
Pelajar, 2010
2015
http://sosok-tokoh.blogspot.com/2016/05/biografi-singkat-kh-hasyim-
asyari.html
Riwayat Pendidikan :
Imam Khoirudin