Anda di halaman 1dari 14

CASE REPORT

Hematokezia
Resmi Debby1 Dasril Effendi2
1
Penulis Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Universitas Riau, Alamat:
Jl. Katio ujung no 100 , Pekanbaru, E-mail: resmidebby@ymail.com
2
Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Abstrak
Pendahuluan: Hematokezia adalah darah segar atau berwarna merah maroon
yang keluar dari anus dan merupakan manifestasi tersering dari perdarahan
saluran cerna bagian bawah. Perdarahan saluran cerna bagian bawah umumnya
didefinisikan sebagai perdaharan yang berasal dari usus di sebelah bawah
ligamentum Treitz.
Laporan kasus:
Ny Y Usia 71 tahun datang dengan keluhan BAB berdarah berwarna merah segar
sejak 1 hari SMRS. Darah tidak bercampur dengan BAB, terkadang menetes
setelah BAB. Dalam sehari BAB berdarah sebanyak 3x sebanyak kira-kira ½
agua gelas. Saat BAB tidak terasa nyeri, gatal (-), tidak ada benjolan yang keluar
dari anus. Lendir (-), busa (-). Pasien juga mengeluhkan mual setiap masuk
makanan tetapi tidak muntah, sebelum sakit pasien mengatakan makan makanan
pedas dan asam, pasien juga jarang mengkonsumsi sayur-sayuran. BAK tidak ada
keluhan. Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, DM, dan elergi,
pasien adalah seorang ibu rumah tangga, tidak ada riwayat konsumsi alkohol dan
merokok. Hasil pemeriksaan tanda vital dengan tekanan darah 130/80 mmHg,
nafas 36x/menit, nadi 98x/menit. Akral tampak pucat. Pada pemeriksaan
laboratorium didapat Hb 6,8 gr/dl.

Key words : hematokezia, anemia

Page 1
CASE REPORT

PENDAHULUAN juga perawatan medis yang lebih


baik. Penyebab utama kehilangan
Hematokezia adalah darah darah dari saluran pencernaan bagian
segar atau berwarna merah maroon bawah yang akut adalah
yang keluar dari anus dan divertikulosis dan angiodisplasia.
merupakan manifestasi tersering dari Sementara itu, penyebab utama
perdarahan saluran cerna bagian perdarahan saluran cerna bagian
bawah. Perdarahan saluran cerna bawah yang kronik adalah
bagian bawah umumnya keganasan dan penyakit di daerah
didefinisikan sebagai perdaharan perianal.1
yang berasal dari usus di sebelah
bawah ligamentum Treitz.1 DEFINISI
Perdarahan saluran cerna Hematokezia diartikan
bagian bawah sebagian besar terjadi sebagai darah segar atau berwarna
pada usia tua. Dahulu, kematian merah maroon yang keluar melalui
yang disebabkan oleh perdarahan anus dan merupakan manifestasi
saluran cerna bagian bawah yang tersering dari perdarahan saluran
akut sangat tinggi. Hal ini terutama cerna bagian bawah. Namun,
disebabkan oleh kesulitan untuk perdarahan dari saluran pencernaan
menemukan sumber pendarahan. bagian atas yang masif juga dapat
Namun, seiring dengan kemajuan menimbulkan hematokezia.1
dan pembangunan di bidang ETIOLOGI
teknologi medis, khususnya Penyebab perdarahan saluran cerna
kolonoskopi dan angiografi, telah bagian bawah :1,2
menurunkan angka kematian yang a. Perdarahan divertikel kolon
disebabkan oleh perdarahan saluran Divertikel adalah kantong yang
cerna bagian bawah sebesar 5-10% terjadi karena penonjolan kearah
selama dekade terakhir.1 luar usus melalui lapisan otot .
Hal ini sebagian besar Proses terbentuknya divertikel
disebabkan oleh peningkatan berhubungan dengan kebiasaan
kemampuan dalam mencari sumber makan pasien. Pasien dengan
pendarahan, dalam resusitasi dan divertikel mempunyai kebiasaan

Page 2
CASE REPORT

makan makanan yang tidak atau seperti mual, nyeri pada perut kiri
kurang berserat, akibatnya tinja bawah, sembelit dan diare oleh
yang terbentuk keras dan volumenya karena gangguan pengerasan usus
kecil, sehingga kolon harus sampai keluhan berat seperti
berkontraksi lebih keras untuk pecahnya usus, abses dan
menggiring tinja keluar, maka sering perdarahan.
timbul tekanan tinggi dalam kolon Pecahnya usus ditandai dengan
biasanya di bagian bawah. Tekanan perut yang menjadi tegang dan
yang besar ini dapat menekan celah terasa nyeri. Abses ditandai dengan
lemah pada dinding usus. Paling adanya massa di perut kiri bawah
sering divertikel ditemukan di yang sangat nyeri disertai keluhan
bagian sigmoid . Kelainan ini lebih sembelit, demam dan keadaan
sering ditemukan usia lebih dari 50 umum penderita buruk. Perdarahan
tahun. Pasien dengan divertikel yang baru nyata setelah keluar perdarahan
cukup banyak disebut divertikulosis. saat penderita BAB, dan mungkin
Bila divertikel ini meradang disebut terjadi anemia. Pada penderita usia
divertikulitis. Penonjolan ini lanjut, dapat terjadi perdarahan yang
besarnya berkisar antara beberapa hebat sehingga menyebabkan syok
milimeter sampai dua cm. Leher dan tidak jarang memerlukan
divertikel dan pintunya biasanya transfusi darah.
sempit. Kadang-kadang di dalamnya b. Angiodisplasia
terbentuk fecolith. Angiodisplasia (vascularectasis)
diklasifikasikan sebagai penyebab
perdarahan saluran cerna bagian
bawah secara bertahap atau kronis.
Lima puluh empat persen dari
angiodisplasia kronis menyebabkan
perdarahan di dalam usus.
Angiodisplasia adalah lesi
degeneratif yang berkaitan dengan
Keluhan dan tandanya dapat berupa penuaan. Dua pertiga pasien dengan
keluhan mulai dari yang ringan angiodisplasia berusia di atas 70

Page 3
CASE REPORT

tahun. Patogenesis angiodisplasia resikonya adalah orang tua, berusia


tidak diketahui,mungkin disebabkan lebih dari 60 tahun, lokasi di sisi
oleh parsial, obstruksi kanan kolon , dan pada pasien yang
intermiten,mulai dari vena-vena memiliki penyakit gagal ginjal
submukosa sampai terjadinya kronis dan stenosis aorta.
dilatasi, sehingga hubungan Pemeriksaan terbaik untuk AVMs
arteriovenosa didirikan. adalah angiography.
Angiodisplasia didiagnosis dengan d. Kolitis
menggunakan kolonoskopi dan Kolitis merupakan istilah yang
angiography. menunjukkan adanya proses
peradangan atau inflamasi pada
c. Arteriovenous kolon. Kolitis sering diawali dengan
Malformation1 infeksi, toksin, produk bakteri, yang
AVM dilaporkan sebagai sumber terjadi pada individu yang rentan .
perdarahan saluran cerna bagian Pelepasan bahan toksin
bawah pada 3-40% pasien. AVMs menimbulkan reaksi inflamasi yang
biasanya kelainan kongenital dan menyebabkan perubahan mukosa
ditemukan di usus pada 1-2% dari dan dinding. Kolitis dibagi 2, yaitu
spesimen autopsi. AVMs adalah kolitis ulseratif non spesifik dan
suatu kelainan pada mukosa dan kolitis Crohn. Kolitis ulseratif
submukosa pembuluh darah berlangsung lama dan disertai masa
memiliki komunikasi langsung remisi dan eksaserbasi yang
antara arteri dan vena tanpa campur berganti-ganti. Tanda dan gejala
tangan kapiler. Lebih dari klinis yang penting adalah nyeri
setengahnya berlokasi di kolon abdomen, diare dan perdarahan
kanan, dan 47% persen pasien rektum. Diagnosis banding antara
mengalami hematochezia yang lain : kolitis infeksi, IBS,
tanpa nyeri serupa dengan divertikulitis, enteritis radiasi, dan
perdarahan yang disebabkan oleh kanker kolon. Walaupun tidak ada
penyakit divertikular, dapat pula tes darah yang spesifik untuk kolitis
muncul berupa perdarahan yang iskemik, namun biasanya terdapat
kronik dan intermitten. Faktor kenaikan leukosit, amilase, kreatin

Page 4
CASE REPORT

fosfokinase dan serum laktat. Foto kolonoskopi. Kelainan perianal


rontgen polos biasanya tidak diterapi dengan obat (suppositoria,
ditemukan sesuatu yang khas, pelumas, hydroxitison) tetapi sering
meskipun tanda edema submukosa kambuh sehingga skleroterapi /
dan pneumatosis dapat dilihat koagulasi, ligasi, atau intervensi
biasanya pada pasien dengan bedah dapat dipertimbangkan.
penyakit lanjut.Diagnosa dengan CT f. Neoplasia kolon
scan mungkin memperlihatkan Baik tumor ganas dan jinak di usus
penebalan segmental kolon yang bisa mirip divertikulosis, dan
terkena. Evaluasi endoskopi dengan kebanyakan terjadi pada usia
sigmoidoskopi atau kolonoskopi tua.Neoplasma jarang menyebabkan
dapat digunakan untuk menegakkan perdarahan masif. Perdarahan bisa
diagnosa pada pasien yang tidak berupa sebentar-sebentar, atau
jelas diagnosanya dan tidak kebanyakan kasus adalah
memperlihatkan tanda-tanda perdarahan tersembunyi ( occult
peritonitis atau perforasi. blood). Dulu, diagnosis dibuat
menggunakan barium enema,
e. Penyakit perianal namun kini dengan menggunakan
Contohnya adalah hemoroid dan kolonoskopi dan biopsi diagnosa
fissura ani, biasanya menimbulkan dapat langsung dilakukan.
perdarahan dengan warna merah Pengelolaan tumor saluran cerna
segar tetapi tidak bercampur dengan bagian bawah adalah dengan
feces. Polip dan karsinoma kadang eksisi, baik dibantu oleh endoskopi
menimbulkan perdarahan yang atau melalui operasi.
mirip dengan yang disebabkan oleh g. Divertikulum Meckel
hemoroid, oleh karena itu pada Divertikulum Meckel adalah suatu
perdarahan yang diduga dari kelainan bawaan, yang merupakan
hemoroid perlu dilakukan suatu kantung (divertikula) yang
pemeriksaan untuk menyingkirkan menonjol dari dinding usus halus.
kemungkinan polip dan karsinoma Divertikula bisa mengandung
kolon. Pemeriksaan dilakukan jaringan lambung maupun jaringan
menggunakan anoskopi dan pankreas. Divertikulum meckel

Page 5
CASE REPORT

adalah suatu sisa dari struktur pengangkatan jaringan usus di


perkembangan yang tidak diserap sekitarnya yang telah mengalami
seluruhnya pada masa kerusakan.Jika tidak ditemukan
perkembangan janin. Penyebab yang kerusakan pada jaringan usus di
pasti dari tidak diserapnya sisa sekitarnya, maka yang dibuang
struktur tersebut tidak diketahui. hanya divertikulumnya. Untuk
Sekitar 2% dari jumlah penduduk memperbaiki anemia, mungkin
memiliki divertikulum meckel, perlu diberikan zat besi tambahan.
tetapi hanya sebagian kecil yang Jika terjadi perdarahan yang hebat,
menunjukkan gejala. mungkin perlu dilakukan transfusi
Divertikulum meckel biasanya tidak darah.
menimbulkan gejala, tetapi
kantungnya dapat melepaskan asam
dan menyebabkan ulkus, sehingga
terjadi perdarahan melalui rektum
yang tidak disertai nyeri. Tinja
biasanya berwarna keunguan atau
kehitaman. Pada remaja dan orang
dewasa, divertikulum lebih
cenderung menyebabkan
penyumbatan usus, sehingga timbul
nyeri kram dan muntah. Bisa terjadi
GAMBARAN KLINIS 4
peradangan mendadak pada
Perdarahan akut :
divertikulum yang disebut
a.Sinkop : takikardia, kepala
divertikulitis akut. peradangan ini
pusing,melayang
menyebabkan nyeri perut yang
b.Syok : - tekanan darah
hebat, seringkali disertai
turun (sistolik< 90
muntah.Jika tidak menimbulkan
mmHg atau turun >
gejala, maka tidak perlu dilakukan
30 mmHg dari
pengobatan khusus. Jika terjadi
semula)
perdarahan, maka dilakukan
pengangkatan divertikulum disertai

Page 6
CASE REPORT

- takikardi, nadi apakah pasien menderita


cepat (> 100x/mnt) tukak peptik,penyakit hati
denyut kecil, lemah kronik, kelainan saluran
atau tidak teraba. cerna bawah
c. Muka (kulit, mukosa) pucat (hemorroid,kolitis, ca).
d. Akral dingin Penting pula mengetahui
e.Berkurangnya pembentukan air riwayat penyakit sekarang ,
kemih. beberapa petunjuk misalnya
f. Berkurangnya aliran darah ke otak jika pasien mengaku:1
(bingung, disorientasi, rasa 1) Feses terbungkus darah,
mengantuk dan syok) biasanya menandakan
perdarahan akibat hemoroid.
Perdarahan Kronik: 2) Darah bercampur dengan
Akibat kehilangan darah kronik: feses, menandakan sumber
a. anemia def.Fe perdarahan yang lebih
b. palpitasi proksimal.
c. lemas 3) Diare berdarah, terdapat
d. sesak napas tenesmus ani, biasanya
e. anoreksia merupakan gejala Irritable
f. insomnia. Bowel Disease (IBD).
4) Diare berdarah, demam dan
DIAGNOSIS nyeri abdomen ,biasanya
Tentukan penyebab atau lokasi adalah pasien dengan kolitis
perdarahan, dilakukan setelah status 5) Jika terdapat nyeri saat
hemodinamik stabil ( pada defekasi biasanya adalah
perdarahan akut )1,3,4 hemoroid atau fissura anal.
a. Anamnesis : tanyakan 6) Jika feses berubah
volume perdarahan, berapa ukurannya menjadi bentuk
kali mengalami perdarahan , panjang seperti pensil
juga penting ditanyakan disertai penurunan berat
kepada pasien mengenai badan biasanya adalah
riwayat penyakit terdahulu, pasien kanker kolon.

Page 7
CASE REPORT

7) Perdarahan yang terjadi 7) Colok dubur : darah (+/-), palpasi


tanpa disertai nyeri biasanya massa (+/-), identifikasi feses, dan
terjadi pada pasien penyakit lakukan tes Guaiac.1
divertikular , AVM, atau
proctitis c. Pemeriksaan laboratorium :1
Tanyakan pula apakah terdapat 1) darah : cito dan pemeriksaan
sesak, nyeri dada, darah lengkap . Selanjutnya perlu
lightheadedness, dan dicek Hb dan Ht tiap 6 jam
kelemahan.1 2) Elektrolit
b. Pemeriksaan fisik 3) BUN / serum creatinin
1) cek tanda vital : 4) Liver Function Test
a.Kesadaran 5) Faktor pembekuan : Prothrombin
b.Tekanan darah : hipotensi Time (PT): activated Partial
orthostatik timbul pada kehilangan Thrombin Time (aPTT)
15% volume darah.1 Bila penderita
syok tek. sistolik < 90 mmHg dan Pemeriksaan Penunjang
nadi > 100x/mnt,berkeringat dingin, a. Kolonoskopi
muka pucat, akral dingin maka Kolonoskopi dapat digunakan untuk
kehilangan darah sekitar 40%. menunjukan gambaran seluruh
c. Nadi mukosa kolon dan rectum. Sebuah
d.Pernafasan standar kolonoskopi panjangnya
e. Suhu dapat mencapai 16ANO0 cm.
2) Mata : ada tidaknya anemis Kolonoskopi merupakan cara yang
3) Turgor kulit menurun paling akurat untuk dapat
4) Ekstremitas : akral dingin, ujung- menunjukkan polip dengan ukuran
ujung jari sianotik kurang dari 1 cm dan keakuratan
5)Auskultasi Jantung : irama cepat dari pemeriksaan kolonoskopi lebih
atau lambat baik daripada barium enema yang
6)Abdomen : teraba massa atau keakuratannya hanya sebesar 67%.
tidak, ukuran hepar, splenomegali.1 Sebuah kolonoskopi juga dapat
auskultasi : peristaltik usus menurun digunakan untuk biopsi,
atau tidak

Page 8
CASE REPORT

polipektomi, mengontrol perdarahan polietilen glikol . Penyakit yang


dan dilatasi dari striktur. 1. paling sering ditemukan oleh
Kolonoskopi merupakan prosedur kolonoskopi mendesak adalah
yang sangat aman dimana kolitis iskemik transien .Urgent
komplikasi utama (perdarahan, colonoscopy dianggap aman dan
komplikasi anestesi dan perforasi) berguna untuk pemeriksaan pada
hanya muncul kurang dari 1,3% perdarahan saluran cerna bagian
pada pasien.1 Komplikasi lebih bawah akut dan hemostasis.
sering terjadi pada kolonoskopi
terapi daripada diagnostik c. Flexible Sigmiodoskopi
kolonoskopi, perdarahan merupakan Flexible sigmoidoscopi dapat
komplikasi utama dari kolonoskopi menjangkau 65 cm kedalam lumen
terapeutik, sedangkan perforasi kolon dan dapat mencapai bagian
merupakan komplikasi utama dari proksimal dari kolon kiri.1 Dapat
kolonoskopi diagnostic Merupakan digunakan tanpa sedatif dan dengan
pemeriksaan terbaik untuk persiapan enema yang minimal.
perdarahan saluran cerna bagian Lima puluh persen dari kanker
bawah, bisa untuk diagnostik kolon dapat terdeteksi dengan
maupun terapeutik. Akurasi untuk menggunakan alat ini. Flexible
diagnosa dengan kolonoskopi adalah sigmoidoscopi tidak dianjurkan
48% -90%.1 Terlihatnya darah segar digunakan untuk indikasi terapeutik
pada ileum terminalis polipektomi, kauterisasi dan
mengindikasikan sumber perdarahan semacamnya; kecuali pada keadaan
bukan berasal dari kolon.1 khusus, seperti pada ileorektal
anastomosis. Flexible sigmoidoscopi
b. Urgent Colonoscopy setiap 5 tahun dimulai pada umur 50
Adalah tindakan kolonoskopi yang tahun merupakan metode yang
dilakukan dalam 24 jam setelah direkomendasikan untuk screening
episode perdarahan. Pada pasien ini seseorang yang asimptomatik yang
dilakukan persiapan awal yang berada pada tingkatan risiko
minim dengan air atau gliserin menengah untuk menderita kanker
enema. Baru-baru ini digunakan kolon. Sebuah polip adenomatous

Page 9
CASE REPORT

yang ditemukan pada flexible f.Angiography: merupakan satu cara


sigmoidoscopi merupakan indikasi visualisasi untuk mendiagnosa
untuk dilakukannya kolonoskopi, kelainan pada pembuluh darah
karena meskipun kecil (<10 mm), seluruh tubuh dengan menggunakan
adenoma yang berada di distal kolon sinar X. Perdarahan yang bisa
biasanya berhubungan dengan dideteksi oleh angiography adalah
neoplasma yang letaknya proksimal perdarahan yang masif yaitu sekitar
pada 6-10% pasien. 0,5-1,5 ml/min.1
d. Anoskopi
Anoskopi berguna hanya untuk DIAGNOSIS BANDING
diagnosa perdarahan yang Diagnosis banding untuk
sumbernya adalah di daerah hematokezia diantaranya adalah:
anorectal dan anal canal, termasuk Perdarahan divertikel kolon,
di dalamnya adalah hemoroid angiodisplasia dan kolitis iskemik
interna dan fissura anal. Lebih merupakan penyebab tersering dari
diutamakan daripada fleksibel saluran cerna bagian bawah.
sigmoidoskopi untuk mendeteksi Perdarahan saluran cerna bagian
hemoroid pada pasien rawat jalan .1 bawah yang kronik dan berulang
e. Barium Enema: adalah suatu biasanya berasal dari hemoroid dan
teknik radiografi dengan neoplasia kolon.1
menggunakan media kontras barium
sulfat kemudian difoto dengan sinar PENATALAKSANAAN
–X sehingga akan tampak gambaran
Resusitasi pada perdarahan saluran
usus dan bisa melihat apabila ada
cerna bagian bawah yang akut
kebocoram obstruksi akibat polip
mengikuti protokol yang juga
atau massa. Pada pasien muda
dianjurkan pada perdarahan saluran
dengan hematochezia minimal yang
cerna bagian atas. Dengan langkah
dengan fleksibel sigmoidoskopi
awal menstabilkan hemodinamik.1
memberikan hasil negatif, barium
enema merupakan alternatif Medikamentosa, kombinasi
dibandingkan kolonoskopi.1 estrogen dan progesteron dapat
mengurangi perdarahan yang timbul

Page 10
CASE REPORT

pada pasien yang menderita LAPORAN KASUS


angiodisplasia. IBD biasanya
Laporan Kasus
memberi respons terhadap obat-
obatan anti inflamasi.
Ny Y Usia 71 tahun datang
Endoskopi Terapeutik, ada dengan keluhan BAB berdarah
keadaan di mana endoskopi berwarna merah segar sejak 1 hari
mendapat peluang (keadaan dalam SMRS. Darah tidak bercampur
lumen kolon cukup bersih) dalam dengan BAB, terkadang menetes
segi identifikasi lesi sumber setelah BAB. Dalam sehari BAB
perdarahan, teknik ini sekaligus berdarah sebanyak 3x sebanyak
dapat dipakai sebagai modalitas kira-kira ½ agua gelas. Saat BAB
terapeutik (bila fasilitas tersedia). tidak terasa nyeri, gatal (-), tidak ada
Kauterisasi Pada lesi angiodisplasia benjolan yang keluar dari anus.
atau tumor kolon, akan mengurangi Lendir (-), busa (-). Pasien juga
derajat atau menghentikan proses mengeluhkan mual setiap masuk
perdarahan. Polipektomi pada polip makanan tetapi tidak muntah,
kolon yang berdarah dapat bersifat sebelum sakit pasien mengatakan
kuratif. makan makanan pedas dan asam,
pasien juga jarang mengkonsumsi
Terapi Bedah, pada beberapa
sayur-sayuran. BAK tidak ada
diagnostik, seperti divertikulum
keluhan. Demam (-), keluhan ini
Meckel atau keganasan, bedah
baru pertama kali dirasakan pasien.
merupakan pendekatan utama
Pasien tidak mempunyai
setelah keadaan pasien stabil.
riwayat hipertensi, DM disangkal,
Pasien dengan perdarahan SCBB akut
elergi disangkal, keluarga pasien
Evaluasi dan resusitasi tidak ada yang mengeluhkan
Upper endoscopy
penyakit yang sama, ibu pasien
Tangani sebagai perdrahan
Pertimbangkan perdarahan SCBA S
Pasang NGT C menderita hipertensi, pasien adalah
+/- upper endoscopy B
A
seorang ibu rumah tangga, suka
Kolonoskopi
mengkonsumsi makanan pedas dan
Sumber
Hasil pemeriksaan
t (-)
e
r
i
Perdarahand berhenti Arteriography
e
n
Terapi sesuai kebutuhan t
i
f Page 11
Endoskopi
i kapsul
k
a
s
i
CASE REPORT

asam, tidak ada riwayat konsumsi 15.370/mm3, trombosit 397.000


alkohol dan merokok. /mm3, Hb 6,8 gr/dl, Ht 22,4%,
Hasil pemeriksaan umum ureum 25,3 mg/dl, kreatinin 1,28
pasien ini adalah pasien tampak mg/dl, glu 95 mg/dl.
sakit sedang, kesadaran
komposmentis, status gizi sedang Diagnosis Kerja
dengan tinggi badan 153 cm, berat Pada kasus ini dapat
badan 45 kg, BMI 20, pemeriksaan ditegakkan diagnosis kerja yaitu
tanda vital tekanan darah 130/80 Hematokezia dengan anemia
mmHg, nadi 98x/menit, irama
regular, napas 36x/menit, suhu DISKUSI
36,50C. Daftar masalah pada pasien
Pada pemeriksaan fisik ini adalah Hematokezia dengan
ditemukan,konjungtiva anemis, anemia. Diagnosis Hematokezia
sklera ikterik tidak ada. Mulut tidak ditegakkan berdasarkan anamnesis,
kering, lidah tidak kotor. JVP tidak pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
meningkat. Pada paru, jantung dan penunjang. Berdasarkan anamnesis
abdomen dalam batas normal. Pada pasien mengalami keluhan BAB
ekstremitas tidak ada edema, akral berdarah berwarna merah segar
teraba hangat dan tampak pucat, sejak 1 hari SMRS. Darah tidak
CRT < 2 detik. Pada pemeriksaan bercampur dengan BAB, terkadang
RT didapatkan tonus spingter ani menetes setelah BAB. Dalam sehari
baik, tidak ada kolaps ampula recti, BAB berdarah sebanyak 3x
terdapat massa dengan konsistensi sebanyak kira-kira ½ agua gelas.
kenyal, tidak ada nyeri tekan, Saat BAB tidak terasa nyeri, gatal (-
mobile, tidak menghilang saat ), tidak ada benjolan yang keluar
penekanan dan pada sarung tangan dari anus. Lendir (-), busa (-). Pada
didapatkan darah (+), lendir (-), pemeriksaan umum dan fisik
feses (-). didapatkan tensi 130/80 mmHg,
nadi 98x/menit, irama regular, napas
Pada hasil pemeriksaan 36x/menit, suhu 36,50C. Pada mata
laboratorium didapatkan leukosit ditemukan,konjungtiva anemis.

Page 12
CASE REPORT

Mulut tidak kering, lidah tidak labu pemberian antibiotik


kotor. JVP tidak meningkat. Pada ceftriaxone 2x 1gr. Untuk
paru, jantung dan abdomen dalam menghentikan perdarahan pasien ini
batas normal. Pada ekstremitas tidak diberikan injeksi kalnex 3x 500 mg
ada edema, akral teraba hangat dan dan injeksi ozid 2x40 mg. Terapi
tampak pucat, CRT < 2 detik. Pada dilakukan dengan memantau
pemeriksaan penunjang didapat kan keadaan umum dan keluhan pasien
penurunan HB yaitu 6,37 gr/dl. selama dalam masa rawat inap. Pada
Kemungkinan penyebab darah segar pasien ini dilakukan pemantauan
yang keluar dari anus yang terhadap perdarahan dan keadaan
menyebabkan perdarahan cukup umumnya. Pasien diperbolehkan
hebat. pulang pada tanggal 7 April 2015
Penatalaksaaan pada pasien ini setelah keluhan subjektif BAB
ialah terapi non farmakologi dengan berdarah, dan lemas menghilang,
istirahat terapi baring dan terapi serta dari pemeriksaan HB diatas 10
farmakologi dengan IFVD Nacl gr/dl
0,9% 20 tpm, transfusi darah PRC 5

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdullah M. Perdarahan saluran cerna bagian bawah (Hematokezia) dan


Perdarahan Samar (Occult). Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadiasubrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. Edisi
kelima. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2009. Hal 453-459.
2. Greenberger, Norton.Blumberg, Richard.Burakoff, Robert:Current
Diagnosis and Treatment Gastroenterology,Hepatology, & Endoscopy.
McGraw-Hill, Lange.2009 : 343-351.
3. Richter, J.M. & K.J. Isselbacher. Perdarahan Saluran Makanan : dalam
Harrison (Prinsip Ilmu Penyakit Dalam) Jilid I. Jakarta : EGC. 2005 : 259
– 62.

Page 13
CASE REPORT

4. Syamsi, Rusi Muhaimin. WHO: Penggunaan Klinis Darah .EGC,Jakarta


2004:161.

Page 14

Anda mungkin juga menyukai