Anda di halaman 1dari 18

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB BERBASIS CEFR

Habibur Rohman
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Email: vanrezehabieb@gmail.com
Abstrak

Pembelajaran bahasa arab di Eropa mengacu pada buku Common European Framework of
Reference for Languages (CEFR) yang dibuat oleh dewan Eropa pada tahuan 90-an. Menurut
buku ini untuk menguasai sebuah bahasa harus melalui enam level yaitu A1, A2, B1, B2, C1,
dan C3 yang masing masing level ada standart masing masing. Penulisan ini bertujuan untuk
mendiskripsikan bagaimana pembelajaran bahasa arab di Eropa. Metode yang digunakan
dalam penulisan yaitu metode kualitatif deskriptif yang data datanya didapat melalui studi
pustaka. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembelajaran bahasa arab di Eropa berhasil dalam
mengintegrasikan empat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menulis, membaca,
mendengar, dan berbicara.

Kata Kunci : pembelajaran bahasa arab di Eropa, CEFR

Latar Belakang

Pembelajaran bahasa arab bahasa di Indonesia sangat beraneka ragam dalam


pengajarannya mulai dari model, metode, pendekatan, dan media yang digunakan.
Keanekaragam dalam pengajaran tersebut digunakan agar pembelajar bahasa arab mampu
memahami bahasa arab yang dipelajarinya dengan mudah. Tidak ada model, metode, atau
pendekatan yang paling benar tetapi yang ada yaitu yang paling cocok dengan situasi dan
kondisi pembelajar, dengan begitu pembelajaran bahasa akan efektif dan efisien.

Namun dalam faktanya pembelajaran bahasa arab di Indonesia terbagi menjadi dua
golongan. Golongan pertama, pembelajaran bahasa arab yang berorientasi untuk memahami
teks teks agama islam. Golongan kedua, pembelajaran bahasa arab yang berorientasi pada
hakikat bahasa yaitu bunyi. Orientasi pembelajaran bahasa yang berbeda menyebabkan seluruh
proses pembelajaran bahasa arab juga berbeda. Dengan adanya perbedaan tersebut maka output
yang akan dikeluarkan juga berbeda.

Bahasa arab merupakan salah satu bahasa yang paling banyak digunakan dan telah
ditetapkan sebagai bahasa internasional oleh UNESCO yang diperingati setiap tanggal 18
Desember.1 Selain itu bahasa arab merupakan bahasa tertua di dunia yang masih digunakan
sampai sekarang. Perkembangan bahasa arab yang dimulai sejak dari dulu kala hingga sekarang

1
https://en.unesco.org/commemorations/worldarabiclanguageday diakses pada kamis, 25 April 2019
pukul 22.00 WIB
seharusnya lebih maju atau berkembang dari bahasa manapun. Akan tetapi dalam faktanya
bahasa arab masih kalah terutama dengan bahasa Inggris jika dilihat dari sistem perkembangan
bahasanya salah satunya seperti dalam tes standart, tes standart dalam bahasa inggris terdapat
TOFL/IBT/IELTS yang diakui secara internasional sehingga banyak lembaga lembaga yang
membuka kursus bahasa Inggris untuk bisa lolos tes standart tersebut. Tetapi dalam bahasa
arab tes standart bahasa arab belum ada yang diakui secara international.

Salah satu kemajuan bahasa Inggris yaitu adanya kerangka berbahasa yang dibuat oleh
dewan Eropa pada tahun 90-an yang kemudian kerangka ini tidak hanya digunakan bahasa
Inggris saja tetapi juga digunakan oleh semua bahasa di Eropa seperti bahasa Spanyol, Jerman,
Rusia dan lain sebagainya. Kerangka acuan yang dibuat oleh dewan Eropa tlah membuktikan
kesuksesannya di Eropa dalam semua bahasa di sana sehingga kerangka acuan tersebut
diadopsi oleh berbagai negara di dunia ini seperti bahasa Arab, Jepang, dan Cina. Adapun
kerangka acuan yang dimaksud adalah Common European Framework of Reference for
Languages (CEFR).

Kesuksesan CEFR sebagai kerangka acuan bahasa yang telah di adopsi di beberapa
negara seharusnya juga diterapkan di Indonesia terutama dalam pembelajaran bahasa Arab.
Namun faktanya belum ada lembaga di Indonesia yang mengacu pada CEFR dalam
pembelajaran bahasa arab. Selain itu konsep dasar yang digunakannya yaitu menggabungkan
keempat kemahiran berbahasa yaitu kemahiran mendengar, berbicara, membaca dan menulis.
Hal ini bisa dikatakan kalau CEFR ini dapat menggabungkan dua golongan yang berorientasi
berbeda yang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu dalam makalah ini saya akan menjelaskan
tentang bagaimana pembelajaran bahasa arab di Indonesia mengacu pada CEFR.

Common European Framework of Reference for Languages (CEFR)

Common European Framework of Reference for Languages (CEFR) adalah standar


atau kerangka acuan yang telah diakui secara internasional dalam kecakapan berbahasa. CEFR
disusun oleh dewan Eropa pada tahun 1990 sebagai bentuk upaya dalam memberikan standart
atau acuan dan sebagai rujukan pengajaran bahasa di seluruh Eropa. Seiring berjalannya waktu
CEFR ini tidak hanya digunakan oleh pengajar bahasa saja tetapi lembaga dan pengusaha pun
menggunakan acuan ini untuk mengevaluasi calon karyawan/mahasiswanya. 2 Kerangka ini
secara umum digunakan untuk pembelajaran, pengajaran, dan penilaian/evaluasi dalam bahasa.

2
https://www.efset.org/id/english-score/cefr/ diakses pada kamis 25 April 2019 pukul 23:18 WIB.
CEFR memberikan dasar umum di seluruh Eropa dalam penjabaran silabus, kurikulum,
ujian, buku ajar, dan sebagainya. Di dalamnya dijelaskan secara komprehensif apa yang harus
dipelajari oleh pembelajar bahasa agar dapat menggunakan bahasa untuk komunikasi dan
pengetahuan serta keterampilan apa yang harus mereka kembangkan secara efektif. Deskripsi
ini juga mencakup konteks budaya di mana bahasa di atur. Selain itu CEFR juga
mendiskripsikan tingkat kemahiran yang memungkinkan kemajuan peserta didik dapat diukur
pada setiap tingkatannya.

CEFR digunakan secara luas di Eropa di bidang pendidikan negeri atau swasta. CEFR
semakin menjadi cara standar untuk pembelajaran, pengajaran, dan penilaian di Eropa. Salah
satu tujuan dewan eropa membuat ini yaitu untuk mempersatukan pengajarab bahasa yang
beraneka ragam. Hal ini sesuai dengan landasam dasar yang tlah disepakati oleh dewan Eropa
yaitu :3

- Warisan budaya dan bahasa harus dijaga dan dikembangkan, maka upaya utama
pendidikan diperlukan untuk mengubah keragaman menjadi komunikasi kedalam
sumber pengayaan dan pemahaman.
- Sebagai fasilitas pemersatu dalam komunikasi dan interaksi diantara orang Eropa yang
menggunakan bahasa beraneka ragam sehingga mobilitas bangsa Eropa menjadi pusat
perhatian, sehingga memberikan kefahama dan kerja sama serta mengatasi prasanka
buruk dan diskriminasi.
- Bahwa negara negara anggota ketika mengadopsi atau mengambangkan kebijakan
nasional di bidang pembelajaran dan pengajaran bahasa modern, dapat mencapai
konvergensi yang lebih besar di tingkat Eropa melalui peraturan yang sesuai untuk kerja
sama yang berkelanjutan dan berkoordinasi dalam kebijakan.

Selain itu terdapat beberapa hal yang dijadikan prinsip dasar dalam pembelajaran bahasa.
Prinsip tersebut yaitu aktivitas kebahasaan (language activites), proses kebahasaan (language
processes), teks (text), ranah pembelajaran (domain), strategi pembelajaran bahasa (strategy),
dan tugas tugas kebahasaan.4 Yang nantinya seluruh prinsip ini akan di integrasikan atau
dikolaborasikan agar penguasaan terhadap bahasa asing menjadi lebih baik.

3
Siti Perdi Rahayu, Alice Armini. Mille Chemins Créatifs pour Enseigner Le Français
(Seribu Cara Kreatif untuk Mengajarkan Bahasa Prancis)(Yogyakarta: Laporan Penulisan Buku Ilmiah Populer
Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Yogyakarta, 2010). Hal 28.
4
Rishe Purnama Dewi. Pengembangan Buku Ajar Pemula Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing
Berbasis CEFR (Jurnal Tarbawy Vol.3 Nomor 2 Desember 2016 STAIN SAS Bangka Belitung ISSN: 2407 -
4462). Hal 25-26.
Kehadiran CEFR menjadi sangat penting dan membawa perubahan di benua Eropa salah
satunya untuk menghindari “Tower of Babel” yaitu pembelajaran bahasa yang hanya dilakukan
untuk mendapatkan skor dan sertifikat tanpa mampu menggunakan bahasa dengan baik atau
kontekstual. Dalam hal evaluasi, CEFR hadir untuk mengukur secara utuh kemampuan
seseorang dalam berbahasa, yang semestinya hasil tes sesuai dengan kemampuan nyata
berbabahasa pembelajar.5

Oleh karena itu CEFR menawarkan enam level agar dapat menguasai suatu bahasa.
Adapun level tersebut yaitu level A1, A2, B1, B2, C1, dan C2 yang setiap levelnya terdapat
empat keterampilan berbahasa yaitu keteramplan menulis, keterampilan membaca,
keterampilan mendengar, dan keterampilan berbicara. Level A1 disebut pemula, level A2
disebut dasar (elementary), level B1 disebut menengah (intermediate), level B2 disebut
menengah atas (upper intermediate), level C1 disebut advance, C2 disebut ahli (provicient).

Hubungan CEFR dan Bahasa Arab

CEFR sebagai landasan dasar acuan pembelajaran bahasa di Eropa yang tak diragukan
lagi semua isinya dan tlah sukses dalam pembelajaran bahasanya sehingga mengantarkan
bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional yang pertama. Seharusnya CEFR menjadi acuan
pembelajaran dan pengajaran bagi semua bahasa terutama bahasa arab. Sebagai kerangka
acuan, pembealajaran bahasa CEFR memberikan landasan bagi para pengajar bahasa. CEFR
tidak hanya digunakan dalam bahasa Inggris saja tetapi CEFR ini bisa digunakan dalam semua
bahasa di dunia ini karena pada hakekatnya pembelajaran mempunyai sifat yang sama. Maka
bahasa arab harus mengadopsi atau menjadikan CEFR sebagai landasan dalam pembelajaran
bahasa.

Salah satu hubungannya yaitu bahwa CEFR dan bahasa arab menganggap bahwa
hakekat bahasa adalah alat komunikasi dan interaksi yang berupa lambang dan tulisan. Selain
itu empat keterampilan bahasa yang dipaparkan di CEFR sesuai dengan empat keterampilan
bahasa arab yaitu keterampilam membaca, menulis, mendengar, dan berbicara. Maka Perlu
diketahui bahwa persamaan secara falsafah akan memberikan arah yang jelas seperti
penggunaan teori pembelajaran yang beraneka ragam dan aneka prinsip, serta seperangkat
turunannya seperti metode, pendekatan, model, dan strategi. Persamaan secara falsafah akan
mempermudah bagi pengajar bahasa arab untuk mengadopsi model ini ke dalam bahasanya.

5
Ibid,. hlm. 26
Oleh karena itu bahasa arab di Eropa diajarkan dengan mengacu pada CEFR yang
diadopsi dari bahasa Inggris. Di era modern ini banyak lembaga bahasa arab yang mengadopsi
ini, dengan kata lain bahwa CEFR ini membawa perubahan baru dalam pembelajaran bahasa
arab dimanapun. Jika dilihat dari pergerakannya bahasa inggris maju lebih jauh dari pada
bahasa arab, dalam bahasa Inggris sudah terdapat tes standarisasi yang telah berlaku secara
internasional. Salah satu sistem standarisasi kemampuan berbahasa asing yang tlah diakui
secara nasional yaitu TOEFL/IELTS/TOEIC yang hanya berlaku di negara yang berbahasa
Inggris. Namun dalam bahasa arab belum jelas. Adapun negara ASEAN yang tlah
menggunakan CEFR sebaga kerang acuan bahasa arab yaitu negara malaysia.

Pembelajaran Bahasa Arab di Eropa dengan Mengacu CEFR

Bahasa arab sebagai salah satu bahasa internasional yang diakui oleh UNESCO
menarik perhatian semua orang di dunia ini untuk menguasai bahasa tersebut. Penguasaan
bahasa arab yang baik tentunya akan memungkinkan pula untuk menjadi lebih baik dalam
memahami berbagai wacana dan budaya maupun mengutarakan gagasan pemikiran dan
budaya. Namun seberapa baiknya kemampuan berbahasa seseorang tentunya perlu ada nilai,
standart, dan sertifikasi dengan kriteria tertentu. Berikut adalah beberapa hal pembelajaran
bahasa arab di Eropa :

1. Pendekatan Pembelajaran Bahasa dengan Acuan CEFR


Ada beberapa konsep yang mendasari pengajaran bahasa sesuai dengan yang diuraikan
dengan CEFR, yaitu :6
a) Pembelajaran bahasa arab ditujukan kepada para pembelajar (apa yang harus dilakukan,
peringkat peringkat serta jenis jenis kemampuan apa yang harus dimiliki), kepada para
pengajar, dan juga proses pembelajaran serta cara evaluasinya.
b) Setiap peringkat kemampuan berbahasa arab diuraikan secara rinci.
c) Setiap peringkat kemampuan berbahasa arab dibuat berdasarkan kemampuan
pembelajar sebagai calon pengguna bahasa dalam situasi plurilingual dan plutikultural,
sehingga pembelajar dapat mengevaluasi dirinya sendiri.
d) Kemampuan berkomunikasi harus dilengkapi juga dengan kemampuan ber
komunikasi non-verbal, yang meliputi paralinguistik dan perilaku paratektual.

6
Siti Perdi Rahayu, Alice Armini. Mille Chemins Créatifs pour Enseigner Le Français….., hlm. 30.
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa arab di Eropa dengan mengacu
kepada buku CEFR yaitu pendeketan pendekatan keterampilan (al-madkhol al-
mahari/integrated skill approach). Adapun pendekatan keterampilan yaitu pendekatan dengan
memadukan antara keempat keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menulis, membaca,
mendengar, dan berbicara sehingga peserta didik mempunyai kompetensi yang seimbang.
Berangkat dari definisi Ibn Khaldun tentang hakekat bahasa bahwa bahasa merupakan sarana
sosial yang menghubungkan suatu masyarakat.7

Ada beberapa manfaat menggunakan pendekatan keterampilan terintegrasikan dalam


pengajaran bahasa arab. Pertama, mengintegrasikan keterampilan bahasa memberikan
pembelajaran yang lebih bermakna dalam semua tingkatan. Kedua, Selain itu, memberikan
kontribusi untuk pengajaran yang koheren dan komunikasi yang lebih baik. ketiga, dengan
mengitegrasikan keterampilan bahasa, siswa belajar mengoperasikan bahasa dan mereka dapat
dengan mudah mentransfer pengetahuan yang diperoleh ke daerah lain dan pembelajaran
bahasa lebih dekat dengan cara kita dalam kehidupan nyata. Setelah meninjau pedekatan
keterampilan terintegrasikan secara alami dan memberikan manfaat maka hal yang harus
dilakukan berikutnya adalah fokus pada model pembelajaran yang menerapkan teori ke dalam
praktek. Dengan model yang disarankan, kegiatan dan cara cara untuk mengintegrasikan empat
keterampilan bahasa yaitu membaca, mendengarkan, berbicara dan menulis akan disajikan
melalui kegiatan dan materi yang efektif dan memotivasi. 8

Pendekatan tersebut memberikan siswa kesempatan untuk mempelajari seluruh


keterampilan berbahasa, sehingga siswa menjadi aktif. Selain itu guru juga harus mampu untuk
slalu berbahasa arab di dalam kelas dan di luar kelas agar guru bisa menjadi contoh bagi para
peserta didik. Hal ini dilakukan agar siswa terbiasa dengan bahasa arab. Jika sudah terbiasa
maka peserta didik akan mudah dan mandiri dalam mempelajari bahasa arab.

7
Ahmad Abduh Audi. Madakhilu Ta’limil Lughoh Al-Arobiyah Dirosah Masihah Naqdiyah (Makkah:
Jamiatu Ummil Quro, 2000 M), Hlm. 41.
8
Selme Deneme, Selen Ada. An Application of Skills Integration in Language Teaching (India:
Language In India Strength for Today and Bright Hope for Tomorrow, Volume 10 ISSN 1930-2940, 2010).
Hlm. 10.
2. Peringkat Kemampuan Berbahasa arab dengan Acuan CEFR

Pembelajaran bahasa arab menurut CEFR mempunyai enam level/tingkatan yaitu : 9

C2 - Mampu memahami semua yang dibaca atau didengar tanpa


kesulitan
- Semua Proses dapat ditulis dan diverbalkan serta dapat diringkas
sehingga sebagai tambahan untuk penjelasan dan penafsirannya
dalam konteks tertentu
- Dapat mengekpresikan gambar secara spontan, lancar dan detail,
Pembelajar serta mampu memperjelas makna makna yang rumit dalam
Tingkat masalah yang lebih kompleks.
ahli C1 - Mampu memahami teks panjang dan bervariasi dengan makna dan
gaya yang lebih mendalam serta memahaminya secara jelas.
- Mampu mengekspresikan secara lancar dan spontan tanpa ada
kebutuhan untuk mencari kata kata berulang kali.
- Mampu menggunakan bahasa dalam kehidupan nyata dan sosial
atau hingga dalam proses pembelajaran dan pengajaran secara
efektif dan fleksibel
- Mampu berbicara dalam hal hal yang rumit secara rinci, dengan
cara yang teratur dan jelas, serta menggunakan model yang berbeda
untuk menghubungkan teks dengan tepat.
B2 - Mampu memahami isi dasar dari teks yang kompleks dalam
membahas topik yang aktual dan teoritis, mampu juga memahami
percakapan dan diskusi khusus dibidang spesialisnya masing
masing.
- Mampu memahami secara spontan dan lancar, dimungkinkan dapat
melakukan dialog secara alami dengan orang orang yang ahli
bahasa tanpa banyak usaha dari kedua belah pihak.
- Mampu mengekspresikan berbagai topik secara jelas dan
terperinci, dan menjelaskan posisinya dari salah satu masalah yang

9
Council of Europe, Common European Framework of Reference for Languages: Learning, Teaching,
Assessment. (Strasbourgh, Language Policy Unit). Hlm. 24.
ada serta menyebutkan kelebihan dan kekurangan dari berbagai
Pembelajar kemungkinan yang ada.
tingkat B1 - Mampu memahami poin poin penting bila bahasa yang digunakan
independen jelas, dan berbicara tentang topik atau hal hal yang sering dijumpai
tentang pekerjaan, pembelajaran, liburan atau lainnya.
- Mampu berinteraksi dalam menghadapi situasi tersulit yang
dihadapi seseorang saat melakukan perjalanan dalam daerah yang
berbicara bahasa tersebut.
- Mampu menyatakan berbagai pendapatnya dalam berbagai topik
yang umum serta berbagai bidang yang diminatinya dengan mudah
- Mampu berbicara tentang peristiwa, pengalaman, dan mampu
mendiskrisikan mimpi, harapan, dan tujuannya, serta mampu
menjelaskan langkah langkahnya pendapatnya secara singkat.
A2 - Mampu memahami kalimat, ekspresi yang sering digunakan, dan
apa saja yang terkait tentang topik dengan makna yang jelas
(seperti informasi tentang seseorang, keluarga, perbelanjaan,
pekerjaan, dan lingkungan sekitar.
- Mampu memahami situasi yang mudah dan rutin yang dimana ada
pertukaran informasi sederhana dan langsung pada hal hal yang
sudah dikenal dan umum.
- Mampu berbicara tentang nasabnya, pengajarannya, dan
menggambarkan tentang lingkungan sekitarnya, serta hal hal yang
berkaitan dengan kebutuhannya secara langsung dengan
Pembelajar menggunakan uslub yang mudah dan sederhana.
tingkat A1 - Mampu memahami dan menggunakan ekspresi umum yang
Dasar/pemula digunakan dalam kehidupan sehari hari serta kalimat sederhana
yang bertujuan untuk memenuhi yang diperlukan
- Mampu memperkenalkan dirinya atau orang lain, dan mengajukan
pertanyaan kepeda orang lain, misalnya : di mana mereka tinggal,
tentang orang yang mereke kenal atau apa yang mereka miliki.
Serta mampu menjawab pertanyaan semacam itu.
- Mampu memahami uslub sederhana ketika pihak lain berbincang
dengan pelan dan jelas sehingga siap membantu mereka selama
berdialog.

Dalam setiap level terdiri dari empat keterampilan bahasa yaitu keterampilan menulis,
membaca, mendengarkan, dan berbicara. Untuk lebih jelasnya perhatikanlah tabel berikut :10

A A B1
1 2

Istimak Saya dapat Saya dapat Saya dapat


mengenali memahami frasa memahami
kata-kata dan kosakata poin utama
yang akrab frekuensi dari kalam
U dan ungkapan tertinggi yang standar yang
N yang sangat terkait dengan jelas tentang
D mendasar bidang yang hal-hal yang
E mengenai diri paling relevan lazim
R saya, keluarga secara pribadi ditemui
S saya dan (mis. Informasi secara
T lingkungan pribadi dan teratur di
A konkret keluarga yang tempat
N langsung sangat kerja,
D ketika orang mendasar, sekolah,
I berbicara belanja, area waktu luang,
N perlahan dan lokal, dll. Saya
G jelas. pekerjaan). dapat
Saya bisa memahami
menangkap poin poin utama
utama dalam dari banyak
pesan dan program
pengumuman radio atau
singkat, jelas, TV tentang

10
Ibid., 26.
sederhana. urusan saat
ini atau
topik minat
pribadi atau
profesional
ketika
pengiriman
dilakukan.
relatif
lambat dan
jelas.

Qiroa’ah Saya dapat Saya dapat Saya dapat


memahami membaca teks memahami
nama-nama yang sangat teks yang
yang dikenal, pendek dan sebagian
kata-kata dan sederhana. besar terdiri
kalimat yang Saya dapat dari bahasa
sangat menemukan sehari-hari
sederhana, speciftc, atau bahasa
misalnya informasi yang yang
pada dapat diprediksi berhubungan
pemberitahua dalam materi dengan
n dan poster sehari-hari pekerjaan.
atau dalam sederhana Saya bisa
katalog. seperti iklan, memahami
prospektus, uraian
menu dan peristiwa,
jadwal dan saya perasaan dan
dapat keinginan
memahami dalam surat
surat pribadi pribadi.
pendek
sederhana.
Kalam Saya dapat Saya dapat Saya dapat
berinteraksi berkomunikasi menangani
dengan cara dalam tugas- sebagian
yang sederhana tugas sederhana besar situasi
asalkan orang dan rutin yang yang
lain siap untuk membutuhkan mungkin
K mengulang pertukaran timbul saat
A atau informasi yang bepergian di
L mengulangi sederhana dan area di mana
A hal-hal dengan langsung bahasa
M kecepatan mengenai topik digunakan.
bicara yang dan kegiatan Saya dapat
lebih lambat yang sudah memasukkan
dan membantu lazim. Saya percakapan
saya dapat menangani yang tidak
merumuskan pertukaran sosial siap ke topik
apa yang saya yang sangat yang akrab,
coba katakan. singkat, menarik
Saya dapat meskipun saya minat
bertanya dan biasanya tidak pribadi, atau
menjawab cukup mengerti yang
pertanyaan untuk menjaga berkaitan
sederhana di percakapan tetap dengan
bidang berjalan sendiri. kehidupan
kebutuhan sehari-hari
mendesak atau (mis.
pada topik Keluarga,
yang sangat hobi,
akrab. pekerjaan,
perjalanan,
dan acara
terkini).
Spoken Saya dapat Saya dapat Saya dapat
Production menggunakan menggunakan menghubung
frasa dan serangkaian kan frasa
kalimat frasa dan dengan cara
sederhana untuk kalimat untuk sederhana
menggambarka menggambarkan untuk
n di mana saya secara menggambar
tinggal dan sederhana kan
orang yang saya keluarga saya pengalaman
kenal. dan orang lain, dan
kondisi peristiwa,
kehidupan, latar impian,
belakang harapan, dan
pendidikan saya ambisi saya.
dan pekerjaan Saya dapat
saya saat ini dengan
atau yang singkat
terbaru. memberikan
alasan dan
penjelasan
untuk
pendapat dan
rencana.
Saya dapat
menceritakan
sebuah kisah
atau
menceritakan
plot sebuah
buku atau
ftlm dan
menggambar
kan reaksi
saya.

Kitabah Saya dapat Saya dapat Saya dapat

K menulis kartu menulis catatan menulis teks

I pos pendek dan dan pesan sederhana

T sederhana, singkat dan yang

A misalnya sederhana yang terhubung

B mengirim berkaitan dengan pada topik-

A salam liburan. hal-hal yang topik yang

H Saya dapat membutuhkan akrab atau


mengisi segera. Saya menarik bagi
formulir dapat menulis pribadi. Saya
dengan detail surat pribadi bisa menulis
pribadi, yang sangat surat pribadi
misalnya sederhana, yang
memasukkan misalnya menggambark
nama, berterima kasih an
kewarganegara kepada pengalaman
an, dan alamat seseorang untuk dan kesan.
saya pada sesuatu.
formulir
pendaftaran
hotel.

B2 C1 C2
Saya dapat memahami Saya dapat memahami Saya tidak memiliki
pidato dan kuliah yang pidato yang diperluas kesulitan dalam
diperluas dan mengikuti bahkan ketika itu tidak memahami segala jenis
bahkan argumen yang terstruktur dengan jelas bahasa yang diucapkan,
rumit asalkan topiknya dan ketika hubungan apakah langsung atau
cukup akrab. Saya dapat hanya tersirat dan tidak siaran, bahkan ketika
memahami sebagian ditandai secara disampaikan dengan
besar berita TV dan eksplisit. Saya dapat kecepatan asli, asalkan
program hubungan saat memahami program saya punya waktu untuk
ini. Saya dapat televisi dan film tanpa membiasakan diri
memahami sebagian terlalu banyak usaha. dengan aksen.
besar ftlms dalam
dialek standar.

Saya dapat membaca Saya dapat Saya dapat membaca


artikel dan laporan memahami teks dengan mudah semua
yang berkaitan dengan faktual dan sastra bentuk bahasa tertulis,
masalah kontemporer di yang panjang dan termasuk teks abstrak,
mana penulis kompleks, struktur yang
mengadopsi sikap atau menghargai kompleks atau secara
sudut pandang tertentu. perbedaan gaya. Saya linguistik seperti buku
Saya bisa mengerti dapat memahami manual, artikel khusus
prosa sastra artikel khusus dan dan karya sastra.
kontemporer. instruksi teknis yang
lebih lama, bahkan
ketika mereka tidak
berhubungan dengan
kaki saya.

Saya dapat berinteraksi Saya dapat Saya dapat mengambil


dengan tingkat mengekspresikan diri bagian dengan mudah
kemahiran dan dengan lancar dan dalam percakapan atau
spontanitas yang spontan tanpa banyak diskusi apa pun dan
membuat interaksi mencari ekspresi. memiliki keakraban yang
reguler dengan penutur Saya dapat baik dengan ekspresi
asli menjadi sangat menggunakan bahasa idiomatik dan bahasa
mungkin. Saya dapat secara fleksibel dan sehari-hari. Saya dapat
mengambil bagian aktif efektif untuk tujuan mengekspresikan diri
dalam diskusi dalam sosial dan profesional. saya dengan lancar dan
konteks yang akrab, Saya dapat menyampaikan nuansa
memperhitungkan dan merumuskan ide dan makna yang lebih jelas.
mempertahankan pendapat dengan tepat Jika saya memiliki
pandangan saya. dan menghubungkan masalah, saya dapat
kontribusi saya mundur dan menata
dengan terampil ulang kesulitan dengan
kepada pembicara begitu lancar sehingga
lain. orang lain hampir tidak
menyadarinya.

Saya dapat menyajikan Saya dapat Saya dapat menyajikan


deskripsi yang jelas dan menyajikan deskripsi deskripsi atau argumen
terperinci tentang yang jelas dan yang jelas, mengalir
berbagai subjek yang terperinci tentang dengan lancar dalam
terkait dengan minat subjek-subjek gaya yang sesuai dengan
saya. Saya bisa kompleks yang konteks dan dengan
menjelaskan sudut mengintegrasikan struktur logis yang
pandang tentang sub-tema, efektif yang membantu
masalah topikal yang mengembangkan penerima untuk
memberikan poin-poin tertentu dan memperhatikan dan
keuntungan dan melengkapi dengan mengingat poin-poin
kerugian dari berbagai kesimpulan yang penting.
pilihan. tepat.

Saya dapat menulis teks Saya dapat Saya dapat menulis teks
yang jelas dan mengekspresikan diri yang jelas dan lancar
terperinci tentang saya dalam teks yang dengan gaya yang sesuai.
berbagai subjek yang jelas dan terstruktur Saya dapat menulis surat
terkait dengan minat dengan baik, yang kompleks, laporan
saya. Saya dapat mengungkapkan atau artikel yang
menulis esai atau beberapa sudut menyajikan kasus
laporan, menyampaikan pandang panjang dengan struktur logis
informasi atau lebar. Saya dapat yang efektif yang
memberikan alasan menulis tentang mata membantu penerima
untuk mendukung atau pelajaran yang untuk memperhatikan
menentang sudut kompleks dalam dan mengingat poin-poin
pandang tertentu. Saya surat, esai atau penting. Saya dapat
dapat menulis surat laporan, menulis ringkasan dan
yang menyoroti menggarisbawahi apa ulasan karya profesional
pentingnya peristiwa yang saya anggap atau sastra.
dan pengalaman secara sebagai masalah yang
pribadi. menonjol. Saya dapat
memilih gaya yang
sesuai untuk pembaca
dalam pikiran.

KESIMPULAN

Pembelajaran bahasa arab di Eropa mengacu pada buku Common European


Framework of Reference for Languages (CEFR) yand dibuat oleh dewan Eropa pada tahuan
90-an. Buku ini juga diadopsi kedalam bahasa arab dengan judul al-ittor al-marjai al-aurubi
al-amm lilughotin. Dalam buku ini dijelaskan bahwa untuk menguasai bahasa arab harus
mampu melampaui enam level yaitu A1, A2, B1, B2, C1, C2. Setiap level tersebut meliputi
empat kemahiran berbahasa yaitu keterampilan menulis, membaca, mendengar dan menulis
yang memiliki standart masing masing.

Pendekatan yang dipakai dalam buku tersebut adalah pendekatan kemahiran yang
menjadikan siswa menjadi aktif sedangkan guru menjadi pasif. Namun dalam hal ini guru harus
membimbing dan memberikan contoh bagi peserta didiknya sehingga guru bisa menjadi lawan
bicara yang kompeten. Dengan begitu murid dapat belajar dengan mandiri tanpa adanya
ketergantungan kepada yang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Awad, Ahmad Abduh. Madakhilu Ta’limil Lughoh Al-Arobiyah Dirosah Masihah Naqdiyah,
Makkah: Jamiatu Ummil Quro, 2000.

Council of Europe, Common European Framework of Reference for Languages: Learning,


Teaching, Assessment. (Strasbourgh, Language Policy Unit)

Deneme, Selme & Selen Ada, An Application of Skills Integration in Language Teaching
(India: Language In India Strength for Today and Bright Hope for Tomorrow,
Volume 10 ISSN 1930-2940, 2010.

https://en.unesco.org/commemorations/worldarabiclanguageday diakses pada kamis, 25 April


2019 pukul 22.00 WIB
https://www.efset.org/id/english-score/cefr/ diakses pada kamis 25 April 2019 pukul 23:18
WIB.

Jawad, Alla abdel, dkk. Al-Ittor Al-Marja’i Al-Aurubi Al-Amm Lilughotin Dirosah, Tadris,
Taqyim, Al-Qohiroh: Darul Ilyas Al-Ashriyah, 2008.
Purnama, Rishe Dewi. Pengembangan Buku Ajar Pemula Bahasa Indonesia Bagi Penutur
Asing Berbasis CEFR Jurnal Tarbawy Vol.3 Nomor 2 Desember 2016 STAIN SAS
Bangka Belitung ISSN: 2407 -4462
Siti Perdi Rahayu, Alice Armini. Mille Chemins Créatifs pour Enseigner Le Français
(Seribu Cara Kreatif untuk Mengajarkan Bahasa Prancis),Yogyakarta: Laporan
Penulisan Buku Ilmiah Populer Jurusan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri
Yogyakarta, 2010

Anda mungkin juga menyukai