PENDAHULUAN
Perusahaan terus berupaya meningkatkan kinerja karyawannya. Kinerja karyawan yang
baik diharapkan memberi dampak positif bagi perusahaan, sehingga mampu bertahan dan
bersaing secara sehat dengan perusahaan lain. Kinerja karyawan antara satu dengan yang
lain berbeda-beda. Perbedaan kinerja karyawan dapat dipengaruhi dari dalam pribadi
karyawan masing-masing dan dari luar. Kinerja yang dipengaruhi dari dalam pribadi
berkaitan dengan motivasi untuk mencapai sesuatu di tempat karyawan bekerja. Motivasi
dapat berupa kebutuhan akan pnecpaian. Kinerja yang dipengaruhi dari luar dapat berupa
pengaruh dari lingkungan. Wujud lingkungan tersebut sengaja dibentuk oleh para manajer
untuk mengubah perilaku karyawannya atau sering disebut modifikasi perilaku.
Paper ini akan membahas mengenai salah satu teori kebutuhan oleh McClelland yaitu
kebutuhan pencapaian (need for achievement) dan modifikasi perilaku oleh B.F. Skinner.
B. PEMBAHASAN
1. Need for Achievement
McCelland (1987) mengatakan need for achievement adalah proses pembelajaran yang
stabil yang mana kepuasan akan didapatkan dengan berjuang memenuhi level tertinggi
untuk dapat menjadi ahli dibidang tertentu. Need for achievement adalah keinginan
untuk menguasai tantangan yang sulit. Karyawan yang memiliki need for achievement
yang tinggi, ketika berhasil menyelesaikan tantangan sulit ia akan merasa puas dan
terus berupaya menjadi ahli di bidang terebut. Karyawan yang memiliki need for
achievement yang rendah akan mudah terpuaskan dengan tantangan yang sedikit. Need
for achievement yang rendah mengakibatkan perusahaan tidak menghasilkan kinerja
yang maksmial dan merugikan perusahaan tersbut.
Bedasarkan uraian tadi, Need for achievement berbentuk motivasi untuk
menetapkan suatu standar kemahiran yang akan dicapai. Standar kemahiran diperoleh
dari menghadapi tantangan yang sulit dan keputusan yang beresiko.
1.1 Motivasi Need for Achievement
Banyak perusahaan yang mungkin gagal didalam kelompoknya tetapi tidak pada
pekerjaannya. Mereka sangat puas dengan penghargaan yang didasarkan pada
pencapaian prestasinya. Sumber-sumber N-Ach meliputi :
a. Orang tua yang mendorong kemandirian dimasa kanak-kanak
Bagi orang tua yang mendorong kemandirian semasa kanak-kanak, akan
memberikan dampak anak itu akan tumbuh dengan rasa penuh tanggung
jawab akan apa yang ia kerjakan.
b.Menghargai dan memberi hadiah atas kesuksesan
Reward yang diberikan atas kesuksesan seseorang akan membuat seseorang
itu lebih bersemangat untuk meraih prestasi-prestasi lainnya karena reward
merupakan pemicu positif pagi seseorang yang memiliki N-Ach yang tinggi.
Otomatis, ia akan meningkatkan kinerja untuk lebih giat lagi agar bisa
mendapatkan reward-reward berikutnya.
c. Asosiasi prestasi dengan perasaan positif
Karena Asosiasi merupakan proses kedua yang muncul setelah adanya
sensasi, maka biasanya dalam proses ini seseorang akan mencocokkan
kesamaan-kesamaan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya dengan
kejadian saat ini. Asosiasi prestasi dengan perasaan yang positif akan
memicu kinerja jadi lebih baik lagi karena ia senang ketika mendapatkan
prestasi dan merasa bahagia.
d. Asosiasi prestasi dengan orang-orang yang memiliki kompetensi dan usaha
sendiri bukan karena keberuntungan.
Orang-orang yang memang berkompeten akan lebih baik jika berkumpul
dan sama-sama menuangkan pemikiran dan ide-ide mereka disuatu wadah,
dengan demikian karena mereka memiliki kesamaan yaitu kompeten,
mereka akan mudah untuk menciptakan karya-karya baru yang hasilnya
akan memuaskan.
e. Suatu keinginan untuk menjadi efektif atau tertantang
Keinginan untuk tertantang merupakan salah satu sumber dari orang yang
memiliki N-Ach . Maka dari itu ia harus diberikan pekerjaan yang cukup
menantang dirinya dengan hasil akhir yang masih dapat dicapai .
f. Kekuatan Pribadi
Kekuatan pribadi yang dimaksud meliputi kepercayaan diri, motivasi tinggi,
kemampuan bertoleransi, penguatan positif pada diri sendiri, dan berani
tampil.
b.Penghukuman
Penghukuman merupakan pemberian stimulus yang tidak menyenangkan
untuk menghilangkan dengan segera perilaku peserta didik yang tidak
dikehendaki.
c. Penguatan Negatif
Penguatan negative adalah berupa peniadaan tingkah laku yang tidak
disukai (biasanya berupa hukuman) yang selalu diberikan, karena seseorang
yang bersangkutan telah meninggalkan tingkah laku yang menyimpang.
Dengan demikian tingkah laku seseorang yang lebih baik itu akan
ditingkatkan frekuensinya. Ada beberapa hal yang perlu memperoleh
perhatian dalam mengimplementasikan pendekatan modifikasi perilaku
Teknik penguatan dengan segera, sasarannya jelas keantusiasan.
d.Penghilangan
Penghilangan adalah upaya mengubah perilaku seseorang dengan cara
menghentikan pemberian respon terhadap suatu perilaku peserta didik yang
semula dilakukan dengan respon tersebut. Pengilangan ini menghasilkan
penurunan frekuensi tingkah laku yang semula mendapat penguatan.
e. Penundaan
Penundaan merupakan tindakan tidak jadi memberikan ganjaran atau
pengecualian pemberian ganjaran untuk orang-orang tertentu. Penundaan
seperti ini menurunkan frekuensi penguatan dan menurunkan frekuensi
tingkah laku yang dimaksud itu.
2.2 Karakteristik Behavior Modification
Menurut Skinner (dalam Tri Purwanti, 2014) terdapat empat ciri utama
modifikasi perilaku, yaitu
a. fokus pada perilaku (focuses on behavior),
b. menekankan pengaruh belajar dan lingkungan (emphasizes influences of
learning and the environment),
c. mengikuti pendekatan ilmiah (takes a scientific approach),
d. menggunakan metode-metode aktif dan pragmatik untuk mengubah perilaku
(uses pragmatic and active methods to change behavior).
2.3 Kelebihan dan kekurangan
3. Perbandingan Teori Need for Achievement dengan Behavior Modification
C. PENUTUP
1. Kesimpulan