Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Psikologi – Senin, 18 Mei 2021

Motivasi

Puspita Adhi Kusuma W, S.Psi, M.Psi, Psikolog

➔ Berasal dari bahasa latin yang artinya menimbulkan pergerakan


➔ Menurut Supriyono (2003), motivasi adalah kemampuan untuk berbuat sesuatu.
➔ Menurut Weiner (1990) yang dikuti Elliot et al. (2000), motivasi didefinisikan sebagai
kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai
tujuan tertentu dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu
➔ Menurut Handoko (2000), Motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam
diri manusia yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah lakunya .
➔ Menurut Siagian (2002), motibasi adalah daya dorong bagi seseorang untuk memberikan
kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya.

Menurut Duckworth, , sedangkan


dalam melakukan sesuatu. Sehingga ketika
ada hambatan, greed akan menyebabkan seseorang lebih resilience.

Diterapkan sistem insentif dalam bentuk uang atau barang kepada pegawai yang berprestasi

Mengakui kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting

Pegawai dimotivasi oleh banyak faktor, bukan hanya uang atau barang tetapi juga
kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti
Menurut Marquis dan Huston (2000), motivasi terbagi menjadi dua yaitu:

Berasal dari dalam individu, merupakan dorongan bagi individu untuk menjadi produktif.
Motivasi intrinsik berhubungan langsung dengan cita-cita individu.
Misalnya memiliki IPK yang bagus agar bisa melanjutkan studi di Universitas X atau bisa
diterima kerja dengan mudah.

Motivasi ditingkatkan melalui lingkungan pekerjaan, datangnya dari luar (diiming-imingi


sesuatu/reward), dan tidak berkaitan langsung dengan cita-cita.

Tergantung pada kondisi anak dan sistem reward yang diberikan.

➔ Baik, karena anak-anak biasanya belum memiliki motivasi instrinsik dalam dirinya untuk
melakukan sesuatu, kecuali untuk anak-anak yang gifted (IQ >130). Sehingga anak-anak
ini perlu memiliki dorongan dari luar/ekstrinsik. Untuk memberikan pengalaman berhasil
kepada anak agar anak memiliki konsep bahwa mereka mampu mencapai sesuatu.
➔ Tidak baik, jika menimbulkan ketergantungan dan adanya konsep bahwa kemenangan
didapatkan ketika diberikan hadiah/pujian oleh orang tua.
Jika sudah menjadi ketergantungan, harus diberikan pemahaman dan dikurangi secara
perlahan (teori behavior).

Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan

Kepada arah tujuan yang hendak dicapai sehingga motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya
Contoh: setelah lulus, mau lanjut praktik atau lanjut spesialis?

Menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai
tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut
Contoh: besok mau ada ujian, memilih untuk ikut ajakan teman jalan-jalan atau untuk
belajar di rumah?
Contohnya, tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar (yu punya motivasi
untuk belajar yu:”)

Mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan

Penggerak yang berfungsi seperti mesin pada mobil, menggerakkan tingkat laku seseorang.
Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Edward Murray (Mangkunegara, 2005, 68-67) berpendapat bahwa


adalah sebagai berikut:

1. Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya


2. Melakukan sesuatu dengan mencapai kesuksesan
3. Menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan usaha dan keterampilan
4. Berkeinginan menjadi orang terkenal dan menguasai bidang tertentu
5. Melakukan hal yang sukar dengan hasil yang memuaskan
6. Mengerjakan sesuatu yang sangat berarti

Pada dasarnya teori ini mengemukakan bahwa seseorang akan bertindak (bersemangat
kerja) untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan (inner needs) dan kepuasannya. Semakin
tinggi standar kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan maka semakin giat orang itu
bekerja.

a. Stage 1: Physiological need (breath, eat, sleep, etc)


b. Stage 2: Safety
c. Stage 3: Love and belonging (partner, family, group, etc)
d. Stage 4: Esteem (self-confidence and respect)
e. Stage 5: Self-actualisation

Motivasi utama yang lead to satisfaction ketika dipenuhi


Contoh: pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kemajuan dalam karier, dan
pengakuan orang lain
Contoh di video: ingin memiliki mobil dengan warna hijau seri A dan memilikinya
membuat orang tersebut merasa terpuaskan.
Bukan termasuk motivasi utama namun lead to dissatisfaction ketika tidak dipenuhi.
Contoh: status di organisasi, hubungan dengan atasan, hubungan dengan rekan,
kebijakan organisasi, dan sistem administrasi.
Contoh di video: ternyata mobil yang dipunyai AC-nya nggak nyala, jendelanya macet,
radionya tidak berfungsi yang mana membuat orang tersebut tidak puas, walaupun
alasan utama ia membeli mobil ini bukan karena AC, jendela, dan radionya.

Dikenal dengan teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acheivement
(N.Ach) yang menyatakan bahwa

Teori motivasi ini diungkapkan oleh Vroom. Vroom mengemukakan bahwa orang-orang
akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu guna mencapai tujuan apabila mereka
yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut (Koontz,
1990: 123)

a. (Effort will affects performance)


The level of an employees is willing to exert in hopes that the increased effort will result
in better performances
b. (Performance will lead to reward)
The belief that is you perform well that a valued outcome will be received, even if it
has been promised by a manager
c. (Reward)
The importance that the individual places upon the expected outcome

Then the person that has motivation = 1 → Motivated


Then the person that has motivation = 0 → Not Motivated

Teori motivasi ini diungkapkan oleh Frederick Taylor yang menyatakan bahwa pekerja
hanya termotivasi .
Konsep ini menyatakan bahwa seseorang akan menurun semangat kerjanya bila upah
yang diterima dirasa terlalu sedikit atau tidak sebanding dengan pekerjaan yang harus
dilakukan (Griffin, 1998: 259)

Teori ini dikemukakan oleh Douglas McGregor, ia membedakan pekerja menjadi 2 tipe:

- Orang-orang yang sesungguhnya malas dan tidak mau bekerja sama


- Kebanyakan pekerja tidak suka bekerja dan akan menghindari bekerja
- Manager harus mengontrol, memberikan hukuman, dan memaksa pekerja untuk
melakukan pekerjaannya
- Kebanyakan pekerja lebih suka diarahkan, menghindari tanggung jawab, dan
memiliki ambisi yang rendah
- Pekerja termotivasi oleh rasa takut dan uang.

- Orang-orang yang sesungguhnya energik, berorientasi kepada perkembangan,


memotivasi diri sendiri, dan tertarik untuk menjadi produktif
- Pekerja suka bekerja
- Orang-orang yang menikmati bekerja untuk mencapai target
- Komitmen terhadap tujuan meningkat berdasarkan reward yang akan diberikan
ketika tujuan tersebut tercapai
- Kebanyakan pekerja bertanggung jawab
- Imajinasi, kreativitas, dan kecerdikan pekerja dapat digunakan untuk memecahkan
masalah
- Potensi intelektual rata-rata orang baru direalisasikan sebagian
- Pekerja termotivasi oleh bermacam-macam bentuk rewards
Kebijakan yang dibuat oleh pemimpin dan bagaimana pemimpin memperkerjakan
pekerjanya (interaksinya, apresiasinya, lingkungan yang dibuatnya, dll)
(faktor internal)

Kebijakan yang ada pada organisasi

Anda mungkin juga menyukai