Anda di halaman 1dari 11

Motivasi

Karyawan
Definisi Motivasi
• Dalam konteks psikologi industri dan organisasi,
motivasi adalah kekuatan yang mendorong
seorang karyawan untuk menujukkan kinerja yang
baik.
• Kemampuan dan keterampilan yang akan
meramalkan apakah seorang karyawan dapat
mengerjakan pekerjaannya dengan baik (MAMPU)
• Motivasi merupakan penentuan terhadap apakah
seorang karyawan akan mengerjakan
pekerjaannya dengan baik (MAU)
• Pengujian hubungan antara motivasi dan kinerja
cukup sulit dilakukan, namun para psikolog secara
umum setuju bahwa peningkatan motivasi
karyawan akan menghasilkan peningkatan pada
kinerjanya.
Perbedaan individual dalam motivasi
1. Psikolog telah memperkenalkan dalil
2. 3 sifat dalam perbedaan individual yang paling
berhubungan dengan motivasi kerja:
a. Self-Esteem atau harga diri adalah sejauh mana
seseorang memandang dirinya bernilai dan pantas
b. Intrinsic Motivation Tendency atau Kecenderungan
Motivasi Intrinsik
c. Need for Achievement (N-Ach) atau Kebutuhan akan
Prestasi
Self-esteem
1. Teori Konsistensi (Korman) menyatakan bahwa karyawan
dengan tingkat harga diri yang tinggi akan lebih
termotivasi dan akan memiliki kinerja yang lebih baik
dibanding karyawan dengan harga diri yang rendah (ada
korelasi positif antara harga diri dengan kinerja).
2. 3 tipe harga diri:
a. Chronic – perasaan seseorang akan dirinya secara
keseluruhan.
b. Situational – perasaan seseorang akan dirinya pada
situasi tertentu.
c. Socially influenced – perasaan seseorang mengenai
dirinya yang didasarkan pada harapan dari orang lain.
Self-esteem
3. cara yang dapat ditempuh organisasi untuk meningkatkan
Self-esteem:

a. Workshop self-esteem
b. Pengalaman kesuksesan self-fulfilling prophecy
c. Perilaku atasan  pygmalion & golem effect –
harapan yang berbeda akan menghasilkan perlakuan
yang berbeda, khususnya dalam komunikasi non-
verbal
Motivasi Intrinsik
Karyawan dengan motivasi intrinsik akan termotivasi
untuk menunjukkan kinerja yang baik karena mereka
menikmati proses penyelesaian tugas dan juga
menikmati tantangan yang dihadapi dalam proses
tersebut. Salah satu alat ukur terhadap motivasi
intrinsik dan ekstrinsik adalah Work Preference
Inventory (WPI) yang menghasilkan skor pada 2
dimensi motivasi intrinsik (kenikmatan dan tantangan)
serta 2 dimensi motivasi ekstrinsik (kompensasi dan
outward orientation).
1. McClelland berkata bahwa karyawan
Need for achievement and power memiliki tingkat motivasi yang berbeda-
beda berdasar kebutuhan akan prestasi,
afiliasi, dan kekuasaan (N-Ach, N-Aff, N-
Power). Alat ukur kebutuhan yang paling
populer adalah Thematic Apperception
Test (TAT). Karyawan dengan:
a. N-Ach tinggi akan termotivasi oleh
pekerjaan yang menantang dan cenderung
tidak terkontrol oleh dirinya.
b. N-Ach rendah akan lebih puas dengan
pekerjaan yang melibatkan sedikit
tantangan dan memiliki kemungkinan yang
besar untuk sukses.
c. N-Aff tinggi akan termotivasi saat harus
bekerja dengan dan menolong orang lain.
d. N-Power tinggi akan termotivasi oleh
keinginan untuk mempengaruhi orang lain
dibanding kesuksesan itu sendiri.
e. N-Ach & N-Power tinggi umumnya akan
menjadi manajer yang baik.
Employee values and expectations

1. Motivasi dan kepuasan kerja


2. Harapan karyawan
3. Kebutuhan, Nilai, dan Keinginan karyawan terkait
dengan 3 teori besar mengenai kebutuhan dan
nilai:
a. Hirarki Kebutuhan Maslow
b. Teori ERG
c. Teori dua faktor:
- Hygiene Factors
- Motivators
Goal setting, effective feedback, rewards, dan equity theory.

1. Goal setting
Teori Goal Setting yaitu karyawan diberikan suatu tujuan
(peningkatan kehadiran, peningkatan penjualan, menurunkan tingkat
kesalahan dalam pekerjaan). Penting untuk diperhatikan, tujuan
haruslah SMART (Specific, Measureable, Attainable, Relevant, Time
bound).
2. Effective feedback
Berikut adalah cara untuk memberikan umpan balik kepada
karyawan:
a. Identifikasi dan fokus pada perilaku, bukan pada kepribadiannya
b. Jelaskan bagaimana perilaku mereka berdampak pada orang lain
c. Tanyakan pada karyawan ybs bagaimana perilaku tersebut dapat diubah.
Bila karyawan tidak ada solusi, atasan dapat memberikan contoh solusi
d. Bila telah disepakati solusinya, atasan & karyawan ybs membuat tujuan
yang spesifik pada jangka waktu yang ditentukan
e. Pada jangka waktu yang telah ditentukan, atasan & karyawan bertemu
kembali untuk melakukan evaluasi atas pencapaian tujuan.
3. Rewards

Ada baiknya memperhatikan hal-hal berikut ini


ketika akan memberikan penghargaan pada karyawan:
a. Timing – soon after the performance/behavior
b. Contingency of consequence
c. Type of incentive
i. Premack Principle
ii. Financial Rewards
iii. Recognition
iv. Travel
d. Individual-based Vs. Group-based Incentives
i. Individual - Pay for Performance, Merit Pay
ii. Organizational – Profit Sharing, Gainsharing,
Stock Options
4. Equity Theory

a. Input > Output:


i. Menurunkan usaha dalam bekerja
ii. Menjadi lebih mementingkan diri sendiri
iii. Memiliki kepuasan kerja yang lebih rendah

b. Input < Output:


i. Lebih sulit dipersuasi oleh rekan kerja yang
dihargai lebih rendah
ii. Tidak merasa bersalah
iii. Bekerja lebih keras
iv. Lebih berorientasi pada kelompok

Anda mungkin juga menyukai