Anda di halaman 1dari 40

MOTIVASI

oleh : (MKN 1-01)


11. Ida Bagus Willie Pramudita D. (4121220121)
18. Peniel Bremamana Sitepu (4121220193)
Sub Pembahasan
1 Definisi Motivasi

2 Teori Awal Motivasi

3 Teori Motivasi Kontemporer

Isu-Isu Terkini Tentang

4
Motivasi
I.

Definisi
Motivasi.
Apa itu

MOTIVASI? Proses di mana upaya seseorang diberi

energi, diarahkan, dan berkelanjutan

untuk mencapai tujuan.

Hasil dari interaksi antara individu dan

suatu situasi; bukan merupakan

sifat/kepribadian.

Motivasi bekerja paling baik ketika

kebutuhan individu sesuai dengan

tujuan organisasi.
Tiga Elemen Kunci Motivasi

Energy Direction Persistence


(energi) (arah) (ketekunan)
intensitas, dorongan,
diarahkan menuju tujuan
terus berupaya untuk

dan kekuatan. atau keuntungan


mencapai tujuan

organisasi. organisasi.
Motivasi dibagi menjadi 2, yaitu :

Motivasi Internal : timbul dari

dalam diri seseorang. Terbagi lagi

menjadi
Sumber 1. Motivasi Fisiologis (fisik) : lapar,

haus dan seks.

Motivasi 2. Motivasi Psikologis (jiwa) : kasih

saying, motivasi mempertahankan

diri, dan motivasi memperkuat diri.

Motivasi Eksternal : berasal dari

luar diri seseorang


II.
Teori Awal

Tentang Motivasi
Teori 1. Maslow’s

Hierarchy of Needs
2. McGregor’s

Theories X and Y
Awal

Motivasi

3. Herzberg’s Two-
4. Three-Needs

Factor Theory Theory



1. Maslow’s Hierarchy of Needs Theory


(Teori Hierarki Kebutuhan oleh Abraham Maslow)

Individu harus memenuhi kebutuhan tingkat rendah

sebelum mereka dapat memenuhi kebutuhan tingkat tinggi.

Kebutuhan yang terpenuhi tidak akan lagi memotivasi.

Memotivasi seseorang tergantung pada mengetahui pada

level hierarki kebutuhan yang mana orang itu berada.


Maslow’s Hierarchy of Needs
Kebutuhan dikategorikan dalam lima tingkat
(dari kebutuhan tingkat rendah hingga tingkat tinggi),
y yaitu :

Aktualisasi diri
Higher-order

Penghargaan
needs (internal)
Sosial
Keamanan Lower-order

Fisiologis needs (external)


Lima Kebutuhan Hidup Manusia

1. Kebutuhan Fisiologis (fisik) : makanan, pakaian, tempat tinggal, dll.

2. Kebutuhan Keamanan : perlindungan dari bahaya fisik dan emosional.

3. Kebutuhan Sosial : kasih sayang, penerimaan, persahabatan.

4. Kebutuhan Penghargaan : keinginan berprestasi & memiliki prestise.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri : pertumbuhan dan pencapaian potensi diri.


2. McGregor’s Theory X and Theory Y
Teori X dan Teori Y oleh Dauglas McGregor

X
Theory X
Y
Theory Y
Asumsi : pekerja memiliki Asumsi: pekerja dapat

sedikit ambisi, tidak menyukai


mengarahkan diri sendiri,kreatif,

pekerjaan, menghindari tanggung


menginginkan tanggung jawab, dan

jawab, dan membutuhkan


suka bekerja.
pengawasan ketat

3. Herzberg’s Two Factor Theory


Teori dua faktor oleh Frederick Herzberg

Kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja diciptakan oleh dua faktor yang

berbeda dan terpisah.

Faktor internal berhubungan dengan kepuasan kerja dan motivasi kerja,

sedangkan faktor eksternal berhubungan dengan ketidakpuasan kerja.

Faktor Motivasional : meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi kerja.


Faktor Pemeliharaan : menghilangkan ketidakpuasan kerja, tetapi belum

tentu menambah motivasi kerja.


Herzberg’s Motivation-Hygiene Theory
Pandangan Tentang Kepuasan & Ketidakpuasan Kerja

Kebalikan dari "kepuasan" adalah "tidak ada kepuasan", dan kebalikan dari

"ketidakpuasan" adalah "tidak ada ketidakpuasan".


4. Three-Needs Theory
Teori tiga kebutuhan oleh David McClelland

1.Need for achievement (nAch)


dorongan untuk berhasil & unggul dalam kaitannya dengan seperangkat standar

2.Need for power (nPow)


kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga

mereka tidak akan berperilaku sebaliknya


3.Need of affiliation (nAff)


keinginan untuk hubungan interpersonal yang ramah dan dekat

TAT PICTURES

Tiga kebutuhan dalam Three-Needs Theory dapat diukur dengan Thematic Apperception
Test (TAT). Tingkat nAch, nPow, atau nAff ditentukan berdasarkan cerita yang ditulis.
TEORI MOTIVASI

KONTEMPORER
Teori Motivasi
Kontemporer Goal-Setting Theory
Designing Motivating Jobs
Reinforcement Theory
Equity Theory
Expectancy Theory
Tujuan spesifik akan meningkatkan

kinerja
Tujuan yang sulit (ketika diterima) akan

menghasilkan kinerja yang lebih tinggi

daripada tujuan yang mudah


Apa yang dijelaskan dalam Goal-Setting

Theory?
Bekerja menuju tujuan adalah sumber

Goal-Setting utama motivasi kerja.


Theory Memaksimalkan Motivasi Melalui Tujuan
yang sulit
Partisipasi dalam penetapan tujuan

tidak selalu menyebabkan pegawai

berusaha lebih keras,


Umpan balik (feedback) membantu

pegawai bekerja lebih baik.


Komitmen pada tujuan. Komitmen kemungkinan

akan lebih besar ketika: (1) tujuan dibuat publik, (2)

individu memiliki internal locus of control, dan (3)

tujuannya ditentukan sendiri (daripada ditugaskan).


Efikasi diri (self efficacy) yang memadai. Dalam

situasi sulit (termasuk ketika mendapat umpan balik

negatif), orang-orang dengan efikasi diri yang

rendah cenderung mengurangi usaha mereka atau

menyerah sama sekali, sedangkan orang dengan

efikasi diri yang tinggi akan berusaha lebih keras

untuk menguasai tantangan.


Budaya nasional. Teori ini dapat diadaptasi dengan

baik di negara yang budayanya selarasdengan ide

utama dari teoriini, yaituasumsi bahwa: bawahan

cukupindependen, orang akan mencari tujuan yang

menantang, dan kinerja dianggap penting oleh

atasan maupunbawahan.
Goal-Setting Theory
Hubungan antara tujuan, motivasi, dan kinerja
Reinforcement theory
Reinforcement theory: teori bahwa perilaku adalah fungsi
dari konsekuensinya.
Reinforcers:
konsekuensi yang segera mengikuti perilaku dan
meningkatkan kemungkinan perilaku akan diulang.
Teori ini mengabaikan faktor-faktor seperti tujuan, harapan,
dan kebutuhan. Teori ini hanya berfokus pada apa yang terjadi
pada seseorang ketika dia melakukan sesuatu.
Manajer dapat memengaruhi perilaku karyawan dengan
menggunakan reinforcer positif untuk tindakan yang
membantu organisasi mencapai tujuannya dan mengabaikan,
bukan menghukum, perilaku yang tidak diinginkan.
Designing Motivating

Jobs
Designing Motivating

Jobs

Job design Job scope Job enlargement


Cara bagaimana tugas-tugas Sejumlah tugas berbeda yang


perluasan horisontal suatu
dapat digabungkan untuk diperlukan dalam suatu
pekerjaan dengan
membentuk pekerjaan yang pekerjaan dan frekuensi
meningkatkan ruang lingkup
lengkap. pengulangan tugas-tugas
pekerjaan (jumlah dan

tersebut frekuensi tugas)

Designing Motivating

Jobs

Job enrichment Job depth Job characteristics

model (JCM):
perluasan vertikal pekerjaan tingkat kendali yang dimiliki kerangka kerja untuk

dengan menambahkan karyawan atas pekerjaan menganalisis dan merancang

perencanaan dan evaluasi mereka pekerjaan yang

atas tanggung jawab


mengidentifikasi lima dimensi



pekerjaan inti utama,

keterkaitan antardimensi, dan

dampaknya terhadap hasil


Designing Motivating Jobs:


Job Characteristics Model (JCM)

Kerangka kerja konseptual untuk merancang pekerjaan yang memotivasi, yang

menciptakan pengalaman kerja yang bermakna, yang memenuhi kebutuhan pertumbuhan

karyawan.
Lima karakteristik pekerjaan utama:
◦ Skill variety: berapa banyak keterampilan dan bakat yang dibutuhkan?
◦ Task identity: apakah suatu tugas menghasilkan pekerjaan yang lengkap?
◦ Task significance: seberapa pentingkah pekerjaan itu?
◦ Autonomy: berapa banyak independensi yang dimiliki pemilik pekerjaan?
◦ Feedback: apakah pekerja tahu seberapa baik mereka melakukan pekerjaan?
Five Core Job Dimensions
Skill variety Autonomy
sejauh mana suatu pekerjaan sejauh mana suatu pekerjaan
membutuhkan berbagai kegiatan memberikan kebebasan substansial,
sehingga seorang karyawan dapat kemandirian, dan kebijaksanaan
menggunakan sejumlah keterampilan kepada individu dalam penjadwalan
dan bakat yang berbeda pekerjaan dan menentukan prosedur
Task identity yang akan digunakan dalam
sejauh mana suatu pekerjaan melaksanakannya
mensyaratkan penyelesaian seluruh
pekerjaan yang dapat diidentifikasi Feedback
Task significance sejauh mana ketika melaksanakan
sejauh mana suatu pekerjaan kegiatan kerja yang dibutuhkan oleh
memiliki dampak besar pada suatu pekerjaan, individu
kehidupan atau pekerjaan orang lain memperoleh informasi langsung dan
jelas tentang efektivitas kinerjanya
Job Characteristics Model (JCM)
Redesigning Job Design Approaches
(pendekatan lain dalam desain pekerjaan selain JCM)

Relational perspective of work design: sebuah pendekatan untuk desain pekerjaan yang

berfokus pada bagaimana tugas dan pekerjaan semakin didasarkan pada hubungan

sosial.
Proactive perspective of work design: pendekatan desain pekerjaan di mana karyawan

mengambil inisiatif untuk mengubah cara kerja mereka.


High-involvement work practices:
praktik kerja yang dirancang untuk memperoleh masukan atau keterlibatan yang

lebih besar dari pekerja


Karyawan memahami apa yang mereka dapatkan

dari suatu pekerjaan (outcomes) sehubungan

dengan apa yang mereka keluarkan untuk

pekerjaan tersebut (inputs), kemudian

membandingkan rasio input-hasil mereka dengan

rasio input-hasil dari orang lain yang relevan.

Equity
Jika rasio dianggap sama, maka ada kondisi

keadilan (fairness).

theory
Jika rasio dianggap tidak setara, terjadi

ketidakadilan, dan orang tersebut merasa di bawah

atau lebih dihargai.


Ketika ketidakadilan terjadi, karyawan akan

berusaha melakukan sesuatu untuk

menyeimbangkan rasio (mencari keadilan).


Equity Theory

Distributive justice
Persepsi keadilan tentang jumlah dan alokasi imbalan

di antara individu (yaitu, siapa menerima apa).


Memengaruhi kepuasan karyawan.

Equity
Procedural justice
Keadilan yang dirasakan atas proses yang digunakan

theory
untuk menentukan distribusi rewards (yaitu,

bagaimana seseorang menerima sesuatu).


Memengaruhi komitmen karyawan terhadap

organisasi.
Expectancy (effort-performance linkage)
Persepsi probabilitas bahwa upaya

seseorang akan menghasilkan tingkat

kinerja tertentu.
Instrumentality
Persepsi bahwa tingkat kinerja tertentu

Expectancy
akan menghasilkan pencapaian hasil

yang diinginkan (penghargaan/reward)


theory Valence
Daya tarik / pentingnya penghargaan

kinerja (hasil) untuk individu.


Expectancy theory

Integrating Contemporary Theories of

Motivation

ISU KONTEMPORER TENTANG MOTIVASI


Motivation
comes from within.
Go for it. Get moving.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai