Elemen Kunci
1. Kekuatan : seberapa kerasnya seseorang berusaha
2. Arahan : kearah keuntungan bagi organisasi
3. Ketekunan: berapa lama seseorang dapat bertahan
Teori Hierarki Kebutuhan (Maslow)
Teori Hierarki Kebutuhan
Hierarki lima kebutuhan dari
Abraham Maslow- fisiologis, rasa
aman, sosial, penghargaan, dan
aktualisasi diri – bila setiap
kebutuhan yang lebih dasar telah
terpenuhi, maka kebutuhan
berikutnya akan menjadi dominan
Aktualisasi Diri
Dorongan yang mampu membentuk seseorang untuk
menjadi apa yang dia inginkan.
Hierarki Kebutuhan Maslow’s
Urutan kebutuhan Urutan kebutuhan yang
yang lebih rendah lebih tinggi
Kebutuhan yang terpenuhi Kebutuhan yang terpenuhi
secara ekternal, mis secara internal, mis sosial,
kebutuhan fisiologis dan rasa penghargaan, dan aktualisasi
aman diri
E X H I B I T 6–1
Hierarki Kebutuhan Fisiologis
Maslow’s Meliputi kelaparan, kehausan, tempat
perlindungan, seks, dan kebutuhan fisik lainnya
Rasa Aman
Sosial
Penghargaan
Faktor internal, misalnya rasa harga diri,
kemandirian dan pencapaian, serta
faktor-faktor ekternal mis status
Aktualisasi Diri
Dorongan yang mampu membentuk
seseorang untuk menjadi apa; meliputi
pertumbuhan, mencapai potensi kita
dan pemenuhan diri
Asumsi dari Hirarki Maslow
Gerakan up Piramida
• Individu tidak dapat pindah ke tingkat yang lebih
tinggi sampai semua kebutuhan pada saat tingkat
(rendah) puas.
Faktor Murni:
Konstruksi terpisah Motivator:
• Gaji
– Faktor Murni --- • Pencapaian
• Kondisi kerja
Ekstrinsik & berkaitan • Tanggung
• Kebijakan dengan ketidakpuasan jawab
perusahaan
• Pertumbuhan
– Faktor Motivasi ---
Intrinsik dan berkaitan
dengan kepuasan
Teori X dan Teori Y (Douglas McGregor)
Teori X
Asumsi bahwa para pekerja tidak
suka bekerja, malas, tidak
menyukai tanggung jawab, dan
harus dipaksa untuk
mengerjakan.
Teori Y
Asumsi bahwa para pekerja suka
bekerja suka bekerja, kreatif,
mencari tanggung jawab, dan
dapat menyodorkan diri sendiri
dalam melakukan pekerjaannya.
Memiliki Sedikit Ambisi
Mandiri
• Asumsi:
Keadilan Prosedural
(Procedural Justice)
Keadilan yang dirasakan pada
proses yang digunakan untuk
menentukan distribusi penghargaan
Model Keadilan Organisasional
Keadilan prosedural
Definisi : keadilan yang di rasa perihal proses yang di
gunakan untuk menentukan hasil
Contoh : saya mempunyai masukan untuk proses yang di
gunakan untuk memberikan kenaikan dan di beri penjelasan
yang baik tentang alasan, saya menerima kenaikan yang
saya dapat
Keadilan interaksional
Keadilan distibutif Definisi : tingkat sampai mana seseorang di
perlakukan dengan martabat dan
Definisi : keadilan hasil yang di rasa kehormatan
Contoh : saya mendapatkan kenaikan gaji Cotoh : ketika memberi tahu diri saya
yang pantas saya dapatkan tentang kenaikan saya, pengawas saya
sangat senang dan memberi pujian
Keadilan organisasional
Definisi : persepsi
keseluruhan tentang apa
yang adil di tempat kerja
Cotoh : saya rasa ini
adalah tempat yang adil
untuk bekerja
Teori Penetapan Tujuan
(Goal-Setting Theory)_ Edwin Locke
Teori Penetapan Tujuan (Goal-Setting Theory)
Teori yang mengatakan tujuan yang spesifik dan sulit,
dengan umpan balik, akan mengarahkan pada kinerja
yang lebih tinggi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
hubungan tujuan-kinerja:
komitmen tujuan, cukup kemampuan
diri, karakteristik tugas, dan budaya
nasional.
Efikasi Diri
keyakinan individu bahwa ia
mampu melakukan tugas.
Apa MBO?
Manajemen berdasarkan tujuan (Management by
Objectives (MBO)
Suatu program yang meliputi tujuan secara spesifik,
ditetapkan secara partisipatif, dalam suatu periode waktu
yang eksplisit, dengan umpan balik atas perkembangan
tujuan.
Elemen kunci
1. Tujuan kekhususan
2. Pengambilan keputusan
partisipatif
3. Jangka waktu yang jelas
4. Umpan balik kinerja
Hubungan MBO dan Teori Penetapan Tujuan
4. Kemandirian (autonomy)
Keadaan dimana suatu pekerjaan memberikan
kebebasan yang cukup besar dan keleluasaan
kepada individu dalam menetapkan prosedur yang
akan digunakan untuk melaksanakannya.
5. Umpan balik (feedback)
Keadaan dimana pelaksanaan aktivitas pekerjaan
menghasilkan informasi secara langsung dan jelas
tentang kinerja Anda.
Model Karakteristik Pekerjaan
Skor Motivasi Potensial (MPS)
Rumus MPS:
1. Flextime
• Jam kerja yang fleksibel
• Memungkinkan orang untuk memilih jam kerja
mereka dengan menyesuaikan jadwal kerja
standar
2. Pembagian Kerja (job sharing)
• Suatu pengaturan yang memungkinkan dua
individu atau lebih untuk membagi pekerjaan yang
memiliki jam kerja tradisional 40 jam dalam satu
minggu.
3. Bekerja Jarak Jauh (telecommuting)
• Bekerja dari rumah sedikitnya dua hari dalam
seminggu dengan menggunakan komputer yang
terhubung dengan kantor perusahaan.
FLEXTIME
Keuntungan Kekurangan
Lebih puas, Menantang untuk
karyawan mengkoordinasikan dan
berkomitmen mengelola
Mengurangi stres Kurang cocok untuk
beberapa pekerja
meningkatkan Kurangnya jaringan dan
produktivitas kontak rekan kerja
Kurang kemacetan Kurangnya
kepercayaan
manajemen
Konteks Sosial dan Fisik dari Kerja
Bonus
Suatu rencana pembayaran gaji yang memberikan imbalan
kepada para pekerja atas kinerja terkini dan bukannya
riwayat kinerja.
Pembayaran Gaji Berdasarkan Keahlian
Suatu rencana pembayaran gaji yang menetapkan level gaji
atas dasar berapa banyak keahlian yang para pekerja miliki
atau berapa banyak pekerjaan yang dapat mereka kerjakan.
Rencana Pembagian Laba
Suatu program yang dilakukan oleh organisasi yang
mendistribusikan kompensasi yang didasarkan pada
beberapa penetapan formula yang dirancang di seputar
profitabilitas perusahaan.
Bagaimana Menggajinya: Memberikan Imbalan
kepada Para Pekerja Melalui Program Pembayaran
Gaji yang Bervariabel Cont...
Pembagian Keuntungan
Suatu rencana sekumpulan insentif yang didasarkan pada
formula.
Rencana kepemilikan saham pekerja (ESOP)
Suatu rencana manfaat yang ditetapkan oleh perusahaan
yang mana para pekerja memperoleh saham sering kali
dibawah harga pasar, sebagai bagian dari manfaat
mereka.
Manfaat yang Fleksibel :
Mengembangkan Suatu Paket Manfaat
Rencana Modular
Paket yang telah didesain sebelumnya atau modul
manfaat, masing-masing yang mana memenuhi
kebutuhan dari suatu kelompok para pekerja.
Rencana Tambahan Pokok
Terdiri atas suatu manfaat pokok yang penting, dan
pilihan lainnya yang disukai yang mana para pekerja
dapat memilihnya.
Rencana Pengeluaran Yang Fleksibel
Memungkin para pekerja untuk menetapkan
penyisihan uang sebelum pajak sampai dengan
jumlah uang yang ditawarkan dalam rencana untuk
membayar manfaat khusus.
Implikasi Untuk Para Manajer