Anda di halaman 1dari 16

MOTIVASI : TEORI DAN

PENERAPANNYA
Nama :
NIM :
Apa Itu Motivasi?
Kata motivasi secara harafiah berasal dari bahasa
latin “Movere” atau “Motivere” yang berarti “to
move”. Motivasi pada dasarnya adalah sebuah
tindakan. Motivasi dalam konteks perilak u
organisasi adalah sebuah proses psikologis yang
menyebabkan tergeraknya, terarahkannya dan
terpeliharanya secara terus menerus tindakan-
tindakan sukarela yang berorientasi pada satu
tujuan tertentu.
Proses Motivasi
Dorongan/Motif/Perilaku :
Kebutuhan :
energi yang dikeluarkan
kekurangan yang Tujuan/Insentif :
dan diarahkan untuk
dirasakan seseorang akhir dari sebuah
mengembalikan
pada suatu waktu siklus motivasi.
keseimbangan fisiologis
tertentu.
dan psikologis.
Secara umum teori motivasi dibagi
menjadi tiga kelompok besar yaitu :
• Teori Kebutuhan
• Teori Proses
• Teori Pembelajaran.

Teori Motivasi
Teori Kebutuhan
Perasaan kurang
Murray b e r p e nd ap at b ahw a akan T eori kebutuhan pertama
kebutuhan bukan faktor turunan kali dikembangkann oleh
melainkan sesuatu yang bisa
menimbulkan
Henry. A. Murray pada
dipelajari (leanred needs). kebutuhan 1930-an.

Siklus motivasi Mencari jalan


Pemenuhan untuk memenuhi
Kebutuhan
berbasis
kebutuhan
kebutuhan

Perilaku
Hierarki Kebutuhan Menurut Maslow : berorientasi tujuan
1. Kebutuhan fisiologis (kebutuhan paling dasar)
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem)
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualization)
Erg Theory
Exsistence Needs
kebutuhan seseorang untuk
bertahan hidup/Kebutuhan
untuk bisa eksis. Meliputi
Relatedness Needs seluruh faktor fisiologis dan
material.
Kebutuhan seseorang untuk
bisa berhubungan berinteraksi
dengan orang lain sehingga
dirinya bisa diterima dan
menjadi bagian masyarakat.
Growth Needs
Kebutuhan seseorang untuk
bisa tumbuh dan berkembang
sesuai dengan potensi diri yang
dimilikinya.
Kebutuhan Berprestasi
Perilaku mengarah pada kesediaan
seseorang untuk berkompetisi dengan
standar yang cukup tinggi

Kebutuhan Berafiliasi (nAff) Teori Kebutuhan


Mc Clelland
Keinginan yang sangat kuat untuk menjalin
dan menjaga hubungan persahabatan dan
menjaga kehangatan dalam menjalin
hubungan dengan orang lain.

Kebutuhan untuk Berkuasa (nPow)


Kebutuhan untuk mengendalikan orang
lain, mempengaruhi perilaku orang lain
dan bertanggung jawab terhadap
mereka.
Karakteristik Teori
Kebutuhan Mc Clelland
Kebutuhan Berprestasi :
• Seseorang yang memiliki kebutuhan yang tinggi untuk berprestasi cenderung memilikt tanggung
jawab personal yang tinggi dalam hal mengerjakan tugas atau menyelesaikan masalah.
• Seseorang yang memiliki kebutuhan yang tinggi untuk berprestasi cenderung memilih tujuan
yang tidak terlalu sulit untuk mencapainya.
• Seseorang yang memiliki kebutuhan yang tinggi untuk berprestasi cenderung meminta umpan
balik terhadap apa-apa yang telah dilakukannya.
Kebutuhan Berafiliasi :
• Memiliki keinginan yang sangat kuat untuk memperoleh persetujuan dan kepastian dari orang lain.
• Mereka cenderung patuh terhadap kemauan dan norma-norma orang lain jika mereka sedikit
ditekan oleh orang yang dianggap sebagai sahabatnya.
• Mereka dengan sungguh-sungguh menjaga perasaan orang lain.
Kebutuhan untuk Berkuasa :
• Keinginan yang sangat kua untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain
• Keinginan yang sangat kuat untuk menjalankan fungsi kontrol.
• Memberi perhatian yang tinggi terhadap kelanggengan hubungan pimpinan-pengikut.
Teori Dua Faktor
Teori dua faktor dikembangkan oleh Frederick Herzberg. Teori ini sering disebut
“Motivator Hygiene Theory”. Esensi dari teori ini adalah faktor yang menyebabkan
seseorang merasa puas dan faktor yang menyebabkan seseorang merasa tidak puas.

Hygiene Factors :
Kebijakan perusahaan,
Gaji, Lingkungan Kerja

Ketidakpuasan Tidak Ada Kepuasan

Tidak Ada Kepuasan Kepuasan

Motivator Factors :
Prestasi kerja,
Pengakuan hasil kerja,
Sifat pekerjaan.
Faktor Penyebab Ketidakpuasan dan Kepuasan
Teori Proses
Teori proses mencoba menguraikan
dan menganalisis bagaimana perilaku

Teori Proses dan


itu digerakkan, diarahkan, didukung
dan dihentikan.

Teori Pengharapan Teori Pengarapan


(Expentancy Theory)
Teori ini pertama kali digagas oleh Kurt Lewin
dan Edward Tolman ada 1930-an. Teori
pengharapan didasarkan atas asumsi bahwa
motivasi ditentukan oleh hasil (outcomes) yang
betul-betul diharapkan akan terwujud sebagai
akibat dari usaha yang dilakukan seseorang.
Proses Motivasi Menurut Vroom

Usaha Kinerja Hasil +_

Instrumentalitas
Ekspektasi
/Perantara

● Ekspektasi : Keyakinan seseorang bahwa kinerja merupakan akibat dari Valensi


kegiatan usaha yang dilakukan seseorang.
● Instrumen Perantara : Keyakinan seseorang bahwa keseluruhan hasil dari
sebuah aktivitas sangat tergantung pada keberhasilan dalam melakukan
sebuah aktivitas (kinerja).
● Valensi : Nilai manfaat yang diperoleh dari keseluruhan hasil.
Teori Ekspektasi dan Equity Theory

Teori Ekspektasi Poter dan


Lawler III Equity Theory
Memiliki 4 Asumsi : Orang mempunyai pilihan-pilihan antara
Teori ini pertama kali digagaskan oleh
berbagai hasil-keluaran yang secara potensial dapat mereka
gunakan, Orang mempunyai harapan-harapan tentang J.Stacy Adam pada dasarnya berasumsi
kemungkinan bahwa upaya (effort = E) mereka akan mengarah bahwa dalam pertukaran sosial
ke perilaku unjuk-kerja (performance = P) yang dituju, rang karyawan akan mempertanyakan
mempunyai harapan-harapan tentang kemungkinan bahwa apakah hubungan kedua belah pihak
hasil-hasil keluaran (outcomes = O) tertentu akan diperoleh
merupakan hubungan yang setara atau
setelah unjuk-kerja (P) mereka, Dalam setiap situasi, tindakan-
tindakan dan upaya yang berkaitan dengan tindakan-tindakan sebaliknya karyawan diperlakukan
tadi yang dipilih oleh seseorang untuk dilaksanakan ditentukan secara tidak adil
oleh harapan-harapan (E-P, dan P-O) dan pilihan-pilihan yang
dipunyai orang pada saat itu.
Goal Setting Theory

Teori motivasi yang berkaitan dengan penetapan


tujuan dan dampaknya terhadap kinerja disebut
goal setting theory. Teori ini digagas oleh Edwin
Locke pada 1968.
Kritik Terhadap Goal Setting
Theory
1. Goal setting theory bisa diterapkan dengan baik hanya untuk pekerjaan-pekerjaan
yang relatif sederhana, tetapi tidak untuk pekerjaan yang sangat kompleks.
2. Goal setting sering mendorong karyawan bertindak manipulatif dan berbohong atau
melakukan pemalsuan.
3. Goal setting terkadang mendorong karyawan dan manajer berpikiran sempit hanya
terfokus pada tujuan yang terukur sementara tujuan lain yang lebih penting, tetapi
sulit diukur cenderung diabaikan.
4. Goal setting kadang-kadang sulit dipertahankan kelanggengannya khususnya jika
tidak dikombinasi dengan bentuk-bentuk penegakan lainnya.
5. Goal setting merupakan bentuk lain dari upaya para manajer untuk mengendalikan
dan memonitor perilaku karyawan.
Kelebihan dan
Kelemahan
Sejauh in telah diuraikan dua teori motivasi yaitu teori kebutuhan dan
teori proses masing-masing dengan semua variannya. Meskipun tujuan
kedua teori tersebut sama, yaitu untuk meningkatkan kinerja organisasi
dan kepuasan kerja karyawan namun keduanya berangkat dari asumsi
berbeda. Teori kebutuhan berasumsi bahwa seseorang termotivasi
untuk melakukan tindakan karena ada kebutuhan yang belum atau
tidak terpenuhi. Alasan untuk memenuhi kebutuhan inilah yang
mendorong seseorang untuk melakukan tindakan tertentu dan
berperilaku untuk memenuhi tujuan. Teori ini dengan demikian
menganggap bahwa kebutuhan yang bersumber dari dalam diri
masing-masing individu (bersifat internal) merupakan satu-satunya
f ak t or yang me ng g e r akkan, me ng ar ah k a n , m e n d u k u n g a t a u
menghentikan perilaku seseorang. Sisibbaik dari teori ini adalah teori
ini mudah dipahami karena relatif sederhana. Oleh karena itu, seorang
manajer sepertinya bisa dengan mudah memotivasi karyawan.
TERIMA
KASIH!

Anda mungkin juga menyukai