Motivasi sebagai suatu yang penting (important subject) karena peran pemimpin itu
sendiri kaitannya dengan bawahan. Setiap pemimpin tidak boleh tidak harus bekerja
bersama-sama dan melalui orang lain atau bawahan, untuk itu diperlukan kemampuan
memberikan motivasi kepada bawahan.
Motivasi sebagai suatu yang sulit (puzzling subject), karena motivasi sendiri tidak bisa
diamati dan diukur secara pasti. Dan untuk mengamati dan mengukur motivasi berarti
harus mengkaji lebih jauh perilaku bawahan. Disamping itu juga disebabkan adanya
teori motivasi yang berbeda satu sama lain
• Untuk memahami motivasi karyawan digunakan teori motivasi dua arah yang
dikemukakan oleh Herzberg:
Pertama, teori yang dikembangkan oleh Herzberg berlaku mikro yaitu untuk karyawan
atau pegawai pemerintahan di tempat ia bekerja saja. Sementara teori motivasi Maslow
misalnya berlaku makro yaitu untuk manusia pada umumnya.
Kedua, teori Herzberg lebih eksplisit dari teori hirarki kebutuhan Maslow, khususnya
mengenai hubungan antara kebutuhan dengan performa pekerjaan. Teori ini
dikemukakan oleh Frederick Herzberg tahun 1966 yangmerupakan pengembangan dari
teori hirarki kebutuhan menurut Maslow.
• Berdasarkan hasil penelitian terhadap akuntan dan ahli teknik Amerika Serikat dari berbagai
Industri, Herzberg mengembangkan teori motivasi dua faktor (Cushway and Lodge, 1995 :
138).
• Menurut teori ini ada dua faktor yang mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang, yaitu
factor pemuas (motivation factor) yang disebut juga dengan satisfier atau intrinsic
motivation dan faktor
• kesehatan (hygienes) yang juga disebut disatisfier atau ekstrinsic motivation
Penerapan Teori Dua Faktor Herzberg
Dalam Organisasi
• Teori Herzberg ini melihat ada dua faktor yang mendorong karyawan termotivasi yaitu
faktor intrinsik yaitu daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang, dan
faktor ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang, terutama dari
organisasi tempatnya bekerja.
Jadi karyawan yang terdorong secara intrinsik akan menyenangi pekerjaan yang
memungkinnya menggunakan kreaktivitas dan inovasinya, bekerja dengan tingkat
otonomi yang tinggi dan tidak perlu diawasi dengan ketat. Kepuasan disini tidak terutama
dikaitkan dengan perolehan hal-hal yang bersifat materi. (Sondang, 2002 : 107).
Adapun yang merupakan faktor motivasi menurut Herzberg adalah: pekerjaan itu sendiri
(the work it self), prestasi yang diraih (achievement), peluang untuk maju(advancement),
pengakuan orang lain (ricognition), tanggung jawab (responsible).
Aplikasi Konsep Motivasi di Dalam Organisasi
Orang-orang yang ada dalam pekerjaannya melibatkan adanya ketinggian tingkat dari
variasi keterampilan, identitas tugas dan signifikansi tugas akan menganggap pekerjaan
mereka sangat berarti.
Tingkat otonomi yang tinggi akan membangkitkan rasa tanggung jawab yang lebih
besar.
Dan apabila disediakan umpan balik yang tercukupi, karyawan akan mengembangkan
suatu pemahaman yang berguna mengenai peranan dan fungsi mereka dengan lebih
baik.
Selanjutnya, rasa keberartian, tanggung jawab dan pemahaman hasil pekerjaan akan
mempengaruhi motivasi dan kepuasan kerja.
Dengan demikian, makin besar kadar kelima karakteristik tugas dalam suatu pekerjaan,
makin besar pula kemungkinan bahwa karyawan akan lebih termotivasi dan merasakan
kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan
Selain dengan meneliti tentang rancangan pekerjaan (job redesign), kita juga bisa
mengubah sifat dari lingkungan kerja dengan merancang ulang pekerjaan.
Merancang ulang pekerjaan bisa dilakukan dengan rotasi pekerjaan, perluasan pekerjaan,
dan pengayaan pekerjaan
Seorang teknisi mesin tertentu pada sebuah perusahaan, kemudian teknisi tersebut
ditugaskan untuk menangani mesin jenis baru yang lebih kompleks.
Seorang mahasiswa yang di pilih untuk menjadi asisten dosen.
Seorang koki masakan jepang dimintai pihak restoran untuk memasak masakan lain
Keterlibatan Pekerja
Keterlibatan Pekerja merupakan suatu proses partisipatif yangmenggunakan input pekerja untuk
meningkatkan komitmen (keadaan dimana seseorang menjalin hubungan keterikatan pada
shuatu hal) mereka kepada kesuksesan organisasi.
Logikanya adalah bahwa apabila kita melibatkan para pekerja dalam keputusan yang
memengaruhi mereka dan meningkatkan kemandirian serta mengendalikan kehidupan kerja
mereka, mereka akan menjadil ebih termotivasi, lebih berkomitmen pada organisasi,
lebih produktif, dan lebih terpuaskan dengan pekerjaan mereka
• Rencana pembagian laba: Suatu program yang dilakukan oleh organisasi yang
mendistribusikan kompensasi yang didasarkan pada beberapa penetapan formula yang
dirancang di seputar profitabilitas perusahaan.
• Pembagian keuntungan: Pembagian keuntungan adalah suatu rencana sekumpulan intensif
yang didasarkan pada formula yang menggunakan peningkatan dalam produktivitas
kelompok dari satu periode ke periode lainnya untuk menentukan total jumlah uang yang di
alokasikan.
• Rencana kepemilikan saham pekerja: Rencana kepemilikan saham pekerja adalah suatu
rencana manfaat yang di tetapkan oleh perusahaan yang mana para pekerja memperoleh
saham, sering kali di bawah harga pasar, sebagian dari manfaat mereka.
Evaluasi variabel Gaji: Studi yang telah dilakukan pada umumnya mendukung gagasan
bahwa organisasi yang melaksanakan rencana pembagian
laba memiliki level profitabilitas yang lebih tinggi dari pada yang tidak melakukan rencana
tersebut. Salah satu kajian menemukan bahwa meskipun rencana tingkat hasil kerja dan
pembayaran gaji yang didasarkan pada kinerja akan menstimulasi level produktivitas yang
lebih tinggi, pengaruh yang positif ini tidak diamati oleh para pekerja yang menghindari
resiko.
• 3. Manfaat yang fleksibel:
Mengembangkan Suatu Paket Manfaat
Tipe tipe dari rencana manfaat ini:
• Rencana modular: Rencana modular adalah paket yang telah didesain sebelumnya atau
modul manfaat, masing-masing yang mana memenuhi kebutuhan dari suatu kelompok
para pekerja
• Rencana tambahan pokok: Rencana tambahan pokok terdiri atas suatu
manfaat pokok yang penting, dan pilihan lainnya yang disukai yang mana para pekerja dapat
memilihnya. Dan setiap pekerja akan diberikan manfaat keuntungan.
• Rencana pengeluaran yang fleksibel: Rencana pengeluaran yang fleksibel
memungkinkan para pekerja untuk menetapkan penyisihan uang sebelum pajak sampai
dengan jumlah uang yang ditawarkan dalam rencana untuk membayar manfaat khusus,
misalnya perawatan kesehatan dan perawatan gigi premium.
• 4. Imbalan Intrinsik:
Program Penghargaan Pekerja
• Imbalan Intrinsik adalah imbalan yang merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri, imbalan
tersebut mencakup rasa penyelesaian, prestasi, otonomi dan pertumbuhan, maksudnya
kemampuan untuk memulai atau menyelesaikan suatu proyek pekerjaan merupakan hal
yang penting bagi sejumlah individu.
• Program Penghargaan pekerja berkisar dari ucapan terimakasih yang dilakukan dengan
spontan dan secara pribadi hingga program formal yang dipublikasikan secara luas yang
mana tipe perilaku tertentu didorong dan prosedur untuk memperoleh penghargaan
diidentifikasikan dengan jelas.