Pengertian Motivasi
Merupakan satu unsur penting dari pengajaran efektif atau pengajaran yang berhasil. Motivasi adalah: suatu proses internal yang mengaktifkan, membimbing, dan mempertahankan perilaku dalam rentang waktu tertentu (Baron,1992, Schunk, 1990) Motivasi dapat berbeda dalam intensitas (kekuatan) dan arah. Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik Garner, dkk 1991 dalam Nur 2005: 4)
Ide pokok
Motivasi dapat timbul dari karakteristik karakteristik intrinsik (ciri-ciri yang ada di dalam) suatu tugas. Motivasi juga dapat timbul dari sumber-sumber motivasi di luar tugas tersebut. Implikasi: Dalam pembelajaran Guru menggunakan media berbasis IT, dan memberikan nilai pada siswa yang aktif. Memberikan media merupakan rangsangan instrinsik siswa agar aktif belajar, nilai merupakan rangsangan ekstrinsik agar siswa aktif belajar.
Teori motivasi
1. Motivasi dan Teori Pembelajaran Perilaku Konsep motivasi berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan di masa lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang tidak memperoleh penguatan atau perilaku yang terkena hukuman. 2. Motivasi dan Kebutuhan Manusia
Generalisasi
Guru yang berhasil membuat siswa senang dan membuat mereka merasa diterima dan dihormati sebagai individu, lebih besar peluangnya untuk membantu mereka menjadi bersemangat untuk belajar demi pembelajaran dan kesediaan berkorban untuk menjadi kreatif dan terbuka terhadap ide baru. Hipotesis: Jika siswa dalam pembelajaran bagianbagian bunga siswa diminta untuk membawa bunga, maka siswa menjadi aktif dalam pembelaaran dan meningkat hasil belajarnya.
Lokus Kendali dan Keyakinan Kendali diri Arti: suatu konsep kepribadian yang menaruh perhatian pada apakah seseorang menghubungkan tanggung jawab atas kegagalan atau keberhasilan mereka pada faktor-faktor internal atau faktor eksternal. Implikasi: Siswa yang yakin bahwa keberhasilan dan kegagalan terutama karena upaya mereka sendiri disekolah akan bekerja keras. Namun yang berkeyakinan bahwa keberhasilan karena suatu kemujuran, maka cenderung tidak bekerja keras.
Cara Peningkatan Motivasi berprestasi Arti: Keinginan untuk mengalami keberhasilan dan berperan serta dalam kegiatan dimana keberhasilan bergantung pada upaya dan kemempuan seseorang. Cara meningkatkan: 1. Motivasi dan Orientasi Tujuan Tujuan pembelajaran lawan tujuan penampilan siswa. Keberhasilan menurut pembelajaran berorientasi tujuan ketuntasan merupakan hasil dari perbaikan kemajuan. Sedangkan kelas yang bertujuan penampilan, memandang suatu keberhasilan adalah nilai penampilan dan kinerja normatif. ( tabel 2 hal 32).
LEARNED HELPLESSNESS
Merupakan persepsi atau pandangan bahwa apapun yang dilakukan oleh seseorang , orang itu telah ditakdirkan untuk gagal atau tidak berhasil. Tak ada satupun yang saya lakukan punya arti ( Maier dkk 1969 dalam Nur, 2008). Learned Helplessness dapat diatasi dengan Scafolding, atribusi ( latihan menjelaskan sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan yang lebih menekankan pada lemahnay upaya, dari pada lemahnya kemampuan, sebagai penampilan jelek itu (Forsteling,1985 dkk dalam Nur:2005:: 37)
Cara guru memberikan ganjaran atas kinerja, upaya, dan perbaikan 1. Penggunaan pujian secara efektif 2. Penggunaan nilai sebagai insentif 3. ILE (Individual learning Expectations) 4. Sistem Intensif yang didasarkan pada struktur tujuan. Penerapan Teori dalam praktek: Pada pembelajaran guru tidak hanya menilai secara normatif, namun juga menilai point peningkatan atau menilai berdasarkan acuan kriteria.
Penerapan ILE
1. Siswa diberi soal kuis 10 soal, tiap minggu untuk tiap mata pelajaran. 2. Guru menukarkan lembar jawab, dan menyebutkan jwaban benar. Siswa melihat pekerjaan sendiri dan membahas soal yang paling banyak salah. 3. Guru menentukan skor dasar awal 4. Menentukan point paningkatan 5. Balikan dan sertifikat 6. Penghitungan kembali skor dasar disamping nilai;