Anda di halaman 1dari 20

PEMOTIVASIAN SISWA UNTUK BELAJAR

HELMINA MAULUDIYAH 137855406

Pengertian Motivasi
Merupakan satu unsur penting dari pengajaran efektif atau pengajaran yang berhasil. Motivasi adalah: suatu proses internal yang mengaktifkan, membimbing, dan mempertahankan perilaku dalam rentang waktu tertentu (Baron,1992, Schunk, 1990) Motivasi dapat berbeda dalam intensitas (kekuatan) dan arah. Siswa yang termotivasi untuk belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik Garner, dkk 1991 dalam Nur 2005: 4)

Ide pokok
Motivasi dapat timbul dari karakteristik karakteristik intrinsik (ciri-ciri yang ada di dalam) suatu tugas. Motivasi juga dapat timbul dari sumber-sumber motivasi di luar tugas tersebut. Implikasi: Dalam pembelajaran Guru menggunakan media berbasis IT, dan memberikan nilai pada siswa yang aktif. Memberikan media merupakan rangsangan instrinsik siswa agar aktif belajar, nilai merupakan rangsangan ekstrinsik agar siswa aktif belajar.

Teori motivasi
1. Motivasi dan Teori Pembelajaran Perilaku Konsep motivasi berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan di masa lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang tidak memperoleh penguatan atau perilaku yang terkena hukuman. 2. Motivasi dan Kebutuhan Manusia

Menurut Maslow ( 1954)

Motivasi dan kebutuhan Manusia

Perbedaan Kebutuhan dasar dan Kebutuhan Tumbuh


Kebutuhan dasar: Kebutuhan yang penting untuk kesehatanfisik dan psikologis, kebutuhan ini harus dipenuhi dan sekali dipenuhi, motivasi seseorang untuk memnuhi kebutuhan ini surut ( fisiologis, rasa aman, cinta, dan penghargaan) Kebutuhan Tumbuh: Kebutuhan untuk mengetahui dan memahami sesuatu, menghargai keindahan mengembangkan penghargaan, tidak pernah dipenuhi sepsnuhya.

Generalisasi
Guru yang berhasil membuat siswa senang dan membuat mereka merasa diterima dan dihormati sebagai individu, lebih besar peluangnya untuk membantu mereka menjadi bersemangat untuk belajar demi pembelajaran dan kesediaan berkorban untuk menjadi kreatif dan terbuka terhadap ide baru. Hipotesis: Jika siswa dalam pembelajaran bagianbagian bunga siswa diminta untuk membawa bunga, maka siswa menjadi aktif dalam pembelaaran dan meningkat hasil belajarnya.

Motivasi dan Teori Disonan Kognitif


Arti: Suatu penjelasan dari orang yang merasa tidak nyaman pada saat dihadapkan pada persepsi atau perilaku baru yang tidak cocok dengan keyakinan yang telah lama dipegang. Implikasi: Seorang siswa dalam suatu pembelajaran memperoleh nilai 60, padahal biasanya dia selalu mendapat nilai 100. maka siswa tersebutmencoba berkilah, bahwa soal tersebut memang sulit, saya tidak sehat pada saat mengerjakan ulangan sebagai bentuk penyelamatan umpan balik negatif yang didapatkannya atas kinerjanya selama ini.

Motivasi dan Teori Kepribadian


Ide pokok: Motivasi sebagai suatu karakteristik pribadi sebagian besar merupakan hasil dari sejarah seeorang. Hipotesis: Jika seorang siswa selalu mendapatkan pembelajaran dengan pola disiplin , maka siswa tersebut memiliki karakteristik disiplin dimanapun berada, dan kapanpun.

Motivasi dan Atribusi


1. teori Atribusi (Graham, 1991, dkk dalam Nur,2008: 16). Suatu penjelasan terhadap motivasi yang memusatkan pada bagaimana orang menjelaskan sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan mereka sendiri. Implikasi: Atribusi internal satbil memandang bahwa keberhasilan disebabkan karena saya pandai dan telah mencoba dengan sungguhsungguh. Atribusi eksternal stabil memandang bahwa keberhasilan karena memandang tugas itu mudah ( Tabel 1, hal 19)

Lokus Kendali dan Keyakinan Kendali diri Arti: suatu konsep kepribadian yang menaruh perhatian pada apakah seseorang menghubungkan tanggung jawab atas kegagalan atau keberhasilan mereka pada faktor-faktor internal atau faktor eksternal. Implikasi: Siswa yang yakin bahwa keberhasilan dan kegagalan terutama karena upaya mereka sendiri disekolah akan bekerja keras. Namun yang berkeyakinan bahwa keberhasilan karena suatu kemujuran, maka cenderung tidak bekerja keras.

MOTIVASI DAN TEORI HARAPAN


Rumus: Expectacy valency model M= Peluang untuk berhasil( Ps) x Nilai Insentif Keberhasilan (Is). Implikasi: Seseorang yang tidak yakin atas keberhasilan dirinya, meskipun sebenarnya dia pandai, maka dia tidak akan benar-benar berhasil. Karena ia memiliki nilai Is 0. Expectancy theory: Suatu teori motivasi yang didasarkan pada keyakinan bahwa upaya manusia untuk berprestasi bergantung, pada harapan mereka atas ganjaran atau pujian

Cara Peningkatan Motivasi berprestasi Arti: Keinginan untuk mengalami keberhasilan dan berperan serta dalam kegiatan dimana keberhasilan bergantung pada upaya dan kemempuan seseorang. Cara meningkatkan: 1. Motivasi dan Orientasi Tujuan Tujuan pembelajaran lawan tujuan penampilan siswa. Keberhasilan menurut pembelajaran berorientasi tujuan ketuntasan merupakan hasil dari perbaikan kemajuan. Sedangkan kelas yang bertujuan penampilan, memandang suatu keberhasilan adalah nilai penampilan dan kinerja normatif. ( tabel 2 hal 32).

LEARNED HELPLESSNESS
Merupakan persepsi atau pandangan bahwa apapun yang dilakukan oleh seseorang , orang itu telah ditakdirkan untuk gagal atau tidak berhasil. Tak ada satupun yang saya lakukan punya arti ( Maier dkk 1969 dalam Nur, 2008). Learned Helplessness dapat diatasi dengan Scafolding, atribusi ( latihan menjelaskan sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan yang lebih menekankan pada lemahnay upaya, dari pada lemahnya kemampuan, sebagai penampilan jelek itu (Forsteling,1985 dkk dalam Nur:2005:: 37)

Teori dalam praktek


Mengatasi learned helplessness 1. Menonjolkan hal positif 2. Menyingkirkan hal negatif 3.menggunakan advance organizers atau penemuan terbimbing 4. menciptakan tantangan dimana siswa aktif menciptakan masalah dan memecahkannya dengan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan mereka. Contoh membuktikan bahwa fotosintesis tumbuhan menghasilkan O2 melalui percobaan sach

Cara Guru Meningkatkan Motivasi 1. memberi motivasi ekstrinsik dan intrinsik


Eksperimen Lepper tentang dampak ganjaran Memberikan ganjaran Ekstrinsik untuk suatu kegiatan yang secara instrinsik menarik dapat merusak minat intrinsik dengan membuat siswa mengharapkan suatu hadiah untuk melakukan apa yang pada mulanya dilakukan untuk tidak menerima sesuatu. (Nur, 2005:45) Implikasi: Guru hendaknya membuat pembelajaran menarik secara intrinsik dan menghindari pemberian ganjaran material bila tidak diperlukan( Nur, 2005: 47)

Cara Guru Meningkatkan Motivasi Instrinsik


1. Membangkitkan minat 2. Mempertahankan rasa ingin tahu 3. Menggunakan berbagai macam model presentasi yang menarik ( PET). 4. Membantu siswa menetapkan tujuan mereka sendiri. Prinsip Pemberian insentif untuk belajar: 1. Menyatakan harapan dengan jelas 2. Pemberian balikan yang jelas 3. Pemberian balikan segera dan sering 4. Peningkatan nilai dan adanya Motivasi intrinsik.

Cara guru memberikan ganjaran atas kinerja, upaya, dan perbaikan 1. Penggunaan pujian secara efektif 2. Penggunaan nilai sebagai insentif 3. ILE (Individual learning Expectations) 4. Sistem Intensif yang didasarkan pada struktur tujuan. Penerapan Teori dalam praktek: Pada pembelajaran guru tidak hanya menilai secara normatif, namun juga menilai point peningkatan atau menilai berdasarkan acuan kriteria.

Penerapan ILE
1. Siswa diberi soal kuis 10 soal, tiap minggu untuk tiap mata pelajaran. 2. Guru menukarkan lembar jawab, dan menyebutkan jwaban benar. Siswa melihat pekerjaan sendiri dan membahas soal yang paling banyak salah. 3. Guru menentukan skor dasar awal 4. Menentukan point paningkatan 5. Balikan dan sertifikat 6. Penghitungan kembali skor dasar disamping nilai;

Penerapan Sistem Insentif pada struktur tujuan


1. Guru memberikan sistem insentif tidak didasarkan pada tujuan kompetitif 2. Guru memberikan sistem insentif didasarkan pada hubungan kooperatif. Menurut Ames, 1986: dalam Nur, 2005: 71) Struktur tujuan Kompetitif cenderung menumbuhkan iklim saling menjatuhkan di kelas. Dan menciptakan situasi dimana siswa kurang pandai memiliki kesempatan kecil untuk berhasil ( Slavin, 1995)

Anda mungkin juga menyukai