Anda di halaman 1dari 9

Home

About

Contact

Sitemap

Privacy

Term

Nom Ifrod
Blog Referensi, Aplikasi, Metode Belajar, dan Perangkat Pendidikan

Kurikulum
Aplikasi
VerVal
Juknis
Berkas
Lembaga
Kajian
Metode

10 Phobias You Never Knew People Suffered From

Do You Want To Own A Jet?

Local Woman Earns $3,850/Week From Her Laptop


Millioniares in Indonesia Want This Video Banned

This Epic Game Will Have You Playing Non-Stop

Anyone Can Generate Over $689,211 Per Month Working From Home!
Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Home Motivasi Pendidikan Cara Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Cara Meningkatkan Motivasi


Belajar Siswa

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang


dapat menumbuhkan tingkat semangat dalam melaksanakan suatu
kegiatan belajar, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu
sendiri (motivasi instrinsik) maupun dari luar individu (motivasi
ekstrinsik).

Faktor Motivasi

1. Faktor instrinsik atau faktor dari dalam diri manusia yang


disebabkan oleh dorongan atan keinginan akan kebutuhan
belajar, harapan, dan cita-cita.
2. Faktor ekstrinsik juga mempengaruhi dalam motivasi
belajar.
3. Faktor ekstrinsik berupa adanya penghargaan, lingkungan
belajar yang menyenangkan, dan kegiatan belajar yang
menarik.

Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)

Hierarki kebutuhan manusia:

1. kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa


lapar, haus, istirahat;
2. kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik
semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan
intelektual;
3. kebutuhan akan kasih sayang (love needs);
4. kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada
umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status;
dan
5. aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya
kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan
potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah
menjadi kemampuan nyata.

Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)

Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai


prestasi atau Need for Acievement yang menyatakan bahwa
motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan
seseorang akan prestasi. tiga ciri umum yaitu :

1. sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan


derajat kesulitan moderat;
2. menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul
karena upaya-upaya mereka sendiri, dan
3. menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan
kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang
berprestasi rendah.

Teori Clyton Alderfer (Teori ERG)

Existence, Relatedness , Growth

1. Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin


besar pula keinginan untuk memuaskannya;
2. Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang "lebih
tinggi" semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah
telah dipuaskan;
3. Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang
tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk
memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.

Belajar

Gage mengartikan 'belajar' sebagai suatu proses


perubahan prilaku
Cronbach mendefinisikan belajar: "learning is shown by a
change in behavior as a result of experience"
(pembelajaran ditunjukkan oleh perubahan perilaku
sebagai hasil dari pengalaman)
Harold Spears mengatakan bahwa: "learning is to observe,
to read, to imitate, to try something themselves, to listen,
to follow direction" (belajar adalah untuk mengamati,
membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri,
mendengarkan, mengikuti arah).
Geoch, menegaskan bahwa: "learning is a change in
performance as result of practice".
Paradigma Belajar

Dalam paradigma baru pendidikan, tujuan pembelajaran bukan


hanya untuk mengubah perilaku siswa, tetapi membentuk karakter
dan sikap mental profesional yang berorientasi pada global mindset.
Fokus pembelajarannya adalah pada mempelajari cara belajar
(learning how to learn) dan bukan hanya semata pada mempelajari
substansi mata pelajaran, tapi menjadi pembelajar sepanjang hayat
(long life learners)

Motivasi Belajar

Ada empat katagori yang perlu diketahui oleh seorang guru yang
baik terkait dengan motivasi "mengapa siswa belajar", yaitu

1. Motivasi intrinsik (siswa belajar karena tertarik dengan


tugas-tugas yang diberikan),
2. Motivasi instrumental (siswa belajar karena akan menerima
konsekuensi: reward atau punishment),
3. Motivasi sosial (siswa belajar karena ide dan gagasannya
ingin dihargai), dan
4. Motivasi prestasi (siswa belajar karena ingin menunjukkan
kepada orang lain bahwa dia mampu melakukan tugas
yang diberikan oleh gurunya)
Strategi dan metode pembelajarannya adalah mengacu pada
konsep konstruktivisme yang mendorong dan menghargai usaha
belajar siswa dengan proses enquiry & discovery learning.

Paikem merupakan model pembelajaran kontekstual yang


melibatkan paling sedikit empat prinsip utama dalam proses
pembelajarannya.
1. proses Interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan
guru, rekan siswa, multi-media, referensi, lingkungan dsb).
2. proses Komunikasi (siswa mengkomunikasikan pengalaman
belajar mereka dengan guru dan rekan siswa lain melalui
cerita, dialog atau melalui simulasi role-play).
3. proses Refleksi, (siswa memikirkan kembali tentang
kebermaknaan apa yang mereka telah pelajari, dan apa
yang mereka telah lakukan).
4. proses Eksplorasi (siswa mengalami langsung dengan
melibatkan semua indera mereka melalui pengamatan,
percobaan, penyelidikan dan/atau wawancara).

Teknik Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

1. Memberikan penghargaan dengan menggunakan kata-kata,


seperti ucapan bagus sekali, hebat, dan menakjubkan.
Penghargaan yang dilakukan dengan kata-kata (verbal) ini
mengandung makna yang positif karena akan menimbulkan
interaksi dan pengalaman pribadi bagi diri siswa itu sendiri
2. Memberikan nilai ulangan sebagai pemacu siswa untuk
belajar lebih giat. Dengan mengetahui hasi yang diperoleh
dalam belajar maka siswa akan termotivasi untuk belajar
lebih giat lagi.
3. Menumbuhkan dan menimbulkan rasa ingin tahu dalam diri
siswa. Rasa ingin tahu dapat ditimbulkan oleh suasana
yang mengejutkan atau tiba-tiba.
4. Mengadakan permainan dan menggunakan simulasi.
Mengemas pembelajaran dengan menciptakan suasana
yang menarik sehingga proses pembelajaran menjadi
menyenangkan dan dapat melibatkan afektif dan
psikomotorik siswa. Proses pembelajaran yang menarik
akan memudahkan siswa memahami dan mengingat apa
yang disampaikan.
5. Menumbuhkan persaingan dalam diri siswa. Maksudnya
adalah guru memberikan tugas dalam setiap kegiatan yang
dilakukan, dimana siswa dalam melakukan tugasnya tidak
bekerjasama dengan siswa yang lainnya. Dengan demikian
siswa akan dapat membandingkan hasil pekerjaan yang
dilakukannya dengan hasil siswa lainnya.
6. Memberikan contoh yang positif, artinya dalam
memberikan pekerjaan kepada siswa guru tidak dibenarkan
meninggalkan ruangan untuk melaksanakan pekerjaannya
lainnya.
7. Penampilan guru; penampilan guru yang menarik, bersih,
rapi, sopan dan tidak berlebih-lebihan akan memotivasi
siswa dalam mengikuti pembelajaran. Termasuk juga
kepribadian guru, guru yang masuk kelas dengan wajah
tersenyum dan menyapa siswa dengan ramah akan mebuat
siswa merasa nyaman dan senang mengikuti pelajaran
yang sedang berlangsung.

Indikator Keberhasilan

1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar


2. Adanya keinginan, semangat dan kebutuhan dalam belajar.
3. Memiliki harapan dan cita-cita masa depan
Itulah beberapa hal yang bisa menjadi motivasi guru dan siswa
untuk meningkatkan kwalitas belajar di dalam atau diluar
sekolah. Semoga bermanfaat...

Anda mungkin juga menyukai