Anda di halaman 1dari 44

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

KDK2203
TIM DOSEN:
Raisa Rakhmania, S.S., M.Si
Triani Widiasih, S.Pt., M.Si
Tiza Annisa, S.Psi., M.Psi.T
JAWAB JUJUR!
JAWAB JUJUR!
Apa yang membuatmu
datang ke kampus hari
ini?
JAWAB JUJUR!
Apa impian
terbesarmu?
Ruang Lingkup Pendekatan Kognitif Faktor Individual
Psikologi Pendidikan & Behavioristik yang Mempengaruhi

Inteligensi - Motivasi dalam Faktor Lingkungan


Kecerdasan Majemuk Pendidikan yang Mempengaruhi

Pendekatan Pendekatan Kognitif Faktor Sosial dan


Konstruktivis Sosial & Behavioristik Budaya

Model-model Kesulitan Belajar


Konsep Belajar
Pembelajaran dan ABK

Evaluasi Hasil Analisis Hasil


Manajemen Kelas
Belajar Observasi

Perjalanan Kita
TOPIK PEMBAHASAN
DEFINISI
Proses yang memberikan energi,
Motivasi mengarahkan, dan mempertahankan
perilaku (Santrock, 2011).
Hal yang membuatmu bergerak, tetap
bergerak, dan menentukan kemana
kamu bergerak (Slavin, 2014).

Motivasi di Alasan siswa berperilaku dengan cara


tertentu dan sejauh mana perilakunya
Kelas
diberikan energi, diarahkan, dan
dilakukan terus-menerus.
Penting dalam menentukan seberapa
Why? banyak hal yang akan dipelajari dari
aktivitas yang dilakukan atau
informasi yang diterima/disampaikan.
JENIS

Akademis Sosial
Kecenderungan umum untuk Kebutuhan dan keinginan
mengejar kesuksesan dan yang dipelajari melalui
untuk memilih aktivitas yang pengalaman bersama
berorientasi tujuan dan jelas lingkungan sosial.
antara sukses atau gagal. Contoh: keinginan untuk
Ciri-ciri: bertahan lebih lama menjadi populer di kalangan
dalam melakukan tugas dan teman, memiliki teman
mengatribusi kegagalan dekat, dan daya tarik kuat
pada kurangnya usaha. yang dirasakan pada orang
yang disayangi.
TEORI
Behavioristik Proses Kognitif

Fokus kepada external Fokus kepada :


rewards & punishment Motivasi internal siswa
Insentif : Stimulus atau untuk berprestasi,
kejadian positif dan Atribusi siswa
negatif yang dapat Keyakinan bahwa
memotivasi perilaku siswa siswa dapat
Contoh : mengontrol lingkungan
nilai angka/huruf secara efektif
ceklis/bintang Competence motivation :
pengakuan motivasi untuk menguasai
dibolehkan melakukan dunianya dan mengolah
hal istimewa informasi secara efektif.
TEORI
Humanistik Sosial
Fokus kepada pemenuhan Fokus kepada kebutuhan
kebutuhan. akan hubungan dan
kedekatan dengan orang
lain.
Motivasi untuk terhubung
Derajat kepentingan dari secara aman dengan
setiap kebutuhan berbeda orang lain, termasuk
bagi setiap orang. membangun, menjaga,
Aktualisasi diri : motivasi mengembalikan hubungan
untuk mengembangkan pribadi yang erat.
potensi penuh sebagai
manusia.
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI

Motivasi Ekstrinsik & Intrinsik


Motivasi ekstrinsik : melakukan sesuatu dengan
dorongan insentif eksternal, seperti reward dan
punishment untuk memperoleh sesuatu yang lain.
Motivasi intrinsik : motivasi internal untuk melakukan
sesuatu untuk kepentingannya sendiri.
Determinasi diri &
pilihan personal
Optimalisasi
Tipe-tipe pengalaman & flow
Motivasi Intrinsik
Minat
Cognitive engagement &
tanggung jawab diri
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI
Tipe Motivasi Intrinsik
1. Determinasi diri dan pilihan pribadi
Siswa lebih termotivasi untuk belajar jika diberikan pilihan
dan melakukan sesuatu atas kehendak sendiri.
2. Optimalisasi pengalaman & flow
Pengalaman menjadi optimal jika
melibatkan perasaan kesenangan
dan kenikmatan yang dalam.
3.Minat
Siswa lebih termotivasi jika minat individual yang relatif lebih
stabil terhadap topik dibandingkan minat situasional yang
muncul karena aspek tertentu dari topik. Adanya minat
membuat siswa melakukan deep learning daripada surface
learning.
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI

Tipe Motivasi Intrinsik


4. Cognitive engagement & Self-responsibility
Cognitive engagement : upaya yang dikerahkan siswa untuk
memahami, menguasai pengetahuan serta ketrampilan
termasuk membentuk keterhubungan di antara ide yang
didapatnya dari proses belajar (Fredricks dkk., 2004).
Penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang dapat
mendorong siswa untuk terlibat secara kognitif dan
bertanggung jawab dengan apa yang dipelajari.
Tujuan agar siswa termotivasi untuk meningkatkan
usaha untuk bertahan dan menguasai ide topik daripada
hanya melakukan usaha untuk melewati batas nilai.
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI

Reward Eksternal & Motivasi Intrinsik


Tujuan pemberian reward kepada kelas :
1. Sebagai insentif untuk melaksanakan tugas, dalam
hal ini bertujuan untuk mengontrol perilaku siswa.
2. Untuk menyampaikan informasi mengenai
penguasaan (mastery).

Reward dapat meningkatkan motivasi intrinsik jika :


1. Bergantung pada kualitas performa siswa
2. Dilihat sebagai pengakuan atas kompetensi siswa
3. Tugas yang dilakukan kurang menarik
4. Berbentuk sosial (co: pujian) dibandingkan material
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI

Reward Eksternal & Motivasi Internal


Cara Meningkatkan Motivasi Internal di Kelas
1. Meningkatkan minat dengan cara menunjukkan manfaat
dari materi dan pentingnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mempertahankan rasa ingin tahu melalui uji coba
langsung dan memberikan masalah yang mengejutkan
dan menantang yang dapat dipecahkan oleh pengeta-
huan mereka saat ini.
3. Menggunakan berbagai macam mode presentasi, seperti
material yang menarik, berganti-ganti metode
pengajaran (games/simulasi), dll.
4. Membantu siswa menentukan target pribadi dengan
memberikan feedback agar siswa lebih bekerja keras.
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI

Reward Eksternal & Motivasi Internal


Prinsip Insentif Eksternal
1. Menyampaikan ekspektasi dengan jelas, seperti apa yang
harus siswa lakukan, bagaimana siswa dievaluasi, dan
apa konsekuensi jika berhasil.
2. Memberikan feedback atau informasi tentang hasil usaha
siswa yang jelas dan spesifik, serta dalam waktu dekat.
3. Memberikan feedback berkala melalui kuis singkat
berkala atau memberikan banyak pertanyaan di kelas
untuk menilai progres siswa.
4. Meningkatkan nilai dan ketersediaan motivator eksternal
dimana insentif harus berharga bagi siswa dan tidak ada
siswa yang mendapatkan reward dengan mudah.
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI

Reward Eksternal & Motivasi Internal


Cara Guru Mengapresiasi Performa, Usaha, dan
Kemajuan
1. Menggunakan pujian dengan efektif, yaitu pujian yang
diberikan saat siswa melakukan atau menjawab hal yang
benar, spesifik pada perilaku tertentu, dan diberikan
secara tulus atas usaha siswa.
2. Mengajarkan anak untuk memberikan apresiasi pada diri.
3. Menggunakan nilai sebagai insentif dapat dilakukan
pada siswa yang lebih tua.
4. Sistem insentif dibedakan berdasarkan perilaku individu
dan perilaku dalam kelompok.
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI
Atribusi
penjelasan atau alasan yang secara khusus
diterapkan pada keberhasilan atau kegagalan.
persepsi akan penyebab dari sebuah hasil tertentu.

Teori Atribusi
Individu termotivasi untuk menemukan penyebab yang
mendasari performa atau perilaku diri.
Locus internal atau
eksternal
Dimensi atribusi Stability tetap atau
kausal berubah
Controllability dapat
dikontrol atau tidak
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI

Atribusi
Penjelasan dari Keberhasilan dan Kegagalan Akademis
Kemampuan Usaha
internal dan relatif internal dan berubah-
stabil ubah

Kesulitan Tugas Keberuntungan


eksternal dan relatif eksternal, berubah-ubah,
stabil tidak dapat dikontrol

Implikasi
Pemberian feedback berkala mempengaruhi persepsi siswa akan
dirinya. Guru perlu memahami bagaimana siswa mengartikan
dan menggunakan feedback pada performa akademiknya.
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI

Mastery motivation
Mastery orientation : berorientasi pada tugas, sehingga
menginstruksikan diri untuk fokus, berpikir seksama, dan
mengingat strategi yang telah berhasil pada situasi
sebelumnya.
Performance orientation : berorientasi pada kemenangan,
sehingga berusaha untuk mengalahkan orang lain.

Siswa dapat memiliki Mastery Performance


keduanya: mastery orientation orientation
orientation dan
performance orientation
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI

Mindset
Pandangan kognitif yang dibuat oleh individu untuk dirinya.

Individu percaya
Individu percaya
kualitas mereka
kualitas mereka
dapat berubah
terpahat dan
dan berkembang
tidak bisa diubah
dengan usaha

Dampak
Menjadi individu yang optimis atau pesimis
Membentuk target dan seberapa keras akan berusaha
untuk mencapai target tersebut
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI

Self-efficacy
Self-efficacy mempengaruhi pilihan kegiatan oleh
siswa
mencari tugas menghindari tugas
menantang menantang
bertahan untuk mudah menyerah saat
mengerjakan tugas mengerjakan tugas

Self-efficacy guru memberikan


dampak besar pada kualitas
pembelajaran yang dialami oleh siswa
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI

Self-Regulated Learning (SRL)


Motivasi bersumber pada model sosial, penetapan target,
feedback tentang usaha dan kemampuan siswa.
Siswa diarahkan untuk menggunakan self-regulated
learning daripada hanya melakukan tugas dan mengikuti
aturan.

Goal-setting
Jangka panjang & Planning
pendek Mengatur waktu
Menantang Self-
Menetapkan prioritas
Personal Mengatur segala sesuatu monitoring
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI

Self-Regulated Learning (SRL)


Goal Orientations
Performance - Approched Performance - Avoidance
Ingin mengerjakan tugas untuk Ingin menghindari tugas agar tidak
mengungguli teman, dianggap superior, mengalami rasa malu, meragukan
dan mendapat reward eksternal kemampuan diri, dan kegagalan.

Mastery - Approched Mastery - Avoidance


Ingin mengerjakan tugas untuk tujuan Ingin menghindari tugas karena
meningkatkan kemampuan dan dianggap tidak perlu banyak belajar
belajar sebanyak mungkin untuk menyelesaikan tugas tersebut

Goal orientation yang


dimiliki oleh siswa yang
menerapkan SRL.
Self-Regulated Learning (SRL)
Cara Menumbuhkan Mastery Orientation
1. Meningkatkan daya tarik intrinsik dari tugas belajar.
2. Membuat belajar menjadi bermakna.
3. Memberikan kebebasan bagi siswa untuk memilih dan
bertanggung jawab akan pembelajarannya.
4. Memberikan pengakuan terhadap proses belajar, progres
menuju target, dan saat mencari tantangan belajar.
5. Memberikan kesempatan untuk melakukan cooperative
learning, pemecahan masalah, & pengambilan keputusan.
6. Mengurangi perbandingan sosial dalam menilai siswa.
7. Mengizinkan siswa untuk menunjukkan progres sesuai
dengan kecepatan masing-masing.
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI

Ekspektasi - Siswa
Keyakinan tentang seberapa baik yang dapat
dilakukan siswa pada tugas berikutnya. Juga
bergantung pada nilai akan target yang ingin dicapai.
Seberapa baik pada
aktivitas tertentu

Keyakinan akan Seberapa baik


kemampuan muncul dibandingkan dengan
dari orang lain

Seberapa baik
dibandingkan performa
di aktivitas lain
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI

Ekspektasi - Guru
Ekspektasi guru yang tinggi secara umum dan siswa
mempersepsi ekspektasi tersebut akan memberikan
dampak positif bagi siswa.
Guru harus memonitor ekspektasi terhadap siswa
dengan kemampuan yang rendah dan pastinya memiliki
ekspektasi yang positif. Cara mengomunikasikan
ekspektasi positif :
1. Menunggu siswa untuk berespon saat menjawab
pertanyaan.
2. Menghindari pembedaan yang tidak perlu pada
pencapaian siswa.
3. Memperlakukan semua siswa sama dalam hal
memberikan feedback, waktu yang dialokasikan, dan bias.
STRATEGI MOTIVASI BERPRESTASI
Intensi untuk mencapai
Nilai dan Tujuan sesuatu bermakna untuk
diri dan berkontribusi untuk
dunia di luar diri
Keyakinan dan sikap
mengenai cara kita berpikir
sesuatu seharusnya
Motivasi dan Hubungan Sosial
Orang tua Teman Guru

Keterlibatan Penerimaan oleh Guru yang efektif


orang tua dalam teman sebaya dan menarik
pendidikan anak Karakteristik Memberikan tugas
Praktik pengasuh- teman dalam yang menantang
Menggunakan
an yang positif motivasi belajar
material yang
Menyediakan ber-
bermakna dan
bagai aktivitas
menarik
dan sumber daya
Dukungan memadai
untuk minat
untuk otonomi dan
inisiatif

bekerja sama
Apa yang membuat
siswa sulit berprestasi?
KESULITAN BERPRESTASI
Low Achieving & Low Expectations
Siswa yang butuh terus diyakinkan bahwa mereka bisa
mencapai target dan tantangan yang sudah guru
tetapkan dan bahwa guru akan memberikan bantuan dan
dukungan yang diperlukan untuk berhasil.

Peran Guru
1. Membantu menentukan Failure syndrome
target belajar memiliki ekspektasi rendah
2. Mengharuskan siswa untuk untuk berhasil dan
berusaha maksimal dan langsung menyerah saat
menunjukkan progres menemui kesulitan
KESULITAN BERPRESTASI
Menghindari Kegagalan
Siswa ingin melindungi keberhargaan diri dan menghindari
kegagalan dengan melakukan :
1. Tidak mencoba menjawab pertanyaan guru, menghindari
terlihat oleh guru, dan menghindari kontak mata.
2. Menunda-nunda pekerjaan agar dapat menyalahkan
manajemen waktu yang buruk saat gagal sebagai
pengalih dari kemungkinan dirinya tidak kompeten.
3. Membuat target yang terlalu tinggi sehingga mustahil
untuk berhasil untuk menghindari implikasi bahwa dirinya
tidak kompeten.
KESULITAN BERPRESTASI
Menghindari Kegagalan
Peran Guru
1. Mengarahkan siswa untuk menentukan target yang
menantang, tapi tetap realistis.
2. Membantu siswa menguatkan hubungan antara usaha
dan keberhargaan diri dengan merasa bangga akan usaha
dan memperingatkan agar meminimalisasi membanding-
kan dengan orang lain.
3. Mendorong siswa untuk memiliki keyakinan positif akan
kemampuannya.
KESULITAN BERPRESTASI
Learned Helplessness
Siswa memiliki persepsi bahwa apa pun yang dilakukan
akan gagal dan tidak efektif.

Peran Guru
1. Memberikan siswa kesempatan untuk merasa berhasil di
setiap langkah kecil.
2. Memberikan feedback segera, terutama mengenai kelebihan
dan kekuatan untuk menumbuhkan percaya diri.
3. Memberikan ekspektasi yang tetap hingga akhir.
4. Berfokus pada masalah dan cara meningkatkan kemampuan
5. Membuat tantangan dimana siswa terlibat aktif dalam
membuat pertanyaan dan menyelesaikan berdasarkan
kemampuannya.
KESULITAN BERPRESTASI
Prokrastinasi
Alasan : manajemen waktu yang buruk, kesulitan
berkonsentrasi, ketakutan dan kecemasan, keyakinan negatif,
masalah personal, kebosanan, ekspektasi tidak realistis dan
perfeksionis, serta takut gagal.
Gambaran Perilaku Prokrastinasi
Menolak tugas dengan harapan akan hilang dengan sendirinya
Menyepelekan tugas atau melebih-lebihkan kemampuan diri
Menghabiskan waktu berjam-jam bermain gawai dan internet
Mengganti dengan kegiatan yang perlu, tapi bukan prioritas
Meyakini bahwa tidak apa sedikit menunda berulang kali
Sangat fokus hanya pada sebagian tugas
Tidak bisa menentukan tugas yang akan dikerjakan lebih dulu
(dari 2 tugas dan berakhir tidak ada yang dikerjakan
KESULITAN BERPRESTASI
Perfeksionis

Perfeksionis Pekerja keras


1. Menetapkan standar tinggi yang 1. Menetapkan standar tinggi,
tidak masuk akal sedikit di atas kemampuan
2. Tidak pernah puas selain 2. Menikmati proses dan hasil
sempurna 3. Resilien saat menghadapi
3. Menjadi stres saat menghadapi kegagalan atau kekecewaan
kegagalan atau kekecewaan 4. Mengalami kecemasan dan
4. Menganggap kesalahan sebagai ketakukan yang normal
bukti dari ketidakberhargaan 5. Kesalahan dianggap kesempatan
5. Menjadi sangat defensif saat untuk berkembang dan belajar
dikritik 6. Bereaksi positif terhadap kritik
membangun
KESULITAN BERPRESTASI
Kecemasan Tinggi
Siswa yang memiliki kecemasan tinggi dan terus-menerus
merasa khawatir dapat merusak kemampuannya untuk
berprestasi.
Salah satu faktor penyebabnya adalah ekspektasi yang
tidak realistis dan tekanan dari orang tua.

Peran Guru
Melakukan program intervensi berkaitan dengan emosi kuatir,
yaitu memodifasi pikiran-pikiran negatif dan merusak diri
siswa dengan mengajaknya untuk fokus pada pikiran yang
lebih positif dan berorientasi tugas.
KESULITAN BERPRESTASI
Tidak Tertarik dan Terasing
Masalah motivasi tersulit terjadi pada siswa yang apatis,
tidak tertarik dengan belajar, atau terasing dari
pembelajaran di sekolah.
Prestasi sekolah dianggapi tidak penting.

Peran Guru
Bagi siswa yang apatis terhadap sekolah, guru perlu
melakukan sosialisasi kembali mengenai sikap terhadap
prestasi di sekolah.
TUGAS
Refleksi Diri Motivasi Belajar
Instruksi:
1. Ceritakan pengalaman Anda selama berkuliah di ST-PHBK
mulai dari awal masuk hingga saat ini.
2. Analisis pengalaman Anda menggunakan teori motivasi
belajar yang telah disampaikan, seperti:
a. Sumber motivasi (intrinsik/ekstrinsik)
b. Orientasi motivasi dan target (goal)
c. Faktor yang mempengaruhi
d. Kesulitan yang dihadapi
3. Buatlah target dan rencana belajar selama berkuliah
berdasarkan hasil analisis.

Selamat Mengerjakan!
TUGAS
Refleksi Diri Motivasi Belajar
Format Laporan:
1. Terdiri dari Pendahuluan, Isi, dan Penutup
2. Font DinPro Regular ukuran 12pt spasi 1.15.
3. Menuliskan teori secara singkat dan contoh pengalaman
yang sesuai dengan efektif.
4. Maksimal 4 halaman A4 (sudah termasuk daftar pustaka).
5. Menggunakan kaidah EYD.

Selamat Mengerjakan!
TUGAS
Refleksi Diri Motivasi Belajar
Rubrik Penilaian:
No. Aspek Penilaian Poin

1. Kesesuaian antara teori dan contoh yang digunakan 40

2. Ketepatan penjabaran teori 25

3. Menggunakan berbagai macam teori motivasi belajar 20

4. Penulisan sistematis dan menggunakan EYD 15

Selamat Mengerjakan!
TERIMA KASIH
PERTANYAAN?

Anda mungkin juga menyukai