NIM : 195120301111010
Kelas : Literasi A.1 Psikologi 2019
Pendahuluan:
Peneliti menjabarkan pengertian emosi dan pentingnya rasa syukur pada seseorang.
Peneliti juga membandingkan penelitian sebelumnya yang bertema serupa. Penelitian
ini sedikit berbeda dengan melakukan kajian mengenai syukur yang berfokus pada
ungkapan syukur secara verbal dalam perilaku prososial remaja, serta melihat
pengaruh perilaku prososial remaja terhadap motivasi internal. Dalam penelitian
terdapat tiga hipotesis yaitu adanya intensi perilaku individu dengan motivasi
autonomous akan lebih tinggi prososialnya dibandingkan individu dengan motivasi
controlled. Yang kedua, intensi perilaku prososial pada individu yang menerima
ungkapan syukur akan lebih tinggi dibandingkan individu yang tidak menerima
ungkapan syukur. Ketiga, perilaku prososial pada individu dalam kondisi autonomous
akan lebih tinggi daripada individu dalam kondisi controlled ketika menerima dan
tidak menerima ungkapan syukur.
Dari 120 partisipan, terdapat 94 partisipan yang datanya dapat di analisis. Penelitian
ini menggunakan desain faktorial 2 (motif menolong: autonomous;controlled) x 2
(ungkapan syukur: menerima ungkapan terima kasih; tidak menerima ucapan terima
kasih) between participants dengan random assignment. Dan menggunakan
Manipulation Check dan Skala Intensi Perilaku Sosial.
Hasil:
Komentar: Hasil yang dipaparkan sangat ringkas dan jelas sehingga pembaca dapat
langsung mengetahui hasil penelitian yang diperoleh. Hasil penelitian disajikan
dengan tabel yang diikuti dengan penjabaran. Hasil pengamatan penelitian juga
telah menjawab hipotesis yang diajukan sebelumnya. Namun seharusnya penulisan
judul tabel menggunakan huruf kapital dengan aturan huruf besar pada setiap awal
kata dan dicetak tebal.
Diskusi:
Pada bagian ini dijabarkan mengenai ringkasan dan temuan penelitian yang
dihasilkan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa motivasi autonomous memberikan
intensi perilaku prososial yang lebih tinggi dibandingkan motivasi controlled.
Kemudian hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
antara kelompok yang menerima ungkapan syukur dan yang tidak menerima
ungkapan syukur. Fenomena tersebut berbeda dari hipotesis sebelumnya, dan
memunculkan sudut pandang baru yaitu adanya faktor budaya yang mempengaruhi
ungkapan syukur. Melalui hasil penelitian juga diketahui bahwa kelompok controlled
yang tidak menerima ungkapan terima kasih memiliki intensi perilaku prososial yang
lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok controlled tanpa ungkapan terima kasih.
Kekurangan dari penelitian ini adalah tidak mengukur besarnya intensi motivasi dan
ungkapan yang dirasakan, dan hanya melakukan pengecekan partisipan berada dalam
kondisi motivasi autonomous atau controlled dan menerima ungkapan terima kasih
atau tidak, sehingga dapat diasumsikan bahwa efek controlled bisa jadi memberikan
kondisi yang kuat.
Komentar: Penjelasan dari hasil penelitian dijabarkan secara ringkas dan mudah
dipahami. Terdapat jawaban yang sesuai dengan hipotesis, dan jawaban yang kurang
sesuai dengan hipotesis. Terdapat pertanyaan baru serta saran-saran penelitian
mengenai kemungkinan kelemahan tentang masalah yang diteliti. Terdapat pula
kesalahan penulisan pada beberapa kalimat. Penulisan sumber rujukan telah sesuai
standar APA.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat, maka dapat disimpulkan bahwa (1)
Motivasi autonomous memberikan pengaruh yang signifikan lebih baik terhadap
intensi perilaku prososial remaja dibandingkan dengan motivasi controlled. (2) Tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara menerima ungkapan syukur dan tidak
menerima ungkapan syukur terhadap intensi perilaku prososial remaja. (3) Tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok motivasi autonomous yang
menerima ungkapan terima kasih dengan yang tidak menerima ungkapan terima kasih
dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok motivasi controlled
yang menerima ungkapan syukur dengan yang tidak menerima ungkapan syukur.
Komentar: Kesimpulan yang dipaparkan sesuai dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan.
Daftar Pustaka:
Daftar pustaka telah sesuai dengan standar APA. Daftar rujukan yang digunakan
sudah sesuai dan terbaru, walaupun ada beberapa rujukan yang lebih dari 10 tahun,
namun artikel tersebut masih dapat diterapkan.
Kritik Keseluruhan
Masih terdapat banyaknya kesalahan penulisan, pemilihan diksi, dan tanda baca
dalam artikel. Ukuran font yang digunakan kurang bagus dan cukup besar dengan
spasi yang berdekatan mengurangi kenyamanan pembaca. Namun secara keseluruhan
penulisan artikel tersebut ditulis dengan tata letak yang terorganisir. Paragraf abstrak
yang dilengkapi dengan kata kunci, memiliki sistematika dan pembagian bab yang
baik, menggunakan cara pengutipan yang baku, menggunakan sistem penyusunan
daftar pustaka dan bahasa yang baku, dan tidak ditemukannya plagiarism. Artikel ini
merupakan kontribusi yang menarik dengan hasil penelitian yang dapat dijadikan
bahan diskusi lanjutan untuk mengetahui alasan ungkapan syukur tidak berpengaruh
pada perilaku prososial remaja yang pada umumnya berpengaruh.
Tabel Hasil Analisis Kesalahan Kebahasaan Artikel Pengaruh Ungkapan Syukur dan
Motivasi Terhadap Perilaku Prososial Remaja
Suku Bugis dan Makassar dapat Ejaan : kesalahan Suku Bugis dan
memaknai syukur dan dalam penggunaan Makassar dapat
menerapkannya dalam kehidupan tanda titik (,) memaknai syukur dan
sehari-hari (Fitroh, Kurniawan, menerapkannya dalam
2. Azizah, Pratama, & Ahyar, 2016). kehidupan sehari-hari
(Fitroh, Kurniawan,
Azizah, Pratama &
Ahyar, 2016).