Teori Keperawatan Peplau
Teori Keperawatan Peplau
id/2014/03/teori-keperawatan-hildegard-
e-peplau_8.html
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fase Fokus
Orientasi perawat bekerja sama dengan pasien dalam menganalisis masalah
Identifikasi Pemilihan bantuan profesional yang tepat
Eksploitasi Penggunaan bantuan profesional untuk pemecahan masalah
Resolusi Pemutusan hubungan profesional pasien dengan perawat
Jabatan :
- Direktur Eksekutif Dan Kemudian Jadi Presiden, Ia Menjabat 2 Istilah Di Dewan International
Council Of Nurses (ICN)
- Pada Tahun 1997, Ia Menerima Kehormatan Tertinggi Keperawatan, Yang Christiane Reimann
Prize, Pada Kongres ICN Yang Berlangsung 4 Tahun. Pada Tahun 1996, American Academy Of
Nursing Peplau Dihormati Sebagai “Legenda Hidup”, Dan Pada Tahun 1998, AN Dilantiknya
Ke Dalam Hall Of Fame
Wafat : Diusia 89 Tahun Pada Tanggal 17 Maret 1999
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif.
Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori
ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses
interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan
untuk membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan
Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu
perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat bertugas
sebagai narasumber, konselor dan wali.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.masbied.com/2012/08/19/teori-keperawatan-hildegard-e-peplau/
http://panda5ice.wordpress.com/2011/08/25/hildegard-e-peplau/
http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/12/model-konseptual-peplau/
http://en.wikipedia.org/wiki/Hildegard_Peplau
Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier
http://programbrsjhk2011umj.blogspot.co.id/2011/11/model-keperawatan-
menurut-hildegard.html
dari jerman. Dia merupakan anak kedua dari 6 bersaudara. Ayahnya seorang pekerja keras
sedangkan ibunya sangat perfeklsionis. Orangtuanya bernama gustav dan otilie peplau.
Meskipun dalam keluarga tidak pernah mendiskusikan tentang pendidikan tinggi, Hilda
mempunyai motivasi dan visi yang kuat untuk merubah wanita dari berpikiran tradisional
menjadi yang lebih modern. Dia menggiginkan kehidupan yang lebih baik dan mengenalkan
2. Riwayat pendidikan
Peplau memulai karir keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari sekolah perawat
Pottstown, PA school. Beliau kemudian bekerja sebagai staff nurse di Pennsylvania dan New
York city.Di Bennington college vermant ia mendapat gelar bachelor degree jurusan psikologi
Peplau mendapatkan gelar master dan doctor dari universitas kolumbia jurusan ilmu
pengajaran.Dia juga mendapatkan sertifikat psikoanalisis di wiliam Alanson white institute new
York. Awal tahun 1950 mulai mengajar kelas pertamanya pada psikiatri keperawatan di fakultas
ilmu pendidikan.DR Peplau menjadi pengajar di fakultas keperawatan university Rutgers dari
1954 – 1974.Peplau juga bekerja sebagai konsultan pada WHO, US air force, US general
surgeon. Setelah pensiun dari Universitas Rutgers ia bekerja sebagai professor kunjungan di
3. Teori Peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan
Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,
PERAWAT
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang
Peran Prawat:
a. Mitra kerja,. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru.
Sebagai mitra kerja, hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang
harmonis atas dasar kemitraan sehngga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan
b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan
tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang
memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional
c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya
merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk
e. Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia
sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya
klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna untuk
f. Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan
yang kreatif, instruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap
Sumber Kesulitan
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang. Ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang
lain mengancam keamanan psikologik (sakit jiwa) dan biologi individu. Dalam model peplau
ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi
sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada
saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa
Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara
simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya,
Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model keperawatan menurut Peplau
a. Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya
sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu
merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk
b. Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan
merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan
diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien
tahap diantaranya:
a. Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan
rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian
askep pada klien. Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk
b. Fase identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilku pasien dan memberikan
d. Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah melakukan atau bertindak sebagai
fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.
c. Fase eksplorasi, memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai
hubungan sesuai pandangan/persepsi terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam
proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran
d. Fase resolusi, dimana perawat berusaha untuk secara perlahan kepada klien untuk membebaskan
diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang
dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri. Pada model Peplau ini dapat dilihat adanya
tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara
bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi
potensi.
praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya ia
Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat
terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan, pertama
perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan
berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan
dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat
membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah
Kesimpulan
Untuk melatih dan mendidik pasien / klien beserta keluarganya dan membantu pasien
Kelebihan
Disusun oleh :
Semarang
– Selesai BA dalam psikologi interpersonal dari Bennington College pada tahun 1943.
– MA di keperawatan psikiatri dari Universitas Colombia New York pada 1947.
– Edd dalam pengembangan kurikulum 1953.
– Profesor emeritus dari universitas Rutgers
– Memulai program pasca sarjana muda pertama dalam keperawatan
– Ditampilkan Hubungan Interpersonal dalam Keperawatan pada tahun 1952
– 1968: interpersonal teknik-inti dari keperawatan jiwa
– Bekerja sebagai direktur eksekutif dan presiden ANA.
– Bekerja dengan W.H.O, NIMH dan korps perawat.
A. Teori Peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :
1.pasien
2. perawat
4. proses interpersonal
1. Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan
kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses
interpersonal.
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang bersifat
partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif
dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup
bermasyarakat.
Perawat menghadapi pasien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja,
Hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar
kemitraan sehingga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai.
Nara sumber (resources person)
Memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan
selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan. perawat mampu
memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada pasien dalam suasana bersahabat
dan akrab.
Pendidik (teacher)
Merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya memberikan
pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada pasien/keluarga terutama dalam megatasi masalah
kesehatan.
Kepemimpinan (leadership)
Membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik
interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya pasien untuk berperan sebagai orang
tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna membantu memenuhi kebutuhannya.
Konselor (consellor)
Meninhgkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif,
konstruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah pasien
sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang
lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam
keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang
berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasanya
tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas
klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.
4.Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara
simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan lainnya, biasanya
dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses
interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini menggambarkan metode transpormasi
energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu :
1. Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya
terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada
pasien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
2. Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan
keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit
sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang
positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
3. Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai
pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu pasien dalam memberikan gambaran kondisi
pasien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
4. Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kea rah realisasi
potensi.
Orientasi
Perawatan diagnosis
Perencanaan
Identifikasi
Pelaksanaan
Eksploitasi
Evaluasi
Resolusi
1. Manusia
Individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk
mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk
yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk
proses interpersonal.
2. Lingkungan
Budaya dan adat istiadat merupakan factor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi
individu.
3. Kesehatan
4. Keperawatan
Suatu proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan maturing force dan
alat educatif baik perawaat maupun pasien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi
interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien dalam mencapai resolusi
masalah.
Kesimpulan
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif (Peplau,
1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan pasien (Torres, 1986). Berdasarkan teori
ini pasien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses
interpersonal dan terapeutik. Tujun keperawatan adalah untuk mendidik pasien dan keluarga dan
unutuk membantu pasien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs,
1995). Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan
jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan pasien
dimana perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor, dan wali.
DAFTAR PUSTAKA
A. OTOBIOGRAFI
Hildegard E. Peplau, PhD, RN, FAAN, yang dikenal sebagai “jiwa ibu menyusui,”
meninggal di usia 89 tahun pada tanggal 17 Maret 1999. The only nurse to serve the ANA as
executive director and later as president, she served two terms on the Board of the International
Council of Nurses (ICN). Satu-satunya perawat untuk melayani ANA sebagai direktur eksekutif
dan kemudian sebagai presiden, ia menjabat dua istilah di Dewan International Council of
Nurses (ICN). In 1997, she received nursing’s highest honor, the Christiane Reimann Prize, at
the ICN Quadrennial Congress.
Pada tahun 1997, ia menerima kehormatan tertinggi keperawatan, yang Christiane Reimann
Prize, pada Kongres ICN yg berlangsung empat tahun. In 1996, the American Academy of
Nursing honored Peplau as a “Living Legend,” and, in 1998, the ANA inducted her into its Hall
of Fame. (Extract from the “Peplau leaves legacy of achievement” article below – Nursing
World May 1999) Pada tahun 1996, American Academy of Nursing Peplau dihormati sebagai
“Legenda Hidup”, dan, pada tahun 1998, ANA dilantik-nya ke dalam Hall of Fame. (Kutipan
dari “warisan daun Peplau prestasi” artikel di bawah ini – Keperawatan Dunia Mei 1999 )
Hildegard Peplau’s fifty-year career in nursing left an indelible stamp on the profession of
nursing, and on the lives of the mentally ill in the United States. Hildegard Peplau lima puluh
tahun karirnya di panti kiri cap yang tak terhapuskan pada profesi keperawatan, dan pada
kehidupan para sakit jiwa di Amerika Serikat. She wore many hats – founder of modern
psychiatric nursing, innovative educator, advocate for the mentally ill, proponent of advanced
education for nurses, Executive Director and then President of the American Nurses Association,
and prolific author. Dia mengenakan banyak topi – pendiri keperawatan jiwa modern, inovatif
pendidik, advokat bagi penderita penyakit mental, pendukung pendidikan lanjutan untuk
perawat, Direktur Eksekutif dan kemudian Presiden American Nurses Association, dan penulis
produktif. Her life was often marked with controversy, which she faced with courage and
determination. Hidupnya sering ditandai dengan kontroversi, yang dia dihadapkan dengan
keberanian dan tekad.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MODEL KEPERAWATAN MENURUT HILDEGARD E PEPLAU
Model Konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan
yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.
1. Klien.
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan
kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang bersifat
partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif
dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup
bermasyarakat.
Perawat mempunyai 6 peran sebagai berikut :
a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien. Perawat menghadapi klien
seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja, Hubungan P-K merupakan
hubungan yang memerlukan kerha sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga perlu
dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai.
b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang
masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang memerlukan
bantuan. perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada klien
dalam suasana bersahabat dan akrab.
c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya
memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam megatasi
masalah kesehatan.
e. Perngasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia
sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya
klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna membantu
memenuhi kebutuhannya.
3. Sumber kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang
lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam
keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang
berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasanya
tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas
klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.
4. Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara
simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan lainnya, biasanya
dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses
interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien ini menggambarkan metode transpormasi
energi atau ansietas klien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu:
a. Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya
terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada
klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.
b. Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan
keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit
sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang
positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
c. Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai
pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi
klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
d. Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kea rah realisasi
potensi.
Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana perawat
membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling
tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang perawat berusaha mendorong kemandirian
pasien.
Teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat klien
membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubugan interpersonal yang efektif dalam
membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang
baru mungkin muncul. Hubungan interpesonal perawat klien digambarkan sebagai fase-fase
yang saling tumpang tindih seperti berikut ini orientasi, identifikasi, penjelasan dan resolusi
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa.
Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrument perilaku, dan instrument untuk
mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model konseptual Peplau.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif
(Peplau, 1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986).
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah
proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan
keluarga dan unutuk membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian (Chinn
dan Jacobs, 1995). Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik
keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat
dank lien dimana perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor, dan wali.
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistik yang terdiri
dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan yaitu lebih
menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada gagasan Peplau yang
dikembangkan pada pemantapan pengembangan kepribadian.
Latar Belakang
Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses keperawatan
adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan.
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian
integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan.
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari
pelayanan kesehatan.
Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang digunakan, salah
satunya adalah Hildegard E. Peplau.Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh
Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien,
perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit dan proses interpersonal.
Adapun problem yang perlu dibahas dalam makalah ini adalah mengenai bagaimanakah
model keperawatan menurut Hildegard E. Peplau, yaitu:
PEMBAHASAN
A.Sejarah Peplau
Hildegard E. Peplau, PhD, RN, FAAN, yang dikenal sebagai “jiwa ibu menyusui,”
meninggal di usia 89 tahun pada tanggal 17 Maret 1999. Satu-satunya perawat untuk melayani
ANA sebagai direktur eksekutif dan kemudian sebagai presiden, ia menjabat dua istilah di
Dewan International Council of Nurses (ICN). Pada tahun 1997, ia menerima kehormatan
tertinggi keperawatan, yang Christiane Reimann Prize, pada Kongres ICN yg berlangsung empat
tahun. Pada tahun 1996, American Academy of Nursing Peplau dihormati sebagai “Legenda
Hidup”, dan, pada tahun 1998, ANA dilantik-nya ke dalam Hall of Fame. (Kutipan dari “warisan
daun Peplau prestasi” artikel di bawah ini – Keperawatan Dunia Mei 1999 ).
Hildegard Peplau lima puluh tahun karirnya di panti kiri cap yang tak terhapuskan pada
profesi keperawatan, dan pada kehidupan para sakit jiwa di Amerika Serikat. Dia mengenakan
banyak topi – pendiri keperawatan jiwa modern, inovatif pendidik, advokat bagi penderita
penyakit mental, pendukung pendidikan lanjutan untuk perawat, Direktur Eksekutif dan
kemudian Presiden American Nurses Association, dan penulis produktif. Hidupnya sering
ditandai dengan kontroversi, yang dia dihadapkan dengan keberanian dan tekad.
Peplau menerbitkan Buku Interpersonal Relation in Nursing pada tahun 1952 Artikel-artikel
di majalah-majalah profesional dan topik konsep-konsep interpersonal sampai pada isu-isu
keperawatan yang terbaru. Dan selanjutnya Peplau mengembangkan teori keperawatan yang
dikenal dengan Psychodynamic Nursing.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :
1.pasien
2. perawat
4. proses interpersonal
1. Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal
dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman.Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal.
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang
bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti
dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang
lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam
keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang
berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
4. Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini menggambarkan metode
transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase.
1. Fase Orientasi
Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan diawali oleh
pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan klien malakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data. Pada fase ini yang paling penting
adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam
menganalisis situasi yang kemudian bersama-sama mengenali, memperjelas dan menentukan
masalah untuk ada setelah masalah diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan
tipe bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli yang
lain sesuai dengan kebutuhan
2. Fase Identifikasi
Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini pasien merespons secara
selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya.Setiap pasien mempunyai respons
berbeda-beda pada fase ini.
3. Fase Eksploitasi
Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif pemecahan
masalah.Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari pasien.Pasien mulai
merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan.Pada fase ini pasien mulai menerima
informasi-informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari
perawat dan sebagainya.
4. Fase Resolusi
Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses.Fokus pada fase ini
mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu untuk mengakhiri
hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk melepaskan rasa ketergantungan
kepada tim medis dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan
secara sendiri.
a. Manusia
Manusia adalah organisme yang hidup dalam keseimbangan yang tidak stabil.Individu
dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi
ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik,
mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses
interpersonal.
b. Lingkungan
Peplau mendefenisikan lingkungan sebagai bentuk di luar organisme dalam konteks kebudayaan,
dari sini kebudayaan dan kepercayaan diaktualisasikan.Budaya dan adat istiadat merupakan
factor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi individu.
c. Keperawatan
Keperawatan adalah alat pendidikan untuk kekuatannya bertujuan untuk mendukung kekuatan
seseorang dalam kreativitas langsung, produktivitas, dan sikap individual dari kehidupan
masyarakat. Suatu proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan
maturing force dan alat educatif baik perawaat maupun pasien. Pengetahuan diri dalam konteks
interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien dalam mencapai
resolusi masalah.
d. Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif individu dan proses makhluk lain
secara terus menerus dalam kelangsungan kreativitas, produktivitas dan sikap individual dari
kehidupan masyarakat.
Perbandingan Proses Keperawatan dan Tahapan Peplau
Proses Keperawatan Tahapan Peplau
Penilaian Orientasi
Perencanaan
Pasien-dimulai.
Pelaksanaan Eksploitasi
Resolusi
Evaluasi
Terjadi setelah fase lain yang berhasil
Berdasarkan saling didirikan diselesaikan dan telah dipenuhi.
perilaku akhir yang diharapkan.
Menyebabkan diberhentikan.
Dapat menyebabkan penghentian
atau inisiasi rencana baru.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif.
Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori
ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses
interpersonal dan terapeutik. Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk
praktik keperawatan jiwa.Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali
http://sayawinda-a-ame.mywapblog.com/model-keperawatan-menurut-hildegard-e-pe.xhtml