Anda di halaman 1dari 42

http://febyanadwicahyanti.blogspot.co.

id/2014/03/teori-keperawatan-hildegard-
e-peplau_8.html

Teori keperawatan Hildegard E. Peplau

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumber Teori Hildegard E Peplau


Peplau memasukkan pengetahuan ke dalam kerangka konseptualnya yang pada akhirnya
berkembang menjadi model keperawatan berbasis teori. Peplau menggunakan pengetahuan yang
dikutip dari ilmu perilaku dan model psikologikal untuk mengembangkan teori hubungan
interpersonal. Kutipan dari model psikologikal menyatakan bahwa “ memungkinkan bagi
perawat untuk saatnya berpindah dari orientasi terhadap penyakit ke salah satu bagian dari
psikologi, perasaan, serta perilaku yang dapat di keluarkan dan dimasukkan ke dalam intervensi
keperawatan. Hal ini memberikan kesempatan kepada perawat untuk mengajari pasien
bagaimana cara mengungkapkan perasaan serta bagaimana cara menunjukkan perasaan tersebut.
Hary Stack Sullivan, Percival Symonds, Abraham Maslow, Bella Mittleman dan Neal Elgar
Miller adalah merupakan tokoh – tokoh sumber utama Peplau didalam mengembangkan
kerangka konseptualnya. Bahkan beberapa konsep terapeutik ia dapatkan secara langsung dari
tokohnya sendiri yakni Freud dan Fromm (Tomey & Alligood, 1998).
2.2 Pengertian Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau
Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan spikodinamik
(Psychodynamyc Nursing). Teori ini dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal yang
bersifat terapeutik (significant therapeutic interpersonal process). Hildegard E. Peplau
mendefenisikan teori keperawatan psikodinamikanya sebagai berikut:
“Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang untuk
membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk mengaplikasikan
prinsip-prinsip kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dari
semua hal atau kejadian yang telah dialami.”
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu,perawat, dan proses interaktif
(Peplau, 1952) ; yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986 ;
Marriner-Tomey, 1994).
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan
adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan
keluarga dan untuk membantu klien mencapai kematangan perkembangan kepribadian (Chinn
dan Jacobs, 1995). Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat
dan klien, dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor, dan wali.
Pada saat klien mencari bantuan, pertama perawat mendiskusikan masalah dan
menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan berkembangnya hubungan antara perawat
dan klien, perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan kemungkinan
penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan dengan
memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat membantu
klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah kesehatannya. Teori
Peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat-klien membentuk suatu
“kekuatan mendewasakan” melalui hubungan interpersonal yang efektif dalam membantu
pemenuhan kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan Sills, 1990). Ketika kebutuhan dasar telah
diatasi, kebutuhan yang baru mungkin muncul. Hubungan interpersonal perawat-klien
digambarkan sebagai fase-fase yang saling tumpang tindih seperti berikut ini : orientasi,
identifikasi, penjelasan, dan resolusi (Chinn dan Jacobs, 1995).
Peplau menerbitkan Buku Interpersonal Relation in Nursing pada tahun 1952 Artikel-
artikel di majalah-majalah profesional dan topik konsep-konsep interpersonal sampai pada isu-
isu keperawatan yang terbaru. Dan selanjutnya Peplau mengembangkan teori keperawatan yang
dikenal dengan Psychodynamic Nursing.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :
1. Pasien
2. Perawat
3. Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
4. Proses interpersonal
Penjabarannya sebagai berikut:
1) Pasien
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal
dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses
interpersonal.
2) Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang
bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti
dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
3) Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang
lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas
merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
4) Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini menggambarkan
metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase. Peplau
mengidentifikasi empat tahapan hubungan interpersonal yang saling berkaitan yaitu: (1)
orientasi, (2) identifikasi, (3) eksploitasi, (4) resolusi (pemecahan masalah). Setiap tahap saling
melengkapi dan berhubungan sebagai satu proses untuk penyelesaian masalah.

2.2 Tahapan Inter Personal Menurut Peplau dalam Keperawatan


Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui
penggunaan step-step atau fase-fase sebagai berikut:
1). Fase Orientasi
Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan diawali oleh
pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan klien malakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data. Pada fase ini yang paling penting
adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam
menganalisis situasi yang kemudian bersama-sama mengenali, memperjelas dan menentukan
masalah untuk ada setelah masalah diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan
tipe bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli yang
lain sesuai dengan kebutuhan
2). Fase Identifikasi
Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini pasien
merespons secara selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya. Setiap pasien
mempunyai respons berbeda-beda pada fase ini.
Respons pasien terhadap perawat:
a. Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat
b. Anatomy dan independent
c. Pasif dan dependent
3). Fase Eksploitasi
Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif pemecahan
masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari pasien. Pasien mulai
merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan. Pada fase ini pasien mulai menerima
informasi-informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari
perawat dan sebagainya.
4). Fase Resolusi
Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses. Fokus pada
fase ini mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu untuk
mengakhiri hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk melepaskan rasa
ketergantungan kepada tim medis dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu
menjalankan secara sendiri.
Tabel 2.1 Fase-Fase Peplau dengan Fokusnya

Fase Fokus
Orientasi perawat bekerja sama dengan pasien dalam menganalisis masalah
Identifikasi Pemilihan bantuan profesional yang tepat
Eksploitasi Penggunaan bantuan profesional untuk pemecahan masalah
Resolusi Pemutusan hubungan profesional pasien dengan perawat

2.3 Hubungan Antara Fase-Fase Peplau dan Proses Keperawatan


Kontinum Peplau pada empat fase orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi dapat
dibandingkan dengan proses keperawatan seperti yang dibahas dalam (Tabel 2.1). Proses
keperawatan didefinisikan sebagai "aktivitas intelektual’’ yang disengaja dimana praktek
keperawatan didekati secara tertib, sistematis.
Ada banyak kesamaan antara proses keperawatan dan fase interpersonal Peplau. Fase
Peplau dan proses keperawatan berurutan dan fokus pada interaksi terapeutik. Keduanya bila
menemui “stress” harus menggunakan tehnik problem solving secara kolaboratif, dengan tujuan
akhir adalah menemukan kebutuhan pasien.. Keduanya menggunakan observasi, komunikasi,
dan recording sebagai alat dasar untuk praktek perawat.
Ada perbedaan juga antara fase Peplau dan proses keperawatan. Keperawatan
profesional saat ini memiliki pengertian tujuan yang lebih jelas dan memiliki area praktek yang
spesifik. Keperawatan beranjak dari peran physician’s helper ke arah consumer advocay.
Tabel 3.1 Hubungan Fase-Fase Peplau dengan Proses Keperawatan

PROSES KEPERAWATAN FASE-FASE PEPLAU


Pengkajian Orientasi
Pengumpulan data dan analisis Perawat dan pasien sebagai orang yang
Tidak perlu selalu berarti asing, pertemuan diawali oleh pasien
"kebutuhan yang dirasakan" yang mengekspresikan perasaan butuh,
mungkin perawat dimulai. bekerja sama mengenali dan menentukan
DiaDiagnosa keperawatan masalah
Ringkasan pernyataan berdasarkan (Catatan: pengumpulan data kontinu.)
analisis. Pasien menjelaskan "kebutuhan yang
dirasakan."
Perencanaan Identifikasi.
Saling menetapkan tujuan. Meletakkan tujuan yang sama, pasien
mempunyai perasaan memiliki dan
merespons secara selektif untuk
memenuhi kebutuhannya.
Pelaksanaan Eksploitasi
Rencana memulai ke arah pencapaian Pelayanan yang diberikan berdasarkan
tujuan yang saling ditetapkan.Dapat minat dan kebutuhan dari pasien. Pada
dicapai dengan perawatan pasien, fase ini pasien mulai menerima
kesehatan profesional, atau informasi-informasi yang diberikan
keluarga pasien. padanya tentang penyembuhannya
Evaluasi Resolusi
Berdasarkan perilaku akhir yang Terjadi setelah fase-fase yang lain sukses
diharapkan.Dapat menyebabkan secara lengkap kemudian dilakukan
penghentian atau inisiasi rencana pengakhiran hubungan pasien dengan
baru. perawat
2.4 Teori Peplau dan Konsep Empat Besar
Teori keperawatan biasanya berkembang menjadi empat konsep individu, kesehatan,
masyarakat, dan keperawatan. Peplau mendefinisikan manusia sebagai organisme kesehatan,
didefinisikan sebagai "simbol kata yang menyiratkan gerakan maju kepribadian dan proses-
proses manusia lainnya yang sedang berlangsung di arah yang produktif, kreatif, konstruktif
berusaha dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh kebutuhan
"pribadi, dan komunitas yang hidup".

2.5 Konsep Mayor Dari Teori Peplau


Empat konsep mayor dari teori Peplau:
1. Manusia
Manusia adalah organisme yang hidup dalam keseimbangan yang tidak stabil. dipandang
sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan
yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik, mempunyai
persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses interpersonal.
2. Lingkungan
Peplau mendefenisikan lingkungan sebagai bentuk di luar organisme dalam konteks
kebudayaan, dari sini kebudayaan dan kepercayaan diaktualisasikan. budaya dan adat istiadat
merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi kehidupan
3. Keperawatan
Keperawatan adalah alat pendidikan untuk kekuatannya bertujuan untuk mendukung
kekuatan seseorang dalam kreativitas langsung, produktivitas, dan sikap individual dari
kehidupan masyarakat. sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang
berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.
4. Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif individu dan proses makhluk
lain secara terus menerus dalam kelangsungan kreativitas, produktivitas dan sikap individual dari
kehidupan masyarakat. Sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal
merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan
diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien
dan mencapai resolusi masalah.

2.6 Penerimaan Teori oleh Komunitas Keperawatan


1. Praktek Keperawatan
Grace Sills menyatakan bahwa, Peplau memberikan perspektif baru, arahan baru, teori –
teori yang dijadikan dasar praktek keperawatan untuk tindakan terapeutik dengan pasien. Ide
Peplau menjelaskan desain untuk praktek keperawatan jiwa dengan lengkap (Tomey & Alligood,
1998).
2. Pendidikan Keperawatan
Buku Peplau yang berjudul “Interpersonal Relation in Nursing” ditulis khusus untuk
membantu lulusan perawat dan mahasiswa keperawatan. Tulisan – tulisan Peplau berampak pada
tokoh – tokoh keperawatan lain yang juga menulis buku. Mereka menyatakan bahwa ide Teori
Peplau, terutama definisi terhadap keperawatan dan proses keperawatan, pengembangan dari
teori kecemasan dan pembelajaran, serta metode psikoterapeutik, menjadi bagian dari seleksi
alam dari disiplin ilmu keperawatan (Tomey & Alligood, 1998)
3. Penelitian Keperawatan
Statement Sills mengenai hasil kerja Peplau dipengaruhi oleh pekerjaannya di klinik dan
hasil studi, dimana hasil tersebut digunakan dalam penlitian sebagai alat untuk meningkatkan
batang tubuh pengetahuan keperawatan. Pada penelitian – penelitian awal mengikuti asumsi
bahwa masalah pasien terjadi pada fenomena individu dan dieksplorasi dalam hubungan perawat
– pasien. Thomas, Baker dan Estes menggunakan konsep kecemasan Peplau sebagai suatu
makna untuk memecahkan perasaan marah secara konstruktif melalui proses pembelajaran pada
hubungan perawat – pasien (Tomey & Alligood, 1998).

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau


Kelebihan :
a. Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
b. Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
c. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
d. Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri
Kekurangan :
a. Kurangnya penekanan pada health promotion dan pemeliharaan kesehatan: dinamika intra
keluarga, pertimbangan ruang individu, serta layanan sumberdaya sosial komunitas/masyarakat
juga kurang diperhatikan.
b. Teori Peplau tidak dapat digunakan untuk pasien yang tidak bisa mengekspresikan
kebutuhannya.

2.8 BIODATA TOKOH


Nama Lengkap : Hildegard E. Peplau, Phd, RN, FAAN
Tanggal Lahir : Reading Pensylvania, 1 September 1909
Pendidikan :
- Lulusan Diploma : Peplau Lulus Dari Hospital School Of Nursing Pottstown, Pensylvania Pada
Tahun 1931
- Lulus Dari Bennington College Dengan Gelar BA Dalam Bidang Psikologi Interpersonal Pada
Tahun 1943
- Lulus Dari Columbia University Di Newyork Dengan MA Dalam Keperawatan Psikiatri Tahun
1947 Dan Ed.D. Dalam Pengembangan Kurikulum Pada Tahun 1953.
Hasil Karya :
- Buku Terbitan : “Hubungan Interpersonal Dalam Keperawatan” Pada Tahun 1952
- Prinsip Dasar Bagi Konseling Keperawatan Dari Hasil Penelitiannya.

Jabatan :
- Direktur Eksekutif Dan Kemudian Jadi Presiden, Ia Menjabat 2 Istilah Di Dewan International
Council Of Nurses (ICN)
- Pada Tahun 1997, Ia Menerima Kehormatan Tertinggi Keperawatan, Yang Christiane Reimann
Prize, Pada Kongres ICN Yang Berlangsung 4 Tahun. Pada Tahun 1996, American Academy Of
Nursing Peplau Dihormati Sebagai “Legenda Hidup”, Dan Pada Tahun 1998, AN Dilantiknya
Ke Dalam Hall Of Fame
Wafat : Diusia 89 Tahun Pada Tanggal 17 Maret 1999

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif.
Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori
ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses
interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan
untuk membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan
Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa. Oleh sebab itu
perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan klien dimana perawat bertugas
sebagai narasumber, konselor dan wali.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.masbied.com/2012/08/19/teori-keperawatan-hildegard-e-peplau/
http://panda5ice.wordpress.com/2011/08/25/hildegard-e-peplau/
http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/12/model-konseptual-peplau/
http://en.wikipedia.org/wiki/Hildegard_Peplau
Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier
http://programbrsjhk2011umj.blogspot.co.id/2011/11/model-keperawatan-
menurut-hildegard.html

MODEL KEPERAWATAN MENURUT HILDEGARD PEPLAU

MODEL KEPERAWATAN MENURUT HILDEGARD PEPLAU


1. Riwayat keluarga

Hildegard peplau( Hilda) di lahirkan di reading pennisylvia merupakan keluarga imigran

dari jerman. Dia merupakan anak kedua dari 6 bersaudara. Ayahnya seorang pekerja keras

sedangkan ibunya sangat perfeklsionis. Orangtuanya bernama gustav dan otilie peplau.

Meskipun dalam keluarga tidak pernah mendiskusikan tentang pendidikan tinggi, Hilda

mempunyai motivasi dan visi yang kuat untuk merubah wanita dari berpikiran tradisional

menjadi yang lebih modern. Dia menggiginkan kehidupan yang lebih baik dan mengenalkan

keperawatan sebagai karier wanita di masa datang.

2. Riwayat pendidikan

Peplau memulai karir keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari sekolah perawat

Pottstown, PA school. Beliau kemudian bekerja sebagai staff nurse di Pennsylvania dan New

York city.Di Bennington college vermant ia mendapat gelar bachelor degree jurusan psikologi

interpersonal pada tahun 1943.

Peplau mendapatkan gelar master dan doctor dari universitas kolumbia jurusan ilmu

pengajaran.Dia juga mendapatkan sertifikat psikoanalisis di wiliam Alanson white institute new

York. Awal tahun 1950 mulai mengajar kelas pertamanya pada psikiatri keperawatan di fakultas

ilmu pendidikan.DR Peplau menjadi pengajar di fakultas keperawatan university Rutgers dari

1954 – 1974.Peplau juga bekerja sebagai konsultan pada WHO, US air force, US general
surgeon. Setelah pensiun dari Universitas Rutgers ia bekerja sebagai professor kunjungan di

universitas Leuven Belgium tahun 1975 dan 1976.

3. Teori Peplau

Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau menjelaskan tentang

kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan

antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan

yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.

Klien

Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis,

interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan

mengintegrasikan belajar pengalaman.

PERAWAT

Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang

bersifat pertisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan.

Peran Prawat:

a. Mitra kerja,. Perawat menghadapi klien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru.

Sebagai mitra kerja, hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang

harmonis atas dasar kemitraan sehngga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan

menghargai antara perawat dan klien.

b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan

tentang masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang
memerlukan bantuan. Perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional

kepada klien dalam suasana bersahabat dan akrab.

c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya

memberikan pendidikan , pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam

mengatasi masalah kesehatan.

d. Kepemimpinan (Leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga

merangsang individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk

memecahkan masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi.

e. Pengasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia

sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya

klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna untuk

membantu memenuhi kebutuhannya.

f. Konselor (consellor) meningkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan

yang kreatif, instruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap

masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.

Sumber Kesulitan

Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman

interpersonal yang lalu dengan yang sekarang. Ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang

lain mengancam keamanan psikologik (sakit jiwa) dan biologi individu. Dalam model peplau

ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi

sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada
saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa

kondisi klien semakin membaik.

Hubungan Interpersonal

Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara

simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya,

biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan.

Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model keperawatan menurut Peplau

mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:

a. Manusia atau individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya

sendiri untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu

merupakan makhluk yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk

dan penting untuk proses interpersonal.

b. Masyarakat/lingkungan budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan

dalam menghadapi kehidupan.

c. Kesehatan didefinisikan sebagai perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang

berkesinambungan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.

d. Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal

merupakan materina force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien. Pengetahuan

diri dalam konteks interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien

dan mencapai resolusi masalah.


Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini memiliki empat

tahap diantaranya:

a. Tahap orientasi, lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan

rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian

askep pada klien. Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal untuk

membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data.

b. Fase identifikasi, Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilku pasien dan memberikan

asuhan keperawatan. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :

a. Partisipasi mandiri dalam hubungannya dengan perawat.

b. Individu mandiri terpisah dari perwat.

c. Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.

d. Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah melakukan atau bertindak sebagai

fasilitator yang memfasilitasi ekspresi perasaan klien serta melaksanakan asuhan keperawatan.

c. Fase eksplorasi, memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai

hubungan sesuai pandangan/persepsi terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam

proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran

kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.

d. Fase resolusi, dimana perawat berusaha untuk secara perlahan kepada klien untuk membebaskan

diri dari ketergantungan kepada tenaga kesehatan dan menggunakan kemampuan yang

dimilikinya agar mampu menjalankan secara sendiri. Pada model Peplau ini dapat dilihat adanya

tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara
bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan

kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi

potensi.

Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya terhadap

praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya ia

kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam keperawatan.

Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat

terapeutik.

Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan, pertama

perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan

berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan

kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan

dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat

membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah

kesehatannya. Artinya seorang perawat berusaha mendorong kemandirian pasien.

Kesimpulan

Tujuan Teori Peplau

Untuk melatih dan mendidik pasien / klien beserta keluarganya dan membantu pasien

untuk mencapai kematangan kepribadian.


Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau

Kelebihan

a. Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.

b. Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.

c. Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.

d. Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.

Kekurangan: Hanya berfokus pada kejiwaan pasien dalam penyembuhannya


MODEL KEPERAWATAN MENURUT HILDEGARD PEPLAU

Disusun oleh :

Mochamad oktavianto Adi Wijanarko 1.10.058

Ratna ayu nindiyaningrum 1.10.074

Rika okta collisa 1.10.082

Program Studi SI Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Telogorejo

Semarang

Biografi Hildegard. E. Peplau

– Lahir di Reading, Pennsylvania [1909]


– Lulus dari program diploma di Pottstown, Pennsylvania pada tahun 1931.

– Selesai BA dalam psikologi interpersonal dari Bennington College pada tahun 1943.
– MA di keperawatan psikiatri dari Universitas Colombia New York pada 1947.
– Edd dalam pengembangan kurikulum 1953.
– Profesor emeritus dari universitas Rutgers
– Memulai program pasca sarjana muda pertama dalam keperawatan
– Ditampilkan Hubungan Interpersonal dalam Keperawatan pada tahun 1952
– 1968: interpersonal teknik-inti dari keperawatan jiwa
– Bekerja sebagai direktur eksekutif dan presiden ANA.
– Bekerja dengan W.H.O, NIMH dan korps perawat.

– Meninggal pada tahun 1999.


Psikodinamik keperawatan Hildegard. E. Peplau

– Memahami perilaku orang-orang yang menyendiri

– Untuk membantu /mengidentifikasi orang lain yang mengalami kesulitan


– Untuk menerapkan prinsip-prinsip hubungan manusia kepada masalah-masalah yang muncul di
semua tingkat pengalaman
– Dalam bukunya ia membahas tahapan proses interpersonal, peran dalam situasi keperawatan
dan metode untuk mempelajari keperawatan sebagai proses interpersonal.
– Menurut Peplau, bahwa keperawatan terapeutik adalah seni penyembuhan, membantu individu
yang sakit atau membutuhkan perawatan kesehatan.
– Perawatan adalah proses interpersonal karena melibatkan interaksi antara dua atau lebih
individu dengan tujuan bersama.
– Perawat dan pasien bekerja sama sehingga keduanya menjadi dewasa dan berpengetahuan
dalam proses kerja.
https://panda5ice.wordpress.com/2011/08/25/hildegard-e-peplau/

MODEL KEPERAWATAN MENURUT HILDEGARD PEPLAU

A. Teori Peplau

Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :

1.pasien

2. perawat

3. masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit

4. proses interpersonal

1. Pasien

Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan
kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses
interpersonal.

2. Perawat

Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang bersifat
partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.

Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif
dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup
bermasyarakat.

 Perawat mempunyai 6 peran sebagai berikut :


o Mitra kerja

Perawat menghadapi pasien seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja,
Hubungan P-K merupakan hubungan yang memerlukan kerja sama yang harmonis atas dasar
kemitraan sehingga perlu dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai.
 Nara sumber (resources person)

Memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang masalah yang lebih luas dan
selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang memerlukan bantuan. perawat mampu
memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada pasien dalam suasana bersahabat
dan akrab.

 Pendidik (teacher)

Merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya memberikan
pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada pasien/keluarga terutama dalam megatasi masalah
kesehatan.

 Kepemimpinan (leadership)

Mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga merangsang individu untuk berperan.


Perawat harus mampu memimpin pasien/keluarga untuk memecahkan masalah kesehatan
melalui proses kerja sama dan partisipasi aktif pasien.

 Pengasuh pengganti (surrogate)

Membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia sehingga dapat mengatasi konflik
interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya pasien untuk berperan sebagai orang
tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna membantu memenuhi kebutuhannya.

 Konselor (consellor)

Meninhgkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu kehidupan yang kreatif,
konstruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan terhadap masalah pasien
sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.

3. Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan

Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang
lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam
keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang
berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasanya
tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas
klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.

4.Proses Interpersonal

Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara
simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan lainnya, biasanya
dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses
interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini menggambarkan metode transpormasi
energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu :

1. Fase orientasi

Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya
terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada
pasien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.

Factors influencing orientation phase

2. Fase identifikasi

Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan
keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit
sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang
positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :

a. Partisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.


b. Individu mandiri terpisah dari perawat.
c. Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.

3. Fase eksplorasi

Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai
pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu pasien dalam memberikan gambaran kondisi
pasien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.

4. Fase resolusi

Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kea rah realisasi
potensi.

Interpersonal teori dan proses keperawatan


Keduanya berurutan dan fokus pada hubungan terapeutik
Kedua menggunakan teknik pemecahan masalah untuk perawat dan pasien untuk berkolaborasi
pada, dengan tujuan akhir pertemuan kebutuhan pasien
Kedua observasi menggunakan komunikasi dan rekaman sebagai alat dasar yang digunakan oleh
perawat
Penilaian

 Pengumpulan Data dan analisis terus menerus


 Mungkin tidak menjadi kebutuhan yang dirasakan

Orientasi

 Pengumpulan data yang tidak berkelanjutan


 Merasa Dibutuhkan
 Menentukan kebutuhan

Perawatan diagnosis

Perencanaan

 Saling menetapkan tujuan

Identifikasi

 Saling tergantung penetapan sasaran

Pelaksanaan

 Rencana dimulai menuju pencapaian tujuan bersama.


 Mei dicapai oleh pasien, perawat atau keluarga

Eksploitasi

 Pasien aktif membantu dan mencari pemecahan

Evaluasi

 Berdasarkan perilaku saling diharapkan


 Mei menyebabkan pemutusan dan inisiasi rencana baru

Resolusi

 Terjadi setelah fase lainnya berhasil diselesaikan


 Rujukan untuk pemutusan hubungan kerja

D. Deskripsi Konsep Sentral

1. Manusia

Individu dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk
mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk
yang unik, mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk
proses interpersonal.

2. Lingkungan

Budaya dan adat istiadat merupakan factor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi
individu.

3. Kesehatan

Suatu perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan yang berkesinambungan ke arah


kehidupan yang kreatif, konstruktif, dan produktif.

4. Keperawatan

Suatu proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan maturing force dan
alat educatif baik perawaat maupun pasien. Pengetahuan diri dalam konteks interaksi
interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien dalam mencapai resolusi
masalah.

Kesimpulan

Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif (Peplau,
1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan pasien (Torres, 1986). Berdasarkan teori
ini pasien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses
interpersonal dan terapeutik. Tujun keperawatan adalah untuk mendidik pasien dan keluarga dan
unutuk membantu pasien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian (Chinn dan Jacobs,
1995). Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan
jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan pasien
dimana perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor, dan wali.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat.2004.Pengantar Konsep dasar Keperawatan.


http://currentnursing.com/nursing_theory/interpersonal_theory.html.Jakarta.Salemba Medika

Potter & Perry.2005.Buku ajar Fundamental keperawatan. Jakarta.


http://wijj-lestari.blogspot.co.id/2013/10/teori-keperawatan-hildegard-epeplau.html
BAB I
PENDAHULUAN

A. OTOBIOGRAFI
Hildegard E. Peplau, PhD, RN, FAAN, yang dikenal sebagai “jiwa ibu menyusui,”
meninggal di usia 89 tahun pada tanggal 17 Maret 1999. The only nurse to serve the ANA as
executive director and later as president, she served two terms on the Board of the International
Council of Nurses (ICN). Satu-satunya perawat untuk melayani ANA sebagai direktur eksekutif
dan kemudian sebagai presiden, ia menjabat dua istilah di Dewan International Council of
Nurses (ICN). In 1997, she received nursing’s highest honor, the Christiane Reimann Prize, at
the ICN Quadrennial Congress.
Pada tahun 1997, ia menerima kehormatan tertinggi keperawatan, yang Christiane Reimann
Prize, pada Kongres ICN yg berlangsung empat tahun. In 1996, the American Academy of
Nursing honored Peplau as a “Living Legend,” and, in 1998, the ANA inducted her into its Hall
of Fame. (Extract from the “Peplau leaves legacy of achievement” article below – Nursing
World May 1999) Pada tahun 1996, American Academy of Nursing Peplau dihormati sebagai
“Legenda Hidup”, dan, pada tahun 1998, ANA dilantik-nya ke dalam Hall of Fame. (Kutipan
dari “warisan daun Peplau prestasi” artikel di bawah ini – Keperawatan Dunia Mei 1999 )
Hildegard Peplau’s fifty-year career in nursing left an indelible stamp on the profession of
nursing, and on the lives of the mentally ill in the United States. Hildegard Peplau lima puluh
tahun karirnya di panti kiri cap yang tak terhapuskan pada profesi keperawatan, dan pada
kehidupan para sakit jiwa di Amerika Serikat. She wore many hats – founder of modern
psychiatric nursing, innovative educator, advocate for the mentally ill, proponent of advanced
education for nurses, Executive Director and then President of the American Nurses Association,
and prolific author. Dia mengenakan banyak topi – pendiri keperawatan jiwa modern, inovatif
pendidik, advokat bagi penderita penyakit mental, pendukung pendidikan lanjutan untuk
perawat, Direktur Eksekutif dan kemudian Presiden American Nurses Association, dan penulis
produktif. Her life was often marked with controversy, which she faced with courage and
determination. Hidupnya sering ditandai dengan kontroversi, yang dia dihadapkan dengan
keberanian dan tekad.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MODEL KEPERAWATAN MENURUT HILDEGARD E PEPLAU

Model Konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan
yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.
1. Klien.
Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan
kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Klien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal

2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang bersifat
partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam
hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif
dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup
bermasyarakat.
Perawat mempunyai 6 peran sebagai berikut :
a. Mitra kerja, berbagi rasa hormat dan minat yang positif pada pasien. Perawat menghadapi klien
seperti tamu yang dikenalkan pada situasi baru. Sebagai mitra kerja, Hubungan P-K merupakan
hubungan yang memerlukan kerha sama yang harmonis atas dasar kemitraan sehingga perlu
dibina rasa saling percaya, saling mengasihi dan menghargai.

b. Nara sumber (resources person) memberikan jawaban yang spesifik terhadap pertanyaan tentang
masalah yang lebih luas dan selanjutnya mengarah pada area permasalahan yang memerlukan
bantuan. perawat mampu memberikan informasi yang akurat, jelas dan rasional kepada klien
dalam suasana bersahabat dan akrab.

c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat harus berupaya
memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada klien/keluarga terutama dalam megatasi
masalah kesehatan.

d. Kepemimpinan (leadership) mengembangkan hubungan yang demokratis sehingga merangsang


individu untuk berperan. Perawat harus mampu memimpin klien/keluarga untuk memecahkan
masalah kesehatan melalui proses kerja sama dan partisipasi aktif klien.

e. Perngasuh pengganti (surrogate) membantu individu belajar tentang keunikan tiap manusia
sehingga dapat mengatasi konflik interpersonal. Perawat merupakan individu yang dipercaya
klien untuk berperan sebagai orang tua, tokoh masyarakat atau rohaniawan guna membantu
memenuhi kebutuhannya.

f. Konselor (consellor) meninhgkatkan pengalaman individu menuju keadaan sehat yaitu


kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif. Perawat harus dapat memberikan bimbingan
terhadap masalah klien sehingga pemecahan masalah akan mudah dilakukan.

3. Sumber kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang
lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam
keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang
berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasanya
tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas
klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.
4. Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara
simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan lainnya, biasanya
dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses
interpersonal yang dimaksud antara perawat dan klien ini menggambarkan metode transpormasi
energi atau ansietas klien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu:
a. Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya
terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian askep pada
klien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun
kepercayaan dan terjadi pengumpulan data.

b. Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan
keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit
sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang
positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :

1) Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.


2) Individu mandiri terpisah dari perawat.
3) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat

c. Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai
pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses
interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi
klien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
d. Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kea rah realisasi
potensi.
Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan dimana perawat
membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi menjadi interaksi yang saling
tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya seorang perawat berusaha mendorong kemandirian
pasien.

Pemaparan ini menunjukkan bahwa teori Hildegard E. Peplau(1952) berfokus pada


individu, perawat dan proses interaktif yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien.
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah
proses interpersonal dan terapeutik. Artinya suatu hasil proses kerja sama manusia dengan
manusia lainnya supaya menjadi sehat atau tetap sehat (hubungan antar manusia). Tujuan
keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu klien mencapai
kematangan perkembangan kepribadian. Oleh sebab itu, perawat berupaya mengembangkan
hubungan perawat dan klien melalui peran yang diembannya (nara sumber, konselor, dan wali).
Adapun kerangka kerja praktik dari teori Peplau memaparkan bahwa keperawatan adalah
proses yang penting, terapeutik, dan interpersonal. Keperawatan berpartisipasi dalam menyusun
struktur system asuhan kesehatan untuk menfasilitasi kondisi yang alami dari kecenderungan
manusia untuk mengembangkan hubungan interpersonal.
Implementasi Teori Peplau
Pada awalnya, Peplau mengembangkan teorinya sebagai bentuk keprihatinannya terhadap
praktik keperawatan “Custodial Care”, sehingga sebagai perawat jiwa, melalui tulisannya ia
kemudian mempublikasikan teorinya mengenai hubungan interpersonal dalam keperawatan.
Dimana dalam memberikan asuhan keperawatan ditekankan pada perawatan yang bersifat
terapeutik.
Aplikasi yang dapat kita lihat secara nyata yaitu pada saat klien mencari bantuan, pertama
perawat mendiskusikan masalah dan menjelaskan jenis pelayanan yang tersedia. Dengan
berkembangnya hubungan antara perawat dan klien bersama-sama mendefinisikan masalah dan
kemungkinan penyelesaian masalahnya. Dari hubungan ini klien mendapatkan keuntungan
dengan memanfaatkan pelayanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhannya dan perawat
membantu klien dalam hal menurunkan kecemasan yang berhubungan dengan masalah
kesehatannya.

Teori peplau merupakan teori yang unik dimana hubungan kolaborasi perawat klien
membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubugan interpersonal yang efektif dalam
membantu pemenuhan kebutuhan klien. Ketika kebutuhan dasar telah diatasi, kebutuhan yang
baru mungkin muncul. Hubungan interpesonal perawat klien digambarkan sebagai fase-fase
yang saling tumpang tindih seperti berikut ini orientasi, identifikasi, penjelasan dan resolusi
Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa.
Penelitian keperawatan tentang kecemasan, empati, instrument perilaku, dan instrument untuk
mengevaluasi respon verbal dihasilkan dari model konseptual Peplau.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori Hildegard Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif
(Peplau, 1952) yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien (Torres, 1986).
Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah
proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan keperawatan adalah untuk mendidik klien dan
keluarga dan unutuk membantu klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian (Chinn
dan Jacobs, 1995). Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik
keperawatan jiwa. Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat
dank lien dimana perawat bertugas sebagai nara sumber, konselor, dan wali.
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistik yang terdiri
dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai kelemahan yaitu lebih
menitikberatkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat dibuktikan pada gagasan Peplau yang
dikembangkan pada pemantapan pengembangan kepribadian.
Latar Belakang

Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses keperawatan
adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan.
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian
integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etika keperawatan.

Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari
pelayanan kesehatan.

Untuk menjalankan tugas keperawatan, banyak teori keperawatan yang digunakan, salah
satunya adalah Hildegard E. Peplau.Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh
Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien,
perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit dan proses interpersonal.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun problem yang perlu dibahas dalam makalah ini adalah mengenai bagaimanakah
model keperawatan menurut Hildegard E. Peplau, yaitu:

1. Bagaimanakah teori keperawatan Hildegard E. Peplau?

2. Bagaimanakah tahapan model keperawatan Hildegard E. Peplau?

3. Bagaimanakah teori Peplau dan konsep 4 besar?

4. Apa saja tahapan peplau dalam keperawatan?


BAB II

PEMBAHASAN
A.Sejarah Peplau

Hildegard E. Peplau, PhD, RN, FAAN, yang dikenal sebagai “jiwa ibu menyusui,”
meninggal di usia 89 tahun pada tanggal 17 Maret 1999. Satu-satunya perawat untuk melayani
ANA sebagai direktur eksekutif dan kemudian sebagai presiden, ia menjabat dua istilah di
Dewan International Council of Nurses (ICN). Pada tahun 1997, ia menerima kehormatan
tertinggi keperawatan, yang Christiane Reimann Prize, pada Kongres ICN yg berlangsung empat
tahun. Pada tahun 1996, American Academy of Nursing Peplau dihormati sebagai “Legenda
Hidup”, dan, pada tahun 1998, ANA dilantik-nya ke dalam Hall of Fame. (Kutipan dari “warisan
daun Peplau prestasi” artikel di bawah ini – Keperawatan Dunia Mei 1999 ).

Hildegard Peplau lima puluh tahun karirnya di panti kiri cap yang tak terhapuskan pada
profesi keperawatan, dan pada kehidupan para sakit jiwa di Amerika Serikat. Dia mengenakan
banyak topi – pendiri keperawatan jiwa modern, inovatif pendidik, advokat bagi penderita
penyakit mental, pendukung pendidikan lanjutan untuk perawat, Direktur Eksekutif dan
kemudian Presiden American Nurses Association, dan penulis produktif. Hidupnya sering
ditandai dengan kontroversi, yang dia dihadapkan dengan keberanian dan tekad.

B.Pengertian Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau

Teori yang dikembangkan Hildegard E Peplau adalah keperawatan spikodinamik


(Psychodynamyc Nursing).Teori ini dipengaruhi oleh model hubungan interpesonal yang bersifat
terapeutik (significant therapeutic interpersonal process).Hildegard E. Peplau mendefenisikan
teori keperawatan psikodinamikanya sebagai berikut:
Perawatan psikodinamik adalah kemampuan untuk memahami perilaku seseorang untuk
membantu mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dirasakan dan untuk mengaplikasikan
prinsip-prinsip kemanusiaan yang berhubungan dengan masalah-masalah yang muncul dari
semua hal atau kejadian yang telah dialami.

Pengalaman keperawatan Dr. Peplau adalah:

 Sebagai perawat privat dan umum dibidang keperawatan RS

 Terlibat dalam riset keperawatan

 Perawat privat di keperawatan psikiatri

 Mengajar perawatan psikiatri untuk beberapa tahun

 Ia sebagai profesor emetris dari Rutgres University

Peplau menerbitkan Buku Interpersonal Relation in Nursing pada tahun 1952 Artikel-artikel
di majalah-majalah profesional dan topik konsep-konsep interpersonal sampai pada isu-isu
keperawatan yang terbaru. Dan selanjutnya Peplau mengembangkan teori keperawatan yang
dikenal dengan Psychodynamic Nursing.

Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang
kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan
antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral :

1.pasien

2. perawat

3. masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit

4. proses interpersonal
1. Pasien

Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal
dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman.Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi. .Oleh adanya proses interpersonal.

2. Perawat

Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang
bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti
dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.

3. Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan

Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang
lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam
keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang
berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.

4. Proses Interpersonal

Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini menggambarkan metode
transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase.

C. Tahapan Peplau dalam Keperawatan


Untuk mencapai tujuan dari hubungan interpersonal tersebut maka harus melalui penggunaan
step-step atau fase-fase sebagai berikut:

1. Fase Orientasi

Pada fase ini perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan diawali oleh
pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, perawat dan klien malakukan kontrak awal untuk
membangun kepercayaan dan terjadi proses pengumpulan data. Pada fase ini yang paling penting
adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam
menganalisis situasi yang kemudian bersama-sama mengenali, memperjelas dan menentukan
masalah untuk ada setelah masalah diketahui, diambil keputusan bersama untuk menentukan
tipe bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli yang
lain sesuai dengan kebutuhan

2. Fase Identifikasi

Fase ini fokusnya memilih bantuan profesional yang tepat, pada fase ini pasien merespons secara
selektif ke orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya.Setiap pasien mempunyai respons
berbeda-beda pada fase ini.

Respons pasien terhadap perawat:

 Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat

 Anatomy dan independent

 Pasif dan dependent

3. Fase Eksploitasi

Fase ini fokusnya adalah menggunakan bantuan profesional untuk alternatif pemecahan
masalah.Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan dari pasien.Pasien mulai
merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan.Pada fase ini pasien mulai menerima
informasi-informasi yang diberikan padanya tentang penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari
perawat dan sebagainya.

4. Fase Resolusi

Terjadi setelah fase-fase sebelumnya telah berjalan dengan sukses.Fokus pada fase ini
mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat dalam fase ini perlu untuk mengakhiri
hubungan teraupetik meraka. Dimana pasien berusaha untuk melepaskan rasa ketergantungan
kepada tim medis dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya agar mampu menjalankan
secara sendiri.

D.Fase Hubungan Perawat-Pasien


Fase Fokus
Orientasi Masalah terdefinisi fase

Identifikasi Pemilihan bantuan profesional yang tepat

Eksploitasi Penggunaan bantuan profesional untuk pemecahan masalah


alternatif
Resolusi
Pemutusan hubungan profesional

Hubungan Fase-Fase Peplau Dengan Proses Keperawatan:


PROSES KEPERAWATAN FASE-FASE PEPLAU
Pengkajian OrientasiPerawat dan pasien sebagai orang
yang asing, pertemuan diawali oleh pasien
yang mengekspresikan perasaan butuh,
bekerja sama mengenali dan menentukan
masalah
Diagnosa Keperawatan Pasien menjelaskan perasaan butuh
Perencanaan Identifikasi. Meletakkan tujuan yang
interpendent, pasien mempunyai perasaan
memiliki dan merespons secara selektif
untuk memenuhi kebutuhannya
Implementasi Eksploitasi. Pasien secara selektif mencari
siapa yang dapat memberi inisiatif oleh
pasien
Evaluasi Resolusi. Terjadi setelah fase-fase yang
lain sukses secara lengkap kemudian
dilakukan pengakhiran hubungan

E.Teori Peplau dan Konsep Empat Besar

Teori keperawatan biasanya berkembang menjadi empat konsep individu, kesehatan,


masyarakat, dan keperawatan.Peplau mendefinisikan manusia sebagai organisme kesehatan,
didefinisikan sebagai "simbol kata yang menyiratkan gerakan maju kepribadian dan proses-
proses manusia lainnya yang sedang berlangsung di arah yang produktif, kreatif,
konstruktifberusaha dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan yang dihasilkan oleh
kebutuhan "pribadi, dan komunitas yang hidup".

F.Konsep Mayor Dari Teori Peplau

Empat konsep mayor dari teori Peplau:

a. Manusia
Manusia adalah organisme yang hidup dalam keseimbangan yang tidak stabil.Individu
dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi
ketegangan yang disebabkan oleh kebutuhan. Tiap individu merupakan makhluk yang unik,
mempunyai persepsi yang dipelajari dan ide yang telah terbentuk dan penting untuk proses
interpersonal.

b. Lingkungan

Peplau mendefenisikan lingkungan sebagai bentuk di luar organisme dalam konteks kebudayaan,
dari sini kebudayaan dan kepercayaan diaktualisasikan.Budaya dan adat istiadat merupakan
factor yang perlu dipertimbangkan dalam menghadapi individu.

c. Keperawatan

Keperawatan adalah alat pendidikan untuk kekuatannya bertujuan untuk mendukung kekuatan
seseorang dalam kreativitas langsung, produktivitas, dan sikap individual dari kehidupan
masyarakat. Suatu proses interpersonal yang bermakna. Proses interpersonal merupakan
maturing force dan alat educatif baik perawaat maupun pasien. Pengetahuan diri dalam konteks
interaksi interpersonal merupakan hal yang penting untuk memahami klien dalam mencapai
resolusi masalah.

d. Kesehatan

Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai gerak progresif individu dan proses makhluk lain
secara terus menerus dalam kelangsungan kreativitas, produktivitas dan sikap individual dari
kehidupan masyarakat.
Perbandingan Proses Keperawatan dan Tahapan Peplau
Proses Keperawatan Tahapan Peplau
 Penilaian  Orientasi

Pengumpulan data dan analisis Perawat dan pasien datang bersama-


sama sebagai orang asing, pertemuan
Tidak perlu selalu berarti
yang diprakarsai oleh pasien yang
"kebutuhan yang dirasakan"
mengungkapkan "kebutuhan yang
mungkin perawat dimulai.
dirasakan", bekerja sama untuk
mengenali, memperjelas, dan
mendefinisikan fakta terkait dengan
 Diagnosa keperawatan kebutuhan.

Ringkasan pernyataan (Catatan: pengumpulan data kontinu.)


berdasarkan analisis.
Pasien menjelaskan "kebutuhan yang
dirasakan."

 Perencanaan

Saling menetapkan tujuan.  Identifikasi

Saling tergantung penetapan tujuan.


Pasien memiliki rasa memiliki dan
selektif menanggapi mereka yang bisa
memenuhi kebutuhan.

Pasien-dimulai.

 Pelaksanaan  Eksploitasi

Rencana memulai ke arah Pasien secara aktif mencari dan


pencapaian tujuan yang saling menggambar pada pengetahuan dan
ditetapkan.Dapat dicapai dengan keahlian dari mereka yang dapat
perawatan pasien, kesehatan membantu.
profesional, atau keluarga pasien.

 Resolusi
 Evaluasi
Terjadi setelah fase lain yang berhasil
Berdasarkan saling didirikan diselesaikan dan telah dipenuhi.
perilaku akhir yang diharapkan.
Menyebabkan diberhentikan.
Dapat menyebabkan penghentian
atau inisiasi rencana baru.

BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan

Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif.
Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien. Berdasarkan teori
ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan keperawatan adalah proses
interpersonal dan terapeutik. Teori dan gagasan Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk
praktik keperawatan jiwa.Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali

http://sayawinda-a-ame.mywapblog.com/model-keperawatan-menurut-hildegard-e-pe.xhtml

Anda mungkin juga menyukai