PERCOBAAN 10
KIMIA ANORGANIK DALAM BIDANG PANGAN, ENERGI
DAN LINGKUNGAN
DOSEN PENGAMPU: ENUNG SITI N, M.PKim
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
Aida Nur Azizah 1187040006
Fahmi Shihab 1187040020
Lisa Zulfiana 1187040030
Luthfiah Novianty 1187040031
Jurusan Kimia
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
2019
I. TUJUAN
Adapun tujuan dilakukannya percobaan kimia anorganik dalam bidang
pangan, energi, dan lingkungan, diantaranya :
1. Menganalisis metode titrasi argentometri;
2. Menentukan konsentrasi AgNO3 dari hasil standarisasi;
3. Mengidentifikasi peristiwa yang terjadi pada kulit telur ;
4. Menentukan kadar NaCl dalam cangkang telur puyuh, ayam broiler,
ayam kampung, dan telur bebek tanpa perendaman dengan KOH setelah
didiamkan selama 4 hari, 7 hari, dan 14 hari;
5. Menentukan kadar NaCl dalam cangkang telur puyuh, ayam broiler,
ayam kampung, dan telur bebek dengan perendaman KOH setelah
didiamkan selama 4 hari, 7 hari, dan 14 hari ;
6. Menentukan massa NaCl dalam cangkang telur puyuh, ayam broiler,
ayam kampung, dan telur bebek tanpa perendaman dengan KOH setelah
didiamkan selama 4 hari, 7 hari, dan 14 hari;
7. Menentukan massa NaCl dalam cangkang telur puyuh, ayam broiler,
ayam kampung, dan telur bebek dengan perendaman KOH setelah
didiamkan selama 4 hari, 7 hari, dan 14 hari;
8. Menentukan massa NaCl terdifusi dalam cangkang telur puyuh, ayam
broiler, ayam kampung, dan telur bebek tanpa perendaman dengan KOH
setelah didiamkan selama 4 hari, 7 hari, dan 14 hari;
9. Menentukan kadar NaCl terdifusi dalam cangkang telur puyuh, ayam
broiler, ayam kampung, dan telur bebek dengan perendaman KOH
setelah didiamkan selama 4 hari, 7 hari, dan 14 hari;
10. Menganalisis metode titrasi kompleksometri;
11. Menentukan konsentrasi EDTA dari hasil standarisasi;
12. Menentukan kadar Ca dalam air sadah tanpa penambahan CaO;.
13. Menentukan kadar Ca dalam air sadah dengan penambahan CaO.
II. TEORI DASAR
Argentometri merupakan titrasi yang melibatkan pembentukan
endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titrant dan analit. Hal
dasar yang diperlukan dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan
pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak
adanya interferensi yang menggangu titrasi, dan titik akhir titrasi yang
mudah diamati. (Mulyono,2005)
Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak
mudah larut antara titran dengan analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai
adalah titrasi penentuan NaCl dimana ion Ag+ dari titran akan bereaksi
dengan ion Cl- dari analit membentuk garam yang tidak mudah larut AgCl.
(Kisman,1988)
Setelah semua ion klorida dalam analit habis maka kelebihan ion
perak akan bereaksi dengan indicator. Indikator yang dipakai biasanya
adalah ion kromat CrO42- dimana dengan indicator ini ion perak akan
membentuk endapan berwarna coklat kemerahan sehingga titik akhir titrasi
dapat diamati. Inikator lain yang bisa dipakai adalah tiosianida dan indicator
adsorbsi. Berdasarkan jenis indicator dan teknik titrasi yang dipakai maka
titrasi argentometri dapat dibedakan atas Argentometri dengan metode
Mohr, Volhard, atau Fajans. Selain menggunakan jenis indicator diatas
maka kita juga dapat menggunakan metode potensiometri untuk
menentukan titik ekuivalen. (Kisman,1988)
Salah satu jenis titrasi pengendapan adalah titrasi Argentometri.
Argentometri merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara ion halida
(Cl-, Br-, I-) atau anion lainnya (CN-, CNS) dengan ion Ag+ dari perak nitrat
(AgNO3) dan membentuk endapan perak halida (AgX). Konsentrasi ion
klorida dalam suatu larutan dapat ditentukan dengan cara titrasi dengan
larutan standart perak nitrat. Endapan putih perak klorida akan terbentuk
selama proses titrasi berlangsung dan digunakan indicator larutan kalium
kromat encer. Setelah semua ion klorida mengendap maka kelebihan ion
Ag+ pada saat titik akhir titrasi dicapai akan bereaksi dengan indicator
membentuk endapan coklat kemerahan Ag2CrO4 (Mulyono,2005).
Dilakukan pengukuran
volume akuades dalam
cangkang telur setelah
perendaman, dengan Larutan tak berwana
dikeluarkan airnya dan
diukur di gelas ukur
Setelah itu dilakukan
titrasi argentometri,
larutan dari masing- Larutan berwarna kuning
masing cangkang telur
dipipet sebanyak 1 ml ke Terbentuk endapan putih pada
dalam tabung reaksi penambahan larutan AgNO₃
Larutan ditambahkan yang berbeda-beda sesuai pada
indikator K₂CrO₄ tabel.4 dan larutan berwarna
sebanyak tetes kuning
Larutan dititrasi dengan
ditambahkan larutan
AgNO₃ sampai terbentuk
endapan
Tabel pengamatan
Tabel. 1 volume telur berdasarkan pengukuran dengan gelas ukur
1). Telur bebek
Uraian 1 2 3 4 5 6
Volume 178 178 178 178 178 178
awal (ml)
Volume 129 120 122 129 128 130
akhir (ml)
Volume 49 58 56 54 50 48
terpakai
(ml)
Uraian 1 2 3 4 5 6
Volume 217 219 218 218 222 220
awal (ml)
Volume 180 180 180 180 180 180
akhir (ml)
Volume 37 39 38 38 42 40
terpakai
(ml)