Anda di halaman 1dari 5

RESPIROMETER

I. TUJUAN
1. Mengamati jumlah kebutuhan oksigen yang dibutuhkan pada waktu bernafas pada serangga jantan
2. Mengetahui jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh pada waktu bernafas pada serangga (jangkrik)
betina
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi pada serangga (jangkrik)
4. Mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap kecepatan pernafasan pada serangga (jangkrik)
5. Mengetahui pengaruh berat tubuh terhadap kecepatan pernafasan pada serangga (jangkrik)
6. Mengetahui kegunaan respirometer
7. Mengidentifikasikan faktor – faktor yang mempengaruhi frekuensi respirasi pada serangga
(jangkrik)

II. DASAR TEORI


1.Respirasi
Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan
senyawa berenergi tinggi untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan
kehidupan sehari, respirasi dapat dilaksanakan dengan pernapasan. Namun, istilah respirasi mencakup
proses – proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan.

Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga sel. Apabila pernapasan
biasanya diasosiasikan dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak melulu
melibatkan oksigen.

2.Serangga
Serangga disebut pula insecta yang berasal dari bahasa latin insectum yang artinya terpotong menjadi
beberapa bagian. Serangga adalah salah satu kelas avertebrata di dalam filum arthropoda yang memiliki
exoskeleton berkitin, bagian tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, thorax, dan abdomen, tiga
pasang kaki yang terhubung ke thorax, memiliki mata majemuk, dan sepasang antenna.

Serangga termasuk salah satu kelompok hewan yang paling beragam, mencakup lebih dari satu juta spesies
dan menggambarkan lebih dari setengah organisme hidup yang telah diketahui. Jumlah spesies yang masih
ada diperkirakan antara enam sampai sepuluh juta dan berpotensi mewakili 90% bentuk kehidupan hewan
yang berbeda – beda di bumi. Serangga dapat ditemukan di hampir semua lingkungan, meskipun hanya
sejumlah kecil yang hidup di lautan, suatu habitat yang didomisili oleh kelompok anthropoda lain,
krustasea.

3.Akar Pernapasan Serangga


Serangga memiliki alat pernapasan berupa trakea. Hewan yang termasuk jenis serangga. Contoh serangga
adalah nyamuk, lalat, rayap, belalang, dan kupu – kupu. Trakea adalah pembuluh – pembuluh halus yang
bercabang dan memenuhi seluruh bagian tubuh serangga kemudian bermuara ke stigma. Strigma adalah
lubang atau corong yang terletak disisi tubuh bagian kanan kiri. Stigma berfungsi sebagai jalan keluar
masuknya udara. Oksigen tidak diedarkan melalui darah tetapi diedarkan melalui system trakea. Keluar
masuknya udara disebabkan gerakan otot tubuh secara teratur.
4.Respirometer
Respirometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur rata – rata pernapasan organisme dengan
mengatur rata – rata pertukaran oksigen dna karbon dioksida. Hal ini memungkinkan penyelidikan
beberapa faktor seperti umur atau pengaruh cahaya mempengaruhi rata-rata pernapasan. Respirometer
sederhana dalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan pernapasan beberapa macam
organisme hidup seperti serangga, bunga, akar kecambah yang segar. Jika tidak ada perubahan suhu yang
berarti, kecepatan pernapasan dapat dinyatakan dalam ml/detik/g. yaitu banyaknya oksigen yang digunakan
untuk makhluk percobaan tiap 1 gram berat tiap detik.

Alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa dalam pernapasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme
dan ada karbon dioksida yang dikeluarkan olehnya. Jika organisme yang bernapas itu disimpan dalam ruang
tertutup itu diikat, maka penyusutan udara akan terjadi. Kecepatan penyusutan udara dalam ruang itu dapat
dicatat pada pipa kapiler berskala.

5.Eosin
Eosin merupakan cairan berwarna merah yang biasanya dipakai untuk eksperimen biologi mengenai
kecepatan laju oksigen yang dibutuhkan serangga dan tumbuhan. Dalam penggunaannya, eosin dimasukkan
ke dalam pipa respirometer agar dapat melihat kecepatan laju oksigennya, untuk mengetes kecepatan
pernapasan serangga atau tumbuhan pada saat dimasukkan ke dalam tabung yang udaranya terbatas

6.Natrium Hidroksida
Natrium Hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api atau sodium hidroksida adalah
sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarukan ke
dalam air. Natrium Hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Natrium
Hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.

Natrium Hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalm bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun
larutan jenuh 50% yang biasa disebut larutan Sorensen. Ia besifat lembab cair dan secara spontan menyerap
karbom dioksida dari udara bebas.

III. ALAT DAN BAHAN :

No Alat Percobaan Jumlah No Bahan percobaan Jumlah


1. Respirometer 1 1. Larutan eosin 50 ml
sederhana
2. Pipet 1 2 Vaselin atau malam pet 1
3. Kapas 1 3 Jangrik jantan 2
4. Gelas kimia tempat 1 4 Jangkrek betina 2
larutan
5. Nampan plastik 1 5 Kristal NaOH atau KOH 6 butir

IV. MACAM VARIABEL


1. Variable bebas : Jangkrik jantan dan betina
2. Variabel terikat : Perubahan Volume eosin
3. Variabel pengontrol : Jenis jangkrik, respirometer, kristal NaOH, eosin, vaselin, dan suhu
4. Variabel pengganggu : -
V. CARA KERJA :
1. Memungkus NaOH / KOH sebanyak 3 / 4 butir dengan menggunakan kapas
2. Memasukkan kedalam respirometer
3. Memasuklan jangkrik jantan yang sudah kalian timbang pada respirometer
4. Menutup botol respirometer dengan pipa berskala dan olesilah sambungan dengan vaselin/ plastisin
untuk mencegah masukknya oksigen
5. Meneteskan ujung pipa rangkaian respirometer dengan larutan eosin menggunakan pipet pada ujung
pipa berskala / pakai jarum suntik
6. Mengamati perubahan larutan eosin pada respirometer setiap 2 menit selama 10 menit
7. Mengulangi langkah no 1 sampai no 6 diatas dengan jangrik betina
8. Mengulangi langkah no 1 sampai no 6 diatas dengan kecambah 2 gram
9. Mengulangi langkah diatas no 1 samapi no 6 untuk kecambah 5 gram

VI. HASIL PENGAMATAN


NO Variabel bebas Variabel terikat ( perubahan volume eosin )
1 menit 2 menit 3 menit 4menit 5 menit Keterangan
1. Jangkrik Jantan 0, 23 ml 0, 38ml 0,53ml 0,6ml 0,66ml Berhasil
(KLP 6)
2. Jangkrik Betina 0,8 0,13ml 0,35ml 0,56ml 0,73ml 0,94ml Berhasil
gram (KLP 9)
3. Jangkrik Jantan 0,1 0,26 0,35 - - Tersumbat oleh
(KLP 2) H2O
4. Jangkrik Betina 0,23ml 0,38ml 0,50ml 0,63ml 0,75ml Berhasil
(KLP 3)
5. Jangkrik Betina 0,4ml 0,7ml 0,10ml - - Tersumbat oleh
(KLP 8) H2O
6. Jangkrik Betina 0,01 ml 0,03 ml 0,1 ml 0,13 ml 0,18 ml Berhasil
(KLP 7)
7. Jangkrik Jantan 1 0,01 ml 0,05 ml 0,09 ml 0,11 ml 0,16 ml Berhasil
gram (KLP 4)
8. Jangkrik Jantan 0,3 0,22 ml 0,21 ml 0,15 ml 0,13 ml 0,05 ml Berhasil
gram (KLP 5)
9. Jangkrik Jantan 1,3 0.01ml 0.02ml 0.03ml 0.05 ml 0.06 ml Berhasil
gram (KLP 1)

VII. ANALISA DATA DAN BAHAN DISKUSI


A. ANALISA DATA
Berdasarkan hasil percobaan respirometer pada tabel pengamatan didapati bahwa setiap
menit pada jangkrik membutuhkan oksigen yang jumlahnya konstan dan tidak stabil dengan
berdasarkan faktor - faktor pembeda terjadinya respirasi

BAHAN DISKUSI
1. Apa yang menyebabkan terjadinya pergerakan pada eosin?
Saat jangkrik menghirup oksigen maka terjadi penurunan tekanan gas dalam respirometer
sehingga eosin bergerak masuk ke arah respirometer.
2. Apa fungsi larutan eosin?
Sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh organisme percobaan (jangkrik) pada
respirometer.
3. Mengapa sambungan pada pipa berskala dan botot respirometer diolesi vaselin/plastisin?
Mengolesi vaselin/plastisin bertujuan agar oksigen yang dihirup jangkrik tidak bertambah
4. Jelaskan fungsi respirometer!
Sebagai pengukur laju respirasi pada organisme atau tumbuhan yang berukuran kecil
5. Sebutkan fungsi KOH / NaOH dalam percobaan!
Untuk mengikat CO2 pada respirometer
6. Apakah hubungan antara berat badan serangga dengan kecepatan respirasinya? Jelaskan
pendapatmu!
Semakin berat badan serangga, maka semakin cepat pula kecepatan respirasinya
7. Apakah ada kaitan antara jenis kelamin serangga dengan kecepatan respirasinya?
Ada, serangga jantan lebih cepat respirasinya dibanding serangga betina, karena kapasitas
paru parunya lebih besar serangga jantan
8. Apakah ada kaitan antara aktifitas serangga dengan kecepatan respirasinya?
Ada, semakin banyak aktivitas yang dilakukan serangga maka semakin cepat pula respirasinya
9. Sebutkan dua hal yang menunjukkan adanya aktivitas respirometer aerob!
Bergerak dan diam
10. Apakah banyak kecambah / jangkrik akan mempengaruhi gerak larutan berwarna pada pipa
berskala?
Memengaruhi, karena kecambah/jangkrik tetap membutuhkan O2 pada ruang tertutup yang
membuat larutan berwarna tersebut bergerak mendekati jangkrik
11. Sebutkan faktor yang mempengaruhi kecepatan pernafasan dan jelaskan!
Jenis kelamin
Usia
Berat badan
Aktivitas
Suhu
12. Tuliskan persamaan reaksi respirasi aerob!
C6H12O6 + 6O2 -> CO2 + 6H2O

VIII. KESIMPULAN
Setelah melalukan percobaan respirometer dapat disimpulkan bahwa :
1. Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah oksigen yang diperlukan untuk
respirasi makhluk hidup disebut respirometer
2. KOH/NaOH digunakan pada percobaan ini sebagai pengikat oksigen, sehingga bisa
membuat larutan eosin tersebut bergerak mendekati
3. Proses respirasi menghasilkan CO2 , H2O dalam bentuk uap air dan sejumlah energi
4. Hubungan antara berat badan serangga dengan volume udara (O 2) yang digunakan
untuk keperluan respirasi, yaitu semakin berlebih berat badan serangga maka
semakin banyak oksigen yang dperlukan untuk proses respirasi
5. Faktor yang juga dapat mempengaruhi antara lain, berat tubuh, kegiatan tubuh,
kondisi fisik, suhu tubuh dan suhu di dalam respirometer

IX. DAFTAR PUSTAKA


1. https://idschool.net/sma/respirasi-pada-serangga/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Respirasi
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Serangga
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Eosin
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Respirometer
6. https://id.wikipedia.org/Natrium_hidroksida
7. https://www.siswapedia.com /reaksi-oksidasi-dan-reduksi/
8. https://eprints.umk.ac.id/76/9/KARTU_MATERI.pdf

Mengetahui Surakarta , 29 Januari 2023

Pembimbing Praktek Biologi Praktikan

Indriyati , S,Pd Nadim Noval Ribyansyah


NIP 196303311986012005 XI MIPA 3 / 22

Anda mungkin juga menyukai