Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER PENGANTAR ARSITEKTUR.

SEMESTER GANJIL 2019-2020

Kebenaran Arsitektur : Hearst Tower

Nama : Dea Tessa NIM :03061381924080


Email : dtessa9@gmail.com

Abstrak

Tulisan ini bertujuan untuk menambah dan memperluas pemahaman mengenai ruang lingkup dalam arsitektur.
Latar belakang penulisan ini karena masalah sosial dimana masih banyak orang yang memiliki pemikiran yang sempit
mengenai kebenaran arsitektur. Tulisan ini akan memuat pengertian atau pemahaman mengenai arsitektur, pemahaman
mengenai bangunan arsitektur dan bukan arsitektur, pemahaman mengenai ruang, serta pemahaman mengenai fungsi
dari arsitektur. Dimana Penulisan ini mengacu pada beberapa buku sebagai sumber utama dan juga beberapa jurnal,
dan Hearst Tower sebagai objek bangunan utama yang akan dibahas. Mengapa harus Hearst Tower? Karena Hearst
Tower merupakan gedung perkantoran hijau pertama yang ada di New York, keunikan bangunannya, serta arsitek yang
merancangnya adalah Norman Foster, yang pastinya akan sangat banyak hal yang bisa dibahas dari Hearst Tower ini.

Kata-kunci : arsitektur, Hearst Tower, kebenaran, pemahaman

Pengantar

Arsitektur adalah salah satu elemen ilmu yang sangat dibutuhkan di lingkungan, sosial, dan kehidupan. Namun,
masih banyak orang yang memiliki pemikiran yang sempit mengenai kebenaran apa itu arsitektur, dimana pada
umumnya mereka hanya memandang arsitektur sebagai seni dalam membangun yang memfokuskan pada fungsi
bangunan itu sendiri. Lagi pula, apabila tempat bernaung merupakan fungsi pokok arsitektur, kita tidak mengharapkan
kemajuan bangunan-bangunan khusus selain tempat tinggal dapat terjadi pada saat yang sangat dini (Pengantar
Asitektur, hal.26).

Bapak Arsitektur dunia yang dikenal lewat De Architecture yakni Marcul Pollio Vitrovius menyatakan bahwa
arsitektur adalah sebuah kekuatan/kekokohan (virmitas), keindahan/estetika (venustas), dan kegunaan/fungsi (utilitas).
Selain itu arsitektur juga merupakan ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya serta dilengkapi dengan proses belajar.
Selain itu, Y.B Mangunwijaya dalam bukunya yang berjudul Wastu Citra sering menganalogikan arsitektur dengan tubuh
manusia, menurutnya arsitektur sebagai hasil karya seni manusia adalah tubuh sekaligus ruang yang mengungkapkan
diri. Berdasarkan pengertian ini, kita dapat memahami bahwa penciptaan arsitektur beliau pada hakekatnya adalah sama
dengan berbahasa atau berkomunikasi dengan sesamanya.

Berbicara arsitektur juga berbicara mengenai ruang, karena bangunan adalah kumpulan dari ruang-ruang.
Dalam berarsitektur, ruang tidak hanya mengenai dindindan atap tetapi juga menyangkut banyak hal yang luas. Salah
satu tokoh filsafat yang mempengaruhi Y.B Mangunwijaya yaitu A. Merleau-Ponty membahas mengenai bahasa
ungkapan ”Tubuh merupakan ruang yang mengungkapkan diri, ...tidak hanya benda fisik, tetapi ia lebih-lebih karya
seni...“ (Mangunwijaya, Wastu 5), Y.B. Mangunwijaya berpendapat bahwa citra arsitektur dapat dipahami bukan dari
bentuknya, melainkan dari ruangnya. Hal ini dinyatakannya dalam buku Wastu Citra (5): “Ruang yang ekspresif... nah
disinilah perjumpaan kita dengan penghayatan arsitektural, penghayatan ruang, beserta pembatas dan pelengkap
ruang-ruang, yakni gatra-gatra atau volume-volume secara manusia berbudaya”. Dari pernyataan ini, dapat
digarisbawahi bahwa penghayatan arsitektural berarti penghayatan ruang . Sedangkan di dalam bukunya yang berjudul
Arsitektur : Bentuk, Ruang, dan Tatanan Francis D.K. Ching mengatakan ruang secara konstan meliputi keberadaan kita.
Melalui volume ruang, kita bergerak, melihat bentuk, mendengar suara, merasakan angin, mencium aroma taman bunga
dikala mekar. Ia adalah suatu unsur material seperti halnya kayu atau batu. Namun ia pun merupakan hawa yang pada
hakekatnya adalah tak berbentuk. Bentuk visualnya, dimensi dan skalanya, kualitas pencahayaannya, semua kualitas ini
tergantung pada persepsi kita terhadap batas-batas spesial yang didefinisikan oleh elemen-elemen bentuk. Ketika ruang

PRODI TEKNIK. ARSITEKTUR - FT UNSRI – LAYO/BUKIT NAMA: DEA TESSA NIM : 03061381924080 | 1
mulai ditangkap, dibungkus, dibentuk, dan diatur oleh elemen-elemen massa, arsitektur pun hadir dan menjadi nyata.

Elemen lainnya dalam arsiektur adalah fungsi. Pada dasarnya fungsi arsitektur atau building task meliputi
artistic form (fungsi bentuk arsitektur), container (fungsi perwadahan), climatic modofier (fungsi modifikasi/kontrol iklim),
environmental filter (fungsi filter lingkungan), behaviour modifier (fungsi pembentukan perilaku), capital investment
(fungsi investasi modal), dan cultutal symbolization (fungsi simbol budaya). Dengan demikian, fungsi arsitektur bukan
hanya mengenai visual dan bentuk, namun juga mencangkup berbagai hal yang sebelumnya tidak diketahui orang
banyak.

Mengenai bangunan arsitektur dan bukan arsitektur juga salah satu permasalahan yang ada di ruang lingkup
arsitektur. Di zaman sekarang, sudah cukup sulit membedakan mana bangunan yang arsitektur dan mana yang bukan.
Namun, pada dasarnya kategori bangunan yang arsitektur dari era kontemporer hingga sekarang lebih kurang sama saja.
Dalam bukunya De Architecture (yang merupakan sumber tertulis paling tua yang masih sampai sekarang) Vitrivius
menyatakan bangunan yang baik harus mempunyai keindahan/estetika (Venustas), kekuatan (Firmitas), dan
kegunaan/fungsi (Utilitas). Dalam pengertian modern, arsitektur harus meliputi pertimbangan fungsi, estetika, dan
psikologi. Maka suatu bangunan harus mempunyai ketiga kategori tersebut untuk bisa dikatakan sebagai bangunan
arsitektur, ketiganya harus balance (seimbang) tanpa ada dominasi di salah satu elemen tersebut.

Nah, dari paparan di atas mengenai beberapa pemahaman tentang elemen-elemen yang ada dalam ruang
lingkup arsitektur, bertujuan agar kita dapat mengerti mengenai sebagian dari ruang lingkup arsitektur. Sehingga
setidaknya dapat membedakan mana bangunan arsitektur dan mana yang bukan. Salah satu bangunan yang akan
dibahas adalah Hearst Tower yang berada di New York karya dari arsitek ternama Norman Foster. Dari sekian banyak
karya arsitek ternama ini, saya akan membahas mengenai Hearst Tower yang tentunya sangat menarik untuk dijadikan
sebagai topik pembahasan.

Hearst Tower

Hearst Tower, nama yang tidak asing di telinga orang-orang yang bergelut di bidang arsitektur. Hearst Tower
merupakan gedung perkantoran hijau yang berada di 300 West 57th Street, 959 8th Avenue, dekat Columbus Circle di
Midtown Manhattan, New York City, New York, Amerika Serikat yang mulai dibangun pada 30 April 2003 dan selesai
2006. Gedung ini dirancang oleh arsitek terkenal bernama Norman Foster, di bawah firma Foster and Partners serta
Gensler Adamson Associates Architects dengan teknisi bangun dari perusahaan WSP Cantor Seinuk.

Siluet simetris bergerigi bangunan mudah dikenali di sekitarnya. Fasad diagrid yang terdiri dari rangka baja
triangulasi dirancang untuk menggunakan baja 21% lebih sedikit dari bangunan tradisional tipe itu. Juga mengesankan
adalah statistik yang menyatakan bahwa 90% dari 10.480 ton baja yang digunakan berasal dari bahan daur ulang.
Penambahan kaca dan baja berada di atas dasar batu cor enam lantai, yang dirancang oleh Joseph Urban pada tahun
1928 dengan biaya $ 2 juta. Didirikan oleh William Randolph Hearst, 40.000 kaki persegi ditetapkan sebagai situs
Landmark selama desain awal penambahan. Menara baru ini berdiri dengan tinggi 182 m (597 kaki) dan memiliki 46
lantai, menampung 80.000 meter persegi ruang kantor.

Yang akan dibahas atau dipersoalkan mengenai Hearst Tower ini tentunya akan bermuara pada karakteristik
visual bangunan ini. Backgroud arsiteknya yang merupakan Arsitektur Visionary yaitu arsitektur yang ada hanya di atas
kertas atau yang memiliki kualitas visioner, diwarnai oleh arsitek-arsitek pengguna teknologi ekstrim dan terkadang di
luar kebiasaan tradisi saat itu atau boleh dikatakan mendewakan konteks hi-tech. Tidak heran persoalan yang paling
mencolok dari bangunan ini adalah keunikan dari visual bangunannya.

PRODI TEKNIK. ARSITEKTUR - FT UNSRI – LAYO/BUKIT NAMA : DEA TESSA NIM : 03061381924080 | 2 |
Diskusi

Gambar 1. Hearst Tower

Berbicara mengenai arsitektur, adalah berbicara tentang kebenaran. Arsitektur yang terbentuk merupakan
sebuah seni yang tergabung atas pemikiran dari arsitek, klien, dan unsur-unsur lain. Elemen-elemen arsitek yang
terbentuk juga biasanya berlandaskan pada budaya atau kebiasaan seseorang, bisa dikatakan arsitektur adalah sebuah
gambaran dari seseorang dalam bentuk atau dimensi yang berbeda, karena untuk berarsitektur, seseorang harus
mengerti dan memahami tentang berbagai hal. Seorang arsitek harus memahami betul material yang akan digunakan,
dampak terhadap lingkungan alam maupun sosial, psikologi, budaya, dan lainnya.

Seperti halnya bangunan arsitektur yang satu ini, Hearst Tower. Bangunan ini sangat menarik ketika pertama
kali dilihat. Ditinjau dari segi visual atau estetika, bangunan ini jelas sekali merupakan bagian dari arsitektur. Gedung ini
tidak seutuhnya terbuat dari baja dan di design dengan konsep hi-tech, namun enam lantai pertama merupakan
bangunan yang lebih dahulu dibangun atas inisiatif sang pemilik. Design asli terdiri dari batu yang telah diawetkan dalam
design baru dan di gedung baru ditambah dengan konsep yang berbeda sehingga mampu menjadi landmark kota.

Gambar 2. Enam lantai pertama Hearst Tower

Gedung tambahan yang dibuat, dibangun dengan konsep yang unik dan jarang digunakan, dimana struktur
baja disusun membentuk formasi segitiga yang bukan hanya menambah nilai estetik namun juga dari segi kekuatan
bangunan, dimana seperti yang diketahui bahwa segitiga merupakan formasi yang paling sempurna. Hampir setiap
elemen gedung ini mempunyai fungsinya masing-masing, seperti penggunaan material kaca yang akan mengurangi

PRODI TEKNIK. ARSITEKTUR - FT UNSRI – LAYO/BUKIT NAMA : DEA TESSA NIM : 03061381924080 | 3
penggunaan lampu. Icefall, patung air yang tingginya mencapai tiga lantai, dibangun dengan ribuan panel kaca dan juga
berkontribusi terhadap kondisi termal bangunan dengan mendinginkan dan melembabkan udara menggunakan air hujan
daur ulang. Menara Hearst tetap pada suhu yang nyaman untuk sebagian besar tahun ini dengan ventilasi alami.

Gambar 3. Detail pola pembingkaian Gambar 4. Atap yang di dari material


segitiga (diagrid) kaca

Hearst Tower adalah kantor pusat dunia dari seluruh perusahaan perumahan dan perusahaan komunikasi
Hearst Corporation seperti Cosmopolitan, Esquire, Marie Claire, Harper's Bazaar, Good Houskeeping, dan Seventeen.
Dari sekian banyak jenis dan merk perusahaan, Hearst Tower tetap mampu mempertahankan gelarnya sebagai
Landmark kota dan pusat kantor dunia. Hal ini didukung oleh ruang-ruang dari 46 lantai, yang masing-masing
mempunyai citranya masing-masing. Dimana setiap lantai di design sesuai kebutuhan setiap kantor sampai ke devisi
masing-masing. Sehingga dari segi ruang pun, Hearst Tower tetap sempurna.

Nah, dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa Hearst Tower memiliki tiga elemen utama yang menjadikan suatu
bangunan menjadi arsitektural, yaitu dari fungsi, estetika, dan kekuatan/struktural. Hearst Tower dilengkapi atau
dibungkus dengan ketiga elemen tersebut sehingga terbentuklah arsitektur yang sempurna. Bahkan dari referensi yang
dibaca, bisa dikatakan Hearst Tower lengkap atau memenuhi syarat berarsitektur menurut Geoffrey Broadbent dan
menurut Y.B. Mangunwijaya. Saking manariknya Hearst Tower, seringkali dijadikan sebagai objek foto dan destinasi
untuk kunjungan wisata hanya untuk mengagumi arsitektur gedung tersebut. Padahal Hearst Tower bukanlah gedung
khusus untuk dikunjungi wisatawan, melainkan sebuah pusat perkantoran. Sehingga untuk menambah kesan seninya,
gedung mini membuat gallery seni yang berada di lantai dasar gedung. Sekarang, Hearst Tower menjadi salah satu dari
sekian banyak gedung pencakar langit yang sudah sangat di akui kearsitektural-annya.

Kesimpulan

Arsitektur adalah berbicara tentang kebenaran karena akan terlihat bentuk dan akan dirsakan hasilnya,
Arsitektur juga merupakan alat komunikasi bagi seorang arsitek, yang meliputi berbagai elemen pendukung sehingga
bisa menghasilkan sebuah bangunan yang arsitektural. Tidak hanya berfokus pada satu atau dua unsur dalam ruang
lingkupnya, bangunan arsitektural harus terdiri dari semua unsurnya, dan tentunya harus seimbang satu sama lain.
Salah satu bangunan yang menurut saya sempurna dalam arsitekturnya adalah Hearst Tower karya Norman Foster,
dimana bangunan ini memenuhi semua kategori bangunan arsitektural dari beberapa sudut pandang ahli.

Tulisan ini tentunya bukanlah suatu bacaan yang sempurna, dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman. Mungkin saja dalam penulisan terdapat beberapa kesalahan dikarenakan kurangnya pemahaman saya.
Diharapkan para pembaca bisa mengambil sisi positif berupa ilmu mengenai arsitektur dari tulisan ini, disarankan untuk
membaca lagi dari situs resmi atau membaca langsung dri buku-buku yang telah ditulis oleh para ahli, sehingga ilmu
yang didapat lebih maksimal.

PRODI TEKNIK. ARSITEKTUR - FT UNSRI – LAYO/BUKIT NAMA : DEA TESSA NIM : 03061381924080 | 4 |
Daftar Pustaka

 Napitupulu, Erwinthon P. (2013), Wastu Citra: Pengantar ke Ilmu Budaya Bentuk Arsitektur, Sendi-Sendi
Filsafatnya Beserta Contoh-contoh Praktis, cetakan kelima, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
 Ching, D. K, Francis. 1979. Architecture: Form, Space, and Order. New York: Van Nostrand Reinhols Company
 Snyder, C. James. 1989. Pengantar Arsitektur. Erlangga. Jakarta
 https://id.wikipedia.org/wiki/Hearst_Tower_(Kota_New_York)
 https://www.archdaily.com/204701/flashback-hearst-tower-foster-and-partners

PRODI TEKNIK. ARSITEKTUR - FT UNSRI – LAYO/BUKIT NAMA : DEA TESSA NIM : 03061381924080 | 5

Anda mungkin juga menyukai