Analisis Karakteristik Siswa PDF
Analisis Karakteristik Siswa PDF
FTK UIN Sunan Ampel Surabaya Keywords: Karakteristik dan Siswa Tingkat Sekolah Dasar.
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
190 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 191
UIN Sunan Ampel Surabaya
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
192 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya
8
Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem
10
Pembelajaran. Cetakan keenam. (Jakarta: Kencana Neil J. Salkind. Teori Perkembangan Manusia Pengantar
Prenada Media Group, 2013), 259 Menuju Pemahaman Holistik.Cetakan kedua. (Bandung:
9
Jean Piaget&Barbel Inhelder, The Psychology of Child . Terj. Nusa Media, 2010), 87
Miftahul Jannah (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010),110
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 193
UIN Sunan Ampel Surabaya
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
194 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 195
UIN Sunan Ampel Surabaya
digunakan dalam mengetahui profil sis– ngetahuan dan keterampilan yang sudah
wa yang akan menempuh pembelajaran. dan belum dimiliki oleh seseorang sebe–
Percakapan secara informal, observa– lum mengikuti program pembelajaran. 13
si, dan pre-tes misalnya dapat digunakan Kemampuan awal siswa adalah kemam–
untuk memperoleh informasi tentang puan aktual yang dimiliki oleh siswa
karakteristik siswa. Seorang guru sekolah sebelum mengikuti proses belajar menga–
dasar dapat ikut serta dalam pembicaraan jar. Analisis kemampuan awal siswa
informal dengan memahami dunia anak- kegiatan yang dilakukan untuk mencari
anak untuk mendapatkan informasi dan menemukan informasi atau data
tentang etnis dan latar belakang budaya tentang kemampuan yang dimiliki siswa
individu, sosial ekonomi, sikap terhadap sebelum mengikuti kegiatan belajar me–
materi pelajaran; dan juga usia siswa. ngajar di dalam kelas. Kegiatan ini sangat
Jika hasil analisis sederhana meng– berguna untuk mencapai hasil akhir yang
ungkapkan bahwa siswa memiliki sikap dimiliki siswa (kemampuan akhir siswa
yang apatis terhadap program dan isi sesuai dengan tujuan instruksional khu–
pembelajaran, maka guru sekolah dasar sus dan umum). Proses belajar mengajar
dapat menggunakan kombinasi antara harus menjembatani antara kemampuan
media dan metode pembelajaran yang awal siswa dengan kemampuan akhir
tepat untuk memotivasi dan menarik siswa tersebut. Contoh: Siswa kelas 1 di
minat siswa agar terlibat dalam aktivitas sekolah dasar sudah mampu menyebut–
pembelajaran. kan bilangan 0-9 tapi belum tentu mereka
Siswa yang di tingkat sekolah dasar dapat menjumlahkan, mengurangi atau
cenderung memiliki tingkat berpikir kon– mengalikan. Maka:
kret. Untuk itu guru perlu memanfaatkan - Kemampuan awal siswa: menyebut–
media yang dapat memberikan penga– kan urutan bilangan 0-9
laman belajar yang bersifat nyata kepada - Kemampuan akhir siswa: menjum–
siswa. Untuk menghadapi kelas dengan lahkan beberapa bilangan itu dengan
siswa yang sangat variatif, maka cara tepat.
yang dapat dilakukan oleh guru adalah Contoh lain: Bidang studi qurdis kelas 1
melakukan aktivitas pembelajaran yang semester 1
bersifat umum yang dapat diterima oleh
- Kemampuan awal siswa: mengucap–
semua siswa yang terdapat dikelas.
kan huruf hijaiyah
Perhatian yang seksama tentang ka–
- Kemampuan akhir siswa: melafalkan
rakteristik umum siswa pada dasarnya
surat al-fatihah
dapat membantu guru untuk mencipta–
kan program pembelajaran yang efektif,
Analisis kemampuan awal siswa
efisien, dan menarik. Pemahaman tentang
berfungsi untuk pengelolaan proses bela–
karakteristik siswa juga akan memudah–
jar mengajar berlangsung. Pada titik tolok
kan guru untuk memperoleh gambaran
inilah guru harus memperhatikan ke–
yang menyeluruh tentang siswa yang
mampuan awal siswanya untuk menge–
akan menempuh program pembelajaran.
tahui apakah perlu mengadakan peru–
bahan tujuan instruksional khusus yang
Kemampuan Awal telah ditetapkan sebelumnya atau tidak.
Sedangkan kompetensi dan kemam–
13
puan awal menggambarkan tentang pe– Ibid, Benny A. Pribadi, Model Assure...44
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
196 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 197
UIN Sunan Ampel Surabaya
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
198 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 199
UIN Sunan Ampel Surabaya
memiliki gaya belajar keinestetik akan matematis logis (2) kecerdasan visual/
melakukan proses belajar secara efektif spasial (3) kecerdasan kinestets tubuh (4)
melalui tugas-tugas belajar yang terkait kecerdasan musikal/ritmis (5) kecerdasan
dengan pekerjaan yang dilakukan lang– verbal/linguitisk (6) kecerdasan interper–
sung. Guru perlu mendesain pembelaja– sonal (7) kecerdasan intrapersonal dan (8)
ran berbentuk “proyek” yang mengha– kecerdasan naturalistik. Secara rinci
ruskan siswa untuk menyelesaikan jenis uraian tentang kecerdasan majemuk yang
pekerjaan spesifik. dikemukakan olehh Gardner tersebut da–
Pembagian belajar berdasarkan kece– pat di lihat pada penjelasan sebagai
patan yang dimiliki oleh seseorang dalam berikut. 17
memproses informasi dan pengetahuan 1. Kecerdasan matematis logis
dengan format atau bentuk yang spesifik Kecerdasan ini sering disebut sebagai
dapat dilihat dalam gambar berikut. kemampuan berpikir ilmiah. Kemam–
puan ini terkait dengan pola pikir
dengan pola pikir induktif dan de–
duktif. Kemampuan ini juga terkait
Auditif Visual
dengan pemahaman tentang angka
dan pola abstrak. Kecerdasan mate–
matis logis memungkinkan seseorang
Kinestetik
terampil dalam melakukan hitungan,
penghitungan atau kuantifikasi, me–
ngemukakan proposisi dan hipotesis
dan melakukan hitungan, penghitu–
ngan, atau kuantifikasi, mengemuka–
Gambar: gaya belajar siswa terkait kecepatan kan proposisi dan hipotesis dan mela–
menerima informasi
kukan operasi matematis yang ber–
sifat kompleks.
Prashning dalam Dryden dan Vos
Pembelajaran yang sesuai untuk me–
mengemukakan bahwa :”..... Orang-orang
ningkatkan kemampuan jenis ini
dari segala usia sebenarnya dapat belajar
adalah; mengenal simbol atau lam–
apa saja jika mereka melakukannya de–
bang bisa berupa huruf atau angka,
ngan kekuatan mereka sendiri.” Hal ini
menyusun objek secara sistematis,
berimplikasi bahwa guru perlu meng–
dan membuat pola-pola (pattern).
akomodasi gaya belajar siswa dalam
Contoh profesi orang yang memiliki
merancang dan melaksanakan program
kecerdasan matematis logis adalah
pembelajaran.
ilmuwan; ahli matemtika; akuntan;
insinyur; dan pemograman.
Kecerdasan Majemuk 2. Kecerdasan visual
Gardner mengemukakan konsep ke– Kecerdasan ini berkaitan dengan ke–
cerdasan majemuk atau multiple intel– mampuan dalam memahami sesuatu
ligences yang dapat membedakan kecen– melalui indera penglihatan dan mem–
derungan belajar dan minat yang dimiliki visualisasikan objek. Kecerdasan ini
seseorang dengan orang lain. Menurut meliputi kemampuan dalam mencip–
Gardner, kecerdasan majemuk memiliki
beberapa aspek yaitu: (1) kecerdasan 17
Ibid. Benny A. Pribadi, Model Assure...48
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
200 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya
takan gambar. Orang yang memiliki suara yang ada dilingkungan dan sifat
kecerdasan visual/spasial adalah sensitif terhadap irama. Kecerdasan
orang yang memiliki kapasitas dalam musikal dibuktikan dengan adanya
berpikir secara tiga dimensi. Contoh- rasa sensitif terhadap nada, melodi,
contoh orang yang memiliki kecerda– dan irama musik. Contoh orang yang
san spasial adalah: pelaut, pilot, pe– memiliki kecerdasan musikal yang
matung, pelukis, fotografer, dan arsitek. baik antara lain: komposer; konduktor;
Kecerdasan spasial memungkinkan musisi; kritikus musik; pembuat instru–
individu dapat mempersepsikan men; dan orang-orang yang sensitif
gambar-gambar baik internal maupun terhadap unsur suara.
eksternal dan mengartikan atau me– Musik terkait dengan faktor emosi
ngomunikasikan informasi melalui manusia. Selain itu, musik juga dapat
grafis. Kecerdasan jenis ini dapat digunakan untuk menciptakan suasa–
dikembangkan melalui kegiatan pem– na yang positif terhadap lingkungan
belajaran seperti: menggambar, melukis, atau suasana belajar. Hubungan kuat
membuat pola bentuk, mewarnai, dan antara musik dan emosi, musik di
membuat patung sederhana. ruang kelas membantu menciptakan
3. Kecerdasan kinestetis tubuh lingkungan emosional positif yang
Kecerdasan ini berkaitan dengan ke– kondusif untuk pembelajaran. “kecer–
mamuan yang dimiliki seseorang da– dasan musikal akan berkembang
lam menggunakan dan mengenalikan melalui kegiatan pembelajaran seperti
gerakan tubuh. Kecerdasan kinestetik :menyanyi, bersenandung, mengenal nada
tubuh adalah kecerdasan yang me– dan irama, dan mendengarkan bunyi-
mungkinkan seorang dapat memani– bunyian.
pulasi objek dan cakap dalam mela– 5. Kecerdasan verbal/linguistik
kukan aktivitas fisik. Contoh orang Kecerdasan ini terkait dengan ke–
yang memiliki kecerdasan kinestetik mampuan dalam menggunakan kata-
yaitu: atlet, penari, ahli bedah, dan kata baik tertulis maupun terucap
pengerajin. (lisan). Kecerdasan bahasa berisi ke–
Kecerdasan kinestetik tubuh menca– mampuan untuk berpikir dengan
kup kemampuan menyatukan tubuh menggunakan kata-kata dan sistem
dalam sebuah tampilan atau performa bahasa untuk mengekspresikan arti
fisik yang sempurna. Penari dan artis yang bersifat kompleks. Contoh
yang melakukan seni peran (perfor– orang-orang yang memiliki kecerda–
ming arts) adalah perwujudan dari san bahasa, yaitu: pengarang, penyair,
kecerdasan kinestetik tubuh. Kegiatan wartawan, pembicara, dan pembaca
pembelajaran yang terkait dengan pe– berita.
ngembangan kecerdasan ini yaitu: Pada umumnya orang yang memiliki
drama, menari, bermain peran, dan kecerdasan bahasa memiliki beberapa
gerakan olah raga. karakteristik sebagai berikut.
4. Kecerdasan musikal/ritmis - Mampu mendengarkan secara
Kecerdasan ini didasarkan pada ke– komprehensif, yaitu mampu me–
mampuan dalam mengenal pola nada mahami apa yang didengar dan
dan ritmik yang meliputi kemampuan sekaligus mengingatnya.
individu dalam mengenal berbagai
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 201
UIN Sunan Ampel Surabaya
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
202 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya
- Selalu mencari tahu dan mema– imbalan atau reward. Imbalan yang dipe–
hami pengalaman yang bersifat roleh setelah seseorang melakukan suatu
internal tugas atau pekerjaan akan mendorong
- Selalu berusaha untuk melakukan seseorag untuk melakukan tugas dan pe–
aktualisasi diri. kerjaan tersebut.
Kecerdasan ini akan terlatih melalui Guru sebaiknya mampu mencipta–
langkah kegiatan-kegiatan tertentu kan motivasi belajar yang bersifat
sepertu mengenal diri, memahami intrinsik dalam diri siswa. Siswa yang
perasaan, dan latihan konsentrasi. memiliki motivasi intrinsik dalam mela–
8. Kecerdasan naturalistik kuan proses belajar pada umumnya akan
Kecerdasan yang merupakan kemam– memperlihatkan kinerja yang kontinu
puan seseorang dalam mengenali dan dalam mencapai kompetensi yang
mengkategorikan species -flora dan diinginkan.
fauna -yang terdapat lingkungan.
Mereka yang memiliki kecerdasan ini Teknik Analisis Karakteristik Siswa
dapat dengan mudah mempelajari Analisis karakteristik siswa di seko–
hal-hal yang terkait dengan alam dan lah dasar merupakan bagian dari tahap
lingkungan, misalnya mampu meng– analisis kebutuhan yang dilakukan se–
identifikasi dan mengemukakan ka– belum suatu aktivitas pembelajaran
rakteristik flora dan fauna yang di– dimulai. Tujuan dari analisis karakteristik
jumpainya di alam bebas. Kegatan siswa adalah untuk memperoleh infor–
belajar yang dapat digunakan untuk masi tentang profil siswa yang akan
meningkatkan kemampuan ini adalah mengikuti program pembelajaran di
kegiatan belajar di luar ruang (out– sekolah dasar. Beberapa cara dapat
door) untuk melakukan observasi ter– dilakukan untuk memperoleh informasi
hadap alam dan lingkungan. tentang karakteristik siswa, yaitu :
Observasi
Motivasi Wawancara
Motivasi juga merupakan faktor lain Kuesioner
yang ikut memengaruhi keberhasilan Pre-tes
individu dalam menempuh program
Observasi dilakukan dengan menga–
pembelajaran. Motivasi dapat diartikan
mati siswa yang akan mengikuti program
sebagai kondisi yang dapat mendorong
pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan se–
individu untuk melakukan sutau tinda–
cara informal dengan mengamati “pe–
kan dalam rangka mencapai tujuan atau
rilaku” siswa. Perilaku yang diamati
bahkan menghindarinya. Motivasi dapat
secara umum dan perilaku yang berkai–
dikategorikan ke dalam motivasi intrinsik
tan dengan cara dan kebiasaan siswa
dan motivasi ekstrinsik.
dalam melakukan proses pembelajaran.
Motivasi intrinsik adalah motivasi
Wawancara, hampir sama dengan
yang didorong oleh faktor pekerjaan yang
observasi, juga merupakan teknik yang
disukai atau diminati oleh seseorang.
dilakukan untuk mengetahui karakte–
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah
ristik siswa. Wawancara dapat dilakukan
motivasi yang didorong bukan oleh
guru seperti ngobrol ringan tetapi ber–
faktor tugas atau pekerjaan melainkan
makna untuk menggali informasi. Wa–
oleh faktor eksternal dalam bentuk
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 203
UIN Sunan Ampel Surabaya
wancara dapat dilakukan melalui cara guru meliputi: (1) karakteristik umum; (2)
yang informal. Wawancara dapat dila– kompetensi awal; (3) gaya belajar, dan (4)
kukan sambil mengamati atau observasi motivasi.
terhadap siswa yang menjadi sasaran Karakteristik umum meliputi faktor-
program pembelajaran. Wawancara dan faktor kecerdasan, usia, kondisi sosial,
observasi dapat dilakukan untuk mem– dan ekonomi. Faktor ini merupakan
peroleh informasi tentang karakteristik karakteristik yang bersifat umum yang
umum dari siswa. secara tidak langsung ikut memengaruhi
Kuiesioner, yang disebarkan kepada keberhasilan siswa dalam menempuh
responden atau siswa, adalah cara lain aktivitas pembelajaran.
yang dapat dilakukan untuk mengetahui Sedangkan kompetensi awal meru–
karakteristik siswa. Instrumen kuesioner pakan kemampuan yang telah dimiliki
yang perlu diisi oleh resposnden haru oleh siwa sebelum mengikuti program
dapat menjaring informasi yang terkait pembelajaran. Kompetensi yang telah
dengan preferensi atau kesukaan siswa dimiliki sebelum mengikuti program
dalam melakukan kegiatan pembelajaran. pembelajaran disebut dengan istilah entry
Kesukaan dan kecenderungan yang di– behavior. Sedangkan kompetensi yang
pilih siswa dalam melakukan aktivitas perlu dimiliki atau dipersyaratkan sebe–
beljara disebut dengan gaya belajar. lum mengikuti program pembelajaran
Pre-tes merupakan cara yang dapat disebut dengan istilah keterampilan
dilakukan untuk mengetahui tingkat prasyarat atau prerequisite skill.
kemampuan yang telah dimiliki oleh Gaya belajar adalah kecenderungan
seseorang atau siswa. Hasil pre-tes dapat yang dimiliki oleh siswa dalam mela–
memberi informasi yang berguna tentang kukan proses belajar. Gaya belajar juga
kompetensi yang telah dimiliki oleh siswa dapat dimaknai sebagai kesukaan atau
sebelum mengikuti program pembela– preferensi seseorang dalam melakukan
jaran. Hal ini dikenal dengan istilah ke– proses belajar. Karakteristik lain yang
mampuan awal atau entry behavior. Pre- perlu dipertimbangkan adalah motivasi.
tes juga dapat digunakan untuk mem– Motivasi adalah dorongan yang ter–
peroleh informasi tentang tingkat pe– dapat dalam diri siswa untuk melakukan
nguasaan kemampuan kompetensi yang suatu tindakan. Motivasi belajar yang
peru dimiliki oleh siswa sebelum mengi– terdapat dalam diri siswa dapat digo–
kuti program pembelajaran. Hal ini dike– longkan sebagai motivasi intrinsik dan
nal dengan istilah kemampuan prasyarat motivasi ekstrinsik. Motivasi yang berasal
atau prerequiste skill. dari dalam yang mencerminkan kecin–
taan (passion) terhadap isi atau materi
Konklusi yang dipelajari disebut dengan motivasi
Karakteristik siswa yang akan me– intrinsik sementara motivasi yang dida–
nempuh program pembelajaran, perlu sari pada imbalan dari luar disebut seba–
diketahui oleh guru untuk memudahkan gai motivasi ekstinsik.
dalam menentukan tujuan, metode, dan Hal lain yang juga perlu diperhatikan
media pembelajaran, serta materi pelaja– dalam menerapkan model desain pembe–
ran yang dapat digunakan untuk mem– lajaran adalah kecerdasan majemuk atau
fasilitasi proses belajar siswa. Karak– multiple intelligences. Gardner membagi
teristik siswa yang perlu dianalisis oleh kecerdasan itu dalam 8 kecerdasan (1)
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
204 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sunan Ampel Surabaya
DAFTAR PUSTAKA
Bhreisy, Salim. 1978. Riyadus Sholihin,
Bandung: Al Ma’arif
DePorter, Bobbi &Mike Hernacki. 2009.
Quantum Learning Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan.
Terj. Alwiyah Abdurrahman
original Title Quantum Learning :
Unleshing the Genius in You.
Cetakan ke-27. Bandung: Kaifa
Peraturan Pemerintah.2005 . Standar
Nasional Pendidikan.
Piaget, Jean. &Barbel Inhelder. 2010. The
Psychology of Child . Terj. Miftahul
Jannah. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Pribadi, Beny A. 2011. Model Assure untuk
Mendesain Pembelajaran Sukses.
Jakarta: Dian Rakyat
Riyanto, Yatim. 2013. Paradigma Baru
Pembelajaran : Sebagai Referensi bagi
|
Prosiding Halaqoh Nasional & Seminar Internasional Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 205
UIN Sunan Ampel Surabaya