Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KARAKTERISTIK SISWA

PADA TINGKAT SD/MI


Pujiantoro, Imam Muhson
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah(PGMI) Exstensi Semester 4 (Empat)

Institut Agama Islam Tribakti Kediri

Email: jianblondo123@gmail.com, imammuhson191@gmail.com

ABSTRAK:

Dalam perencanaan pembelajaran sangat dibutuhkan kemampuan, keterampilan


dan kejelian desainer pembelajaran untuk menganalisis situasi dan keadaan tertentu
siswanya. Setiap siswa dan kelompok kelas memiliki karakter dan kemampuan yang
berbeda, sehingga perlakuan yang sama terhadap semua siswa dan kelompok kelas justru
akan rnengakibatkan kurang maksimalnya proses pembelajaran. Oleh karenanya salah satu
tahap penting dalam proses perencanaan pembelajaran yang penting adalah melakukan
analisis karakteristik siswa. Dimana karakteristik siswa di tingkat sekolah dasar itu berbeda
dengan mereka yang berada pada tingkat sekolah menengah.

Pola pikir, persepsi dan cara mengatasi masalah yang mereka tempuh sangat
berbeda. Pada masa anak-anak kecenderungan untuk melakukan imitasi kepada seseorang
yang diidolakan sangat besar. Sementara para remaja ingin sekali diakui eksistensi mereka
sebagai manusia yang utuh, dewasa clan dapat rnenentukan jalan hidup sendiri. Masa
kanak-kanak adalah masa bermain dan belajar. Beban yang berat pada sekolah terkadang
mengurangi hak-hak mereka untuk bermain. Sehingga yang terjadi mereka cenderung malas
dan bosan pada saat belajar di dalam kelas, karena mereka menghadapi situasi pembelajaran
yang nyaris sama.

Oleh karenanya dalam tulisan ini akan membahas tentang pentingnya


melakukan analisis kemampuan awal siswa dani perkembangan usia, fisik, psikomotorik,
akademik, dan sikap. Tahap ini dilakukan untuk menjamin bahwa program pembelajaran
yang didesain sesuai dengan profil siswa yang akan menempuh proses pembelajaran.

Kata kunci: Karakteristik dan Siswa Tingkat Sekolah Dasar.

1
PENDAHULUAN mempertimbangkan karakteristik siswa
baik sebagai individu maupun kelompok.
Karakteristik siswa perlu dilakukan
Setiap satuan kelas memiliki karakteristik
berdasarkan landasan yuridis dan teoretik.
yang berbeda. Heterogenitas kelas menjadi
Pertama Peraturan pemerintah No. 19
salah satu keniscayaan yang hams
tahun 2005 tentang standar nasional
dihadapai guru. Sebagai pendesain
pendidikan bahwa pengembangan
pembelajaran guru hams menjadikan
pembelajaran dilakukan dengan
karakteristik siswa sebagai salah satu tolok
memperhatikan; tuntutan, bakat, minat,
ukur bagi perencaan dan pengelolaan
kebutuhan, dan kepentingan siswa.1 Kedua
proses belajar mengajar. Proses belajar
secara teoretik siswa berbeda dalam
mengajar di sekolah dasar memiliki corak
banyak hal yang meliputi perbedaan fit rah
yang berbeda dengan proses belajar
2
individual disamping perbedaan latar
mengajar di sekolah menengah.
belakang keluarga, sosial, budaya,
Karakteristik siswa itu sesuai dengan
ekonomi, dan lingkungan. Salah satu ciri
tahaptahap perkembangan siswa.
kegiatan belajar mengajar adalah
Misalnya, keberhasilan dalam bidang
terjadinya interaksi antara guru dan siswa.
akademik di sekolah dasar menjadi hal
Masing-masing memiliki tugas yang saling
utama sebagai salah satu pencapaian
mendukung. Siswa bertugas untuk belajar
keberhasilan seorang siswa, oleh
dan guru bertugas mendampingi siswa
karenanya penghargaan terhadap mereka
dalam belajar. Dalam kegiatan belajar,
yang memiliki kemampuan akademis
siswa diharapkan mencapai tujuan
tinggi akan sangat dirasakan. Sebaliknya
pembelajaran tertentu yang meliputi tujuan
bagi mereka yang duduk di bangku
umum dan tujuan khusus. Sesuai orientasi
sekolah menengah, mulai memiliki
baru pendidikan, siswa menjadi pusat
pergesaran paradigma terhadap makna
terjadinya proses belajar mengajar (student
keberhasilan belajar. Perkembangan siswa
center), maka standar keberhasilan proses
akan berjalan lurus dengan kompleksitas
belajar mengajar itu bergantung kepada
masalah yang dihadapi oleh guru.
tingkat pencapaian pengetahuan,
Kenyataan lain yang juga hams dihadapi
keterampilan dan afeksi oleh siswa. Oleh
guru adalah meski mereka menghadapi
karenanya guru sebagai pendesain
kelompok kelas dengan umur yang relatif
pembelajaran sudah seharusnya
1
Peraturan Pemerintah, Standar Nasional Pendidikan. 2005.
2
Salim Bhreisy. Rtygdos Shnlihin. (Bandung: Al Ma'arif,1978)22

2
sama tetapi guru tidak bisa belajar. Smaldino dkk3, mengemukakan
memperlakukan sama terhadap perbedaan empat faktor penting yang hams
karakteristik siswa. Setiap satuan kelas itu diperhatikan dalam menganalisis karakter
berbeda dalam hal motivasi belajar, siswa:
kemampuan belajar, taraf pengetahuan,
1. Karakteristik umum
latar belakang, dan sosial ekonomi. Hal ini
2. kompetensi atau kemampuan awal;
mengharuskan guru memperlakukan
3. gaya belajar;
satuan kelas itu dengan pendekatan yang
4. motivasi. Berkaitan dengan
berbeda. Memahami heterogenitas siswa
motivasi sangat diperlukan untuk
berarti menerima apa adanya mereka dan
memberi dorongan bagaimana
merencakan pembelajaran sesuai dengan
siswa melaku kan akativitas belajar
keadaannya. Program pembelajaran di
agar menjadi kompeten dalam
sekolah dasar akan berlangsung efektif jika
bidang yang dipelajari.4
sesuai dengan karakteristik siswa yang

PEMBAHASAN penyebutan keadaan awal, dimana keadaan


awal itu bukan hanya meliputi kenyataan
Karakteristik Umum
pada masing-masing siswa melainkan pula
Karakteristik umum pada dasarnya
kenyataan pada masing-masing guru.6
menggambarkan tentang kondisi siswa
seperti usia, kelas, pekerjaan, dan gender. 5
Analisis karakteristik awal siswa
Karakteristik siswa merujuk kepada ciri
merupakan salah satu upaya yang
khusus yang dimiliki oleh siswa, dimana
dilakukan untuk memperoleh pemahaman
ciri tersebut dapat mempengaruhi tingkat
tentang; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan
keberhasilan pencapaian tujuan belajar.
dan kepentingan siswa, berkaitan dengan
Karakteristik siswa merupakan ciri khusus
su a tu program pembelajaran tertentu.
yang dimiliki oleh masing-masing siswa
Tahapan ini dipandang begitu perlu me
baik sebagai individu atau kelompok
ngingat banyak pertimbangan seperti;
sebagai pertimbangan dalam proses
siswa, perkembangan sosial, budaya,
pengorganisasian pembelajaran. Winkel
ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknolo
mengaitkan karakteristik siswa dengan
gi, serta kepentingan program pendidi
3
Beny A. Pribadi. Model Assure untuk Mendesoin Pembelajaran Sukses (Jakarta: Dian Rakyat, 2011), 42
4
Ibid...42
5
Ibid...43
6
W.S. Winkel. Psiku/oo Pewaja, on. (Yogyakarta: Sketsa, 2014).153

3
kan/pembelajaran tertentu yang akan ditandai dengan anak mampu
diikuti siswa. Berikut akan dijelaskan melakukan bermacam-macam
tentang perkembangan siswa dan i segi gerakan dasar yang semakin baik,
usia, fisik, psikomotorik dan akademik vaitu gcrakan gerakan berjalan,
bagi anak di sekolah dasar. 1. berlari, melompat dan meloncat,
Perkembangan Fisik Fisik atau tubuh berjingkrak, melempar, menangkap,
manusia merupakan sistem organ yang yang berhubungan dengan kekuatan
kompleks dan sangat mengagumkan. yang lebih basar sebagai akibat
Semua organ ini terbentuk pada periode partumbuhan jaringan otot lebih
pranatal (dalam kandungan). Berkaitan besar. Selain itu perkembangan juga
dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan ditandai dengan pertumbuhan
Thompson mengemukakan bahwa panjang kaki dan tangan secara
perkembangan fisik individu meliputi proporsional. Perkembangan fisik
empat aspek, yaitu pada masa anak juga ditandai dengan
1) Sistem syaraf, yang sangat mem koordinasi gerak dan keseimbangan
pengaruhi perkembangan kecerdasan berkembang dengan baik.8
dan emosi; (2) Otot-otot, yang 4) Usia 5-8 tahun Pada tahap ini waktu
mempengaruhi perkembangan perkemba ngan lebih lambat
kekuatan dan kemampuan motorik; dibanding masa kanak-kanak,
(3) Kelenjar Endokrin, yang koordinasi mata berkembang dengan
menyebabkan munculnya pola-pola baik, masih belum mengembangkan
tingkah laku baru, seperti pada usia otot-otot kecil, kesehatan umum
remaja berkembang perasaan senang relatif tidak stabil dan mudah sakit,
untuk aktif dalam suatu kegiatan, rentan dan daya tahan kurang.
yang sebagian anggotanya terdiri 5) Usia 8-9 tahun Terjadi perbaikan
atas lawan jenis; dan (4) Struktur koordinasi tubuh, ketahanan tubuh
Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, bertambah, anak laki-laki cenderung
berat, dan proporsi.7 menyukai aktivitas yang ada kontak
2) Karakteristik perkembangan fisik fisik seperti berkelahi dan bergulat,
pada masa kanak – kanak. koordinasi mata clan tangan lebih
3) Usia 0 - 5 tahun Perkembangan baik, sistem peredaran darah masih
kemampuan fisik pada anak kecil belum kuat, koordinasi otot dan
7
Wina Sanjaya. Perencanaan don Desain Sistem Pembelajaran. Cetakan keenam. (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. 2013). 259

4
syaraf masih kurang baik, dari segi perkembangan itu berlangsung dani yang
psikologi anak perempuan lebih sederhana kepada yang kompleks, dan (2)
maju satu tahun dan i lelaki. dan yang kasar dan global (gross bodily
6) Usia 10-11 tahun Kekuatan anak movements) kepada yang halus dan
laki-laki lebih kuat dan i perempuan, spesifik tetapi terkoordinasikan (finely
Kenaikan tekanan darah dan coordinated movements).
metabolism yang tajam. Perempuan
a. Karakteristik perkembangan
mulai mengalami kematangan
psikomotorik pada masa kanak-kanak:
seksual (12 tahun), lelaki hanya 5%
Usia 3 tahun: - Tidak dapat
yang mencapai kematangan seksual.
berhenti dan berputar secara tiba —
tiba atau secara cepat Dapat melompat
2. Perkembangan Psikomotorik
15-24 inchi, Dapat menaiki tangga
Loree menyatakan bahwa ada dua tanpa bantuan. dengan berganti kaki,
macam perilaku psikomotorik utama yang Dapat berjingkat
bersifat universal harus dikuasai oleh Usia 4 tahun: Lebih efektif
setiap individu pada masa bayi atau awal rnengontrol gerakan berhenti,
masa kanak-kanaknya ialah berjalan memulai, dan berputar, Dapat
(walking) dan memegang benda melompat 24- 33 inchi, Dapat
(prehension). Kedua jenis keterampilan menuruni tangga, dengan berganti
psikomotorik ini merupakan basis bagi kaki, dengan bantuan, Dapat
perkembangan keterampilan yang lebih melakukan jingkat 4 sampai 6 langkah
kompleks seperti yang kita kenal dengan dengan satu kaki
sebutan bermain (playing) dan bekerja Usia 5 tahun: - Dapat melakukan
(working). Sementara Gessel menjelaskan gerakan start, berputar, atau berhenti
bahwa perilaku motorik itu meliputi secara efektif, Dapat melompat 28-36
gerakan tubuh, koordinasi, dan keahlian inchi, Dapat menuruni tangga tanpa
motorik khusus.9" bantuan, berganti kaki, Dapat
melakukan jingkat dengan sangat
Dua prinsip perkembangan utama
ntudah
yang tampak dalam semua bentuk perilaku
psikomotorik ialah (1) bahwa
8
Jean Piaget&Barbel Inhelder, The Pcychnlr?y nf (hiirl Terj. Miftahul Jannah (Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2010),110
9
Neil J. Salkind. Teori Perkembangan Manusio Pengantar
Menuju Pemahaman Holistik.Cetakan kedua. (Bandung:
Nusa Media. 2010). 87

5
b. Karakteristik Perkembangan objek tetap. Ia hanya mengetahui hal-
Psikomotorik pada Masa Anak Besar hal yang ditangkap oleh inderanya.
Pada anak besar perkembangan b. Tingkat pra operasional pada umur 2-7
keterampilan dapat diklasifikasikan tahun Anak mulai timbul pertumbuhan
menjadi empat kategori: Keterampilan kognitifnya, tetapi masih terbatas pada
Anak dapat makan. mandi, menolong hal-hal yang dapat dijumpai (dilihat) di
dini berpakain sendiri dan lebih lebih dalam lingkungannya saja. Baru pada
sendtri mandiri. menjelang akhir tahun ke-2 anak telah
mengenal simbol dan nama:
Keterampilan Anak belajar
1. Anak dapat mengaitkan pengalaman
keterampilan seperti bermain melemper
yang telah ada di lingkungan
dan menangkap bola, naik sepeda, dan
bermainnya dengan pengalaman
berenang. Keterampilan Keterampilan
pribadinya, dan karenanya ia
berkaitan dengan menolong orang orang
menjadi egois.
lain, seperti membersihkan lain: tempat
2. Anak belum memiliki kemampuan
tidur, membersihkan debu dan menyapu.
untuk memecahkan masalah yang
3. Karakteristik Perkembangan membutuhkan berikir "yang dapat di
Akademik balik" (reversible). Pikiran mereka
bersifat ireversible.
Karakteristik perkembangan akademik ini
3. Anak belum mampu melihat dua
dijelaskan dengan menggunakan tahap
aspek dan i satu objek atau situasi
perkembangan kognitif menurut Piaget.10
sekaligus dan belum mampu bernalar
Kemampuan akademik berkaitan dengan
(reasoning) secara induktif dan
cara kerja otak. Adapun perkembangan
deduktif.
kognitif itu meliputi:
4. Anak ber-nalar secara tranduktif
a. Tingkat sensori motor pada umur 0-2 (dan i khusus ke khusus), juga belum
tahun Bayi lahir dengan refleks bawaan, mampu membedakan antara fakta
dimodifikasi dan digabungkan untuk dan fantasi
membentuk tingkah laku yang telah 5. Anak belum memiliki konsep
lebih kompleks. Pada masa ini anak kekekalan (kuantitas, materi, luas,
belum mempunyai konsepsi tentang berat dan isi)
10
Yatim Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai
Referensi bagi Guru/Pendidik dalam Implementasi
Pembelajaran yang Efektif don Berkualitas. Cetakan ketiga.
(Jakarta: Prenada Media Group, 2013).123

6
6. Menjelang tahap akhir ini, anak b. Kematangan, artinya membuka
mampu memberi alasan mengenai kemungkinan untuk perkembangan
apa yang mereka percayai. Anak sedangkan kalau kurang hal itu akan
dapat meng— klasifikasikan objek membatasi secara luas prestasi
ke dalam kelompok yang hanya kognitif
memi— liki saw sifat tertentu dan c. Pengaruh sosial, artinya termasuk
telah mu lai mengerti konseo yang penanaman bahasa dan pendidikan
konkrit. pentingnya lingkungan sosial adalah
c. Tingkat operasional konkrit pada umur pengalaman seperti itu seperti
7-11 tahun Anak telah dapat pengalaman fisik dapat memacu atau
mengetahui simbol-simbol matematis, menghambat perkembangan struktur
tetapi belum dapat menghadapi hal-hal kognitif;
yang abstrak, kecakapan kognitif anak d. Proses pengaturan dini yang disebut
adalah : equilibrasi, Proses pengaturan
1. Kombinasivitas/klasifikasi bukannya "penambah" pada ketiga
2. Reversibelitas faktor yang lain. alihalih ekuilibrasi
3. Asosiativitas mengatur interaksi spesifik dan i
4. Identitas individu dengan lingkungan maupun
5. seriasi pengalaman fisik, pengalaman sosial,
dan perkembangan jasmani.
Selanjutnya Brunner mengatakan Ekuilibrasi menyebabkan
bahwa perkembangan kognisi seseorang perkembangan kognitif berjalan secara
bisa dimajukan dengan jalan mengatur terpadu dan tersusun dengan baik.
bahan pelajaran.
Teknik Analisis Karaktenstik Siswa
Adapun faktor-faktor yang
Analisis karakteristik siswa di sekolah dasar
berpengaruh dalam perkembangan kognitif
merupakan bagian dan tahap analisis
ada 4 faktor11: kebutuhan yang dilakukan sebelum suatu
a. Lingkungan fisik; kontak dengan aktivitas pembelajaran dimulai. Tujuan dan i
lingkungan fisik perlu karena interaksi analisis karakteristik siswa adalah untuk
antara individu dan dunia luar memperoleh informasi tentang profil siswa
merupakan sumber pengetahuan baru. yang akanmengikuti program pembelajaran
disekolah dasar.Beberapa cara dapatdilakukan

11
Ibid...125

7
untuk memperoleh informasi tentang dengan preferensi atau kesukaan siswa
karakteristik siswa, yaitu : dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
• Observasi Kesukaan dan kecenderungan yang dipilih
• Wawancara
siswa dalam melakukan aktivitas beljara
• Kuesioner
disebut dengan gaya belajar.
• Pre-tes
Observasi dilakukan dengan mengamati
Pre-tes merupakan cara yang dapat
siswa yang akan mengikuti program
dilakukan untuk mengetahui tingkat
pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan
kemampuan yang telah dimiliki oleh
secara informal dengan mengamati
seseorang atau siswa. Hasil pre-tes dapat
"perilaku" siswa. Perilaku yang diamati
memberi informasi yang berguna tentang
secara umum dan perilaku yang berkaitan
kompetensi yang telah dimiliki oleh siswa
dengan cara dan kebiasaan siswa dalam
sebelum mengikuti program pembelajaran.
melakukan proses pembelajaran.
Hal ini dikenal dengan istilah kemampuan
Wawancara, hampir sama dengan
awal atau entry behavior. Pretes juga dapat
observasi, juga merupakan teknik yang
digunakan untuk memperoleh informasi
dilakukan untuk mengetahui karakteristik
tentang tingkat penguasaan kemampuan
siswa. Wawancara dapat dilakukan guru
kompetensi yang perlu dimiliki oleh siswa
seperti ngobrol ringan tetapi bermakna
sebelum mengikuti program pembelajaran.
untuk menggali informasi. wancara dapat
Hal ini dikenal dengan istilah kemampuan
dilakukan melalui cara yang informal.
prasyarat atau prerequiste skilln yang baru
dan pengalaman yang sudah tersimpan di
Wawancara dapat dilakukan sambil
dalam dirinya.
mengamati atau observasi terhadap siswa
yang menjadi sasaran program
pembelajaran. Wawancara dan observasi
dapat dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang karakteristik umum dan i
siswa. Kuiesioner, yang disebarkan kepada
responden atau siswa, adalah cara lain
yang dapat dilakukan untuk mengetahui
karakteristik siswa. Instrumen kuesioner
yang perlu diisi oleh resposnden haru
dapat menjaring informasi yang terkait

8
secara tidak langsung ikut mempengaruhi
keberhasilan siswa dalam menempuh
aktivitas pembelajaran. Hal lain yang juga
perlu diperhatikan dalam menerapkan
model desain pembelajaran adalah
kecerdasan majemuk atau inultiple
intelligences.
Kesimpulan
Karakteristik umum, kemampuan
Karakteristik siswa yang akan
atau kompetensi awal, gaya belajar dan
menempuh program pembelajaran, perlu
motivasi merupakan informasi yang perlu
diketahui oleh guru untuk memudahkan
diketahui guru sebelum melaksanakan
dalam menentukan tujuan, metode, dan
program pembelajaran. Dengan informasi
media pembelajaran, serta materi pelajaran
ini, guru dapat mendesain pembelajaran
yang dapat digunakan untuk memfasilitasi
yang dapat mengakomodasi kebutuhan
proses belajar siswa.
belajar siswa sekolah dasar yang juga
memfasilitasi siswa untuk mencapai
Karakteristik umum meliputi
kompetensi yang
faktor-faktor kecerdasan, usia, kondisi
diinginkan.
sosial, dan ekonomi. Faktor ini merupakan
karakteristik yang bersifat umum yang

DAFTAR PUSTAKA Psychology of Child . Terj. Miftahul


Jannah. Yogyakarta : Pustaka
Bhreisy, Salim. 1978. Riyadus Sholihin, Pelajar
Bandung: Al Ma'arif
Pribadi, Beny A. 2011. Model Assure
DePorter, Bobbi &Mike Hernacki. 2009. nntuk
Quantum Learning Menzbiasakan Mendesain Pembelajaran Sukses.
Belajar Nyaman dan Menyenazigkan. Jakarta: Dian Rakyat

Terj. Alwiyah Abdurrahman Riyanto, Yatim. 2013. Paradigma Baru


original Title Quantum Learning : Pembelajaran : Sebagai Referensi bag!b
Unleshing the Genius in You. Gurti/Pendidik dalam Implementasi
Pembelajaran yang Efektif dan
Cetakan ke-27. Bandung: Kaifa
Peraturan Pemerintah.2005 . Stmular Berktialitas.
Nasional Pendidikan.
Cetakan ketiga. Jakarta: Prenada Media
Piaget, Jean. &Barbel Inhelder. 2010. The Group Salkirtd. Neil J. 2010. Teori

9
Perkembangan Manusia Pengan tar
Menuju Pemahaman Holistik.Cetakan
kedua.

Bandung: Nusa Media


Sanjaya. Wina. 2013. Perencanaan dan
Desain Sistem Pembelajaran. Cetakan
keenam. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group

Winkel, W.S. 2014. Psikologi Pengajaran.


Yogyakarta: Sketsa

10

Anda mungkin juga menyukai