Anda di halaman 1dari 8

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMA CANDLE TREE


Lingkup Pendidikan SEKOLAH MENENGAH ATAS
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan kemampuan literasi sains siswa
dengan penerapan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dengan pendekatan TPACK
Penulis LINDA RESTI APRILIYANI S.Si.
Tanggal PPL Pertemuan 1 24 November 2022
PPL Pertemuan 2 28 November 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
Kondisi yang menjadi latar a. Latar belakang penulisan best practice ini adalah
belakang masalah, mengapa masih kurangnya kemampuan literasi sains
praktik ini penting untuk siswa kelas XI IPA 2 SMA Candle Tree.
dibagikan, apa yang menjadi b. Penyebab rendahnya literasi sains siswa kelas XI
peran dan tanggung jawab IPA 2 disebabkan beberapa hal antara lain yaitu:
anda dalam praktik ini. pembelajaran yang bersifat terpusat pada guru
(teacher centered), rendahnya sikap positif siswa
dalam mempelajari sains, terdapat beberapa
kompetensi yang tidak disukai siswa terkait
konten, dan proses.
c. Siswa sudah terbiasa menggunakan HP android
dalam menyelesaikan tugas sekolah, biasanya
dengan menggunakan aplikasi google untuk
menjawab suatu pertanyaan dari guru.
Rendahnya kemampuan literasi sains siswa
kelas XI IPA 2 juga disebabkan kebiasaan
pembelajaran yang masih bersifat konvensional
(cenderung ceramah dan monoton sehingga
kurang menyenangkan, serta siswa menjadi
jenuh dan bosan).
d. Keadaan tersebut juga diperparah dengan
adanya kegiatan pembelajaran jarak jauh karena
covid, sehingga siswa kurang minat untuk
belajar, sehingga ketika sudah masuk kembali
ke sekolah masih harus menyesuaikan diri
dengan proses pembelajaran tatap muka.
e. Selain itu, guru masih berfokus pada
penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih
mementingkan hafalan materi. Dengan demikian
proses berpikir siswa masih dalam level C1
(mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi).
Guru jarang melaksanakan pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi (higher order thinking skills/ HOTS).
Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas
kaku dan monoton sehingga siswa menjadi
kurang bergairah dalam mengikuti
pembelajaran. Selain itu juga, masih digunakan
metode ceramah sebagai model utama dalam
melakukan pembelajaran di kelas.
f. Oleh karena hal-hal tersebut, maka perlu
dilakukan perbaikan agar literasi sains siswa
dapat meningkat dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?


a. Menjadi referensi bagi guru lain dalam
menyelesaikan permasalahan yang sama terkait
dengan meningkatkan kemampuan literasi sains
siswa.
b. Sebagai sarana informasi bagi peserta didik
untuk mengetahui kemampuan literasi sains
dalam pembelajaran biologi.
c. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan
literasi sains siswa setelah diterapkan model
pembelajaran PBL.

Peran dan tanggung jawab penulis


Peran dan tanggung jawab penulis dalam pelaksanaan aksi
ini yaitu sebagai guru biologi dan sebagai fasilitator siswa
untuk dapat meningkatkan kemampuan literasi sains siswa.
Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan :
Apa saja yang menjadi Dapat dilihat dari sisi guru maupun dari siswa,
tantangan untuk mencapai ataupun juga berasal dari hal teknis.
tujuan tersebut? Siapa saja 1. Dari guru :
yang terlibat?  Tantangan yang dihadapi dari sisi
kompetensi guru yang harus ditingkatkan
baik dalam bidang pedagogik maupun
profesional.
 Guru harus pandai dalam memberikan
stimulus yang cocok agar siswa paham
materi.
 Harus dapat menyiapkan materi
pembelajaran dan media pembelajaran yang
menarik bagi siswa dan dapat meningkatkan
literasi sains siswa.
 Guru harus menggunakan model
pembelajaran inovatif dan metode
pembelajaran yang variatif.
2. Dari siswa :
 Siswa masih belum terbiasa untuk
berdiskusi dan mengemukakan
pendapatnya.
 Adanya karakteristik siswa yang bervariasi
membutuhkan adanya penanganan yang
berbeda-beda.
 Adanya mood siswa yang terkadang tidak
stabil karena adanya permasalahan lain di
luar mata pelajaran biologi.

Yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan :


1. Guru mapel
2. Peserta didik sebagai responden
Aksi : Langkah yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan:
dilakukan untuk a. Melakukan kegiatan observasi dan juga ada
menghadapi tantangan kajian literatur untuk dapat menemukan akar
tersebut/ strategi apa yang penyebab permasalahan yang sedang diangkat,
digunakan/ bagaimana serta mencari alternatif-alternatif solusinya
prosesnya, siapa saja yang untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut.
terlibat / Apa saja sumber b. Menyusun RPP yang inovatif untuk menentukan
daya atau materi yang model pembelajaran yang sesuai.
diperlukan untuk c. Melaksanakan pembelajaran yang bermakna dengan
melaksanakan strategi ini menekankan pembelajaran pada siswa (student
centered dan guru berperan sebagai fasilitator saja).
Seperti siswa diberikan waktu untuk dapat
mengeksplorasi sendiri materi yang sedang dipelajari.
d. Melaksanakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dengan sintak
pembelajaran yang harus terlaksana dengan
baik, mulai dari tahap satu sampai akhir, yang
dituangkan dalam kegiatan pembuka, inti dan
penutup.
e. Menggunakan media pembelajaran seperti PPT
interaktif dan menarik, serta juga menggunakan
media quizziz.
f. Melakukan proses membimbing diskusi siswa
secara berkelompok.
g. Memberikan rasa nyaman dan bahagia pada
saat pembelajaran di kelas, serta menumbuhkan
rasa percaya diri siswa, misal dengan cara
menghargai hasil karya siswa serta memberikan
apresiasi kepada siswa yang memiliki performa
baik selama pembelajaran
g. Alasan memilih model pembelajaran inovatif
karena pembelajaran yang efektif memerlukan
perencanaan yang baik. Oleh karena itu model
dan pendekatan yang digunakan dalam proses
pembelajaran juga memerlukan perencanaan
yang baik. Selain itu model pembelajaran
inovatif dapat membangkitkan motivasi dan
minat belajar yang baru dalam diri siswa.
Dengan model pembelajaran tersebut
diharapkan bisa membangkitkan motivasi dalam
belajar dan memperjelas materi yang
disampaikan.

Strategi dan proses yang dilakukan :


a. Menggunakan model Problem Based Learning
(PBL) saat proses pembelajaran.
b. Melakukan pengkondisian siswa sebaik
mungkin, sehingga siswa siap mengikuti proses
pembelajaran.
c. Memberikan waktu bagi siswa untuk dapat
mencari literatur dan informasi dari berbagai
macam sumber belajar. Serta memberikan
kesempatan siswa untuk bertanya dan
menanggapi pertanyaan pada saat proses
pembelajaran.
d. Melakukan persiapan sebaik mungkin, alat yang
dipakai harus dikondisikan dengan baik, media
pembelajaran dan materi pembelajaran
disiapkan dengan sebaik mungkin.
e. Proses pembelajaran bermakna harus terlaksana
dengan memperhatikan waktu pembelajaran
agar setiap proses/tahapan menjadi maksimal.
(student centered)
f. Memberikan informasi kepada siswa dengan
jelas.

Yang terlibat dalam pelaksanaan :


1. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab
2. Teman sejawat sebagai observer, membantu
setting peralatan, serta menjadi narasumber
3. Guru mapel.
4. Peserta didik sebagai responden

Sumber daya dan materi yang digunakan :


1. Materi sistem sirkulasi kelas XI
2. Sumber daya : buku paket ESPS Erlangga untuk
siswa Kelas XI, LMS GCR, Quizziz, internet, PPT
materi penguatan.
Refleksi Hasil dan dampak Hasil dan Dampak :
Bagaimana dampak dari aksi A. Hasil yang diperoleh dari proses yang dilakukan
dari Langkah-langkah yang untuk meningkatkan literasi sains siswa dilihat
dilakukan? Apakah hasilnya dari berbagai aspek.
efektif? Atau tidak efektif? 1. Penilaian afektif
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan Nilai Afektif
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor Nilai Afektif Pertemuan 1 Nilai Afektif Pertemuan 2
90
keberhasilan atau 88
ketidakberhasilan dari 85
strategi yang dilakukan? Apa 82
80
pembelajaran dari 78
keseluruhan proses tersebut

Disiplin Tanggung jawab Percaya diri

2. Penilaian psikomotorik

Chart Title

86
85
84
82 82 82
80
78

Penampilan Penguasaan Materi Artikulasi Kejelasan

Pertemuan 1 Pertemuan 2

3. Penilaian kognitif dan literasi sains


NILAI KOGNITIF
Nilai Kognitif Pertemuan 1 Nilai Kognitif Pertemuan 2
90 86
85 82

55
45

Terendah Tertinggi Rata-rata

HASIL PENILAIAN LITERASI


SAINS
Nilai Rata-rata Indikator Literasi Sains Pertemuan 1
Nilai Rata-rata Indikator Literasi Sains Pertemuan 2

80.5
78.5
65.5

60
I n d i kat o r 1 I n d i kat or 2

Keterangan :
Indikator 1 : menjelaskan fenomena ilmiah
Indikator 2 : menggunakan bukti ilmiah

B. Dampak
a. Adanya pelaksanaan proses menyebabkan kegiatan
pembelajaran menjadi student centered dan guru
berperan sebagai fasilitator. Saat proses pembelajaran
siswa menjadi lebih aktif dan mendapatkan
pengetahuan yang lebih bermakna karena mereka
mencari informasi sendiri dari berbagai sumber
belajar.
b. Siswa juga menjadi lebih bahagia karena dapat
mengekspresikan dirinya.
c. Guru dapat mengembangkan potensi siswa dan
dapat memaksimalkan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai serta dapat mengasah
keterampilan abad 21 (4C).
d. Guru dapat memaksimalkan kemampuan
untuk mengelola kelas lebih baik.
e. Guru dapat juga merancang model
pembelajaran yang lebih baik, serta menyusun
materi dan media pembelajaran menjadi lebih
baik.

Keefektifan :
Proses dan kegiatan ini sangat efektif untuk
dilakukan karena dapat meningkatkan nilai pada
afektif, psikomotorik, kognitif. Dengan adanya
penerapan pembelajaran inovatif (PBL) menyebabkan
adanya peningkatan literasi sains siswa dan juga
hasil belajar siswa.

Respon dari responden dari strategi yang


digunakan :
a. Dari observer
Proses pembelajaran yang dilaksanakan sudah
baik, dan kegiatan pembelajaran dapat berhasil
untuk mengatasi permasalahan literasi sains
siswa.
b. Dari peserta didik
Secara umum peserta didik merasa senang dan
juga percaya diri dalam mengikuti proses
pembelajaran. Karena peserta didik diberikan
keleluasaan untuk belajar, baik dalam mencari
informasi dari berbagai sumber dan juga
kesempatan untuk bertanya dan menanggapi
pertanyaan.

Faktor keberhasilan :
1. Peserta didik aktif mengikuti pembelajaran
2. Peserta didik aktif berdiskusi
3. Peserta didik semangat dan antusias dalam
belajar
4. Peserta didik aktif dalam bertanya maupun
menanggapi
5. Hasil belajar dilihat dari penilaian afektif,
psikomotorik dan juga kognitif mengalami
kenaikan dari pertemuan 1 dan 2
6. Peserta didik juga puas setelah mengikuti proses
pembelajaran dilihat dari kuesioner kepuasan
yaitu 88,3 pada pertemuan 1 dan 93,5 pada
pertemuan 2.
7. Penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) melatih siswa untuk memiliki
kemampuan memecahkan permasalahan dalam
kehidupan nyata, dapat membangun pengetahuannya
sendiri melalui kegiatan pembelajaran. Peserta didik
memiliki kesempatan untuk mencari informasi dari
berbagai sumber, serta juga peserta didik dapat berperan
aktif dalam proses pembelajaran.
8. Model pembelajaran PBL memberikan dampak
positif terhadap pembentukan perilaku pada
peserta didik antara lain: kerjasama, tanggung
jawab, dan disiplin.

Pembelajaran yang didapatkan :


1. Baik guru dan peserta didik mendapatkan proses
pembelajaran yang baik dan menyenangkan.
2. Guru dan peserta didik dapat melakukan refleksi
dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan
untuk perbaikan ke depannya.

Anda mungkin juga menyukai