Anda di halaman 1dari 7

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi SD Negeri Cidulang II


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar / Kelas V
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap
materi pembelajaran IPA.
Penulis Ai Damayanti, S.Pd
Tanggal Senin, 31 Oktober 2022
Situasi: Salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai
Kondisi yang menjadi latar kompetensinya pada tingkat Sekolah Dasar adalah mata
belakang masalah, mengapa pelajaran IPA tetapi pada kenyataannya tidak semua
praktik ini penting untuk peserta didik menguasai kompetensi yang diharapkan.
dibagikan, apa yang menjadi Dalam pembelajaran IPA, peserta didik lebih sering
peran dan tanggung jawab dihadapkan pada konsep-konsep yang bersifat abstrak,
anda dalam praktik ini. banyaknya istilah asing dan istilah ilmiah. Sehingga
membuat pelajaran ini sulit dipelajari oleh peserta didik,
bahkan tak jarang guru juga mengalami kesulitan dalam
menyampaikan materi IPA.
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan kajian
literatur yang telah dilakukan guru, berikut beberapa
faktor penyebab terjadinya permasalahan “Kesulitan
peserta didik dalam memahami materi pada pembelajaran
IPA” :
1. Proses pembelajaran yang fokus pada
penyelesaian materi bukan pada bentuk
pemahaman yang bermakna.
2. Model pembelajaran dan media yang diterapkan
dalam pembelajaran IPA kurang variatif.
3. Penyampaian materi yang monoton pada
pembelajaran IPA membuat peserta didik
kesulitan memahami lebih dalam materi yang
disampaikan.
4. Peserta didik kesulitan memahami materi yang
abstrak dan tidak mampu membayangkannya
secara real.
5. Banyaknya istilah-istilah yang sulit dipahami
oleh peserta didik.
Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang
penting dan patut dikuasai oleh peserta didik.
Pembelajaran IPA juga tidak dapat dihindari dalam proses
pembelajaran. Berbagai permasalahan didalam kelas,
terutama kesulitan peserta didik dalam memahami materi
pada pembelajaran IPA membuat prestasi belajar peserta
didik secara keseluruhan jauh dari rata-rata. Banyak rekan
guru yang memiliki permasalahan yang sama didalam
kelas dalam penerapan pembelajaran IPA, maka dari itu
penulis merasa bahwa praktik ini penting untuk
dibagikan. Selain dapat memotivasi diri sendiri, juga
diharapkan dapat mejadi referensi atau inspirasi bagi
rekan guru disekolah khususnya dan umumnya bagi
seluruh guru di Indonesia.
Peran saya sebagai guru sangatlah penting terhadap
keberhasilan dari penyelesaian masalah kurangnya
pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran
IPA. Guru bertanggung jawab untuk membuat sebuah
inovasi dalam pembelajaran dengan menciptakan proses
pembelajaran yang lebih menarik dan mampu
menerapkan strategi yang tepat dalam mengatasi
permasalahan ini. Pada praktik ini saya memilih materi
IPA tentang Sistem Peredaran Darah Manusia dengan
menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning,
Metode yang digunakan yaitu Bermain Peran, dan
menggunakan Media Pembelajaran berupa gambar dan
video pembelajaran tentang sistem peredaran darah.
Tantangan : Dalam praktik mengajar guna mencapai tujuan
Apa saja yang menjadi yang diharapkan, tentu saja guru memiliki berbagai
tantangan untuk mencapai tantangan atau permasalahan yang dihadapi.
tujuan tersebut? Siapa saja Tantangan tersebut muncul dari berbagai faktor,
yang terlibat, yaitu ada faktor dari dalam guru itu sendiri, ada juga
faktor dari siswa, dan juga faktor lingkungan.
Salah satu tantangan yang dihadapi yaitu
persiapan praktik mengajar yang cukup lama.
Berbagai hal harus dipersiapkan dengan matang
guna mencapai tujuan yang diharapkan. Sebuah
pembelajaran didalam kelas merupakan ide atau
seni yang harus dirancang dengan baik oleh guru,
sehingga dibutuhkan waktu yang cukup lama guna
aktifitas dalam kelas mampu efektif untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi.
Selanjutnya adalah pemilihan model, media,
dan metode pembelajaran yang diterapkan harus
benar-benar efektif dan tepat untuk mengatasi
permasalahan kesulitan peserta didik dalam
memahami materi pembelajaran IPA.
Tantangan lainnya yang muncul dari peserta
didik yaitu perilaku peserta didik yang beragam.
Tentunya ada berbagai macam perilaku yang biasa
guru temui didalam kelas, ada peserta didik yang
memiliki kepribadian baik, tidak membuat masalah,
dan meraih pencapaian. Adapula peserta didik yang
memiliki kepribadian yang kurang baik seperti
mengantuk saat pembelajaran, tidak fokus pada
diskusi, dan tidak memperhatikan guru saat
menjelaskan. Dengan berbagai perilaku dan karakter
peserta didik yang beragam, guru harus mengelola
pembelajaran dengan baik sehingga praktik
pembelajaran dapat terkondisikan dengan baik dan
tidak timbul permasalahan baru.
Demi kelancaran praktik yang dilaksanakan ini
maka ada beberapa pihak yang terlibat, antara lain :
1. Saya sebagai guru yang melaksanakan praktik
pembelajaran.
2. Dosen dan guru pamong yang memberi saran
dan masukan.
3. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab.
4. Teman sejawat yang membantu dalam
persiapan kelas dan perekaman video.
5. Peserta didik kelas 5 SDN Cidulang II sebagai
subjek pembelajaran.
6. Teman-teman mahasiswa PPG yang selalu
membantu dan mendukung.

Aksi : Untuk menghadapi setiap tantangan yang


Langkah-langkah apa yang dirasakan, maka beberapa langkah telah ditempuh.
dilakukan untuk Diawali dengan melakukan observasi secara mandiri
menghadapi tantangan didalam kelas, kemudian melakukan wawancara
tersebut/ strategi apa yang kepada Kepala Sekolah, rekan guru, teman sejawat,
digunakan/ bagaimana dan pakar, kemudian juga melakukan kajian
prosesnya, siapa saja yang literatur. Hasil dari observasi, wawancara, dan
terlibat / Apa saja sumber kajian literatur adalah sebagai berikut :
daya atau materi yang 1. Proses pembelajaran yang fokus pada
diperlukan untuk penyelesaian materi bukan pada bentuk
melaksanakan strategi ini pemahaman yang bermakna.
2. Model pembelajaran dan media yang
diterapkan dalam pembelajaran IPA kurang
variatif.
3. Penyampaian materi yang monoton pada
pembelajaran IPA membuat peserta didik
kesulitan memahami lebih dalam materi
yang disampaikan.
4. Peserta didik kesulitan memahami materi
yang abstrak dan tidak mampu
membayangkannya secara real.
5. Banyaknya istilah-istilah yang sulit
dipahami oleh peserta didik.
Berdasarkan hasil analisis kajian literatur dan
wawancara, maka solusi yang paling relevan untuk
menyelesaikan masalah kesulitan peserta didik
dalam pemahaman materi pada pelajaran IPA adalah
dengan menggunakan :
1. Model Pembelajaran PBL dengan metode
Bermain Peran.
2. Menggunakan media gambar.
3. Menggunakan video dan powerpoint untuk
menjelaskan materi.
Untuk mencari penentuan solusi tentang
permasalahan dilakukan kajian literatur dari
berbagai sumber. Dari kegiatan tersebut saya
mendapatkan hasil sebagai berikut :
Kajian Literatur
1. Problem Based Learning
Menurut Oktaviani (2018:4) penerapan model
pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah IPA pada siswa.

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan


suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi
siswa untuk belajar tentang berpfikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi
dari materi pelajaran.

Sintak Problem Based Learning :


1. Proses orientasi peserta didik pada masalah.
- Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang di perlukan,
mengajukan fenomena atau demonstrasi atau
cerita untuk memunculkan masalah,
memotivasi Peserta Didik untuk terlibat dalam
aktivitas pemecahan masalah.
- Peserta Didik diberi permasalahan oleh guru
(atau permasalahan di ungkap dari
pengalaman Peserta Didik).
2. Mengorganisasi peserta didik.
- Guru membagi Peserta Didik ke dalam
kelompok, membantu Peserta Didik
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah.
- Peserta Didik melakukan diskusi dalam
kelompok kecil dan melakukan hal-hal
berikut: Mengklarifikasi kasus permasalahan
yang di berikan, Mendefinisikan masalah,
Melakukan tukar pikiran berdasarkan
pengetahuan yang mereka miliki, Menetapkan
hal-hal yang di perlukan dan harus dilakukan
untuk menyelesaikan masalah.
3. Membimbing penyelidikan kelompok.
- Guru mendorong peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang di butuhkan,
melaksanakan eksperimen dan penyelidikan
untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
- Peserta Didik melakukan kajian secara
independen berkaitan dengan masalah yang
harus di selesaikan. Mereka dapat
melakukannya dengan cara mencari sumber
di perpustakaan, database, internet, sumber
personal atau melakukan observasi.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil.
- Guru membantu Peserta Didik dalam
merencanakan dan menyiapkan laporan,
dokumentasi, atau model, dan membantu
mereka berbagi tugas dengan sesama.
- Peserta Didik kembali kepada kelompok
Problem Based Learning semula untuk
melakukan tukar informasi, pembelajaran
teman sejawat, dan bekerjasaman dalam
menyelesaikan masalah dan Peserta Didik
menyajikan solusi yang mereka temukan.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil
pemecahan masalah.
- Guru membantu Peserta Didik untuk
melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
proses dan hasil penyelidikan yang mereka
lakukan.
- Peserta Didik di bantu oleh guru melakukan
evaluasi berkaitan dengan seluruh kegiatan
pembelajaran. Hal ini meliputi sejauhmana
pengetahuan yang sudah di peroleh oleh
Peserta Didik serta bagaiman peran masing-
masing Peserta Didik dalam kelompok.

2. Metode Bermain Peran


Menurut Sulistiyohadi (2021:4) Metode bermain
peran merupakan suatu cara penguasaan bahan-
bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi
dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi
dan penghayatan itu dilakukan siswa dengan
memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda
mati.
Metode bermain peran dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang
sedang dipelajari, karena dengan melakukan peran
suatu kasus pada materi pelajaran yang sedang
dibahas, diharapkan para siswa dapat menghayati
lebih kuat terhadap kejadian atau pokok bahasan
itu, sehingga pemahaman dan sikap mereka akan
semakin meningkat, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan prestasi belajar dari siswa tersebut.
Setelah melakukan pemilihan solusi,
selanjutnya guru melaksanakan praktik
pembelajaran dikelas dengan materi pembelajaran
Tema 4 Sub Tema 1 Pembelajaran 1 tentang Sistem
Peredaran darah Manusia. Pembelajaran dengan
menerapkan Model PBL, metode bermain peran,
kemudian juga media yang digunakan adalah
gambar tentang sistem peredaran darah dan guru
membuat sebuah gambar sistem peredaran darah
kecil dan besar di bawah lantai dengan
menggunakan lakban yang akan digunakan untuk
proses bermain peran.
Pembelajaran diawali dengan melakukan
pendahuluan. Kemudian melaksanakan kegiatan inti
dengan diawali menampilkan video tentang
permasalahan peredaran darah kemudian
melakukan tanya jawab dengan peserta didik,
selanjutnya peserta didik dibimbing oleh guru
melakukan diskusi untuk mengerjakan LKPD,
setelah itu peserta didik melakukan praktik untuk
bermain peran yaitu peserta didik berperan sebagai
organ-organ peredaran darah kemudian membuat
teks percakapannya untuk melakukan bermain
peran, nanti sel darah merah berjalan sesuai dengan
jalur sistem peredaran darah manusia yang sudah
dibuat dibawah lantai sambil menjelaskan fungsi
dari setiap organ. Kemudian pembelajaran diakhiri
dengan kegiatan penutup.
Adapun sumber daya yang digunakan dalam
praktik pembelajaran yaitu Buku Siswa dan Buku
Guru Kelas 5 Tema 4, jaringan internet, laptop,
aplikasi Microsoft Power Point dan youtube.

Refleksi Hasil dan dampak Setelah melaksanakan langkah-langkah untuk


Bagaimana dampak dari aksi mengatasi permasalahan “Kesulitan peserta didik
dari Langkah-langkah yang dalam memahami materi pada pembelajaran IPA”, maka
dilakukan? Apakah hasilnya hasil yang dirasakan sangat positif dan efektif. Hal ini
efektif? Atau tidak efektif? dilihat dari proses pembelajaran yang terjadi didalam
Mengapa? Bagaimana respon kelas, beberapa hal positif yang terlihat adalah :
orang lain terkait dengan Respon peserta didik selama kegiatan
strategi yang dilakukan, Apa pembelajaran sangat aktif dan antusias. Ketika
yang menjadi faktor melaksanakan diskusi peserta didik sangat aktif
keberhasilan atau dalam memberikan masukan dan pendapat dalam
ketidakberhasilan dari kelompok. Kemudian juga ketika melaksanakan
strategi yang dilakukan? Apa praktik bermain peran peserta didik sudah dapat
pembelajaran dari menjelaskan setiap fungsi dari organ peredaran
keseluruhan proses tersebut dengan baik sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Alur peredaran darah yang dilalui sudah benar dan
tidak ada peserta didik yang keliru. Setelah selesai
praktik bermain peran, guru meminta peserta didik
untuk maju kedepan kelas untuk menjelaskan
secara keseluruhan organ peredaran darah beserta
dengan fungsinya dengan melalui jalur peredaran
darah yang telah disiapkan. Kemudian ketika guru
mengulang menjelaskan materi peserta didik sudah
tepat dalam menyebutkan nama organ beserta
dengan fungsinya. Hal ini juga diperkuat dengan
hasil evaluasi peserta didik yang sebagian besar
sudah diatas KKM.
Penerapan Model pembelajaran PBL juga
sangat efektif dilaksanakan dalam pembelajaran ini.
Dengan memberikan sebuah permasalahan yang
kemudian peserta didik melakukan diskusi untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi membuat
peserta didik dapat mengeksplor pemahaman dan
pengetahuannya. Setiap peserta didik begitu
antusias dan terlibat aktif dalam diskusi kelompok
ini memberikan efek baik bagi mereka sehingga
menjadi sebuah pengalaman yang memberikan
mereka kesempatan untuk lebih berpikir secara luas
bukan hanya menerima pembelajaran dari guru saja.
Guru melakukan wawancara kepada beberapa
teman guru yang terlibat didalam kelas untuk
membantu kegiatan pembelajaran, respon dari
kedua guru ini sangat baik karena melihat aktifitas
belajar yang cukup menarik. Hal menarik yang
disampaikan oleh teman guru adalah ketika guru
mengaplikasikan jalur peredaran darah yang buat
dibawah lantai dengan menggunakan lakban, beliau
memaparkan bahwa hal ini lebih dapat dipahami
oleh peserta didik karena mereka dapat
mempraktikan langsung dengan berjalan melewati
jalur tersebut yang seolah-olah menjadi sel darah
merah. Hal ini juga dapat membuat peserta didik
mengingat materi dengan lebih lama dan lebih
dalam. Kemudian ditambah dengan pelaksanaan
bermain peran yang menuntut peserta didik untuk
menghafalkan fungsi dari organ peredaran darah
yang kemudian peserta didik melakukan sebuah
rangkaian bermain peran dan bertugas menjelaskan
sesuai dengan tugasnya.
Banyak pembelajaran yang didapatkan oleh
guru dari hasil praktik pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Salah satunya adalah bagaimana
menerapkan model pembelajaran yang inovatif
dalam pembelajaran, kemudian juga bagaimana
menerapkan media pembelajaran sehingga dapat
lebih bermakna pada peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai