Anda di halaman 1dari 10

1. Suatu larutan nonelektrolit pada suhu 25 °C memiliki tekanan osmotik sebesar 0,246 atm.

Berapakah kemolaran larutan tersebut?

Penyelesaian:
π = MRT
0,246 atm = M x (0,082 L atm/mol K) × 298 K
0,246 = 24,436 L/mol x M
M = 0,246/24,436 mol/L
M = 0,01 M

Contoh Soal 2
2. Sebanyak 10 gram zat nonelektrolit dilarutkan dalam air hingga volume larutan 500 mL
pada suhu 25 °C. Ternyata larutan yang terjadi isotonik dengan larutan glukosa 0,04
mol/liter. Hitunglah massa molekul relatif zat tersebut!

Penyelesaian:
Tekanan osmosis zat nonelektrolit sama dengan tekanan osmosis pada larutan glukosa maka:
π zat = π glukosa
(MRT) zat = (MRT) glukosa
M zat = M glukosa
M zat = 0,04 mol/L
mol/Volume = 0,04 mol/L
mol/0,5 L = 0,04 mol/L
mol zat = 0,02 mol
massa/Mr = 0,02 mol
10 gr/Mr = 0,02 mol
Mr = 10 gr/0,02 mol
Mr = 500 gr/mol

Contoh Soal 3
Bila tekanan osmotik darah manusia pada suhu 37 °C adalah 7,7 atm, berapa gram glukosa
C6H12O6 yang diperlukan untuk membuat 500 mL larutan cairan infus yang isotonik dengan
darah? (Ar C = 12, H = 1, O = 16)
Penyelesaian:
T = 37 °C = 310 K
Mr glukosa = 180 gr/mol
V = 500 mL = 0,5 L
π = 7,7 atm

π = MRT
7,7 atm = M x (0,082 L atm/mol K) × 310 K
7,7 = 25,42 L/mol x M
M = 7,7/25,42 mol/L
M = 0,3 M

M = mol/Volume
0,3 M = mol/0,5 L
Mol = 0,15 mol

Mol = massa/Mr
Massa = mol x Mr
Massa = 0,15 mol x 180 gr/mol
Massa = 27 gr

Contoh soal 4
Sebanyak 3 gram urea (Mr = 60) dilarutkan dalam air hingga volume larutan 500 mL. Hitunglah
tekanan osmotik larutan pada suhu 27 °C!

Penyelesaian:
Mol urea = massa/Mr
Mol urea = 3/60
Mol urea = 0,05 mol

M = mol/Volume
M = 0,05/0,5
M = 0,1 M
π = MRT
π = 0,1 x 0,082 x 300
π = 2,46 atm
Contoh Soal 5
Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 9 gram glukosa C6H12O6 dalam air hingga volume 500
mL. Larutan yang lain dibuat dengan melarutkan 6 gram urea CO(NH2)2 dalam air hingga
volume 500 mL. Pada suhu yang sama apakah glukosa (I) isotonik, hipotonik, atau hipertonik
dengan larutan urea (II)? (Ar C = 12, O = 16, N = 14, H = 1)

Penyelesaian:
Mr Glukosa = 180 gr/mol
Mr urea = 60 gr/mol

mol glukosa = massa/Mr = 9/180 = 0,05 mol


mol urea = massa/Mr = 6/60 = 0,1 mol

M glukosa = 0,05/0,5 = 0,1 M


M urea = 0,1/0,5 = 0,2 M

Karena kedua larutan memiliki suhu yang sama maka tekanan osmosis glukosa lebih rendah
terhadap tekanan osmosis urea, sehingga glukosa hipotonik terhadap urea.

Contoh Soal 6
Sebanyak 100 mL larutan nonelektrolit memiliki tekanan osmotik 4,92 atm. Berapa mL air yang
harus ditambahkan untuk memperoleh larutan dengan tekanan osmotik 1,23 atm?

Penyelesaian:
Dalam hal ini tetapan gas, mol, dan suhunya sama, sehinga:
π = (mol/V)RT
RT = π/(mol/V)
RT (mol/V) = π
RT mol = π V
π1 V1 = π2 V2
π1 V1 = π2 V2
4,92 x 100 mL = 1,23 x V2
V2 = 400 mL

Jadi, air yang harus ditambahkan adalah sebanyak 300 mL.


Contoh Soal 7
Tentukan tekanan osmosis 2 liter larutan urea 15% pada suhu 27°C

Penyelesaian:
Larutan urea 15% artinya dalam 100 gram larutan urea terdapat 15 gram urea dan 85 gram air.
Sekarang cari masa mol urea dengan Mr = 60 yakni:
Mol = massa/Mr
Mol = 15/60
Mol = 0,25 mol

M = mol/volume
M = 0,25/2
M = 0,125 M

π = MRT
π = 0,125 x 0,082 x 300
π = 3,075 atm

Contoh Soal 8
Pada suhu 25 °C zat X bermassa 1,8 gram dilarutkan ke dalam air hingga volumenya 100 mL.
Larutan zat X tersebut isotonik dengan larutan glukosa 0,5 M. Tentukan massa molekul relatif
zat X.

Penyelesaian:
Karena isotonik maka tetapan gas dan suhunya sama, maka:
π zat = π glukosa
(MRT) zat = (MRT) glukosa
M zat = M glukosa
M zat = 0,5 mol/L
mol/Volume = 0,5
mol/0,1 = 0,5 mol
mol zat = 0,05 mol

massa/Mr = 0,05 mol


1,8 gr/Mr = 0,05 mol
Mr = 1,8 gr/0,05 mol
Mr = 36 gr/mol

Menurut VAN’T Hoff tekanan osmotik mengikuti hukum gas ideal

Larutan yang memiliki tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain
disebut larutan Hipotonis.
Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain
disebut larutan Hipertonis.
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut
Isotonis.

Rumus Tekanan Osmotik


π=M.R.T
Keterangan:
π = tekanan osmotik (atm)
R = tetapan gas ideal (0,082 L atm mol/ K)
M = konsentrasi larutan (mol/L)
T = suhu (K)

Dari rumus tersebut, disimpulkan bahwa tekanan osmotik larutan non


elektrolit hanya bergantung pada banyaknya partikel zat terlarut yang
dinyatakan dalam molaritas larutan.

Cara Menghitung Tekanan Osmotik

Tekanan osmotik suatu larutan encer ialah mematuhi hukum persamaan gas
ideal yaitu:

PV = nRT

Karena mengukur dalam sistem yang berupa larutan maka lebih mudah
memakai satuan konsentrasi molaritas M.

PV = nRT
P = nRT/V

karena M=n/V maka P = MRT


Molaritas Larutan
Molaritas larutan yaitu besaran konsentarsi (kepekatan) larutan.

Molaritas didefinisikan sebagai banyaknya mol zat terlarut dalam setiap


satuan volume larutan. Molaritas biasanya dinyatakan dalam satuan mol/liter.
Rumus menghitung molaritas larutan adalah sebagai berikut.

M = molaritas (mol/L)
V = volume larutan (L)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
n = jumlah zat terlarut (mol)
m = massa zat terlarut

Jumlah mol suatu zat adalah massa zat (m) dibagi dengan massa reatif
molekul (Mr)

mol = massa zat/massa relatif molekul


n = m/Mr

Manfaat Tekanan Osmotik


Tekanan osmotik juga sangat bermanfaat bagi manusia. Berikut beberapa
manfaat dari tekanan osmotik yang berhasil rumusrumus.com rangkum.
yaitu :

 1. Infus
Pada dunia medis ada istilah pemberian infus. Tekanan osmotik dalam
cairan infus haruslah sama (isotonik) dengan tekanan osmotik darah.
Jika tekanan osmotik infus lebih besar mampu menyebabkan sel darah
pecah karena banyak cairan infus yang akan masuk ke sel darah dan
jika tekanan osmotik infus terlalu rendah bisa menyebabkan sel darah
rusak.
 2. Pengawetan Makanan dan Sayuran
Peristiwa pemanisan dan penggaraman/pengasinan berbagai bahan
makanan seperti buah, telur, daging, ikan, dan bahan makan yang lain
pada dasarnya menerapakan prinsip tekanan osmotik. Dengan tekanan
osmotik tinggi (larutan pekat) akan membuat cairan dari sel bakteri
pembusuk sencerung bergerak keluar hingga sel bakteri pembusuk
menajadi rusak atau tidak bisa bertahan hidup lama. Peristiwa ini sering
disebut dengan krenasi (crenation).

Contoh soal
Contoh Soal 1
Tentukan tekanan osmotik larutan glukosa 0,03 M pada suhu 29°C

Jawab :
π = MxRxT
0,03M x 0,082 Latm mol/K x (29+273) K
=. 0,74atm
Maka, tekanan osmotik larutan glukosa tersebut yaitu 0,74 atm.

Contoh Soal 2
Sebuah larutan terbuat dari 1,14 g sukrosa (C12H22O11) dengan massa
molekul relatif 342 yang dilarutkan ke dalam air yang volumenya 500 mL pada
suhu 27o Celcius.
Tentukanlah berapa tekanan osmotik dari larutan tersebut?

Diketahui
massa terlarut = 1,14 gram
T = 27o C = 300o K
Mr sukrosa = 342
volume pelarut = 500 mL = 0,5 L

Ditanya
tekanan osmotik (π) = …?

Jawab :
jumlah mol sukrosa = 1,14/342 = 0,0033
πV=nRT
π 0,5 = 0,0033 . 0,082 . 300
π = (0,0033 . 0,082 . 300)/0,5 = 0,16236 atm

Kesimpulan

Aliran osmotik berlanjut sampai potensi kimia dari komponen terdifusi adalah
sama di kedua Terlepas dari mekanisme dimana membran semipermeabel
beroperasi, hasil akhir adalah sama sisi pembatas.

Jika aliran berlangsung dalam volume tertutup, tekanan akan meningkat.


Kesetimbangan akhir tekanan osmotik bisa dihitung dengan metode
termodinamika. Ini adalah tekanan yang harus diterapkan larutan untuk
mencegah aliran pelarut melintasi membran semipermeabel dari pelarut murni
ke dalam larutan. Efek yang sama dapat diproduksi dengan menerapkan
tekanan negatif atau ketegangan dengan pelarut murni.
1. Berapa gr urea CO(NH2)2 yg terlrut dlm 200mL larutan agar
isotonik dengan 18 gr glukosa, C2H12O6 yg terlarut dlm 500mL
pd keadaan yg sama? (Ar C=12, O=16, N=14, H=1).

Jawab:

isotonik menyatakan kondisi dimana terjadi kesamaan tekanan


osmotik jadi π1=π2

anggap π1 untuk larutan glukosa dan π2 untuk larutan urea. diketahui


rumus tekanan osmotik yaitu :

π=MRTi namun karena urea dan glukosa bukan elektrolit maka i=1

π1=π2 ——-> M1RT = M2RT ( T dan R dianggap sama)

M1 = M2 ——> (18gr/132)/0,5 L = (xgr/60)/0,2 L ——–> x = 3,27 gr

2. Tekanan osmotik rata2 dr darah adalah 7,7 atm 25 derjt C.


Berapakah konsentrasi glukosa (C6 H12 O6) akan isotonik (tekanan
sama) dgn darah?

Jawab :

Hampir sama seperti pertanyaan no.1

pertama tama kita beri perumpamaan dahulu π1 = tekanan larutan


glukosa π2= tekanan darah

π1=π2

MRT = 7,7 atm

xM . (0,082 L atm mol–1K–1) . 298 K = 7,7 atm

x = 0,31 M
3. Seorang pasien memerlukan
larutan infus glukosa. Bila kemolaran cairan tsb 0,3 molar pada suhu
tubuh 37 derajat C, tentukan tekanan osmotiknya! (R=0,082 L atm
mol-1K-1)

Jawab :

π = MRT

π = 0,3 mol/L . (0,082 L atm mol–1K–1) . 310K

π = 7,62 atm

1. larutan glukosa 2 M isotonik dengan larutan CH3COOH 1,5 M.


Derajat ionisasi larutan asam asetat tersebut adalah
??(Kb=0,52¤C/m)

Jawab :

asam asetat termasuk elektrolit lemah sehingga rumusnya π = MRTi


dimana i=(1+(n-1)α)

umpamakan π1 = tekanan os. glukosa dan π2 = tekanan os. asam


asetat

π1 = π2

M1RT = M2RTi ——————– R dan T bisa dihilangkan

2 = 1,5 . (1+(n-1)α) ——— n = 2 ( merupakan jumlah ion dari ionisasi


asam asetat = CH3COO- dan H+

2 = 1,5 . (1+1α) ——> 2 = 1,5 + 1,5α

α= 3

Anda mungkin juga menyukai