Anda di halaman 1dari 3

7.

KONJUNGTIVITIS NEONATORUM
 Bayi baru lahir dengan DUH MATA
 Lakukan anamnesis pada ibu dan pemeriksaan fisis pada bayi
 Bila satu atau kedua mata sembab dengan DUH BERNANAH  obati sebagai GONORE 
bila 3 hari tidak ada perbaikan  obati sebagai KLAMIDIOSIS
 Pengobatan IBU : pengobatan untuk gonore tanpa komplikasi + pengobatan klamidiosis

Tabel 12. Pengobatan bayi dengan konjungtivitis neonatorum


Pengobatan konjungitivitis Pengobatan konjungtivitis
gonore klamidia
Seftriakson 50-100 mg/kgBB, Sirop eritromisin basa 50
injeksi intramuskular dosis mg/kgBB/hari per oral 4 kali
tunggal sehari, selama 14 hari
ATAU ATAU
Kanamisin 25 mg/kgBB Trimetropin-sulfanetoksasol
(maksimal 75 mg), injeksi 40-200 mg, per oral 2 kali
intramuskular, dosis tunggal sehari selama 14 hari
ATAU

Tabel 13. Pengobatan ibu dengan bayi yang menderita konjungtivitis neonatorum
Pengobatan servisitis gonore Pengobatan servisitis non-gonore
Sefiksim, 400 mg, dosis tunggal per oral Azitromisin 1 g dosiss tunggal, per oral
ATAU ATAU
Levofloksasin* 500 mg, dosis tunggal per oral Doksisiklin* 2x 100 mg/hari, per oral, 7
hari
Pilihan pengobatan lain
Kanamisin 2 g, injeksi IM dosis tunggal Eritromisin 4x500 mg/hari, per oral 7
ATAU hari
Tiamfenikol 3,5 g, per oral dosis tunggal
ATAU
Seftriakson 250 mg, injeksi IM dosis tunggal
Tidak boleh diberikan kepada ibu menyususi, IM= intramuscular
8. BENJOLAN (VEGETASI) PADA GENITALIA
 Pasien dengan keluhan BENJOLAN DI GENITALIA DAN ANUS
 Lakukan anamenesis dan pemeriksaan fisis daerah genitalia dan anus
 Bila ada benjolan verukosa (vegetasi)  obati sebagai KUTIL KELAMIN

Tabel 14. Beberapa cara pengobatan kutil kelamin


Pengobatan dengan bahan Pengobatan dengan bahan fisik
kimia
Tingtura podofilin 10-25% Dapat dipilih salah satu cara dibawah ini :
lindungi bagian yang sehat  Krioterapi dengan nitrogen cair
dengan vaselin album.  Krioterapi dengan co2 padat
Kemudian dicuci setelah 4 jam  Bedah listrik/elektrokauterisasi
ATAU  Pembedahan (bedah scalpel)
Larutan trichloroacetic acid
(TCA) 80-90%
ATAU
Podofiloktosin 0,5%

9. PROKTATITIS AKIBAT IMS


 Pasien dengan DUH TUBUH anus dan/atau TENESMUS
 Lakukan anamnesis (tanya faktor risiko), pemeriksaan fisis, dengan/tanpa ANOSKOPI
 Jika tampak duh tubuh anus/rektim  obati sekaligus sebagai PROKTATITIS
GONOKOKUS dan KLAMIDIOSIS
 Jika tidak tampak duh, namun tampak ulkus di anus/rectum  obati sebagai
PROKTATITIS HSV dan SIFILIS

Tabel 15. Patogen IMS penyebab tersering proktitis beserta gejala


Organisme Keluhan dan gejala
N. gonorrhoeae Umumnya asimptomatik, pruritus daerah anus,
konstipasi, duh tubuh anus mukopurulen
dengan/tanpa perdarahan, nyeri daerah anus dan
tenesmus
C. trachomatis Umumnya asimptomatik, pruritus daerah anus, duh
( Serovar non-LVG) tubuh mukoid, nyeri daerah perianus
C. trachomatis Keluhan sistemik (demam dan malaise, duh tubuh
( serovar LGV) anus purulent seringkali disertai bercak darah, nyeri
hebat, tenesmus, konstipasi
T. pallidum Ulkus daerah anorektum, umumnya asimtomatik,
dapat pula rasa nyeri atau tidak nyaman, gatal,
perdarahan, duh tubuh anus dan tenesmus
Herpes simplex virus Lesi vesikel, nyeri hebat, tenesmus, duh tubuh anus,
gejala viremia misalnya demam dan limfedenopati
Tabel 16. Pengobatan proktatitis akibat IMS
N. gonorrhoeae C. trachomatis T.pallidum Herpes simplex virus
Sefiksim 400 mg, Azitromisin 1 g, Benzatin benzilpenisilin Asiklovir, 5x 200
dosis tunggal, dosis tunggal, per 2,4 jura IU, dosis mg/hari per oral, selama
peroral oral tunggal, injeksi 7 hari,
ATAU ATAU intramuskular ATAU
ATAU
Levofloksasin* 500 Doksisiklin*, per Penisilin-prokain injeksi Asiklovir 3x400
mg, dosis tunggal, oral, 7 hari IM 600.000 U/hari mg/hari selama 7 hari
per oral selama 10 hari ATAU
Atau
Seftriakson 250 mg, Valasiklovir, 2x500
injeksi IM, dosis mg/hari. Per oral,
tunggal selama 7 hari

Anda mungkin juga menyukai