HARI : Senin
TANGGAL : 25 Januari 2021
ACARA : Presentasi Kasus
JUDUL KASUS : Salphingitis
NAMA MAHASISWA: Welhelmina Bendelina Lobo (112019080) & Agus Cahyadi
(112019136)
PEMBIMBING : dr. Seindy Glamour, Sp. OG
RINGKASAN :
Salphingitis merupakan peradangan pada tuba falopi yang juga merupakan salah satu
bahagian dari pada penyakit radang panggul atau dengan nama lain pelvic inflamatory
disease (PID)PID ini terdiri dari peradangan pada uterus, tuba fallopii (Salpinx) atau ovarium
atau jaringan adhexa sekitarnya.Salpingitis juga merupakan faktor resiko yang penting
terjadinya infertilitas dan kehamilan etopik. PID merupakan inflamasi pada panggul
dikarenakan infeksi pada traktus genital atas yang seringkali melibatkan uterus dan jaringan
adhedsa. Pelvic inflammatory disease (PID) bisa terdiir dari endometritis, salpingitis,
parametritis, oophoritis, tuboovarian abscess dan atau pelvic peritonitis. Salpingitis adalah
radang pada tuba falopii yang dikarena paling sering oleh IMS pada wanita usia reproduktif
(16-35 tahun) yang diagnosa ditegakkan dengan bukti visual setelah diagnosa PID.
Etiologi dari salphingitis adalah bakteri penyebab IMS, bakteri anaerobik di vagina,
bakteri lain dan infeksi polimikrobial. Beberapa faktor risiko salphingitis: banyak pasangan
seksual, riwayat IMS sebelumnya, usia muda, terminasi kehamilan, riwayat tindakan pada
uterus.
Rekomendasi A
14 hari.
Rekomendasi B
Rekomendasi C
Rekomendasi A
i.v. doxycycline 100 mg 2 kali sehari (oral doxycycline bisa digunakan jika
ditoleransi) diikuti
Rekomendasi B
3. Terapi Alternatif
Rekomendasi A
Ofloxacin i.v. 400 mg 2 kali sehari ditambah i.v. metronidazole 500 mg 3 kali
sehari selama 14 hari atau