2nd: Nistatin
Valvuginolis Candidiasis : Sediaan ovula
dipilih karena diperuntukan untuk infeksi lokal.
Kandidiasis oral pada rongga mulut Salep
Mikonazol
Infeksi sistemik jamur : Inj Flukonazol,
amfoterisin B (KI pada pasien ginjal)
VAGINASIS Vaginosis Metronidazol 500mg for 7 hari
Metronidazol Gel 0,75% full aplikator for 5
hari
Clindamicin cream 2% full aplikator for 7
Hari
Keluar di Kasus UKAI 2021 (Kasus Gonore)
Seorang di diagnosa gonore sudah di terapi dg amoksisilin dan sefadroxil dan ternyatapasien
alergi, rekomendasi terapi yg anda sarankan adalah?
A. Azitromisin B. Gentamisin C. Sefixim D. Seftazidim E. Tetrasiklin
CATATAN KECIL
TALAKSANAAN GONORRHEA (Sering keluar di kasus UKAI).
Lini Pertama
Ceftriaxone 250mg, IM, dosis tunggal dan azithromycin 1g, PO, dosis tunggal
Alternatif pengobatan
Cefixime 400mg, PO, dosis tunggal dan Doxycycline 2x100 mg, PO, 7 hari atau
Cefixime 400 mg, PO, dosis tunggal dan Kanamisin 2g, IM, dosis tunggal
Pada fasilitas layanan kesehatan primer seperti puskesmas, diberikan pilihan pengobatan
kombipak, yang terdiri dari cefixime 400mg dan azithromycin 1g. Walau demikian, akibat
peningkatan kasus gonorrhea multidrug-resistance secara persisten, saat ini pilihan utama
regimen pengobatan yang direkomendasikan adalah pemberian obat seftriakson secara
injeksi dan azitromisin per oral dosis tunggal.
Lini Pertama : Azithromycin 1g per oral dosis tunggal sehari sekali (7 hari), Doxycycline
100mg per oral dua kali sehari (7 hari).
Sebagai alternatif : Erithromycin 500 mg per oral empat kali sehari (7 hari), Ofloxacin 200-
400mg per oral dua kali sehari (7 hari), Tetracycline 500mg per oral empat kali (7hari).
Sifilis yang disebabkan Treponema pallidum (T. pallidum) merupakan salah satu IMS (infeksi
menular seksual) yang menimbulkan kondisi cukup parah misalnya infeksi otak (neurosifilis),
kecacatan tubuh (guma). Pada populasi ibu hamil yang terinfeksi sifilis, bila tidak diobati
dengan adekuat, akan menyebabkan 67% kehamilan berakhir dengan abortus, lahir mati, atau
infeksi neonatus (sifilis kongenital).
KASUS UKAI
e. Serum antitetanus
Vaksin apa yang disimpan dalam Pembahaan :
freezer? (Keluar di kasus UKAI Vaksin polio (OPV) : -15o sampai -25o C (2
2021). tahun)
a. OPV
b. BCG
c. Hib
d. Hepatitis
e. PCV
Seorang wanita umur 31 tahun didiagnosa oleh dokter terinfeksi toksoplasmosis. Pasien
mengatakan sedang hamil 7 bulan. Terapi yang tepat untuk kondisi pasien tersebut adalah?
a. Metronidazole
b. Ampicillin+Sulbactam
c. Spiramisin
d. Pirimetamin
e. Doksisiklin
PEMBAHASAN :
Trimester 1 : Spiramycin
Trimester 2, 3 : Pirimetamine
Ibu hamil 1 bulan, diketahui hasil laboratorium positif terinfeksi toksoplasmosis, namun janin
belom terinfeksi. Terapi yang tepat untuk kondisi pasien tersebut adalah?
a. Metronidazole
b. Ampicillin+Sulbactam
c. Spiramisin
d. Pirimetamin
e. Doksisiklin
JAWABAN :
HIV
Parameter yang harus dipanatau HIV adalah : Viral Load danCD4 meningkat.
CD4 merupakan sel imun yang berperan dalam perlindungan tubuh terhadap penyakit
sekaligus menjadi sel yang diserang oleh HIV. Viral load yang tinggi dapat berimplikasi
pada CD4 yang rendah.
Beberapa infeksi oportunistik pada ODHA dapat dicegah dengan pemberian pengobatan
profilaksis. Terdapat dua macam pengobatan pencegahan yaitu profilaksis primer dan
profilaksis sekunder.
1. Profilaksis primer adalah pemberian pengobatan pencegahan untuk mencegah suatu
infeksi yang belum pernah diderita.
2. Profilaksis sekunder adalah pemberian pengobatan pencegahan yang ditujukan untuk
mencegah berulangnya suatu infeksi yang pernah diderita sebelumnya.
Contoh kasus :
Seorang pasien penderita HIV dengan CD4 rendah, dokter bertanya kepada apoteker
terkait antibiotik yang diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi oppurtunistik yang lain
adalah? Kotrimoksazol
KASUS UKAI
pria yang positif menderita HIV- yang sesuai standar dapat menangkal virus yang kecil
AIDS. Wanita tersebut meminta saran termasuk virus HIV. Suatu publikasi di Inggris
kontrasepsi yang cocok dan cukup menyatakan bahwa efektivitas kondom terhadap virus
Pencegahan HIV pada bayi yg baru Pada tahun 1994 dapat dibuktikan bahwa pemberian obat
lahir atau Profilaksis anak HIV? tunggal zidovudine sejak kehamilan 14 minggu, selama
persalinan dan dilanjutkan 6 minggu kepada bayi dapat
(keluar di kasus UKAI 2021).
menurunkan transmisi vertikal sebanyak 2/ 3 kasus .
a. Efaviren
Akhir-akhir ini telah terbukti bahwa pemberian
b. Zidovudin profilaksis zidovudine dalam jangka waktu lebih singkat
c. Nevirapin cukup efektif asalkan bayi tidak diberikan ASI, oleh
d. Lamivudin karena obat tersebut tidak dapat mencegah transmisi
melalui ASI. Saat ini penelitian membuktikan bahwa
e. Entecavir
pemberian satu kali Nevirapine pada saat persalinan
kepada ibu dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian
satu kali pada bayi pada usia 48-72 jam setelah lahir
dapat menurunkan transmisi vertikal sebanyak 50% bila
dibandingkan dengan pemberian zidovudine oral waktu
intrapartum dan pada bayi selama satu minggu.
Kombinasi dua obat antiretroviral atau lebih ternyata
sangat mengurangi transmisi vertikal apalagi bila
dikombinasi dengan persalinan melalui seksio sesaria
serta tidak memberikan ASI. Efek samping penggunaan
antiretroviral ini masih dalam penelitian.
Obat HIV? Pelajari obat HIV diatas (keluar di kasus UKAI 2021).
Pasien sudah di terapi TB selama 1 bulan, kemudian di diagnosa HIV dgnCD4 >100,
kapan pemberian terapi HIV? (keluar di kasus UKAI 2021).
Pembahasan :
Terapi Spesifik :
Banyak obat anti-virus yang telah dicoba untuk mengobati Hepatitis B tapi belum ada yang
memuaskan. Pada waktu ini yang dianggap paling baik hasilnya adalah interferon dan
lamivudin.
1. Interferon diberikan secara intensif, 3 kali seminggu. Minimal 4-6 bulan lamanya. Hasilnya
masih kurang memuaskan, hanya 40-50 % berhasil. Efek sampingnya mengganggu dan
harganya sangat mahal. Ada jenis interferon kerja panjang yaitu Peggylated Interferon yang
diberikan cukup 1 x seminggu (obat ini diperkirakan masuk ke Indonesia tahun 2002).
2. Lamivudin diberikan per oral, efek sampingnya sedikit. Diberikan bersama dengan
interferon atau tersendiri.
Status Hepatitis B kronik ditentukan dengan memeriksa tandatanda berikut ini. Antara lain
dapat dibedakan antara keadaan replikasi aktif dan nonreplikasi seperti di bawah ini :