Anda di halaman 1dari 6

Asuhan pada Bayi Baru Lahir Resiko Tinggi dan Pelaksanaannya

1. Penatalaksanaan
a. Letakkan bayi dalam ruangan sejuk dengan suhu 25-
28C.
b. Lepaskan Sebagian atau seluruh pakaian bayi selama 10
menit.
c. Berikan cairan dekstrose : NaCl = 1: 4 secara intravena
sampai dehidrasi teratasi
d. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya. Bila bayi tidak
dapat menyusui, beri ASI panas dengan salah satu
alternative cara pemberian minum
e. Bila suhu tubuh bayi lebih dari 39C, berikan kompres
dengan air biasa.
f. Ukur glukosa darah, jika glukosa darah kurang dari
45mg/dl (2,6 mmol/l), atasi glukosa darah yang rendah .

A. Hipoglikemia
1. Pengertian
Hipoglikemia merupakan keadaan kadar glukosa dafrah
yang rendah. Normalnya kadar glukosa darah pada bayi
adalah >45mg/dL sedangkan pada dewasa adalah
<200mg/dL. Hipoglikemia neonatus adalah keadaan kadar
glukosa yang rendah setelah lahir (Wang & Wang, 2022).
2. Etiologi
a. Hipernsulinemia
Pada bayi, keadaan ini terjadi karena defek genetik
yang dapat menyebabkan aktivasi reseptor
sulfonylurea akibat dari sekresi insulin yang menetap.
Bayi yang lahir dari ibu penderita diabetes memiliki
kadar insulin yang tinggi setelah lahir karena tingginya
paparan glukosa in utero yang diakibatkan kurangnya
control kadar glukosa selama kehamilannya. Keadaan
ini dapat menyebabkan terjadinya hyperinsulinemia
pada bayi.
b. Defek pada pelepasan glukosa (siklus krebs)

Yuliandary Yunus | 1
Asuhan pada Bayi Baru Lahir Resiko Tinggi dan Pelaksanaannya

Kelainan ini jarang terjadi. Biasanya apabila terjadi


akibat proses pembentukan ATP dari oksidasi glukosa
yang terganggu.
c. Defek pada produksi energi alternatif
Kelainan ini dapat mengganggu penggunaan lemak
sebagai energi, sehingga tubuh sangat tergantung pada
glukosa.
d. Sepsis atau penyakit dengan hipermetabolik termasuk
hipertiroid .
3. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis dari hipoglikemia yaitu pertama
meliputi gejala yang berkaitan dengan aktivasi system
saraf autonomy dan pelepasan epinefrin yang disertasi
dengan penurunan kadar glukosa. Kedua meliputi gejala
yang disebabkan karena penurunan penggunaan glukosa
otak yang disertasi dengan hipoglikemia yang lama. Pada
neonates biasanya gejala disertai sianosis, apnea,
hipotermia, hypotonia dan kejang-kejang (Kabera, 2022).
4. Penatalaksanaan
a. Memantau kadar glukosa darah
Pada semua neonatus beresiko tinggi:
a) Pada saat lahir
b) 20 menit kemudian setelah lahir
c) Setiap 2-4 jam selama 48 jam sampai pemberian
minum berjalan baik dan kadar glukosa menjadi
normal.
b. Pencegahan hipoglikemia
a) Menghindari faktor risiko yang dapat dicegah
seperti hipotermia.
b) Apabila bayi tidak memungkinkan untuk
menyusui maka dengan pemberian minum
menggunakan sonde dalam waktu 1-3 jam setelah
lahir.
c) Neonatus dengan risiko tinggi dipantau kadar
glukosa serta asupannya dan dilakukan tiga kali

Yuliandary Yunus | 2
Asuhan pada Bayi Baru Lahir Resiko Tinggi dan Pelaksanaannya

pengukuran hasilnya normal sebelum pemberian


minum diatas 45mg/dL.

B. Tetanus neonatorum
1. Pengertian
Tetanus neonatorum adalah penyakit infeksi yang
terjadi melalui luka irisan pada umbilicus saat
persalinan akibat masuknya spora Clostridium tetani
yang berasal dari alat-alat persalinan yang kurang
bersih dengan masa inkubasi antara 3-10 hari (Kanu
et al., 2022).
2. Etiologi
Penyakit tetanus neonaotrum adalah penyakit tetanus
yang sering terjadi pada neonatus (bayi berusia
kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh Clostridium
tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin/racun
dan menyerang system saraf pusat. Clostridium tetani
adalah kuman yang berbentuk batang, lurus, langsing
berukuran Panjang 2-5 mikron dan lebar 0,4-0,5
mikron bersifat gram positif dan tidak berkapsul,
membentuk spora, bersifat obligat anaerob dan
mudah tumbuh pada nutrient media yang biasa.
Kuman ini membentuk eksotoksin yang disebut
tetanospasmin, suatu neuro toksin yang kuat (Kabera,
2022).
Clostridium tetani berkembang cepat pada jaringan
yang rusak (luka) dan dalam suansana anaerob basil
tetanus berubah dari bentuk spora ke dalam bentuk
vegetatif. Pada keadaan itu, Clostridium tetani

Yuliandary Yunus | 3
Asuhan pada Bayi Baru Lahir Resiko Tinggi dan Pelaksanaannya

mengeluarkan eksotoksin yang menyebabkan


penyakit tetanus. Pada waktu Clostridium tetani
dalam bentuk vegetatif makan akan sangat sensitif
terhadap panas dan beberapa antibiotik dan tidak
dapat bertahan karena adanya oksigen. Sebaiknya
dalam bentuk spora sangat resisten pada keadaan
panas dan antiseptik biasa. Spora ini dapat hidup pada
pemaanasan autoklaf 121C selama 10-15 menit dan
relative resisten terhadap phenol dan bahan-bahan
kimia lain.
3. Manifestasi Klinis
Tetanus Neonatorum (tetanus pada bayi baru lahir)
umumnya terjadi pada bayi yang dilahirkan dalam
kondisi tidak higienis, terutama jika tali pusar
terinfeksi atau lahir dari ibu yang tidak/ belum di
vaksinasi secara lengkap.
Gejala tetanus neonatorum pada bayi terjadi 3-10
hari setelah dilahirkan :
a. Bayi terus menangis
b. Bayi tidak mau menyusu
c. Demam
d. Daerah tali pusat tampak kotor dan merah
meradang
e. Otot kaku bahkan kejang
4. Penatalaksanaan
a. Pasang infus, beri cairan rumatan. Berikan
diazepam 10 mg/kgBB/hari IV dalam 24 jam atau
bolus IV setiap 3 jam (0.5 mL per kali
pemberian), maksimum 40 mg/kgBB/hari.
b. Bila kesulitan memasang infus, berikan diazepam
melalui rektum.

Yuliandary Yunus | 4
Asuhan pada Bayi Baru Lahir Resiko Tinggi dan Pelaksanaannya

c. Jika frekuensi napas < 20 kali/menit, hentikan


diazepam (meskipun bayi masih mengalami
spasme).
d. Jika bayi mengalami henti napas selama spasme
atau sianosis sentral setelah spasme, berikan
oksigen dengan kecepatan aliran sedang.
e. Jika belum bernapas spontan lakukan resusitasi
neonatus dan jika belum berhasil rujuk pasien ke
rumah sakit yang mempunyai fasilitas NICU.
f. Jika ada, beri human tetanus immunoglobulin 500
IU secara intramuskular (IM) atau tetanus
antitoksin 5000 IU secara IM.
g. Berikan Tetanus Toksoid 0.5 mL (IM) pada
tempat yang berbeda dengan tempat pemberian
antitoksin.
h. Berikan Penisilin prokain 50.000 IU/kgBB/hari
(IM) dosis tunggal atau Metronidazol IV selama
10 hari.
i. Jika terjadi kemerahan atau pembengkakan pada
kulit sekitar pangkal tali pusat, atau keluar nanah
dari permukaan tali pusat, atau bau busuk dari
area tali pusat, berikan rawat luka tali pusat
dengan obat-obatan standar (Treiber et al., 2020).

Yuliandary Yunus | 5
Asuhan pada Bayi Baru Lahir Resiko Tinggi dan Pelaksanaannya

Tentang Penulis

B. Achmad Flfatih Ekbfah., lahir di India, Kab Nagoyaho,


Sarkuh 16 Mei 2002. Jenjang Pendidikan S1
Foto Anda ditempuh di Universitas New Delhi, Kota India
lulus tahun 2022. Pendidikan S2 Sastra India, lulus
tahun 2010 di Universitas Margeshy dan S3 Ilmu
Sastra Klasik di Universitas Harvard 2017. Saat ini
menjabat sebagai Dekan Fakultas Sastra di
Universitas Cambridge. Beberapa buku yang sudah di
terbitkan…

(Silahkan ubah dan kembangkan biodata narasi Anda di sini


dengan isi sesuai yang diinginkan dengan mencantumkan
email dan nomor HP/WA di bagian akhir).

Yuliandary Yunus | 6

Anda mungkin juga menyukai