Kelas X MIPA 6
Kelompok 1
Hadi Herdianyah
Iftitah Alfath Ramadhani
Khoerunnisa
Mellyan Wahda Hestiana
Rizza Dwi Rahmani Muizzu
Tujuan :
Dasar Teori
BRYOPHYTA (LUMUT)
Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut dengan tinggi 1-10 cm ( 0.4-4 inchi), meskipun
beberapa jenis adalah banyak lebih besar. Mereka biasanya tumbuh berdekatan bersama-sama
di dalam keset / dasar, perdu atau di tempat rindang. Mereka tidak mempunyai bunga atau
biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Pada lumut tertentu
menghasilkan capsule spora yang nampak seperti paruh yang dilahirkan pada tangkai tipis.
Ada kira-kira 10,000 jenis lumut digolongkan pada Bryophyta. Sekarang ini lain, dua
kelompok Bryophyta adalah ditempatkan dalam divis tersendiri.Tumbuhan Bryophyta
merupakan tumbuhan yang paling primitive yang tidak memiliki akar sesungguhnya, batang,
atau tangkai. Mereka ada sejak lima ratus juta tahun.Bryophyta merupakan tumbuhan kecil,
herbaceous yang tumbuh tertutup, selalu berkumpul menjadi alas bebatuan, tanah, ataupun
menjadi epifit pada batang dan cabang tanaman.
PTERIDOPHYTA (PAKU)
SERMATOPHYTA (BERBIJI)
Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau
tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak
terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau
Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak
terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-
daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo misalnya, "pêntil"nya (yaitu bijinya)
sejak dari "kroto" hingga melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak
pada runjungnya.
Nama Angiospermae diambil dari penggabungan dua kata bahasa Yunani Kuno: αγγειον
(aggeion, "penyangga" atau "pelindung") dan σπερμα (sperma, bentuk jamak untuk "biji")
yang diperkenalkan oleh Paul Hermann pada tahun 1690. Dalam sebagian besar sistem
taksonomi modern, kelompok ini sekarang menempati takson sebagai divisio. Namun
demikian, Sistem klasifikasi APG II dan pelanjutnya, Sistem klasifikasi APG III, yang
berdasarkan pengelompokan filogeni versi APG, tumbuhan berbunga ditempatkan dalam
suatu klad yang tidak menempati suatu takson dan dinamakan angiosperms.
A.Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan lumut
Lup
Mikroskop Cahaya
Kaca objek
Alat tulis
Kamera
Cara Kerja
Hasil Pengamatan
Tumbuhan paku
Lup
Mikroskop Cahaya
Kaca objek
Alat tulis
Kamera
Cara Kerja
Hasil Pengamatan
C. Spermatophyta (Tumbuhan Biji)
Tumbuhan berbiji
Alat tulis
Kamera
Cara Kerja
Hasil pengamatan
No Jenis Tumbuhan Ciri-ciri Tumbuhan
1. Pinus Daun: Tebal berbentuk Akar: Tunggang
jarum
Batang: Membesar Alat reproduksi:
Storibilus
2. Mangga Daun: Menyirip Batang: Tegak lurus,
bercabang
Akar: Tunggang Bunga: Kelipatan
4,5,dll.
Buah: Berdaging tebal
Biji: Ditutupi oleh
daun buah
Kesimpulan:
A. Dapat mengamati struktur tumbuhan lumut.
B. Dapat mengamati struktur tumbuhan paku.
C. Dapat membandingkan struktur dan metagenesis tumbuhan lumut dan tumbuhan paku.
D. Dapat mengenal contoh-contoh tumbuhan spermatopyhta.
E. Dapat mengamati ciri-ciri akar, batang, daun, bunga, dan biji tumbuhan spermatopyhta.
F. Dapat mengenal reproduksi tumbuhan spermatopyhta.
G. Dapat mengklasifikasi tumbuhan spermatopyhta.
Lampiran