Anda di halaman 1dari 186

LAM-PTKES

AKREDITASI PROGRAM STUDI BARU


PROGRAM SARJANA GIZI

BUKU III
INSTRUMEN AKREDITASI

LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN


JAKARTA 2018

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 1
DAFTAR ISI

Halaman

KRITERIA 1 TATA PAMONG DAN KERJASAMA 5

KRITERIA 2 MAHASISWA 9

KRITERIA 3 SUMBER DAYA MANUSIA 11

KRITERIA 4 KEUANGAN, SARANA DAN PRASARANA 15

KRITERIA 5 PENDIDIKAN 22

DAFTAR LAMPIRAN 30

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 2
IDENTITAS PROGRAM STUDI YANG DIUSULKAN*)

Program Studi (PS) : Gizi

Nomenklatur :

Jurusan/Departemen :

Fakultas : I lmu-I lmu Kesehatan

Perguruan Tinggi : Unive rsita s S u la we si Ba ra t

Status Akreditasi PT : Terakreditasi/Belum Terakreditasi (coret yang tidak


perlu)

Peringkat/Tahun SK :

Nomor SK Akreditasi **) :

Alamat Program Studi : Jl.Sultan Hasanuddin, Tande Timur, Majene, Sulawesi


Barat

No. Telepon PS :

No. Faksimili PS :

Homepage dan e-mail PS : fik.unsulbar@gmail.com

*) Identitas program studi wajib diisi dengan lengkap


**) Bukti dilampirkan

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 3
IDENTITAS PENGISI USULAN PROGRAM STUDI BARU *)

Nama : Diesna Sari, S.Gz., M.Kes

Tanggal Pengisian : - -
Tanda Tangan :

Nama : Resti Kusumarini, S.Gz., M.Kes

Tanggal Pengisian : - -
Tanda Tangan :

Nama : Muhammad Faisal, S.Gz., M.Kes

Tanggal Pengisian : - -
Tanda Tangan :

Nama : Fadhilah, S.Gz., M.Kes

Tanggal Pengisian : - -
Tanda Tangan :

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 4
IDENTITAS PENGISI USULAN PROGRAM STUDI BARU

Nama : Fitriani Kasim, SKM., M.Kes

Tanggal Pengisian : - -
Tanda Tangan :

Nama : A. Ade Ula Saswini, SKM., M.Kes

Tanggal Pengisian : - -
Tanda Tangan :

Nama : Mustamir Kamaruddin, S.Gz., M.Kes

Tanggal Pengisian : - -
Tanda Tangan :

Nama : Supyati, SKM., M.Kes

Tanggal Pengisian : - -
Tanda Tangan :

*) Identititas pengisi wajib diisi – usulan tanpa identitas tidak akan dievaluasi

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 5
KRITERIA 1 TATA PAMONG DAN KERJASAMA

1.1 Justifikasi Pembukaan Program Studi

Jelaskan justifikasi pembukaan program studi yang diusulkan, mencakup aspek:


1. Urgensi penyelenggaraan (kebutuhan tenaga kerja nasional, regional, dan
internasional)
2. Keunggulan keilmuan program studi yang diusulkan dibandingkan dengan
keilmuan prodi sejenis yang sudah ada pada perguruan tinggi lain (nasional dan
internasional); dan
3. Manfaat prodi untuk institusi, masyarakat dan bangsa.
Uraian wajib didukung dengan data kuantitatif yang cukup jelas disertai keterangan
sumber.
1.1.1. Urgensi penyelenggaraan Program Studi Gizi Mengenai Kebutuhan Tenaga
kerja
Menurut PERMENKES No 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
tenaga gizi merupakan salah satu dari 9 tenaga yang harus ada di setiap
Puskesmas, yaitu minimal 1 orang di Puskesmas non rawat inap dan minimal 2
orang di Puskesmas rawat inap.
Berdasarkan data BPPSDM, 31 Desember 2016, jumlah Puskesmas yang ada di
Indonesia sebanyak 9.756 dengan tenaga gizi 9.331. Seharusnya standar tenaga
gizi yang harus dipenuhi adalah 13.152. Data yang diperoleh BPPSDM
menemukan maldistribusi ketenagakerjaan sebanyak 2.169, sehingga Indonesia
mengalami kekurangan tenaga gizi sebanyak 5.990,
Berikut ini gambaran mengenai kondisi tenaga gizi yang ada di Sulawesi Barat
Tabel 1.1. Jumlah Tenaga Gizi yang ada di Puskesmas Sulawesi Barat Tahun
2016
Unit Kerja Jumlah Puskesmas Jumlah Tenaga Gizi
Majene 11 9
Polman 20 18
Mamasa 17 20
Mamuju 22 15
Mamuju Utara 14 9
Mamuju Tengah 10 13
Total 94 84
Sumber : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan, 31 Desember 2016

Jumlah Puskesmas yang ada di Sulawesi Barat sebanyak 94 dengan tenaga gizi
84, sebanyak 45 Puskesmas rawat inap dan 49 Puskesmas non rawat inap.
Merujuk pada PERMENKES No 75 Tahun 2014 maka jumlah tenaga gizi yang ada
di Sulawesi Barat seharusnya minimal 139. Hal ini memberikan gambaran bahwa
tenaga gizi yang ada di Sulawesi Barat masih belum mencukupi sehingga
pembukaan Prodi Gizi di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 6
1.1.2. Keunggulan keilmuan program studi yang diusulkan dibandingkan dengan
keilmuan prodi sejenis yang sudah ada pada perguruan tinggi lain
Ada lima poin utama yang menjadi keunggulan dalam bidang ilmu gizi
berdasarkan kesepakatan nasional yang dituangkan dalam Buku Naskah
Akademik Sistem Pendidikan Tenaga Gizi yaitu :
1. Gizi dan Infeksi
Sistem imunitas seseorang secara terus menerus akan melawan
mikroorganisme. Apabila system imun seseorang lemah, maka seseorang akan
menderita sakit. Keadaan tubuh yang terpapar mikroorganisme sehingga
menunjukkan gejala-gejala seperti demam, diare, pusing, muntah disebut
dengan infeksi. Tubuh yang memiliki status gizi yang baik akan memiliki sistem
imun yang baik,sehingga tidak menyebabkan sakit. Penyakit infeksi yang
berkaitan dengan status gizi kurang adalah ; diare, infeksi pernafasan, campak
, TBC dan HIV.
2. Perkembangan Ilmu Gizi Menghadapi Beban Ganda Masalah Gizi
Adanya beban ganda masalah gizi ditengarai dengan masih tingginya akan
kekurangan gizi seperti berat badan rendah dan pendek dibarengi dengan
meningkatnya prevalensi kegemukan pada wanita dewasa dan anak. Ilmu gizi
yang akan diajarkan didalam program studi gizi ini dapat menjawab tantangan
tersebut melalui Tridarma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, sehingga masalah kekurangan dan kelebihan
gizi dapat diatasi.
3. Nutrigenomik
Peranan gizi dan komponen pangan yang aktif secara biologis terhadap
ekspresigen adalah fokus dari bidang gizi yang disebut Nutritional Genomics.
Nutrigenomik berpusat pada hubungan antara zat-zat gizi dan ekspresi gen
dengan menggunakan teknologi. Peranan gen didalam fungsi fisiologis adalah
dasar sehingga harus diintegrasikan kedalam mengatur dan mencegah
penyakit sehingga orang akan meraih potensi kesehatan optimal. Aplikasi
nutrigenomik dalam konseling gizi dimasa yang akan datang perlu
memperhatikan keunikan genetik secara individu (personalize nutrition).
4. Pengembangan Produk Pangan
Perkembangan teknologi telah banyak membantu pengembangan Ilmu Gizi
dalam segala aspek yang meliputi bidang pendidikan, bidang penelitian dan
pelaksanaan program atau pelayanan gizi secara keseluruhan. Pengembangan
produk pangan merupakan suatu upaya didalam mengatasi masalah gizi
melalui pendekatan pangan (Food Base Approach). Didalam memformulasikan
suatu produk pangan perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi mutu
gizi pangan, antara lain adanya interaksi pada jenis pangan tertentu,teknologi
pengolahan, lingkungan, keadaan fisiologis tubuh dan cara mengonsumsinya.
5. Pengembangan Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
Pelayanan gizi di rumah sakit terdiri dari a) penyelenggaraan makanan, b)
asuhan gizi di ruang rawat inap, c) asuhan gizi rawat jalan, dan d) penelitian
dan pengembangan gizi terapan. PAGT adalah suatu metode pemecahan
masalah yang sistematik dibidang gizi. PAGT dibuat agar para Ahli Gizi
(Dietetic Professional) mampu berpikir kritis dan membuat keputusan yang
tepat terkait dengan masalah gizi pada pasien untuk menyediakan pelayanan
gizi yang aman, efektif dan berkualitas tinggi.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 7
Tabel 1.1.2 Mata Kuliah Yang Tidak Terdapat Pada Program Studi Keperawatan dan Pertanian
No Gizi Keperawatan Pertanian
1 Dasar Komunikasi Ada Ada
2 Psikologi Perkembangan Manusia
3 Anatomi Ada
4 Antropologi Sosial Ada
5 Fisiologi Ada
6 Biokimia Ada
7 Dasar Manajemen Ada
8 Pengantar Ekonomi Ada
9 Dasar-dasar Ilmu Gizi Ada
10 Statistik Deskriptif
11 Dasar-dasar epidemiologi Ada
12 Manajemen Teknologi Informasi Ada Ada
13 Analisis Bahan Pangan Ada
14 Patofisiologi Penyakit I & II Ada
15 Metabolisme zat Gizi Ada
16 Filsafat Ilmu Pengetahuan Ada Ada
17 Sistem Pelayanan Kesehatan Ada
18 Ekologi Pangan dan Gizi Ada
19 Kewirausahaan Bidang Gizi
20 Farmakologi Gizi
21 Mikrobiologi Pangan Ada
22 Dasar Kuliner
23 Gizi Kesmas
24 Biostatistik Ada Ada
25 Gizi Daur Hidup I & II
26 Penilaian Status Gizi Ada
27 Pengolahan & Pengawetan Makanan Ada
28 Dietetika I & II
29 Kulinari Lanjut
30 Ilmu Kepemimpinan Ada Ada
31 Penelitian kualitatif Ada Ada
32 Gizi dan Kebugaran
33 Etika Profesi Kesehatan Ada
34 Curren Issue Dietetika dan Kesehatan
35 Metodologi Penelitian Ada Ada
36 Biomolekuler Ada
37 PIEP Gizi
38 Epidemiologi Gizi
39 Gizi dan Kesehatan Global
40 Manajemen Pelayanan Makanan
41 Praktek konseling gizi
42 Generik kompetensi
43 Magang Food Service
44 Magang Dietetika
45 Magang Gizi Masyarkat
46 Perbedaan dalam persen 62.5% 68.8%
Ada dua bidang keilmuan yang menjadi bahan perbandingan dalam keunggulan
prodi gizi jika dibandingkan dengan keperawatan ada 62,5% mata kuliah yang
tidak ditemukan sedangkan pada pertanian sebanyak 68,8%. Mahasiswa Ilmu gizi
juga dibekali dengan ilmu dasar patofisiologi dan anatomi, selain itu juga mempelajari
berbagai jenis penyakit yang dikaitkan dengan ilmu mengenai interaksi makanan dengan
organ tubuh, obat-obatan, dan juga fitokimia, sehingga lulusan sarjana gizi bisa
menanggulangi berbagai penyakit yang berkaitan dengan gizi untuk dapat ditangani
melalui diet dan pemilihan makanan yang tepat. Selanjutnya pada ilmu pertanian sarjana
gizi dibekali dengan mata kuliah ilmu teknologi pangan, yang didalamnya membehas
mengenai cara membuat berbagai produk olahan dari berbagai bahan makanan dari
teknik paling sederhana hingga menggunakan alat-alat canggih. Untuk melengkapi
kemampuan sarjana gizi mereka mendapatkan ilmu wirausaha sekaligus aplikasi pada
berbagai mata kuliah lainnya. Dari mata kuliah kuliner, mereka dapat mengaplikasikan
ilmu mengolah berbagai masakan sederhana dan memodifikasinya menjadi masakan
yang bergizi dan memiliki nilai jual tinggi. Sehingga sarjana gizi tidak hanya bekerja pada
instansi pemerintah tetapi juga dapat menjadi enterprenership. Selanjutnya dalam mata
kuliah kewirausahaan gizi mahasiswa diberi pemahaman tentang bagaimana
mengelola respon industri terhadap masalah konsumen mengenai keamanan
pangan dan gizi. Oleh karena itu, lulusan gizi memiliki kemampuan mengenai ilmu
makanan untuk mengembangkan produk baru, desain kemasan serta
menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada konsumen. Dengan demikian
sarjana gizi tidak hanya menguasai ilmu gizi manusia tetapi juga harus menguasai
ilmu keperewatan seperti anatomi, fisiologi, patofisiologi penyakit, sedangkan
pada ilmu pertanian sarjana gizi juga menguasai bahan pangan, mikrobiologi
pangan, pengolahan dan pengawetan makanan, ekologi pangan dan gizi

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 9
1.1.3. Pembukaan Program Studi Gizi akan memberika manfaat bagi masyarakat,
institusi dan bangsa yang dijabarkan sebagai berikut:
Manfaat terhadap institusi
Mengacu pada data Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI, 2017 bahwa jumlah
Program Studi Diploma III POLTEKKES yang ada di Indonesia sebanyak 32,
sedangkan untuk Sulawesi Barat hanya ada 1. Universitas Sulawesi Barat
merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Sulawesi Barat
dengan jumlah Fakultas 9 dan 17 Program Studi. Pembukaan Program Studi Gizi
akan memperkaya jumlah dan pilihan lulusan SMA untuk melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi. Peserta didik Program Diploma III Poltekkes Gizi juga
dapat melanjutkan pendidikannya pada S1 gizi. Program Studi Gizi akan menjadi
pusat pengembangan, pengkajian Iptek, peningkatan kualitas pendidikan tenaga
kesehatan gizi dan menjadi wadah pengembangan kerja sama dengan institusi
pemerintah, swasta dan masyarakat
Manfaat terhadap masyarakat
Hasil pengukuran status gizi PSG yang dilakukan Kemenkes RI tahun 2016 pada
balita usia 0-23 bulan dengan indeks BB/U persentase gizi buruk sebesar 3.12%,
gizi kurang 11.76%, gizi baik 83.64%, dan gizi lebih 1.48%. Angka tersebut tidak
jauh berbeda dengan hasil PSG 2017, yaitu gizi buruk sebesar 3,50%, gizi kurang
11,30%, gizi baik 83.50% dan gizi lebih sebesar 1,60%. Provinsi dengan gizi buruk
dan kurang tertinggi tahun 2016 adalah Kalimantan Barat (6,59%) dan terendah
Bengkulu (0,88%). Sulawesi Barat berada pada urutan ke 9 (4,12%), dengan
persentase balita gizi baik 78,49% berada pada kerutan ke 29 dari 34 Provinsi.
Sedangkan di Sulawesi Barat persentase status gizi dengan indeks BB/U pada
balita 0-23 tahun 2016, gizi buruk 4.12%, gizi kurang 15.48%, gizi lebih 1.91%
sedangkan tahun 2017, gizi buruk 4.90% mengalami peningkatan sebesar 0.78%,
gizi kurang 16.20% terjadi peningkatan sebesar 0.72% dan gizi lebih 0.70% atau
turun sebesar 1.21%.
Paparan Data dan Informasi Kemenkes RI 2017 tersebut memperlihatkan bahwa
masih tingginya permasalahan gizi yang ada di Indonesia sehingga dengan
adanya Prodi Gizi di Universitas Sulawesi Barat akan menghasilkan tenaga gizi
yang mampu memberikan solusi dan mengatasi masalah-masalah gizi yang ada
dimasyarakat. Meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui
upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dengan kegiatan Pendidikan
Gizi Masyarakat Desa, Pelayanan Gizi Ibu dan Anak melalui POSYANDU
Manfaat terhadap bangsa
Dikutip dari Rakerkesnas 2017 Kemenkes RI Kepala Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM Kesehatan yang dilaksanakan di Jakarta, 27 Februari 2017
mengenai jumlah tenaga kesehatan gizi yang masih kurang, distribusi tidak merata
kualifikasi pendidikan dibawah DIII dan kualitas tenaga kesehatan belum
memadai, sehingga berdampak pada kekurangan tenaga dan maldistribusi serta
pelayanan kesehatan yang menjadi tidak optimal dan berkualitas.
Melalui Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat Proram Studi Gizi
menghasilkan lulusan S1 Gizi bukan hanya untuk memenuhi ketersediaan tenaga
gizi dan menangani masalah-masalah gizi tetapi juga menghasilkan lulusan yang
bergerak di bidang industri penyelenggaraan makanan dan minuman, sehingga
dapat menciptakan peluang kerja bagi masyarakat.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 10
Memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sarjana gizi mempunyai
kemampuan berbahasa Inggris dan menyusun serta mengolah menu Indonesian
foods juga Internasional foods seperti West Asian foods, South Asian foods.
Southeast Asian foods. Sarjana gizi tidak hanya bekerja pada instansi pemerintah
tetapi juga mampu bersaing dengan tenaga kesehatan di luar negeri.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 11
Lampirkan dokumen rencana strategis perguruan tinggi yang memuat rencana
pembukaan program studi yang diusulkan.
1.2 Sistem Tata Pamong

Sistem tata pamong berjalan secara efektif melalui mekanisme yang disepakati
bersama, serta dapat memelihara dan mengakomodasi semua unsur, fungsi, dan
peran dalam program studi. Tata pamong didukung dengan budaya organisasi
yang dicerminkan dengan ada dan tegaknya aturan, tatacara pemilihan pimpinan,
etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem penghargaan dan
sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan,
laboratorium, dan studio). Sistem tata pamong (input, proses, output dan outcome
serta lingkungan eksternal yang menjamin terlaksananya tata pamong yang baik)
harus diformulasikan, disosialisasikan, dilaksanakan, dipantau dan dievaluasi
melalui peraturan dan prosedur yang jelas.

1.2.1 Struktur Organisasi dan Tata Pamong

Gambarkan struktur organisasi dan jelaskan tata pamong termasuk informasi


akreditasi institusi dan program studi yang telah ada. Struktur organisasi perguruan
tinggi pengusul minimal terdiri atas unsur-unsur (1) penyusun kebijakan, (2)
pelaksana akademik, (3) pengawas dan penjaminan mutu, (4) penunjang akademik
atau sumber belajar, dan (5) pelaksana administrasi atau tata usaha.
Struktrur Organisasi Program Studi Gizi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat

Dekan

Unit Penjaminan Ketua Jurusan Prodi Gizi


Mutu

Unit Sekertaris Jurusan Prodi Gizi


Penunjang

Administrasi Umum Administrasi Akademik Administrasi Keuangan


dan Kemahasiswaan

Bidang
Bidang Penelitian Bidang
Kemahasiswaan
dan Pengabdian
dan Alumni Kurikulum
Masyarakat

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 12
Struktur organisasi Program Studi Gizi menggambarkan garis-garis koordinasi antara
Unit Penjaminan Mutu, Ketua Program Studi Gizi, Sekretaris Program Studi Gizi,
tenaga kependidikan serta unit penunjang (laboratorium, dan perpustakaan). Untuk
mendukung kelancaran kinerja pada Program Studi Gizi maka setiap unsur yang ada
dalam struktur organisasi mempunyai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) masing-masing
yang dijabarkan dalam SK Dekan sehingga setiap unsur mengetahui tugas pokok dan
tanggung jawabnya masing-masing.

Jelaskan tugas pokok dan fungsi masing-masing organ tersebut yang menjamin
penerapan tata pamong PT yang baik mencerminkan aspek kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggung jawab dan adil dalam tabel di bawah ini:

Nama Organ di PT
No Nama Generik Tugas Pokok dan Fungsi
Pengusul
1 Penyusun Dekan Dekan berada dibawah dan bertanggungjawab
Kebijakan langsung kepada Rektor, mempunyai tugas
memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta
pembinaan Civitas Akademik dan pelaksanaan
urusan Tata Usaha Fakultas untuk menyelenggarakan
tugas tersebut dekan mempunyai fungsi :
1. Menyusun & melaksanakan Rencana Strategis
yang hendak dicapai dalam masa jabatannya
2. Menyusun program kerja & anggaran tahunan
fakultas
3. Melaksanakan pengembangan pendidikan
sesuai kompetensinya
4. Menkoordinasikan dan memantau penelitian
untuk pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi & seni
5. Menkoordinasikan dan memantau kegiatan
pendidikan
6. Menkoordinasikan dan memantau kegiatan
pengabdian pada masyarakat
7. Melaksanakan pemantauan & evaluasi
pelaksanaan kerja sama dengan pihak lain
8. Melakukan pemantauan & evaluasi pelaksanaan
kerja sama sengan pihak lain.
9. Mengusulkan pemberian gelar Doktor
kehormatan bagi seseorang yang memenuhi
persyaratan sesuai peratuan yang berlaku
setelah mendapatkan pertimbangan senat
Fakultal
10. Melaksanakan urusan tata usaha
11. Melaksanakan pembinaan civitas akademik
12. Menyusun & menyampaikan laporan tahunan
kepada Rektor setelah mendapat penilaian senat
Fakultas.
2 Pelaksana Program Studi A. Ketua Program Studi
Akademik Terdiri atas 1. Menyusun kebijakan untuk mencapai visi
1. Ketua Prodi; program studi keperawatan.
2. Sekretaris 2. Menyusun Rencana Strategis, Rencana
Operasional & Rencana Anggaran Belanja serta
Prodi;
program kerja tahunan program studi
keperawatan.
3. Membina kinerja dosen dan tenaga
kependidikan dalam lingkungan prodi.
4. Mengusulkan daftar nama penasehat akademik
mahasiswa baru setiap awal tahun akademik
untuk ditetapkan oleh Dekan.
5. Membuat laporan akademik program studi
setiap semester.
6. Mengatur penyelenggaraan kegiatan orientasi
praktek di rumah sakit dan puskesmas.
7. Menyelenggarakan rapat-rapat dalam rangka
pelaksanaan kegiatan program studi termasuk
pertemuan CI.
8. Membuat usulan daftar nama pembimbing (SK
Pembimbing Institusi dan Lahan) dan diusulkan
kepada Dekan untuk ditetapkan.
9. Mempersiapkan & melaksanakan yudisium bagi
calon lulusan.
B. Sekretaris Program Studi
Membantu ketua program studi dalam hal :
1. Mengkoordinasikan kegiatan operasional
antara lain kesekretariatan, administrasi
akademik, sarana dan prasarana pendidikan,
kepegawaian, keuangan & kemahasiswaan.
2. Menyiapkan penerimaan mahasiswa baru.
3. Menyusun jadwal, sarana & prasarana
penggunaan skill lab.
4. Mengkoordinasikan, memonitor & menjaga
kelancaran seluruh kegiatan pendidikan.
5. Memberikan masukan kepada ketua prodi baik
diminta maupun tidak
6. Menyusun dan mengembangkan struktur
kurikulum akademik prodi
7. Menyusun tujuan pembelajaran dari masing-
masing mata kuliah
8. Menyusun isi dari masing-masing mata kuliah
9. Menyusun metode pembelajaran dan waktu
yang dibutuhkan oleh masing-masing mata
kuliah
10. Mengelola dan mengevaluasi nilai akademik
11. Membuat laporan PDPT untuk program studi &
disampaikan kepada Biro Administrasi
Akademik untuk diverifikasi
12. Menerbitkan surat ijin kegiatan orientasi
praktek mahasiswa.
13. Mengarsipkan absen pertemuan mahasiswa,
pertemuan CI, pembekalan, & praktek
mahasiswa setiap semester.
14. Menyiapkan dan mengarsipkan KRS
mahasiswa setiap semester
15. Menerbitkan KHS mahasiswa setiap semester
16. Menerbitkan lembar permintaan nilai, dan
masalah pengurusan nilai lainnya.
17. Membuat surat permohonan ijin orientasi
praktek, surat undangan pertemuan CI, surat
penyampaian libur, penarikan, dll surat yang
berkaitan dengan program studi.
18. Menyusun kegiatan pengembangan kurikulum
melalui penelitian, pelatihan & pendidikan
berkelanjutan.
19. Membuat surat yang sifatnya interen sesuai
dengan kebutuhan program studi.
20. Membuat surat peringatan I, II, & III kepada
mahasiswa bermasalah.
21. Mengarsipkan surat masuk untuk program
studi
22. Mengelola notulen rapat program studi.
23. Menyiapkan formulir pendaftaran wisuda &
pelepasan mahasiswa.
24. Menyiapkan pra yudisium & yudisium.
25. Mengarsipkan KRS mahasiswa
26. Menerima, menyiapkan, & membuat salinan
surat-surat masuk yang akan dibaca oleh
ketua.
27. Menerima & menyiapkan berkas yang akan
ditandatangi oleh ketua.
28. Mengelola agenda harian ketua dan
mengingatkan ketua prodi terhadap jadwal-
jadwal penting yang akan dilaksanakan.
29. Membuat surat tugas pembimbingan sesuai
SK Penetapan Pembimbing yang dibuat.
30. Melampirkan disposisi surat dan menyerahkan
ke bagian yang ditujukan sesuai dengan
lembar disposisi.
31. Membuat & menerima surat tugas dari
pembimbing sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
32. Membuat usulan pembayaran honor
transportasi pembimbingan berdasarkan surat
tugas yang diterima setiap bulannya.
33. Membuat arsip salinan surat masuk & keluar
dengan rapi.
34. Menyiapkan evaluasi tahunan mahasiswa.
35. Bertanggung jawab & melaporkan hasil
kerjanya kepada ketua prodi.
3 Pengawas dan Unit Penjaminan Untuk menjamin mutu program studi dilakukan
Penjaminan Mutu Mutu (UPM) beberapa kegiatan. Kegiatan penjaminan mutu yang
dilakukan meliputi monitoring, evaluasi & tindak
lanjutnya,beberapa prasyarat yang harus dipenuhi
agar pelaksanaan penjaminan mutu dapat mencapai
tujuan yaitu komitmen, perubahan paradigma, & sikap
mental para pelaku proses pendidikan tinggi, serta
pengorganisasian penjaminan mutu di prodi.
Mekanisme monitoring & penjaminan mutu dilakukan
melalui :
1. Memperbaiki dokumen-dokumen seperti kebijakan
akademik, standar akademik, peraturan akademik,
kompetisi lulusan & spesifikasi program studi.
2. Monitoring kehadiran dosen yang didokumentasi
di bagian perkuliahan.
3. Memperbaiki kurikulum program studi berdasarkan
kurikulum nasional (inti) & kurikulum institusional
(lokal) dengan berdasarkan dengan ketentuan
yang berlaku.
4. Monitoring tingkat kehadiran mahasiswa dalam
proses belajar mengajar di kelas. Mahasiswa yang
tingkat kehadirannya kurang dari 75% tidak
diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester
(UAS).
5. Monitoring kualitas program studi dilakukan
rnelaluikuesioner,diskusidosen pengasuh mata
kuliah dengan ketua prodi.
Melakukan audit dan pengendalian yang bertujuan
untuk mengetahui proses penetapan dan
pemenuhan standar mutu pengelolaan secara
konsisten dan berkelanjutan sehingga calon
stakeholders memperoleh kepuasan.
4 Unit Penunjang 1. Unit A. Penanggungjawab Laboratorium
Akademik atau Laboratorium Penanggungjawab laboratorium membantu ketua
Sumber Belajar 2. Perpustakaan program studi menyusun rencana kegiatan
laboratorium dan pengembangan laboratorium.
Rincian Tugas:
1. Menyusun jadwal praktek
2. Menentukan dan mengevaluasi materi-materi
praktikum sesuai dengan kurikulum yang
berlaku
3. Melakukan inventarisasi dan perawatan saran
dan prasarana laboratorium secara berkala
4. merencanakan & mengalokasikan anggaran
pengadaan alat dan bahan laboratorium
5. Merencanakan dan melaksanakan
pengmbangan laboratorium
6. Berkoordinasi dengan ketua Program Studi
dalam pengembangan laboratorium
B. Penanggungjawab perpustakaan
Penanggungjawab laboratorium membantu ketua
program studi menyusun rencana kegiatan
perpustakaan dan pengembangan perpustakaan.
Rincian Tugas :
1. Menyusun rencana strategi perpustakaan.
2. Menyusun rencana dan program kerja tahunan.
3. Menyusun program pengembangan
Perpustakaan.
4. Berkoordinasi dengan ketua Program Studi
dalam pengembangan perpustakaan
5. Melakukan monitoring & evaluasi pelaksanaan
tugas layanan teknis, layanan pengguna
pengembangan & kerjasama, serta administrasi
& kerumahtanggaan.
6. Menyusun laporan per semester & tahunan
kegiatan perpustakaan kepada Dekan
5 Pelaksana Admiistrasi Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan bertugas:
Administrasi Akademik dan 1. Menyampaikan kalender akademik dan jadwal
Kemahasiswaan perkuliahan kepada dosen yang bersangkutan
2. Memproses daftar ulang mahasiswa setiap awal
semester
3. Menginput nilai mahasiswa kedalam computer
untuk dokumen
4. Menerima dan mencatat soal ujian dari doesn
sebagai bahan ujian
5. Mencatatat nilai hasil ujian semester pada buku
nilai
6. Menyiapkan Kartu rencana studi dan kartu hasil
studi
7. Menyiapkan bahan penetapan dan daftar kelulusan
mahasiswa untuk pelaksanaan yudisum
8. Member layanan legalisir ijazah bagi mahasiwa
yang lulus sesuai dengan ketentuan
9. Menyusun konsep surat keterangan masih kuliah,
cuti akademik, dan pengaktifan kembali sesuai
dengan ketentuan sebagai bahan masukan atasan
10.Mencatat dan menyimpan dokumen akdemik dan
daftar ulang mahasiswa
11.Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan
sebagai pertanggungjawaban
12.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan
Administrasi Administrasi Keuangan bertugas:
Keuangan 1. Menerima dan mencatat usul permintan anggaran
dari satuan kerja
2. Merekaitulasi usulan permintaan anggaran yang
telah mendapatkan persetujuan dari Kepala
Subbagian
3. Mengetik dan mencatat usul permintaan anggaran
4. Membuat kwitansi pengeluaran keuangan sesuai
dengan jumlah permintaan
5. Mengumpulkan bahan pendukung penysunan
dokumen keuangan
6. Mengetik dan mencetak surat-surat keuangan
7. Menata dan memelihara dokumen keuangan
8. Melayani peminjaman dokumen keuangan
9. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada
atasan
10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan
Administrasi Umum Administrasi umum bertugas:
1. Mengkoordinir usulan sarana prasarana yang
diperlukan oleh jurusan kepada pihak fakultas
2. Melakukan tindak lanjut terkait usulan sarana
prasarana
3. Mengelola ruang baca jurusan mulai dari alur
peminjaman dan inventaris koleksi buku
4. Melaporkan hasil tugasnya kepada Ketua Jurusan
setiap 3 bulan sekali
Bidang Kurikulum Bidang Kurikulum bertugas
1. Melakukan evaluasi topik perkuliahan dalam
kaitannya dengan pencapaian kompetensi
2. Memastikan pencapaian kompetensi mata kuliah
sesuai dengan tingkatan pencapaian kompetensi
yang ditetapkan.
3. Berkoordinasi dengan penanggung jawab mata
kuliah mengenai penetapan beban mata kuliah.
4. Berkoordinasi dengan penanggung jawab mata
kuliah mengenai penerapan kurikulum dalam
perkuliahan di tiap semester.
5. Melakukan evaluasi mutu dan metode ujian pada
setiap tahap proses belajar mengajar
6. Bersama Tim Dosen Kelompok Bidang Peminatan
mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi
proses magang
Persiapan pelaksanaan Magang:
1. Menyusun scenario magang
2. Membuat soal ujian tulis dan praktik/OSCE serta
menentukan penguji dan pasien dan standar
3. Merencanakan kuliah pakar dan pematerinya
dalam proses belajar mengajar metode magang
Pelaksanaan Magang :
1. Menghadiri presentasi mahasiswa
2. Mengevaluasi dan menilai lembar kerja mahasiswa
(student worksheet dan log book lab skill)
3. Mengevaluasi dan menilai laporan kelompok
4. Mengevaluasi dan menilai ujian tulis dan ujian
praktik/OSCE
5. Membuat soal untuk ujian perbaikan/remedial
6. Mengevaluasi dan menilai ujian perbaikan
Evaluasi Magang :
1. Mengevaluasi skenario berdasarkan masukan dari
fasilitator dan hasil diskusi mahasiswa
2. Melakukan tindak lanjut perbaikan skenario
berdasarkan evaluasi
a) Bersama dengan tim Kelompok Dosen
Peminatan menyusun kegiatan pengembangan
bidang peminatan melalui penelitian, pelatihan,
dan pendidikan berkelanjutan
b) Membantu Ketua Jurusan dalam memantau
Produktifitas Penelitian oleh Staf Dosen Jurusan
Gizi terkait bidang peminatan
Kurikulum S1 Gizi juga bertugas dalam:
1. Menyusun dan mengembangkan kurikulum
berbasis kompetensi S1 Gizi
2. Mengevaluasi kurikulum dan PBM secara
berkesinambungan
3. Menetapkan tujuan pembelajaran baik tujuan
umum maupun tujuan khusus yang harus dicapai
untuk masing-masing mata kuliah dengan
mengacu pada pencapaian kompetensi
4. Merencanakan, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan proses belajar mengajar.
5. Berkoordinasi dengan Administrasi Akademik dan
Unit Penunjang untuk mempersiapkan kebutuhan
administrasi dan sarana/prasarana yang terkait
dengan pelaksanaan pendidikan akademik
6. Berkoordinasi dengan Administrasi Akademik
dalam verifikasi nilai sebagai syarat yudisium
sarjana Gizi.
7. Memantau dan mengevaluasi keberhasilan studi.
8. Memberikan masukan kepada Ketua Jurusan untuk
memberikan peringatan dini kepada mahasiswa
bermasalah
9. Memberikan masukan kepada Ketua Jurusan atau
Sekretaris Jurusan mengenai alternatif rencana
studi bagi mahasiswa bermasalah.
10.Memberikan masukan kepada Ketua Jurusan
terkait kebijakan akademik.
11.Berkoordinasi dengan Tim Tugas Akhir Fakultas
mengenai monitoring dan evaluasi pelaksanaan
Tugas Akhir.
12.Membuat, melaksanakan, mengevaluasi,
mendokumentasikan serta melaporkan kesesuaian
pelaksanaan Manual Prosedur dan Instruksi Kerja
terkait unitnya.
13.Bertanggung jawab dan melaporkan hasil kerjanya
kepada Ketua Jurusan setiap 3 bulan sekali

Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat


Bidang Penelitian
bertugas:
dan Pengabdian
1. Mengembangkan pohon penelitian dan
Masyarakat
pengabdian kepada masyarakat di Jurusan Gizi
2. Menyebarkan informasi adanya hibah penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat kepada
dosen
3. Mengelola update data pemerolehan hibah
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
oleh dosen
4. Mengelola pendokumentasian publikasi dan
laporan kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat oleh dosen
5. Membantu Ketua Jurusan dalam memantau
produktifitas Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat dosen di Jurusan Gizi
6. Bertanggung jawab sebagai Penanggung Jawab
Mata Kuliah Research Methodology 2
7. Melakukan review terhadap judul penelitian yang
diajukan mahasiswa saat MK Research
Methodology 2
8. Menentukan dosen pembimbing satu dan dosen
pembimbing dua tugas akhir mahasiswa sesuai
dengan bidang peminatan yang dipilih mahasiswa
9. Memfasilitasi penggantian dosen pembimbing
tugas akhir mahasiswa
10. Melakukan review persyaratan ujian proposal
mahasiswa dan menandatangani formulir ujian
proposal
11. Menentukan dosen penguji ujian tugas akhir
mahasiswa
12. Melakukan review persyaratan ujian tugas akhir
mahasiswa dan menandatangani formulir ujian
tugas akhir
13. Melakukan monitoring penyelesaian tugas akhir
mahasiswa antara lain mengidentifikasi lama
waktu penyelesaian tugas akhir dan jumlah
bimbingan tugas akhir
14. Monitoring mahasiswa yang terlambat melakukan
ujian proposal
15. Melakukan evaluasi penyelenggaraan tugas akhir
kepada mahasiswa. Evaluasi meliputi performa
dosen pembimbing tugas akhir, pengelola tugas
akhir fakultas dan tim etik penelitian
16. Mengelola naskah tugas akhir dan form
pengumpulan tugas akhir
17. Membuat laporan pelaksanaan tugas akhir
mahasiswa
18. Membuat, melaksanakan, mengevaluasi,
mendokumentasikan serta melaporkan
kesesuaian pelaksanaan Manual Prosedur dan
Instruksi Kerja terkait unitnya.
19. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan cek
kemiripan artikel publikasi mahasiswa
20. Bertanggung jawab dan melaporkan hasil
kerjanya kepada Ketua Jurusan setiap 3 bulan
sekali
Bidang Bidang Kemahasiswaandan Alumni bertugas:
Kemahasiswaan 1. Mengelola proposal dan laporan kegiatan
dan Alumni kemahasiswaan melalui koordinasi dengan
organisasi mahasiswa gizi (ORMAGIKA)
2. Menyusun dan menganalisa formulir evaluasi
mahasiswa berprestasi
3. Berkoordinasi dengan pihak fakultas dalam
melaksanakan tracer study
4. Menjalin network dengan ikatan alumni untuk
perkembangan jurusan
5. Mengelola kegiatan bimbingan akademik
mahasiswa
6. Membuat, melaksanakan, mengevaluasi,
mendokumentasikan serta melaporkan kesesuaian
pelaksanaan Manual Prosedur dan Instruksi Kerja
terkait unitnya.
7. Bertanggung jawab dan melaporkan hasil kerjanya
kepada Ketua Jurusan setiap 3 bulan sekali

*) Harus mencerminkan aspek kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab dan adil

Jelaskan bahwa program studi yang diusulkan dipamong oleh unit pengelola
program studi yang disusun dan ditetapkan oleh Menteri (PTN)/Badan
Penyelenggara (PTS)/Pemimpin Perguruan Tinggi.

Prodi Studi Gizi diusulkan berdasarkan surat Rektor Universitas Sulawesi Barat
dengan Nomor: 084/UN55/EP.26/2016, tanggal 19 Februari 2016, perihal Usul
Pembukaan Program Studi baru pada Universitas Sulawesi Barat ke Menteri
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 20
1.2.2 Sistem Penjaminan Mutu

Jelaskan Sistem Penjaminan Mutu Internal di PT pengusul yang mencakup (1)


organisasi mutu, (2) ketersediaan dan kelengkapan dokumen mutu sesuai
Permenristekdikti No. 62 Tahun 2016, dan (3) auditor mutu di tingkat institusi/
fakultas/jurusan.

STRUKTUR ORGANISASI UNIT PENJAMINAN MUTU (UPM)


FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Ketua
Musdariyanti, SKM.,M.Kes

Sekretaris
Muhammad Fausar SKM.,M.Kes

Anngota
A. Dosen

1. DR. Drs. Andi Tamaruddin, S.Ag.,MH


2. Ishak, S.Physio
3. Muhammad Irwan, S.Kep.,NS.,M.Kes
4. Indrawati, S.Kep.,NS.,M.Kep
5. Supyati, SKM.,M.Kes
B. Mahasiswa
1. Ishak
2. Yoga Pratama
C. Administrasi
1. Masniati, SE.,M.Kes
2. Muhammad Danial

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 21
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat memiliki Unit Penjaminan Mutu
(UPM) bertugas membantu Ketua Program Studi menyelenggarakan penjaminan mutu
akademik. Penjaminan mutu dibentuk untuk meningkatkan dan menjamin kualitas
pendidikan secara berkesinambungan meliputi pelaksanaan kegiatan yang ada di
Fakultas Ilmu Kesehatan. Tim UPM membantu Program Studi membentuk sistem pada
setiap kegiatan yang dilaksanakan agar dapat terlaksana dengan baik, sehingga
berdampak pada peningkatan kinerja prodi. UPM bertugas menyusun dokumen mutu
yang meliputi; Standar Akademik, Kebijakan Akademik, Spesifikasi Progam Studi dan
Kompetensi Lulusan. UPM dalam melaksanakan tugasnya bekerjasama dan
berkoordinasi dengan Program Studi melalui Sekretaris Program. Tugas dari Tim UPM:
Ketua
1. Menyiapkan dokumen spesifikasi Program Studi, manual prosedur dan program
kerja akademik
2. Mengkoordinasi, memonitoring dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas yang diselenggarakankan oleh anggota UPM
3. Bertanggungjawab dalam kegiatan rutin Sistem Penjaminan Mutu Akademik
(SPMA)
4. Bertanggungjawab dalam menyiapkan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA)
5. Bertanggungjawab atas penyiapan Audit International Standard Organization (ISO)
Sekretaris UPM
1. Membantu ketua UPM dalam menyiapkan dokumen spesifikasi Program Studi,
manual prosedur dan program kerja akademik
2. Membantu Ketua UPM dalam merencanakan, mengkoordinasi, memantaua,
melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan
3. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan pengarsipan surat menyurat yang
berkaitan dengan UPM
4. Bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan dan hasil agenda rapat rutin,
rapat koordinasi dan rapat evaluasi kegiatan
5. Membantu Ketua UPM menyiapkan Audit Internal Mutu Akademik (AIMA)
6. Membantu Ketua UPM menyiapkan Audit International Standard Organization (ISO)
Anggota UPM
1. Bertanggung jawab mengumpulkan dokumen pendukung dalam sistem penjaminan
mutu
2. Membantu tugas administrasi dan dokumentasi kegiatan harian dan notulensi rapat
UPM
3. Membantu pengelolaan database UPM

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 22
KEBIJAKAN AKADEMIK PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

UNIT PENJAMINAN MUTU PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
Dokumen Akademik Disetujui oleh:
Revisi UPM.FIK-Unsulbar Dekan FIK Unsulbar

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 23
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JL. SULTAN HASANUDDIN, MAJENE SULAWESI BARAT, EMAIL fik.unsulbar@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT NOMOR:
……/UN……/KP…../2015
Tentang
KEBIJAKAN AKADEMIK
PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DEKAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Menimbang : a. Bahwa untuk pelaksanaan Audit Mutu Akademik Internal pada


Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi
Barat, dipandang penting untuk segera disusun suatu Kebijakan
Akademik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat.
b. Bahwa untuk kepentingan butir a di atas, maka perlu ditetapkan
dengan surat keputusan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sulawesi Barat.
Mengingat : 1. UU. RI No. 20 Tahun 2003 L.N. 8 Juli 2005 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. PP. No. 60 Tahun 1999 LM. N. 115 tahun 1999 tentang Pendidikan
Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
4. Rencana Strategis Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi
Barat Tahun 2015-2019

Memerhatikan : Pertimbangan Senat Fakultas Ilmu Kesehatan

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA : Kebijakan Akademik Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sulawesi Barat sebagaimana terlampir.

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya

Ditetapkan di : Majene,
Pada Tanggal : 2 Februari 2015
Dekan

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076
Kata Pengantar

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat (FIK Unsulbar) merupakan


satu-satunya universitas Negeri yang ada di Sulawesi Barat saat ini sedang
berupaya untuk melaksakan peningkatan mutu pendidikan baik dibidang pelayanan
pendidikan, manajemen pengelolaan dan mutu input serta outputnya. Peningkatan
mutu dilakukan melalui sistem penjaminan mutu.

Penjaminan mutu pada Program Studi Gizi adalah upaya dalam mewujudkan
budaya mutu yang terencana secara bertahap dan sistematis melalui standar mutu
layanan dan outcome yang telah dirumuskan oleh FIK Unsulbar, Program Studi
Gizi bersama stakeholder dengan mengacu pada Permenristekdikti RI Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Tujuan sistem
penjaminan mutu FIK Unsulbar adalah untuk senantiasa menjaga dan
meningkatkan mutu pendidikan dan mutu SDM Kesehatan yang dihasilkan untuk
mewujudkan visi dan misi Program Studi Gizi FIK Unsulbar.

FIK Unsulbar bersama dengan Program Studi Gizi memiliki kewenangan dalam
menentukan kebijakan akademiknya dengan ketentuan bahwa kebijakan akademik
yang diambil tidak bertentangan dengan kebijakan pendidikan tinggil. Hal inilah
yang menjadi dasar FIK dan Program Studi Gizi Unsulbar menyusun Kebijakan
Akademik dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk Keputusan Dekan FIK
Unsulbar.

Kebijakan akademik ini juga disertai Standar Akademik Program Studi Gizi FIK
Unsulbar yang merupakan penjabaran lebih lanjut dalam operasionalisasinya.

Pimpinan FIK Unsulbar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Kebijakan Akademik ini.

Demikian Kebijakan Akademik Program Studi Gizi FIK Unsulbar ini kami buat,
semoga dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Sekian dan terima kasih.

Majene, 2 Februari 2015

Dekan

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 25
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FIK UNSULBAR
NOMOR:……/UN4…../KP…../2015

TENTANG

KEBIJAKAN AKADEMIK PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
LAMPIRAN SK ........................................................................................................................ 3
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 4
I. PENDAHULUAN .................................................................................................................. 5
II. KEBIJAKAN UMUM ............................................................................................................ 6
III. BIDANG PENDIDIKAN ...................................................................................................... 7
3.1. Misi dan Tujuan .......................................................................................................... 7
3.2. Program Pendidikan ................................................................................................... 7
3.3. Sumber Daya .............................................................................................................. 7
3.4. Evaluasi Program ....................................................................................................... 7
3.5. Kelembagaan ............................................................................................................. 8
IV. BIDANG PENELITIAN ...................................................................................................... 9
4.1. Misi dan Tujuan .......................................................................................................... 9
4.2. Program Penelitian ...................................................................................................... 9
4.3. Sumber Daya .............................................................................................................. 9
4.4. Evaluasi Program ........................................................................................................ 9
4.5. Kelembagaan .............................................................................................................. 9
V. BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT .......................................................... 10
5.1. Misi dan Tujuan ........................................................................................................ 10
5.2. Program Pengabdian ............................................................................................... 10
5.3. Sumber Daya ........................................................................................................... 10
5.4. Evaluasi Program .................................................................................................... 10
5.5. Kelembagaan .......................................................................................................... 10
VI. ASAS PENYELENGGARAAN ........................................................................................ 11
VII. PENUTUP ...................................................................................................................... 12
I. PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi tuntutan terhadap kualitas


pendidikan tinggi dan outputnya membawa pergeseran paradigma pendidikan dari
teaching ke learning. Pergeseran paradigma ini memaksa Program Studi Gizi FIK
Unsulbar untuk mengembangkan akademiknya yaitu berupa kebijakan akademik.

Budaya kualitas merupakan salah satu dari tiga kebijakan dasar Dikti dalam
pengembangan pendidikan tinggi. Dua kebijakan dasar lainnya adalah otonomi
pengelolaan pendidikan tinggi, dan terciptanya organisasi yang sehat pada sistem
pendidikan tinggi.

Seiring dengan keinginan Program Studi Gizi untuk mencapai cita-cita budaya
kualitas, maka Program Studi Gizi mengkaji ulang profil luarannya. Penetapan
kebijakan akademik diharapkan menjadi jembatan bagi lulusan selain memiliki
kompetensi dalam bidang keilmuannya juga akan memiliki kecakapan berkreasi,
berinisiatif, beradaptasi, berpikir logis, dan solutif.

Selain itu, dicanangkan pula bahwa hasil-hasil penelitian relevan dengan kebutuahan
dan permasalahan kesehatan yang dihadapi masyarakat sehingga keberadaan
Unsulbar menjadi penting dan bermanfaat terhadap masyarakat. Organisasi Program
Studi Gizi FIK Unsulbar diharapkan pula menjadi suatu wadah yang sehat dan mampu
merespon setiap perubahan dan tantangan dari lingkungannya.

Penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat


Program Studi Gizi mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi No. 18
Tahun 2003, serta Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang
(KPPTJP IV, 2003- 2010), yang menetapkan bahwa pengembangan kualitas
berkelanjutan dapat didorong dengan otonomi yang berjatidiri dalam bingkai
akuntabilitas yang diaktualisasikan melalui akreditasi dan dilandasi proses evaluasi
diri untuk mencapai kompetensi serta kesantunan.

Keberhasilan kinerja diukur dengan mengacu pada RAISE-LEAP (Relevance,


Academic atmosphere, Internal management and organization, Sustainability and
Efficiency, Leadership, Equity, Accessability, and Partnership). Atas dasar pemikiran
inilah sehingga Program Studi Gizi menyusun arah penyelenggaraan pendidikan tinggi
dalam bentuk Kebijakan Akademik, yang didalamnya memuat konsepsi Program Studi
Gizi secara menyeluruh untuk mengelola dan mengembangkan kearifan lokal, dan
sumber daya manusia yang berkualitasi, yang mampu merencanakan, berpikir dan
bertindak cerdas, solutif, serta menciptakan system kecerdasan kolektif dalam
pembuatan dan pengambilan keputusan, untuk mencapai dan mewujudkan visi, misi,
dan tujuan Program Studi Gizi

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 27
II. KEBIJAKAN UMUM

Kebijakan umum Prodi Gizi adalah:


1. Program Studi Gizi berkomitmen untuk menerapkan dan melakssanakan sistem nilai
dasar pada setiap kegiatannya, yaitu:
a. nilai-nilai berpikir: objektif, logis, sistematis, kritis dan solutif
b. nilai-nilai berperilaku: bertaqwa, jujur, santun dan penuh integritas; dan
c. nilai-nilai bertindak: cerdas, bijaksana dan bertanggungjawab dalam bekerja dan
berkarya;

2. Program Studi Gizi senantiasa konsisten dalam mengembangkan mutu pendidikan dan
sistem penjaminan mutu akademik secara bertahap, sistematis, terstruktur, terukur
dan berkesinambungan menuju standar nasional dan internasional;

3. Program Studi Gizi mengarahkan kegiatan penelitian untuk kemajuan ilmu


pengetahuan, perolehan hak patent, pengembangan industri, dan pengembangan
hasil karya yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas; dan

4. Program Studi Gizi mengarahkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang


merupakan perwujudan kegiatan multidisipliner berdasarkan hasil-hasil penelitian
untuk menyelesaikan masalah-masalah aktual,dan kemudian dikembangkan lebih
lanjut sebagai program penelitian/pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

III. BIDANG PENDIDIKAN

3.1. Misi dan Tujuan


Misi bidang pendidikan Program Studi Gizi adalah:
1. Mengembangkan Program Studi Gizi sebagai fakultas unggulan, dengan cara
mempercepat proses pengakuan Program Studi Gizi sebagai institusi ilmu
kesehatan yang bertaraf nasional dan internasional melalui perencanaan dan
pengembangan Standar Akademik ke arah Standar Nasional dan Internasional;
2. Mengembangkan intelektualitas dan profesionalitas sumber daya manusia
melalui proses pembelajaran yang berbasis Student Centered Learning (SCL);
dan
3. Mengembangkan kehidupan akademik yang dilandasi nilai-nilai karakter budaya
Mandar.
Tujuan bidang pendidikan Program Studi Gizi adalah menghasilkan lulusan Sarjana,
yang memiliki kompetensi keilmuan dan perilaku yang diakui secara nasional dan
internasional.

3.2. Program Pendidikan


1. Menerapkan sistem penerimaan mahasiswa yang mengutamakan prestasi
akademik, transparansi, dan akuntabilitas;
2. Mengembangkan dan melaksanakan proses pembelajaran berbasis learning,dan
mendorong terciptanya interaksi akademik yang bertanggung jawab, santun dan
bermoral;
3. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang didasarkan pada
rasa tanggung jawab keilmuan yang dilandasi iman dan taqwa; dan
4. Mendorong mahasiswa untuk senantiasa proaktif dalam kegiatan akademik
melalui proses belajar-mengajar yang interaktif, inovatif, dinamis, dalam upaya
meningkatkan kompetensi dan pengkayaan wawasan
3.3. Sumber Daya
1. Menugaskan dosen dengan mempertimbangkan derajat akademik tertinggi dan
track record dalam bidang penelitiannya.
2. Memotivasi dosen untuk meningkatkan kompetensinya dalam penguasaan
materi dan metode pengajarannya,
3. Mendorong dosen untuk meningkatkan derajat akademik tertingginya, yang
ditempuh melalui pendidikan dalam dan luar negeri.
4. Mempercepat ketersediaan sarana dan prasarana akademik berbasis teknologi
yang bertujuan untuk meningkatkan mutu akademik.

3.4. Evaluasi Program


1. Senantiasa melakukan upaya pembakumutuan dalam lingkup Program Studi
Gizi, secara bertahap dan berkesinambungan
2. Melakukan evaluasi terhadap program-program pendidikan yang ada secara
sistematik, terstruktur, periodik, dan berkesinambungan dengan menggunakan
alat ukur yang baku; dan
3. Program studi dapat dibuka, ditutup, atau digabung sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan hasil evaluasi dan peraturan yang berlaku.

3.5. Kelembagaan
1. Pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan Sarjana Gizi, dikelola di
bawah koordinasi FIK Unsulbar secara transparan berdasarkan asas
akuntabilitas;
2. Prodi Gizi senantiasa mengembangkan dan meningkatkan metode, manajemen,
dan proses pembelajaran yang mengarah pada pencapaian kompetensi lulusan;
3. Prodi Gizi melakukan identifikasi, pemetaan ulang, evaluasi, dan pengayaan
profil program studi melalui tahapan-tahapan yang telah disusun secara
sistematis dan berkesinambungan dengan mempertimbangkan kemampuan dan
kebutuhan stakeholders untuk mencapai standar nasional dan internasional;
4. Menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi nasional dan internasional
guna memungkinkan terjadinya pertukaran dosen dan mahasiswa, serta
penyetaraan mata kuliah antar institusi pendidikan.
IV. BIDANG PENELITIAN
4.1. Misi dan Tujuan

Misi penelitian pada Prodi Gizi adalah mengembangkan Prodi Gizi pilar utama
dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk mewujudkan
world class university
Tujuan penelitian pada Prodi Gizi adalah menghasilkan penelitian yang dapat
dijadikan rujukan dan solusi bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat, dan
menjadi salahsatu acuan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni yang bermuara pada peningkatan daya saing bangsa

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 29
4.2. Program Penelitian
1. Merencanakan dan melaksanakan penelitian yang berwawasan global dan
bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.
2. Mengembangkan penelitian yang kompetitif bersinergi dengan industri, institusi
penelitian, serta pemerintah pusat dan daerah, disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat.
3. Mengembangkan sistem reward bagi sivitas akademika untuk mendorong
terciptanya lingkungan penelitian yang kondusif. Penelitian diarahkan untuk
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perolehan hak patent,
pengembangan industri, penyelesaian masalah-masalah publik dan
pengembangan budaya bangsa, pengembangan hasil karya yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat secara arif dengan memperhatikan ketersediaan
sumber daya alam dan kelestarian lingkungan.
4. Mengembangkan penelitian yang bersifat interdisipliner-kolaboratif baik nasional
maupun internasional.
4.3. Sumber Daya
1. Mendorong dan memfasilitasi sivitas akademika untuk berpartisipasi dalam
pengembangan penelitian kolaboratif dan kompetitif baik nasional maupun
internasional dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
2. Mengembangkan mekanisme kerja yang menjamin kesinambungan proses
regenerasi dalam penelitian
4.4. Evaluasi Program
Mengembangkan standar kualitas hasil penelitian berdasarkan apresiasi nasional
dan internasional melalui publikasi dan presentasi pada pertemuan ilmiah baik
nasional maupun internasional dan hasil-hasil penelitian dimanfaatkan langsung
oleh masyarakat
4.5. Kelembagaan
1. Penelitian dilakukan secara perorangan atau kelembagaan di bawah koordinasi
FIK Unsulbar berdasarkan asas akuntabilitas. Prodi Gizi secara sistematis dan
terstruktur mengembangkan berbagai kerjasama dan aliansi strategik, baik
nasional maupun internasional, dalam upaya meningkatkan kemampuan
pendanaan, kapasitas, kualitas, dan kuantitas penelitian.
2. Mengembangkan sistem evaluasi yang transparan dan akuntabel terhadap
program studi.

V. BIDANG PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

5.1. Misi dan Tujuan


Meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat atas dasar tanggung jawab
sosial demi kepentingan masyarakat.
Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan hasil-hasil
penelitian untuk menyelesaikan masalah-masalah aktual di masyarakat.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 30
5.2. Program Pengabdian
1. Merancang program pengabdian kepada masyarakat yang terencana, meliputi
aspek kegiatan, pendanaan, dan jadwal pelaksanaan.
2. Program pengabdian kepada masyarakat mencakup:
a. Penyebarluasan hasil-hasil penelitian di masyarakat melalui inovasi ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat;
b. Pelayanan yang memiliki keunggulan kompetitif sehingga mampu
memberdayakan masyarakat secara optimal dan mengubah perilaku
masyarakat konsumtif menuju masyarakat produktif; dan
c. Pelayanan jasa dan konsultasi yang saling menguntungkan pada masyarakat
industri, lembaga pemerintah dan swasta, serta swadaya masyarakat, dalam
skala lokal, nasional, regional, dan internasional sebagai langkah awal
pengembangan unit bisnis institusi.
d. Melibatkan mahasiswa secara aktif dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
5.3. Sumber daya
Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat melibatkan segenap sivitas
akademika dan masyarakat yang membutuhkan.
5.4. Evaluasi Program
1. Mengembangkan sistem evaluasi yang berkesinambungan untuk menilai
program-program pengabdian kepada masyarakat
2. Mengembangkan standar penilaian kualitas hasil pengabdian masyarakat
berdasarkan apresiasi nasional dan internasional.
5.5. Kelembagaan
1. Pengabdian kepada masyarakat di bawah koordinasi dan manajemen yang
transparan dan akuntabel.
2. Pengabdian masyarakat dilakukan secara perorangan atau kelembagaan oleh
departemen atau program studi dibawah koordinasi Fakultas.
3. Dalam hal kerjasama dengan pihak asing dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan kepentingan nasional, termasuk budaya dan jati diri bangsa
serta universitas yang dinamis.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 31
VI. ASAS PENYELENGGARAAN

Asas penyelenggaraan kegiatan akademik pada Prodi Gizi FIK Unsulbar merupakan
prinsip utama dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi kegiatan
akademik meliputi:
1. Asas akuntabilitas, yaitu bahwa semua penyelenggaraan kebijakan akademik harus
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, terbuka, dan mengacu pada
perkembangan keilmuan;
2. Asas transparansi, yaitu bahwa kebijakan akademik diselenggarakan secara terbuka,
didasarkan pada tatanan dan aturan yang jelas, dan senantiasa berorientasi pada rasa
saling percaya untuk terselenggaranya suasana akademik yang kondusif dan
menjamin terwujudnya sinergisme;
3. Asas kualitas, yaitu bahwa kebijakan akademik diselenggarakan dengan senantiasa
mengedepankan kualitas input, proses dan output;
4. Asas kebersamaan, yaitu bahwa kebijakan akademik diselenggarakan secara terpadu,
terstruktur, sistematik, komprehensif dan terarah, dengan berbasis pada visi dan misi
kelembagaan;
5. Asas kerakyatan, yaitu bahwa penyelenggaraan kebijakan akademik yang bersifat
dinamis harus mampu menjamin terakomodasinya segenap kepentingan rakyat secara
lebih luas;
6. Asas hukum, yaitu bahwa semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyelenggaraan kebijakan dan kehidupan akademik taat pada
hukum yang berlaku yang penegakannya dijamin oleh negara;
7. Asas manfaat, yaitu bahwa kehidupan akademik diselenggarakan untuk memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara, institusi, dan segenap
sivitas akademika;
8. Asas kesetaraan, yaitu bahwa kebijakan akademik diselenggarakan atas dasar
persamaan hak untuk menjamin terciptanya lingkungan akademik yang egaliter; dan
9. Asas kemandirian, yaitu bahwa penyelenggaraan kebijakan akademik senantiasa
didasarkan pada kemampuan institusi dengan mengandalkan segenap potensi dan
sumber daya yang ada untuk mengoptimalkan kemampuan institusi yang terus
berkembang secara sistematik dan terstruktur.

VII. PENUTUP

1. Untuk keberhasilan pelaksanaan Kebijakan Akademik 2015-2019 ini, perlu dilakukan


sosialisasi secara luas, mengingat bahwa hal ini sangat tergantung pada partisipasi
seluruh sivitas akademika; dan
2. Segala sesuatu dalam Kebijakan Akademik 2015-2019 ini yang memerlukan aturan
lebih rinci akan dirumuskan tersendiri dalam Standar Akademik Prodi Gizi FIK
Unsulbar.

Majene, 2 Februari 2015


Dekan FIK Unsulbar

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076
MANUAL MUTU PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

UNIT PENJAMINAN MUTU PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
Dokumen Akademik Disetujui oleh:
Revisi UPM.FIK-Unsulbar Dekan FIK Unsulbar

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 33
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JL. SULTAN HASANUDDIN, MAJENE SULAWESI BARAT, EMAIL fik.unsulbar@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT NOMOR:
……/UN……/KP…../2015

Tentang

MANUAL MUTU AKADEMIK


PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DEKAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Menimbang : a. Bahwa untuk pelaksanaan Audit Mutu Akademik Internal pada


Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi
Barat, dipandang penting untuk segera disusun Manual Mutu
Akademik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat.
b. Bahwa untuk kepentingan butir a di atas, maka perlu ditetapkan
dengan surat keputusan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sulawesi Barat.
Mengingat : 1. UU. RI No. 20 Tahun 2003 L.N. 8 Juli 2005 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. PP. No. 60 Tahun 1999 LM. N. 115 tahun 1999 tentang Pendidikan
Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
4. Rencana Strategis Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi
Barat Tahun 2015-2019
5. Permendikti no 44 tahun 2015

Memerhatikan : Saran dan masukan dari berbagai pihak

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Manual Mutu Akademik Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sulawesi Barat sebagaimana terlampir.

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya

Ditetapkan di : Majene,
Pada Tanggal : 2 Februari 2015
Dekan

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076
Kata Pengantar
Saat ini Program Prodi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi
Barat sebagal program pendidikan unggulan di Universitas Sulawesi Barat sedang
berupaya untuk melakukan peningkatan mutu pelayanan pendidikannya, baik dari
segi manajemen pengelolaan maupun dari segi mutu input dan outputnya. Saat ini
peningkatan mutu diupayakan melalui sistem penjaminan mutu.

Penjaminan mutu Prodi Ilmu Gizi merupakan serangkaian upaya mewujudkan


budaya mutu di Universitas Sulawesi Barat secara bertahap, sistematis, dan
terencana melalui standar mutu layanan dan outcome yang telah ditetapkan agar
dapat memberikan kepuasan pada stakeholder. Tujuan sistem penjaminan mutu
Prodi Ilmu Gizi adalah untuk memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan di Prodi
Ilmu Gizi secara berkelanjutan yang dijalankan secara internal untuk mewujudkan visi
dan misi Prodi Ilmu Gizi, serta untuk memenuhi kebutuhan stakeholder melalui
penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi.

Setiap penyelenggaraan pendidikan di Universitas Sulawesi Barat harus mengacu


pada kebijakan pendidikan Universitas Sulawesi Baratdan memiliki kewenangan
untuk menentukan kebijakan akademiknya selama tidak bertentangan dengan
kebijakan pendidikan nasional.Sejalan dengan hal tersebut maka Prodi Ilmu Gizi
menyusun Manual Mutu Akademik yang kemudian ditetapkan dalam bentuk
Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat. Manual Mutu
Akademik ini berlaku bagi kegiatan akademik di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Sulawesi Barat
Manual mutu akademik ini memuat prinsip-prinsip manajemen mutu akademik.
Manual mutu ini akan menjadi pedoman bagi penyusunan Spesifikasi Program Studi
(SP), Manual Prosedur (MP) dan Insruksi Kerja (IK) pada program studi. Manual
yang mencakup Sistem Penjaminan Mutu Akademik dan Sistem Audit Mutu
Akademik ini akan menjadi acuan bagi pengelolaan program studi, dosen, staf
administrasi dan mahasiswa dalam upaya peningkatan proses pembelajaran.
Pimpinan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberi masukan selama penyusunan
Manual Mutu Akademik ini, Demikian Manual Mutu Akademik Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Sulawesi Barat ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Sekian dan terima kasih.

Majene, 2 Februari 2015


Dekan

DR.Muzakkir,M.Kes
NIP : 196012311983031076

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 35
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FIK UNSULBAR
NOMOR:……/UN4…../KP…../2015

TENTANG

MANUAL MUTU AKADEMIK PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
SULAWESI BARAT

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ 2
LAMPIRAN SK ................................................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... 4
I. KEBIJAKAN MUTU AKADEMIK ................................................................................................. 5
A. Kebijakan Umum…................................................................................................................. 5
B. Penjaminan Mutu Akademik Internal..................................................................................... 5
II. SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK ………………......................................................... 6
A. Konsep ……………………………………............................................................................... 6
B. Penerapan ………………………............................................................................................. 6
III. ORGANISASI PENJAMINAN MUTU .......................................................................................... 7
A. Tingkat FIK Unsulbar ……….................................................................................................. 7
B. Tingkat Prodi ……… ............................................................................................................... 7
LAMPIRAN …………………………………………………………………………………………...…….9

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 36
I. KEBIJAKAN MANUAL MUTU AKADEMIK PRODI GIZI

A. Kebijakan Umum
1. Pendidikan di Prodi Gizi diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang mampu
berfikir secara objektif, logis, kritis dan sistematis; mampu menerapkan nilai-nilai
berperilaku jujur, santun, dan penuh integritas, serta mampu bertindak secara
cerdas, arif, dan bertanggungjawab dalam bekerja dan berkarya.
2. Prodi Gizi mensyaratkan pengelolaan pendidikan yang senantiasa melakukan
peningkatan mutu secara berkelanjutan.
3. Pengembangan program pendidikan hendaknya mengacu pada Rencana
Strategis Prodi Gizi dan kebijakan akademik, serta selalu disertai dengan inovasi
terhadap metode dan substansi pembelajaran serta peningkatan infrastruktur,
perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan.
4. Pelaksanaan pendidikan di lingkungan Prodi Ilmu Gizi hendaknya dirancang
dengan mempertimbangkan pergeseran paradigma pendidikan dari pengajaran
ke pembelajaran. Porsi pembelajaran yang berbasis pada penelitian hendaknya
ditingkatkan secara berkelanjutan.
5. Evaluasi terhadap program pendidikan harus dilakukan secara sistematik,
terstruktur, periodik dan berkesinambungan dengan menggunakan alat ukur
yang dapat diterima secara nasional dan internasional.
6. Peningkatan mutu pendidikan di Prodi Gizi didasarkan pada 5 pilar kebijakan
pengembangan proses pembelajaran yaitu :
a. materi pembelajaran lebih didekatkan dengan persoalan nyata, melatih
identifikasi persoalan dan strategi penyelesaian;
b. integrasi antar disiplin ilmu yang saling mendukung untuk pemahaman dan
implementasinya;
c. perspektif global yang berbasis pemahaman keunggulan nasional yang ada
(persiapan kerjasama global);
d. dorongan pemanfaatan optimal teknologi informasi dan komunikasi yang
tersedia dan akan tersedia;
e. berbagai inovasi yang membuka akses peningkatan kreativitas
7. Dalam rangka efisiensi, suatu program studi dapat ditutup sementara dan dibuka
kembali sesuai dengan tingkat kebutuhan yang ada. Keputusan pembukaan dan
penutupan tersebut harus diambil melalui langkah evaluasi yang mampu
mengelompokkan secara obyektif dan cerdas program studi yang potensial untuk
dikembangkan ke taraf mutu internasional dan program studi yang perlu ditutup
karena keberadaannya justru akan memberikan beban moral, finansial dan
institusional

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 37
B. Penjaminan Mutu Akademik Internal
1. Penjaminan mutu akademik internal di tingkat Prodi Gizi dan program studi
dilakukan untuk menjamin:
a. kepatuhan terhadap kebijakan akademik, standar akademik, peraturan
akademik serta manual mutu akademik;
b. kepastian bahwa lulusan memiliki kompetensi sesuai dengan prodi tersebut;
c. kepastian bahwa setiap mahasiswa memiliki pengalaman belajar sesuai
dengan spesifikasi program studi;
d. relevansi program pendidikan dan penelitian dengan tuntutan masyarakat dan
stakeholders lainnya.
2. Penjaminan mutu akademik internal merupakan bagian dari tanggungjawab
pimpinan Prodi Gizi, pengelola program studi, serta dosen. Sasaran penerapan
sistem penjaminan mutu akademik harus ditetapkan dan dituangkan dalam
Rencana Strategis dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) Prodi
Gizi.
II. SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK PRODI GIZI
A. Konsep

1. Pengertian mutu secara umum adalah kesesuaian dengan standar, kesesuaian


dengan harapan stakeholder, atau pemenuhan janji yang telah diberikan. Mutu
pendidikan di Prodi Gizi dimengerti sebagai pencapaian tujuan pendidikan dan
kompetensi lulusan yang telah ditetapkan sesuai rencana strategis dan standar
akademik. Pencapaian tujuan ini menyangkut aspek masukan, proses, dan
keluaran, serta nilai dan derajat kebaikan, keutamaan, dan kesempurnaan.
2. Mutu pendidikan di Prodi Gizi bersifat proaktif dalam arti bahwa lulusan Prodi Gizi
mampu secara terus-menerus menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan
teknologi serta realitas sosial-budaya yang terus berkembang secara dinamis.
Mutu pendidikan di Prodi Gizi juga mencakup aspek pelayanan administratif,
sarana/prasarana, organisasi, dan manajemen yang dapat memenuhi harapan
sivitas akademika dan masyarakat (baik orang tua mahasiswa, pengguna lulusan,
maupun masyarakat luas).
3. Sistem penjaminan mutu akademik di Prodi Gizi dirancang dan dilaksanakan untuk
dapat menjamin mutu gelar akademik yang diberikan. Hal ini berarti bahwa sistem
penjaminan mutu harus dapat menjamin bahwa lulusan akan memiliki kompetensi
yang ditetapkan dalam Spesifikasi Program Studi. Dengan demikian Prodi Gizi
juga menjamin mahasiswa akan memperoleh pengalaman belajar seperti yang
dijanjikan di dalam spesifikasi program studi.
B. Penerapan
1. Prodi Gizi menerapkan penjaminan mutu akademik yang berjenjang. Pada tingkat
Prodi Gizi dirumuskan kebijakan akademik, standar akademik, dan manual mutu
akademik serta dilakukan audit mutu akademik program studi. Pada tingkat
program studi dirumuskan kompetensi lulusan dan spesifikasi program studi serta
dilakukan evaluasi diri
2. Dalam pengembangan dan penerapan sistem penjaminan mutu, Prodi Gizi
memilih pendekatan FEE (Facilitating, Empowering and Enabling, Pedoman
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi - Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi 2003), dan menugaskan Wakil Dekan III, yang dibantu
oleh Unit Penjaminan Mutu Akademik, untuk melaksanakan peran dalam
pengembangan dan penerapan sistem penjaminan mutu pada semua unit
pelaksana kegiatan akademik di Prodi Gizi
3. Pelaksanaan penjaminan mutu akademik di Prodi Ilmu Gizi dijelaskan secara lebih
rinci dalam Manual Prosedur Audit Mutu Akademik Internal Prodi Ilmu Gizi

III. ORGANISASI PENJAMINAN MUTU PRODI GIZI


A. Tingkat FKM Unhas
1. Organisasi jaminan mutu akademik di FiK Unsulbar terdiri atas Senat Fakultas,
Dekan, Wakil Dekan I Bidang Akademik, dan Gugus Penjaminan Mutu (GPM)
yang terdiri dari beberapa divisi yakni Divisi Akreditasi dan Divisi Pengkajian dan
Pengembangan Mutu.
2. Senat Fakultas (SF) merupakan badan tertinggi di lingkungan fakultas yang
memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijakan dan peraturan universitas untuk
fakultas. Senat fakultas terdiri atas guru besar, Dekan dan para Wakil Dekan,
Ketua Program Studi, dan dosen yang memenuhi persyaratan.
3. Dekan bertanggung jawab atas penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat, serta pembinaan dosen, tenaga administrasi, dan
mahasiswa. Dekan bertanggung jawab atas terjaminnya mutu akademik di FiK
Unsulbar. Dalam mengemban tanggung jawab mutu akademik, Dekan FiK
Unsulbar dibantu oleh Wakil Dekan I sebagai Penanggungjawab Pelaksanaan
Sistem Penjaminan Mutu Akademik (P2SPMA) FiK Unsulbar.
4. Wakil Dekan I, bertanggung jawab atas tersusunnya, serta peningkatan kualitas
dokumen mutu secara berkelanjutan, yaitu:
a. Kebijakan Akademik FiK Unsulbar;
b. Standar Akademik FiK Unsulbar;
c. Piagam Mutu Akademik Internal FiK Unsulbar;
d. Kode Etik AMI FiK Unsulbar;
e. Manual Mutu Akademik FiK Unsulbar;
f. Standar AMI FiK Unsulbar;
g. Manual Prosedur AMI FiK Unsulbar
h. Format Laporan AMI FiK Unsulbar; dan
i. Format Dokumen FiK Unsulbar dan Program Studi.
5. Gugus Penjaminan Mutu bertugas melaksanakan kegiatan penjaminan mutu
akademik di tingkat FiK Unsulbar.
6. Dekan menerima laporan audit mutu (termasuk permintaan tindakan koreksi/PTK)
dari Tim AMI. Wakil Dekan I melakukan koordinasi tindak lanjut atas PTK,
membuat keputusan dalam batas kewenangannya, serta memobilisasi sumber
daya di FiK Unsulbar untuk melaksanakan keputusan tersebut.
B. Tingkat Program Studi
1. Ketua Prodi bertanggungjawab atas tersusunnya dokumen-dokumen mutu Prodi:
a. Dokumen Spesifikasi Prodi,
b. Dokumen Kompetensi Lulusan,
c. Dokumen Rencana Pembelajaran,
d. Dokumen Evaluasi Diri Program Studi
e. Dokumen Laporan Evaluasi Program Studi Berbasis Evalasi Diri (EPSBED)
f. Dokumen Instruksi Kerja, dan
g. Dokumen prosedur/metode kerja di kelas, laboratorium, lapangan, dan lain-lain

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 39
2. Ketua Program Studi bertanggungjawab atas terlaksananya:
a. Proses pembelajaran yang bermutu sesuai dengan dokumen- dokumen mutu
prodi;
b. Evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran;
c. Evaluasi hasil proses pembelajaran;
d. Tindakan perbaikan proses pembelajaran;
3. Dalam melaksanakan tanggungjawabnya, Ketua dapat dibantu oleh Sekertaris dan
beberapa Anggota.

Majene, 2 Februari 2015


Dekan

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076

Lampiran 1. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Sistem Penjaminan Mutu


Akademik FKM Unhas
Satuan Penanggung Penanggung
Tingkat Kerja jawab jawab
Pelaksanaan Sistem Audit
Dokumen Mutu
Sistem Mutu
Penjaminan Internal
Mutu
FIK Peraturan Akademik Unsulbar
Unsulbar Kebijakan Akademik FIK Unsulbar
Standar Akademik FIK Unsulbar
Pedoman Penyelenggaraan Program
Magister
Pedoman Penyelenggaraan Program
Doktor
FIK
Piagam AMI FIK Unsulbar UPM UPM
Unsulbar
Kode Etik AMI FIK Unsulbar Manual
Mutu Akademik FIK Unsulbar
Manual Prosedur AMI FIK Unsulbar
Standar AMI FKM Unhas
Format Laporan AMI FIK Unsulbar
Format FIK Unsulbar (Instruksi Kerja,
Prosedur Kerja, dll.)
Prodi Gizi Dokumen Spesifikasi Prodi
Dokumen Kompetensi Lulusan
Dokumen Evaluasi Diri Prodi (ED-PS)
Dokumen Laporan Evaluasi Prodi
Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED)
Ketua
Dokumen Rencana Pembelajaran Ketua Prodi
Prodi
(GBPP)
Dokumen Monitoring Kegiatan
Pembelajaran
Dokumen Prodi (Prosedur Kerja,
Instruksi Kerja, dll.)
STANDAR AKADEMIK PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

UNIT PENJAMINAN MUTU PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
Dokumen Akademik Disetujui oleh:
Revisi
UPM.FIK-Unsulbar Dekan FIK Unsulbar

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 41
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JL. SULTAN HASANUDDIN, MAJENE SULAWESI BARAT, EMAIL fik.unsulbar@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT NOMOR:
……/UN……/KP…../2015
Tentang

STANDAR AKADEMIK
PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DEKAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Menimbang : a. Bahwa untuk pelaksanaan Audit Mutu Akademik Internal pada


Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi
Barat, dipandang penting untuk segera disusun suatu Standar
Akademik Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Sulawesi Barat.
b. Bahwa untuk kepentingan butir a di atas, maka perlu ditetapkan
dengan surat keputusan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sulawesi Barat.
Mengingat : 1. UU. RI No. 20 Tahun 2003 L.N. 8 Juli 2005 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. PP. No. 60 Tahun 1999 LM. N. 115 tahun 1999 tentang Pendidikan
Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
4. Rencana Strategis Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi
Barat Tahun 2015-2019

Memerhatikan : Pertimbangan Senat Fakultas Ilmu Kesehatan

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA : Standar Akademik Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sulawesi Barat sebagaimana terlampir.

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya

Ditetapkan di : Majene,
Pada Tanggal : 2 Februari 2015
Dekan

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076
Kata Pengantar

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat (FIK Unsulbar) merupakan satu-
satunya universitas Negeri yang ada di Sulawesi Barat saat ini sedang berupaya untuk
melaksakan peningkatan mutu pendidikan baik dibidang pelayanan pendidikan,
manajemen pengelolaan dan mutu input serta outputnya. Peningkatan mutu dilakukan
melalui sistem penjaminan mutu.

Penjaminan mutu pada Program Studi Gizi adalah upaya dalam mewujudkan budaya
mutu yang terencana secara bertahap dan sistematis melalui standar mutu layanan
dan outcome yang telah dirumuskan oleh FIK Unsulbar, Program Studi Gizi bersama
stakeholder dengan mengacu pada Permenristekdikti RI Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Tujuan sistem penjaminan mutu FIK
Unsulbar adalah untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan dan
mutu SDM Kesehatan yang dihasilkan untuk mewujudkan visi dan misi Program Studi
Gizi FIK Unsulbar.

FIK Unsulbar bersama dengan Program Studi Gizi memiliki kewenangan dalam
menentukan kebijakan akademiknya dengan ketentuan bahwa kebijakan akademik
yang diambil tidak bertentangan dengan kebijakan pendidikan tinggil. Hal inilah yang
menjadi dasar FIK dan Program Studi Gizi Unsulbar menyusun Kebijakan Akademik
dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk Keputusan Dekan FIK Unsulbar.

Penyataan yang tertuang dalam Standar Akademik ini merujuk pada dokumen-
dokumen yang ada seperti Standar Pendidikan Nasional, Format Akreditasi Institusi
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan Kebijakan Akademik
Program Studi Gizi FIK Unsulbar

Dengan diterbitkannya Standar Akademik ini diharapkan seluruh sivitas akademika


Program Studi Gizi FIK Unsulbar, menjadikannya sebagai acuan dalam
menyelenggarakan pendidikan

Sebagai sebuah kebijakan, Standar Akademik ini diharapkan berlaku, sejalan dengan
masa berlakunya Kebijakan Akademik dan terbuka untuk direvisi bila dianggap perlu.

Pimpinan FIK Unsulbar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Kebijakan Akademik ini.

Demikian Kebijakan Akademik Program Studi Gizi FIK Unsulbar ini kami buat,
semoga dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Sekian dan terima kasih.

Majene, 2 Februari 2015

Dekan

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DEKAN FIK UNSULBAR
NOMOR:……/UN4…../KP…../2015

TENTANG

STANDAR AKADEMIK PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2
LAMPIRAN SK ........................................................................................................................ 3
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 4
I. PENDAHULUAN .................................................................................................................. 5
II. UMUM ……………............................................................................................................... 6
2.1. Visi, Misi dan Tujuan.................................................................................................... 6
2.2. Organisasi dan Manajemen......................................................................................... 6
2.3. Pengembangan Sumber Daya Manusia .................................................................... 7
2.4. Sarana dan Prasarana ................................................................................................ 8
2.5. Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.................................................................. 8
2.6. Moral dan Etika……………………………………………………………...….…..…………8
2.7. Kerjasama……………………………………………………………………..….…......…….9
2.8. Asas……………………………………………………………………………..….…......…...9
III. PENDIDIKAN………... ..................................................................................................... 10
3.1. Input………… .......................................................................................................... .10
3.2. Proses……… ............................................................................................................11
3.3. Output ....................................................................................................................... 12
IV. PENELITIAN ................................................................................................................... 13
4.1. Kode Etik ............................................................................................................. .... 13
4.2. Input ......................................................................................................................... 13
4.3. Proses....................................................................................................................... 14
4.4. Output ...................................................................................................................... 14
V. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ........................................................................ 15
5.1. Pelayanan…………………………………………………………………………………....15
5.2. Imput……………………………………………………………………………………….....15
5.3. Proses …………………………………………………………………………………….….15
5.4. Output …………………………………………………………………………………….…15
VI. PENUTUP ........................................................................................................................ 16
6.1. Penigkatan Mutu Berkelanjutan …………………………………………………….…....16
I. PENDAHULUAN

1. Standar Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar merupakan penjabaran dari Kebijakan
Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar.
2. Standar Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar merupakan pernyataan untuk
mengarahkan penyusunan rencana, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan akademik dan
sivitas akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar dengan berorientasi pada
peningkatan mutu akademik secara berkelanjutan.
3. Standar Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar merupakan landasan bagi penyusunan
visi, misi, dan tujuan program pendidikan, pengembangan kurikulum, proses
pembelajaran, kesehatan dan keselamatan lingkungan, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat dan pengembangan etika, serta penyelenggaraan administrasi
akademik.
4. Standar Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar mengarahkan mahasiswa untuk
mencapai kompetensi akademik yang ditetapkan dalam spesifikasi program studi (visi,
misi, tujuan pendidikan, kurikulum, proses pembelajaran, monitoring, dan evaluasi).
5. Standar Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar mengarahkan dosen untuk
menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas dan inovatif.
6. Standar Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar mengarahkan kegiatan penelitian sivitas
akademika sesuai peran Prodi Gizi dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan kesejahteraan manusia sesuai dengan visi pengembangan
Universitas Sulawesi Barat yang berorientasi kearifan lokal.
7. Standar Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar mengarahkan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan
manusia.
8. Standar Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar mengarahkan penyeleggaraan
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat ke nilai-nilai luhur, etika,
dan moral.
9. Standar Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar disusun dengan mempertimbangkan
nilai-nilai akademik yang bersifat universal.
10. Standar Akademik FKM Unhas merupakan acuan dalam melakukan evaluasi dan
audit akademik yang akan dituangkan dalam Pedoman Penyelenggaraan Sarjana,
dan peraturan lainnya.
11. Standar Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar yang menjadi dasar pelaksanaan
kegiatan akademik Prodi Gizi yang berorientasi pada perkembangan global.
12. Standar Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar berisi asas penyelenggaraan kegiatan
akademik di lingkungan Prodi Gizi yang merupakan prinsip utama dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan akademik.
13. Standar Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar berisi 6 Bab, masing-masing memiliki
beberapa pernyataan meliputi; bagian umum, pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 45
II. UMUM

2.1. Visi, Misi dan Tujuan


1. Visi merupakan cita-cita bersama yang merupakan sumber inspirasi, motivasi dan
kekuatan yang mengilhami pikiran dan tindakan segenap sivitas akademika Prodi
Gizi FIK Unsulbar
2. Visi birisi tujuan dan ruang lingkup kerja Prodi Gizi FIK Unsulbar
3. Perumusan visi berdasarkan masukan dari berbagai pihak yang berkompoten.
4. Perumusan kembali visi dilakukan secara berkala sesuai dengan perkembangan
IPTEK dan masyarakat ditingkat lokal, nasional, regional, dan global.
5. Misi memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan dinyatakan dalam tujuan-
tujuan yang dapat dicapai dalam kurun waktu 5 tahun.
6. Misi mengandung pokok-pokok mengenai bentuk kegiatan utama yang menjadi
landasan hubungan kerja serta pengalokasian sumber daya pihak yang
berkepentingan.
7. Misi menunjukkan ruang lingkup hasil yang hendak dicapai oleh lembaga, dan
tingkat pengetahuan, keterampilan, serta sikap dasar yang diisyaratkan bagi hasil
yang dimaksud.
8. Misi mencakup ruang lingkup pasar yang dituju.
9. Misi menggambarkan ruang lingkup geografis yang menjadi sasaran.
10. Misi berisi pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan kebijakan Prodi
Gizi FIK Unsulbar
11. Misi Prodi Gizi FIK Unsulbar dirumuskan oleh pimpinan bersama sivitas
akademika dengan mempertimbangkan masukan-masukan pihak-pihak yang
berkepentingan.
12. Misi menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan dan evaluasi Prodi Gizi FIK Unsulbar
13. Misi memberikan keluwesan ruang gerak pengembangan kegiatan Prodi Gizi.
14. Tujuan pendidikan disusun selaras dengan visi, misi FIK Unsulbar dan relevan
dengan kebutuhan masyarakat
15. Tujuan pendidikan disusun dan dikomunikasikan secara eksplisit kepada dosen,
mahasiswa dan pihak-pihak yang berkepentingan untuk menghasilkan lulusan
yang memiliki kompetensi
2.2. Organisasi dan Manajemen
1. Prodi Gizi FIK Unsulbar dalam menjalankan fungsinya memiliki prosedur
penyelenggaraan dan administrasi yang digambarkan secara jelas dan transparan.
2. Penjaminan mutu akademik menyatu di dalam penyelenggaraan organisasi FIK
Unslbar.
3. Pimpinan Prodi Gizi FIK Unsulbar memerankan kepemimpinan akademik
(academic leadership).
4. Prodi Gizi FIK Unsulbar memiliki kejelasan wewenang dan tanggug jawab
terhadap keseluruhan kurikulum dan tersedia anggaran untuk pengembangan
pendidikan.
5. Prodi Gizi FIK Unsulbar didukung oleh tenaga kependidikan yang cukup dengan
kualifikasi sesuai dengan tupoksi untuk menyelenggarakan administrasi
pendidikan.
6. Struktur penyelenggaraan dan administrasi merupakan gambaran keterwakilan
dosen, mahasiswa, dan pihak lain yang terkait.
7. Evaluasi kepemimpinan akademik dilakukan secara berkala untuk melihat tingkat
ketercapaian, visi, misi, dan tujuan dari Prodi Gizi FIK Unsulbar.
8. Prodi Gizi mempunyai wewenang untuk membelanjakan anggaran pendidikan
sesuai kebutuhannya, termasuk memberi reward kepada dosen yang aktif dalam
pengembangan pendidikan.
2.3. Pengembangan Sumber Daya Manusia
1. Pengembangan dan rekruitmen dosen mengacu pada kebutuhan pengembangan
IPTEKS.
2. Komposisi dosen berdasarkan kebutuhan, kurikulum dalam hal kualifikasi
pendidikan minimal S2
3. Rekruitmen dosen dilakukan berdasarkan asas kemanfaatan dan kepatutan yang
meliputi aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
4. Rekruitmen dosen sesuai dengan aspirasi kebutuhan kurikulum dan kelembagaan.
5. Dosen bekerja secara efektif:
a. Peran dan hubungan kerja harus diidentifikasikan dan dimengerti dengan baik.
b. Tugas-tugas yang diberikan kepada dosen disesuaikan dengan kualifikasi dan
pengalaman yang dimiliki.
c. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan kelembagaan dilakukan berdasarkan
kebutuhan dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektitifas .
6. Kinerja dosen dievaluasi secara periodik
7. Dosen dan tenaga kependidikan mempunyai kesempatan dan penyediaan
sumberdaya untuk melakukan aktivitas demi kepentingan pengembangan diri
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang ada..
8. Dosen merefleksikan praktik pengajaran yang dimiliki.
9. Dosen melakukan identifikasi kebutuhan dan mengembangkan rencana untuk
pengembangan diri dan prodi yang berkelanjutan.
10. Dosen menyusun dan melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan
tuntutan keilmuan dan teknologi dalam kaitan dengan kebutuhan lokal, nasional,
regional dan internasional.
11. Dosen mengembangkan metode pembelajaran dan menggunakan berbagai
macam media untuk pengajaran yang sesuai dengan bidang keilmuannya.
12. Dosen menggunakan beberapa teknik untuk menilai kemampuan akademik
mahasiswa dan mengaitkan dengan hasil pembelajaran yang dikehendaki.
13. Dosen mengevaluasi kinerja pembelajaran yang dimiliki dan melakukan perbaikan
terhadap metode dan bahan ajar yang dianggap penting
14. Prodi Gizi FIK Unsilbar memiliki sistem sanksi dan penghargaan dalam
pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.
2.4. Sarana dan Prasarana
1. Fasilitas fisik dituangkan dalam rencana dasar (master plain) yang ada sekarang
dan pengembangannya.
2. Fasilitas fisik dirumuskan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan
kegiatan akademik.
3. Ruang kuliah dilengkapi dengan sarana penunjang, minimal tersedia papan tulis
dan LCD.
4. Perpustakaan Prodi Gizi membuka pelayanan 7 jam pada hari kerja
Semua fasilitas fisik dan peralatan harus dipelihara secara teratur

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 47
2 5. Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan.
1. Infrastruktur Prodi Gizi FIK Unsulbar sesuai persyaratan teknis peraturan
bangunan yang memenuhi syarat keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang
ditentukan departemen teknisi
2. Prodi Gizi FIK Unsulbar memiliki standar fasilitas pembelajaran secara umum.
3. Prodi Gizi FIK Unsulbar memiliki rancangan fasilitas yang mengacu pada standar
pembelajaran yang berlaku untuk program studi gizi.
4. Rancangan prioritas pengembangan fasiltas sesuai dengan tujuan pendidikan dan
kurikulum masing-masing.
5. Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan senantiasa untuk menciptakan
lingkungan sosial yang kondusif.
2.6. Moral dan Etika
1. Prodi Gizi FIK Unsulbar menerapkan dan mengembangkan kode etik akademik
2. Semua sivitas akademika memahami tentang Etika, Etika Pendidikan, Etika
Penelitian, Etika Pengabdian Kepada Masyarakat dan Etika Profesi yang berlaku
sesuai dengan kedudukannya serta secara sadar melaksanakannya.
3. Prodi Gizi FIK Unsulbar mengembangkan sistem yang dapat memberikan
penghargaan bagi yang taat dan sanksi bagi yang melanggar etika.
4. Prodi Gizi FIK Unsulbar mempunyai program yang jelas untuk meningkatkan
kesadaran beretika bagi semua sivitas akademik-nya.
5. Dosen mendorong pengembangkan intelektualitas, sikap dan nilai-nilai moral
mahasiswa
2.7. Kerjasama
1. Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian Prodi Gizi FIK Unsulbar
senantiasa menjalin dan menjaga iklim hubungan bekerjasama dengan universitas
baik dalam maupun luar.
2. Prodi Gizi FIK Unsulbar juga menjalin hubungan kerjasama dengan dunia industri
3. Prodi Gizi FIK Unsulbar menjalin hubungan dengan birokrasi lain dan praktisi
dalam meningkatkan kinerja dan manajemen pengabdian kepada masyarakat.
4. Prodi Gizi FIK Unsulbar jika diperlukan menyediakan jasa pelayanan konsultasi
kepada masyarakat, melalui kerjasama organisasi pemerintah dan non
pemerintah.
2.8. Asas
1. Asas akuntabilitas, yaitu bahwa semua penyelenggaraan kebijakan akademik
harus dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, terbuka, dan senantiasa
mengacu pada perkembangan keilmuan.
2. Asas transparansi, yaitu bahwa kebijakan akademik harus diselenggarakan secara
terbuka, didasarkan pada tatanan dan aturan yang jelas yang senantiasa
berorientasi pada rasa saling percaya untuk terselenggaranya suasana akademik
yang kondusif dan menjamin terwujudnya sinergisme.
3. Asas kualitas, yaitu bahwa kebijakan akademik harus diselenggarakan dengan
senantiasa mengedepankan kualitas input, proses dan output.
4. Asas kebersamaan, yaitu bahwa kebijakan akademik harus diselenggarakan
secara terpadu, terstruktur, sistematik, komprehensif dan terarah, dengan berbasis
pada visi dan misi kelembagaan
5. Asas kerakyatan, yaitu bahwa penyelenggaraan kebijakan akademik yang bersifat
dinamis harus mampu menjamin terakomodasinya segenap kepentingan rakyat
secara lebih luas.
6. Asas hukum, yaitu bahwa semua pihak yang terlibat secara langsung maupun
tidak langsung dalam penyelenggaraan kebijakan dan kehidupan akademik harus
taat pada hukum yang berlaku yang penegakannya dijamin oleh Negara.
7. Asas manfaat, yaitu bahwa kehidupan akademik harus diselenggarakan untuk
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara, institusi, dan
segenap sivitas akademika.
8. Asas kesetaraan, yaitu bahwa kebijakan akademik harus diselenggarakan atas dasar
persamaan hak setiap sivitas akademika untuk menjamin terciptanya lingkungan
akademik yang egaliter.
9. Asas kemandirian, yaitu bahwa penyelenggaraan kebijakan akademik harus
senantiasa didasarkan pada kemampuan institusi dengan mengandalkan segenap
potensi dan sumber daya yang ada untuk mengoptimalkan kemampuan institusi yang
terus berkembang secara sistematik dan terstruktur.
III. PENDIDIKAN
3.1. Input

1. Prodi Gizi FIK Unsulbar menerapkan sistem penerimaan mahasiswa baru yang
senantiasa mengutamakan prestasi akademik, potensi, dan kompetensi calon
mahasiswa melalui proses yang transparan dan akuntabel.
2. Prodi Gizi FIK Unsulbar menentukan jumlah mahasiswa baru yang dapat diterima
disesuaikan dengan kapasitas yang ada.
3. Prodi Gizi FIK Unsulbar memiliki persyaratan kompetensi minimal calon
mahasiswa.
4. Prodi Gizi FIK Unsulbar memberi kesempatan kepada program studi untuk
mendapatkan calon mahasiswa yang cukup memadai baik secara kuantitas
maupun kualitasnya.
5. Kebijakan tentang penerimaan mahasiswa baru harus terus menerus direvisi
secara teratur agar sesuai dengan kepentingan stakeholders.
6. Prodi Gizi FIK Unsulbar memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memberi
masukan dalam pengembangan kurikulum.
7. Prodi Gizi FIK Unsulbar mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi mahasiswa.
3.2. Proses
1. Prodi Gizi FIK Unsulbar menetapkan kompetensi lulusan secara umum meliputi
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan perilaku.
2. Prodi Gizi FIK Unsulbar menetapkan kompetensi lulusan dengan sikap dan
perilaku nasionalisme yang peka terhadap perubahan global.
3. Prodi Gizi FIK Unsulbar menetapkan kompetensi lulusan dengan sikap dan
perilaku yang berintegritas dan percaya diri serta penuh kehati-hatian sehingga
tidak akan pernah melakukan tindakan tercela.
4. Prodi Gizi FIK Unsulbar menyusun dan menetapkan kompetensi lulusan bersama-
sama dengan stakeholders secara lebih rinci.
5. Kurikulum pada Prodi Gizi membekali lulusan dengan kemampuan kompetensi
sesuai dengan standar pendidikan untuk mengembangkan kemampuan diri, dan
menerapkan keahliannya.
6. Kurikulum disusun secara berkesinambungan dan berimbang antara mata kuliah
dasar, dan mata kuliah pilihan.
7. Kurikulum dirancang secara efektif untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa.
8. Kurikulum didesain mengikuti sistem kredit semester.
9. Kurikulum dievalusi dan direvisi secara berkala
10. Kurikulum bersifat komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan
ilmu, teknologi dan seni
11. Proses pembelajaran melibatkan mahasiswa secara aktif (student learning
center).
12. Proses pembelajaran diarahkan pada kebebasan berpikir, berargumentasi,
berkreasi, inovatif dan berprilaku
13. Proses pembelajaran adalah keterlibatan mahasiswa secara aktif untuk
pemahaman konsep, tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh dosen,
tetapi mahasiswa terlibat secara aktif merumuskan tujuan pembelajaran dan
berupaya mencapainya.
14. Proses pembelajaran diarahkan agar mahasiswa dapat memahami
perkembangan IPTEKS serta mencari informasi langsung ke sumbernya.
15. Proses pembelajaran diarahkan agar mahasiswa mampu mengolah informasi
menjadi pengetahuan.
16. Proses pembelajaran diarahkan agar mahasiswa mampu menggunakan
pengetahuan untuk menyelesaikan masalah.
17. Proses pembejaran diarahkan agar mahasiswa mampu
menyebarluaskan/mensosialisasikan pengetahuan pada pihak lain.
18. Proses pembelajaran diarahkan meningkatkan rasa ingin tahu mahasiswa.
19. Proses pembelajaran diarahkan pada keberhasilan belajar mahasiswa dengan
tujuan pendidikan.
20. Proses pembelajaran didesain secara sistematis dengan merujuk pada
perkembangan metode pembelajaran secara kritis.
21. Proses pembelajaran diarahkan agar mahasiswa dapat mengembangkan
kegiatan belajar mandiri dan belajar kelompok.
22. Metode pembelajaran bervariasi, inovatif dan tepat untuk mencapai tujuan
perkuliahan.
23. Proses pembelajaran diperkaya melalui hasil-hasil penelitian dan
penerapannya.
24. Proses pembelajaran diarahkan pada pendekatan kompetensi agar dapat
menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, mudah beradaptasi, memiliki
motivasi tinggi, kreatif dan inovatif, mandiri, mempunyai etos kerja yang tinggi,
berpikir dan bertindak cerdas serta bersikap profesional. dalam menyelesaikan
masalah
25. Seluruh kebijakan evaluasi hasil pembelajaran disosialisasikan ke seluruh
dosen.
26. Kebijakan tentang evaluasi hasil pembelajaran ditinjau secara periodik,
didasarkan pada data-data keberhasilan dan permasalahan selama
implementasi, termasuk temuan dari penguji eksternal.
27. Prodi Gizi FIK Unsulbar mempunyai prosedur dalam mengatur transparansi
sistem evaluasi hasil pembelajaran baik untuk penilaian formal maupun
penilaian berkesinambungan.
28. Kemajuan yang dicapai mahasiswa dimonitor dan didokumentasikan,
diumpanbalikkan ke mahasiswa dan diperbaiki secara berkala.
29. Metode penilaian didokumentasikan, dikembangkan diuji, dan dievaluasi secara
periodik.
30. Prodi Gizi FIK Unsulbar mempunyai kebijakan tentang perwakilan dan
partisipasi mahasiswa dalam mendesain, mengelola dan mengevaluasi
kurikulum serta hal-hal lain yang berhubungan dengan mahasiswa
31. Prodi Gizi FIK Unsulbar mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi mahasiswa
32. Prodi Gizi FIK Unsulbar melaksanakan proses penjaminan mutu akademik
secara terstruktur, terorganisasi, komprehensif dan sistematis
33. Prodi Gizi FIK Unsulbar siap setiap saat untuk diaudit baik secara internal
maupun eksternal.
34. Prodi Gizi FIK Unsulbar melakukan standar mutu (quality benchmarking)
akademik secara nasional maupun internasional melalui kerjasama dengan
mitra dari dalam dan luar negeri.
35. Prodi Gizi FIK Unsulbar senantiasa meningkatkan mutu pelaksanaan dan
standar pembelajaran untuk tercapainya keunggulan kompetensi di tingkat
nasional maupun internasional.
36. Prodi Gizi FIK Unsulbar menyelenggarakan pelatihan dan seminar bagi para
praktisi yang ingin menyegarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan ilmiahnya
3.3. Output
1. Prodi Gizi FIK Unsulbar secara berkala melakukan penelusuran lulusan (tracer
study).
2. Prodi Gizi FIK Unsulbar melakukan penelusuran lulusan secara lebih spesifik.
3. Prodi Gizi FIK Unsulbar aktif dalam berinteraksi dengan masyarakat profesi,
masyarakat perguruan tinggi dengan bidang ilmu sejenis, dan masyarakat
pengguna lulusan serta stakeholders lainnya, baik nasional maupun internasional,
dalam rangka benchmarking dan untuk mengetahui relevansi lulusan.

IV. PENELITIAN

4.1. Kode Etik


1. Setiap penelitian dilakukan menurut standar etik yang berlaku.
2. Setiap peneliti senantiasa menegakkan dan menjaga perilaku, sosial dan ilmiah
dalam melaksanakan penelitian maupun dalam menyusun laporan penelitian.
3. Penelitian harus menghindari terjadinya research misconduct yang terdiri atas
beberapa hal berikut:
a. Plagiarism, yaitu apabila sebagian atau seluruhnya menjiplak atau menyalin
produk penelitian lain tanpa merujuk pada sumbernya.
b. Fabrikasi, yaitu apabila data yang disajikan merupakan hasil rekayasa peneliti
atau merupakan data yang sebetulnya tidak ada atau tidak pernah dikumpulkan
sebelumnya oleh peneliti.
c. Falsifikasi, yaitu apabila peneliti dengan sengaja mengganti, mengubah,
memodifikasi, ataupun rekayasa data yang ada sedemikian rupa untuk
kepentingan peneliti sehingga informasi yang dikandung menyimpang dan
bahkan dapat menyesatkan.
d. Tidak menyebutkan sumber data yang sah atau menggunakan data hasil
penelitian yang tidak dipublikasi oleh peneliti lain tanpa menyebutkan
sumbernya atau bahkan tanpa ijin dari peneliti yang bersangkutan.
e. Menggunakan ide, informasi, dan konsep orang lain yang masih berupa
manuskrip atau proposal penelitian yang sedang dalam proses review.
f. Memasukkan nama orang, organisasi atau lembaga dalam suatu laporan hasil
penelitian atau publikasi, padahal orang, organisasi atau lembaga yang
dimaksud tidak pernah terlibat dalam penelitian yang dilaporkan/dipublikasikan.
g. Melakukan publikasi ganda, yaitu secara sengaja mempublikasikan artikel yang
sama ke lebih dari satu jurnal ataupun penerbit, kecuali disebutkan secara jelas
tentang tujuan publikasi ulang atas artikel tersebut.
h. Melakukan penelitian tanpa mengindahkan peraturan-peraturan setempat yang
masih berlaku yang secara jelas dibuat untuk melindungi kepentingan subyek
atau kesehatan dan keamanan masyarakat, atau untuk melindungi hewan uji di
tempat tersebut.
4. Penelitian yang melibatkan subyek manusia harus terlebih dahulu mendapatkan
informed consent yang menunjukkan bahwa subjek telah mendapat penjelasan
mengenai tujuan dan tata cara penelitian serta setuju untuk terlibat dalam
penelitian
5. Untuk setiap penelitian biomedik atau yang melibatkan subyek manusia, peneliti
harus menjamin kerahasiaan subyek serta menjaga agar setiap informasi yang
diperoleh tidak akan dipublikasikan selain untuk kepentingan ilmiah.
4.2. Input
Input dalam kegiatan penelitian meliputi:
1. Ketersedian sumber daya manusia sebagai ketua peneliti dengan kualifikasi
minimal Doktor atau Magister berpangkat lektor kepala.
2. Anggota peneliti terdiri dari dosen dan mahasiswa tingkat akhir.
3. Ketersediaan sumber dana riset bersumber dari BOPTN, Dikti, Pemda, Donor
(dalam dan luar negeri) dan sumber-sumber lain yang tidak mengikat.
4. Ketersediaan sarana laboratorium, referensi, dan jejaring yang menunjang
pelaksanaan riset berkualitas.
5. Kemampuan yang dimiliki oleh peneliti dalam hal substansi dan metode analisis
sesuai dengan spesifikasi keilmuan.
4.3. Proses
1. Penelitian yang menggunakan jaringan atau bagian tubuh manusia harus
dilakukan dengan penuh kecermatan dan ketelitian serta menjamin bahwa
pemanfaatan jaringan atau bagian tubuh tersebut semata-mata hanya untuk
kepentingan ilmiah bukan komersial.
2. Penelitian yang menggunakan hewan harus mengacu kepada Konvensi
Helsinky.
3. Penelitian harus dilakukan untuk menunjang dan menjadi bagian terpadu dari
kegiatan pendidikan, pembelajaran dan pengabdian pada masyarakat.
4. Strategi, kebijakan dan prioritas penelitian ditetapkan sesuai dengan Renstra
Prodi Gizi Unsulbar
5. Penelitian harus dilakukan sesuai dengan baku mutu (standar) yang ditentukan
oleh Prodi Gizi Unsulbar dengan memperhatikan kaidah keilmuan dan etika.
6. Penelitian melibatkan peran serta mahasiswa.
7. Penelitian terdiri atas penelitian dasar dan terapan.
8. Prodi Gizi Unsulbar mengalokasikan dana untuk diseminasi hasil penelitian baik
di tingkat nasional maupun internasional bagi para penelitinya.
9. Prodi Gizi Unsulbar senantiasa mengadakan pelatihan, seminar, lokakarya, dan
benchmarking ke universitas di dalam dan di luar negeri secara
berkesinambungan guna meningkatkan kemampuan dan kualitas penelitian.
10. Prodi Gizi Unsulbar dalam melakukan penelitian kerjasama dengan luar negeri,
senantiasa menjaga penggunaan plasma nutfah asli dan kekayaan alam, situs
sejarah, warisan budaya, dan adat-istiadat, tidak merugikan kepentingan
nasional.
11. Prodi Gizi Unsulbar senantiasa mengembangkan hak atas kekayaan intelektual
hasil-hasil penelitian dengan membangun kerjasama dengan industri untuk
memperoleh sumberdana penelitian lebih lanjut.
12. Dosen harus aktif mengajukan usulan penelitian untuk mendapatkan dana
penelitian dari berbagai sumberdana dalam maupun luar negeri malalui prosedur
institusional.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 52
4.4. Output
1. Prodi Gizi Unsulbar memfasilitasi penyebarluasan hasil penelitian sehingga mudah
diakses oleh masyarakat.
2. Prodi Gizi Unsulbar memfasilitasi publikasi hasil-hasil penelitian di jurnal
Internasional.
3. Prodi Gizi Unsulbar mendukung para peneliti untuk meningkatkan jumlah dan
mutu hasil-hasil penelitiannya.
4. Prodi Gizi Unsulbar mengembangkan mekanisme yang menjamin agar
penggunaan hasil penelitian tidak menyimpang dari tujuan.
5. Prodi Gizi Unsulbar menfasilitasi agar hasi-hasill penelitian dapat digunakan
sebagai bahan pengajaran dan pengabdian pada masyarakat.

V. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

5.1. Pelayanan
1. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam rangka pemanfaatan,
pendayagunaan, dan pengembangan IPTEKS untuk masyarakat.
2. Strategi, kebijakan, dan prioritas pengabdian kepada masyarakat ditetapkan
sesuai dengan visi, misi dan tujuan Prodi Gizi dan masukan dari pihak-pihak
terkait.
3. Pengabdian kepada masyarakat dilakukan sesuai dengan baku mutu yang
ditentukan oleh Prodi Gizi FIK Unsulbar.
4. Pengabdian kepada masyarakat merujuk pada kebutuhan masyarakat.
5. Pengabdian kepada masyarakat melibatkan peran serta mahasiswa.
6. Pengabdian kepada masyarakat dengan melibatkan mahasiswa merupakan ajang
pelatihan bagi mahasiswa sesuai dengan kompetensi bidang ilmunya.
7. Pengabdian kepada masyarakat senantiasa dapat memberikan pencerahan dan
meningkatkan kesejahteraan
8. Pengabdian kepada masyarakat senantiasa memberikan masukan baik untuk
kegiatan pendidikan dan pengajaran maupun penelitian.
5.2. Input
Input dalam kegiatan pengabdian meliputi:
1. Ketersedian sumber daya manusia sebagai ketua pengabdian kepada masyarakat
dengan kualifikasi minimal Doktor atau Magister berpangkat lektor kepala.
2. Anggota pengabdian kepada masyarakat terdiri dari dosen dan mahasiswa tingkat
akhir.
3. Ketersediaan sumber dana riset bersumber dari BOPTN, Dikti, Pemda, Donor
(dalam dan luar negeri) dan sumber-sumber lain yang tidak mengikat.
4. Ketersediaan sarana laboratorium, referensi, dan jejaring yang menunjang
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas.
5. Kemampuan yang dimiliki oleh tim pengabdian dalam hal substansi dan metode
analisis sesuai dengan spesifikasi keilmuan.
5.3. Proses
1. Prodi Gizi FIK Unsulbar menyediakan unit pelayanan untuk menampung kegiatan
antar disiplin secara bersama melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan
sumber dana bersama.
2. Prodi Gizi FIK Unsulbar memfasilitas isivitas akademika untuk melakukan
pengabdian kepada masyarakat dalam rangka mentransfer ilmu pengetahuan,
inovasi serta proses pengembangan sumber daya manusia.
3. Prodi Gizi FIK Unsulbar senantiasa menciptakan program dan kegiatan pelayanan
kepada masyarakat.
5.4. Output
1. Prodi Gizi FIK Unsulbar senantiasa menawarkan jasa pelayanan konsultasi
kepada masyarakat, institusi, industri, pemerintah dan mitra organisasi non
pemerintah.
2. Prodi Gizi FIK Unsulbar mengembangkan metode, model penyelesaian
permasalahan kesehatan masyarakat

VI. PENUTUP

6.1. Peningkatan Mutu Berkelanjutan


1. Kepemimpinan Prodi Gizi FIK Unsulbar menyusun visi pengembangan yang jelas,
menetapkan target dan sasaran pengembangan, kebebasan akademik dan kode
etik secara berkelanjutan.
2. Kepemimpinan Prodi Gizi FIK Unsulbar bersifat menginspirasi, mendukung dan
menghargai kontribusi sivitas akademik dan stakeholders serta menumbuhkan
kesaling percayaan dan kebebasan dalam berkarya dengan penuh
tanggungjawab.
3. Sivitas akademika Prodi Gizi FIK Unsulbar beromitmen terhadap peningkatan
mutu akademik ditunjukkan dengan monitoring dan evaluasi terhadap peningkatan
kinerja secara berkala dan berkesinambungan.
4. Proses penyelenggaraan kegiatan akademik terinci dengan jelas dan tersedia
indikator dalam mengukur kinerjanya.
5. Setiap proses penyelenggaraan kegiatan akademik dilaksanakan dengan penuh
rasa tanggungjawab
6. Proses penyelenggaraan kegiatan akademik didukung dengan ketersediaan
sumber daya yang ukup dan cmemadai.
7. Keterkaitan antara proses penyelenggaraan kegiatan akademik dengan misi
program studi, fakultas dan universitas teridentifikasi dan terumuskan dengan
baik.
8. Prodi Gizi FIK Unsulbar dalam melakukan evaluasi dilakukan setiap tahun
berdasarkan laporan data dan informasi sivitas akademika.
9. Prodi Gizi FIK Unsulbar melaksanakan audit akademik internal secara periodik.
10. Prodi Gizi FIK Unsulbar melaksanakan audit akademik eksternal dengan
melibatkan auditor eksternal yang independen dan kredibel.
11. Perencanaan pengembangan program studi dengan mempertimbangkan misi
Prodi Gizi FIK Unsulbar
12. Perencanaan dibuat dalam dokumen yang mudah diakses, dibaca dan dimengerti
oleh pihak-pihak yang terkait.
13. Akreditasi program studi dilakukan oleh lembaga akreditasi yang independen.
14. Akreditasi dilakukan secara periodik sesuai dengan masa berlakunya status
akreditasi.

Majene, 2 Februari 2015


Dekan FIK Unsulbar,

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076
KODE ETIK AUDITOR MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI
GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
SULAWESI BARAT

UNIT PENJAMINAN MUTU PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
Dokumen Akademik Disetujui oleh:
Revisi
UPM.FIK-Unsulbar Dekan FIK Unsulbar

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 55
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JL. SULTAN HASANUDDIN, MAJENE SULAWESI BARAT, EMAIL fik.unsulbar@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT NOMOR:
……/UN……/KP…../2015
Tentang
KODE ETIK AUDITOR MUTU INTERNAL
PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DEKAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Menimbang : a. Bahwa untuk pelaksanaan Audit Mutu Akademik Internal pada


Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi
Barat, dipandang penting untuk segera disusun Kode Etik Auditor
Mutu
b. Akademik Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat.
Bahwa untuk kepentingan butir a di atas, maka perlu ditetapkan
dengan surat keputusan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sulawesi Barat.
Mengingat : 1. UU. RI No. 20 Tahun 2003 L.N. 8 Juli 2005 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. PP. No. 60 Tahun 1999 LM. N. 115 tahun 1999 tentang Pendidikan
Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
4. Rencana Strategis Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi
Barat Tahun 2015-2019
5. Permendikbud 50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi.
6. Permenristek Dikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi

Memerhatikan : Saran dan masukan dari berbagai pihak

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Kode Etik Auditor MutuInternal Program Studi Gizi Fakultas Ilmu
PERTAMA : Kesehatan Universitas Sulawesi Barat sebagaimana terlampir.

KEDUA Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya

Ditetapkan di : Majene,
Pada Tanggal : 2 Februari 2015
Dekan

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP: 196012311983031076
Kata Pengantar

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat (FIK Unsulbar) merupakan satu-
satunya universitas Negeri yang ada di Sulawesi Barat saat ini sedang berupaya untuk
melaksakan peningkatan mutu pendidikan baik dibidang pelayanan pendidikan,
manajemen pengelolaan dan mutu input serta outputnya. Peningkatan mutu dilakukan
melalui sistem penjaminan mutu.

Penjaminan mutu FIK Unsulbar pada Program Studi Gizi adalah upaya dalam
mewujudkan budaya mutu yang terencana secara bertahap dan sistematis melalui
standar mutu layanan dan outcome yang telah dirumuskan oleh FIK Unsulbar,
Program Studi Gizi bersama stakeholder dengan mengacu pada Permenristekdikti RI
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Tujuan sistem
penjaminan mutu FIK Unsulbar adalah untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan
mutu pendidikan dan mutu SDM Kesehatan yang dihasilkan untuk mewujudkan visi
dan misi Program Studi Gizi FIK Unsulbar.

FIK Unsulbar bersama dengan Program Studi Gizi memiliki kewenangan dalam
menentukan kebijakan akademiknya dengan ketentuan bahwa kebijakan akademik
yang diambil tidak bertentangan dengan kebijakan pendidikan tinggil. Hal inilah yang
menjadi dasar FIK dan Program Studi Gizi Unsulbar menyusun Kebijakan Akademik
dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk Keputusan Dekan FIK Unsulbar.

Buku Kode Etik Auditor Mutu Internal Prodi Gizi Unsulbar disusun bertujuan untuk
memacu terwujudnya budaya etis di kalangan auditor mutu internal. Kode etik ini
diperlukan oleh auditor mutu internal untuk menumbuhkan kepercayaan bagi auditor
yang akan melaksanakan tugas audit mutu internal pada Prodi Gizi Unsulbar

Pimpinan FIK Unsulbar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Kode Etik Auditor Mutu Internal ini.

Demikian Kebijakan Akademik Program Studi Gizi FIK Unsulbar ini kami buat,
semoga dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Sekian dan terima kasih.

Majene, 2 Februari 2015

Dekan

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 57
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FIK UNSULBAR
NOMOR:……/UN4…../KP…../2015

TENTANG

KODE ETIK AUDITOR MUTU AKADEMIK PROGRAM STUDI


GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
SULAWESI BARAT

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................... 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................... 2
LAMPIRAN SK ............................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 4
I. TUJUAN ................................................................................................................ 5
II. KOMPONEN ……... .............................................................................................. 5
III. ASAS KODE ETIK AUDIT MUTU INTERNAL ....................................................... 5
IV. PERILAKU AUDITOR MUTU INTERNAL.............................................................. 5
1. Menjaga Integritas ........................................................................................... 5
2. Menjaga Objektivitas ………………... ............................................................... 5
3. Menjaga Kerahasiaan ....................................................................................... 5
4. Memiliki Kompotensi ......................................................................................... 6
5. Memelihara Independensi………………………………………………………… 6
V. SANKSI ................................................................................................................... 6
VI. PROSEDUR PENEGAKAN DISIPLIN .................................................................... 6

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 58
I. TUJUAN
Tujuan perumusan kode etik auditor ini untuk memacu pencapaian tercapainya budaya
etis di kalangan auditor mutu internal. Kode etik ini diperlukan oleh auditor mutu
internal untuk menumbuhkan kepercayaan bagi auditor yang akan melaksanakan
tugas audit mutu internal.

II. KOMPONEN
Kode etik auditor ini terdiri atas dua komponen, yaitu: (1) asas kode etik audit internal
dan (2) perilaku auditor internal, yang menggambarkan norma perilaku yang perlu
dimiliki oleh auditor internal.
Kode etik ini membantu para auditor mutu internal untuk menafsirkan asas-asas kode
etik audit mutu internal ke dalam penerapan praktis dan dimaksudkan untuk memandu
auditor dalam berperilaku etis.
Kode etik ini berlaku untuk perorangan dan atau kelompok yang melaksanakan audit
mutu internal.

III. ASAS KODE ETIK AUDIT MUTU INTERNAL


Auditor harus menerapkan dan memegang teguh 5 asas, yaitu : (1) Asas Integritas; (2)
Asas Objektivitas, (3) Asas Kerahasiaan, (4) Asas Kompetensi, dan (5) Asas
Independen.
Asas-asas kode etik audit mutu internaldi atas melandasi sikap dan perilaku auditor
internal dalam menjalankan tugasnya.

IV. PERILAKU AUDITOR MUTU INTERNAL


Perilaku yang harus ditunjukkan oleh auditor internal mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Menjaga Integritas
Integritas auditor mutu internal akan menumbuhkan kepercayaan selanjutnya akan
menyebabkan kepatuhan pada keputusan yang dibuat, sehingga auditor harus: (1)
melaksanakan audit dengan jujur dan bertanggung jawab, (2) mematuhi Piagam
Audit dan membuat laporan audit sesuai aturan yang berlaku, (3) menghindari
tindakan yang mendiskreditkan profesi auditor atau mendiskreditkan organisasi
teraudit, dan (4) menghormati dan mendukung terlaksananya tujuan audit.
2. Menjaga Objektivitas
Auditor mempunyai objektivitas profesional dalam mengumpulkan, mengevaluasi,
dan menyampaikan informasi tentang aktivitas yang sedang diaudit. Auditor
membuat evaluasi dari semua keadaan yang relevan dan tidak terpengaruh oleh
kepentingan perorangan atau pihak-pihak lain dalam mengambil keputusan,
sehingga auditor harus: (1) menghindari aktivitas yang dapat merusak objektivitas
audit mutu internal, (2) menolak pemberian apapun yang dapat merusak
kemampuannya untuk berlaku adil, dan (3) melaporkan semua fakta hasil audit.
3. Menjaga Kerahasiaan
Auditor tidak akan menyampaikan informasi kepada semua pihak yang tidak berhak,
sehingga auditor harus: (1) menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam
melaksanakan tugas, dan (2) menghindari penyalahgunaan informasi yang
diperolehnya untuk keuntungan pribadi/kelompok atau menggunakan informasi
dengan cara yang melawan hukum atau yang merugikan tujuan dan etika
kelembagaan.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 59
4. Memiliki Kompetensi
Auditor menerapkan semua pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya dalam
melaksanakan audit mutu internal, sehingga auditor harus: (1) mempunyai
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman audit untuk melaksanakan kegiatan
audit, (2) melaksanakan pelayanan audit internalsesuai dengan Standar dan
Manual Prosedur Audit Mutu Internal, (3) Auditor dituntut selalu meningkatkan
kemampuan, efektivitas dan mutu layanannya.
5. Memelihara Independensi
Untuk menjaga independensi, Auditor harus bebas dari campur tangan pihak-pihak
lain, sehingga auditor harus: (1) bebas dari pengaruh setiap pekerjaan dalam
bidang yang diaudit atau yang pernah menjadi tanggung jawabnya, (2) tidak
memihak kepada siapapun, dan (3) tidak terlibat dalam pertentangan kepentingan
dengan teraudit.

V. SANKSI
Auditor yang tidak mematuhi kode etik auditor mutu internal akan dinilai dan ditindak
sesuai prosedur penegakan disiplin yang berlaku.

VI. PROSEDUR PENEGAKAN DISIPLIN


Apabila Dekan FIK Unsulbar menerima laporan tertulis dan resmi mengenai adanya
pelanggaran kodek etik auditor mutu internal, Dekan FIK Unsulbar akan melaksanakan
penegakan disiplin sebagai berikut: (1) Dekan FIK Unsulbar membentuk Komisi Etika
Auditor yang terdiri dari 5 orang, serta bertugas untuk jangka waktu 2 bulan, (2) Komisi
Etika Auditor segera mempelajari isi laporan tersebut, (3) Komisi Etika Auditor
mengadakan rapat untuk mendengarkan klarifikasi auditor terlapor dan juga pelapor
secara terpisah (dengan mengundang auditor terlapor untuk melakukan klarifikasi,
serta mengundang pelapor), (4) Setelah mendengarkan penjelasan terlapor dan
pelapor, apabila tidak terbukti dan ada kesepakatan kedua belah pihak, maka prosedur
pemeriksaan tidak dilanjutkan, (5) Apabila terbukti ada pelanggaran kode etik auditor
internal, maka auditor terlapor segera memperbaiki laporan yang dibuatnya, (6) Komisi
Etika Auditor melaporkan hasil kerjanya kepada Dekan FIK Unsulbar, dan Sanksi dari
Dekan FIK Unsulbar berupa: (i) peringatan lisan, (ii) peringatan tertulis pertama, kedua
dan ketiga, (iii) pemberhentian sementara sebagai auditor untuk jangka waktu tertentu,
dan (iv) pemberhentian sebagai auditor.

Majene, 2 Februari 2015


Dekan FIK Unsulbar,

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 60
MANUAL PROSEDUR PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

UNIT PENJAMINAN MUTU PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
Dokumen Akademik Disetujui oleh:
Revisi UPM.FIK-Unsulbar Dekan FIK Unsulbar

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 61
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JL. SULTAN HASANUDDIN, MAJENE SULAWESI BARAT, EMAIL fik.unsulbar@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT NOMOR:
……/UN……/KP…../2015
Tentang

MANUAL PROSEDUR
PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DEKAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

Menimbang : a. Bahwa untuk pelaksanaan Audit Mutu Akademik Internal pada


Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Sulawesi Barat, dipandang penting untuk segera disusun Manual
Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) Program Studi Gizi Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat.
b. Bahwa untuk kepentingan butir a di atas, maka perlu ditetapkan
dengan surat keputusan
Mengingat : 1. UU. RI No. 20 Tahun 2003 L.N. 8 Juli 2005 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. PP. No. 60 Tahun 1999 LM. N. 115 tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
4. PP. No. 60 Tahun 1999 LM. N. 115 tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi
5. Kepmendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan
Tinggi

MEMUTUSKAN

Menetapkan
PERTAMA : Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) Program Studi Gizi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat sebagaimana
terlampir.
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya

Ditetapkan di : Majene,
Pada Tanggal : 2 Februari 2015
Dekan

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076
Kata Pengantar

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat (FIK Unsulbar) merupakan satu-
satunya universitas Negeri yang ada di Sulawesi Barat saat ini sedang berupaya untuk
melaksakan peningkatan mutu pendidikan baik dibidang pelayanan pendidikan,
manajemen pengelolaan dan mutu input serta outputnya. Peningkatan mutu dilakukan
melalui sistem penjaminan mutu.

Penjaminan mutu FIK Unsulbar pada Program Studi Gizi adalah upaya dalam
mewujudkan budaya mutu yang terencana secara bertahap dan sistematis melalui
standar mutu layanan dan outcome yang telah dirumuskan oleh FIK Unsulbar, Program
Studi Gizi bersama stakeholder dengan mengacu pada Permenristekdikti RI Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Tujuan sistem penjaminan
mutu FIK Unsulbar adalah untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan mutu
pendidikan dan mutu SDM Kesehatan yang dihasilkan untuk mewujudkan visi dan misi
Program Studi Gizi FIK Unsulbar.

FIK Unsulbar bersama dengan Program Studi Gizi memiliki kewenangan dalam
menentukan kebijakan akademiknya dengan ketentuan bahwa kebijakan akademik yang
diambil tidak bertentangan dengan kebijakan pendidikan tinggil. Hal inilah yang menjadi
dasar FIK dan Program Studi Gizi Unsulbar menyusun Kebijakan Akademik dan
selanjutnya dituangkan dalam bentuk Keputusan Dekan FIK Unsulbar.

Aktivitas dalam proses penjaminan mutu akademik salah satunya adalah melakukan
audit mutu secara internal. Saat ini Prodi Gizi FIK Unsulbar telah memiliki sejumlah
auditor mutu internal untuk melakukan audit internal. Agar pelaksanaan audit mutu
internal sesuai dengan Standar Audit Mutu Internal yang ditetapkan, maka disusunlah
Manual Prosedur Audit Mutu Internal ini

Manual prosedur ini merupakan acuan bagi semua pihak yang terkait dengan
pelaksanaan audit mutu internal terutama auditor, teraudit, dan klien pada Prodi Gizi FiK
Unsulbar

Pimpinan FiK Unsulbar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Manual Prosedur Audit Mutu Internal ini.

Demikian Manual Prosedur Audit Mutu Internal Program Studi Gizi FIK Unsulbar ini
kami buat, semoga dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Sekian dan terima
kasih.

Majene, 2 Februari 2015

Dekan

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FIK UNSULBAR
NOMOR:……/UN4…../KP…../2015

TENTANG

MANUAL PROSEDUR PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2
LAMPIRAN SK ............................................................................................................... 3
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 4
I. PENJELASAN UMUM ............................................................................................... 5
A. Definisi ………………………………….…………………………………………….... 5
B. Tujuan dan Alasan Audit ……………………………………….……………….….… 5
C. Karakteristik, Tanggung Jawab, Independensi, dan Kriteria Auditor Mutu
Internal ………………………………………..……………………………...………. 6
D. Pengauditan........................................................................................................... 7
E. Kelengkapan Pelaksanaan Audit ………………………………………….……..... 10
F. Tindak Lanjut Permintaan Tindakan Koreksi …………….………………..….….. 10
II. PROSEDUR IMPLEMENTASI PROGRAM STUDI OLEH AUDITOR …….......... 11
III. IMPLEMENTASI AMI PADA SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK............ 12
A. Tujuan Audit...........................................................................................................12
B. Ruang Lingkup Audit .............................................................................................12
C. Daftar Pengecekan ...............................................................................................12
IV. IMPLEMENTASI AMI PADA PROSES PEMBELAJARAN DI PROGRAM STUD 13
A. Tujuan Audit ..........................................................................................................13
B. Ruang Lingkup Audit .............................................................................................13
C. Daftar Pengecekan .............................................................................................. 13

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 64
I. PENJELASAN UMUM

A. Definisi
1. Audit Mutu Internal (AMI) Prodi Gizi FiK Unsulbar adalah suatu kegiatan
penjaminan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif.
2. Kegiatan ini dirancang untuk:
a. Memberikan nilai tambah dan memperbaiki kinerja akademik Prodi Gizi;
b. Mengetahui bahwa upaya untuk mempertahankan, meningkatkan mutu dan
standar akademik, telah tepat dan efektif;
c. Mengidentifikasi lingkup perbaikan dan pengembangan profesional secara
berkelanjutan berdasarkan evaluasi diri.
3. Sistem Mutu adalah sistem yang mencakup struktur organisasi, tanggung jawab,
prosedur, proses, dan sumber daya untuk melaksanakan manajemen mutu.
4. Unit Pelaksana Akademik adalah Prodi Gizi FIK Unsulbar;
5. Auditor adalah orang yang mempunyai kualifikasi untuk melakukan audit mutu.
6. Klien adalah orang atau organisasi yang meminta audit. Klien dalam kegiatan
AMI ini adalah program studi atau konsentrasi yang meminta sistem mutu
akademiknya diaudit terhadap standar mutu yang telah ditentukan sendiri;
7. Teraudit (auditee) adalah organisasi yang diaudit.
8. Observasi (OB) adalah pernyataan tentang temuan selama audit, didasarkan
atas bukti objektif yang menunjukkan ketidaklengkapan atau ketidakcukupan
yang memerlukan penyempurnaan dalam waktu singkat.
9. Bukti Objektif adalah informasi yang bersifat kualitatif ataupun kuantitatif, catatan
ataupun pernyataan tentang fakta mengenai mutu pelayanan, eksistensi dan
implementasi elemen-elemen sistem mutu, yang didasarkan pada pengamatan,
pengukuran dan dapat diverifikasi.
10. Ketidaksesuaian (KTS) adalah tidak terpenuhinya persyaratan karakteristik mutu
atau unsur sistem mutu yang telah ditetapkan.

B. Tujuan dan Alasan Audit


1. Tujuan Audit
Audit dirancang untuk salah satu atau lebih dari tujuan berikut:
a. Memeriksa kesesuaian atau ketidaksesuaian unsur-unsur sistem mutu dengan
standar yang telah ditentukan;
b. Memeriksa keefektifan pencapaian tujuan mutu yang telah ditentukan;
c. Memberi kesempatan teraudit memperbaiki sistem mutu;
d. Memenuhi syarat-syarat peraturan/perundangan.
2. Alasan Audit
a. Memfasilitasi evaluasi kinerja, sistem kontrol, dan prosedur penjaminan mutu.
b. Meyakinkan bahwa institusi akuntabel terhadap mutu dan standar yang telah
ditentukan.
c. Meningkatkan kemampuan institusi untuk memprioritaskan lingkup tertentu
danmemfasilitasi pengambilan keputusan.
d. Memudahkan institusi untuk memberikan tanggapan lebih baik terhadap
persyaratan yang diminta audit mutu eksternal serta untuk menilai mutu.
e. Menyediakan sarana untuk identifikasi cara kerja yang baik untuk
disebarluaskan.
f. Merupakan sarana yang tepat untuk peningkatan dan pengembangan mutu.
C. Karakteristik, Tanggung jawab, Independensi dan Kriteria Auditor Mutu Internal
1. Karakteristik Auditor
a. Tidak dibenarkan mengaudit pekerjaan yang pernah atau sedang menjadi
tanggung jawabnya.
b. Tidak bias terhadap teraudit.
c. Memiliki pengetahuan atas topik-topik yang ditugaskan dan bila diperlukan
dapat melibatkan pakar atau pengamat yang dapat diterima oleh klien, teraudit
dan ketua tim audit.
d. Mempunyai pengalaman mengenai lokasi audit.
2. Tanggung jawab Ketua Tim Audit
a. Memilih anggota tim audit.
b. Membuka dan menutup rapat.
c. Menyiapkan jadwal dan program audit.
d. Memimpin audit.
e. Membuat keputusan akhir atas temuan audit.
f. Menyerahkan laporan audit.
g. Memantau tindak lanjut Permintaan Tindakan Koreksi (PTK).
3. Tanggung jawab Auditor
a. Mengaudit secara objektif sesuai dengan lingkup audit.
b. Mengumpulkan dan menganalisis bukti.
c. Menjawab pertanyaan teraudit.
d. Melaksanakan tugas sesuai kode etik.
4. Independensi Auditor
Auditor bebas dari bias dan hal-hal yang dapat mempengaruhi objektivitas. Semua
orang dan organisasi yang terlibat dalam pengauditan harus menghormati dan
mendukung independensi dan integritas auditor.
5. Kriteria Kualifikasi Auditor Mutu Internal
a. Pendidikan minimum
Auditor minimal berpendidikan sarjana atau ditentukan oleh Gugus Penjaminan
Mutu FiK UnsUlbar.
b. Pelatihan
Auditor telah mengikuti pelatihan/kursus Auditor Bersertifikat yang
diselenggarakan/diakui oleh FIK Unsulbar.
c. Atribut personal
Auditor berpikiran terbuka, memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan,
memiliki keterampilan analitis dan keteguhan hati, memiliki kemampuan untuk
memahami pelaksanaan audit yang kompleks, dan memiliki kemampuan untuk
memahami peran unit organisasi, dan memiliki kemampuan berkomunikasi.
Auditor menerapkan atribut tersebut di atas untuk:
1) Mendapatkan dan memeriksa bukti objektif secara wajar,
2) Tetap melaksanakan audit dengan benar,
3) Mengevaluasi secara seksama pengaruh pengamatan audit dan interaksi
personal selama audit,
4) Memperlakukan teraudit secara wajar sehingga diperoleh hasil audit terbaik,
5) Melaksanakan proses audit tanpa penyimpangan,
6) Menaruh perhatian penuh dan mendukung proses audit,
7) Tanggap dalam menghadapi situasi yang sulit,
8) Mengambil kesimpulan audit yang dapat diterima,
9) Tetap berpegang pada kesimpulan yang telah dihasilkan
d. Kemampuan manajemen
Auditor harus menunjukkan pengetahuan dan keterampilan manajemen yang
diperlukan dalam melaksanakan audit.
e. Meningkatkan kompetensi
Auditor meningkatkan kompetensinya dengan:
1) Memutakhirkan pengetahuannya tentang syarat-syarat, standar sistem mutu,
metode dan prosedur audit,
2) Berpartisipasi dalam kursus penyegaran bila diperlukan,
3) Mengevaluasi kinerja auditor secara berkala oleh GPM FIK Unsulbar.
f. Kriteria ketua tim audit
Ketua tim audit dipilih oleh GPM dari para auditor yang memenuhi kualifikasi
dengan mempertimbangkan kriteria sebagai berikut:
1) Calon sudah bekerja sebagai auditor
2) Calon menunjukkan kemampuan berkomunikasi secara efektif, baik secara
lisan maupun tertulis.

D. Pengauditan
1. Uraian Tugas dalam Pengauditan
Ketua tim AMI bertugas:
a. Menentukan keperluan tiap penugasan audit termasuk kualifikasi auditor yang
diperlukan
b. Merencanakan audit, menyiapkan piranti kerja untuk anggota tim, dan
mengarahkan tim audit;
c. Mengkaji ulang dokumen aktivitas mutu akademik yang berlaku untuk
menentukan kecukupannya (audit system/desk evaluation);
d. Membuat jadwal audit kepatuhan yang disepakati oleh teraudit;
e. Memberitahukan dengan segera ketidaksesuaian yang kritis kepada teraudit;
f. Melaporkan setiap hambatan besar yang dihadapi dalam melaksanakan audit
kepada GPM;
g. Melaporkan segera hasil-hasil audit dan kesimpulannya secara jelas kepada
GPM
Auditor bertugas:
a. Mengumpulkan dan menganalisis bukti yang relevan agar dapat menyimpulkan
pelaksanaan sistem mutu yang diaudit,
b. Mempelajari indikasi yang dapat mempengaruhi hasil audit yang mungkin
memerlukan pengauditan lebih lanjut,
c. Pada saat kegiatan konsultasi dapat menjawab pertanyaan tentang:
1) Prosedur, dokumen, atau informasi lain yang menggambarkan atau
mendukung unsur-unsur sistem mutu yang diperlukan, diketahui, tersedia,
dipahami, dan digunakan oleh teraudit,
2) Semua dokumen dan informasi lain yang digunakan untuk menggambarkan
sistem mutu yang memadai untuk mencapai tujuan mutu.
Klien bertugas:
a. Menentukan keperluan/permintaan dan tujuan audit serta saat proses audit
dimulai,
b. Menentukan unit organisasi yang akan diaudit,
c. Menentukan lingkup umum audit, misalnya standar sistem mutu atau dokumen
yang digunakan,
d. Menerima laporan hasil audit melalui GPM,
e. Memberitahu teraudit untuk menindaklanjuti hasil temuan audit.
Teraudit bertugas:
a. Menginformasikan kepada penanggung jawab unit organisasi/ kegiatan yang
akan diaudit tentang tujuan dan lingkup audit,
b. Menunjuk staf yang bertugas mendampingi tim audit,
c. Menyediakan sumber daya yang diperlukan oleh tim audit untuk menjamin
keefektifan dan keefisienan proses audit,
d. Membuka akses ke fasilitas dan bukti material yang diminta auditor,
e. Melakukan kerjasama dengan auditor agar tujuan audit tercapai,
f. Menentukan dan berinisiatif melaksanakan tindakan koreksi berdasarkan
laporan audit.
2. Inisiasi Audit
a. Lingkup Audit
1) Klien bersama auditor menentukan unsur sistem mutu, lokasi, aktivitas unit
organisasi, dan waktu audit.
2) Klien bersama auditor menentukan lingkup dan kedalaman audit.
3) Klien menentukan standar atau dokumen sistem mutu yang harus dipatuhi.
4) Teraudit menunjukkan bukti yang cukup dan tersedia pada saat audit.
5) Teraudit menyediakan sumber daya yang memadai sesuai dengan lingkup
dan kedalaman audit.
b. Frekuensi Audit
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan frekuensi audit adalah:
1) Kebutuhan untuk melakukan audit ditentukan oleh klien dengan
mempertimbangkan persyaratan atau peraturan tertentu.
2) Perubahan dalam manajemen, organisasi, kebijakan, teknik atau teknologi yang
dapat mempengaruhi atau mengubah sistem mutu dan mengubah hasil audit
terdahulu.
3) Audit internal dapat dilakukan secara teratur.
c. Telaah Awal Sistem Mutu Teraudit
1) Sebagai dasar perencanaan audit, auditor menelaah metode yang ada untuk
memenuhi persyaratan sistem mutu teraudit.
2) Jika hasil telaah terhadap sistem mutu tidak memenuhi persyaratan, langkah
audit selanjutnya tidak diteruskan sampai persyaratan tersebut dipenuhi.
3. Persiapan Audit
a. Perencanaan Audit
Rencana audit disusun oleh ketua tim audit, disetujui oleh klien, dan
dikomunikasikan kepada auditor dan teraudit. Rencana audit dirancang secara
fleksibel agar dapat diubah berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama
audit dan memungkinkan penggunaan sumber daya yang efektif.
Rencana audit meliputi:
1) Tujuan dan lingkup audit,
2) Identifikasi individu yang bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dan
lingkup audit,
3) Identifikasi dokumen acuan yang berlaku, antara lain standar sistem mutu
dan manual mutu teraudit,
4) Identifikasi anggota tim audit,
5) Tanggal dan tempat audit dilakukan, identifikasi unit organisasi teraudit
6) Waktu dan lama audit untuk tiap aktivitas audit,
7) Jadwal pertemuan yang diadakan dengan pimpinan teraudit,
8) Jadwal penyerahan laporan audit.
Jika teraudit keberatan terhadap rencana audit segera memberitahukan kepada
ketua tim audit, dan harus diselesaikan sebelum pelaksanaan audit.
b. Penugasan Tim Audit
Masing-masing anggota tim audit mengaudit unsur sistem mutu atau bagian
fungsional yang telah ditentukan.
c. Dokumen Kerja
Dokumen kerja yang diperlukan untuk memfasilitasi tugas tim audit adalah:
1) Daftar pengecekan yang disiapkan oleh tim audit,
2) Dokumen untuk melaporkan pengamatan audit dan mendokumentasi bukti
pendukung. Dokumen kerja tidak membatasi aktivitas atau tugas audit
tambahan yang mungkin diperlukan sebagai akibat informasi yang terkumpul
selama audit. Dokumen kerja yang melibatkan informasi rahasia harus dijaga
oleh organisasi audit.
4. Pelaksanaan Audit
a. Pertemuan pembukaan
Tujuan pertemuan pembukaan untuk:
1) Memperkenalkan anggota tim audit kepada pimpinan teraudit,
2) Menelaah lingkup dan tujuan audit,
3) Menyampaikan ringkasan metode dan prosedur yang digunakan dalam
melaksanakan audit,
4) Menegaskan hubungan formal antara tim audit dan teraudit,
5) Mengkonfirmasikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan,
6) Mengkonfirmasikan jadwal pertemuan-pertemuan dan penutupan audit,
7) Mengklarifikasi setiap rencana audit yang tidak jelas.
b. Pemeriksaan lapangan
1. Pengumpulan Bukti
Bukti dikumpul kan melalui wawancara, pemeriksaan dokumen, pengamatan
aktivitas dan keadaan di lokasi. Jika ada indikasi yang mengarah kepada
ketidaksesuaian dicatat, walaupun tidak tercakup dalam daftar pengecekan
dan diselidiki lebih lanjut. Hasil wawancara harus diuji dengan mencari
informasi tentang hal yang sama dari sumber lain yang independen.
Selama kegiatan audit, ketua tim audit dapat mengubah tugas kerja tim audit
dan rencana audit dengan persetujuan teraudit. Hal ini diperlukan untuk
menjamin pencapaian tujuan audit yang optimal. Jika tujuan audit tidak
tercapai, ketua tim audit memberitahukan alasannya kepada teraudit.
2. Hasil Pengamatan Audit
Semua hasil pengamatan audit didokumentasikan. Setelah semua aktivitas
diaudit, tim audit menelaah semua hasil pengamatannya untuk menentukan
adanya ketidaksesuaian yang akan dilaporkan. Hasil pengamatan ditelaah
oleh ketua tim audit dengan pimpinan teraudit. Semua ketidaksesuaian dari
hasil pengamatan harus disepakati oleh ketua tim audit dan pimpinan
teraudit.
3. Pertemuan Penutupan
Sebelum menyiapkan laporan audit, tim audit mengadakan pertemuan
penutupan dengan teraudit. Tujuan utama pertemuan ini adalah untuk
menyampaikan hasil auditcatatan-catatan dalam pertemuan penutupan yang
didokumentasikan

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 69
5. Dokumen Audit
a. Persiapan Laporan Audit
Laporan audit disiapkan dengan pengarahan ketua tim audit yang bertanggung
jawab atas keakuratan dan kelengkapannya.
b. Isi Laporan
Laporan audit berisi hasil pelaksanaan audit secara lengkap. Laporan audit
harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh ketua tim audit dan pimpinan
teraudit. Laporan audit berisi hal-hal berikut:
1) Tujuan dan lingkup audit,
2) Rincian rencana audit, identitas anggota tim audit dan perwakilan teraudit,
tanggal audit, dan identitas unit organisasi teraudit,
3) Identitas dokumen standar yang dipakai dalam audit antara lain standar
mutu akademik, dan manual mutu akademik teraudit,
4) Temuan ketidaksesuaian,
5) Penilaian tim audit mengenai keluasan kesesuaian teraudit dengan standar
sistem mutu yang berlaku dan dokumen terkait,
6) Kemampuan sistem mutu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan,
7) Daftar distribusi laporan audit.
c. Distribusi laporan
Laporan audit dikirim ke GPM oleh ketua tim audit untuk diteruskan ke klien.
Laporan audit dijamin kerahasiaannya oleh GPM dan klien. Jika laporan audit
tidak dapat diterbitkan sesuai jadwal yang disepakati maka perlu disepakati
jadwal baru penerbitan, dengan menyampaikan alasan penundaan kepada
GPM.
E. Kelengkapan Pelaksanaan Audit
Audit dinyatakan selesai dan lengkap jika laporan audit telah diserahkan kepada
GPM.
F. Tindak Lanjut Permintaan Tindakan Koreksi
Dekan FIK Unsulbar memerintahkan teraudit untuk melakukan tindakan koreksi.
Tindakan koreksi harus diselesaikan dalam periode waktu yang disepakati oleh
pimpinan teraudit setelah konsultasi dengan GPM.

II. PROSEDUR IMPLEMENTASI AMI PROGRAM STUDI


OLEH AUDITOR FiK UNSULBAR

1 2 3
Dekan Menugaskan UPM SK Dekan
UPM Menyusun tentang Tim
Tim AMI AMI
7
6 4
5
8 Tim AMI
Tim AMI Melaporkan Hasil
Audit ke Dekan Melalui UPM Melaksanakan
Audit

Permintaan Ka Prodi
Tindakan 9 Ketua Prodi 10 Memperbaikikinerja/Meni 11 Berlanjut Ke
Koreksi ngkatkan Standar Mutu
Siklus No 1
Sesuai Standar

Gambar: Pelaksanaan Audit Mutu Internal


1) Dekan FIK Unsulbar menerbitkan surat tugas untuk tim AMI FIK Unsulbar atas
usul UPM FIK Unsulbar.
2) Tim AMI FIK Unsulbar minimal 3 orang auditor terdiri dari ketua, sekretaris dan
anggota.
3) Tim AMI FIK Unsulbar menyusun tujuan, kewenangan dan tanggung jawab AMI
sesuai dengan Piagam Audit FIK Unsulbar. Ruang lingkup audit merujuk surat
perintah Dekan FIK Unsulbar atau permintaan klien.
4) Tujuan, kewenangan dan tanggung jawab Tim AMI disahkan oleh Dekan FIK
Unsulbar.
5) Tim AMI FIK Unsulbar menyusun rencana dan jadwal AMI bersama teraudit.
6) Teraudit menyerahkan dokumen yang diperlukan kepada ketua Tim AMI FIK
Unsulbar sesuai dengan waktu yang telah disepakati.
7) Pembagian tugas Tim AMI FIK Unsulbar untuk audit sistem.
8) Melaksanakan audit dokumen mutu yang tersedia sesuai dengan standar yang
disepakati dan menyusun daftar pengecekan untuk persiapan audit kepatuhan.
9) Ketua Tim AMI FIK Unsulbar mengkomunikasikan jadwal visitasi kepada teraudit
untuk disetujui.
10) Berdasarkan daftar pengecekan, bukti dikumpulkan melalui wawancara,
pemeriksaan dokumen (IK: Instrumen Kerja, DP: Dokumen Pendukung dan DL:
Dokumen Lainnya), pengamatan aktivitas dan keadaan di lokasi secara
komprehensif. Ketidaksesuaian yang signifikan dicatat, walaupun tidak tercakup
dalam daftar pengecekan.
11) Semua hasil temuan audit didiskusikan dengan teraudit untuk mendapatkan
persetujuan. Ketidaksesuaian minor (OB: Observasi) harus segera diperbaiki
dalam jangka waktu yang disepakati.
12) Laporan dibuat sesuai jadwal berdasarkan hasil temuan yang telah disetujui oleh
teraudit (Piagam AMI FIK Unsulbar).
13) Laporan audit diserahkan kepada GPM FIK Unsulbar untuk diteruskan kepada
Dekan FIK Unsulbar. Dekan FIK Unsulbar mengirim laporan audit kepada ketua
program studi disertai Permintaan Tindakan Koreksi (PTK).
14) Tim AMI FIK Unsulbar dibubarkan oleh Dekan FIK Unsulbar atas permintaan
GPM FIK Unsulbar dengan SK Pemberhentian.

III. IMPLEMENTASI AMI PADA SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK

A. Tujuan Audit
1. Meneliti kepatuhan penjaminan mutu internal pada Prodi terhadap standar
akademik, manual mutu akademik dan manual prosedur implementasi penjaminan
mutu internal
2. Meneliti kesesuaian arah dan pelaksanaan penjaminan mutu internal program
studi terhadap standar akademik, manual mutu akademik dan manual prosedur
implementasi penjaminan mutu internal.
3. Meneliti kepastian bahwa lulusan memiliki kompetensi sesuai dengan yang
ditetapkan oleh Prodi Gizi.
B. Ruang Lingkup Audit
1. Meneliti:
a. Spesifikasi Program Studi (SP), termasuk di dalamnya Kompetensi Lulusan
(KL);
b. Manual Prosedur (MP) dan Instruksi Kerja (IK) program studi yang sesuai
dengan Standar Akademik (SA), Manual Mutu Akademik (MM), dan Manual
Prosedur (MP) Prodi Gizi
2. Meneliti proses pembelajaran yang bermutu sesuai SP, KL, MP, dan IK.
3. Meneliti penyempurnaan SP, KL, MP, dan IK secara berkelanjutan.
4. Meneliti keberadaan dan kinerja TAM-PS.
C. Daftar Pengecekan
1. Kompetensi Lulusan dan Spesifikasi Program Studi.
2. Manual Prosedur dan Instruksi Kerja program studi.
3. SK pengangkatan TAM-PS.
4. Pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran semester oleh TAM-PS.
5. Laporan Rencana Tindakan Koreksi proses pembelajaran dan pelaksanaannya.
6. Pelaksanaan peningkatan mutu proses pembelajaran oleh TAM-PS.
7. Laporan penilaian program studi dan kegiatan program studi dari TAM-PS ke TAM-
FIK Unsulbar

IV. IMPLEMENTASI AMI PADA PROSES PEMBELAJARAN DI PROGRAM STUDI

A. Tujuan Audit
1. Untuk memastikan kepatuhan pelaksanaan proses pembelajaran di program studi
terhadap Manual Prosedur dan Instruksi Kerja program studi.
2. Untuk memastikan konsistensi penjabaran kurikulum dengan kompetensi program
studi.
3. Untuk memastikan konsistensi pelaksanaan proses pembelajaran program studi
terhadap pencapaian kompetensi lulusan program studi.
4. Untuk memastikan kecukupan penyediaan sumber daya pembelajaran.
B. Ruang Lingkup Audit
1. Spesifikasi Prodi Gizi dan Kompetensi Lulusan.
2. Kurikulum Prodi Gizi.
3. Pelaksanaan pembelajaran Prodi Gizi.
4. Sumber daya pembelajaran Prodi Gizi
5. Kemajuan belajar mahasiswa.
6. Upaya perbaikan mutu berdasarkan hasil evaluasi diri berkelanjutan
C. Daftar Pengecekan
1. Tujuan pendidikan Prodi Gizi.
2. Keterkaitan tujuan pendidikan dengan rujukan eksternal (kurikulum nasional,
standar pendidikan, standar pendidikan nasional/internasional).
3. Keterkaitan tujuan pendidikan dengan misi Prodi Gizi.
4. Kesesuaian tujuan pendidikan program studi dengan misi Prodi Gizi.
5. Kesesuaian isi kurikulum dengan kompetensi lulusan yang disajikan dalam
bentuk peta kurikulum.
6. Tujuan pendidikan telah dikomunikasikan kepada sivitas akademika, tenaga
penunjang dan penguji eksternal.
7. Mahasiswa memahami dan memenuhi kewajibannya.
8. Kesesuaian kurikulum dengan perkembangan terakhir metode pembelajaran dan
ilmu pengetahuan.
9. Strategi penilaian hasil belajar memiliki fungsi formatif dalam mengembangkan
kemampuan mahasiswa.
10. Ketersediaan kriteria yang memudahkan penguji internal dan eksternal untuk
membedakan berbagai kategori pencapaian kompetensi lulusan.
11. Penilaian hasil belajar mahasiswa menunjukkan pencapaian kompetensi lulusan.
12. Ketersediaan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa mahasiswa mencapai
standar kompetensi minimal Prodi Gizi.
13. Tindakan kaji ulang untuk mencapai standar kompetensi minimal Prodi Gizi.
14. Efektivitas proses pembelajaran dikaitkan dengan isi kurikulum dan kompetensi
lulusan Prodi Gizi.
15. Penerapan hasil-hasil penelitian dosen dalam pembelajaran.
16. Mutu media ajar mendukung proses pembelajaran.
17. Partisifasi aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran.
18. Peningkatan mutu pembelajaran melalui program kajian pembelajaran oleh mitra
bestari (peer review), integrasi tim pengajar yang efektif, program magang dan
tutorial untuk staf junior.
19. Efektivitas pembelajaran dinilai dari:
a. Keluasan dan kedalaman materi, tempo dan tantangan yang diberikan dalam
proses pembelajaran
b. Keberagaman metode pembelajaran
c. Substansi ilmu
d. Keterampilan spesifik dan praktis,
e. Kesesuaian fasilitas sumber belajar dengan beban mahasiswa.
20. Strategi yang menunjang kegiatan akademik yang konsisten dengan
profilmahasiswa dan tujuan program pendidikan.
21. Peraturan penerimaan mahasiswa baru.
22. Efektivitas dalam pembimbingan akademik, umpan balik, dan mekanisme
supervisi.
23. Staf akademik pelaksana program pendidikan adalah orang yang kompeten.
24. Program pengembangan profesional dosen untuk meningkatkan kepakaran dan
profesionalisme sebagai dosen.
25. Dukungan teknis dan administrasi yang memadai untuk dosen.
26. Strategi penyediaan sumber-sumber belajar.
27. Fasilitas proses pembelajaran memadai.
28. Sumber belajar (buku, jurnal ilmiah, laboratorium, dan sebagainya) relevan dan
memadai.

Majene, 2 Februari 2017


Dekan FIK Unsulbar,

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 73
STANDAR AUDIT MUTU INTERNAL
PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

UNIT PENJAMINAN MUTU PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
Dokumen Akademik Disetujui oleh:
Revisi UPM.FIK-Unsulbar Dekan FIK Unsulbar

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 73
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JL. SULTAN HASANUDDIN, MAJENE SULAWESI BARAT, EMAIL fik.unsulbar@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT NOMOR:
……/UN……/KP…../2015
Tentang

STANDAR AUDIT MUTU INTERNAL (AMI) PROGRAM


STUDI GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

DEKAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SULAWESI BARAT


Menimbang : a. Bahwa untuk pelaksanaan Audit Mutu Akademik Internal pada
Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Sulawesi Barat, dipandang penting untuk segera disusun Standar
Audit Mutu Internal Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sulawesi Barat.
b. Bahwa untuk kepentingan butir a di atas, maka perlu ditetapkan
dengan surat keputusan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sulawesi Barat
Mengingat : 1. UU. RI No. 20 Tahun 2003 L.N. 8 Juli 2005 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. PP. No. 60 Tahun 1999 LM. N. 115 tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
4. Rencana Strategis Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas
Tahun 2016-2020
5. Keputusan Dekan Ilmu Fakultas Kesehatan Universitas Sulawesi
Barat Nomor ……/…./KP…./201.. tentang Kebijakan Akademik
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat
6. Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi
Barat Nomor …./…/KP…./201… tentang Standar Akademik
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat
Memerhatikan : Pertimbangan Senat FakultasIlmu Kesehatan Universitas Sulawesi
Barat
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERTAMA : Manual Prosedur Audit Mutu Internal (AMI) Program Studi Gizi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat sebagaimana
terlampir.
KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya
Ditetapkan di : Majene,
Pada Tanggal : 2 Februari 2015
Dekan

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP: 196012311983031076
Kata Pengantar

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulawesi Barat (FIK Unsulbar) merupakan satu-
satunya universitas Negeri yang ada di Sulawesi Barat saat ini sedang berupaya untuk
melaksakan peningkatan mutu pendidikan baik dibidang pelayanan pendidikan,
manajemen pengelolaan dan mutu input serta outputnya. Peningkatan mutu dilakukan
melalui sistem penjaminan mutu.

Penjaminan mutu FIK Unsulbar pada Program Studi Gizi adalah upaya dalam
mewujudkan budaya mutu yang terencana secara bertahap dan sistematis melalui
standar mutu layanan dan outcome yang telah dirumuskan oleh FIK Unsulbar,
Program Studi Gizi bersama stakeholder dengan mengacu pada Permenristekdikti RI
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Tujuan sistem
penjaminan mutu FIK Unsulbar adalah untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan
mutu pendidikan dan mutu SDM Kesehatan yang dihasilkan untuk mewujudkan visi
dan misi Program Studi Gizi FIK Unsulbar.

FIK Unsulbar bersama dengan Program Studi Gizi memiliki kewenangan dalam
menentukan kebijakan akademiknya dengan ketentuan bahwa kebijakan akademik
yang diambil tidak bertentangan dengan kebijakan pendidikan tinggil. Hal inilah yang
menjadi dasar FIK dan Program Studi Gizi Unsulbar menyusun Kebijakan Akademik
dan selanjutnya dituangkan dalam bentuk Keputusan Dekan FIK Unsulbar.

Audit mutu adalah suatu kegiatan pemeriksaan yang sistematis dan independen untuk
menentukan apakah aktivitas untuk menjaga mutu serta hasilnya sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan dan telah diimplementasikan secara efektif.
Peningkatan mutu akademik pada Prodi Gizi FIK Unsulbar menerapkan Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, oleh karena itu Prodi Gizi FIK Unsulbar
senantiasa melakukan pemantauan, evaluasi, dan audit mutu akademik. Pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi dimaksudkan untuk akuntabilitas, sedangkan kegiatan audit
bertujuan untuk menentukan fokus dan usaha peningkatan dan pengembangan secara
terencana.

Standar AMI dirumuskan dengan tujuan untuk mengurangi dampak kompleksitas dan
budaya kerja pada Prodi Gizi yang bisa berpengaruh terhadap praktik AMI,sehingga
Auditor Mutu Akademik Internal dapat melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung
jawabnya

Pimpinan FiK Unsulbar mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Standar Audit Mutu Internal

Demikian Standar Audit Mutu Internal Program Studi Gizi FIK Unsulbar ini kami buat,
semoga dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Sekian dan terima kasih.

Majene, 2 Februari 2015


Dekan

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
DEKAN FIK UNSULBAR
NOMOR:……/UN4…../KP…../2015

TENTANG

STANDAR AUDIT MUTU INTERNAL (AMI) PROGRAM STUDI


GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
SULAWESI BARAT

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ 1
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2
LAMPIRAN SK ........................................................................................................... 3
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 4
I. TINJAUAN UMUM AUDIT MUTU INTERNAL ………………………..……. ..................... 5
A. Audit Mutu Internal (AMI) FKM Unhas ............................................................. 5
B. Sistem Mutu ...................................................................................................... 5
C. Standar Mutu Internal ....................................................................................... 6
D. Fungsi AMI ....................................................................................................... 6
E. Tujuan AMI ....................................................................................................... 6
F. Karakteristik AMI .............................................................................................. 6
G. Lingkup AMI ..................................................................................................... 7
H. Fokus AMI ........................................................................................................ 7
I. Organisasi AMI .................................................................................................. 7
J. Kegiatan AMI .................................................................................................... 8
K. Pihak Yang Terlibat di Dalam Kegiatan AMI .................................................... 8
L. Siklus Sistem Penjaminan Mutu ....................................................................... 8
II. STANDAR AMI PRODI GIZI FIK UNSULBAR…................................................... 9
A. Tujuan Standar AMI Prodi Gizi FIk Unsulbar.................................................... 9
B. Standar Ciri .................................................................................................... 10
C. Standar Kinerja .............................................................................................. 13
III. DAFTAR ISTILAH (GLOSSARY)........................................................................ 19
RUJUKAN................................................................................................................ 23
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sistem Penjaminan Mutu Akademik FKM Unsulbar ................................ 5
Gambar 2. Siklus Audit Mutu Internal (AMI) FKM Unsulbar ...................................... 8
I. TINJAUAN UMUM AUDIT MUTU INTERNAL

A. Audit Mutu Internal (AMI)


Audit Mutu Internal (AMI) adalah audit penjaminan dan konsultasi yang independen
dan objektif terhadap kegiatan operasional akademik atau proses akademik. Kegiatan
ini bertujuan untuk:
1. Memberikan nilai tambah dan memperbaiki kegiatan proses akademik;
2. Mengetahui bahwa pelaksanaan standar mutu akademik telah tepat dan efektif,
serta terdapat upaya-upaya peningkatan standar mutu akademik tersebut;
3. Mengidentifikasi lingkup perbaikan dan mengembangkannya secara profesional
dan berkelanjutan.
B. Sistem Mutu
Sistem mutu adalah sistem yang mencakup:
1. Struktur Organisasi
2. Tanggung Jawab
3. Prosedur
4. Proses, dan
5. Sumber daya
Dalam pelaksanaan audit mutu internal perlu diketahui terlebih dahulu sistem mutu
dari unit yang akan diaudit. Sistem Penjaminan Mutu disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Sistem Penjaminan Mutu Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar

Tim Pengarah Penanggungjawab Dokumen Dokumen


Pelaksana Akademik Penjaminan Mutu
Dekan FIK Unsulbar

Kebijakan
1. Piaga AMI
1. Peraturan Akademik
UPM (TIM P2SPMA 2. Kode Etik AMI
Prodi Gizi
Prodi Gizi) 3. Manual Mutu
2. Kebijakan Akademik Akademik
Prodi Gizi 4. Manual
Prosedur AMI
3. Standar Akademik
5. Standar AMI
Prodi Gizi
TIM AMI KPS

1. Borang Spesifikasi Prodi Gizi


2. Borang Kompotensi Lulusan
3. Borang Evaluasi Diri
4. Borang Rencana Pembelajaran
5. Borang Monitoring Kegiatan
Pembelajaran
C. Standar Mutu Internal
Standar mutu adalah standar yang harus diacu, dipenuhi, dan dipatuhi dalam
melaksanakan suatu kegiatan. Contoh Standar Mutu antara lain:
1. Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9000;
2. Standar Nasional Indonesia (SNI);
3. ISO 9001:2000, Persyaratan Sistem Manajemen Mutu.
Berisi persyaratan standar yang digunakan untuk mengakses kemampuan
organisasi dalam memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan yang sesuai;
4. ISO 10011, Pedoman Audit Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan.
Memberikan pedoman untuk memverifikasi kemampuan sistem dalam mencapai
sasaran mutu. Standar ini dapat digunakan untuk audit internal atau mengaudit
pemasok;
5. ISO 10013:1995, Pedoman untuk Mengembangkan Manual Mutu.
Memberikan pedoman dalam mengembangkan dan memelihara manual mutu.
Standar mutu yang digunakan oleh Unit Pelaksana Akademik Prodi Gizi dalam
menjalankan kegiatan akademik pendidikan antara lain:
1. Kebijakan Akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar;
2. Standar Akademik FIK Unsulbar;
3. Peraturan Akademik FIK Unsulbar;
4. Rencana Strategis FKM Unhas 2015-2019;
5. Spesifikasi Prodi;
6. Kompetensi Lulusan;
7. Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran semester;
8. Surat Keputusan.

D. Fungsi AMI
AMI memiliki fungsi akuntabilitas dan fungsi peningkatan.
Dalam menjalankan fungsi akuntabilitas, AMI melaksanakan kegiatan yang bersifat
independen dan objektif, apakah upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan
mutu kegiatan akademik sesuai dengan standar mutu akademik Prodi Gizi FIK
Unsulbar secara tepat dan tanggung jawab dilaksanakan dengan baik. Fungsi
peningkatan dilakukan untuk membantu unit kerja yang bersangkutan agar lebih
memahami kondisinya, serta dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam
kebijakan, praktik, dan prosedur. Semua kebijakan audit internal dilakukan untuk
kedua fungsi ini dengan penekanan yang bervariasi.

E. Tujuan AMI
Tujuan AMI adalah untuk membantu seluruh anggota unit pelaksana akademik dalam
melaksanakan tugas untuk mencapai sasaran akademik yang ditetapkan dengan
penuh rasa tanggung jawab.

F. Karakteristik AMI
1. Suatu metode pemeriksaan independen dan objektif terhadap kegiatan akademik.
2. Didasarkan atas kerangka pertanyaan yang berasal dari masalah mendasar
sebagai berikut:
a. Apa yang Anda Kerjakan?
b. Mengapa Anda mengerjakan hal tersebut?
c. Apakah yang Anda kerjakan telah memenuhi harapan?
d. Bagaimana Anda dapat meningkatkan mutu pekerjaan yang sudah Anda
kerjakan?
3. Diperlukan untuk klarifikasi dan verifikasi bahwa harapan sesuai standar mutu
akademik telah dipenuhi secara sistematis.
4. Verifikasi dilakukan secara periodik untuk memastikan bahwa harapan sesuai
standar mutu akademik selalu dipenuhi.
5. Melibatkan pendapat sejawat berdasarkan hasil pembandingan dan evaluasi bukti
audit, terhadap harapan dan kriteria sesuai standar mutu akademik.

AMI memberikan kontribusi peningkatan sistem penjaminan mutu akademik dengan


cara:
1. Mengurangi birokrasi prosedur penjaminan mutu akademik dan membuat sistem
penjaminan mutu akademik lebih efektif dan efisien.
2. Meningkatkan fokus dan penekanan pada peningkatan dan pengembangan yang
terencana, tidak hanya untuk monitoring dan evaluasi (kaji ulang) tetapi juga
bertujuan untuk akuntabilitas.
3. Memberikan dukungan pendelegasian untuk penjaminan mutu di program studi.

G. Lingkup AMI
Lingkup AMI Prodi Gizi FIK Unsulbar mencakup penyelenggaraan akademik pada
Prodi

H. Fokus AMI
1. Audit proses akademik terdiri atas:
a. Audit laboratorium;
b. Audit perpustakaan;
c. Audit unit penunjang akademik.
2. Audit program studi/mata kuliah/program pembelajaran:
a. Audit pelaksanaan program pembelajaran;
b. Audit materi pembelajaran.
3. Audit sistem penjaminan mutu, prosedur dan manajemen mutu:
a. Ketepatan informasi pada leaflet, buku panduan, website, dan lain-lain.
b. Kebijakan, informasi dan prosedur penerimaan mahasiswa;
c. Pembukaan dan evaluasi program studi;
d. Prosedur evaluasi hasil belajar;
e. Pembimbingan terhadap tugas-tugas mahasiswa;
f. Prosedur penanganan keluhan mahasiswa;
g. Prosedur penunjukan penguji eksternal;
h. Evaluasi dosen;
i. Prosedur penilaian kinerja staf;
j. Prosedur pemberian peghargaan bagi dosen/tenaga kependidikan/mahasiswa
yang berprestasi;
k. Prosedur rekruitmen dosen pengampuh mata kuliah;
l. Kerjasama dengan institusi lain dalam proses pembelajaran;
m. Penyelengaraan kegiatan di luar kampus;
n. Implementasi kode etik.
4. Audit pengalaman belajar mahasiswa
5. Umpan balik dari mahasiswa

I. Organisasi AMI

Audit mutu akademik internal Prodi Gizi di bawah kendali FIK Unsulbar.
J. Kegiatan AMI
AMI adalah kegiatan audit yang berkesinambungan dan dilakukan secara periodik.
Alur pemeriksaan AMI meliputi dua kegiatan yaitu Pelayanan Penjaminan dan
Pelayanan Konsultasi. Pelayanan Penjaminan mencakup kegiatan penilaian terhadap
tujuan atas bukti-bukti yang ada oleh auditor internal, guna memperoleh suatu
kesimpulan independen tentang mutu kegiatan akademik, atau hal-hal lain yang
berkaitan dengan kegiatan unit pelaksana akademik. Sifat dan ruang lingkup kegiatan
pelayanan penjaminan ditentukan oleh auditor internal sesuai dengan permintaan
klien.
Pelayanan Konsultasi adalah suatu pemberian saran yang dilakukan atas permintaan
khusus klien yang sifat dan ruang lingkupnya ditentukan oleh klien.
Kegiatan konsultasi melibatkan dua pihak, yaitu:
1. Kelompok yang memberikan saran (auditor),
2. Kelompok yang membutuhkan atau menerima saran (klien).
Saat melaksanakan kegiatan konsultasi, auditor harus menjaga objektivitas dan tidak
mengambil alih tanggung jawab manajemen.

K. Pihak yang terlibat di dalam Kegiatan AMI


1. Teraudit adalah orang atau kelompok yang secara langsung terlibat dalam proses
kegiatan akademik, sistem akademik atau hal lain yang berkaitan dengan kegiatan
akademik yang diaudit terhadap standar mutu yang ditetapkan.
2. Auditor adalah orang atau kelompok yang mempunyai kualifikasi untuk melakukan
audit mutu akademik.
3. Klien adalah orang atau kelompok yang meminta dilaksanakan kegiatan audit.

L. Siklus Sistem Penjaminan Mutu


Siklus sistem penjaminan mutu Prodi Gizi FIK Unsulbar dimulai dengan penentukan
atau merevisi baku mutu, kemudian diikuti secara berturut-turut dengan
implementasi, monitoring, evaluasi diri, pelaksanaan audit mutu internal, dan
perumusan koreksi untuk peningkatan mutu berkelanjutan (Gambar 2).

Implementasi
Baku Mutu

Baku Mutu Baru Monitoring

SIKLUS PENJAMINAN MUTU


PRODI GIZI
FIK UNSULBAR
Evaluasi
Peningkatan Diri
Mutu
Berkelanjutan

Audit Mutu
Rumusan Internal
Revisi

Gambar 2. Siklus Penjaminan Mutu


Prodi Gizi FIK Unsulbar
II. STANDAR AMI PRODI GIZI FIK UNSULBAR

A. Tujuan Standar AMI Prodi Gizi FIK Unsulbar


1. Menggambarkan prinsip dasar praktik AMI di Prodi Gizi FIK Unsulbar;
2. Memberikan kerangka kerja kegiatan AMI yang memberikan nilai tambah;
3. Membuat dasar evaluasi bagi kegiatan AMI;
4. Membantu memperbaiki kinerja dan proses kegiatan akademik.

Standar AMI Prodi Gizi FIK Unsulbar terdiri dari:


1. Standar Ciri;
2. Standar Kinerja;
3. Standar Implementasi.

Standar Ciri berisi pernyataan karakter organisasi AMI di Prodi Gizi FIK Unsulbar.
Secara garis besar berisikan:
1. Tujuan, wewenang dan tanggung jawab;
2. Independensi dan objektivitas;
3. Keahlian dan sikap profesionalisme;
4. Penjaminan mutu dan programperbaikan.

Standar Kinerja menggambarkan sifat kegiatan AMI dan memberikan kriteria kualitas
kegiatan AMI. Secara garis besar berisikan:

1. Pengelolaan kegiatan AMI;


2. Perencanaan kegiatan AMI;
3. Pelaksanaan kegiatan AMI;
4. Penyampaian hasil kegiatan AMI;
5. Kemajuan pemantauan;
6. Resolusi penerimaan manajemen resiko.

Standar Implementasi menggambarkan kegiatan audit yang sifatnya spesifik dan


dinyatakan sebagai kegiatan penjaminan dan konsultasi. Standar implementasi
terdapat di dalam standar ciri dan standar kinerja.

Ketiga jenis standar yang digunakan dalam AMI Prodi Gizi FIK Unsulbar diadopsi dari
standar yang telah dikembangkan oleh Program Pascasarjana Universitas
Hasanuddin, setelah melalui penyesuaian dengan kondisi dan kebutuhan Prodi Gizi
FIK Unsulbar

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 82
B. Standar Ciri
STANDAR CIRI 1000 TUJUAN, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Tujuan, wewenang dan tanggung jawab kegiatan AMI Prodi
Gizi FIK Unsulbar sudah ditentukan secara formal dalam
Piagam AMI, yang disahkan oleh Dekan
Standar Implementasi Karakter kegiatan penjaminan sudah dinyatakan dalam Piagam
1000.J1 (Kegiatan AMI Prodi Gizi FIK Unsulbar
Penjaminan)
Standar Implementasi Karakter kegiatan konsultasi harus dinyatakan dalam Piagam
1000.K1 (Kegiatan AMI Prodi Gizi FIK Unsulbar
Konsultasi)
STANDAR CIRI 1100 INDEPENDENSI DAN OBJEKTIVITAS
Kegiatan AMI harus independen, dan auditor mutu akademik
internal berlaku objektif pada saat melaksanakan tugas

Standar Ciri 1110 Independensi Organisasi


Ketua tim audit melaporkan ke atasan yang diaudit di dalam
organisasi yang mengadakan kegiatan AMI tersebut, untuk
memenuhi tanggung jawabnya
Standar Implementasi Kegiatan AMI bebas dari campur tangan pihak lain saat
1110.J1 (Kegiatan menentukan ruang lingkup AMI, melaksanakan pekerjaan dan
Penjaminan) mengumumkan hasil kerjanya

Standar Ciri 112 Objektivitas Individu


Auditor mutu akademik internal memiliki sikap tidak memihak,
tidak bias, dan menghindari pertentangan kepentingan

Standar Ciri 1130 Ketidaksempurnaan dalam Independensi atau Objektivitas


Jika dalam kenyataan atau dugaan dijumpai ketidaksempurnaan
terhadap independensi dan objektivitas, rincian
ketidaksempurnaan harus diungkapkan kepada pihak-pihak
terkait. Cara pengungkapan akan tergantung kepada tingkat
ketidaksempurnaan

Standar Implementasi Auditor mutu akademik internal tidak diperkenankan melakukan


1130.J1 (Kegiatan pemeriksaan kegiatan tertentu yang pernah menjadi tanggung
Penjaminan) jawabnya. Objektivitas dianggap tidak sempurna jika auditor
mutu akademik internal melakukan kegiatan penjaminan
terhadap suatu kegiatan yang pernah menjadi tanggung
jawabnya

Standar Implementasi Penjaminan terhadap objek audit yang pernah menjadi tanggung
1130.J2 (Kegiatan jawab ketua tim audit, harus diawasi oleh pihak di luar tim audit
Penjaminan)

Standar Implementasi Auditor mutu akademik internal diperkenankan melaksanakan


1130.K1 (Kegiatan kegiatan konsultasi yang berhubungan dengan kegiatan yang
Konsultasi) pernah menjadi tanggung jawabnya

Standar Implementasi Jika auditor mutu akademik internal dicurigai tidak independen
atau tidak objektif saat melaksanakan kegiatan konsultasi, harus
dijelaskan kepada klien
1130.K2 (Kegiatan sebelum dibuat perjanjian pelaksanaan
Konsultasi
Standar Ciri 1210 Keahlian
Sebagai individu maupun sebagai kelompok, auditor mutu akademik
internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi
lain yang diperlukan untuk melakukan tanggung jawabnya

Standar Implementasi Ketua tim audit harus meminta saran dan bantuan dari yang
1210.J1 berkompeten apabila anggota tim AMI kurang memiliki pengetahuan,
(Kegiatan Penjaminan) keterampilan, atau kompetensi lain yang diperlukan untuk melakukan
kegiatan audit baik secara keseluruhan maupun sebagian.

Standar Implementasi Auditor mutu akademik internal memiliki pengetahuan yang cukup
1210.J2 untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian, tetapi tidak bertanggung
(Kegiatan Penjaminan) jawab untuk mendeteksi dan menyelidiki ketidaksesuaian tersebut

Standar Implementasi Auditor mutu akademik internal memiliki pengetahuan tentang risiko
1210.J3 dan teknologi informasi serta teknik audit berbasis teknologi yang
(Kegiatan Penjaminan) tersedia di bidang akademik untuk melakukan tugas dan fungsinya.
Namun demikian, tidak semua auditor mutu akademik internal
diharapkan sebagai ahli audit teknologi informasi

Standar Implementasi Ketua tim audit harus menolak kegiatan konsultasi jika anggota tim
1210.K1 AMI kurang memiliki pengetahuan, keterampilan, atau kompetensi
(Kegiatan Konsultasi) lain yang diperlukan untuk melakukan kegiatan AMI secara
keseluruhan ataupun sebagian. Sebaliknya, ketua tim audit dapat
menerima kegiatan konsultasi dengan bantuan orang-orang yang
kompeten

Standar Ciri 1220 Pemeliharaan Sikap Profesional


Auditor mutu akademik internal harus selalu meningkatkan
keterampilan, kompetensi dan profesionalismenya, walaupun tidak
tertutup kemungkinan masih terjadi kesalahan.

Standar Implementasi Auditor mutu akademik internal harus bersikap profesional dengan
1220.J1 mempertimbangkan:
(Kegiatan Penjaminan) 1. Luas cakupan kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan
2. Kompleksitas, materi atau arti penting audit sesuai dengan
prosedur kegiatan penjaminan yang akan diterapkan,
3. Kecukupan dan efektivitas risiko, kontrol, dan proses tata
pamong,
4. Kemungkinan kesalahan, ketidakteraturan, atau ketidakpatuhan,
5. Biaya penjaminan yang terkait dengan manfaat yang diperoleh.
Standar Implementasi Saat melaksanakan kegiatan profesionalnya, auditor mutu akademik
1220.J2 internal harus mempertimbangkan penggunaan program komputer
(Kegiatan Penjaminan) tentang audit dan teknik analisis data yang lain

Standar Implementasi Auditor mutu akademik internal harus berhati-hati terhadap risiko
1220.J3 yang secara signifikan dapat mempengaruhi tujuan, pelaksanaan
(Kegiatan Penjaminan) kegiatan, ataupun sumber daya. Walaupun demikian, prosedur
kegiatan penjaminan itu meskipun sudah dilakukan secara
profesional tidak menjamin bahwa seluruh risiko yang signifikan
tersebut dapat diidentifikasi
Standar Implementasi Auditor mutu akademik internal menerapkan sikap profesional selama
1220.K1 melaksanakan kegiatan konsultasi dengan mempertimbangkan:
(Kegiatan Konsultasi) 1. Kebutuhan dan harapan klien, termasuk sifat, waktu, dan
komunikasi hasil kegiatan,
2. Kompleksitas dan cakupan pekerjaan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan kegiatan,
3. Biaya kegiatan penjaminan terhadap potensi keuntungan
Standar Ciri 1230 Pengembangan Profesional Berkelanjutan
Auditor mutu akademik internal senantiasa meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi melalui pengembangan
profesi secara berkelanjutan.
STANDAR CIRI 1300 PENJAMINAN MUTU DAN PROGRAM PENINGKATAN
Ketua Tim AMI mengembangkan dan memelihara kegiatan
penjaminan mutu dan program peningkatan yang mencakup seluruh
aspek di dalam kegiatan AMI dan secara terus menerus memantau
efektivitasnya. Program ini mencakup pemeriksaan mutu akademik
internal dan eksternal secara periodik dan pemantauan internal yang
sedang berlangsung. Setiap bagian dari program harus dirancang
untuk membantu kegiatan AMI untuk memperoleh nilai tambah dan
meningkatkan kinerja organisasi, serta memberikan jaminan bahwa
kegiatan AMI dilaksanakan sesuai dengan Standar dan Kode Etik
Standar Ciri 1310 Pemeriksaan Program Mutu Akademik
Kegiatan AMI menggunakan proses untuk memantau dan menilai
keefektifan program mutu akademik secara menyeluruh. Proses
meliputi pemeriksaan internal dan eksternal
Standar Ciri 1311 Pemeriksaan Internal
Pemeriksaan internal harus meliputi:
1. Pelaksanaan kegiatan AMI yang sedang berlangsung, dan
2. Pelaksanaan kegiatan secara periodik yang pernah dilakukan
melalui evaluasi diri atau oleh orang lain di dalam organisasi
berdasarkan pengetahuan praktik audit internal dan standar
Standar Ciri 1312 Pemeriksaan Eksternal
Pemeriksaan eksternal penjaminan mutu akademik, harus dilakukan
sekurang-kurangnya sekali setiap lima tahun oleh auditor atau tim
auditor yang berkualifikasi dan independen dari luar organisasi yang
diaudit
Standar Ciri 1320 Pelaporan Program Penjaminan Mutu
Ketua tim audit harus melaporkan hasil pemeriksaan eksternal
kepada Dekan FiK Unsulbar.
Standar Ciri 1330 Penggunaan Kata "dilaksanakan sesuai Standar Audit"
Auditor mutu akademik internal melaporkan bahwa kegiatannya telah
dilaksanakan sesuai dengan Standar AMI. Pernyataan "dilaksanakan
sesuai Standar Audit" hanya digunakan jika pemeriksaan program
peningkatan mutu akademik menunjukkan bahwa kegiatan AMI
dilaksanakan sesuai dengan standar.
Standar Ciri 1340 Pengungkapan Ketidaksesuaian
Kegiatan AMI harus sesuai standar dan auditor mutu akademik
internal dan pelaksanakannya sesuai Kode Etik, jika
ketidakkesesuaian tak tercapai maka akan memberikan dampak
terhadap kegiatan AMI, maka temuan ini harus dilaporkan kepada
Dekan FIK Unsulbar.
C. Standar Kinerja

STANDAR KINERJA 2000 PENGELOLAAN KEGIATAN AMI


Ketua tim AMI mengelola secara efektif kegiatannya untuk
memastikan nilai tambah bagi organisasi.
Standar Kinerja 2010 Perencanaan
Ketua tim AMI merencanakan audit dengan mempertimbangkan
kemungkinan terjadi risiko untuk menentukan prioritas kegiatan
AMI dan konsisten dengan tujuan organisasi
Standar Implementasi Perencanaan kegiatan AMI didasarkan atas pertimbangan
2010. J1 (Kegiatan kemungkinan terjadi risiko. Kegiatan audit dilakukan paling tidak
Penjaminan) sekali dalam setahun

Standar Implementasi Ketua tim AMI mempertimbangkan kegiatan konsultasi yang


2010.K1 (Kegiatan diajukan guna perbaikan risiko, memberikan nilai tambah, dan
Konsultasi) memperbaiki pelaksanaan/kinerja organisasi. Kegiatan konsultasi
yang telah diterima harus dinyatakan di dalam perencanaan.
Standar Kinerja2020 Komunikasi dan Pengesahan
Ketua tim AMI mengkomunikasikan rencana kegiatan dan sumber
daya yang diperlukan, termasuk di dalamnya perubahan
sementara yang signifikan, kepada FIK Unsulbar untuk dikaji
ulang dan disahkan. Ketua tim AMI juga menyampaikan dampak
keterbatasan sumber daya.
Standar Kinerja2030 Manajemen Sumber daya
Ketua tim AMI memastikan bahwa sumber daya untuk AMI adalah
tepat, cukup, dan dapat dilaksanakan secara efektif untuk
mencapai rencana yang telah ditetapkan.
Standar Kinerja 2040 Kebijakan dan Prosedur
Ketua tim AMI menentukan kebijakan dan prosedur untuk
memandu kegiatan AMI.
Standar Kinerja 2050 Koordinasi
Ketua tim AMI memberikan informasi dan mengkoordinasikan
kegiatannya dengan pemeriksa internal maupun eksternal yang
relevan dengan kegiatan pelayanan penjaminan dan konsultasi
untuk memastikan lingkup audit yang tepat dan menghindari
duplikasi kegiatan.

Standar Kinerja 2060 Pelaporan kepada Dekan FIK Unsulbar


Ketua tim AMI melaporkan secara berkala kepada Dekan FIK
Unsulbar tentang tujuan, kewenangan, tanggung jawab, dan
kinerja kegiatan AMIdibandingkan dengan perencanaan.
Pelaporan juga mencamtumkan risiko dan isu-isu pengendalian,
isu-isu yang berhubungan dengan tata pamong, dan hal lain yang
diperlukan atau disyaratkan oleh Dekan FIK Unsulbar.
STANDAR KINERJA 2100 SIFAT KERJA
Kegiatan AMI mengevaluasi dan memberi masukan agar terjadi
peningkatan di dalam proses manajemen risiko, pengendalian,
dan tata pamong dengan menggunakan pendekatan yang
sistematis dan tertib.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 86
Standar Implementasi Kegiatan AMI mengevaluasi risiko yang berhubungan
dengan tata pamong organisasi, pelaksanaan, dan sistem
informasi dengan memperhatikan:
2110.J2 (Kegiatan Penjaminan Keterampilandalan dan integritas informasi tentang
keuangan dan pelaksanaan,
Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan,
Keselamatan aset,
Kesesuaian dengan hukum baik peraturan maupun kontrak.

Standar Implementasi 2110.K1 Selama kegiatan konsultasi auditor mutu akademik internal
(Kegiatan Konsultasi) harus mengarahkan risiko, konsisten terhadap tujuan
kegiatan dan memberikan informasi tentang kemungkinan
risiko lain yang signifikan
Standar Implementasi 2110.K2 Auditor mutu akademik internal harus menggabungkan
(Kegiatan Konsultasi) pengetahuan tentang risiko yang diperoleh dari kegiatan
konsultasi ke dalam proses identifikasi dan evaluasi tentang
risiko yang signifikan pada organisasi tersebut
Standar Kinerja 2120 Metode Kontrol
Kegiatan AMI harus membantu organisasi
mempertahankan metode kontrol yang efektif dengan cara
mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta mendorong
perbaikan yang berkelanjutan
Standar Implementasi 2120.J1 Berdasarkan hasil evaluasi risiko, kegiatan AMI harus
(Kegiatan Penjaminan) mengevaluasi kecukupan dan efektivitas kontrol terhadap
tata pamong organisasi, pelaksanaan, dan sistem
informasi, termasuk:
1. Keterampilandalan dan integritas informasi tentang
keuangan dan pelaksanaan,
2. Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan,
3. Keselamatan aset,
4. Kesesuaian dengan hukum baik peraturan maupun
kontrak.

Standar Implementasi 2120.J2 Auditor mutu akademik internal harus memastikantujuan


(Kegiatan Penjaminan) dan sasaran program dan pelaksanaannya yang telah
ditentukan sesuai dengan standar yang dimiliki oleh
organisasi tersebut
Standar Implementasi 2120.J3 Auditor mutu akademik internal harus mengkaji ulang
(Kegiatan Penjaminan) program dan pelaksanaan guna memastikan bahwa
hasilnya telah konsisten terhadap sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan, dan pelaksanaannya telah sesuai dengan
yang diharapkan.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 87
Standar Implementasi 2120.J4 Kriteria yang memadai diperlukan untuk kontrol evaluasi.
(Kegiatan Penjaminan) Auditor mutu akademik internal harus memastikan bahwa
manajemen telah menetapkan kriteria yang cukup untuk
menentukan apakah sasaran dan tujuan akademik telah
dipenuhi. Bila memadai, auditor mutu akademik internal
harus menggunakan kriteria tersebut untuk evaluasi. Jika
tidak memadai, auditor mutu akademik internal harus
bekerja bersama manajemen untuk mengembangkan
kriteria evaluasi yang sesuai

Standar Implementasi 2120.K1 Selama kegiatan konsultasi, auditor mutu akademik


(Kegiatan Konsultasi) internal harus mengarahkan metode kontrol secara
konsisten terhadap tujuan kegiatan organisasi dan
memberikan peringatan akan adanya beberapa
kelemahan metode kontrol yang signifikan
Standar Kinerja 2130 Tata pamong
Kegiatan AMI harus menilai dan membuat rekomendasi
yang tepat, untuk perbaikan proses tata pamong di dalam
pencapaian tujuan-tujuan sebagai berikut:
Mempromosikan etika dan nilai luhur di dalam organisasi,
Meastikan manajemen kinerja organisasi yang efektif dan
akuntabel,
Mengkomunikasikan informasi risiko dan metode kontrol
secara efektif ke bagian organisasi yang tepat,
Mengkoordinasi kegiatan dan mengkomunikasikan
informasi secara

Standar Implementasi 2120.K2 Auditor mutu akademik internal harus menggabungkan


(Kegiatan Konsultasi pengetahuan tentang risiko yang diperoleh dari kegiatan
konsultasi ke dalam proses identifikasi dan evaluasi
tentang risiko yang signifikan pada organisasi tersebut.
efektif antara Dekan FKM Unhas, auditor eksternal dan
internal, dan manajemen

Standar Implementasi 2130.J1 Kegiatan AMI harus mengevaluasi rancangan,


(Kegiatan Penjaminan) pelaksanaan, dan efektivitas etika organisasi sesuai
dengan tujuan, program, dan kegiatan.

Standar Implementasi 2130.K1 Tujuan kegiatan konsultasi harus konsisten dengan


(Kegiatan Konsultasi keseluruhan nilai dan sasaran organisasi.
STANDAR KINERJA 2200 PERENCANAAN KEGIATAN
Auditor mutu akademik internal harus merencanakan dan
mengembangkan setiap kegiatan, termasuk lingkup,
tujuan, waktu, dan alokasi sumber

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 88
Standar Kinerja 2201 Pertimbangan Perencanaan
Di dalam perencanaan kegiatan, auditor mutu akademik
internal harus mempertimbangkan:
1. Tujuan aktivitas kaji ulang dan cara-cara yang digunakan
akan menentukan kinerja aktivitas tersebut,
2. Risiko aktivitas yang signifikan, tujuan, sumber daya,
dan pelaksanaan untuk menjaga potensi dampak risiko
pada suatu tingkatan yang dapat diterima,
3. Kecukupan dan efektivitas kegiatan manajemen risiko
dan sistem kontrol dibandingkan dengan kerangka kerja
atau model kontrol yang relevan,
4. Peluang untuk perbaikan yang signifikan terhadap
kegiatan manajemen risiko dan sistem kontrol
Standar Implementasi 2201.J1 Bila merencanakan suatu kegiatan dengan pihak luar
(Kegiatan Penjaminan) organisasi FKM Unhas, auditor mutu akademik internal
harus membuat perjanjian tertulis dengan mereka tentang
tujuan, lingkup, tanggung jawab masing-masing, dan
harapan-harapan lain, termasuk di dalamnya larangan
pendistribusian hasil kegiatan dan akses terhadap rekaman
kegiatan
Standar Implementasi 2201.K1 Auditor mutu akademik internal harus menetapkan suatu
(Kegiatan Konsultasi kesepahaman dengan klien yang memerlukan kegiatan
konsultasi, tentang: tujuan, lingkup, tanggung jawab masing-
masing, dan harapan klien. Untuk kegiatan yang
menentukan perjanjian ini harus didokumentasikan
Standar Kinerja 2210 Tujuan Kegiatan
Tujuan harus ditetapkan untuk setiap kegiatan.
Standar Implementasi 2210.J1 Auditor mutu akademik internal harus melaksanakan suatu
(Kegiatan Penjaminan) evaluasi pendahuluan tentang risiko yang relevan terhadap
aktivitas manajemen unit pelaksana akademik yang sedang
dinilai. Tujuan kegiatan harus mencerminkan hasil evaluasi
pendahuluan
Standar Implementasi 2210.J2 Auditor mutu akademik internal harus mempertimbangkan
(Kegiatan Penjaminan kemungkinan terjadi kesalahan yang signifikan,
ketidakaturan, ketidaksesuaian, dan hal lain yang timbul
saat menyusun tujuan kegiatan
Standar Implementasi 2210.K1 Tujuan kegiatan konsultasi harus diarahkan pada risiko,
(Kegiatan Konsultasi) kontrol, dan proses tata pamog sebagai tindak lanjut
persetujuan yang telah ditetapkan dengan klien
Standar Kinerja 2220 Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan yang ditetapkan harus memenuhi tujuan
kegiatan

Standar Implementasi 2220.J1 Lingkup kegiatan harus mencakup pertimbangan sistem


(Kegiatan Penjaminan) yang relevan, rekaman/catatan, personil, dan kepemilikan
fisik, termasuk di dalamnya barang-barang di bawah kontrol
pihak ketiga

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 89
Standar Implementasi 2220.J2 Bila timbul peluang kegiatan konsultasi yang signifikan
(Kegiatan Penjaminan selama kegiatan penjaminan, perjanjian tertulis spesifik harus
dibuat, seperti tujuan, lingkup, tanggung jawab masing-
masing, dan harapan-harapan lain. Hasil kegiatan konsultasi
harus disampaikan sesuai dengan standar konsultasi.
Standar Implementasi Saat melaksanakan kegiatan konsultasi, auditor mutu
2220.K1 (Kegiatan Konsultasi) akademik internal harus memastikan bahwa lingkup kegiatan
sudah cukup untuk tujuan yang telah disetujui. Jika auditor
mutu akademik internal mengembangkan syarat-syarat
tentang lingkup selama kegiatan, syaratsyarat tersebut harus
didiskusikan dengan klien untuk menentukan bahwa kegiatan
tambahan tersebut dapat dilanjutkan.
Standar Kinerja 2230 Alokasi Sumber Daya
Auditor mutu akademik internal harus menetapkan sumber
daya yang tepat untuk mencapai tujuan kegiatan. Pemilihan
auditor harus didasarkan atas kondisi dan kompleksitas tiap
kegiatan, keterbatasan waktu, dan ketersediaan sumber
daya.
Standar Kinerja 2240 Program Kerja
Auditor mutu akademik internal harus menyusun program
kerja tertulis agar dapat menjamin pencapaian tujuan
kegiatan.
Standar Implementasi 2240.J1 Program kerja harus memuat prosedur untuk identifikasi,
(Kegiatan Penjaminan) analisis, evaluasi, dan perekaman informasi manajemen unit
pelaksana akademik selama kegiatan penjaminan. Program
kerja harus disetujui sebelum implementasi, dan bila ada
penyesuaian saat implementasi diperlukan persetujuan
bersama secepatnya.

Standar Implementasi Program kerja kegiatan konsultasi bervariasi tergantung pada


2240.K1 (Kegiatan Konsultasi) bentuk dan isinya.
STANDAR KINERJA 2300 PELAKSANAAN KEGIATAN
Auditor mutu akademik internal harus mengidentifikasi,
menganalisis, mengevaluasi, dan merekam informasi
secukupnya untuk mencapai tujuan kegiatan

Standar Kinerja 2310 Identifikasi Informasi


Auditor mutu akademik internal harus mengidentifikasi
informasi secukupnya, dapat dipercaya, relevan, dan berguna
untuk mencapai tujuan kegiatan
Standar Kinerja 2320 Analisis dan Evaluasi
Auditor mutu akademik internal harus menyusunkesimpulan
dan hasil kegiatan berdasarkan analisis dan evaluasi yang
tepat.
Standar Kinerja 2330 Rekaman Informasi
Auditor mutu akademik internal harus merekaminformasi
yang relevan dengan masalah unit pelaksana akademik guna
mendukung kesimpulan dan hasil kegiatan.
Standar Implementasi 2330.J1 Ketua tim audit harus mengontrol akses ke rekaman kegiatan.
(Kegiatan Penjaminan) Ketua tim audit harus memperoleh ijin Dekan FIK Unsulbar
dan atau yang berwenang mengeluarkan rekaman untuk
pihak luar
Standar Implementasi 2330.J2 Ketua tim audit harus mengembangkan persyaratan waktu
(Kegiatan Penjaminan penyimpanan rekaman kegiatan. Persyaratan tersebut harus
konsisten dengan prosedur organisasi dan peraturan yang
terkait atau persyaratan lain.
Standar Implementasi Ketua tim audit harus menyusun kebijakan tentang
2330.K1 (Kegiatan Konsultasi) penyimpanan dan pemeliharaan rekaman kegiatan seperti
dalam hal penyampaian kepada pihak internal maupun
eksternal. Kebijakan ini harus konsisten dengan prosedur
organisasi dan peraturan yang terkait atau persyaratan lain
Standarr Kinerja 2340 Pengawasan Kegiatan
Kegiatan harus dipantau dengan benar untuk menjamin
tercapainya tujuan, jaminan mutu, dan pengembangan staf.

STANDAR KINERJA 2400 PENYAMPAIAN HASIL KEGIATAN


Auditor mutu akademik internal harus mengkomunikasikan
hasil kegiatan.
Standar Kinerja 2410 Kriteria Penyampaian Hasil Kegiatan
Komunikasi harus mencakup tujuan dan lingkup kegiatan,
kesimpulan yang dapat dipakai, rekomendasi, dan rencana
pelaksanaan
Standar Implementasi 2410.J1 Komunikasi akhir hasil kegiatan harus berisi seluruh opini dan
(Kegiatan Penjaminan) atau kesimpulan auditor mutu akademik internal.
Standar Implementasi 241 Auditor mutu akademik internal harus berwawasan luas dan
0.J2 (Kegiatan Penjaminan) memiliki kemampuan berkomunikasi dalam menyampaikan
hasil kegiatan.
Standar Implementasi 2410.J3 Pada saat menyampaikan hasil kegiatan kepada pihak di luar
(Kegiatan Penjaminan) organisasi, auditor mutu akademik internal harus
memasukkan batas pendistribusian dan penggunaan hasil
kegiatan

Standar Implementasi Komunikasi tentang kemajuan dan hasil kegiatan konsultasi


2410.K1 (Kegiatan Konsultasi) dapat bervariasi bentuk dan isinya tergantung kegiatan dan
keperluan klien.
Standar Kinerja 2420 Mutu Komunikasi
Komunikasi harus akurat, objektif, jelas, ringkas, konstruktif,
lengkap, dan tepat waktu.

Standar Kinerja 2421 Kesalahan dan Kelalaian


Jika komunikasi akhir mengandung suatu kesalahan dan
kelalaian signifikan, ketua tim audit harus
mengkomunikasikan informasi yang telah dikoreksi kepada
semua pihak penerima komunikasi yang asli sebelumnya.
Standar Kinerja 2430 Pengungkapan Ketidaksesuaian Kegiatan dengan
Standar
Bila ketidaksesuaian dengan standar berpengaruh terhadap
kegiatan tertentu, penyampaian hasil harus mengungkap:
1. Standar yang tidak tercapai,
2. Alasan ketidaksesuaian, dan
3. Akibat ketidaksesuaian terhadap kegiatan.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 91
Standar Kinerja 2440 Penyebarluasan Hasil Kegiatan
Ketua tim audit harus menyampaikan hasil kegiatan kepada
pihak yang tepat.
Standar Implementasi 2440.J1 Ketua tim audit bertanggung jawab untuk menyampaikan
(Kegiatan Penjaminan) hasil kegiatan akhir kepada pihak yang tepat

Standar Implementasi 2440.J2 Apabila penyampaian hasil kepada pihak di luarorganisasi


(Kegiatan Penjaminan tidak memenuhi mandat secara legal, tidak sesuai
persyaratan peraturan perundang-undangan, maka ketua
tim audit harus:
1. Menguji potensi risiko organisasi tersebut,
2. Konsultasi dengan Dekan FIK Unsulbar dan atau
penasehat resmi bila diperlukan, dan
3. Mengawasi penyebaran dengan membatasi
penggunaan hasil.

Standar Implementasi 2440.K1 Ketua tim audit bertanggung jawab untuk menyampaikan
(Kegiatan Konsultasi) hasil akhir kegiatan konsultasi kepada klien
Standar Implementasi 2440.K2 Selama kegiatan konsultasi dapat diidentifikasi isu tentang
(Kegiatan Konsultasi) manajemen risiko, kontrol, dan tata pamong. Jika isu
tersebut signifikan bagi organisasi, maka harus disampaikan
kepada Dekan FKM Unhas.

STANDAR KINERJA 2500 KEMAJUAN PEMANTAUAN


Ketua tim audit harus menetapkan dan memelihara sistem
pemantauan tindak lanjut hasil kegiatan yang telah
disampaikan kepada manajemen.
Standar Implementasi 2500.J1 Ketua tim audit harus menyusun proses tindak lanjut untuk
(Kegiatan Penjaminan memantau dan memastikan bahwa tindakan manajemen
telah diterapkan secara efektif atau Dekan FIK Unsulbar
telah memahami risiko akibat tidak melakukan tindakan.
Standar Implementasi 2500.K1 Kegiatan AMI harus memantau penyampaian hasil kegiatan
(Kegiatan Konsultasi) konsultasi untuk pengembangan seperti yang telah
disepakati dengan klien

STANDAR KINERJA 2600 RESOLUSI PENERIMAAN MANAJEMEN RISIKO


Jika ketua tim audit mengetahui bahwa manajemen, misal:
ketua program studi, telah menerima risiko tertentu yang
tidak sesuai dengan organisasi, ketua tim audit harus
mendiskusikan dengan manajemen yang lebih tinggi (Dekan
FIK Unsulbar). Jika hal tersebut tetap belum dapat
diselesaikan, maka ketua tim audit dan Dekan FIK Unsulbar
membawanya ke Dewan Perimbangan untuk resolusi.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 92
Dekan FIK Unsulbar:
Pimpinan FIK Unsulbar berwenang memerintahkan audit dan menerima laporan ketua
tim audit Prodi Gizi FIK Unsulbar

Independensi (Independence):
Bebas dari kondisi dan kemungkinan yang mengancam objektivitas. Hal ini harus
dikelola pada diri auditor, pelaksanaan kegiatan baik di tingkat fungsional maupun
organisasi.

Kecacatan (Impairments):
Kekurangan objektivitas pribadi auditor dan independensi suatu organisasi, termasuk:
konflik kepentingan, keterbatasan cakupan, keterbatasan sumber dana, dan larangan
akses terhadap dokumen/ rekaman, personil, dan peralatan.

Kecurangan (Fraud):
Berbagai tindakan yang dicirikan oleh ketidaksesuaian, ketidakjelasan, dan tindakan
lain yang dapat menimbulkan ketidakpercayaan. Tindakan tersebut dapat dilakukan
oleh perorangan ataupun kelompok secara terorganisasi untuk kepentingan pribadi
atau kelompok sehingga merugikan kepentingan organisasi klien.

Kegiatan Audit Internal:


Audit yang dilaksanakan oleh auditor internal untuk membantu unit pelaksana
akademik Prodi Gizi FIK Unsulbar mencapai tujuannya, melalui pendekatan yang
sistematik, melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap manajemen risiko dan
proses tata pamong guna pening-atan efektivitas.

Kegiatan/Pekerjaan (Engagement):
Tugas spesifik auditor mutu akademik internal, antara lain: membantu kegiatan
evaluasi diri unit pelaksana akademik, memeriksa ketidaksesuaian, atau memberi
konsultasi. Kegiatan/pekerjaan dapat mencakup tugas atau aktivitas ganda yang
dirancang untuk menyelesaikan satu set kegiatan audit internal.

Ketua Tim AMI:


Ketua organisasi yang bertanggung jawab atas kegiatan AMI, diusulkan oleh Ketua
Prodi Gizi dan diangkat dengan surat keputusan Dekan FIK Unsulbar. Jika kegiatan
audit dilakukan oleh pihak luar, ketua tim AMI dijabat oleh orang yang bertanggung
jawab untuk mengawasi pelaksanaan kontrak pelayanan dan penjaminan mutu secara
keseluruhan dan bertugas melaporkan kepada Dekan FIK Unsulbar

Kode Etik:
Prinsip-prinsip yang relevan untuk profesi auditor dan praktik AMI serta aturan main
tentang perilaku baik untuk para auditor maupun teraudit.

Konflik Kepentingan (Conflict of Interest):


Konflik di dalam kegiatan audit yang tidak berkaitan dengan kepentingan organisasi.
Suatu konflik kepentingan dapat menyebabkan prasangka buruk terhadap objektivitas
seorang auditor.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 93
Kontrol (Control):
Setiap tindakan yang diambil oleh manajemen dan atau pihak lain untuk mengelola
risiko dan mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Manajemen merencanakan, mengorganisasikan, dan mengarahkan kinerja dengan
tindakan-tindakan yang berdasar dan cukup untuk menjamin bahwa tujuan dan
sasaran dapat tercapai.

Manajemen Risiko (Risk Manajement):


Suatu proses untuk mengenal, menilai, mengelola, dan mengawasi potensi yang
merugikan guna mencapai tujuan organisasi.

Nilai Tambah (Add Value):


Nilai yang diperoleh dari kegiatan pelayanan penjaminan dan konsultasi yang
bertujuan untuk memperbaiki pencapaian tujuan organisasi, pelaksanaan, dan atau
mengurangi risiko yang mungkin terjadi.

Objektivitas:
Suatu sikap mental yang tidak memihak. Hal ini memungkinkan auditor internal
melaksanakan perjanjian secara jujur, tidak ada kompromi demi kualitas sehingga hasil
kerjanya dapat dipercaya.

Pelayanan Konsultasi (Consulting Services):


Kegiatan pelayanan berupa konsultasi kepada klien yang sifat dan lingkupnya harus
disetujui bersama terlebih dulu dengan klien. Kegiatan dilakukan guna memberikan
nilai tambah dan perbaikan tata pamong, organisasi, manajemen risiko, dan proses-
proses kontrol. Pada kegiatan ini auditor mutu akademik internal tidak diperkenankan
mengambil alih tanggung jawab manajemen. Kegiatan yang dimaksud antara lain:
membimbing, memberi saran, memfasilitasi dan memberi pelatihan.

Pelayanan Penjaminan (Assurance Services):


Suatu pemeriksaan bukti secara obyektif agar diperoleh suatu penilaian independen
atas manajemen risiko, kontrol, atau proses tata pamong unit pelaksana akademik,
termasuk di dalamnya: keuangan, kinerja organisasi, pemenuhan harapan, sistem
keamanan, dan pemenuhan kewajiban tugas kegiatan/pekerjaan.

Pemenuhan (Compliance):
Kesesuaian dan kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, peraturan, dan
kontrak yang ada.

Penanggungjawab Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Akademik (P2SPMA):


P2SPMA melakukan evaluasi hasil audit internal dan eksternal. P2SPMA diangkat oleh
Dekan FIK Unsulbar dan memiliki tugas antara lain:
1. Melakukan penilaian efektivitas pelaksanaan fungsi auditor internal,
2. Melakukan peninjauan kembali atas pelaksanaan audit oleh auditor internal
3. Melakukan penilaian atas tindak lanjut hasil audit.
4. Melakukan peninjauan kembali atas laporan auditor internal
5. Melaksanakan komunikasi secara periodik dengan auditor internal.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 94
Pengawasan yang Cukup (Adequate Control):
Pengawasan dikatakan telah cukup, jika manajemen telah merencanakan dan
mengorganisasikan suatu cara untuk mencapai tujuan dan sasaran dengan disertai
suatu penjaminan yang cukup beralasan, pengelolaan risiko organisasi yang efektif,
dan pelaksanaan secara efisien dan ekonomis.

Penyedia Layanan Eksternal (External Service Provider):


Orang atau perusahaan di luar organisasi yang memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan pengalaman khusus dalam suatu kegiatan audit.

Piagam AMI (Charter):


Suatu dokumen tertulis yang secara formal mendefinisikan tujuan kegiatan AMI, dan
kewenangan serta tanggung jawab dalam kegiatan AMI. Piagam AMI memuat:
1. Misi, tujuan dan sasaran AMI Prodi Gizi FIK Unsulbar
2. Lingkup kegiatan AMI Prodi Gizi FIK Unsulbar.
3. Dasar hukum pelaksanaan AMI Prodi Gizi FIK Unsulbar
4. Kedudukan, fungsi dan peran kegiatan AMI di dalam organisasi Prodi Gizi FIK
Unsulbar
5. Tanggung jawab dan kewenangan akses ke rekaman, personil, dan kepemilikan
fisik yang relevan terhadap kinerja kegiatan AMI.

Program Kerja Kegiatan (Engagement Work Program):


Suatu dokumen tentang prosedur yang harus dipatuhi selama kegiatan audit. Prosedur
dirancang agar rencana kegiatan dapat dilaksanakan dengan tepat.

Proses Kontrol (Control Processes):


Kebijakan, prosedur, dan kegiatan yang merupakan bagian dari kontrol kerangka kerja,
dirancang untuk menjamin bahwa risiko yang ada masih dalam batas toleransi.

Risiko Sisa (Residual Risk):


Risiko yang masih ada setelah manajemen mengambil tindakan untuk mengurangi
dampak dan kemungkinansuatu peristiwa yangmerugikan.

Standar AMI PRODI GIZI FIK Unsulbar (Standard):


Suatu pernyataan profesional yang diterbitkan oleh Prodi Gizi FIK Unsulbar untuk
memberikan gambaran tentang persyaratan yang diperlukan dalam melakukan
kegiatan AMI dan evaluasi pelaksanaannya.

Suasana Kontrol (Control Environment):


Sikap dan tindakan rektor beserta manajemen di bawahnya dalam rangka kontrol
organisasi. Suasana kontrol dimaksudkan untuk meningkatkan disiplin dan
memperbaiki struktur organisasi dalam rangka pencapaian tujuan utama sistem kontrol
internal. Unsur di dalam suasana kontrol antara lain:
1. Integritas dan nilai-nilai etis;
2. Filosofi manajemen dan gaya pelaksanaan;
3. Struktur organisasi;
4. Penugasan yang menyangkut kewenangan dan tanggung jawab;
5. Kompetensi dan kebijakan sumber daya manusia serta penerapannya.
Tata Pamong (governance):
Kombinasi proses dan struktur organisasi sesuai OTK FIK Unsulbar dalam rangka
menginformasikan, mengarahkan, mengelola, dan memantau kegiatan organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi.

Tujuan Kegiatan (Engagement Objectives):


Pernyataan Dekan FKM Unhas yang dikembangkan oleh auditor internal sebagai
sasaran kegiatan.

Makassar, 2 Februari 2015


Dekan FIK Unsulbar,

DR. Muzakkir, M.Kes


NIP : 196012311983031076

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 96
1.2.3 Umpan Balik

Jelaskan rencana mendapatkan umpan balik guna memperbaiki tata pamong,


kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu dalam rangka
peningkatan kualitas program studi yang mencakup umpan balik dari: 1) dosen; 2)
mahasiswa; 3) tenaga kependidikan; 4) alumni; 5) lembaga/insititusi penelitian
mitra; dan 6) pengguna lulusan. Nyatakan kisi-kisi instrumen yang akan dimintakan
umpan balik.

Umpan Balik Dari Isi Umpan Balik Tindak Lanjut


Dosen 1. Kurikulum dan RPS ditinjau 1. Review Kurikulum dan
ulang agar sesuai dengan RPS serta metode
kebutuhan pengguna pembelajaran
2. Evaluasi pembelajaran dan 2. Evaluasi pengajaran
permasalahan Prodi dikaji dilakukan setiap
secara berkala semester melalui rapat..
3. Panduan penulisan karya 3. Disusun panduan
ilmiah direvisi sesuai penulisan karya ilmiah
kebutuhan dan perkembangan (skripsi dan outline
imtek skripsi)
4. Metode penelitian bagi dosen 4. Diadakan workshop dan
diperkuat untuk membantu kajian untuk perbaikan
meningkatkan semangat perkuliahan terkait
penelitian bagi mahasiswa metode penelitian
5. Perlunya peningkatan 5. Prodi mengirim dosen
kompetensi dosen untuk mengikuti pelatihan
6. Menggunakan multimedia 6. Pemasangan daya listrik
dalam proses pembelajaran disetiap ruangan
7. Meningkatkan jumlah dan 7. Pemasangan LCD
kualitas LCD Proyektor Proyektor dan screen di
ruang kuliah
Mahasiswa Transparansi penilaian Skor masing-masing aspek
yang menjadi penilaian
ditempelkan pada papan
pengumuman
Bobot tugas terstruktur Setiap tugas mempunyai
system penilaian yang jelas
Buku referensi sebagai penunjang Penambahan pengadaan
proses pembelajaran jumlah dan jenis buku
Keterbatasan akses internet Penambahan jumlah hot spot
area
Metode pembelajaran lebih variatif Menggunakan ragam metode
SCL sesuai dengan KKNI
Peranan mahasiswa dalam proses Implementasi SCL
pembelajaran lebih dominan
Tenaga Kependidikan 1. Peningkatan pelayanan 1. Meninjau kembali SOP
administrasi Program studi layanan administrasi
2. Peningkatan kompotensi 2. Prodi mengutus tenaga
tenaga kependidikan kependidikan untuk
mengikuti pendidikan
lebih lanjut dan memberi
pelatihan terkait
pelayanan untuk
meningkatkan kualitas
layanan
3. Sarana dan prasarana 3. Menyediakan sarana dan
lebih ditingkatkan prasarana untuk
kelancaran tugas tenaga
kependidikan

Alumni Perluasan jaringan Membentuk wadah yang


menaungi alumni sehingga
tingkat keterlacakan dapat
diketahui dan membentuk
kerjasama dalam
meningkatkan jaringan

Lembaga/institusi penelitian Pengetahuan, keterampilan Kerjasama dengan Pelaksana


mitra dan keahlian mahasiswa Pelayanan Kesehatan yang
relevan seperti Puskesmas,
Rumah Sakit, dan Balai
Kesehatan Publik dan
pemerintah daerah serta UKM

Pengguna lulusan Kompotensi lulusan Meningkatkan lulusan yang


lebih kompetitif dengan jalan
bekerjasama dengan
mengetahui tingkat kepuasan
pengguna stakeholder
dengan mengirimkan angket

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 98
1.3 Manajemen SDM Unit Pengelola

Jelaskan manajemen pengelolaan SDM di unit pengelola untuk memenuhi


kebutuhan program studi yang diusulkan. Manajemen pengelolaan SDM di unit
pengelola mencakup 1) kecukupan sesuai dengan Permenristekdikti No 100 Tahun
2016, 2) kualifikasi (pendidikan dan bidang keahlian), 3) rencana pengembangan
untuk dosen dan tenaga kependidikan (kuantitas, kualifikasi dan kompetensi).

Tabel. 1.3.1. Upaya Pemenuhan Jumlah SDM dan Kualifikasinya

Tahun
ΣTenaga Kependidikan Tutor ΣDosen
SMU DIII DIV/Sarjana Magister Sarjana Magister Magister Doktor
TS 0 3 3 0 4 1 8 0
TS+1 0 2 4 0 5 1 12 1
TS+2 0 1 5 0 6 2 16 2
TS+3 0 1 4 1 7 2 18 3

A. Aspek Kecukupan dan kualifikasi


Merujuk pada Permenristekdikti No 100 Tahun 2016, bahwa tenaga kependidikan
dengan kualifikasi paling rendah berijazah Diploma Tiga dan S2 untuk tenaga
pendidikan, dengan jumlah tenaga kependidikan minimal 3 orang dan tenaga pendidik
sebanyak 6 orang, Berdasarkan Permenristekdikti No 100 Tahun 2016 mengenai
syarat jumlah tenaga kependidikan maupun tenaga pendidik serta kualifikasi
pendidikan sudah memenuhi aspek kecukupan. Adapun jumlah tenaga kependidikan
untuk melayani Prodi sebagai berikut; 1 orang untuk melayani perpustakaan (hanya
yang memiliki pendidikan formal dalam bidang perpustakaan), 2 orang laboran dengan
kualifikasi pendidikan formal S1 Gizi), 2 orang dengan jenjang pendidikan Diploma III
yang bekerja membantu administrasi akademik dan administrasi umum yang bekerja
sesuai bidangnya dalam bidang keadministrasian, serta 1 orang tehnisi dari S1 Tehnik
Komputer, sehingga jumlah tenaga kependidikan yang ada sebanyak 6 orang
Jumlah dosen pada tahun pertama sebanyak 8 orang dengan kwalifikasi pendidikan
S2. Untuk tahun ke 2 rencana peningkatan jumlah Tutor dan Dosen sesuai kebutuhan
serta memberikan kesempatan kepada Magister untuk melanjutkan pendidikan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan, dan perekrutan tenaga kependidikan setiap
tahunnya sesuai dengan kebutuhan Program Studi
B. Aspek Pembinaan dan Pengembangan Karir
Upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pelaksana tenaga kependidikan
FIK Unsulbar memberi kesempatan untuk meningkatkan tingkat pendidikannya ke
jenjang yang lebih tinggi melalui ijin belajar dan mengikutsertakan tenaga
kependidikan melalui kursus/pelatihan keterampilan yang sejalan dan sesuai dengan
tugas dan pekerjaannya.
Pengembangan karir dosen menjadi tanggung jawab fakultas, yang dikoordinir oleh
Program Studi yang memberikan masukkan tentang arah pengembangan Dosen yang
berhubungan dengan keberlanjutan Program Stduinya. Menyadari terbatasnya jumlah
dan kualifikasi dosen tetap pada pembukaan Prodi Gizi, maka FIK Unsulbar telah
merencanakan pengembangan karier dosen tetap. Pengembangan dosen tetap Prodi
Gizi, sudah direncanakan secara bertahap dengan memfasilitasi pendidikan ke jenjang
S3 (Doktor) bidang Gizi

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 99
Rencana pembinaan dosen juga dilakukan melalui berbagai pendidikan dan pelatihan,
baik pendidikan dan pelatihan tekhnis, pendidikan dan pelatihan jabatan, pendidikan
dan pelatihan pimpinan, pendidikan dan pelatihan fungsional, seminar-seminar, dan
lokakarya.
Untuk meningkatkan kualitas Dosen, FIK Unsulbar memberikan dukungan baik
kesempatan maupun bantuan dana untuk melanjutkan studi maupun untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan. Setiap tahunnya akan mengutus dosen untuk melanjutkan studi ke
jenjang S3 secara bergiliran
Berikut gambaran rencana pengembangan dosen tetap 4 tahun kedepan
Tahun I : Jumlah penerimaan mahasiswa dan jumlah awal dosen tetap 8 orang,
untuk tahun pertama dosen akan diikutkan dalam acara diklat, seminar
dan workshop, selain itu benchmarking ke universitas dalam negeri
akan dilakukan sebagai upaya pengembangan Program Studi dengan
melihat universitas lain yang telah berkembang.
Tahun II : Penambahan jumlah mahasiswa akan diimbangi dengan penerimaan
dosen tetap, jumlah dosen yang akan diterima sebanyak 1 orang.
Benchmarking ke sejumlah universitas akan tetap dilakukan baik
dalam maupun luar negeri
Tahun III : Penambahan jumlah mahasiswa akan terus berlanjut dan untuk
meningkatkan kapasistas dan kemampuan dosen maka universitas
akan mengirim tenaga dosen untuk melanjutkan pendidikan doctor
didalam dan luar negeri, dengan adanya pengiriman dosen tersebut
maka untuk memenuhi jumlah tenga dosen ditahun yang sama akan
tetap dilakukan penerimaan dosen sebanyak1 orang.
Tahun IV : Pada tahun ini universitas akan mempersiapkan diri untuk mencetak
lulusan-lulusan terbaik maka untuk itu perlu persiapan dosen untuk
melakukan bimbingan tanpa mengganggu proses belajar mengajar,
untuk itu penerimaan dosen akan dilakukan kembali sebanyak 2 orang,
pada tahun ini juga tetap akan dilakukan pengiriman dosen untuk
melanjutkn jenjang pendidikan doctor di dalam maupun luar negeri.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 101
1.4 Kerjasama

1.4.1 Rekam Jejak Kerjasama

Jelaskan rekam jejak unit pengelola program studi pengusul di bidang kerjasama yang
mencakup aspek (1) perumusan capaian pembelajaran, (2) pemanfaatan
sumberdaya (sarana dan prasarana, fasilitas kegiatan praktikum/praktik/ PKL/PPL),
(3) pemagangan,
(4) penyerapan lulusan, (5) uji kompetensi, dan (6) penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Lampirkan salah satu bukti kerjasama yang telah dilaksanakan
pada periode 3 (tiga) tahun terakhir.

Dokumen Periode Kerjasama


No Nama Institusi (tahun mulai-tahun Uraian Bentuk Kerjasama
Kerjasama akhir)
1 Dinas Kesehatan Ya 2014-2017 Program praktek di wilayah
Kabupaten Majene (prosesperpanjanga) kerja DinKes Kab. Majene
2 RSUD Polewali Ya 2015-2018 - Pendidikan, penelitian dan
Mandar, Polewali pengabdian kepada
masyarakat
- Program praktek gizi kuliner
3 RSU Labuang Baji Ya 2017-2020 - Pendidikan, penelitian dan
Provinsi Sulawesi pengabdian kepada
Selatan masyarakat
- Program praktek gizi kuliner
4 RSU Haji Provinsi Ya 2017-2020 - Pendidikan, penelitian dan
Sulawesi Selatan pengabdian kepada
masyarakat
- Program praktek gizi kuliner
5 RSUD Majene Proses - - Pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada
masyarakat
- Program praktek gizi kuliner
6 Universitas Ya 2014-2019 - Pengembangan SDM
Haasanuddin Akademik dan Non
Makassar Akademik
- Pengembangan kurikulum
bagi program studi
- Sistem penjaminan mutu
akademik
- Sistem informasi
managemen IT
- Pengembangan program
studi baru
- Bantuan tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan
- Kerjasama penelitian dan
pengabdian masyrakat
- Program praktek gizi kuliner
7 Universitas Negeri Ya 2014-2019 - Program pendidikan sesuai
Makassar dengan kebutuhan
- Kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada
masyarakat
8 Universitas Ya 2014-2019 - Penelitian dan pengabdian
Tadulako, Palu kepada masyarakat
- Penyelenggaraan
lokakarya, seminar dan
kegiatan lainnya
- Penyelenggaraan
pendidikan program sarjana
dan profesi serta program
pascasarjana
- Pencangkokan/pemagaman
kursus dan penalaran
dalam berbagai bidang
keahlian
- Bantuan tenaga pengajar
9 Yalova Ya 2015-2018 - Program penelitian dan
Universiti,Turkey edukasi kolaboratif
- Program pengembangan
ppertukaran dan profesional
bagi siswa dan fakultas
- Seminar dan lokakarya
- Pertukaran budaya
10 Canakalle Onsekiz Ya 2015-2020 - Kerjasama ilmiah dan
Mart University, pendidikan di indonesia
Tukkey - Penelitian bersama
- Pertukaran staf penelitian
dan pengajar
- Pertukaran mahasiswa
- Seminar dan lokakarya
11 National University Ya - Penelitian
Of Singapore - Pertukaran akademis
12 Burapha University, Ya 2013-2018 - Studi di luar negeri bahasa
Thailand dan pengalaman budaya
- Pertukaran fakultas dan staf
pengajaran, penelitian, dan
pengembangan profesional
- Pertukaran sumber
pengajaran dan penelitian
13 Hainan Normal Ya - Bertukar kunjungan dari
University badan pemerintahan,
fakultas, dan mahasiswa
- Kegiatan belajar dan
penelitian
- Seminar dan lokakarya
- Penelitian ilmiah dibidang
yang diminati
- Publikasi dan meteri
pelajaran
- Rencana lain yang disetujui

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 102
KRITERIA 2 MAHASISWA

2.1 Kebijakan Sistem Rekrutmen dan Seleksi Mahasiswa Baru

Jelaskan kebijakan sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru yang menganut
sistem terbuka (multi–entry, multi–exit) yang meliputi kebijakan, kriteria, instrumen,
prosedur, dan sistem pengambilan keputusan.

A. Kebijakan rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa baru


Penerimaan mahasiswa baru Program Studi Gizi FIK Unsulbar dilakukan dengan
mengikuti ketentuan yang tertera pada Buku Panduan Penerimaan Mahasiswa Baru
Peraturan tersebut mengatur penerimaan dan registrasi mahasiswa baru. Proses dan
mekanisme penerimaan mahasiswa baru dapat diakses secara online pada laman
yang telah disediakan. Pelaksanaan tes berupa Tes Kemampuan dan Potensi
Akademik (TKPA). Setelah calon mahasiswa dinyatakan lulus pada TKPA maka
dilanjutkan dengan Tes Kesehatan dan Wawancara yang diselenggarakan di FIK
Unsulbar. Hasil seleksi tes didokumentasikan di Universitas, FIK dan Program Studi.
Dengan demikian Kebijakan penerimaan dan seleksi calon mahasiswa ini telah
terdokumentasi dengan baik.
B. Kriteria penerimaan mahasiswa baru
1. Kriteria penerimaan SNMPTN
a) Siswa pendaftar telah dinyatakan lulus oleh satuan pendidikan terkait
b) Siswa pendaftar telah dinyatakan lulus SNMPTN
c) Siswa pendaftar telah dinyatakan lulus verifikasi data
d) Siswa pendaftar telah dinyatakan sehat jasmani dan rohani
e) Memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh perguruan tinggi
2. Kriteria penerimaan SBMPTN
a) Siswa pendaftar telah dinyatakan lulus oleh satuan pendidikan terkait
b) Siswa pendaftar telah dinyatakan lulus SBMPTN
c) Siswa pendaftar telah dinyatakan sehat jasmani dan rohani
d) Memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh perguruan tinggi
3. Kriteria penerimaan SMMPTN
a) Siswa pendaftar telah dinyatakan lulus oleh satuan pendidikan terkait
b) Siswa pendaftar telah dinyatakan lulus SMMPTN
c) Siswa pendaftar telah dinyatakan sehat jasmani dan rohani
d) Memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh perguruan tinggi
4. Kriteria penerimaan Bidikmisi
a) Siswa pendaftar telah dinyatakan lulus oleh satuan pendidikan terkait
b) Siswa pendaftar telah dinyatakan lulus SNMPTN/SBMPTN/SMMPTN
c) Siswa pendaftar telah dinyatakan lulus verifikasi data
d) Siswa pendaftar telah dinyatakan sehat jasmani dan rohani
e) Memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh perguruan tinggi
C. Instrumen penerimaan mahasiswa baru
1. Pendaftaran SNMPTN Unsulbar
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) adalah jalur seleksi
undangan masuk ke Perguruan Tinggi yang seleksinya dilakukan tanpa ujian tulis.
Jalur ini hanya diperuntukkan bagi calon peserta yang memiliki pretasi yang baik
di sekolahnya masing-masing. Peserta yang akan mendaftar harus mendapatkan
rekomendasi dari kepala sekolah. Setelah itu dapat melakukan pendaftaran
SNMPTN secara online ke www.snmptn.ac.id
2. Pendaftaran SBMPTN Unsulbar
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) adalah jalur seleksi
tertulis untuk menyeleksi calon mahasiswa baru. Pendaftaran SBMPTN dilakukan
secara onlinemelalui alamat www.sbmpt.ac.id
3. Pendaftaran SMMPTN
Informasi pendaftaran jalur Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negri
(SMMPTN) dapat dilihat diwebsite Unsulbar www.univsulbar.ac.id
4. Pendaftaran Bidikmisi Unsulbar
Pendaftaran Bidikmisi dilakukan secara online melalui alamat
bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id
D. Prosedur system rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru
1. Melalui Seleksi Nasional Masuk Pergruan Tinggi Negeri (SNMPTN):
Jalur SNMPTN UNSULBAR merupakan seleksi nasional yang menggunakan
sistem undangan dengan mempertimbangkan nilai rapor dari calon
mahasiswa. Pendaftarantidak dikenakan biaya untuk mengikuti jalur masuk
ini. Hanya sekolah yang telah melakukan pendaftaran saja yang siswanya
dapat mengkuti pendaftaran SNMPTN UNSULBAR. Bagi sekolah yang belum
melakukan pendaftaran SNMPTN maka bisa mendaftarkan diri terlebih dahulu
agar siswanya bisa mengikuti seleksi jalur SNMPTN (Panduan Mendaftar
SNMPTN UNSULBAR oleh Sekolah). Nantinya setelah melakukan
pendaftaran oleh sekolah dengan merekomendasikan siswanya maka sekolah
memberikan Username dan Password kepada siswa untuk melakukan proses
pendaftaran oleh siswa (Panduan Mendaftar SNMPTN UNSULBAR oleh
Siswa)
2. Melalui Seleksi Bersama Masuk Pergruan Tinggi Negeri (SBMPTN):
Jalur SBMPTN UNSULBAR merupakan seleksi nasional yang menggunakan
sistem ujian tulis yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Biaya
pendaftaran harus dibayarkan melalui Bank Mandiri atau Bank BNI.
Syarat utama dalam mengikuti selesi jalur masuk SBMPTN ini adalah batas
maksimal kelulusan adalah tidak lebih dari 3 tahun. mengenai tata cara,
syarat-syarat dan jadwal pelaksanaan bisa dilihat pada Panduan Mendaftar
SBMPTN UNSULBAR
3. Melalui Jalur Mandiri
Jalur Mandiri merupakan seleksi jalur masuk untuk calon mahasiswa baru
yang diselenggarakan oleh UNSULBAR Untuk jadwal pendaftaran USULBAR
biasa dibuka setelah pengumuman kelulusan SBMPTN. Mengenai tata cara
pendaftaran, syarat-syarat, dan jadwal pelaksanaan bisa dilihat pada laman
resminya yaitu http://unsulbar.ac.id
4. Melalui Jalur Bidikmisi
Beasiswa Bidikmisi UNSULBAR merupakan beasiswa yang diperuntukkan
bagi calon mahasiswa yang memiliki prestasi dalam bidang akademik dan
ingin melanjutkan pendidikan diperguruan tinggi negeri namun terkendala dari
segi ekonomi yang kurang mampu. Penerima Beasiswa Bidikmisi akan
mendapatkan pencairan dana dari pemerintah untuk biaya hidup dan
perkuliahan dan terbebas dari segala bentuk biaya semester. Untuk mendaftar
bias dilihat pada Panduan Mendaftar Beasiswa Bidikmisi UNSULBAR
E. Sistem Pengambilan Keputusan
Sistem pengambilan keputusan untuk diterimanya calon mahasiswa berdasarkan
SOP Penerimaan Mahasiswa Baru. Mahasiswa yang diterima disahkan melalui
hasil Tes Kemampuan Potensi Akademik (TKPA)
2.2 Perencanaan Penerimaan Mahasiswa

Program studi harus memiliki perencanaan yang baik tentang jumlah mahasiswa baru
yang akan diterima dalam 4 (empat) tahun pertama yang menjamin
terpenuhinya mutu layanan minimum, ketercapaian pembelajaran dan
keberlanjutan program (harap memperhatikan kebijakan buka/tutup program studi
jika jumlah mahasiswa baru tidak mencukupi). Perencanaan tersebut harus
didukung oleh:
(1) rencana pengembangan kapasitas SDM,
(2) rencana pengembangan sarana/prasarana,
(3) analisis proyeksi calon mahasiswa dengan mempertimbangkan aspek:
a. sumber peserta didik;
b. informasi peminatan prodi sejenis di tingkat nasional;
c. rerata daya tampung prodi sejenis;dan
d. rasio keketatan penerimaan mahasiswa baru pada perguruan tinggi
pengusul
(4) target penyerapan lulusan.

Selain itu, dalam perencanaan pengusul perlu memperhatikan keadaan atau


kebutuhan di tingkat nasional, regional, dan internasional.

2.2.1 Uraikan perencanaan penerimaan mahasiswa yang memuat ke 4 (empat)


aspek diatas (point 1-4) pada kolom isian berikut.
Tahapan perencanaan jumlah mahasiswa baru yang akan diterima dalam 4 (empat)
tahun pertama yang menjamin terpenuhinya mutu layanan minimum, ketercapaian
pembelajaran dan keberlanjutan program untuk tahun 2018-2021 sebagai berikut :
A. Rencana Pengembangan SDM
Rencana Pengembangan SDM untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi
tenaga kependidikan, dilaksanakan melalui: (1) kesempatan belajar/pelatihan, (2)
pemberian fasilitas termasuk dana, (3) jenjang karier, dan (4) studi banding
1. Kesempatan belajar/pelatihan
Memberikan kesempatan belajar/pelatihan bagi tenaga kependidikan untuk
meningkatkan kemampuan sesuai dengan keahliannya. Kesempatan belajar dan
pelatihan yang diberikan yaitu:
1) Pendidikan dan pelatihan pengembangan bagi pegawai yang memenuhi syarat
dilaksanakan melalui Program Pascasarjana didalam/luar negeri diutamakan di
PTN/PTS terpilih dan terakreditasi
2) Pendidikan dan Pelatihan Khusus (Diksus), di dalam dan luar negeri bagi
tenaga kependidikan yang memenuhi syarat guna meningkatkan
kemampuan/profesi pegawai atas biaya Unsulbar
3) Memberikan surat ijin belajar untuk melakukan studi lanjut bagi tenaga
kependidikan yang masih berpendidikan D3 untuk menempuh pendidikan S1.
4) Memberikan surat ijin belajar untuk mengikuti studi lanjut bagi tenaga
kependidikan yang masih berpendidikan S1 untuk menempuh pendidikan S2.
5) Memberikan kesempatan dan dana untuk mengikuti pelatihan khusus bidang
administrasi kependidikan
2. Pemberian fasilitas termasuk dana
Fasilitas yang diberikan antara lain: pengurangan beban kerja bagi tenaga
kependidikan yang studi lanjut, kebebasan menggunakan sarana perpustakaan,
dan akses jurnal elektronik. Skema pemberian dana untuk pendidikan dan
pelatihan
bagi tenaga kependidikan sebagai berikut:
1) Pendidikan dan pelatihan pengembangan ditanggung sepenuhnya oleh
Unsulbar.
2) Jika Surat Tugas Belajar yang dikeluarkan oleh Rektor maka pembiayaannya
sebagian ditanggung oleh Unsulbar dan sebagian oleh tenaga kependidikan
yang bersangkutan.
3) Jika Surat Ijin Belajar dikeluarkan Rektor maka pembiayaannya sepenuhnya
ditanggung oleh tenaga kependidikan yang bersangkutan.
4) Jika Surat Perintah yang dikeluarkan oleh Rektor untuk mengikuti kegiatan
pendidikan dan pelatihan maka biayanya ditanggung sepenuhnya oleh
Unsulbar
3. Jenjang Karier
Pembinaan karier tenaga kependidikan meliputi kenaikan pangkat dan jabatan
berdasarkan prestasi kerja dan peningkatan disiplin. Pangkat dan jabatan tenaga
kependidikan ditentukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
4. Studi Banding
Untuk meningkatkan wawasan tenaga kependidikan maka Unsulbar
menjadwalkan kegiatan studi banding setiap tahunnya. Kegiatan studi banding
diselenggarakan pada saat libur akademik, sehingga tidak mengganggu proses
pembelajaran. Semua biaya dibebankan pada Unsulbar
B. Rencana Pengembangan Sarana Prasarana dan Kapasitas SDM
1. Tahapan I (2018-2019)
Sebagai tahapan pengkondisian dan penataan lembaga ditahun pertama proses
pembelajaran
2. Tahapan II (2018-2019)
Pengadaaan Prasarana danSarana
(3) analisis proyeksi calon mahasiswa dengan mempertimbangkan aspek:
2.1. Ruang program studi
a. sumberini
Ruangan peserta
terdirididik;
dari ruang ketua program studi, sekertaris prodi, ruang
b. informasi peminatan
dosen, ruang administrasi, prodi sejenis
ruang di tingkat
rapat nasional;
dan ruang tunggu/transit dosen.
c. rerata daya
2.2. Ruang kuliah tampung prodi sejenis;dan
d. rasio keketatan
Ruangan ini terdiripenerimaan
dari ruang mahasiswa
kelas untukbaru pada perguruan
kegiatan tinggidipengusul
perkuliahan, Program
Studi Gizi
2.3. Ruang seminar
Ruangan seminar untuk Program Studi Gizi digunakan untuk kegiatan ujian
tugas akhir dan kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan akademik
atau kemahasiswaan
2.4. Laboratorium terpadu:
Terdapat laboratorium terpadu di Fakultas Ilmu Kesehatan yang digunakan
oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Gizi untuk kegiatan praktikum
dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran
2.5. Laboratorium anatomi dan fisiologi
Laboratorium ini digunakan oleh mahasiswa dan dosen untuk kegiatan
praktikum anatomi dan fisiologi guna meningkatkan lulusan.
2.6. Laboratorium kuliner
Laboratorium ini digunakan untuk kegiatan praktikum kuliner mahasiswa
2.7. Laboratoium computer
Laboratorium ini dapat digunakan oleh mahasiswa dan dosen untuk kegiatan
praktikum manajemen data,manajemen teknologi informasi, dan aplikasi
software gizi sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan
2.8. IT Center
Terdapat fasilitas IT di fakultas yang dapat dimanfaatkan oleh dosen dan
mahasiswa untuk kegiatan akademik yang berkaitan dengan peningkatan
kualitas di bidang teknologi informasi.
2.9. Akses internet
Untuk keperluan itu, pada ruang Program Studi Gizi disediakan koneksi
internet. dilengkapi Wi- Fi (hotspot) untuk koneksi internet nirkabel
3.0. Perpustakaan
Perpustakaan akan menyediakan literatur baik berupa buku teks, artikel/jurnal,
majalah kesehatan maupun perpustakaan online yang dikelola oleh Program
Studi Gizi untuk menunjang proses pembelajaran
3.1. Sekretariat bersama himpunan mahasiswa gizi
Terdapat satu gedung sekretariat bersama seluruh unit kegiatan mahasiswa di
Program Studi Gizi
3.2. Sarana ibadah
Untuk sarana peribadatan, di Fakultas Ilmu Kesehatan disediakan mushalla
yang berdekatan dengan gedung Program Studi Gizi.
3.3. Sarana Olahraga
Universitas menyiapkan sarana olahraga untuk memfasilitasi mahasiswa dalam
rangka mengembangkan bakat mahasiswa dibidang olahraga
3.4. Lahan parkir
Tersedianya lahan parkir mahasiswa dan dosen disekitar gedung
fakultas/program studi
3. Tahapan III (2019-2020)
1) Ditahun ketiga proses pembelajaran menekankan pada pengembangan kerja
sama bukan hanya dibidang penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran
yang bermutu baik tetapi juga dibidang akademik baik dalam tatanan lokal,
nasional maupun internasional.
2) Menekankan pada peningkatan kuantitas dan kualitas dosen pengelola seluruh
kurikulum Program Studi baik dalam hal mutu akademik maupun dalam mutu
kependidikannya. Peningkatan kuantitas dosen diukur dengan ratio dosen :
mahasiswa yang proporsional. Peningkatan mutu dosen diukur melalui
peningkatan proporsi strata pendidikan akademik dan atau professional, serta
pengakuan atas ketrampilan kependidikannya melalui sertifikasi dosen dan
standar-standar internasional pengajar yang dievaluasi setiap tahunnya
3) Menekankan pada penyelenggaraan pembelajaran dan pelaksanaan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu. Peningkatan mutu ini
dipantau dengan membentuk Unit Penjaminan Mutu (UPM) yang diberi tugas
melaksanakan monitoring dan evaluasi mutu pelaksanaan pendidikan dan
lulusan di tingkat program studi yang diukur berdasarkan standar akreditasi
nasional.
4) Menjadi pusat penelitian dan pemberdayaan, yang melibatkan partisipasi
masyarakat secara terpadu dengan lembaga terkait, sebagai wujud
pengendalian peran, fungsi dan tanggung jawab institusi pendidikan tinggi gizi.
Hal ini ditandai dengan meningkatnya pemanfaatan hasil-hasil penelitian tepat
guna untuk diaplikasikan pada pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat,
meningkatnya karya ilmiah dan publikasi ilmiah pada tingkat nasional maupun
internasional dari tahun ke tahun.
C. Analisis Proyeksi Calon Maba
Sebelum Universitas Sulawesi Barat berubah status menjadi Perguruan Tinggi Negeri
(PTN) Perguruan Tinggi ini dikelola oleh Yayasan Pendidikan Indonesia Sulawesi
Barat di bawah koordinasi Kopertis Wilayah IX Sulawesi. Pada tanggal 13 Mei 2013
perubahan status Universitas Sulawesi Barat dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
menjadi PTN dengan izin operasional melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor: 229/D/0/2007 tanggal 31 November 2007. Seiring dengan
perubahan status Perguaruan Tinggi animo masyarakat juga semakin tinggi. Berikut
perbandingan data mahasiswa Universitas Sulawesi Barat sebelum dan setelah
menjadi PTN:

Tabel 2.2.1 Data Mahasiswa Yayasan Pendidikan Indonesia Sulawesi Barat


(Sebelum beralih status)
Program Studi Jumlah Mahasiswa
2013 2014
Agribisnis 128 21
Kehutanan 61 8
Keperawatan (D3) 13 0
Keperawatan 0 15
Keperawatan 0 0
Manajemen 66 21
Akuntansi 66 21
Teknik Sipil 88 19
Teknik Informatika 278 0
Matematika 57 7
Pendidikan Matematika 84 0
Pendidikan Biologi 217 0
Pendidikan Fisika 95 0
Peternakan 30 10
Budidaya Perairan 33 8
Pendidikan Bahasa Inggris 212 0
Ilmu Hukum 185 0
Ilmu Politik 37 10
Ilmu HI 63 7
Total 1.722 147

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 108
Tabel 2.2.2 Data Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Universitas Sulawesi Barat
(Setelah Beralih Status)
Daya Total Total Daya Total Total
Tampung Peminat Mahasiswa Tampung Peminat Mahasiswa
Program Studi Baru Baru
Peminat 2015 Peminat 2015
Agribisnis 60 166 54 140 691 126
Kehutanan 70 100 31 100 290 102
Keperawatan 70 100 41 140 208 96
Keperawatan B 0 0 0 0 0 34
Manajemen 80 251 74 200 1223 193
Akuntansi 70 177 68 200 726 185
Teknik Sipil 70 208 68 160 589 153
Teknik Informatika 50 264 52 230 885 183
Matematika 70 14 7 80 88 33
Pddk Matematika 80 91 37 100 232 92
Pendidikan Biologi 50 171 51 140 465 133
Pendidikan Fisika 80 68 27 120 164 56
Peternakan 70 60 11 100 194 76
Budidaya Perairan 100 66 17 100 149 59
Pddk Bhs. Inggris 40 91 33 200 377 144
Ilmu Hukum 100 140 44 150 466 140
Ilmu Politik 100 75 21 100 207 84
Ilmu HI 100 79 20 100 267 82
Total 1260 2121 656 2360 7218 1971

Data diatas memperlihatkan bahwa terjadi perbedaan yang signifikan antara jumlah
mahasiswa Yayasan Pendidikan Indonesia Sulawesi Barat dengan Universitas
Sulawesi Barat. Pada tahun 2013 total mahasiswa Yayasan Pendidikan Indonesia dari
18 Program Studi sebanyak 1.722 mahasiswa sedangkan pada tahun 2014 turun
menjadi 147 mahasiswa atau terjadi penurunan sebesar 85,4%. Setelah Perguruan
Tinggi beralih status total peminat pada 18 Program Studi ditahun 2015 sebanyak
2.121 mahasiswa dengan daya tampung sebanyak 1.260 mahasiswa selanjutnya total
mahasiswa baru yang diterinma sebanyak 656 mahasiswa. Pada tahun 2016 total
peminat mencapai 7.218 mahasiswa sedangkan total mahasiswa baru yang diterima
sebanyak 1.971.
Memperhatikan table 3 dan posisi Universitas Sulawesi Barat yang merupakan satu-
satunya perguruan tinggi negeri yang berada di Provinsi Sulawesi Barat, maka
proyeksi calon mahasiswa akan terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2017
diprediksi total mahasiswa sebanyak 3.942 mahasiswa, tahun 2018 sebanyak 5.913
mahasiswa, tahun 2019 sebanyak 9.855 mahasiswa dan pada tahun 2020 sebanyak
15.768 mahasiswa

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 109
Tabel 2.2.3. Tabel Data Peminat Calon Mahasiswa Prodi Gizi Universitas
Hasanuddin Tahun 2012-2015
Calon Mahasiswa
No
Tahun Penerimaan Daya
Peminat Tampung Ditolak
2 2011-2012 890 21 869
3 2012-2013 743 15 728
4 2013-2014 1.176 15 1.161
5 2014-2015 1.413 25 1.388
Rata-Rata 1.055 19 1.036

Tabel 2.2.3 memperlihatkan bahwa masih banyak calon mahasiswa yang tidak
tertampung di Universitas Hasanuddin, hal ini menjadikan Universitas Sulawesi
Barat menjadi salah satu tujuan pilihan untuk melanjutkan tingkat pendidikan .
D.Target Serapan
Merujuk pada data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2016 distribusi
tenaga gizi baik yang ada di Puskesmas maupun yang ada di Rumah Sakit belum
tercukupi hal ini membuka peluang bagi lulusan sarjana gizi Universitas Sulawesi
Barat untuk bekerja sebagai tenaga gizi. Lulusan Program Studi Gizi diharapkan
menjadi tenaga gizi yang profesional yang berperan sebagai :
1. Nutrition and Dietary Profesional (tenaga profesional di bidang gizi dan dietetik)
2. Food Services Manager (manajer pada pelayanan makanan)
3. Nutrition Scientist (peneliti bidang gizi dan kesehatan) dan
4. Nutrition Entrepreneurship (wirausaha produk gizi).
Untuk itu setiap lulusan Program Studi Gizi harus memiliki kompetensi (learning
outcome/capaian pembelajaran) yang telah dirumuskan Program Studi bersama
dengan stakeholders dengan merujuk pada SN DIKTI 2014 yang memiliki 4
domain capaian pembelajaran yaitu : kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan,
kompetensi keterampilan khusus dan keterampilan umum. Diharapkan dengan
memiliki 4 kompotensi ini lulusan gizi Universitas Sulawesi Barat mempunyai
keahlian dibidangnya sehingga dapat mengisi 4 bidang pekerjaan tersebut.
Berdasarkan hasil studi kelayakan (tracer study) lulusan Program Studi Gizi pada
beberapa Universitas di seluruh Indonesia menyebutkan bahwa sarjana gizi
(S.Gz) dapat bekerja di berbagai bidang seperti :
1. Institusi pemerintah (Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit, dan puskesmas);
2. Lembaga Swadaya Masyarakat (Non-Government Organization) sebagai
perencana
3. Program Pangan dan Gizi;
4. Lembaga Penelitian Gizi dan Kesehatan (peneliti);
5. Institusi pendidikan pemerintah dan swasta (tenagapengajar) dan
6. Industri pangan dan jasa makanan termasuk catering rumah sakit dan klinik
(konsultan dan ahli gizi).
Dari 60 mahasiswa lulusan gizi ditahun pertama, dapat diasumsikan yang akan
terserap di masing-masing institusi pemerintah yaitu Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan Provinsi/kabupaten/kota, rumah sakit pemerintah dan swasta,
serta puskesmas yang ada di Sulawesi Barat sebanyak 40% lulusan, 7% pada
lembaga swadaya masyarakat, 10% pada lembaga penelitian gizi dan kesehatan
(peneliti), 13% pada institusi pendidikan pemerintah dan swasta sebagai tenaga
pengajar, 30% pada industri pangan dan jasa makanan sebagai konsultan dan ahli
gizi sehingga lulusan sarjana gizi ke depannya dapat membuka dan mengembangkan
kewirausahaan bidang gizi sehingga dapat menjadi seorang pengusaha di bidang gizi.
Berikut gambaran kondisi tenaga kesehatan gizi di puskesmas tahun 2017 berdasarkan
Datim PPSDM, 30 Desember 2017

Kondisi Tenaga Kesehatan Puskesmas Tahun 2017


Tenaga Jumlah
No Keadaan Standar Kelebihan Kekurangan
Kesehatan Puskesmas
1 Dokter Umum 18.057 13.250 7.859 3.052
2 Dokter GigI 7.149 9.821 1.631 4.303
3 Perawat 119.322 59.392 66.154 6.224
4 Bidan 147.425 49.571 102.328 4.474
5 Tenaga
Kefarmasian 12.213 9.821 5.240 2.848
9,821
6 Kesehatan
Masyarakat 13.553 9.821 7.661 3.929
7 Kesehatan
10.364 9.821 3.772 3.229
Lingkungan
8 Gizi 10.809 13.250 2.762 5.203
9 Ahli Teknologi
Laboratorium 8.177 9.821 2.567 4.211
Medik
Total 347.069 18.568 199.974 37.473
Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang Puskesmas
Sumber : Datin PPSDM, 30 Desember2017

Jumlah Puskesmas Berdasarkan Kesesuaian Standar Tahun 2017


Sesuai
Standar Tidak Sesuai Standar
No Tenaga Kesehatan > Standar < Standar
Jml Pusk Kelebihan Kelebihan
Jml Pusk Jml Pusk
Nakes Nakes
1 Dokter Umum 3.440 3.775 7.859 2.606 3.052
2 Dokter GigI 4.377 1.141 1.631 4.303 4.303
3 Perawat 699 6.985 66.154 2.137 6.224
4 Bidan 407 7.892 102.328 1.522 4.474
5 Tenaga Kefarmasian 4.013 2.960 5.240 2.848 2.848
6 Kesehatan 2.812 3.080 7.661 3.929 3.929
Masyarakat
7 Kesehatan 4.375 2.217 3.772 3.229 3.229
Lingkungan
8 Gizi 3.720 1.657 2.762 4.444 5.203
9 Ahli Teknologi
Laboratorium Medik 3.843 1.767 2.567 4.211 4.211

Total 199.974 37.473


Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang Puskesmas
Sumber : Datin PPSDM, 30 Desember2017
Puskesmas Tanpa Nakes di Indonesia Tahun 2017
Jumlah
No Tenaga Kesehatan Jumlah Pusk Tanpa Nakes
Puskesmas
%
1 Dokter Umum 1.602 16.31%
2 Dokter GigI 4.303 43.81%
3 Perawat 340 3.46%
4 Bidan 451 4.59%
5 Tenaga Kefarmasian 2.848 29.00%
9.821
6 Kesehatan Masyarakat 3.929 40.01%
7 Kesehatan Lingkungan 3.229 32.88%
8 Gizi 2.910 29.63%
9 Ahli Teknologi
4.211 42.88%
Laboratorium Medik
Standar ketenagaan di Puskesmas berdasarkan PMK 75/2014 tentang Puskesmas
Sumber : Datin PPSDM, 30 Desember2017

Tabel Analisis Permintaan dan Penawaran TKI Luar Negeri


2013 – 2015
2013 2014 2015
Sektor
Demand Supply Demand Supply Demand Supply
Informatika Teknologi 92 38,191 3,501 106,487 24 85,960

Industri / Manufactur 317,554 83,071 15,017 190,372 14,411 139,212


Pertanian, Perkebunan
117,541 14,306 14,095 25,883 64,299 17,788
& Peikanan
Hospitality 3,944 47,319 6,531 33,316 103 31,526

Kesehatan 186,902 39,915 11,926 35,432 85 27,016

Transportasi 5,035 12,522 185 263 99 2,877

Keuangam 141 52,025 139 29,170 6 38,976

Jasa 334 47,226 7,977 22,601 70 20,154

Lain Lain - - 2,230 - 4 48,672

Total 1197,976 334,575 385,277 706,261 469,71 412,181


Sumber : Pusat Penelitian Pengembangan Dan Informasi (PUSLITFO BNP2TKI)

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 113
Merujuk pada data PUSLITFO BNP2TKI jumlah permintaan tenaga kesehatan luar negeri
berada pada urutan 5 terendah dibandingkan dengan tenaga kerja sector yang lain.
Ketidakmampuan kita dalam memenuhi permintaan tenaga kerja kesehatan dari Jepang,
Taiwan, Australia dan Negara-negara di Timur Tengah disebabkan karena terkendala soft
skill. Untuk menghasilkan tenaga kerja yang lebih kompetitif, ada 4 kompetensi yang
harus dimiliki oleh sarjana gizi yaitu: 1) sikap, 2) keterampilam umum, 3) keterampilan
khusus dan 4) pengetahuan. Untuk meningkatkan daya saing bangsa maka Prodi
Gizi Unsulbar menekankan salah syarat kelulusan adalah nilai lulus tes IELTS 5.0
atau TOEFL 500. Sejalan dengan diakuinya Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) Indonesia sebagai lembaga sertifikasi profesi tenaga kesehatan yang
diakui di luar negeri maka peluang tenega kesehatan untuk bekerja diluar negeri semakin
besar.

2.2.2 Uraikan proyeksi calon mahasiswa yang memuat ke 4 (empat) aspek diatas
(point 3butir a-d) pada kolom isian berikut.

Sumber peserta didik berasal dari Provinsi Sulawesi Barat dari beberapa sekolah
menengah yang ada yaitu sebanyak 32 SMA, 34 SMK dan 8 MAN. Peluang untuk
merekrut mahasiswa baru sangat besar mengingat Universitas Sulawesi Barat
merupakan satu-satunya Perguruang Tinggi Negri yang ada di Sulawesi Barat. Calon
mahasiswa baru tidak hanya berasal dari Provinsi Sulawesi Barat tetapi juga berasal
dari kabupaten lain yang ada di Sulawesi Selatan dan Kalimantan, hal ini disebabkan
karena letak geografis berbatasan langsung dengan Sulawesi Selatan dan
Kalimantan.
Untuk merekrut calon mahasiswa baru Program Studi Ilmu Gizi bersama dengan
Fakultas Ilmu Kesehatan Unsulbar mengadakan promosi dengan menampilkan
profilnya di situs universitas (www.unsulbar.ac.id) dan fakultas
(www.fik.unsulbar.ac.id) Media lain yang kami gunakan berupa brosur. Melalui humas
Unsulbar, brosur-brosur Program Studi Ilmu Gizi kami sebarluaskan kepada
masyarakat. Kegiatan promosi ke SMA-SMA di Majene, Tinambung, Polewali
Mandar, Mamasa,Malunda, Mamuju, Mamuju Tengah dan Mamuju Utara dengan
melibatkan dosen dan mahasiswa berbaik Fakultas Ilmu Kesehatan bertujuan
menjaring calon mahasiswa.
Hanya ada satu Program Studi Gizi yang ada di Provinsi Sulawesi Barat yaitu D III
Gizi Poltekkes yang berkedudukan di ibu kota Provinsi Sulawesi Barat, sehingga
peluang untuk rekrutmen mahasiswa baru sangat besar. Data calon mahasiswa baru
Universitas Hasanuddin tahun 2012-2015 menunjukkan rerata peminat gizi sebanyak
1.055 orang sedangkan daya tampung hanya 19 orang sehingga jumlah calon
mahasiswa yang tidak tertampung sebanayak 1.036 orang

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 113
2.2.3 Uraikan proyeksi serapan lulusan sesuai capaian pembelajaran yang memuat
aspek diatas (point 4) pada kolom isian berikut.

Penyusunan profil lulusan Program Studi Gizi melibatkan stakeholders, ketua


PERSAGI Sulawesi Barat dan ketua PERSAGI Selawesi Selatan melalui pertemuan
pada tanggal 16 April 2017 bertempat di Mamuju Dinas Kesehatan Sulawesi Barat
dengan merujuk profil lulusan Progam Studi Gizi yang sudah ada di Indonesia dan
Naskah Akademik Sistem Pendidikan Tenaga Gizi sehingga diharapkan mahasiswa
lulusan Program Studi Gizi Universitas Sulawesi Barat dapat menjadi tenaga gizi
yang profesional yang dapat berperan sesuai dengan yang dijabarkan berikut ini :
1. Nutrition and Dietary Profesional (tenaga profesional di bidang gizi dan dietetik)
2. Food Services Manager (manajer pada pelayanan makanan)
3. Nutrition Scientist (peneliti bidang gizi dan kesehatan) dan
4. Nutrition Entrepreneurship (wirausaha produk gizi).
Untuk itu setiap lulusan Program Studi Gizi harus memiliki kompetensi (learning
outcome/capaian pembelajaran) yang telah dirumuskan Program Studi bersama
dengan stakeholders dengan merujuk pada SN DIKTI 2014 yang memiliki 4 domain
capaian pembelajaran yaitu : kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, kompetensi
keterampilan khusus dan keterampilan umum. Diharapkan dengan memiliki 4
kompotensi ini lulusan gizi Universitas Sulawesi Barat mempunyai keahlian
dibidangnya sehingga dapat mengisi 4 bidang pekerjaan tersebut. Berdasarkan hasil
studi kelayakan (tracer study) lulusan Program Studi Gizi pada beberapa Universitas di
seluruh Indonesia menyebutkan bahwa sarjana gizi (S.Gz) dapat bekerja di berbagai
bidang seperti :
1. Institusi pemerintah (Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit, dan puskesmas);
2. Lembaga Swadaya Masyarakat (Non-Government Organization) sebagai
perencana
3. Program Pangan dan Gizi;
4. Lembaga Penelitian Gizi dan Kesehatan (peneliti);
5. Institusi pendidikan pemerintah dan swasta (tenagapengajar) dan
6. Industri pangan dan jasa makanan termasuk catering rumah sakit dan klinik
(konsultan dan ahli gizi).
Berikut jumlah tenaga kerja kesehatan gizi yang ada di Puskesmas Sulawesi Barat
Tahun 2015
Jumlah Tenaga Gizi
Unit Kerja Jumlah Puskesmas
Nutrisionis Dietisien
Majene 11 9 0
Polman 20 21 0
Mamasa 17 14 0
Mamuju 22 13 0
Mamuju Utara 15 10 0
Mamuju Tengah 10 2 0
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2016

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 114
Jumlah Tenaga Gizi Yang Ada Di RS Tahun 2015
Jumlah Tenaga Gizi
Unit Kerja
Nutrisionis Dietisien
RSUD Majene 2 0
RSUD Polman 2 0
RSUD Kondo Sapata Mamasa 0 0
RSUD Mamuju 7 0
RSUD Mamuju Utara 5 0
RSUD Mamuju Tengah 0 0
RSUD Provinsi Sulawesi Barat 10 0
RS Banua Mamasa 0 3
RS Mitra Manakarra 2 0
Sumber : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2016

Merujuk pada kedua tabel diatas yang memperlihatkan bahwa jumlah dan distribusi ahli
gizi yang ada sekarang masih belum memenuhi standar ahli gizi disuatu daerah
sehingga peluang lulusan sarjana gizi untuk bekerja di institusi tersebut masih sangat
besar.
Merujuk pada Datin PPSDM, 30 Desember 2017 mengenai Standar tenaga kesehatan di
Puskesmas yang ada di Indonesia berdasarkan PMK 75/2014,mengenai kondisi tenaga
kesehatan gizi yang ada di Puskesmas sebanyak 10.809, selanjutnya jumlah tenaga gizi
yang memenuhi standar sebanyak 13.250, sehingga Puskesmas masih membutuhkan
tenaga gizi 5.203 dari 9,821 jumlah Puskesmas yang di Indonesia. Adapun Puskesmas
tanpa tenaga kesehatan gizi tercatat 2.910 atau 29,63%.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 115
Tuliskan rencana jumlah mahasiswa baru yang akan diterima dalam 4 (empat)
tahun pertama dengan mengikuti format tabel berikut.

Rencana
Rencana Rencana Rencana Rasio Jml Penjelasan ringkas
Tahun Jumlah Jumlah
Daya Mahasiswa dukungan sarana
Akademik Tampung Mahasiswa Dosen
Baru Tetap /Jml Dosen prasarana
Tetap
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Diharapkan dengan
TS 80 60 9 1:7 peningkatan jumlah
masuk mahasiswa
TS+1 120 90 10 1:9 harus dibarengi
peningkatan kualitas
TS+2 160 120 12 1:10
dan kuantitas dosen
TS+3 200 160 13 1: 12

Penambahan dosen dari tahun ketahunya akan tetap dilakukan hal tersebut bertujuan untuk
mengefektifkan proses belajar mengajar dengan cara penyesuaian antara penambahan
jumlah mahasiswa dengan penambahan dosen setiap tahunnya. Dengan penambahan
dosen yang dilakukan setiap tahunya maka pada tahun ketiga rasio dosen terhadap
mahasisswa dapat mencapai 1:12. Bahwa dari 160 mahasiswa di TS+3 jumlah dosen yang
ada sebanyak 160 orang, sehingga setiap dosen akan membimbing 12 mahasiswa

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 116
2.3 Layanan Mahasiswa

Jelaskan rencana ketersediaan layanan kepada mahasiswa di unit pengelola


program studi pengusul meliputi: 1) bimbingan dan konseling, 2) pengembangan
minat dan bakat, 3) pembinaan soft skill, 4) pemberian penghargaan terhadap
prestasi, 5) pemberian beasiswa, dan 6) layanan kesehatan

1. Bimbingan dan konseling


Bimbingan dan konseling merupakan wadah bagi mahasiswa. Bimbingan
dan konseling ini diprogramkan dan ditunjuk langsung dengan surat bagi
dosen pembimbing akademik, bimbingan berupa konsultasi berupa
masalah-masalah yang terkait perkuliahan.
2. Pengembangan minat dan bakat
Badan Eksekutif Mahasiswa merupakan salah satu wadah pengembangan
minat mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun non akademik.
3. Pembinaan soft skill
Pembinaan soft skill diperlukan agar mahasiswa dapat memiliki
keterampilan berinteraksi dengan masyarakat. Kegiatan LDK yang setiap
tahunnya dilaksanakan untuk memfasilitasi mahasiswa dalam memperoleh
pengetahuan tentang dunia kampus, mempererat hubungan antara teman
seangkatan, senior dan dosen. Kegiatan yang dilakukan berupa Leadership
Training Camp (LTC) yaitu pemberian materi organisasi dan kemahasiswa
seperti kepemimpinan, keorganisassian dan kemahasiswaan, administrasi,
public speaking
4. Pemberian penghargaan terhadap prestasi
Pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi
Pemberian beasiswa
5. Bagi mahasiswa yang berprestasi memperoleh beasiswa dari BIDIKMISI
dan PPA Layanan kesehatan
Layanan asuransi kesehatan bagi mahasiswa Universitas Sulawesi Barat
merupakan hasil kerjasama dengan PT.Asuransi Umum Bumiputera Muda
1967

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 117
KRITERIA 3 SUMBER DAYA MANUSIA

Dosen Tetap pada Program Studi Sarjana Gizi Bidang Kesehatan

Dosen tetap dalam instrumen pemenuhan persyaratan minimum akreditasi LAM-PTKes


adalah dosen yang:

1 Diangkat dan ditempatkan sebagai tenaga tetap pada PT yang bersangkutan;


termasuk dosen penugasan Kopertis, dosen yayasan pada PTS, dan dosen
kontrak dengan masa kontrak sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, dalam bidang
yang relevan dengan keahlian bidang studinya.
2 Seorang dosen hanya dapat menjadi dosen tetap pada satu perguruan tinggi yang
bekerja penuh waktu setara dengan minimal 40 (empat puluh) jam per minggu.
3 Tidak menjadi dosen tetap di perguruan tinggi lain.

Dosen tetap memiliki kualifikasi sebagai berikut:


1. Berijazah paling rendah Magister atau Magister Terapan yang sebidang atau terkait
dengan program studi (PTN/PTS)
2. Berusia paling tinggi 56 tahun untuk PNS atau 35 tahun apabila berstatus Non-PNS,
bagi prodi yang akan dibuka pada PTN
3. Berusia paling tinggi 58 tahun pada saat diterima sebagai dosen prodi yang akan
dibuka pada PTS
4. Belum memiliki NIDN/NIDK atau telah memiliki NIDN/NIDK dari program studi lain di
PTN/PTS yang akan membuka prodi dengan tetap mempertahankan nisbah dosen
dan mahasiswa pada prodi yang ditinggalkan 1 (satu) : 30 (tiga puluh) untuk rumpun
ilmu alam, rumpun ilmu formal, dan/atau rumpun ilmu terapan (kesehatan).
5. Bukan guru yang telah memiliki NUP dan tenaga kependidikan dan/atau bukan
pegawai tetap pada satuan administrasi pangkal instansi lain (PTN/PTS)
6. Bukan PNS/aparatur sipil negara bagi dosen program studi yang akan dibuka di PTS.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 118
3.1.1 Profil Dosen Tetap
Tabel A. Jumlah dosen tetap penuh waktu yang memiliki bidang keahlian sesuai program studi yang diusulkan untuk akademik
Riwayat Pendidikan
Nama Dosen No Surat Tgl. Jabatan Bidang Mata Ajar/Sistem Blok yang
No. Program Program Asal Akademik Keahlian
Tetap Pernyataan Lahir Diampu
Pendidikan Studi PT
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
S1 Gizi Unhas Gizi Metabolisme Zat Gizi
1 Diesna Sari 10-09-1990 Ketua
S2 Gizi Unhas Masyarakat Pengolahan & Pengawetan Makanan
S1 Gizi Unhas Sekertaris Gizi PIEP Gizi
2 Fadilah Ridwan 19-07-1988
S2 Gizi Unhas Prodi Masyarakat Farmakologi Gizi
Biostatistik
Muhammad S1 Gizi Unhas Gizi
3 08-10-1989 Anggota Metodologi Penelitian
Faisal S2 Gizi Unhas Masyarakat
Ekologi Pangan dan Gizi
Dasar Kuliner
S1 Gizi UMI Gizi
4 Fitriani Kasim 26-04-1990 Anggota Kulinari Lanjut
S2 Gizi Unhas Masyarakat
Kewirausahaan Bidang Gizi
Gizi dan Kebugaran
S1 Gizi Unhas Gizi
5 Apriani 12-04-1990 Anggota Gizi dan Kesehatan Global
S2 Gizi Unhas Masyarakat
Manajemen Pelayanan Makanan
Resti Dietetika I
S1 Gizi Unhas Gizi
6 Kusumarini 20-06-1989 Anggota Dietetika II
S2 Gizi Unhas Masyarakat
Samben Curren Issue Dietetika dan Kesehatan
Gizi Daur Hidup I
A. Ade Ula S1 Gizi Unhas Gizi
7 23-10-1988 Anggota Gizi Daur Hidup II
Saswini S2 Gizi Unhas Masyarakat
Epidemiologi Gizi
Dasar-dasar Ilmu Gizi
S1 Gizi Unhas Gizi
8 Supyati 07-02-1978 Anggota Gizi Kesmas
S2 Gizi Unhas Masyarakat
Penilaian Status Gizi
Ekonomi Dasar Manajemen
S1 Ekonomi Unhas
9 Masniwati 12-12-1975 Anggota Promosi Dasar Komunikasi
S2 Promkes Unhas
Kesehatan Sistem Pelayanan Kesehatan

Keterangan :
(1) No Surat Pernyataan Bersedia Menjadi Dosen Tetap bagi calon dosen baru
(2) Fotokopi ijazah dan surat pernyataan bersedia menjadi dosen tetap agar dilampirkan
(3) Bagi yang sudah ber-NIDN harus melampirkan surat pernyataan/ keterangan pindah homebase dari pimpinan perguruan tinggi, dan diberikan tanda
* pada nama dosen tetap tersebut.
(4) Program Pendidikan : Diploma, Sarjana, Profesi, Spesialis/ Magister, Doktor/ Sub-spesialis (Sp. Konsultan)
(5) Lampirkan SK jabatan fungsional akademik dan bagi dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik agar diberi tanda (**) pada kolom tersebut
dan fotokopi sertifikatnya agar dilampirkan

Tabel B. Data dosen tetap penuh waktu yang memiliki bidang keahlian sesuai program studi yang diusulkan

Riwayat Pendidikan Jabatan Mata Ajar/Sistem Blok


Nama Dosen No Surat Tgl. Bidang yang
No. Program Program Asal Akade
Tetap Pernyataan Lahir Keahlian Diampu
Pendidikan Studi PT mik
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 DR. Muzakkir, 31-12-1960 Kesmas Unhas Lektor Psikologi
S1 Psikologi
M.Kes Kesmas Unhas Kepala Antropologi
S2 Antropologi Sosial
Sosiologi UNM Sosial
S3 Filsafat Ilmu Pengetahuan
Kesehatan
2 DR. Ir. Aksan 12-12-1961 Sosek Unhas Lektor Gizi Pangan Analisis Bahan Pangan
Achmad Pertanian Kepala Mikrobiologi Pangan
Djalaluddin S1 Gizi IPB
S2 Masyarakat
S3 Gizi Pangan IPB
Penyuluhan
Pembangunan
3 Muhammad Irwan, 26-09-1978 D3 Keperawatan Akper Tidung Lektor Biokimia Biokimia
S.Kep.,Ns,M.Kes Makassar Gizi dan Biomolekuler
S1 Keperawatan Unhas
Profesi Ners Unhas
S2 Biomedik Unhas
4 Indrawati, 30-06-1979 D3 Keperawatan Akper Tidung Lektor Dasar Ilmu Kepemimpinan
S.Kep.,Ns,M.Kes Makassar Manajemen Etika Profesi Kesehatan
S1 Keperawatan Unhas
Profesi Ners Unhas
S2 Disaster Unhas
Manajemen
5 Junaedi Yunding, 05-12-1986 D3 Keperawatan Akper Pemkab Aisten Keperawatan Anatomi
S.Kep.,Ns,M.Kep., Majene Unhas ahli Medikal Fisiologi
Sp.Kep.MB S1 Keperawatan Unhas Bedah Patofisiologis Penyakit
Profesi Ners UIN
S2 Keperawatan
Medikal
Spesialisasi Bedah
Keperawatan UIN
Medikal
Bedah

Keterangan :
(1) No Surat Pernyataan Bersedia Menjadi Dosen Tetap bagi calon dosen baru
(2) Fotokopi ijazah dan surat pernyataan bersedia menjadi dosen tetap agar dilampirkan
(3) Bagi yang sudah ber-NIDN harus melampirkan surat pernyataan/ keterangan pindah homebase dari pimpinan perguruan tinggi, dan diberika tanda *
pada nama dosen tetap tersebut.
(4) Program Pendidikan : Diploma, Sarjana, Profesi, Spesialis/ Magister, Doktor/ Sub-spesialis (Sp. Konsultan)
(5) Lampirkan SK jabatan fungsional akademik dan bagi dosen yang telah memperoleh sertifikat pendidik agar diberi tanda (**) pada kolom tersebut
dan fotokopi sertifikatnya agar dilampirkan
Semua fotokopi atau softcopy dokumen tersebut harus dalam keadaan terbaca. Kelengkapan dokumen di atas merupakan persyaratan mutlak
untuk aspek dosen tetap.
3.1.2 Rasio dosen tetap penuh waktu yang bidang keahlianya sesuai dengan program
studi dan yang memenuhi persyaratan pada saat TS terhadap minimal total dosen
(12 dosen hingga TS+3) yang dibutuhkan program studi

Rasio Jumlah
Jumlah Dosen
Dosen Tetap
Tahun Tetap Penuh
Total Dosen Penuh Waktu Keterangan
Akademik Waktu sesuai
Sesuai PS/Total
PS
Dosen
(1) (2) (3) (4) (5)
TS 5 14 1:3
TS+1 8 17 1:2
TS+2 11 20 1:2
TS+3 14 22 1:2

3.1.3 Persentase dosen tetap yang memiliki penugasan tetap pada program studi
terhadap seluruh dosen tetap yang mengampuh mata kuliah pada program studi
yang diusulkan

Jumlah Dosen Total Dosen


% Dosen Tetap
Tahun Yang Memiliki Tetap
Yang Memiliki Keterangan
Akademik Penugasan Pengampuh
Penugasan Tetap
Tetap Mata Kuliah
(1) (1) (2) (3) (5)
TS 9 14 64%
TS+1 10 15 67%
TS+2 12 17 71%
TS+3 13 28 72%

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 122
3.2 Rasio Dosen dan Mahasiswa

Tuliskan rencana jumlah mahasiswa baru yang akan diterima dalam 4 (empat)
tahun pertama dengan mengikuti format tabel berikut.

Rencana Rencana Rasio


Tahun Rencana Jml Mahasiswa Penjelasan ringkas
Jumlah
Jumlah Dosen dukungan sarana
Akademik Mahasiswa /Jml Dosen
Tetap prasarana
Baru Tetap
TS 9 60 1:7 Setiap ruang kuliah
TS+1 10 90 1:9 dilengkapi dengan fasilitas
TS+2 12 120 1:10 berupa LCD Projektor,
pendingin ruangan,
pengeras suara, white
board, spidol, lab kuliner, lab
TS+3 13 160 1:12 terpadu, RS dan PKM

Penambahan dosen tetap dari tahun ketahunya akan terus dilakukan hal tersebut
bertujuan untuk mengefektifkan proses belajar mengajar dengan cara penyesuaian antara
penambahan jumlah mahasiswa dengan penambahan dosen tetap. Dengan penambahan
dosen tetap yang dilakukan setiap tahunya maka pada tahun ketiga rasio dosen terhadap
mahasisswa dapat mencapai 1:12. Bahwa dari 160 mahasiswa di TS+3 jumlah dosen
yang ada sebanyak 13 orang, sehingga setiap dosen akan membimbing 12 mahasiswa.
Penambahan jumlah dosen tetap setiap tahunnya juga dibarengi dengan peningkatan
tingkat pendidikan.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 123
3.3.1 Tenaga Kependidikan

Tuliskan data tenaga kependidikan yang ada di program studi yang melayani mahasiswa dengan mengikuti format tabel berikut:
Jumlah Tenaga Kependidikan dengan
Jenis Tenaga Nama Unit Kerja / Pendidikan Tertinggi3
No. Laboratorium2
Kependidikan1 SMA/
D M P S D4 D3 D2 D1
SMK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Tenaga Perpustakaan 1
perpustakaan
2 Laboran Lab Kuliner 1
3 Analis Lab Mikrobiologi 1
4 Teknisi Ruang Akademik 1
5 Operator &
Ruang Akademik
Programer 1
Tenaga
6 Administrasi/ Ruang Akademik
Arsiparis 2
Total 1 1 5

Catatan: 1 Tenaga kependidikan memiliki kualifikasi minimal berijazah D3 kecuali untuk teknisi, operator/
programmer dan tenaga administrasi, berusia maksimum 58 tahun, dan bekerja penuh waktu 40
(empat puluh) jam/minggu.
2 Harap dirinci berdasarkan unit kerja/laboratorium (misalnya Perpustakaan Pusat, Laboratorium
Mikrobiologi).
3 D = doktor; M = magister; P = profesi; S = sarjana; D4 = diploma empat; D3 = diploma tiga; D2 =
diploma dua; D1 = diploma satu; SMA/SMK = Sekolah Menengah Atas / Sekolah Menengah
Kejuruan
4 Lampirkan salinan ijazah yang telah dilegalisasi
KRITERIA 4 KEUANGAN, SARANA, DAN PRASARANA

4.1 Keuangan

4.1.1 Jelaskan dokumen perkiraan arus kas selama empat tahun pertama
penyelenggaraan program studi secara komprehensif yang antara lain meliputi
dana operasional, sumber dana investasi, sumber dana yang berkelanjutan
bukan SPP, kontribusi peserta didik (dapat berupa SPP), dan sumber dana
lainnya dengan mengikuti format tabel berikut:
Penerimaan
Jenis Jumlah Dana (Juta Rupiah)
Sumber Dana
dana TS TS+1 TS+2 TS+3 TS+4 TS+5
Institusi pengusul (Yayasan,
Pemerintah, dsb)

Perguruan Tinggi (hasil usaha PT,


penelitian, pengabdian kepada 200 jt 200 jt 200 jt 200 jt 200 jt 200 jt
masyarakat, kerjasama, sewa, dsb)
Peserta didik (SPP, uang ujian, uang
wisuda, dsb)*)
942 jt 942 jt 1.422 1422 1422 1422
Sumber dana lainnya (pemerintah,
hibah, pinjaman, dsb.)
60 jt 60 jt 70 jt 75 jt 75 jt 75 jt
Total

1.202 1.202 1.692 1.692 1.692 1.692

Lengkapi dengan penjelasan biaya satuan yang dikenakan kepada setiap


mahasiswa untuk setiap unsur beban biaya (uang pendaftaran calon
mahasiswa, uang registrasi mahasiswa yang diterima, SPP, uang praktikum/
praktik/PKL, uang ujian, uang wisuda dll), dan asumsi jumlah calon mahasiswa
yang mendaftar dan jumlah mahasiswa yang diterima sehingga diperoleh angka
jumlah dana dari peserta didik

A. Pada semester I setiap mahasiswa dikenakan biaya sebesar Rp 141.000.000,-


dengan rincian sebagai berikut :
1. Registrasi mahasiswa baru sebesar Rp 200.000
2. SPP Rp 2.000.000
3. Kepanitraan Umum Rp 1.500.000,-
4. Praktik
a) Kimia Dasar Rp 500.000,-
b) Biokimia Rp 500.000,-
Jumlah uang masuk pada semester awal 30 x 4.700.000 = Rp 141.000.000

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 125
B. Semester II setiap mahasiswa dikenakan biaya Rp 105.000.000,- dengan rincian
sebagai berikut :
1. SPP Rp 2.000.000
2. Praktik
a) Bahasa Inggris II Rp 500.000,-
b) Anatomi Rp 500.000,-
c) Biokimia Rp 500.000,-
Jumlah uang semester II, 30 x 3.500.000,- = Rp 105.000.000,-
C. Semester III setiap mahasiswa dikenakan biaya Rp 75.000.000,- dengan rincian
sebagai berikut :
1. SPP Rp 2.000.000,-
2. Praktik
a) Analisis Bahan Pangan Rp 500.000,-
Jumlah uang semester III, 30 x 2.500.000,- = Rp 75.000.000,-
D. Semester IV setiap mahasiswa dikenakan biaya Rp 90.000.000,- dengan rincian
sebagai berikut :
1. SPP Rp 2.000.000,-
2. Praktik
a) Mikrobiologi Pangan Rp 500.000,-
b) Dasar kuliner Rp 500.000,-
Jumlah uang semester III, 30 x 3.000.000,- = Rp 90.000.000,-
E. Semester V setiap mahasiswa dikenakan biaya Rp 90.000.000,- dengan rincian
sebagai berikut :
1. SPP Rp 2.000.000,-
2. Praktik
a) Penilaian Status Gizi Rp 500.000,-
b) Dietika I Rp 500.000,-
Jumlah uang semester III, 30 x 3.000.000,- = Rp 90.000.000,-
F. Semester V I setiap mahasiswa dikenakan biaya Rp 75.000.000,- dengan rincian
sebagai berikut :
1. SPP Rp 2.000.000,-
2. Praktik
a) Dietika II Rp 500.000,-
Jumlah uang semester III, 30 x 2.500.000,- = Rp 75.000.000,-
G. Semester VII setiap mahasiswa dikenakan biaya Rp 210.000.000,- dengan
rincian sebagai berikut :
1. SPP Rp 2.000.000,-
2. Praktik
a) Praktik Konseling Gizi Rp 500.000,-
b) Magang food service Rp 1.500.000,-
c) Magang Dietetika Rp 1.500.000,-
d) Magang Gizi Masyarakat Rp 1.500.000,-
Jumlah uang semester III, 30 x 7.000.000,- = Rp 210.000.000,-

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 126
H. Semester VIII setiap mahasiswa dikenakan biaya Rp 165.000.000,- dengan
rincian sebagai berikut :
1. SPP Rp 2.000.000,-
2. KKN Rp 1.000.000,-
3. Ujian Rp 1.500.000,-
4. Wisuda Rp 1.000.000,-
Jumlah uang semester III, 30 x 5.500.000,- = Rp 165.000.000,-
G. Jumlah keuangan dalam tahun pertama dengan rincian sebagai berikut :
1. Semester I Rp 141.000.000,-
2. Semester II Rp 105.000.000,-
3. Semester III Rp 75.000.000,-
4. Semester IV Rp 90.000.000,-
5. Semester V Rp 90.000.000,-
6. Semester VI Rp 75.000.000,-
7. Semester VII Rp 201.000.000,-
8. Semester VIII Rp 165.000.000,-
Jumlah Rp 942.000.000,-

Jumlah keuangan dalam tahun pertama adalah Rp 942.000.000ditambhkan dari


sumber dana lain sebesar Rp. 260.000.000,- maka Total dana Rp 1.202.000.000,-

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 127
Penggunaan:
Jumlah Dana (Juta rupiah)
No. Jenis Penggunaan*)
TS TS+1 TS+2 TS+3
1 Pendidikan 50 jt 65 jt 70 jt 70 jt
2 Penelitian 20 jt 25 jt 30 jt 35 jt
3 Pengabdian kepada
25 jt 25 jt 30 jt 30 jt
Masyarakat
4 Investasi prasarana 50 jt 60 jt 65 jt 70 jt
5 Investasi sarana 40 jt 45 jt 50 jt 50 jt
6 Investasi SDM 60 jt 70 jt 70 jt 75 jt
7 Lain-lain 30 jt 30 jt 30 jt 30 jt
Total 275 jt 320 jt 345 jt 360 jt
*) Merupakan besaran dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan program studi sebagai
bentuk komitmen perguruan tinggi pengusul

Catatan: Untuk pembukaan program studi baru pada PTS, maka penilaian pada elemen
4.1 dilakukan jika pengusul memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Menyediakan dana investasi dan dana operasional dari PTS yang akan didirikan,
yang ditandatangani oleh semua anggota organ Badan Penyelenggara dari PTS
yang akan didirikan, dibuktikan dengan:
fotocopy rekening koran, tabungan, sertifikat deposito, dan surat berharga lainnya
atas nama Badan Penyelenggara, dalam jumlah yang menyukupi kekurangan
dana untuk operasional dan investasi penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai
dengan komitmen Subsidi Badan Penyelenggara pada Proyeksi Arus Kas;
Jika Badan Penyelenggara memperoleh hibah, maka Badan Penyelenggara
diminta untuk menyampaikan fotocopy Akte Hibah atas dana tersebut, sebagai
bagian dari Bukti Kepemilikan Dana.;
Badan penyelenggara yang memperoleh bantuan Negara, bantuan luar negeri,
dan/atau pihak lain sebesar Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau lebih,
dalam I (satu) tahun buku; atau mempunyai kekayaan di luar harta wakaf sebesar
Rp 20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) atau lebih diwajibkan untuk
menyampaikan Laporan Keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.
2. Laporan keuangan Badan Penyelenggara dari PTS yang akan didirikan, yang
memuat:
Kondisi Badan Penyelenggara 3 tahun terakhir bagi Badan Penyelenggara yang
didirikan sebelum atau pada tahun terkait, 2 tahun terakhir bagi Badan
Penyelenggara yang didirikan pada 2 tahun terakhir, dan 1 tahun terakhir bagi
Badan Penyelenggara yang didirikan pada tahun sebelum usulan;
Laporan Keuangan yang disusun sesuai Pernyataan KRITERIA Akuntansi
Keuangan (PSAK) 45 revisi 2011 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
yang memuat Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas,
Catatan Atas Laporan Keuangan

Jika pengusul tidak memenuhi persyaratan di atas, maka skor setiap


descriptor pada elemen 4.1 adalah 0 (nol).

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 128
4.2 Sarana

4.2.1 Peralatan Praktikum/Praktik/PKL

Tuliskan peralatan untuk melaksanakan praktikum/praktik/PKL pada tahun


pertama dan perencanaannya pada tahun-tahun berikutnya. Peralatan
praktikum/praktik/PKL dinilai dari ketersediaan, akses dan pendayagunaan sarana
utama di lab/tempat praktikum, ruang simulasi, rumah sakit, puskesmas/balai
kesehatan dan sejenisnya dengan mengikuti format tabel berikut:

Nama Lokasi Rata-rata


Kepemilikan Sistem Unit
Laboratorium / Jenis Peralatan & Jumlah Lab & waktu
No perawa penge
tempat Tahun produksi unit Letak penggunaan
SD tan lola
praktikum / dll SW alat (jam/minggu)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Laboratorium Pantom Resusitasi 1 √ Terawat U. Lab 8
keperwatan Full Body
NGT Dewasa Gea / 5 √ Terawat U. Lab 8
OM
NGT Anak Gea / OM 5 √ Terawat U. Lab 8
Set Alat Pemeriksaan 2 √ Terawat U. Lab 8
fisik Gen. Care
2 Laboratorium Kompor gas Modena 3 √ Terawat U. Lab 8
Kuliner Meja Stainless steel 10 √ Terawat U. Lab 8
bersusun Royal
Freezer Modena 1 √ Terawat U. Lab 8
Lemari Stainless 2 √ Terawat U. Lab 8
Smart Living Modena 10 √ Terawat U. Lab 8
Meja Hidangan 3 √ Terawat U. Lab 8
Stop Fire SF 3P 1 √ Terawat U. Lab 8
3 Laboratorium Gelas ukur 5 ml 12 √ Terawat U. Lab 8
Kimia-Biofisik Gelas ukur 10 ml 12 √ Terawat U. Lab 8
Gelas ukur 25 ml 12 √ Terawat U. Lab 8
Gelas ukur 50 ml 12 √ Terawat U. Lab 8
Gelas ukur 100 ml 12 √ Terawat U. Lab 8
Gelas ukur 500 ml 12 √ Terawat U. Lab 8
Gelas ukur 1000 ml 12 √ Terawat U. Lab 8
Labu Ukur 1000 ml 18 √ Terawat U. Lab 8
Labu Ukur 200 ml 15 √ Terawat U. Lab 8
Labu Ukur 100 ml 15 √ Terawat U. Lab 8
Pipet Ukur 0,1 ml 2 √ Terawat U. Lab 8
Pipet Ukur 1 ml 2 √ Terawat U. Lab 8
Pipet Ukur 5 ml 2 √ Terawat U. Lab 8
Pipet Ukur 10 ml 2 √ Terawat U. Lab 8
Pipet Ukur 25 ml 2 √ Terawat U. Lab 8
Pipet Ukur 50 ml 2 √ Terawat U. Lab 8
Erlenmeyer 50 ml 24 √ Terawat U. Lab 8
Erlenmeyer 100 ml 24 √ Terawat U. Lab 8
Erlenmeyer 200 ml 24 √ Terawat U. Lab 8
Erlenmeyer 1000 ml 24 √ Terawat U. Lab 8
Gelas piala 1000 ml 12 √ Terawat U. Lab 8
Gelas piala 500 ml 12 √ Terawat U. Lab 8
Gelas piala 100 ml 12 √ Terawat U. Lab 8
Gelas piala 50 ml 12 √ Terawat U. Lab 8
Buret 25 ml 1 √ Terawat U. Lab 8
Buret 50 ml 1 √ Terawat U. Lab 8
Buret 100 ml 2 √ Terawat U. Lab 8
Timbangan Analitik 1 √ Terawat U. Lab 8
Penjepit Cawan 3 √ Terawat U. Lab 8
Rak Alat 2 √ Terawat U. Lab 8
Rak Tabung Reaksi 6 √ Terawat U. Lab 8
Tabung Reaksi 36 √ Terawat U. Lab 8
Gooch Glass 12 √ Terawat U. Lab 8
Batang Pengaduk 12 √ Terawat U. Lab 8
Labu Semprot 500 mL 12 √ Terawat U. Lab 8

Keterangan:
1. SD = Milik PT/fakultas/jurusan sendiri; SW = Sewa/Kontrak/Kerjasama/Hak Pakai.
2. Peralatan yang dicantumkan adalah peralatan mutakhir yang paling penting
untuk melaksanakan pembelajaran, bukan peralatan dasar seperti gelas ukur,
pipet, cawan petri, tang, palu, linggis dan sebagainya.
3. Tabel dapat dibuat dalam posisi melintang atau landscape.

Peralatan praktikum untuk menunjang pelaksanaan proses pembelajaran TS untuk


sementara sebagian masih menggunakan fasilitas yang ada pada dan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan Prodi Gizi Unsulbar bekerjasama dengan Universitas
Hasanuddin Fakultas Kesehatan Masyarakat, dengan merujuk pada Dokumen
Kerjasama Periode 2018-2022. Adapun beberapa bentuk kerjasama berupa
pengembangan SDM tenaga pendidik dan kependidikan, pengembangan kurikulum,
penggunaan fasilitas Lab. Kuliner dan Lab. Kimia-Biofisik. Selanjutnya pada TS+1 kami
berkomitmen untuk melengkapi prasarana dan sarana sesuai dengan kebutuhan
proses pembelajaran.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 130
4.2.2 Jenis dan Jumlah Media Pembelajaran

Jelaskan ketersediaan media pembelajaran dari sisi jenis dan jumlahnya (misalnya
papan tulis, proyektor; audio, video, dan sebagainya), aksesibilitas, kualitas, dan
sistem perawatannya dapat diakses oleh program studi dengan sangat mudah,
memiliki kualitas dan sistem perawatan yang sangat baik.

Setiap ruang kuliah dilengkapi dengan masing-masing 1 unit whiteboard, 1 unit


LCD Projector MS506 BENQ, kursi kuliah Futura 30 unit/ruang kelas juga
dilengkapi dengan Audio 1 paket. Untuk menunjang kelancaran civitas
akademika dan kelancaran proses pembelajaran juga tersedia hot spot area

4.2.3 Ketersediaan Buku Teks

Tuliskan bahan pustaka berupa buku teks yang relevan dengan bidang program
studi dengan mengikuti format tabel berikut:

Jenis Pustaka Jumlah Judul Tingkat Aksesibilitas


1) 2) 3)
Buku Teks (tercetak dan ebooks) 135 Tersedia di perpustakaan
Jurnal nasional (tercetak dan ebooks) Tersedia di perpustakaan
Jurnal international (tercetak dan 60 Tersedia di perpustakaan
ebooks)
Jumlah 195

Catatan: pengisian tingkat aksesibilitas untuk buku teks diisi dengan menuliskan
jumlah salinan untuk setiap judul sedangkan tingkat aksesibilitas e-books diisi
dengan menjelaskan apakah e-books tersebut diakses melalui internet (nyatakan
url-nya) atau tersedia dalam bentuk fisik.

Tuliskan jurnal/prosiding seminar yang tersedia/yang diterima secara teratur (lengkap)


selama 3 (tiga) tahun berturut-turut, dengan mengikuti format tabel berikut:
Rincian Tahun dan Tingkat
Jenis Nama Jurnal Aksesibilitas
Nomor

(1) (2) (3) (4)


Jurnal Nasional 1. Journal of health,
education and literacy Issn : 2621-9301 Online
2. Media Kesehatan

masyarakat Indonesia Issn : 0216-2482 Online


Dst.
Jurnal 1. Ebscohost.com online
Internasional 2. Proquest.com online
Dst.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 131
4.3 Prasarana

4.3.1 Ruang Kelas

Tuliskan data ruang kelas dengan mengikuti format tabel berikut:

Jenis Ruang
Jumlah Jumlah Luas Kepemilikan Sistem Utilisasi
No.
Kelas Unit (m2) SD SW Perawatan (Jam/minggu)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
< 40 mahasiswa 2 7x9 m √ Terawat 48
> 40 mahasiswa 1 10x9 m √ Terawat 8
dsb.
TOTAL
Keterangan:
SD = Milik PT/fakultas/jurusan sendiri; SW = Sewa/Kontrak/Kerjasama
Sistem Perawatan: diisi 'terawat' atau 'tidak terawat'

Untuk kelancaran proses pembelajaran masing-masing ruang kelas dilengkapi


dengan 30 kursi kuliah futura, 1 whiteboard dan 1 unit LCD Epson EB-S200.
Adapun utilitas ruang kelas ini dalam sehari yaitu 6 jam/hari. Untuk
menampung mahasiswa dengan kapasitas >40 mahasiswa maka pihak
universitas telah menyiapkan 1 ruang kelas dengan luas 90 m². Ruang ini juga
dilengkapi dengan 60 kursi kuliah futura, 1 unit LCD Epson EB-S200, 1
whiteboard, 1 unit AC 2 PK Sharp, dan 1 buah mike dan sound sytem dengan
kondisi terawat. Utilitas ruang kelas ini 4 jam/minggu, suhu dalam ruang 18-30ºC,
pencahayaan 200 Lux dengan tingkat kebisingan 55 DB

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 132
4.3.2 Ruang Akademik Khusus

Tuliskan ketersediaan ruang akademik khusus berupa laboratorium, lahan praktik


atau tempat praktik yang disediakan dengan mengikuti format tabel berikut:

Nama Ruang Kepemilikan Rata-rata


Akademik Jumlah Jumlah Waktu
No Nama Laboratorium / Sistem
Luas Unit SD SW Perawatan*) Penggunaan
Lahan Praktik/Skill
(jam/minggu)
Lab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Laboratorium Kuliner 45 m² 1 √ Terawat 4

2 Laboratorium 40 m² 1 √ Terawat 4
Mikrobiologi

3 Laboratorium Kimia 40 m² 1 √ Terawat 4


Biofisik

Keterangan:
SD = Milik PT/fakultas/jurusan sendiri; SW = Sewa/Kontrak/Kerjasama/Hak Pakai.
*) Jelaskan secara singkat mengenai sistem perawatan yang dilaksanakan oleh
perguruan tinggi

Ketersediaan Laboratorium di TS untuk menunjang pelaksanaan proses pembelajaran


sesuai dengan level 6 KKNI dan SN-DIKTI untuk sementara Program Studi Gizi masih
menggunakan fasilitas yang ada. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan Prodi Gizi
Unsulbar bekerjasama dengan Universitas Hasanuddin, dengan merujuk pada
Dokumen Kerjasama Periode 2018-2022. Adapun beberapa bentuk kerjasama berupa
pengembangan SDM tenaga pendidik dan kependidikan, pengembangan kurikulum,
penggunaan fasilitas Lab. Kuliner dan Lab. Kimia-Biofisik. Selanjutnya pada TS+1 kami
berkomitmen untuk melengkapi prasarana dan sarana sesuai dengan kebutuhan
proses pembelajaran.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 133
4.3.3 Ruang Kerja Dosen

Tuliskan data ruang kerja dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan
program studi dengan mengikuti format tabel berikut:

Jumlah Luas
Ruang Kerja Dosen Jumlah Ruang
(m2)
(1) (2) (3)
Satu ruang untuk lebih dari 2 dosen 1 (a) 8x6
Satu ruang untuk 2 dosen 1 (b) 7x6
Satu ruang untuk 1 dosen (bukan pejabat
struktural) 1 (c) 4x5
TOTAL 3 (t) 19x17

Jelaskan kelengkapan perabot, perlengkapan (termasuk jaringan internet) dan


kondisi kenyamanan ruang kerja dosen.

Ruang kerja dosen tetap yang ada di Fakultas dilengkapi dengan meja,
kursi, wifi, Laptop L1510-B1302”12” Tosiba, Printer LJ 300 MF 125a HP, AC
2 PK Sharp, Filling Kabinet Brother, kondisi ruang terawat, suhu dalam ruang
18-30ºC, pencahayaan 200 Lux dan tingkat kebisingan 55 DB

4.3.4 Ruang Perpustakaan

Jelaskan ketersediaan ruang perpustakaan (dapat di tingkat perguruan tinggi,


fakultas, atau program studi) mencakup luas (m2), daya tampung, perabot kerja,
peralatan multimedia, dan perlengkapan pendukung pengelolaan perpustakaan,
kondisi perpustakaan mencakup suhu, cahaya, tingkat kebisingan, dan
kebersihan.

Luas perpustakaan Prodi Gizi 90 m² yang terdiri atas 3 ruang yaitu 1) ruang
koleksi yang terdiri dari ruang koleksi buku, ruang multimedia, dan ruang
koleksi majalah ilmiah seluas 40 m², sedangkan ruang pengguna yang terdiri
dari ruang baca dengan meja baca dan kursi, ruang diskusi, lemari
katalog/komputer, dan tempat penitipan tas seluas 30 m². Untuk ruang staf
perpustakaan terdiri dari ruang pengolahan, ruang pertemuan, dan ruang
penyimpanan buku yang baru diterima, seluas 20 m². Untuk mempermudah
mahasiswa mengakses data dan informasi melalui internet perpustakaan ini
juga dilngkapi dengan wifi, AC, untuk kenyamanan mahasiswa. Kondisi
perpustakaan terawat, suhu dalam ruang 18-30ºC, pencahayaan 200 Lux
dengan tingkat kebisingan 55 DB

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 134
4.3.5 Ruang Penunjang

Tuliskan ketersediaan ruang-ruang penunjang yang meliputi tempat beribadah,


ruang kesehatan, ruang organisasi kemahasiswaan, jamban, gudang, dan tempat
parkir, dengan jumlah dan luas yang sesuai dengan jumlah penggunanya (dapat
berada di tingkat perguruan tinggi, fakultas, atau program studi) dengan mengikuti
format tabel berikut:

Jenis Prasarana Jumlah Total Kepemilikan


Sistem Unit
No. Penunjang Unit Luas Perawatan Pengelola
(m2) SW
SD

1 Musholla 1 40 m² ٧ Terawat Fakultas


2 Ruang BEM 1 20 m² ٧ Terawat Fakultas
3 Ruang kesehatan 1 18 m² ٧ Terawat Fakultas
4 Jamban 2 1 m² ٧ Terawat Fakultas
5 Tempat parkir 1 300 m² ٧ Terawat Fakultas

Keterangan: SD = Milik PT/fakultas/jurusan sendiri; SW = Sewa/Kontrak/Kerjasama .

4.3.6 Ruang Administrasi dan Kantor

Tuliskan data ruang administrasi dan kantor yang berkaitan dengan pengelolaan
program studi yang diusulkan (dapat berada di tingkat perguruan tinggi, fakultas,
atau program studi) mencakup (1) luas (m2), (2) daya tampung, (3) perabot kerja,
(4) peralatan multimedia, (5) kondisi ruang administrasi dan kantor mencakup (a)
suhu, (b) cahaya, (c) tingkat kebisingan, dan (d) kebersihan; (6) jaringan
komunikasi dan internet.

Ruang administrasi dan kantor yang ada pada Fakultas seluas 36 m² dengan daya
tampung 9 orang. Ruang administrasi dan kantor ini dilengkapi dengan meja, kursi,
wifi, Laptop L1510-B1302”12” Toshiba, Printer LJ 300 MF 125a HP, AC 2 PK Sharp,
Filling Kabinet Brother, kondisi ruang administrasi dan kantor terawat, suhu dalam
ruang 18-30ºC, pencahayaan 200 Lux dan tingkat kebisingan 55 DB

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 136
KRITERIA 5 PENDIDIKAN
5.1 Kurikulum
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi, bahan kajian, maupun bahan pelajaran serta cara penyampaiannya, dan
penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran di perguruan tinggi. Kurikulum harus memuat capaian pembelajaran
mengacu pada deskripsi level 6 (enam) Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) sesuai Perpres Nomor 8 Tahun 2012 dan Permendikbud No.
44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti), yang
terstruktur untuk tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi
keilmuan program studi.
Kurikulum memuat mata kuliah/modul/blok yang mendukung capaian
pembelajaran (Learning Outcome) dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa
untuk memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan
minatnya, serta dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/modul/blok, silabus,
rencana pembelajaran (RPS) dan evaluasi. Kurikulum harus dirancang
berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi,
pengorganisasian yang mendorong terbentuknya hard skills dan keterampilan
kepribadian dan perilaku (soft skills) yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi
dan kondisi.
5.1.1. Profil Lulusan
Uraikan profil lulusan program studi yang berupa profesi atau jenis pekerjaan atau
bentuk kerja lainnya berdasarkan studi keterlacakan lulusan dari program studi
sejenis tingkat lokal, nasional, regional ASEAN, dan/atau internasional.

1. Pelaku tatalaksana asuhan pelayanan gizi dan pengelola program gizi di Institusi
Pemerintah dan Swasta
a. Ahli gizi di Rumah Sakit pemerintah atau swasta/Puskesmas
b. Pengelola Program Gizi di Dinas Kesehatan
2. Pendidik, Konsultan dan Penyuluh Gizi
a. Konsultan dan penyuluh di bidang pangan, gizi dan, kesehatan
b. Konsultan gizi di klinik kesehatan, pusat kebugaran, pengaturan diet atlet.
c. Penyuluh gizi
3. Peneliti
a. Peneliti di pusat penelitian gizi dan makanan serta lembaga penelitian terkait
lainnya.
4. Pengawas Mutu Makanan pada Institusi Pemerintah dan Perusahaan Industri
Makanan / Minuman
a. Badan Pengawasan Obat dan Makanan
b. Badan Ketahanan Pangan
c. Leader/penanggung jawab dalam pembuatan “Informasi Nilai Gizi” pada kemasan
makanan/minuman
d. Manager Quality Control pada perusahaan Food and Baverages, rumah makan
dan restaurant.
e. Supervisor Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) pada berbagai
perusahaan: restaurant, hotel, supermarket, supplier makanan, catering.
5. Entrepreneur/ wirausaha
a. Mendirikan usaha Catering Umum ataupun Catering Diet serta membuka
peluang usaha dalam menciptakan makanan bergizi yang bermutu yang dapat
dipasarkan.

HASIL TRACER STUDY PROGRAM


STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS
BRAWIJAYA TAHUN 2016
39,87%
26,14%
22,88%

7,19%
3,92%
RS, Pkm,
Klinik, LSM Catering
Industri
Pangan Pendidikan &
Pelatihan Wiraswasta,
NGO/LSM

Tracer Study i Prodi Studi Ilmu Gizi Universitas Brawijaya, Malang Subbag
Akademik alumni tahun 2013, 2014, dan 2015

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 137
5.1.2 Capaian Pembelajaran
Jelaskan mekanisme penyusunan profil lulusan dan capaian pembelajaran program
studi sesuai dengan level 6 (enam) KKNI dan SN-Dikti beserta pihak- pihak yang
terlibat. Lengkapi penjelasan dengan hasil studi banding dan studi pelacakan
(perbedaan dan atau persamaan capaian pembelajaran dan kurikulum prodi yang
diusulkan dengan prodi pembandingnya).

Deskripsi Capaian Pembelajaran Sesuai SN DIKTI 2014

Dirumuskan pada Forum Tercantum dalam Lampiran Level

Prodi SNPT S3, S3T, Kualifikasi Dotor Gizi


Spesialis II 9

S2, S2T, Magister


Spesialis I 8 Gizi

Dietisien
Profesi 7 Teregistrasi

S1, DIV/S1T Ahli Gizi


6

DIII Teknisi Gizi


5 Teregistrasi

DII 4

Asisten ahli
DI 3 Gizi

Capaian pembelajaran menurut KKNI (Perpres RI No. 8 Tahun 2012) adalah:


internasilisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan praktis,
keterampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang
terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman
kerja. Capaian pembelajaran pada setiap level KKNI diuraikan dalam deskripsi sikap,
keterampilan umum,pengetahuan dan keterampilan khusus. Rumusan sikap dan
ketrampilan umum yang akan dilaksanakan pada Program Studi Gizi Universitas Sulawesi
Barat merujuk pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
Tahun 2015 tentang SN-DIKTI sedangkan capaian pembelajaran pengetahuan dan
keterampilan khusus disusun dan dikembangkan dengan berdasarkan rumusan capaian
pembelajaran dari Program Studi gizi Universitas Hasanuddin dan Naskah Akademik
Sistem Pendidikan Tenaga Gizi berikut rumusan capaian pembelajaran Prodi Gizi sesuai
level 6 KKNI dan SN-Dikti

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 138
Tuliskan rumusan capaian pembelajaran program studi sesuai dengan level 6 (enam) KKNI dan empat ranah capaian pembelajaran SN-
Dikti

Tabel Penyusunan Capaian Pembelajaran


No Capaian Pembelajaran (CP) Sumber Acuan
I. Aspek Sikap
Lampiran Permenristekdikti Nomor 44
CP1 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius Tahun 2015 tentang Standar Nasional
CP2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan Pendidikan Tinggi
agama, moral, dan etika
CP3 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila
CP4 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki rasa
tanggung jawab pada negara dan bangsa
CP5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain
CP6 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan
CP7 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
CP8 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
CP9 Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri
CP10 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan
II. Aspek Pengetahuan
Lampirkan acuan yang digunakan
CP11 Menguasai teori dasar ilmu gizi, pangan, biomedik, patofisiologi, kesehatan untuk penyusunannya
masyarakat dan pengetahuan tentang pelayanan dan kewenangan ahli gizi
dalam sistem kesehatan nasional dan sistem ketahanan pangan dan gizi
CP12 Menguasai konsep teoritis dietetik secara mendalam agar dapat merumuskan
penyebab permasalahan gizi yang ditemukan pada masyarakat melalui
identifikasi dan analisis, mengambil keputusan dan tindakan untuk memecahkan
dan menanggulangi permasalahan gizi secara cepat dan tepat
CP13 Menguasai konsep pengelolaan pelayanan gizi yang berorientasi pada standar
mutu profesi gizi dan kepuasan masyarakat pengguna jasa pelayanan gizi
CP14 Menguasai manajemen pelayanan gizi secara professional kepada masyarakat
baik secara individu maupun kelompok
CP15 Menguasai sistem penyelanggaraan makanan pada institusi dan pengembangan
rencana bisnis untuk program, produk, atau layanan gizi
CP16 Menguasai teknik komunikasi, pengetahuan manajemen, ilmu sosial dan
humaniora, dan sistem informasi, untuk melaksanakan konseling dan penyuluhan
gizi yang dilaksakan di Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu maupun di rumah

III. Aspek Keterampilan Umum Lampiran Permenristekdikti Nomor 44


CP17 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks Tahun 2015 tentang Standar Nasional
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang Pendidikan Tinggi
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang
keahliannya
CP18 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur
CP19 Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan
teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan
keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni
CP20 Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau
laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi
CP21 Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah
di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data
CP22 Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing,
kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya
CP23 Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada
pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya
CP24 Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri
CP25 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi
IV. Aspek Keterampilan Khusus
Lampirkan acuan yang digunakan
CP26 Mampu mengimplememtasikan teknik komunikasi, pengetahuan manajemen, untuk penyusunannya
ilmu sosial dan humaniora, sistem informasi, seni kuliner untuk mengembangkan
pelayanan gizi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative
CP27 Mampu mendesain pelayanan gizi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
untuk meningkatkan mutu kehidupan masyarakat dalam kaitannya dengan
bidang gizi
CP28 Mampu memformulasikan pemecahan masalah gizi perorangan, kelompok dan
masyarakat melalui penilaian status gizi
CP29 Mampu memanfaatkan, memodifikasi dan meningkatkan mutu makanan
tradisional suku Mandar
dan memperkenalkan secara nasional maupun
internasional
CP30 Mampu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memanfaatkan kearifan lokal
dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestic
5.1.3 Matriks Bahan Kajian
Tuliskan bahan kajian yang diturunkan dari dan relevan dengan capaian pembelajaran serta mendukung visi keilmuan dan
keunikan program studi seperti pada contoh tabel berikut:
Bahan Kajian

Bahan Kajian
Capaian Pembelajaran
BK-1 BK-2 BK-3 BK-4 BK-5 BK-6 BK-7 BK-8

U1. Kemampuan menjelaskan secara benar dasa-dasar ilmu gizi dan √


kaitannya dengan kesehatan dan pangan √ √

Kemampuan mengkaji secara menyeluruh keterkaitan gizi,


U2. √ √ √
kesehatan, dan pangan dalam suatu sistem

U3. Kemampuan mengkaji, menilai, dan mengidentifikasi keadaan gizi √ √ √


individu, kelompok, atau masyarakat
Kemampuan membuat perencanaan intervensi dan pelayanan gizi
U4. √ √
yang sesuai dengan kebutuhan

Memiliki kemampuan melaksanakan intervensi dan pelayanan gizi


U5. √ √
sesuai dengan rencana intervensi

Kemampuan melakukan kegiatan monitoring pelaksanaan


U6. √
intervensi dan pelayanan gizi

Kemampuan melaksanakan kegiatan evaluasi pelaksanaan


U7. √
intervensi dan pelayanan gizi

Melakukan promosi gizi dan melakukan mobilisasi sosial untuk


U8. √
pencegahan dan penanganan masalah gizi
Memiliki pemahaman pentingnya kerjasama lintas sektor, lintas
U9. disiplin dan lintas profesi dalam menangani masalah gizi
√ √
T Memiliki kemampuan melaksakan persiapan-persiapan yang
Ua10. diperlukan untuk kegiatan advokasi dalam menangani masalah

b gizi
e
lU 11. Memiliki kemampuan merancang dan melaksanakan penelitian di
. bawah bimbingan seorang ahli atau kelompok ahli √

M12. Menerapkan hasil-hasil penelitian terbaru pada intervensi dan


U √
pelayanan gizi
a
t Memutakhirkan diri dalam perkembangan ilmu dan teknologi
U
r 13. bidang gizi. √ √
i
k Kemampuan menyajikan materi dan kasus gizi dalam berbagai
sP1. media komunikasi dengan menggunakan salah satu bahasa √ √
internasional minimal bahasa Inggris
Kemampuan menggunakan komputer dalam penulisan makalah
P2. √
atau tugas akhir serta dalam penyajian karya ilmiah
Kemampuan menggunakan fasilitas internet dalam pencarian
P3 literatur dan juga dalam berkomunikasi dengan sejawat lainnya √
dalam bidang gizi

Kemampuan memberikan konsultasi gizi dalam berbagai jenis


C
L1 media komunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
a √ √
baku
t
a Kemampuan menyajikan karya ilmiah yang diperoleh dari hasil
t L2 lapangan dalam bentuk tertulis dalam jurnal ilmiah baik di tingkat
a √
nasional maupun internasional
n
: Kemampuan berkolaborasi dengan sesama profesi kesehatan
1L.3Bdalam memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi kepada
√ √
a masyarakat.
2.
BK-1 = Biomedik Kompotensi
BK-2 = Gizi Manusia U = Utama
BK-3 = Ilmu Pangan P = Pendukung
BK-4 = Ilmu Sosial dan Perilaku L = Lain
BK-5 = Riset
BK-6 = Ilmu Manajemen
BK-7 = Humaniora
BK-8 = Kepaniteraan

Catatan:
1. Bahan kajian adalah suatu bangunan ilmu, teknologi atau seni, obyek yang dipelajari, yang menunjukkan ciri cabang
ilmu tertentu, atau dengan kata lain
menunjukkan bidang kajian atau inti keilmuan suatu program studi. Bahan kajian
dapat pula merupakan pengetahuan/bidang kajian yang akan dikembangkan, keilmuan yang sangat potensial atau
dibutuhkan masyarakat untuk masa datang.
2. Tuliskan nama bahan kajian pada kolom yang tersedia.
3. Beri tanda V pada kolom bahan kajian yang terkait dengan capaian pembelajaran.
5.1.4 Matriks Mata Kuliah
Tuliskan nama mata kuliah yang mengait dengan bahan kajian yang membangun 4 (empat) domain capaian pembelajaran, yaitu
(1) sikap, (2) keterampilan umum, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan khusus pada tabel berikut:
Bahan
Capaian Bahan
Bahan Kajian 1 Bahan Kajian 2 Bahan Kajian 3 Bahan Kajian 4 Bahan Kajian 5 Bahan Kajian 6 Kajian
Pembelaja Kajian 8
7
ran MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK MK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
Aspek Sikap
Bertakwa
kepada
Tuhan
Yang
Maha Esa √
& mampu
menunjuk
kan sikap
religius
Mnjunjung
tinggi nilai
kemanusia
an dalam
menjalan
kan tugas √
brdasarkn
agama,
moral, dan
etika
Berkontri
busi dalam
peningka
tan mutu
kehidupan
bermasya √
rakat,
berbangsa
,bernegara
,&
kemajuan
peradaban
berdasar
kan
Pancasila
Berperan
sebagai
warga
negara yg
bangga &
cinta tanah
air,mmiliki

rasa
tanggung
jawab pd
negara &
bangsa
Menghar
gai
keanekara
gaman
budaya,
pndangan,
agama,& √
kprcayaan,
serta
pendapat/
temuan
orisinal
orang lain
Bekerja
sama dan
memiliki
kepekaan
sosial
serta √
kepedulian
terhadap
masyarakt
dan
lingkungan
Taat
hukum &
disiplin
dalam
kehidupan

bermasya
rakat dan
bernegara
Menginter
nalisasi
nilai,
norma, √
dan etika
akademik
Menunjukn
sikap
brtnggung
jawab atas
pekerjaan √
di bidang
keahlianya
secara
mandiri
Menginter
nalisasi
semangat
kmandirian
,kejuangan

,dan
kewirausa
haan
Aspek Pengetahuan
Menguasai
teori dasar
ilmu gizi,
pangan,
biomedik,
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
patofisiolo
gi,
kesehatan
masyarakt
dan
pngtahuan
tentang
pelayanan
dan
kwnangan
ahli gizi
dlm sistem
kesehatan
nasional
dan sistem
ketahanan
pangan
dan gizi
Menguasai
konsep
teoritis
dietetik
secara
mendalam
agar dapat
mrumuskn
penyebab
prmsalahn
gizi yang
ditemukan
pada √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
masyarakt
melalui
identifikasi
& analisis,
mengambil
keputusan
& tindakan
untuk
mmecahkn
dan
menanggu
langi
prmaalahn
gizi secara
cepat dan
tepat
Menguasai
konsep
pngelolaan
pelayanan
gizi yang
berorienta
si pada
standar
mutu √ √ √ √ √ √ √ √
profesi gizi
&
kepuasan
masyarakt
pengguna
jasa
pelayanan
gizi
Menguasai
manajmen
pelayanan
gizi secara
profesional
kepada
masyarakt √ √
baik
secara
individu
maupun
kelompok
Menguasai
sistem
pnylengga
raan √ √ √ √
makanan
pd institus
&
pengemba
ngan
rencana
bisnis
untuk
program,
produk,/
layanan
gizi
Menguasai
teknik
komuniksi,
pngtahuan
manajmen
,ilmu
sosial &
humaniora
& sistem
informasi,
untuk √ √ √ √ √ √ √ √
mlaksnakn
konseling
&
penyuluhn
gizi yang
dilaksakan
diRS,Pkm,
Posyandu
maupun di
rumah
Aspek Keterampilan Umum
Mampu
mnerapkn
pemikiran
logis,
kritis, √ √ √ √ √ √ √
sistematis,
& inovatif
dlm
konteks
pengemba
ngan atau
implmenta
si ilmu
pngtahuan
& teknologi
yang
memperha
tikan dan
mnerapkn
nilai
humaniora
yang
sesuai dgn
bidang
keahlianny

Mampu
menunjukn
kinerja
√ √ √ √
mandiri,
bermutu, &
terukur
Mampu
mengkaji
implikasi
pengemba
ngan atau
implemnta
si ilmu
pengetahu
an √ √ √ √ √ √
teknologi
yang
memperha
tikan dan
mnerapkn
nilai
humaniora
sesuai dgn
keahlianny
brdasarkn
kaidah,
tata cara &
etika
ilmiah dlm
rangka
mnghsilkn
solusi,
gagasan,
desain
atau kritik
seni
Mampu
menyusun
deskripsi
saintifik
hasil
kajiannya
dalam
bentuk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
skripsi/lap
oran tugas
akhir, dan
mengung
gahnya
dalam
laman PT
Mampu
mengambil
keputusan
secara
tepat dalm
konteks
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
penyelesai
an
masalah di
bidang
keahlianny
,brdasarkn
hasil
analisis
informasi
dan data
Mampu
memelihra
& mengem
bangkan
jaringan
kerja dgn
pmbimbing √ √ √ √ √ √ √ √ √
,kolega,
sejawat
baik di dlm
maupun di
luar
lmbaganya
Mampu
brtanggun
gjawab
atas
pncapaian
hasil kerja
kelompok
&
melakukan
supervisi &
evaluasi
terhadap √ √ √ √ √ √ √
penyelesai
an
pekerjaan
yang
ditugaskan
kepada
pekerja yg
berada di
bawah
tanggungj
awabnya
Mampu
melakukan
proses
evaluasi
diri terhdp
kelompok
kerja yang
berada
dibawah √ √ √ √
tanggung
jawabnya,
& mampu
mengelola
pmblajarn
secara
mandiri
Mampu
mendoku
mentasikn,
mnyimpan,
mngaman
kan, dan
mnemukn √ √ √ √ √ √ √
kembali
data untuk
menjamin
kesahihan
&mencega
plagiasi
Aspek Keterampilan Khusus
Mampu
mengimple
memtasikn
teknik
kamunika
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
si,pengeta
huan
manajmen
,ilmu
sosial dan
humaniora
,sistem
informasi,
seni
kuliner
untuk
mengem
bangkan
pelayanan
gizi
promotif,
preventif,
kuratif dan
rehbilitatif
Mampu
mendesain
pelayanan
gizi
promotif,
preventif,
kuratif,&
rehabilitatif
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
untuk
meningkat
kan mutu
kehidupan
masyarakt
dalam
kaitannya
dngan gizi
Mampu
memformu
lasikan
pemecahn
masalah
√ √ √ √ √ √
gizi
prorangan,
kelompok
dan
masyarakt
melalui
penilaian
status gizi
Mampu
memanfa
atkan,
memodifi
kasi dan
meningkat
kan mutu
makanan
tradisional
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
suku
Mandar &
memperke
nalkan
secara
nasional
maupun
internasio
nal
Mampu
mewujud
kan
kemandiri
an
ekonomi
dengan
memanfa
atkan
√ √ √ √ √ √ √ √
kearifan
lokal dgn
menggera
kan
sektor-
sektor
strategis
ekonomi
domestic
Keterangan ;

BK-1 BK-2 BK-3 BK-4 BK-5 BK-6 BK-7 BK-8


Biomedik Gizi Manusia Ilmu Pangan Ilmu Sosial dan Riset Ilmu Manajemen Humaniora Kepaniteraan
1. Fisika Dasar 9. Biokimia 17. Analisis Bahan Perilaku 28.Matematika 43. Dasar 49.Pendidikan 51.Magang
2. Biologi 10. Dasar-Dasar Pangan 23. Psikologi Dasar Manajemen Agama Food
Dasar Ilmu Gizi, 18. Dasar Kuliner 24. Antropologi 29.Statistik 44. Manajemen 50.Etika dan Service
3. Kimia Dasar 11. Metabolisme 19. Ekologi Sosial Deskriptif Penyelenggara Hukum 52.Magang
4. Kimia Zat Gizi, Pangan dan 25. Dasar 30.Dasar-Dasar an Makanan Kesehatan Dietetika
Organik, 12. Farmakologi Gizi Komunikasi Epidemiologi 45. Sistem 53.Magang Gizi
5. Anatomi, Gizi 20. Mikrobiologi 26. Wawasan 31.Curren Issue Pelayanan Masyrakat
6. Fisiologi, 13. Gizi Daur Pangan Sosial Dietetika dan Kesehatan (Praktek
7. Patofisiologi Hidup I, & II 21. Pengolahan & Budaya Kesehatan 46. Kewirausahaan PBL di
Penyakit I & 14. Penilaian Pengawetan 27. Wawasan 32.Metodologi Bidang Gizi Masyarakat)
II Status Gizi, Makanan IPTEK Penelitian 47. Managemen 54.Praktek
8. Gizi dan 15. Dietetika I, & 22. Kulineri Lanjut 33.Bahasa Strategik konseling
Biomolekuler II Indonesia 48. PIEP Gizi gizi
16. Gizi Kesmas 34.KKN
35.Skripsi
36.Bahasa Inggris
37.Praktikum
Bahasa Inggris
38. Manajemen
Tek.Informasi
39.Generik
Kompetensi
40.Penelitian
Kualitatif
41.Epidemiologi Gizi
42. Gizi & Kesehatan
Global,
Catatan: 1. Beri tanda pada kolom yang sesuai
2. Tabel dapat dibuat dengan orientasi melintang/landscape

Bobot sks untuk setiap mata kuliah dapat dihitung menggunakan contoh berikut:

Yang dihitung adalah jumlah sks mata kuliah program studi:

sks program studi = sks menurut SN Dikti – sks MK wajib universitas – sks MK
wajib fakultas
Teknis menghitung sks seperti pada contoh tabel berikut:

Keluasan
No Nama Mata Kuliah Kedalaman (KD) Beban (B) Sks
(KL)
1 Pendidikan Agama Islam BK-7 1. Mengingat 10 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
2 Pendidikan Agama BK-7 1. Mengingat 10 3
Katholik 2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
3 Pendidikan Agama BK-7 1. Mengingat 10 3
Protestan 2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
4 Pendidikan Agama Hindu BK-7 1. Mengingat 10 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
5 Pendidikan Agama BK-7 1. Mengingat 10 3
Budha 2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
6 Pendidikan BK-7 1. Mengingat 10 3
Kewarganegaraan 2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
7 Bahasa Inggris I BK-5 1. Mengingat 25 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
8 Matematika Dasar BK-5 1. Mengingat 25 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
9 Fisika Dasar BK-1 1. Mengingat 40 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
10 Biologi Dasar BK-1 1. Mengingat 40 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
11 Kimia Dasar BK-1 1. Mengingat 40 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
12 Dasar Komunikasi BK4 1. Mengingat 25 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
13 Wawasan Sosial Budaya BK-4 1. Mengingat 25 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
14 Wawasan Iptek BK-4 1. Mengingat 25 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
15 Bahasa Indonesia BK-5 1. Mengingat 25 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
16 Bahasa Inggris II BK-5 1. Mengingat 25 2
(Praktikum Bahasa 2. Memahami
Inggris) 3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
17 Kimia Organik BK-1 1. Mengingat 40 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
18 Psikologi BK-4 1. Mengingat 25 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
19 Anatomi BK-1 1. Mengingat 40 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
20 Antropologi Sosial BK-4 1. Mengingat 25 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
21 Fisiologi BK-1 1. Mengingat 40 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
22 Biokimia BK-2 1. Mengingat 40 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
23 Dasar Manajemen BK-6 1. Mengingat 30 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
24 Dasar-Dasar Ilmu Gizi BK-2 1. Mengingat 40 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
25 Statistik Deskriptif BK-6 1. Mengingat 36 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
26 Dasar-dasar BK-5 1. Mengingat 25 2
epidemiologi 2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
27 Manajemen Teknologi BK-5 1. Mengingat 25 2
Informasi 2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
28 Analisis Bahan Pangan BK-3 1. Mengingat 30 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
29 Patofisiologi Penyakit I BK-1 1. Mengingat 40 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
30 Metabolisme zat Gizi BK-2 1. Mengingat 40 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
31 Patofisiologi Penyakit II BK-1 1. Mengingat 40 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
32 Sistem Pelayanan BK-6 1. Mengingat 30 2
Kesehatan 2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
33 Ekologi Pangan dan Gizi BK-3 1. Mengingat 30 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
34 Kewirausahaan Bidang BK-6 1. Mengingat 30 2
Gizi 2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
35 Farmakologi Gizi BK-2 1. Mengingat 40 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
36 Mikrobiologi Pangan BK-3 1. Mengingat 30 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
37 Dasar Kuliner BK-3 1. Mengingat 30 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
38 Gizi Kesmas BK-2 1. Mengingat 40 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
39 Biostatistik BK-5 1. Mengingat 25 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
40 Gizi Daur Hidup I BK-2 1. Mengingat 40 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
41 Penilaian Status Gizi BK-2 1. Mengingat 40 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
42 Pengolahan & BK-3 1. Mengingat 30 3
Pengawetan Makanan 2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
43 Dietetika I BK-2 1. Mengingat 40 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
45 Kulinari Lanjut BK-3 1. Mengingat 30 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
45 Ilmu Kepemimpinan BK-4 1. Mengingat 25 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
46 Penelitian kualitatif BK-5 1. Mengingat 25 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
47 Gizi & Kebugaran BK-2 1. Mengingat 40 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
48 Gizi Daur Hidup II BK-2 1. Mengingat 40 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
49 Dietetika II BK-2 1. Mengingat 40 3
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
50 Etika dan Hukum BK-7 1. Mengingat 10 2
Kesehatan 2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
51 Curren Issue Dietetika BK-5 1. Mengingat 25 2
dan Kesehatan 2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
52 Metodologi Penelitian BK-5 1. Mengingat 25 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
53 Gizi dan Biomolekuler BK-1 1. Mengingat 40 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
54 PIEP Gizi BK-6 1. Mengingat 30 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
55 Epidemiologi Gizi BK-5 1. Mengingat 25 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
56 Gizi dan Kesehatan BK-5 1. Mengingat 25 2
Global 2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
57 Manajemen BK-6 1. Mengingat 30 2
Penyelenggaraan 2. Memahami
Makanan 3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
58 Praktek konseling gizi BK-8 1. Mengingat 20 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
59 Generik kompetensi BK-5 1. Mengingat 25 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
60 Magang Food Service BK-8 1. Mengingat 20 2
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
61 Magang Dietetika BK-8 1. Mengingat 20 4
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
62 Magang Gizi Masyarkat BK-8 1. Mengingat 20 2
(Praktek Belajar 2. Memahami
Lapangan dimasyarakat) 3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
63 Penulisan Skripsi BK-5 1. Mengingat 25 4
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
64 Kuliah Kerja Nyata (KKN) BK-5 1. Mengingat 25 4
2. Memahami
3. Menerapkan
4. Menganalisis
5. Mengevaluasi
Jumlah 1943 143

KL = jumlah bahan kajian setiap mata kuliah


KD = kedalaman atau aras proses kognitif menurut Anderson (2001) :
1 = mengingat, 2 = memahami, 3 = menerapkan, 4 = menganalisis,
5 = mengevaluasi, 6 = mencipta
B = KLi x KDi

sks per mata kuliah =

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 164
5.1.5 Struktur Kurikulum

Tuliskan struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) per semester, dengan
mengikuti format tabel berikut:

Kelengkapan5
Kode Nama Bobot Dosen Departemen/
Smt Des- Sila- Bagian/Fak
MK/Blok MK/Blok1 sks2 Pengampu4 RPS P enyelenggara
kripsi bus
(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10)
Pendidikan Agama Islam 3 Dr. √ √ √ MKU
H.A.Tamaruddin,
S.Ag.,MH
Pendidikan Agama Katholik 3 MKU
Pendidikan Agama Protestan 3 MKU
Pendidikan Agama Hindu 3 MKU
Pendidikan Agama Budha 3 MKU
Pendidikan 3 Dr. Darwis, √ √ √ MKU
Kewarganegaraan M.Kes
Bahasa Inggris I 2 Drs. Musa √ √ √ MKU
I
Hasan, M.Pd
Matematika Dasar 2 Dr. Abd.Wahab, √ √ √ MKU
S.Si., M.Si
Fisika Dasar 2 √ √ √ MKU
Biologi Dasar 3 √ √ √ MKU
Kimia Dasar 3 √ √ √ MKU
GZ0112 Dasar Komunikasi 2 Masniwati, S.E., √ √ √ Prodi
M.Kes
Wawasan Sosial Budaya 2 Dr. Muzakkir, √ √ √ MKU
M.Kes
Total SKS Semester I 22
Wawasan Iptek 2 Indra,S.Kom.,M √ √ √ MKU
M
Bahasa Indonesia 2 Dalif, S.Pd, M.Pd √ √ √ MKU
Bahasa Inggris II (Praktikum 2 Drs. Musa √ √ √ MKU
Bahasa Inggris) Hasan, M.Pd
Kimia Organik 3 √ √ √ MKU
GZ0222 Psikologi 2 Dr. Muzakkir, √ √ √ Prodi
M.Kes
GZ0233 Anatomi 3 Junaedi √ √ √ Prodi
Yunding,
II S.Kep.Ns,M.Kep.
Sp.KepMB
GZ0422 Antropologi Sosial 2 Dr. Muzakkir, √ √ √ Prodi
M.Kes
Fisiologi 2 Junaedi √ √ √ Fakultas
Yunding,
S.Kep.Ns,M.Kep.
Sp.KepMB
Biokimia 3 Muhammad √ √ √ Fakultas
Irwan,
S.Kep.Ns.,M.Kes
Total SKS Semester II 21
III GZ0632 Dasar Manajemen 2 Masniwati, S.E., √ √ √ Prodi
M.Kes
GZ0832 Dasar-dasar Ilmu Gizi 2 Supyati,SKM., √ √ √ Prodi
M,Kes
GZ0932 Statistik Deskriptif 2 Dr.Abd.Wahab,S √ √ √ Prodi
.Si., M.Si
GZ1032 Dasar-dasar epidemiologi 2 Andi Ade Ula √ √ √ Prodi
Saswini, SKM.,
M.Kes
GZ1132 Manajemen Teknologi 2 Indra,S.Kom.,M √ √ √ Prodi
Informasi M
GZ1233 Analisis Bahan Pangan 3 Muh. Faisal, √ √ √ Prodi
S.Gz., M.Kes
GZ1332 Patofisiologi Penyakit I 2 Junaedi √ √ √ Prodi
Yunding,
S.Kep.Ns,M.Kep.
Sp.KepMB
GZ1433 Metabolisme zat Gizi 3 Diesna Sari, √ √ √ Prodi
S.Gz., M.Kes
Total SKS Semester III 18
GZ1542 Filsafat Ilmu Pengetahuan 2 Dr. Muzakkir, √ √ √ Prodi
M.Kes
GZ1642 Patofisiologi Penyakit II 2 Junaedi √ √ √ Prodi
Yunding,
S.Kep.Ns,M.Kep.
Sp.KepMB
GZ1742 Sistem Pelayanan 2 Masniwati, √ √ √ Prodi
Kesehatan SKM., M.Kes
GZ1842 Ekologi Pangan dan Gizi 2 Muh. Faisal, √ √ √ Prodi
S.Gz., M.Kes
IV
GZ1942 Kewirausahaan Bidang Gizi 2 Fitriani Kasim, √ √ √ Prodi
SKM., M.Kes
GZ2043 Farmakologi Gizi 3 Fadillah Ridwan, √ √ √ Prodi
S.Gz., M.Kes
GZ2143 Mikrobiologi Pangan 3 Muh. Faisal, √ √ √ Prodi
S.Gz., M.Kes
GZ2243 Dasar Kuliner 3 Fitriani Kasim, √ √ √ Prodi
SKM., M.Kes
GZ2343 Gizi Kesmas 2 Supyati, SKM., √ √ √ Prodi
M.Kes
Total SKS Semester IV 21
GZ2452 Biostatistik 2 Dr.Abd.Wahab,S √ √ √ Prodi
.Si., M.Si
GZ2552 Gizi Daur Hidup I 2 Andi Ade Ula √ √ √ Prodi
Saswini, SKM.,
M.Kes
GZ2653 Penilaian Status Gizi 3 Supyati, SKM., √ √ √ Prodi
M.Kes
V GZ2753 Pengolahan & Pengawetan 3 Diesna Sari, √ √ √ Prodi
Makanan S.Gz., M.Kes
GZ2853 Dietetika I 3 Resti Kusumarini √ √ √ Prodi
Samben, S.Gz.,
M.Kes
GZ2953 Kulinari Lanjut 3 Fitriani Kasim, √ √ √ Prodi
SKM., M.Kes
GZ3052 Ilmu Kepemimpinan 2 Indrawati, √ √ √ Prodi
Total

VI

Total
GZ4372 Praktek konseling gizi 2 √ √ √ Prodi
GZ4472 Generik kompetensi 2 Prodi
GZ4572 Magang Food Service 2 √ √ √ Prodi
VII GZ4674 Magang Dietetika 4 √ √ √ Prodi

GZ4772 Magang Gizi Masyarkat 2 √ √ √ Prodi


(Praktek Belajar Lapangan
dimasyarakat)

Total SKS Semester VII 12


437K123 Penulisan Skripsi 4
VIII
436K124 Kuliah Kerja Nyata (KKN) 4
Total SKS Semester VIII 8
Total SKS 145

Catatan:
1 Tuliskan mata kuliah/blok pilihan sebagai mata kuliah/blok pilihan I, mata kuliah/blok pilihan II, dst.
(nama-nama mata kuliah/blok pilihan yang dilaksanakan.
2 Tuliskan bobot sks untuk setiap mata kuliah/blok pilihan.
3 Tuliskan nama dosen pengampu setiap mata kuliah/blok pilihan.
4 Beri tanda √ pada mata kuliah/blok yang dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah/blok, silabus,

dan RPS.
5.1.6 Lampirkan RPS Mata Kuliah 1 Tahun Pertama dalam File Terpisah (maksimum
10 MB)
RPS paling sedikit memuat :
1. Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen
pengampu
2. Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah
3. Kemampuan akhir yang direncanakan pada setiap tahap pembelajaran untuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan
4. Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai
5. Metode pembelajaran
6. Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap
pembelajaran
7. Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang
harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester
8. Kriteria, indikator, dan bobot penilaian, dan
9. Daftar referensi yang digunakan

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 168
5.1.7 Substansi Praktikum/Praktik/PKL

Tuliskan substansi praktikum/praktik/PKL yang mandiri ataupun yang merupakan


bagian dari mata kuliah tertentu dalam tabel berikut:

Substansi Peralatan Rencana


Nama Judul/Modul Pelaksanaan
Modul Penunjang
No Praktikum/ Praktikum/ Praktikum/ Praktikum/ Tempat
Praktik / PKL Praktik/PKL Durasi /
Praktik/PKL Praktik/PKL
Lokasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Dasar Kuliner Penuntun Teknik pengolahan 1. Oven 18 jam Lab
Praktikum makanan 2. Microwafe (6 x 3 jam) Kuliner
Dasar Kuliner menyangkut aspek 3. Panci
persiapan, 4. Penggorengan
Pengolahan, 5. Kompor gas
sanitasi, dan Modena
penyajian makanan 6. Timbangan
Indonesia dan elektrik
peristiwa 7. Gelas ukur
Khusus, serta dasar 8. Pisau
penyusunan menu 9. Food processor
Indonesia
2 Kuliner Lanjut Penuntun Modifikasi resep, 1. Kompor gas 18 jam Lab
Praktikum bumbu dasar, Modena (6 x 3 jam) Kuliner
Kuliner Lanjut Modifikasi makanan 2. Timbangan
lunak dan saring, elektrik
Modifikasi makanan 3. Gelas ukur
rendah lemak, 4. Pisau
Modifikasi makanan 5. Food processor
rendah garam,
Modifikasi makanan
rendah protein
3 Dietetik Penuntun Jenis praktikum Alat Pengukur 18 jam Lab
Praktikum dalam dietetic Berat Badan (6 x 3 jam) Kuliner
Dietik dibagi menjadi 2 Alat Pengukur
sesi Tinggi Dan Panjang
Sesi perencanaan Badan
terapi diet Kuesioner
Sesi produksi menu Recall/FFQ
4 Penentuan Penuntun Setelah mengikuti Alat Pengukur 18 jam Lab
Status Gizi Praktikum kegiatan praktikum Berat Badan (6 x 3 jam) Terpadu
Penentuan dan praktik Alat Pengukur
Status Gizi lapangan Penilaian Tinggi Dan Panjang
Status Gizi Badan
ma hasiswa Alat Pengukur
har us menguasai Lingkar Kepala
prosedur Alat Pengukur
p en g uk ur an PSG Lingkar Lengan
antropometri, Atas
Dietetik dan klinis Alat Pengukur
pada pasien dan Lingkar Dada
pada masyarakat Alat Pengukur
Jaringan Lemak
5 Analisis Penuntun Penentuan kadar Lumapng 18 jam Lab
Bahan Praktikum air dalam suatu Eksikator (6 x 3 jam) Terpadu
Makanan Analisis Bahan bahan pangan Cawan
Makanan Oven
Timbangan analitik
Pinset
6 Kimia Dasar Penuntun 1. Identifikasi 1. Pipet volum 18 jam MKU
Praktikum beberapa alat 2. Pipet ukur (6 x 3 jam)
Kimia Dasar dan cara 3. Labu ukur
menggunakan 4. Gelas ukur
dengan benar 5. Gelas beker
2. Mengenal dan 6. Buret
cara 7. Erlemeyer
mengunakan 8. Spektofotomet
beberapa alat er dan Kuvet
kesehatan dan 9. Tabeng reaksi
keselamatan 10. Corong
kerja 11. Gelas arloji
7 Biokimia Penuntun Reaksi uji terhadap NaOH 2,5 N 18 jam Lab
Praktikum protein dan Larutan albumin (6 x 3 jam) Terpadu
Biokimia Pemisahan protein telur (1 : 5)
dengan cara CuSO4 0,01 M
fraksinasi amonium
sulfat
8 Mikrobiologi Penuntun Pemeriksaan Tabung reaksi 18 jam MKU
Pangan Praktikum mikroba,l bakteri,
Autoclave (6 x 3 jam)
Mikrobiologi kapang khamir, Gelas ukur
Pangan coliform, Cawan petri
escherichia coli,
Incubator
staphylococcus Botol sampel
aureus, salmonella
Pipet volume
Bunsen
9 Gizi dan Penuntun Mendeteksi adanya 1. Sampel 18 jam Lab
Biomolekuler Praktikum Gizi anti gizi pada makanan (6 x 3 jam) Mikrobi
dan bahan makanan 2. Rokok ologi FK
Biomolekuler 3. Tabung reaksi
4. Hot plate
5. Waterbath
6. Aluminium
Foil
7. Alat titrasi
8. Ferri klorida
9. NaOH
10. Petroleum
eter
11. Methyl Red
12. HCl
10 Biologi Dasar Penuntun Melatih 1. Mikroskop 18 jam MKU
Praktikum menggunakan 2. Lup (6 x 3 jam)
Biologi mikroskop dan 3. Stetoscope
alat laboratorium 4. Autoclave
lainya 5. Kotak
Genetika
6. Terrarium
7. Tensimeter
8. Audus
fotosintesis
9. Vaskulum
10. Alat ukur
tekanan akar
11. Pinset

Durasi praktikum dihitung berdasarkan SN -Dikti yaitu 1 (satu) sks praktikum setara
dengan 170 menit per minggu. Jadi dalam 1 (satu) semester untuk setiap mata kuliah
berpraktikum/praktik/PKL dengan bobot 1 (satu) sks diperlukan jam praktikum/praktik/
PKL

sebanyak = sks mata kuliah berpraktikum × 14 x jam

Lampirkan panduan praktikum mata kuliah berpraktikum dalam file terpisah (maksimum
10 MB)

5.2 Sistem Pembelajaran

Sistem pembelajaran adalah mekanisme pelaksanaan pembelajaran pada


program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan yang mencakup:
1) metode dan bentuk pembelajaran per mata kuliah, 2) sistem penilaian
pembelajaran, 3) ketersediaan dan kelengkapan prasarana, sarana dan dana
yang memungkinan terciptanya interaksi akademik antara sivitas akademika.

Karakteristik pelaksanaan pembelajaran hendaknya memperhatikan sifat


interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontektual, tematik, kolaboratif, dan berpusat
pada mahasiswa. Interaktif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan
diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan
dosen. Holistik mencerminkan bahwa proses pembelajaran mendorong
terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi
keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional. Integratif menunjukkan bahwa
capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang
terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan
dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
Saintifik menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta
lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu
pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
Kontekstual menjelaskan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan
menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya. Tematik berarti capaian
pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan
dengan karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan
nyata melalui pendekatan transdisiplin. Efektif menyatakan bahwa capaian
pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan
internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum.
Kolaboratif adalah proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar
individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam upaya meraih capaian pembelajaran. Berpusat pada
mahasiswa menunjukkan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas,
kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian
dalam mencari dan menemukan pengetahuan.

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 172
5.2.1 Metode dan Bentuk Pembelajaran

Jelaskan metode dan bentuk pembelajaran per mata kuliah / blok sesuai dengan
capaian pembelajaran dengan memperhatikan (1) jumlah mahasiswa per kelas,
(2) ketercukupan sumber belajar, dan (3) ketercukupan sarana pembelajaran .

Nama Mata Kuliah/ Metode dan Bentuk Jumlah Jumlah Sarana


No Blok/ Modul Pembelajaran kelas mahasiswa pembelajaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Pendidikan Agama Islam A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. SGD dan Whiteboard
3. Simulasi
Pendidikan Agama Katholik A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. SGD Whiteboard
3. Simulasi
Pendidikan Agama A. SCL 1 30 Ruang kelas
Protestan 1. DL LCD
2. SGD Whiteboard
3. Simulasi
Pendidikan Agama Hindu A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. SGD Whiteboard
3. Simulasi
Pendidikan Agama Budha A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. SGD Whiteboard
3. Simulasi
Pendidikan A. SCL 1 30 Ruang kelas
Kewarganegaraan 1. DL LCD
2. SGD Whiteboard
3. CbL
Bahasa Inggris I A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. SGD LCD
2. Simulasi Whiteboard
3. CbL
Matematika Dasar A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. CbL LCD
Whiteboard
Fisika Dasar A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. CbL LCD
2. Simulasi Whiteboard
Biologi Dasar A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. CbL LCD
2. LBL Whiteboard
MKU
Kimia Dasar A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. CbL LCD
2. Simulasi Whiteboard
MKU
Dasar Komunikasi A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. Simulasi LCD
2. CbL Whiteboard
Wawasan Sosial Budaya A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CI Whiteboard
Wawasan Iptek A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. SGD Whiteboard
3. CbL
Bahasa Indonesia A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CBL Whiteboard
Praktikum Bahasa Inggris A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. Simulasi LCD
Whiteboard
Lab Bahasa
Kimia Organik A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
Psikologi A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. SGD Whiteboard
3. LBL
Anatomi A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. Simulasi Whiteboard
3. CI
Antropologi Sosial A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
3. SGD
Fisiologi A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
3. SGD
Biokimia A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
3. LBL Lab Terpadu
Dasar Manajemen A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CL Whiteboard
3. CI
Dasar-dasar Ilmu Gizi A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CL Whiteboard
3. Simulasi
Statistik Deskriptif A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. SGD Whiteboard
3. PBL and Inquiry
Dasar-dasar epidemiologi A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. Case Study Whiteboard
Manajemen Teknologi A. SCL 1 30 Ruang kelas
Informasi 1. Computer Aided LCD
Learning Whiteboard
Analisis Bahan Pangan A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. CbL LCD
2. Case Study Whiteboard
3. LBL Lab Terpadu
Patofisiologi Penyakit I A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
Metabolisme zat Gizi A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. SGD Whiteboard
3. CbL
Filsafat Ilmu Pengetahuan A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CL Whiteboard
Patofisiologi Penyakit II A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
Sistem Pelayanan A. SCL 1 30 Ruang kelas
Kesehatan 1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
3. Simulasi
Ekologi Pangan dan Gizi A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
3. SGD
Kewirausahaan Bidang Gizi A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
3. CI
Farmakologi Gizi A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
3. PBL
Mikrobiologi Pangan A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. Case Study LCD
2. CbL Whiteboard
3. LBL Lab Terpadu
Dasar Kuliner A. SCL 1 30 Lab Kuliner
1. DL
2. CbL
3. SDL
Gizi Kesmas A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. Case Study Whiteboard
3. SGD
Biostatistik A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. Computer Aided LCD
Learning Whiteboard
Gizi Daur Hidup I A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
3. SGD
Penilaian Status Gizi A. SCL 1 30 Lab Terpadu
1. CbL
2. LBL
Pengolahan & Pengawetan A. SCL 1 30 Ruang kelas
Makanan 1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
3. LBL Lab. Terpadu
Dietetika I A. SCL 1 30 Lab Kuliner
1. CbL
2. LBL
Kulinari Lanjut A. SCL 1 30 Lab Kuliner
1. CbL
2. LBL
Ilmu Kepemimpinan A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
3. Simulasi
Penelitian kualitatif A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
3. CI
Gizi & Kebugaran A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
3. SGD
Gizi Daur Hidup II A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. Simulasi Whiteboard
3. CI
Dietetika II A. SCL 1 30 Lab Kuliner
1. CbL
2. LBL
Etika Profesi Kesehatan A. SCL 1 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CL Whiteboard
3. CI
Curren Issue Dietetika dan A. SCL 1 30 Ruang kelas
Kesehatan 1. SGD LCD
2. Case Study Whiteboard
Gizi dan Biomolekuler A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. DL LCD
2. CbL Whiteboard
3. LBL Lab.Mikrobiolo
Metodologi Penelitian A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. CL LCD
2. CI Whiteboard
PIEP Gizi A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. SGD LCD
2. CbL Whiteboard
3. Case Study
Epidemiologi Gizi A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. SGD LCD
2. CbL Whiteboard
Gizi dan Kesehatan Global A. SCL 1 30 Ruang kelas
1. SGD LCD
2. CbL Whiteboard
Manajemen A. SCL 1 30 Ruang kelas
Penyelenggaraan Makanan 1. Simulasi LCD
2. CI Whiteboard
Magang Food Service A. SCL 1 30 Rumah Sakit
1. Simulasi
2. CbL
3. CI
Magang Dietetika A. SCL 1 30 Rumah Sakit
1. Simulasi
2. CbL
3. CI
Magang Gizi Masyarkat A. SCL 1 30 Masyarakat
1. Simulasi
2. CbL
3. CI

Program Studi Gizi akan melaksanakan proses pembelajaran dengan metode Student
Centered Learning (SCL) yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
intelejensia, higher skill, perilaku social dan nilai-nilai spritual, kerja sama tim dan
tanggungjawab dengan metode pelaksanaan pembelajaran permata kuliah antara lain:
1. Small Group Discussion (SGD)
2. Role‐Play & Simulation
3. Case Study
4. Discovery Learning (DL)
5. Self‐Directed Learning (SDL)
6. Cooperative Learning (CL)
7. Collaborative Learning (CbL)
8. Contextual Instruction (CI)
9. Project Based Learning (PjBL) dan
10. Problem Based Learning and Inquiry (PBL)
Proses pembelajaran dimonitor melalui berita acara perkuliahan yang diisi oleh dosen
setiap akan dimulai proses pembelajaran, selanjutnya kehadiran mahasiswa dipantau
melalui daftar hadir yang diisi oleh dosen maupun mahasiswa setiap mengikuti
perkuliahan

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 177
5.2.2 Upaya Pemutakhiran Materi Bahan Ajar

Jelaskan upaya-upaya yang dilakukan oleh perguruan tinggi pengusul dalam


memutakhirkan materi bahan ajar yang mencakup aspek (1) pemanfaatan dosen
tamu dari perguruan tinggi lain/dunia usaha atau industri/peneliti dari lembaga
penelitian/tokoh masyarakat, (2) kerjasama penelitian dengan dosen di perguruan
tinggi lain atau periset dari lembaga penelitian terkemuka, (3) mengikutsertakan
mahasiswa dan dosen dalam lokakarya/seminar/konferensi atau yang sejenis di
tingkat nasional/ internasional, dan (4) pemberian insentif publikasi ilmiah kepada
dosen

Monitoring proses pembelajaran setiap awal semester dilakukan pada bagian akademik,
termasuk didalanya kelengkapan penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang
proses pembelajaran. Setiap pekan tata usaha memeriksa kehadiran catatan presensi
mahasiswa yang sebelumnya sudah diperiksh dosen mata kuliah. Ketidakhadiran
mahasiswa tanpa sebab kami bagi menjadi 2 kategori. Kategori 2 jika ketidakhadiran
mahasiswa antara 10-20% dari setiap tatap muka dengan konsekuesi mahasiswa
tersebut mendapat tugas tambahan dari dosen yang mengampu mata kuliah sebagai
syarat untuk mengikuti ujian akhir, selanjutnya untuk Kategori 1 Ketidakhadiran
mahasiswa tanpa sebab sebanyak >20% kali tatap muka menyebabkan mahasiswa
tersebut tidak bisa mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) atau Ujian Akhir Semester
(UAS). Setiap laporan mengenai Kategori 1 dilanjutkan kepada panitia UTS dan UAS
untuk ditindaklanjuti. Semua catatan mengenai presensi dan kategori dikordinir oleh
bidang akademik.
Mutu soal ujian sesuai dengan Capaian Pembelajaran. Mata kuliah yang sama pada
beberapa kelas mempunyai satu jenis soal yang sama. Pembuatan soal ujian
dikoordinasikan oleh dosen pengampuh mata kuliah sehingga pelaksanaan ujian dapat
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh akademik. Prosedur ini
juga sebagai kontrol terhadap dosen untuk memberikan materi perkuliahan sesuai dengan
Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) yang telah disusun dan dikembangkan
berdasarkan Capaian Pembelajaran dengan merujuk pada Capaian Pembelajaran
menurut KKNI (Perpres RI no. 8 Tahun 2012) dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi,
Dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang SN-Dikti serta berdasarkan
rumusan Capaian Pembelajaran dari Program Studi Gizi Universitas Hasanuddin dan
Naskah Akademik Sistem Pendidikan Tenaga Gizi.
Strategi penilaian pembelajaran untuk mendukung tercapainya visi misi prodi
dikembangkan sebagai berikut :
1. Strategi penilaian terdiri dari: a) penilaian awal, b) penilaian formatif, c) penilaian tugas
tengah semester, d) penilaian ujian tengah semester, e) penilaian tugas akhir
semester, f) penilaian ujian akhir semester.
2. Pedoman penilaian distandarkan pada pedoman penilaian teori dan praktik (tes dan
non tes).

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 178
5.2.3 Sistem Penilaian Pembelajaran dan Tata Cara Pelaporan Penilaian

Jelaskan sistem penilaian pembelajaran dan tata cara pelaporan penilaian yang
transparan dan akuntabel diindikasikan dengan adanya (1) metode yang
sistematis untuk mengukur capaian pembelajaran, (2) standar penilaian yang
dikomunikasikan kepada mahasiswa di awal perkuliahan, dan (3) tata cara
pelaporan hasil evaluasi yang dapat diakses secara mudah oleh mahasiswa.

1. Metode Pengukuran Capaian Pembelajaran


Sistem penilaian pembelajaran mengacu pada Panduan Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi tahun 2016. Untuk memperoleh lulusan dengan mutu akademik
yang baik maka Program Studi Gizi dalam melakukan sistem penilaian dalam proses
pembelajaran dan tata cara pelaporan penilaian dilakukan dengan mengacu pada
prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut : (1) Edukatif, (2) Otentik, (3) Objektif, (4)
Akuntabel dan (5) Transparan. Penilaian ini dapat dilakukan oleh dosen tunggal, tim
dosen, atau dengan mengikutsertakan mahasiswa maupun pemangku kepentingan
dalam magang dan praktek. Adapun tekhnik dan instrument penilaian sebagai berikut
Tabel 5.2.3.1 Tekhnik Dan Instrument Penilaian
Penilaian Teknik Instrumen
Sikap Observasi 1. Rubrik untuk penilaian
proses
Keterampilan Umum 2. Portofolio atau karya
Observasi, partisipasi,
Keterampilan Khusus unjuk kerja, tes tertulis, tes desain untuk penilaian
lisan, dan angket hasil
Penguasaan Pengetahuan
Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi tahun 2016
a. Proses penilaian
Proses penilaian capaian kompotensi merujuk pada sikap, keterampilan dan
pengetahuan. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi tahun 2016
sebagai berikut :
1) Sikap.
Penilaian ranah sikap dilakukan melalui observasi, penilaian antarmahasiswa
(mahasiswa menilai kinerja rekannya dalam satu tim), dan penilaian aspek
pribadi yang menekankan pada aspek beriman, berakhlak mulia, disiplin dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial, dan alam
sekitar
2) Keterampilan
Penilaian keterampilan melalui penilaian kinerja diselenggarakan melalui
praktikum, simulasi, praktik lapangan, yang memungkinkan mahasiswa untuk
dapat meningkatkan kemampuan keterampilannya
3) Pengetahuan
Penilaian tingkat pengetahuan mahasiswa dilakukan melalui tes tertulis dan tes
lisan yang dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung maksudnya adalah dosen dan mahasiswa bertemu secara tatap muka
saat penilaian, misalnya saat seminar, ujian skripsi. Sedangkan secara tidak
LAM-PTKes: Usulan misalnya
langsung, Persyaratanmenggunakan
Akreditasi Minimal Pembukaan Program
lembar-lembar Studi
soal ujian Baruseperti
tulis Sarjana
kuis,
Gizi 2018ujian tengah semester, dan ujian akhir
29 semester
b. Instrumen Penilaian
1) Rubrik
Rubrik yang digunakan adalah rubrik yang bersifat menyeluruh yang dapat
disajikan dalam bentuk holistic rubric. Holistic rubric adalah pedoman untuk
menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua criteria. berikut
tabel holistic rubric:
Tabel 5.2.3.2 Holistic Rubric
Nilai
Dimensi Bobot Nilai Komentar
Total
Penguasaan materi 30%
Ketepatan waktu dalam 20%
menyelesaikan tugas
Kemampuan komunikasi 20%
Kemampuan memberikan 10%
tanggapan terhadap
pertanyaan yang diajukan
Kemampuan memberikan 10%
deskripsi terhadap materi
pembelajaran
Kelengkapan alat peraga 10%
dalam presentasi
Nilai Akhir 100%

2) Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan capaian pembelajaran
dalam satu periode tertentu. Informasi itu dapat berupa karya mahasiswa dari
proses pembelajaran yang dianggap terbaik atau karya mahasiswa yang
menunjukkan perkembangan kemampuannya untuk mencapai pembelajaran.
Contoh penilaian portofolio kemampuan mahasiswa memilih dan meringkas
artikel jurnal ilmiah sebagai berikut :

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 180
Tabel 5.2.3.3 Penilaian Portofolio
Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3
Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah
No Aspek Penilaian
(6-10) (1-5) (6- (1-5) (6-10) (1-5)
10)
1 Artikel berasal dari journal
terindeks dalam kurun waktu 3
tahun tarakhir
2 Artikel berkaitan dengan tema
gizi tertentu
3 Judul artikel sekurangkurangnya
membahas mengenai double
burden malnutrition
4 Ketepatan meringkas isi
dari artikel kedalam abstrak
5 Ketepatan meringkas
konsep pemikiran
6 Ketepatan meringkas
metodologi penelitian yang
digunakan
7 Ketepatan meringkas hasil-hasil
penelitian
8 Ketepatan meringkas
pembahasan hasil
penelitian
9 Ketepatan meringkas
kesimpulan dari hasil penelitian
10 Ketepatan memberikan
saran
11 Jumlah skor tiap ringkasan
artikel
Rata-rata skor yang diperoleh

c. Pelaporan penilaian
1) Penetapan Nilai Akhir Semester
1.1 Penetapan nilai akhir ujian mata kuliah dapat menggunakan Norma Absolut
yaitu Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau dengan Norma Relatif yaitu
Penilaian Acuan Normal (PAN) atau kombinasi keduanya (PAK),
tergantung pada proses pembelajaran, populasi mahasiswa dan jenis mata
kuliah
1.2 Norma PAP digunakan bila proses belajar menuntut penguasaan yang
akurat dan matang untuk mencapai kemahiran dan pengembangan
psikomotorik.
1.3 Norma PAN dapat digunakan bila distribusi nilai cukup rendah dari populasi
yang cukup besar
2) Pembobotan
2.1 Nilai Akhir (NA) semester suatu mata kuliah adalah penjumlahan secara
proporsional dari komponen nilai UTS,UAS, praktikum, dan tugas lainnya, yang
selanjutnya dituliskan oleh dosen penanggungjawab mata kuliah dalam
Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) dengan membubuhkan tanda
tangannya untuk diproses menjadi KHS.
2.2 Pembobotan atau penjumlahan secara proporsional suatu nilai ditentukan
Ketua Program Studi
2.3 Penetapan NA semester suatu mata kuliah dinyatakan dengan Nilai Mutu
(NM) yaitu A, B, C, D adalah nilai lulus dan E tidak lulus.
2.4 Untuk mendapatkan Nilai Mutu (NM) dipergunakan acuan Nilai Angka (NA)
dari 0 sampai 4. Berikut penilaian keberhasilan mahasiswa dinyatakan
dalam huruf, angka, dan kategori :

Tabel 5.2.3.4 Penilaian Keberhasilan Mahasiswa


Huruf Angka Kategori
A 4 Sangat Baik
B 3 Baik
C 2 Cukup
D 1 Kurang
E 0 Sangat Kurang

2.5 Selain nilai A sampai dengan E, juga digunakan nilai K (kosong) yang
diberikan kepada mahasiswa yang mengundurkan diri secara sah dan
tertulis atas persetujuan Dekan dan nilai T (tunda) yaitu nilai yang ditunda
karena belum semua tugas akademik diselesaikan oleh mahasiswa pada
waktunya.
2.6 Nilai hasil belajar mahasiswa dicantumkan pada KHS yang diterbitkan
setiapakhir semester
d. Indeks prestasi semester
Hasil penilaian capaian pembelajaran program studi terdiri atas 2 yaitu: 1) hasil
penilaian capaian pembelajaran tiap semester dinyatakan dengan Indeks Prestasi
Semester (IPS), dan hasil penilaian capaian pembelajaran diakhir program studi
dinyatakan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Hasil penilaian capaian
pembelajaran program studi diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

IPS/IPK =

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 182
e. Kelulusan Mahasiswa
Jumlah maksimum SKS yang dapat diambil oleh mahasiswa ditentukan oleh IPS
yang diperoleh pada semester sebelumnya, dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 5.2.3.5 Jumlah Maksimum SKS Yang Dapat Diambil


IPS Pada SKS Yang Dapat Diambil
Semester Sebelumnya Pada Semester Berikutnya
3,50 - 4,00 24 sks
2,75 - 3,49 20 sks
2,00 - 2,74 16 sks
< 2,00 12 sks

Berikut ini peringkat capaian pembelajaran diakhir Program Studi


Tabel 5.2.3.6 Peringkat Capaian Pembelajaran
IPK Program sarjana Peringkat

3,51 - 4,00 Dengan pujian (cum laude)


3,26 – 3,50 Sangat memuaskan
2,76 – 3,25 Memuaskan
2,00 – 2,75 Baik

Mahasiswa dengan hasil capaian penilaian peringkat dengan pujian (cum laude),
selain memenuhi IPK 3,51-4,00 mahasiswa tersebut juga harus menyelesaikan
capaian pembelajaran Program Studi paling lama 4 tahun serta syarat lain yang
ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. Semua hasil evaluasi yang dilakukan selama
proses pembelajaran dapat diakses melalui situs resmi Program Studi atau
melalui papan pengumuman. Mahasiswa juga dapat melakukan konseling terkait
masalah-masalah yang dihadapi selama proses pembelajaran.
2. Informasi Awal Kepada Mahasiswa Mengenai Kriteria Penilaian
Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan pada setiap semester diawal
perkuliahan dalam Rencana Pembelajaran Studi (RPS) yang didalamnya memuat
Pokok-Pokok Bahasan dan Kontrak Belajar. Setiap Dosen memaparkan isi kontrak
kuliah yaitu; 1) tata tertib, 2) capaian pembelajaran umum dan khusus, 3) metode
dan bentuk pembelajaran, 4) materi pokok dan sub pokok bahasan, 5) sumber
bacaan, 6) tugas, dan 7) evaluasi. Metode yang digunakan dalam interpretasi
kontrak kuliah yaitu ceramah dan diskusi. Dosen memberikan penjelasan mengenai
setiap item yang tertera pada kontrak kuliah dan memberikan kesempatan kepada
setiap mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan ataupun saran dan kritikan
terhadap isi kontrak kuliah. Mendiskusikan mekanisme penilaian merujuk pada
Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi tahun 2016, meliputi; sikap,
keterampilan umum, keterampilan khusus dan penguasaan pengetahuan dengan
menggunakan tehnik dan instrument penilaian
3 Tata Cara Pelaporan Hasil Evaluasi
Pelaporan hasil evaluasi, berupa tugas, Ujian Tengah Semester (UTS) dan (UAS)
dapat langsung dilihat pada papan pengumuman dan laman yang telah disiapkan
oleh prodi. Keberatan mahasiswa terhadap hasil evaluasi yang diperoleh, dapat
dilakukan dengan menghubungi dosen pengampuh mata kuliah yag difasilitasi oelh
pihak akademik

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 184
DAFTAR LAMPIRAN

No Nomor Butir Keterangan


1 Persyaratan Akta notaris pendirian (PTS)
2 Persyaratan Surat pertimbangan Senat Perguruan Tinggi atas pembukaan
program studi
3 Persyaratan Surat persetujuan Badan Penyelenggara atas pembukaan
program studi (PTS)
4 Persyaratan Surat Keputusan Menteri tentang ijin pendirian perguruan tinggi
yang akan membuka program studi (PTS)
5 Persyaratan Surat Rekomendasi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (PTS)
6 Persyaratan Surat keputusan pejabat yang berwenang tentang pengesahan
Badan Penyelenggara sebagai badan hukum atau surat
pernyataan dari pejabat yang berwenang tentang pencatatan
penyesuaian/ perubahan badan hukum penyelenggara (PTS)
7 Persyaratan Fotokopi rekening koran, tabungan, sertifikat deposito, dan surat
berharga lainnya atas nama Badan Penyelenggara, dalam jumlah
yang menyukupi kekurangan dana untuk operasional dan
investasi penyelenggaraan perguruan tinggi sesuai dengan
komitmen Subsidi Badan Penyelenggara pada Proyeksi Arus
Kas
8 1.1 Rencana Strategis Perguruan Tinggi
9 1.2.2 Dokumen Mutu (kebijakan, manual, standar, dan formulir SPMI
dll sesuai dengan Permenristekdikti No 62 Tahun 2016)
10 1.4.1 Dokumen Kerjasama dengan dunia usaha dan atau industri atau
pihak terkait lainnya untuk kegiatan akademik dan atau non-
akademik
11 3.1 Salinan SK Menteri tentang pengangkatan calon dosen sebagai
dosen tetap (PNS) pada perguruan tinggi pengusul atau Surat
Keputusan Badan Penyelenggara tentang pengangkatan calon
dosen sebagai dosen tetap atau Surat Kontrak antara Badan
Penyelenggara dengan calon dosen tetap
12 3.1 Salinan ijazah dan transkrip yang telah dilegalisasi dari calon
dosen tetap
13 3.1 Surat kesediaan calon dosen tetap untuk bekerja penuh waktu
selama 40 jam per minggu termasuk di dalamnya untuk
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
Daftar riwayat hidup dosen tetap dilengkapi pas photo 6 (enam)
14 3.1 bulan terakhir ukuran 4 x 6 cm (ditempelkan pada bagian kanan
atas)
NIDN : Nomor Induk Dosen Nasional, NIDK : Nomor Induk
15 3.1
Dosen Khusus dosen tetap (bagi yang memilikinya)
Salinan surat keterangan pemimpin PT asal tentang pindah
16 3.1 home base calon dosen tetap yang sudah memiliki NIDN/NIDK
(khusus untuk pemenuhan jumlah minimum dosen)

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 185
No. Nomor Butir Keterangan

17 3.1 Salinan sertifikat pendidik dosen tetap (bagi yang memilikinya).

18 3.1 Salinan KTP dosen tetap

19 3.1 Salinan SK jabatan fungsional terakhir (bagi dosen PNS)

20 3.3 Salinan ijazah tenaga kependidikan

21 5.1.6 RPS (Rencana Pembelajaran Semester)

22 5.1.7 Panduan/petunjuk praktikum/praktik/PKL

LAM-PTKes: Usulan Persyaratan Akreditasi Minimal Pembukaan Program Studi Baru Sarjana
Gizi 2018 186

Anda mungkin juga menyukai