Oleh:
Maman1), Mustafa Luthfi2), dan Mohammad Syaiful3)
Abstrak
Daerah penelitian secara administratif termasuk ke dalam daerah Sekar, Kecamatan Sekar, Kabupaten
Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis daerah penelitian terletak pada koordinat 7° 21’ 00’’ - 7°
25’ 00’’ LS dan 111° 42' 00ʺ - 111° 46' 00ʺ BT. Luas daerah penelitian 64 km².
Berdasarkan bentuk morfologi dan litologi, daerah penelitian termasuk ke dalam Fisiografi Zona Kendeng
Jawa Timur. Berdasarkan cara terjadinya (morfogenesa), daerah penelitian dibagi menjadi 2 (dua) Satuan
Geomorfologi, yaitu: Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipat Patahan dan Satuan Geomorfologi Dataran
Aluvial. Pola aliran sungai secara umum adalah Pola Aliran Trellis dengan genetika sungai konsekuen,
subsekuen dan obsekuen. Stadium erosi sungai berada pada tahap muda dan dewasa. Jentera geomorfik
secara umum adalah dewasa.
Berdasarkan litostratigrafi, daerah penelitian memiliki 3 (tiga) satuan batuan, yaitu : Satuan Batupasir
Selang-seling Batulempung Sisipan Batugamping (Formasi Kerek) di lingkungan Bathial Atas pada Kala
Miosen Tengah-Miosen Akhir (N.13-N.16) dan terjadi proses regresi. Kemudian di atasnya secara selaras
diendapkan Satuan Batulempung Sisipan Batupasir, Tuf, Batugamping dan Breksi (Formasi Kalibeng) di
lingkungan Neritik Tengah pada Kala Miosen Akhir-Pliosen (N.17-N.19) dan terjadi proses regresi.
Kemudian ditutupi secara tidak selaras oleh Satuan Endapan Aluvial menutupi batuan di bawahnya dengan
batas bidang erosi.
Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah lipatan dan sesar. Terdapat 2 (dua) lipatan
yang berkembang di daerah penelitian yaitu : Antiklin Bobol dan Sinklin Bobol. Struktur sesar yang
berkembang adalah Sesar Mendatar Karangmangu. Pembentukan struktur-struktur geologi di daerah
penelitian terjadi dalam satu perioda tektonik, yaitu pada Kala Pliosen dengan arah gaya utama N 20ºE atau
relatif utara-selatan.
BA TI
RA MU BARAT TIMUR
T R
b. Sinklin Bobol
Penamaan sinklin ini dikarenakan
melewati Desa Bobol, berada di tengah daerah
Sekar. Sinklin ini berarah barat–timur memiliki
panjang kurang lebih 8 km. Pada sinklin ini
melipat Satuan Batulempung Sisipan Batupasir,
Tuf, Batugamping dan Breksi (Formasi Kalibeng).
Besar kedudukan sayap utara berkisar N 90ºE/13°
dan kedudukan sayap bagian selatan N 135ºE/27°.
Berdasarkan besar kemiringan pada kedua sayap
dari penampang geologi, maka sinklin ini
diklasifikasikan sebagai sinklin asimetri.
Lobeck, A.K., 1939, Geomorphology: an Van Bemmelen, R.W., 1949. The Geology of
Introduction to the study of Indonesia, Vol. IA: General
Landscape, New York and London: Geology of Indonesia and
Mc Graw-Hill Book Company. Inc. Adjacent Archipelagoes, The
Hague, Martinus Nijhoff, vol. 1A,
Moody J.D., dan Hill M.J., 1956, Wrench Fault Netherlands.
Tectonics, Bulletin of the
Geological Society of America.
PENULIS:
Pettijon, F.J., 1957, Sedimentary Rock, Harper
& Row, Newyork Nelson, Stephen
A., 2006, Clay Minerals Tulane 1. Maman, S.T. Alumni (2017) Program Studi
University, New Orleans. Teknik Geologi, Fakultas Teknik –
Universitas Pakuan.
Pheleger, F.B., 1951, Ecology of Foraminifera, 2. Ir. Mustafa Luthfi, M.T. Staf Dosen
Nortwest Gulf of Mexico, GSA
Program Studi Teknik Geologi, Fakultas
Memoir 46.
Teknik – Universitas Pakuan.
Pringgoprawiro, H., dan Sukido., 1992, Peta 3. Ir. Mohammad Syaiful, M.Si. Staf Dosen
Geologi Regional Lembar Program Studi Teknik Geologi, Fakultas
Bojonegoro, Jawa Timur, Skala Teknik – Universitas Pakuan.
1:100.000, Pusat penelitian dan
pengembangan geologi, Direktorat
Jendral Geologi dan Sumber Daya
Mineral, Departemen
Pertambangan dan Energi,
Bandung.