Anda di halaman 1dari 9

TUGAS REKAYASA LALU LINTAS

“ANALISIS KONFLIK JALUR PADA SIMPANG MT.HARYONO-SOEKARNO HATTA -


MAYJEND PANJAITAN”

OLEH KELOMPOK 1 :

Krisna Yoga Niko R 21701051094

Kusuma Arif Wibowo 21701051082

Muhammad Rizky Darmawan 21701051087

Diko Mubaroka Dwikora 21701051085

Zainul Arifin 21701051116

Denni Indratno Putra 21701051098

Ichlasul Arief 21701051102

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM MALANG


GAMBAR LOKASI JALAN MELALUI GOOGLE EARTH

A
N
A
L
I
S
I
LOKASI
S STUDI YANG KAMI TENTUKAN
K
O
N
F
L
Latar Belakang Penentuan Lokasi

Latar belakang Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja dari suatu
simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat untuk
mengoptimalkan fungsi simpang. Parameter yang digunakan untuk menilai kinerja suatu
simpang bersinyal mencakup : kapasitas, tundaan, derajat kejenuhan dan peluang antrian
(MKJI,1997). Sebagai salah satu kota besar di jawa timur, Malang memiliki jumlah penduduk
yang sangat banyak. Dengan begitu, maka akan timbul permasalahan pada saat semua orang
bergerak bersamaan. Persimpangan pun menjadi salah satu bagian yang harus diperhatikan
dalam rangka melancarkan arus transportasi di perkotaan. Hal yang dapat dilakukan untuk
memperoleh kelancaran pergerakan tersebut adalah dengan menghilangkan konflik pada
persimpangan. Cara yang dapat digunakan adalah dengan mengatur pergerakan yang terjadi pada
persimpangan. Adapun fasilitas yang dapat difungsikan adalah lampu lalu lintas. Simpang pada
ruas Jl. MT Haryono- Jl. Soekarno Hatta-JL.Mayjend Panjaitan merupakan titik simpul
kemacetan terutama pada jam sibuk yaitu pada pagi hari dan sore hari. Selain karena volume
kendaraan yang begitu besar, kemacetan Simpang pada ruas Jl. MT Haryono- Jl. Soekarno Hatta-
JL.Mayjend Panjaitan tersebut juga disebabkan dengan adanya konflik arus . Penyebab
kemacetan lainnya adalah karena adanya over kendaraan pada kedua arah Jalan Jl. MT Haryono-
Jl. Soekarno Hatta yang hanya berjarak ±10 m dari gerbang ,masuk universitas brawijaya
seringkali mengurangi kapasitas jalan untuk kendaraan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka
dibuat suatu kajian dalam bentuk tugas akhir yang berjudul " ANALISIS KONFLIK JALUR
PADA SIMPANG MT.HARYONO-SOEKARNO HATTA -MAYJEND PANJAITAN ".

Permasalahan

-Terjadinya Konflik pada arus persimpangan tersebut

-Volume kendaraan yang semakin bertambah


Berdasarkan kajian MKJI

Kajian yang dilakukan berupa analisa kinerja ruas, simpang dan jalinan serta menentukan
manajemen lalu lintas yang sesuai. Data penelitian didapat dengan melakukan survei traffic
counting pada hari Jumat dan Senin pukul 06.00-08.00 dan 15.00-17.00 serta pada lokasi
jaringan jalan satu arah (Jl.MT.Haryono - Jembatan Soekarno Hatta - Jl.M.Panjaitan). Analisis
kinerja simpang dan ruas mengacu pada MKJI 1997, sedangkan manajemen lalu lintas mengacu
referensi terkait yaitu mengenai optimasi waktu siklus dan geometri. Sehingga diperoleh tingkat
pelayanan masing-masing jaringan jalan di sekitar kawasan tersebut.

Hasil yang diperoleh yaitu kondisi segmen Jalan Persimpangan pada kondisi eksisting
didapatkan bahwa rata-rata derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.25, segmen jalan M.Panjaitan
derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.711, segmen jalan MT.Haryono derajat kejenuhan (DS) sebesar
0.752, segmen jalan Soekarno Hatta derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.743, untuk simpang 3 MT
Haryono-Soehat tundaan sebesar 10.17 detik, Dengan memperhatikan kondisi seperti itu maka
perlu adanya solusi perbaikan beberapa simpang pada jaringan jalan, yaitu pada MT.Haryono-
M.Panjaitan cukup dilakukan perubahan waktu siklus, namun apabila membutuhkan perbaikan
untuk efek yang lebih baik serta bersifat jangka panjang, perubahan geometri dapat menjadi
pilihan dengan melakukan pembebasan lahan. Hal yang sama juga terjadi pada simpang
Soekarno Hatta-MT.Haryono yang mana dilakukan perubahan pengaturan sinyal dari 3 fase

menjadi 2 fase, namun apabila membutuhkan perbaikan untuk efek yang lebih baik maka
perubahan geometri dapat menjadi pilihan dengan melakukan pembebasan lahan. Sedangkan
pada ruas tidak memerlukan perbaikan karena diketahui tingkat pelayanan terburuk adalah C
Solusi lain dari masalah tersebut

Pada persimpangan, seringkali arus lalu lintas mengalami konflik.

Konflik itu sendiri merupakan situasi dimana dua atau lebih pengguna jalan mendekati satu sama
lain dalam ruang dan waktu yang sama sedemikian rupa sehingga tabrakan dapat terjadi apabila
pergerakan mereka tetap tidak berubah. - Hyden & Amundsen

Oleh karena itu, untuk mengendalikan konflik ini ditetapkan aturan lalu lintas untuk menetapkan
siapa yang mempunyai hak terlebih dahulu untuk menggunakan pesimpangan.

Di persimpangan, konflik yang terjadi dikelompokkan atas:

1. Berpotongan atau disebut juga crossing, dimana dua arus berpotongan langsung.
2. Bergabung atau disebut juga merging, dimana dua arus bergabung.
3. Berpisah atau disebut juga sebagai diverging, dimana dua arus berpisah
4. Bersilangan atau disebut juga weaving, dimana dua arus saling bersilangan, terjadi pada
bundaran lalu lintas.

Beberapa solusi untuk mengurangi konflik lalu lintas pada persimpangan (Tamin, 2008), yaitu:

Time Sharing

Time sharing atau pembagian waktu adalah pembagian giliran kepada pengguna jalan dari
masing-masing ruas jalan untuk memasuki persimpangan secara bergantian. Cara ini biasa
dikenal dengan penerapan pemasangan lampu lalu lintas.

Menurut MKJI (1997), pemasangan lampu lalu lintas adalah untuk:


1. Menghindari kemacetan pada simpang, sehingga terjamin bahwa suatu kapasitas tertentu
dapat dipertahankan, bahkan selama kondisi lalu lintas jam puncak
2. Memberi kesempatan kepada kendaraan dan/atau pejalan kaki dari jalan simpang untuk
memotong jalan utama
3. Mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas akibat tabrakan antara kendaraan-kendaraan
dari arah yang bertentangan

Space Sharing

Prinsip Space Sharing adalah dengan mengubah crossing conflict menjadi jalinan atau weaving
(kombinasi diverging dan merging), dilakukan dengan kanalisasi maupun pemasangan bundaran.

Menurut MKJI (1997), penempatan bundaran paling efektif jika digunakan untuk persimpangan
antara jalan dengan ukuran dan tingkat arus yang sama. Karena itu, bundaran sangat sesuai untuk
persimpangan antara jalan 2 lajur atau 4 lajur.

Gambar di atas merupakan suatu persimpangan jalan dengan bukaan pada mediannya dan arah
arus kendaraan digambarkan dengan anak panah.

Pada persimpangan tersebut terdapat 5 konflik yang terjadi, ditandai dengan titik hitam seperti
yang diperlihatkan pada gambar. Jenis konflik tersebut antara lain adalah merging, diverging
dan crossing.

Untuk mengurangi konflik ini, maka dilakukan cara dengan menutup bukaan pada median di
persimpangan sehingga menjadi seperti gambar berikut.
Setelah menutup median, maka konflik berkurang dari 5 menjadi 2 seperti yang dapat dilihat
pada gambar.

Lalu lintas yang ingin belok ke kanan dari arah bawah, diarahkan ke arah kiri untuk nantinya
melakukan U-turn.

Grade Separation

Grade Separation adalah mengubah persimpangan sebidang menjadi persimpangan tak sebidang.
Cara ini dilakukan dengan menempatkan arus lalu lintas pada elevasi yang berbeda pada titik
konflik.

Contohnya adalah seperti pembuatan flyover, underpass, overpass, dan interchange.

Grade Separation dilakukan apabila arus lalu lintas yang terjadi sangat padat sehingga tidak
memungkinkan untuk persimpangan sebidang.

Analisis terhadap cost yang diperlukan dengan benefit yang didapat juga perlu diperhitungkan.
Benefit disini dapat berupa pengurangan kerugian dari waktu yang terbuang karena kemacetan
apabila diterapkan persimpangan sebidang.
Bentuk-bentuk pengendalian persimpangan tergantung pada besarnya arus lalu lintas, semakin
besar arus semakin besar konflik yang terjadi semakin kompleks pengendaliannya seperti di jalan
bebas hambatan yang memerlukan penanganan khusus.
DAFTAR PUSTAKA

http://ariffadlillah.com/download-manual-kapasitas-jalan-indonesia-mkji/

https://id.wikipedia.org/wiki/Persimpangan

https://www.slideshare.net/MiraPemayun/mkji-manual-kapasitas-jalan-indonesia

https://docplayer.info/35710323-Kajian-penerapan-rekayasa-lalu-lintas-sistem-satu-arah-
pada-simpang-tiga-straat-a-kota-kupang.html

https://www.google.com/maps/search/Jl.+Soekarno+-
+Hatta,+Jatimulyo,+Kota+Malang,+Jawa+Timur/@-
7.949758,112.6151803,19.17z/data=!5m1!1e1

Anda mungkin juga menyukai