Anda di halaman 1dari 5

ASBABUN NUZUL

[SURAH ALI-IMRAN:3:103]
CTU 101- PRINSIP-PRINSIP ISLAM
TERJEMAHAN AYAT

Maksudnya : “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan
janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu
semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-
hati kamu maka kamu menjadi bersaudara sedangkan kamu diatas tepi jurang api
neraka, maka Allah mendamaikan antara hati kamu. Demikianlah Allah
menjelaskan ayat ayatnya agar kamu mendapat petunjuk” (Q.S. Ali Imran ayat
103)
SEBAB TURUNNYA AYAT
Pada zaman jahiliyah sebelum Islam ada dua suku iaitu; Suku Aus dan Khazraj yang
selalu bermusuhan turun-temurun selama 120 tahun, permusuhan kedua suku tersebut
berakhir setelah Nabi Muhammad SAW mendakwahkan Islam kepada mereka,pada
akhirnya Suku Aus iaitu kaum Ansar dan Suku Khazraj hidup bersama, secara damai
dan penuh keakraban,hinggalah suatu ketika Syas Ibn Qais seorang Yahudi melihat
Suku Aus dengan Suku Khazraj duduk bersama dengan santai dan penuh keakraban,
padahal sebelum ini mereka bermusuhan.

Qais yang tidak suka melihat keakraban dan kedamaian mereka, lalu dia menyuruh
seorang pemuda Yahudi duduk bersama Suku Aus dan Khazraj untuk menyinggung
perang “Bu’ast” yang pernah terjadi antara Aus dengan Khazraj lalu masing-masing
suku terpancing dan mengagungkan sukunya masing-masing, saling caci maki dan
mengangkat senjata, Rasulullah SAW yang mendengar peristiwa tersebut segera
datang dan menasihati mereka: Adakah kamu termakan fitnah jahiliyah itu, bukankah
Allah telah mengangkat darjat kamu semua dengan agama Islam, dan menghilangkan
dari kalian semua yang berkaitan dengan jahiliyah?.

Setelah mendengar nasihat Rasul, mereka sadar, menangis dan saling berpelukan.
Sungguh peristiwa itu adalah seburuk-buruk sekaligus sebaik-baik peristiwa.

Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat Nya, agar kaum muslimin mendapat petunjuk
dengan sebaik-baiknya dan mensyukuri nikmatnya agar supaya nikmat itu terpelihara.
ASBABUN NUZUL

Diriwayatkan oleh Al-Faryabi dan Ibnu Abi Hatim, yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas
bahwa ketikau kaum Aus dan Khajraj duduk-duduk, berceritalah mereka tentang
permusuhannya di jaman jahiliyah, sehingga bangkitlah amarah kedua kaum tersebut.
Masing-masing bangkit memegang senjatanya, saling berhadapan. Maka turunlah ayat
tersebut (Ali ‘Imraan: 101-103) yang melerai mereka.

Diriwayatkan oleh Ibu Ishaq dan Abusy Syaikh, yang bersumber dari Zaid bin Aslam
bahwa seorang Yahudi yang bernama Syas bin Qais lewat di hadapan kaum Aus dan
Khajraj yang sedang bercakap-cakap dengan riang gembira. Ia merasa benci dengan
keintiman mereka, padahal asalnya bermusuhan. Ia menyuruh seorang anak mudah
anak buahnya untuk ikut serta bercakap-cakap dengan mereka. Mulailah kaum Aus dan
Khajraj berselisih dan menyombongkan kegagahan masing-masing, sehingga tampillah
Aus bin Qaizhi dari golongan Aus dan Jabbar bin Shakhr dari golongan Khajraj saling
mencaci sehingga menimbulkan amarah kedua belah pihak. Berloncatanlah kedua
kelompok itu untuk berperang. Hal inni sampai kepada Rasulullah saw. sehingga beliau
segera datang dan memberi nasehat serta mendamaikan mereka. Mereka pun tunduk
dan taat.
SUMBER RUJUKAN
 http://tintajoung02.blogspot.com/2017/03/asbabun-nuzul-dan-tafsir-qs-al-
imron.html
 https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&
ved=2ahUKEwiO9PzPk_7eAhUkTI8KHSpKB7QQjRx6BAgBEAU&url=http
%3A%2F%2Fsigir.uitm.edu.my%2Fsvsi%2FdapatQH3.php%3Fakar%3D
Q094002%26mula%3D3%26pmula%3D1&psig=AOvVaw1MQjfd3LNMCY
_XI-WauIkD&ust=1543733354793469
 https://tafsirkemenag.blogspot.com/2013/05/tafsir-surah-ali-imran-
103.html

Anda mungkin juga menyukai