(disebut katekisan) menjadi anggota sidi yang memahami dan melaksanakan tugas panggilannya
dalam kehidupannya secara utuh.
Tujuan sidi adalah pemahaman iman yang benar kepada Tuhan Yesus Kristus berdasarkan
Alkitab dan sungguh-sungguh percaya dan mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. akhir
dari proses katekisasi adalah mereka akan menerima peneguhan sidi atas pengakuan percaya
mereka.
R. J. Porter menjelaskan tentang Peneguhan Sidi sebagai berikut:
II Timotius 3:16-17
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap
perbuatan baik.
Ia [Samgar] menewaskan orang Filistin dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus orang
banyaknya. Demikianlah ia juga menyelamatkan orang Israel.[2]
Samgar bin Anat juga disebut-sebut dalam Nyanyian Debora, hakim berikutnya, dalam Kitab
Hakim-hakim pasal 5
Dalam zaman Samgar bin Anat, dalam zaman Yael, kafilah tidak ada lagi dan orang-orang
yang dalam perjalanan terpaksa menempuh jalan yang berbelit-belit.[3]
1. Keluaran 7:14-25) sungai dan semua sumber air berubah menjadi darah hingga
menewaskan ikan-ikan dan semua kehidupan air lainnya. (bahasa Ibrani: ָדדם, Dam)
5. (Keluaran 9:1-7) penyakit (sampar) pada ternak (bahasa Ibrani: בֶּדבֶּבר, Dever)
6. (Keluaran 9:8-12) barah yang tidak dapat disembuhkan (bahasa Ibrani: שנִּחין
ַ ר, Sy'khin)
10. (Keluaran 11:1-12:36) kematian anak-anak sulung dari semua keluarga Mesir. (bahasa
Ibrani: ֹעֵּמעֵּכתֹ רַבכְּורות, Makat Bekhorot)
0:1
Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
20:2
"Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari
tempat perbudakan.
20:3
Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
20:4
Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas,
atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
20:5
Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN,
Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-
anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci
Aku,
20:6
tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang
mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
20:7
Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan
memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
20:8
Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9
enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10
tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan
sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau
hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di
tempat kediamanmu.
20:11
Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala
isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat
dan menguduskannya.
20:12
Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan
TUHAN, Allahmu, kepadamu.
20:13
Jangan membunuh.
20:14
Jangan berzinah.
20:15
Jangan mencuri.
20:16
Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
20:17
Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya
laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang
dipunyai sesamamu.