Tutorial SIH3 Update
Tutorial SIH3 Update
v
FILE RASTEL
FILE RASTEL
v
FILE VEKTOR
FILE VEKTOR
Untuk Peta Curah Hujan dan SPI proses hanya sampai pada langkah ke 5 hasil file
“5intersect.shp”. Sedangkan untuk pembuatan peta Sifat Hujan proses sampai langka ke 9 hasil
file “9intscessh”.
Proses dari interpolasi (spline) sampai reclass menghasilkan file jenis Raster, sedangkan proses
konversi “ Raster to Polygon / 4poly” hingga intersect “5intrsect” menghasilkan file vector.
Jadi dalam mengupload file ke portal SIH3, yang perlu diperhatikan adalah jenis file yang akan di
upload.
2. Cara Upload.
A. Upload Data Raster
Jika file yang akan diupload adalah file raster, maka yang pertama-tama kita lakukan adalah
mengubah file tersebut kedalam berkas GeoTiff.
- Buka Arcgis, kemudian drag file “w001001.adf”, diambil dari file CH yang dihasilkan oleh
proses Masking “Extract by Mask” (2MSK) jika yang akan diupload adalah data Curah
hujan. Dan jika yang akan di upload adalah data SH, makan yang diambil adalah hasil
proses “Raster Calculator” antara file “2MSK” dengan file “SPL Rata-Rata” (6calssh).
- File tersebut kemudian diubah ke format GeoTiff kedalam ArcMap dengan cara seperti
gambar dibawah.
- Kemudian Klik Kanan, pilih Data Export Data. Maka akan muncul window dibawah
- Format harus dalam bentuk TIFF. Dan jangan lupa memilih tempat penyimpanan.
Setelah file tiff sudh dibuat. Hasil dapat dilihat pada gambar disamping kanan diatas.
Simpan FILE dalam bentuk ZIP “Compressed to ZIP”. File GeoTiff “w001001.tif” tersebut
kemudian di gabungkan dengan file gridcode “CH_RASTER.sld / ”SH_RASTER.sld”
/”SPI_RASTER.sld”(tergantung jenis peta yang akan di upload), dalam bentuk zip seperti
gambar dibawah.
Jika format data sudah dalam bentul SHP (ESRI Shapefile), seperti misalnya data yang
sudah diubah ke dalam bentuk Polygon. Maka data langsung kita gabungkan dengan file
gridcode “CH_VECTOR.sld / ”SH_VECTOR.sld” /”SPI_VECTOR.sld” /”HTH_VECTOR.sld”(
tergantung jenis peta yang akan di upload), tanpa harus mengubah data tersebut ke
dalam format berkas GeoTiff.
File- File tersebut Hasil dari konversi Raster to Polygon, “4poly” jika itu peta Curah hujan
atau SPI dan “8poly” jika itu peta Sifat Hujan. File-File yang di gabungkan dalam bentuk
ZIP itu antara lain : File2 vektor (.dbf, .prj,.shp,.shx) dan file gridcode (.sld). untuk lebig
jelasnya bisa dilihat pada gambar dibawah :
C. PORTAL SIH3
Alamat portal Clearing House SIH3 untuk Kalimantan tengah :
http://kalteng.hidromet.sih3.bmkg.go.id/admin/index.html
Untuk Upload peta, dilakukan pada halaman member. User yangdiinput adalah user
member. Alamat : kalteng.hidromet.sih3.bmkg.go.id/member/
- Untuk menambahkan peta, klik tombol “Unggah Layer” pada sudut kanan atas, maka
akan muncul window layer seperti dibawah :
- Isi Judul, Deskripsi, Kategori dan tipe Layer sesuai dengan peta yang akan di upload.
Kemudian pilih file yang akan di upload dengan klik “choose File”.
Posting Peta yang telah di upload pada menu “Peta”. Tampilan seperti gambar dibawah:
- Untuk menambahkan peta, klik menu “buat peta” pada sudut kanan atas, maka akan
muncul window layer seperti dibawah :
- Klik “layer”, kemudian “tambahkan layer”, dan pilih “server local”. Setelah layer2
muncul. Klik tanda Plus disamping peta, untuk menambahkan layer ke peta.
- Kemudian isi data pada tab “Informasi Dasar” dan simpan. Peta akan tampil pada portal
Clearing House SIH3. Seperti gambar dibawah :
- Untuk menambahkan user, klik menu “Tambah” pada sudut kiri atas, maka akan
muncul window layer seperti dibawah :
- Isi Form diatas, sesuasi dengan data user yang akan ditambahkan. Kemudian disimpan.
SLD atau StyledLayerDescriptor adalah sebuah skema XML yang dispesifikasikan oleh
OpenGeospatialConsortium (OGC) untuk mendeskripsikan tampilan dari sebuah layer peta. SLD
dapat mendeskripsikan gambaran dari suatu data vector atau raster. Biasanya SLD digunakan
untuk menginstruksikan sebuah Web Map Service (WMS) bagaimana caranya untuk
mengambarsuatulayer peta.
2. Tentang AtlasStyler
AtlasStyler adalah aplikasi yang mudah digunakan untuk membuat style pada data spasial. Style
yang dihasilkan dapat disimpan pada file berformat XML yang mengikuti standar OGC untuk
SLD/SE versi 1.0.
AtlasStyler adalah aplikasi stand-alone, yang dapat digunakan secara independen pada suatu
data vector seperti format ESRI Shapefile, data OGC WFS dan basisdataPostGIS. Data raster yang
didukung adalah data rastersingleband dalam bentuk GeoTiff atau ArcAscii. Data SLD yang
dihasilkan kompatibel untuk GeoServer, uDig, dan aplikasi lain yang menggunakan standar OGC
SLD.
Created By : Elha Twewet
8
TUTORIAL SIH3 2017
3. Mendapatkan/Menjalankan AtlasStyler
Agar dapat menjalankan atlas styler, maka komputer harus terinstal kedua aplikasi pad gambar
dibawah, Versi tergantung jenis windows yg digunakan.
Untuk memulai styling dengan AtlasStyler, terlebih dahulu kita harus memuat data spasial yang
ingin kita style-kan. Ada tiga sumber data yang dapat di style.
Dari berkas local/jaringan berupa berkas ESRI Shapefile (*.shp atau paket shapefile
dalam berkas *.zip) serta berkas GeoTiff atau ArcASCII.
Dari data menggunakan koneksi OGC WFS (versi 1.0.0 atau versi 1.1.0)
Dai geodatabasePostgreSQL/PostGIS.
- Kemudian Klik Kanan, pilih Data Export Data. Maka akan muncul window dibawah
- Format harus dalam bentuk TIFF. Dan jangan lupa memilih tempat penyimpanan.
Setelah file tiff sudh dibuat. Kemudian kita buka menggunakan Atlas Style.
Buka dialog Import dengan menekan tombol setelah dialog terbuka maka akan
diberikan pilihan untuk mengambil data dari sumber tertentu; Untuk kali ini kita akan
membuka file lokal, pilih radio button
Pilih lokasi penyimpanan dari file TIFF yang telah dibuat tadi. Dan klik close, maka
jendelah dibawah akan muncul;
Klik kanan pada toolbar “w001001.tif” dan pilih “style”, akan muncul window atlas styler
dari file “w001001.tif” seperti gambar dibawah.
klik “Classify” untuk membuka window classify pada gambar diatas. Ubah “classes” yang
awalnya 5 ke 9, karena dalam tutor ini digunakan data CH dimana dalam peta CH ada 9
kriteria pembagian warna berdasarkan range curah hujannya. Jadi angka “9” tergantung
pada banyaknya kriteria dari peta yang akan dibuat. Pada tabel “ Break Values” yang ada
pada sudut kanan bawah dri window Classify, diisi dengan batas range-range curah
hujan dari tiap kriteria yang ada pada peta. Setelah ke 9 batas sdh di input, tutup
jendela dari classify. Karena sld yang dibuat dalam tutor ini adalah contoh pembuatan
file SLD dari CH bulanan, sehingga nilai2 terbut sesui dengan tabel dibawah.
Selanjutnya adalah mengubah warna, dan label tiap range CH berdasarkan warna RGB
tiap criteria curah hujan, hasil yang dimakasud dapat diliat pada gambar dibawah. Nilai
RBG untuk Curah hujan bulanan dapat diliat pada tabel diatas.
Setelah semua nilai dan warna diubah. Pilih tan centang ( ) pada pojok kanan bawah
dari wondow “AtlasStyler”. Makan akan didapat hasil seperti gambar sebelah kanan
diatas.
Langkah selanjutnya adalah menyimpan layer tersebut kedalam format SLD. Pilih
“Export all layer as SLD” pada bagian atas dan simpan pada folder yang diinginkan dan
Proses selesai.
Buka dialog Import dengan menekan tombol setelah dialog terbuka maka akan
diberikan pilihan untuk mengambil data dari sumber tertentu; Untuk kali ini kita akan
membuka file lokal, pilih radio button
Pilih lokasi penyimpanan dari file TIFF yang telah dibuat. Dan klik close setelah jendelah
dibawah muncul;
Kemudian setelah peta muncul, klik kanan pada taskbar 4poly.shp kemudian pilih style.
Maka anak muncul window baru. Klik tombol “Add new” yang berada pada kiri bawah
window. Maka akan muncul pilihan styling, pilih “Quantities: Colored quantities”.
Window “Atlasstyler” akan muncul dengan tampilan seperti gambar dibawah. Pada
“value” ubah pilihan ke “GRIDCODE”.
klik “Classify” untuk membuka window classify pada gambar diatas. Ubah “classes” yang
awalnya 5 ke 9 dan ubah methode ke “manual”. Pada tabel “ Break Values” yang ada
pada sudut kanan bawah dari window Classify, diisi dengan grid code dari range curah
hujan tiap kriteria peta. Karena sld yang dibuat dalam tutor ini adalah contoh
pembuatan file SLD dari CH bulanan, sehingga nilai2 terbut sesuai dengan tabel
dibawah. Hasil dapat dilihat pada gambar kedua diatas.
Selanjutnya adalah mengubah warna, dan label tiap range CH berdasarkan warna RGB
tiap criteria curah hujan, hasil yang dimaksud dapat diliat pada gambar dibawah. Nilai
RBG untuk Curah hujan bulanan dapat diliat pada tabel diatas.
Setelah semua nilai dan warna diubah. Pilih tan centang ( ) pada pojok kanan bawah
dari window “AtlasStyler”.
Makan akan didapat hasil seperti gambar dibawah. Langkah selanjutnya adalah
menyimpan layer tersebut kedalam format SLD. Pilih “Export all layer as SLD” pada
bagian atas dan simpan pada folder yang diinginkan dan Proses selesai.
- Filet tersebut kemudian dipetakan dalam peta HTH. Pada peta yang dibuat (lihat
gambar diatas), semua ksifikasi terdapat pada peta.
- Peta HTH tadi kemudian kita simpan dalam file SHP. Klik kanan “HTH event” pada
layer peta. Pilih “ Export Data” yang ada pada “Data”, dapat dilihat pada gambar
dibawah. Makan akan muncul window untuk menentukan lokasi penyimpanan file
(lihat gambar dibawah). Setelah itu klik “OK” jika tempat penyimpanan sudah
ditentukan.
Buka dialog Import dengan menekan tombol setelah dialog terbuka maka akan
diberikan pilihan untuk mengambil data dari sumber tertentu; Untuk kali ini kita akan
membuka file lokal, pilih radio button , klik “Next” dan pilih lokasi file SHP
yang akan di import, yaitu file “HTH.shp”, kemudian klik “Finish”.
Maka akan muncul windows dibawah. Klik “Close” agar window “AtlasStyler” muncul
klik kanan pada taskbar “HTH.shp” kemudian pilih style. Maka anak muncul window
baru. Klik tombol “Add new” yang berada pada kiri bawah window. Maka akan muncul
pilihan styling, pilih “Categories: Uniquee values”.
Setelah window baru muncul sperti gambar dibawah, pada “Value Field” pilih
“KRITERIA(Interger”. Kemudian klik tombol “Add all Value” pada bagian bawah, maka
semua id kriteria akan muncul (Dpat dilihat pd gambar kedua dibawah.)
Ubah bentuk symbol dan warna dri tiap kriteria menyesuaikan dengan bentuk simbol
dan warna yang sudah baku di peta HTH/HH. Klik 2x symbol yang berwarna abu-abu,
maka akan muncul window untuk mengubah model dan warna simbol, contoh dan hasil
dapat dilihat pada gambar dibawah.
Setelah semua nilai dan warna diubah. Pilih tan centang ( ) pada pojok kanan bawah
dari window “AtlasStyler”.
Langkah selanjutnya adalah menyimpan layer tersebut kedalam format SLD. Pilih
“Export all layer as SLD” pada bagian atas dan simpan pada folder yang diinginkan dan
Proses selesai.
Langkah-langkah diatas dapat digunakan untuk pembuatan file SLD, lainnya seperti Sifat Hujan,
SPI, Hari Hujan, Curah Hujan Dasarian dan sebagainya. Yang perlu diperhatikan hanya range dan
warna tiap kriteria yang harus mengikuti aturan yang ada sesuai dengan jenis peta, serta tipe jadi
data apakah data yang di olah bertipe raster atau vektor.