Anda di halaman 1dari 1

Nama : Dianingtyas Fidela Afifah

Nim : 201710210311140

Kelas : Agribisnis 5A

Kasus. AMDAL

Pembangunan Hotel Ayana Labuan Bajo diduga kuat belum mengantongi izin Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL). Kepala Pusat Pengkajian Nusantara Pasifik (PPNP), Haris Rusli mendesak
pemerintahan terkait untuk segera menyegel hotel tersebut karena memang menurut dia,
pembangunan hotel tersebut menyimpan banyak masalah. Katanya, pengembang hanya mengantongi
izin upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL) dari Badan
Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Manggarai Barat."Hotel Ayana Labuan Bajo harus disegel. sebab dalam
proses pembangunanya masalah perizinannya banyak yang tidak beres dan terkesan dipaksakan,"
katanya dalam keterangan pers wauang diterima wartawan, Rabu (29/8/2018).

Hotel tersebut nantinya akan disewa oleh panitia penyelenggara untuk menampung tamu dari
pertemuan IMF yang ingin berlibur ke salah satu keajaiban dunia, Pulau Komodo. Akibat tanpa dibekali
dengan AMDAL yang semestinya, menurut Haris, pembangunan hotel bertaraf internasional itupun
berdampak pada lingkungan sekitar."Jalan-jalan di lokasi Labuan Bajo pada rusak akibat retak. Ini contoh
jika dibangun tanpa kajian AMDAL," imbuhnya Haris. Dikonfirmasi soal itu, mantan Kepala Badan
Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Manggarai Barat, Yance Usman menjelaskan bahwa Hotel Ayana pada
mulanya hanya mengajukan pengeluaran izin UKL-UPL. Hal itu karena dalam surat pengajuannya, pihak
Hotel Ayana mengaku hanya ingin membangun gedung seluas 9.800-san meter persegi. Adapun
bangunan yang dibangun di atas tanah seluas minimal 10 ribu meter persegi harus mengantongi izin
AMDAL.

"Ternyata pada waktu IMB (Izin Mendirikan Bangunan), IMB itu keluar lebih dari 10 ribu meter
persegi," beber Yance.Mungkin merasa dibohongi oleh pihak pengembang hotel, pihaknya pun langsung
mengeluarkan surat teguran serta mendesak pihak pengembang untuk segera mengurus AMDAL di
Dinas Kementerian Lingkungan Hidup Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sementara itu, Waketum Gerindra Arief Puyono menilai pembangunan hotel tanpa izin Amdal bisa
membahayakan lingkungan. Dia pun meminta Dinas Pengawasan Bangunan Provinsi NTT harus segera
mengambil tindakan pada Hotel Ayana Labuan Bajo. "Misalnya dengan meyegel hotel Ayana tersebut
dan dilarang dioperasikan sebelum memiliki AMDAL," tandasnya. Memang investasi sangat diperlukan di
Labuan Bajo ,tetapi aturan harus diikuti oleh para investor dong," pungkasnya. Untuk diketahui, hotel
tersebut nantinya akan disewa oleh panitia penyelenggara untuk menampung tamu dari pertemuan IMF
yang ingin berlibur ke salah satu keajaiban dunia, Pulau Komodo.

Tag: ramah lingkungan Penulis: Redaksi WE OnlineEditor: Ferry Hidayat Foto: Antara

Anda mungkin juga menyukai