Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Hari, tanggal : Rabu, 20 Mei 2015

Peralatan Industri Pertanian Dosen : Ir. Ade Iskandar, M.Si


Asisten :
1. Delmar Zakaria Firdaus F34110093
2. Sendy Twin Sitoresmi F34110096
3. Ade Supriatna F34110116

SIZE REDUCTION DAN SEPARATION

Oleh :
Kelompok 4
1. Pratiwi Wulandari F34130109
2. Galang Ginanjar R. F34130127

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Alat dan mesin dalam industri merupakan faktor fisik yang mendukung
peningkatan produktivitas kerja dalam industri. Bahan baku mentah yang akan
diproses secara industri tentunya perlu melalui beberapa tahapan untuk memenuhi
standar ukuran alat atau mesin produksi. Beberapa teknik dan metode dapat dilakukan
untuk melakukan perubahan bentuk pada bahan baku. Alat-alat tersebuat antara lain
size reduction dan separation.
Size reduction merupakan salah satu proses dalam industri yang sangat penting.
Alat pengecil ukuran ini merupakan unit mesin yang digunakan untuk mengubah
ukuran suatu bahan baku supaya lebih mudah dilakukan proses produksi, sehingga
akan lebih efektif dalam penanganan pasca panen komoditas pertanian. Operasi ini
merupakan pengembangan dari operasi empiris yang biasanya hanya dilakukan tanpa
menggunakan mesin. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka operasi pengecilan ukuran dilakukan dengan bantuan mesin.
Separation dalam suatu proses industri pengolahan dimanfaatkan untuk
memperoleh bahan dengan fraksi atau bentuk dan ukuran yang diinginkan. Adapun
metode umum pemisahan bahan yaitu pemisahan dengan cara mekanis dan pemisahan
bahan dengan cara kontak keseimbangan bahan. Pemisahan mekanis ini contonya
adalah pengendapan, filtrasi, ekstraksi, dan sentrifugasi. Sedangkan metode
pemisahan bahan dengan kontak keseimbangan bahan meliputi penguapan, distilasi,
adsorbsi, koagulasi, dan kristalisasi. Metode ini banyak doterapkan dalam industri
khususnya industri pengolahan hasil pertanian untuk memproduksi produk tertentu.
Pengetahuan mengenai metode ini perlu dikuasai agar penggunaanya dalam industri
dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemisahan bahan.
Size reduction yang diperkenalkan dalam praktikum ini antara lain multi mill,
disc mill, hammer mill, wheel mill, dan grinder. Separation yang diperkenalkan dalam
praktikum ini yaitu ayakan goyang dan expeler press. Mesin tersebut memiliki
karakteristik, kelemahan, dan kelebihan tersendiri. Oleh karena diperlukan
pengetahuan yang cukup mengenai mesin pengecil ukuran dan karakteristiknya

Tujuan

Praktikum ini bertujuan mengetahui dan memahami proses serta peralatan


pengecilan ukuran seperti multi mill, disc mill, hammer mill, wheel mill, dan grinder
serta peralatan separation.
PEMBAHASAN

Size reduction adalah salah satu operasi untuk memperkecil ukuran dari suatu
padatan dengan cara memecah, memotong, atau menggiling bahan tersebut sampai
didapat ukuran yang diinginkan. Pengecil ukuran menurut Earle (1983) merupakan
mesin yang dapat memotong menghancurkan atau mengecilkan ukuran dengan prinsip
mekanis. Prinsip pengecilan ukuran menurut Henderson dan Perry (1982)
diklasifikasikan berdasarkan pada produk akhir yang dihasilkan yang dibagi menjadi
dua yaitu pengecilan ekstrim dan pengecilan yang relatif masih berukuran besar.
Pengecilan ekstrim maksudnya yaitu pengecilan ini menghasilkan produk dengan
ukuran yang jauh lebih kecil daripada sebelum dikecilkan. Sedangkan pengecilan yang
kedua yaitu pengecilan dimana produk yang dihasilkan masih berdimensi besar atau
nisbah produk akhir dengan awalnya tidak terlalu signifikan. Contoh pengecilan
ektrim adalah pengecilan ukuran dengan mesin penggiling dimana hasil produk
gilingan adalah bahan dengan ukuran yang relatif sangan kecil, misalnya tepung.
Sedangkan contoh opererasi yang kedua yaitu pemotongan dimana operasi ini
menghasilkan bahan dengan ukuran yang relatif masih besar.
Size reduction digunakan dalam industri yang mengerjakan bahan-bahan mentah
dalam bentuk padat atau bahan padat terfluidisasi. Pengecilkan ukuran berarti
membagi-bagi suatu bahan padat menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dengan
menggunakan gaya mekanik. Operasi tersebut mempunyai tujuan untuk mereduksi
ukuran suatu padatan agar diperoleh permukaan yang lebih besar dan untuk
mempermudah proses selanjutnya. Secara umum fungsi dari size reduction yaitu untuk
menghasilkan padatan dengan ukuran maupun spesifik permukaan tertentu dan
memecahkan bagian dari mineral atau kristal dari persenyawaan kimia yang terpaut
pada padatan tertentu (Indra 2012). Pengecilan ukuran berfungsi untuk membantu
proses ekstraksi, memperkecil bahan sampai dengan ukuran tertentu dengan maksud
tertentu, memperbesar luas permukaan bahan untuk proses lebih lanjut, dan membantu
proses pencampuran (Brennan et.al. 1974). Contoh industri yang menggunakan size
reduction antara lain industri pangan seperti industri kopi untuk mengubah biji kopi
menjadi bubuk kopi menggunakan disc mill, industri non pangan seperti pembuatan
pelet ikan menggunkan hammer mill, dan industri pertanian seperti industri pupuk
menggunakan multi mill.
Faktor dasar yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat size reduction yaitu
ukuran feed pada produk, size reduction ratio, distribusi ukuran partikel di arus
produk, kapasitas, sifat bahan seperti hardness, abrasiveness, stickiness, densitas,
flammability dan kondisi rendemen yang diinginkan yaitu basah atau kering. (Ailani
2014).
Beberapa alata yang dijelaskan pada prartikum ini yaitu hummer mill, disc mill
dan multi mill. Hummer mill merupakan alat pengecil ukuran yang menggunakan
aplikasi dari gaya pukul (impact force). Menurut Wiratakusumah (1992), penggiling
palu merupakan penggiling yang serbaguna, dapat digunakan untuk bahan kristal
padat, bahan berserat dan bahan yang agak lengket. Prinsip kerja dari alat ini adalah
dengan menggerakan palu-palu. Palu-palu tersebut digerakkan oleh motor listrik
mupun motor diesel gerakan memutar. Rotor dengan kecepatan tinggi akan memutar
palu-palu pemukul di sepanjang lintasannya sehingga bahan yang masuk akan terpukul
oleh palu dan terjadi proses tumbukan, dimana bahan akan saling bertumbukan dengan
dinding, sesama bahan maupun dengan palu pemukul tersebut. Proses tersebut akan
berlangsung secara terus-menerus sampai didapatkan bahan yang lolos dari saringan.
Dalam prosesnya, selain terjadi gaya pukul juga terjadi gaya sobek. Hummer mill
memiliki bagian-bagian yaitu antara lain saringan yang terbuat dari plat baja, pemukul
baja yang berputar pada porosnya, dan corong pemasukkan.
Disc mill merupakan mesin pengecil ukuran yang mempunyai kemampuan
menghasilkan bahan yang halus. Prinsip kerja dari mesin ini yaitu dua piringan yang
dipasangkan pada sebuah shaft akan berputar secara bersamaan dengan arah
berlawanan sehingga akan dapat menghancurkan bahan yang digiling. Pada bagian
piringan ini terdapat tonjolan-tonjolan yang berfungsi untuk menjepit bahan. Mesin ini
merupakan mesin yang memiliki tipe gaya dengan penekanan. Selama proses, bahan
akan mengalami gesekan diantara kedua piringan sehingga ukurannya menjadi lebih
kecil dan halus sampai dapat keluar melalui mesh (AEL 1976). Bagian-bagian dari
disc mill yaitu corong pemasukkan, dinding penutup dan cakram, corong pengeluaran,
ruang sirkulasi udara, dinding penutup dan cakram, serta poros penggerak.
Mesin pengecil yang selanjutnya yaitu multi mill. Mesin ini bekerja dengna
menggunakan gaya impact atau pukulan dan potongan. Prinsip kerja dari mesin ini
hampir sama dengan hummer mill, perbedaannya yaitu pada pemukul yang digunakan.
Pada multi mill pemukulnya memiliki dua sisi yang berbetuk tumpul dan salah satu
sisinya lagi berbentuk runcing. Hal ini dikarenakan mesin ini menggunakan sistem
pukul dan potong. Hasil gilingan yang dihasilkan oleh mesin ini tidak sehalus mesin
disc mill. Pada mesin ini terdapat suatu rotor yang terdapat potongan besi yang
memiliki dua ujung, lancip dan tumpul. Besi yang digunakan berbeda dengan hammer
mill, dimana hammer mill arah putaran vertikal sedangkan pada multi mill arah putaran
horizontal sehingga bahan dihancurkan beberapa kali karena rotor sendiri terdiri dari
beberapa lapis batangan besi. Berikutnya dengan gaya sentrifugal hasil putaran rotor
maka bahan didorong menuju dinding yang telah dilengkapi saringan agar hasil yang
keluar seragam. (Brown 1979).
Alat-alat diatas memiliki kelebihn dan kekurangan masing-masing. Menurut Mc
Cabe dan Smith (1976), penggunaan hammer mill mempunyai beberapa keuntungan
antara lain konstruksinya sederhana, dapat digunakan untuk menghasilkan hasil
gilingan yang bermacam-macam ukuran, tidak mudah rusak dengan adanya benda
asing dalam bahan dan beroperasi tanpa bahan, dan biaya operasi dan pemeliharaan
lebih murah dibandingkan dengan burr mill. Kekurangan menggunakan hammer mill
antara lain tidak dapat menghasilkan gilingan yang seragam, biaya pemasangan mula-
mula lebih tinggi dari pada menggunakan, dan untuk gilingan permulaan atau gilingan
kasar dibutuhkan tenaga yang relatif besar sampai batas-batas tertentu.
Disk mill memiliki kelebihan yaitu ukuran pengecilan hingga 100 mesh,
konsumsi energinya lebih sedikit, bahan yang dihancurkan langsung dapat diambil
sehingga prosesnya lebih cepat dan jika bahan yang masih berukuran besar dapat
kembali lagi pada putaran mill hingga menjadi kecil. Kekurangannya yaitu untuk
mesin yang berkapasitas kecil harganya dipasaran tergolong lebih mahal, serta adanya
resiko kerusakan, yaitu jika pada as rotor terdapat selisih pergerakan akan terjadi
tabrakan antara rotor mill dan statornya. (Wiratakusumah 1992).
Multi mill memiliki keuntungan yaitu bahan dapat lebih fleksibel karena dapat
diatur untuk bahan yang sangat padat atau bahan yang hanya ingin dipotong-potong
saja, dan dari segi bahan alat ini dapat langsung digunakan untuk bahan-bahan yang
masih basah. Kekurangan multi mill yaitu energi yang diperlukan terlalu besar hingga
3 HP. (Wiratakusumah 1992).
Separasi adalah pemisahan komponen-komponen dari suatu campuran sehingga
menjadi fraksi-fraksi individual. Fraksi-fraksi itu mungkin berbeda satu sama lain
dalam ukuran partikel, fase, atau komposisi kimianya. Prinsip pada proses separasi ini
adalah berdasarkan perbedaan densitas ataupun adanya gaya gravitasi. Salah satu
teknik separasi adalah separasi secara mekanik. Separasi mekanik atau pemisahan
mekanik (mechanical separation), digunakan untuk memisahkan partikel antar dua
komponen atau lebih yang dilakukan dengan cara mekanis. Separasi mekanik hanya
dapat dipakai untuk campuran heterogen, sedangkan untuk larutan homogen teknik
separasi mekanik ini tidak dapat dilakukan. Ukuran partikel yang biasa digunakan
adalah lebih besar dari 0,1 µm. Teknik-teknik separasi ini didasarkan atas perbedaan
fisik antara partikel-partikel itu, seperti ukuran, bentuk, atau densitas. Teknik ini dapat
digunakan untuk memisahkan zat padat dari gas, tetesan zat cair dari gas, zat padat
dari zat padat, atau zat padat dari zat cair. (Rahayu 2008).
Fungsi separasi pada industri yaitu memisahkan bahan campuran menjadi fraksi
individual bedasarkan bentuk, ukuran dan densias. Dalam praktek pemisahan di
industri dapat dilakukan dengan sedimentasi (pengendapan), sentrifugasi
(pemusingan), filtrasi (penyaringan) dan pengempaan. Industri yang meggunkan
separasi antara lain industri air minum dan PDAM, industri pangan dan industri non
pangan. Proses sedimentasi adalah salah satu proses dalam pengolahan air baku
menjadi air bersih yang layak dialirkan ke rumah masyarakat karena proses ini dapat
membuat partikel besar mengendap didasar bak karena gaya grafitasi dan membuat
air limbah telah bebas partikel besar pada proses berikutnya. Sentrifugasi digunakan
dalam industri pertanian seperti pemisahan virgin coconut oil (VCO) dari zat
pengotornya, pengekstrak senyawa papain dari getah papaya dan lainnya. Metode
pengempaan biasanya digunakan pada ekstraksi minyak kelapa sawit. Tujuan utama
dari proses pengempaan (pressing) adalah mengeluarkan Minyak dari bubur buah
yang telah diaduk. Pengepressan atau pengempaan minyak yang ada pada bubur buah
kelapa sawit akan dibebaskan dari bubur buah dan terpisah dari serat dan biji sawit.
(Wiratmadja 1981).

DAFTAR PUSTAKA

AEL. 1976. Schort-und Mischanlagen im Landwirtschaftlichen Betried.


Arbeitsgemeinschaft fur Electrizitatsanwendung in der Landwirtschaft e. V.,
Heft 7.
Ailani. 2014. Size Reduction. [Terhubung berkala] [Diakses pada 23 Mei 2015]
Tersedia pada http://eprints.undip.ac.id/44352/6/BAB_II.pdf
Brennan, J.G., J.R. Butlers, N.D. Cowell, dan A.E.V. Lilly. 1974. Food Engineering
Operations. Essex : Applied Science Publisher.
Brown, G.G. 1979.Unit Operation. Modern Asia Edition. Mc Graw Hill Book. Co.Ltd.
Tokyo. Japan.
Earle, R.L. 1983. Unit Operations in Food Processing. Second Edition. Pergamon
Press.United Kingdom.
Henderson, S.M. dan R.L. Perry. 1982. Agricultural Process Engineering. Inc.
Westport : The AVI Publishing Company.
Indra W. 2012. Size Reduction. [Terhubung berkala] [ Diakses pada 5 Mei 2012].
Tersedia pada http://spesifikasi-alat-size-reduction-indra-wibawa-tkim-
unila.pdf
McCabe, W.L. dan J.C. Smith. 1976. Unit Operations of Chemical Engineering. Tokyo
: McGraw Hill, Inc
Rahayu D. 2008. Pemisahan Campuran. [Terhubung berkala] [diakses pada 23 Mei
2015] Tersedia pada http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008
Wiratakusumah A. 1992. Peralatan dan Unit Proses Industri Pangan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi. Pusat Antar
Universitas. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Wiraatmadja S. 1981. Peralatan Industri. Fakultas Teknologi Pertanan, Institut
Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai