Internasional Internasional Internasional Internasional ISSN-L: 2307-3713, ISSN: 2307-3721
Vol. Vol. Vol. Vol. 2 2 2 2 No. No. No. 2 2 2 2 Oktober Oktober Oktober Oktober
Oktober20202020132013DISAMPAIKAN
Yunia Mulyani
Azis
Sekolah Menengah Ekonomi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE), Ekuitas, INDONESIA.
yuniams@yahoo.c
om
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas strategi
pembelajaran blended bagi individu dan kelompok untuk meningkatkan
pemahaman konsep dalam mata pelajaran matematika, berdasarkan
pengetahuan sebelumnya yang dimiliki oleh siswa. Sasaran yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah menguji signifikansi hasil
pembelajaran tentang: a) kemampuan memahami konsep fungsi linear
dalam blended learning individu vs kelompok, b) perbedaan kemampuan
memahami konsep linier fungsi antara siswa dengan pengetahuan
sebelumnya yang tinggi dan pengetahuan sebelumnya yang rendah, dan
c) apakah ada interaksi penerapan blended learning individu vs kelompok
dan pengetahuan sebelumnya tentang kemampuan memahami konsep
fungsi linear. Metode pengajaran yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pengajaran berbasis web dan pengajaran tatap muka, yang
dilakukan individu dan kelompok.
Pengumpulan data dilakukan dalam dua fase: tahap persiapan dan
implementasi penelitian. Penelitian memiliki variabel independen dalam
bentuk blended learning yang dilakukan secara individu dan kelompok,
variabel dependen kemampuan memahami konsep fungsi linier materi,
dan variabel moderator pengetahuan awal tinggi dan rendah.
Kata kunci: Blended learning, pengetahuan awal,
pemahaman konsep
PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu
adalah perubahan paradigma dalam pendidikan. Seperti kita ketahui jika pelajaran
pertama adalah pembelajaran yang berpusat pada guru di mana buku teks dan guru
adalah sumber pengetahuan yang paling penting bagi pelajar, proses pembelajaran
sekarang telah bergeser ke pembelajaran yang berpusat pada siswa di mana buku
pelajaran dan guru tidak lagi menjadi sumber pengetahuan yang paling penting tetapi
peserta didik dapat menjelajahi sains melalui media lain seperti koran, televisi dan
internet.
Selain upaya yang disebutkan di atas, upaya lain dari pemerintah adalah memanfaatkan
teknologi untuk memfasilitasi pengembangan pemerataan pendidikan. Pemerintah
membuat
g.pk
www.erint.savap.
Hak Cipta © 2013 org.pk 106
SAVAP International
www.savap.or
Pendidikan Pendidikan Pendidikan Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
2307-3713, ISSN: 2307- 3721
Internasional Internasional Internasional ISSN-L: Vol. Vol. Vol.
Vol. 2 2 2 2 No. No. No. 2 2 2 2 Oktober Oktober Oktober Oktober
2013201320132013
program pendidikan jarak jauh (PJJ), yang menurut Soekartawi (2006) PJJ memiliki
karakteristik khusus, adalah sebagai berikut:
Untuk mengatasi kendala tersebut diperlukan upaya lain dari guru agar peserta didik
dapat lebih memahami materi yang sedang dipelajari. Mengacu pada penjelasan
Soekartawi khususnya pada poin 6, saat ini digunakan metode menggabungkan untuk
meningkatkan hasil belajar antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online
atau metode pembelajaran offline. Metode ini umumnya dikenal dengan istilah Blended
Learning.
Vol. Vol. Vol. Vol. 2 2 2 2 Tidak. Tidak. Tidak. No. 2 2 2 2 Oktober Oktober
Oktober Oktober 2013201320132013
fasilitas tersedia di pelajar sekolah dan perumahan, sedangkan kebiasaan belajar adalah
bentuk umum dari pelajar bisnis untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
Dalam delapan sifat khusus yang diungkapkan oleh Soekartawi, salah satunya
menjelaskan bahwa selama kegiatan belajar, siswa cenderung membentuk kelompok
belajar, meskipun tidak tetap dan tidak wajib. Meskipun merupakan pilihan, tetapi
untuk meningkatkan hasil belajar dalam strategi pembelajaran blended harus
merancang peserta didik membentuk kelompok untuk tujuan pembangunan
pengetahuan dan keterampilan melalui proses memahami konsep interaksi sosial atau
sosial dengan orang lain.
Pentingnya menguasai matematika saat ini tidak diimbangi dengan kemampuan
pencapaian pelajar mayoritas Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh Tren dalam
Studi Matematika dan Ilmu Pengetahuan (TIMSS) pada tahun 2008 yang menempatkan
keterampilan matematika dan sains di Indonesia berada di peringkat ke-34 dari 45
negara. Wahyudin (2009) mengemukakan bahwa rendahnya kualitas pendidikan
matematika khususnya karena kelemahan dari empat alasan untuk hasil belajar yang
buruk, yaitu,
1. Kurangnya pengetahuan prasyarat bahan,
2. Kurangnya kemampuan untuk memahami dan mengenali konsep dasar
matematika (seperti definisi, teorema, aksioma, argumen, aturan) yang berkaitan
dengan subjek yang dibahas, 3. Kurangnya akurasi dalam mendengarkan dan
mengenali masalah matematika yang berkaitan dengan subjek tertentu, kurangnya
kemampuan untuk mendengarkan kembali ke jawaban yang diperoleh (Apakah
jawaban itu mungkin atau tidak),
4. Kurangnya kemampuan penalaran logis dalam memecahkan masalah matematika.
Hudojo (2008) mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran matematika,
prinsip-prinsip pembelajaran harus dipilih terlebih dahulu, sehingga agar pembelajaran
matematika proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lancar, misalnya
mempelajari konsep B berdasarkan pada konsep A, peserta didik perlu untuk pertama
memahami konsep A. Tanpa memahami konsep A, peserta didik mungkin tidak
memahami konsep B. Ini berarti bahwa pembelajaran matematika harus bertahap dan
berurutan, dan berdasarkan pada pengalaman pembelajaran masa lalu. Sehingga ketika
guru menjelaskan konsep baru, peserta didik sudah bisa memahami masalah yang
sedang dibahas. Pemahaman konsep berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan
minat dan prestasi belajar matematika. Kurangnya pemahaman menyebabkan
rendahnya kemampuan peserta didik untuk menerapkan konsep matematika, sehingga
hasil keseluruhan dari masalah di atas adalah hasil belajar yang rendah.
Tidak semua penyebab kurangnya pemahaman konsep berasal dari siswa (faktor
internal), faktor lain (faktor eksternal) diduga menjadi penyebab kurangnya pemahaman
konsep matematika. Situasi tersebut mempengaruhi peserta didik dalam memahami
konsep dasar yang terkandung dalam materi pelajaran matematika, sehingga peserta
didik dapat menghambat kreativitas dalam menjawab pertanyaan. Banyak faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar selain dari kurangnya pemahaman konsep dan
bagaimana materi dijelaskan oleh guru. Pembelajar pengetahuan awal juga
mempengaruhi hasil belajar, karena pengetahuan sebelumnya adalah awal dari
pengetahuan, keterampilan, atau kemampuan yang dipelajari peserta didik dalam proses
pembelajaran (Jonassen dan Gabrowski; 2006). Beberapa temuan penelitian
menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan sebelumnya dan gaya kognitif memiliki
pengaruh pada jenis tugas dan perolehan pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas
nampaknya telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas
blended learning, pengetahuan awal tentang pemahaman konsep khususnya konsep
fungsi linier pada mata pelajaran matematika. Konsep linear
g.pk
Hak Cipta © 2013 www.erint.savap.
SAVAP International org.pk 108
www.savap.or
Pendidikan Pendidikan Pendidikan Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
2307-3713, ISSN: 2307- 3721
Internasional Internasional Internasional ISSN-L: Vol. Vol. Vol.
Vol. 2 2 2 2 Tidak. Tidak. Tidak. No. 2 2 2 2 Oktober Oktober Oktober Oktober
2013201320132013
fungsi sangat penting untuk dipahami oleh siswa, terutama siswa yang mengambil
jurusan ekonomi, ini karena siswa melalui konsep fungsi linear akan mudah dipahami
tentang pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun (time series), untuk memprediksi
harga jual suatu barang, jumlah permintaan, keseimbangan pasar, pajak, subsidi,
pendapatan nasional, dan sebagainya.
TINJAUAN PUSTAKA
Blended
Learning
Pendidikan yang baik adalah upaya yang berhasil membawa peserta didik ke tujuan
yang ingin dicapai adalah bahwa materi yang disampaikan sepenuhnya dipahami oleh
peserta didik.
Pemahaman konsep adalah penyerapan materi yang sedang dipelajari, yang dalam
taksonomi Bloom terletak pada level kognitif kedua. Revisi taksonomi dimensi
pengetahuan Bloom mencakup tiga aspek, yaitu, a) Pengetahuan faktual, b)
Pengetahuan konseptual yang mencakup klasifikasi dan pengkategorian pengetahuan,
pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi, dan pengetahuan tentang teori, model dan
struktur, dan c) pengetahuan prosedural yang mencakup pengetahuan tentang materi
keterampilan khusus (subjek-spesifik) dan algoritma, pengetahuan tentang teknik dan
metode materi khusus (subjek-spesifik), pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan
kapan harus menggunakan prosedur yang tepat.
Oleh karena itu, kami berharap dapat menangkap sebuah objek yang dapat dipahami
oleh peserta didik dari ide-ide materi yang dipelajari dan dapat menggunakan beberapa
aturan yang relevan.
Menurut kemampuan pemahaman NCTM dapat dilihat dalam kemampuan seseorang
untuk, a) mendefinisikan konsep secara lisan dan tulisan, b) menyusun dan membuat
contoh dan bukan contoh, c) menggunakan model, diagram dan simbol untuk mewakili
konsep, d) mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lain, d) Mengetahui berbagai
makna dan interpretasi konsep, e) Mengidentifikasi sifat-sifat konsep dan mengenali
kondisi yang mendefinisikan konsep, dan f) Membandingkan dan membandingkan
konsep.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel independen terhadap variabel dependen,
serta penelitian kuantitatif. Quasi-eksperimental digunakan dalam penelitian ini karena
kendala dalam proses pengacakan penuh untuk pemilihan subyek penelitian (Ary,
Jacobs, dan Razavieh, 2002). Kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah
pembelajaran blended learning s trategiindividual, sedangkan kelompok eksperimen
adalah blended learning learning group. Perlakuan untuk kelompok eksperimen dengan
membentuk kelompok-kelompok yang terdiri dari 2-3 orang pada akhirnya menghadapi
g.pk
Hak Cipta © 2013 www.erint.savap.
SAVAP International org.pk 110
www.savap.or
Pendidikan Pendidikan Pendidikan Pendidikan Penelitian Penelitian Penelitian
2307-3713, ISSN: 2307-3721
Penelitian Internasional Internasional Internasional ISSN-L: Vol.
Vol. Vol. Vol. 2 2 2 2 No. No. No. 2 2 2 2 Oktober Oktober Oktober Oktober
2013201320132013
untuk menghadapi metode. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonequivalent pre-test-post-test control group design ( Tuckman, 1999; Subana dan
Sudrajat, 2005).
Variabel
Operasional
Variabel
Independen
Variabel
moderator dalam penelitian ini adalah karakteristik siswa dalam bentuk pengetahuan
awal tentang materi fungsi linier yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengetahuan
awal tinggi dan rendah. Pengetahuan awal tentang fungsi linear digunakan sebagai tes
untuk pengetahuan sebelumnya tentang materi yang telah diperoleh siswa ketika
mereka belajar di sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Variabel
Dependen
Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep fungsi linear. Instrumen ini
digunakan untuk mengukur soal-soal pre-test dan post-test yang dikembangkan
berdasarkan tujuan pembelajaran spesifik yang tercantum dalam buku pelajaran
Matematika Ekonomi. Pre-test dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman konsep fungsi linier yang dimiliki siswa sebelum mendapatkan
pengobatan, sedangkan post-test dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman konsep fungsi linier yang dimiliki siswa setelah mendapatkan perlakuan.
Sebelum instrumen digunakan, yang pertama dilakukan uji coba untuk menentukan
tingkat validitas dan reliabilitas konten. Ini diperlukan untuk menentukan apakah tes ini
benar-benar mengukur materi yang telah dipelajari atau seharusnya dipelajari oleh
siswa.
Tabel 1 di bawah ini menjelaskan hasil pengujian validitas pemahaman konsep fungsi
linier.
Samplin
g
Eksperimen dilakukan di STIE Ekuitas Bandung dan subjek penelitian ini adalah
mahasiswa Akuntansi yang menerima mata kuliah Matematika Ekonomi. Perencanaan
adalah jumlah siswa yang terlibat sebanyak 75 sampel dibagi menjadi 2 kelas (1 kelas
diperlakukan pembelajaran dicampur secara strategiindividual dan kelas lainnya
diperlakukan oleh pembelajaran campuran strategidalam kelompok, di mana setiap
kelompok terdiri dari 2-3 orang). Keputusan siswa didasarkan pada siswa yang telah
lulus kursus Pengantar Komputer, sehingga semua siswa diharapkan terbiasa dan dapat
menggunakan internet. Tabel 1. menunjukkan distribusi sampel dalam penelitian ini,
Tabel 1. Sampel Penelitian
k-2 39
Group Blended Learning A
Total 75
g. pk
www.erint.savap.
Hak Cipta © 2013 org.pk 111
SAVAP International
www.savap.or
Pendidikan Pendidikan Pendidikan Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
2307-3713, ISSN: 2307-3721
Internasional Internasional Internasional Internasional ISSN-L: Vol. Vol.
Vol. Vol. 2 2 2 2 No. No. No. 2 2 2 2 Oktober Oktober Oktober Oktober 2013201320132013
TEMUAN Berdasarkan uji normalitas melalui Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk d iperoleh
hasil perhitungan yang disajikan pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Skor Uji Normalitas Konsep Pemahaman Fungsi Linier berdasarkan Strategi
Pembelajaran
Tes Normalitas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Vol. Vol. Vol. Vol. 2 2 2 2 No. No. No. 2 2 2 2 Oktober Oktober Oktober Oktober
Oktober20202020132013
Total 15935.000 75
Pengujian Antara-Subjects
Effects
Total 15935.000 75
Analisis hasil tes disajikan pada Tabel 7. menunjukkan hasil tes menunjukkan
signifikansi 0,000, karena sig <0,05 berarti bahwa H0 ditolak, itu menunjukkan tidak
ada perbedaan yang signifikan dalam kemampuan memahami konsep fungsi linear
antara siswa dengan pengetahuan sebelumnya yang tinggi dan siswa dengan
pengetahuan sebelumnya yang rendah.
CONCLUSIO
N
Copyright © 2013
SAVAP International
www.savap.or
g.pk
www.erint.savap.
org.pk 116