Anda di halaman 1dari 28

ANALISIS JURNAL PICO VIA

JUDUL : EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP


PENURUNAN GEJALA POST PARTUM BLUES
Abstrak
a. Background
Post partum blues adalah perubahan susana hati yang terjadi pada ibu post
partum paling sering pada sepertiga post partum keempat dan memuncak
antara hari ke lima dam ke empat belas. Salah satu ancaman yang dapat
dinberikan kepada ibu nifas adalah dengan memberikan terapi musik klasik
mozart.
b. Aim
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi musik klasik
mozart terhadap penurunan gejala post oartum blues.
c. Material and methods
Penelitian ini menggunakan desain eksperimental quasy dengan desain
kelompok kontrol yang tidak setara. Tiga puluh orang terpilih sebagai
contoh menggunakan teknik purposive sampling dengan memusatkan
perhatian pada kriteria inklusi. Instrumen penelitian yang digunakan pada
kedua kelompok adalah Edinburgh postnatal depresi skala (EPDS)
kuesioner lembar yang telah diuji untuk validitas dan kehandalan. Analisa
yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan sampel t-Test
ketergantungan dan sampel t-Test
d. Result
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Skor rata Post Partum Blues gejala
dalam kelompok eksperimental setelah terapi musik klasik Mozart adalah
4, 93 dan untuk kelompok kontrol yang tidak diberikan Mozart terapi musik
klasik adalah 7, 80. Hasil statistik yang diperoleh nilai p dari (0000) < α
(0,0), sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi musik klasik Mozart efektif
untuk mengurangi gejala Post Partum Blues. Berdasarkan hasil penelitian
ini, Mozart terapi musik klasik diharapkan menjadi bagian dari pengobatan
untuk ibu dengan Post Partum Blues
e. Keyword
Mozart music, post partum blues
ANALISIS PICO
kriteria jawab Pembenaran dan kritical thingking
P YA Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai
Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru dengan jumlah
sampel sebanyak 30 responden
I YA Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
sesuai dengan kriteria inklusi, yaitu ibu post partum hari ke
7 dengan persalinan normal, mengalami post partum blues
(skor EPDS 914), tidak mengalami gangguan
pendengaran, serta bersedia untuk dijadikan responden
penelitian. Terapi musik diberikan pada hari ke 7 post
partum satu kali sehari selama tujuh hari berturut-turut
dengan menggunakan Earphone dan MP3 Player selama
30 menit. Pada hari ke 14 gejala post partum blues diukur
kembali dengan menggunakan kuesioner EPDS.
C TIDAK Tidak ada perbandingan dalam jurnal tersebut, Penelitian
ini menggunakan desain penelitian quasy eksperiment
dengan pendekatan non-equivalent control group yang
melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Penelitian dilakukan di Wilayah
Kerja Puskesmas Rumbai Kecamatan Rumbai Pesisir
Pekanbaru dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden.
Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
sesuai dengan kriteria inklusi.
O YA Setelah dilakukan penelitian tentang efektifitas terapi
musik klasik Mozart terhadap gejala post partum blues di
wilayah kerja Puskesmas Rumbai Pesisir dengan
kelompok eksperimen sebanyak 15 orang dan kelompok
kontrol sebanyak 15 orang didapatkan hasil yang
menunjukkan bahwa mayoritas responden berumur 20-35
tahun. Pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
yang diberikan terapi musik klasik Mozart terdapat
penurunan yang signifikan terhadap gejala post partum
blues sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi musik
klasik Mozart efektif terhadap penurunan gejala post
partum blues

ANALISIS VIA
VALIDITY
1. Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian?
Ya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi
musik klasik Mozart terhadap penurunan gejala post partum blues.
2. Apakah subjek penelitian ini diambil dengan cara yang tepat?
Ya, subjek penelitian ini diambil sesuai tema yaitu efektifitas terapi
musik klasik mozart terhadap penurunan gejala post partum blues di
Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai Kecamatan Rumbai Pesisir
Pekanbaru dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden.
3. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian?
Ya, sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui efektifitas
terapi musik klasik Mozart terhadap penurunan gejala post partum
blues, yaitu dengan desain penelitian quasy eksperiment dengan
pendekatan non-equivalent control group yang melibatkan dua
kelompok,
4. Apakah penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup untuk
meminimalisirkan kebetulan?
Ya, Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy
eksperiment dengan pendekatan non-equivalent control group yang
melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai
Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru dengan jumlah sampel sebanyak
30 responden. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling
sesuai dengan kriteria inklusi, yaitu ibu post partum hari ke 7 dengan
persalinan normal, mengalami post partum blues (skor EPDS 914), tidak
mengalami gangguan pendengaran, serta bersedia untuk dijadikan
responden penelitian.
5. Apakah analisis data dilakukan cukup baik?
Ya, diukur dengan menggunakan kuesioner EPDS. Analisa data
yang digunakan yaitu analisa univariat menggunakan frekuensi dan
analisa bivariat menggunakan uji Dependent T Test dan uji Independent
T Test untuk melihat efektifitas terapi musik klasik Mozart terhadap
penurunan gejala post partum blues.
IMPORTANT
6. Apakah penelitian ini penting?
Ya, mengingat bahwa Baby Blues akan mengalami gejala-gejala
seperti: reaksi depresi / sedih / disforia, mudah menangis (tearfulness),
mudah tersinggung (irritable), cemas, bingung, gelisah, nyeri kepala
(headache), labilitas perasaan, cenderung menyalahkan diri sendiri,
merasa tidak mampu, gangguan tidur dan gangguan nafsu makan
(appetite). Pemberian intervensi terapi musik klasik membuat seseorang
menjadi rileks, menimbulkan rasa aman dan sejahtera, melepaskan rasa
gembira dan sedih, melepaskan rasa sakit dan menurunkan tingkat stres,
sehingga dapat menyebabkan penurunan kecemasan. Hal tersebut
terjadi karena peningkatan serotonin dan penurunan Ardenal
Corticotropin Hormon (ACTH) yang merupakan hormon stres.
Sehingga terapi musik ini sangat bermanfaat untuk menurunkan baby
blues.
APPLICABLE
7. Apakah penelitian ini dapat diterapkan?
Ya, terapi musik klasik Mozart efektif terhadap penurunan gejala
post partum blues. Penelitian ini dapat dijadikan informasi sebagai terapi
komplementer untuk ibu pasca melahirkan dan penanganan pada ibu
yang mengalami post partum blues sehingga dapat meningkatkan
asuhan keperawatan pada ibu post partum.
Kesimpulan
Terapi musik membantu orang-orang yang memiliki masalah emosional
dalam mengeluarkan perasaan mereka, membuat perubahan positif dengan suasana
hati, membantu memecahkan masalah, dan memperbaiki konflik. Terapi musik
Mozart dapat memberikan perasaan rileks dan tenang bagi pendengarnya.
Kelebihan dan kekurangan jurnal
Kelebihan Kekurangan
Musik klasik Mozart memiliki Ketika seseorang mengalami gangguan
keunggulan akan kemurnian dan pendengaran maka terapi musik ini
kesederhanaan bunyi-bunyi yang tidak dapat diterapkan kepada ibu yang
dimunculkannya. Irama, melodi, dan mengalami baby blues.
frekuensi-frekuensi tinggi pada musik
klasik Mozart merangsang dan
memberi daya pada daerah-daerah
kreatif dan motivasi dalam otak serta
sesuai dengan pola sel otak
JUDUL JURNAL: EFEKTIVITAS KONSELING TERHADAP POST
PARTUM BLUES PADA IBU PRIMIPARA
ABSTRACK
a. Background
Postpartum blue dialami oleh 80 % wanita yang setelah melahirkan, yang
merupakan semacam kesedihan atau iritasi yang menimpa ibu dan timbul
hingga waktu dua hari hingga dua minngu. Post partum blus muncul pada diri
mereka biasanya pada hari ke 2 hingga 2 minggu setelah melahirkan dan lebih
sering terjadipada wanita muda yang melahirkan dan merasa sulit untuk
menyusui. Ada saat-saat ketika ibu mengalami kesedihan terkait dengan
bayinya. Situasi ini disebut baby blues.
b. Aim
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektifitas konseling
terhadap post partum blues pada ibu primipara di Puskesmas Helvetia Medan.
c. Material and methods
Metode ini menggunakan desain Quasy Experiment design (quasi-experiment),
dengan tujuan ibu primipara yang mengalami post partum mengumpulkan data,
pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara dan observasi. Metode
analisis data menggunakan uji dependent, pada kelompok berpasangan subjek
yang sama di periksa sebelum dan sesudah intervensi.
d. Result
Hasil yang diperoleh dengan rata-rata hasil kuesioner postpartum blues EPDS
untuk ibu primipara sebelum konseling adalah 16,78 dengan deviasi standar
3,270. Hasil rata-rata kuesioner setelah konseling adalah 10,25 dengan standar
deviasi 2,627. Rerata berbeda 6,531 p-value 0,000 maka dapat disimpulkan
bahwa ada efektivitas konseling pada ibu postpartum blues pada bu primipara.
e. Keyword
Counseling, Postpartum Blues, Primipara Mother
ANALISIS PICO
Kriteria jawab Pembenaran dan kritical thingking
P YA Ibu primipara di Puskesmas Helvetia Medan
sebanyak 32 orang.

I YA Teknik pengumpulan data dilakukan dengan


menggunakan wawancara, dan kuesioner
Penelitian dimulai dengan mengirimkan surat izin
survei awal penelitian dari Universitas Prima
Indonesia ke puskesmas Helvetia Medan. Setelah
mendapai izin dari Puskesmas Helvetia Medan
untuk melakukan penelitian, peneliti langsung
mendatangi responden dan menjelaskan tujuan,
manfaat dan prosedur penelitian. Peneliti
memberikan lembar persetujuan kepada
responden (informed consent), kemudian tim
peneliti melakukan konseling kepada klien
selama klien dirawat inap di Puskesmas Helvetia
Medan dan diobservasi kembali saat ibu
kunjungan ulang ke puskesmas. Langkah-
langkah konseling meliputi: Membangun
hubungan, identifikasi dan penilaian masalah,
memfasilitasi perubahan konseling, serta evaluasi
dan terminasi.
C TIDAK Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan
rancangan one group pretest-posttest. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
efektifitas konseling terhadap post partum blues
pada ibu primipara di Puskesmas Helvetia
Medan. Sehingga tidak ada perbandingan metode
penelitian.
O YA Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
besar responden memerlukan bantuan dari tenaga
medis untuk masalah yang dihadapi pada
postpartum blues. Berdasarkan hasil screening
yang telah dilakukan gejalagejala yang paling
sering muncul pada ibu yang mengalami baby
blues adalah hampir selalu menyalahkan diri
sendiri secara tidak semestinya bila keadaan
menjadi buruk. Maka dapat disimpulkan bahwa
ada efektivitas Konseling terhadap Postpartum
Blues pada ibu primipara.

ANALISIS VIA
VALIDITY
1. Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian?
YA, penelitian ini bertujuan untuk menilai efektifitas konseling
terhadap post partum blues pada ibu primipara .
2. Apakah subjek penelitian ini diambil dengan cara yang tepat?
YA, subjek penelitian ini diambil sesuai tema yaitu efektifitas
konseling terhadap post partum blues pada ibu primipara di Puskesmas
Helvetia Medan sebanyak 32 orang.
3. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian?
YA, yaitu untuk mengidentifikasi efektifitas konseling terhadap post
partum blues pada ibu primipara di Puskesmas Helvetia Medan.
4. Apakah penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup untuk
meminimalisirkan kebetulan?
YA, penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan one
group pretest-posttest. Pada penelitian ini terdapat 32 orang ibu
primipara di Puskesmas Helvetia Medan.
5. Apakah analisis data dilakukan cukup baik?
YA, penelitian sudah dilakukan dengan baik yaitu menguji
efektivitas konseling terhadap postpartum blues pada ibu primipara
dalam menganalisis data secara bivariat, pengujian dilakukan dengan
mengunakan uji-t dependen. Dimana pada kelompok berpasangan,
subjek yang sama diperiksa sebelum dan setelah intervensi.
IMPORTANT
6. Apakah penelitian ini penting?
YA, mengingat bahwa mengatasi masalah pada ibu primipara yang
mengalami blues adalah salah satu hal yang penting untuk mengatasi
gejala-gejala yang timbul.
APLICABLE
7. Apakah penelitian ini dapat diterapkan?
YA, peneltian ini dapat diterapkan oleh petugas kesehatan pada ibu
yang mengalami post partum blues dan memberikan penyuluhan kepada
ibu nifas dan keluarganya tentang perubahan psikologis yang terjadi
pada ibu postpartum.
Kesimpulan
konseling sebagai hubungan membantu dimana salah satu pihak (konselor)
bertujuan meningkatkan kemampuan dan fungsi mental pihak lain (klien), agar
dapat menghadapi persoalan konflik yang dihadapi dengan lebih baik. Konseling
diartikan “bantuan” adalah dengan menyediakan kondisi, sarana, keterampilan,
yang membuat klien dapat membantu dirinya sendiri dalam memenuhi rasa
aman,cinta, harga diri,membuat keputusan dan aktualisasi diri. Memberikan
bantuan juga mencakup kesediaan konselor untuk mendengarkan perjalanan hidup
klien baik masa lalunya,harapanharapan,keinginan yang tidak terpenuhi, kegagalan
yang dialami,trauma,dan konflik yang sedang dihadapi klien.
Kelebihan dan kekurangan jurnal
Kelebihan kekurangan
Konselor merasa lebih dekat dengan Kurang efektif dalam mengatasi ibu
klien karena konselor memberikan yang mengalami blues karena
bantuan juga mencakup kesediaan terkadang konseling seolah-olah
konselor untuk mendengarkan merasa tidak diarahkan dan mersa tidak
perjalanan hidup klien baik masa adanya tujuan yang jelas dari proses
lalunya, harapan-harapan, keinginan konseling apalagi jika tidak adanya
yang tidak terpenuhi pengarahan dan saran dari konselor.
JUDUL JURNAL: KOMBINASI HERBAL STEAM BATH DAN
MASSAGE TERAPI PADA IBU NIFAS DALAM MENCEGAHPOST
PARTUM BLUES
ABSTRAK
a. Background
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis efektivitas kombinasi herbal
steam bath dan massage terapi sebagai cara mencegah post partum blues
ibu nifas. Jenis penelitian quasi experiment dengan desain penelitian pre test
and post test control group. Hasil penelitian, herbal steam bath dan massage
terapi lebih efektif dibandingkan dengan perawatan nifas konvensional
dalam pencegahan post partum blues dengan p-value < 0,05. Simpulan,
Herbal steam bath dan massage terapi dapat digunakan sebagai terapi
alternatif dalam pencegahan post partum blues
b. Aim
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas kombinasi herbal
steam bath dan massage terapi sebagai cara mencegah post partum blues
ibu nifas.
c. Material and method
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment dengan desain
penelitian pre test and post test control group. Perlakuan yang diberikan
bertujuan menganalisis perubahan yang timbul dari adanya intervensi herbal
steam bath dan massage terapi dan kelompok kontrol diberikan perawatan
nifas konvensional terhadap pencegahan postpartum blues.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas wilayah kerja
puskesmas Mranggen III Kabupaten Demak
d. Result
Berdasarkan hasil penelitian dari hasil uji wilxocon menunjukkan
perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol yang
ditunjukkan dengan hasil p-value 0,000, dapat diketahui bahwa herbal steam
bath dan massage terapi lebih efektif dibandingkan dengan perawatan nifas
konvensional dalam pencegahan post partum blues. mencegah terjadinya
postpartum blues.
e. keyword
Herbal Steam Bath, Massage terapi, Nifas, Postpartum Blues.
ANALISIS PICO
No Kriteria jawab Pembenaran & criticalthiking
1. P Dalam jurnal ini problem yang ditemukan
yaitu
Kesehatan ibu selama periode postpartum
dapat terganggu karena perubahan fisik
dan psikologis.
2. I YA Intervensi yang diberikan yaitu dengan
Upaya penanganan depresi postpartum
meliputi upaya preventif, promotif, kuratif
dan rehabilitative. Telah terbukti melalui
riset bahwa pengobatan alternatif menjadi
pilihan yang aman dan minim efek samping
jika dibandingkan dengan pengobatan
konvensional. Pada proses herbal steam
bath, jenis bahan tumbuhan yang digunakan
pada ramuan seperti serai wangi dan daun
jeruk perut bahan tersebut mengandung
bahan senyawa bioaktif terutama minyak
atsiri, alkoid.
3. C TIDAK Hasil metode : Penelitian ini merupakan
jenis penelitian quasi experiment dengan
desain penelitian pre test and post test
control group. Perlakuan yang diberikan
bertujuan menganalisis perubahan yang
timbul dari adanya intervensi herbal steam
bath dan massage terapi dan kelompok
kontrol diberikan perawatan nifas
konvensional terhadap pencegahan
postpartum blues.
4. O Hasil penelitian : Pada penelitian ini herbal
steam bath merupakan terapi sauna yang
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
dan kecantikan yang merangsang sirkulasi
darah dan bisa membantu mengeluarkan
bahan bersifat racun dari sel dan jaringan.
Sehingga tubuh menjadi sehat dan jiwa pun
tenang dan nyaman.

ANALISIS VIA
VALIDITY
1. Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian?
YA, Fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
menganalisis efektivitas herbal steam bath sebagai cara mencegah post
partum blues ibu nifas
2. Apakah subjek penelitian ini diambil dengan cara yang tepat?
YA, yaitu menilai efektifitas dari herbal steam bath pada seluruh ibu
nifas wilayah kerja puskesmas Mranggen III Kabupaten Demak
sampelnya kelompok kontrol dan intervensi sebesar 30 responden.
3. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian?
YA, sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menilai efektifitas herbal
steam bath pada ibu postpartum blues. Dengan desain penelitian quasi
experiment dengan desain penelitian pre test and post test control group.
4. Apakah penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup untuk
meminimalisirkan kebetulan?
YA, Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experiment
dengan desain penelitian pre test and post test control group Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas wilayah kerja puskesmas
Mranggen III Kabupaten Demak. Pada penelitian ini jumlah sampelnya
kelompok kontrol dan intervensi sebesar 30 responden.
5. Apakah analisi data dilakukan cukup baik?
YA, sudah dilakukan dengan cukup baik yaitu dengan menganalisis
efektufitas helbal steam bath untuk mengatasi ibu yang mengalami
postpartum blues, dengan menggunakan metode penelitian quasi
experiment dengan desain penelitian pre test and post test control group.
IMPORTANT
6. Apakah penelitian ini penting?
YA, mengingat bahwa postpartum blues merupakan hal yang perlu
diperhatikan, karena merupakan gangguan kejiwaan (afeksi) yang
terjadi pada wanita setelah persalinan.
APLICABLE
7. Apakah penelitian ini dapat diterapkan?
YA, diharapkan dapat menerapkan dan melatih tenaga kesehatan
mengenai herbal steam bath agar dapat diteruskan kepada masyarakat
khususnya ibu nifas untuk menambah pengetahuan dalam mencegah
post partum blues.
Kesimpulan
Herbal steam bath merupakan mandi uap tradisional dengan rempah
alami untuk meningkatkan kenyamanan ibu, menurunkan depresi,
meningkatkan fungsi jantung ibu sehingga peredaran darah menjadi lancar
dengan harapan akan membantu memulihkan kondisi fisik dan mental ibu.
Pada proses herbal steam bath, jenis bahan tumbuhan yang digunakan pada
ramuan seperti serai wangi dan daun jeruk perut bahan tersebut mengandung
bahan senyawa bioaktif terutama minyak atsiri, alkoid.
Kekurangan dan kelebihan jurnal
Kelebihan Kekurangan
Herbal steam bath merupakan Karena menggunakan bahan
mandi uap tradisional dengan tradisional membutuhkan waktu
rempah alami untuk yang lama untuk mempersiapkan
meningkatkan kenyamanan ibu, proses pelaksanaannya.
menurunkan depresi,
meningkatkan fungsi jantung ibu
sehingga peredaran darah
menjadi lancar dengan harapan
akan membantu memulihkan
kondisi fisik dan mental ibu.
Segala yang bersifat natural tidak
memiliki efek samping negatif
terhadap fungsi tubuh manusia.
JUDUL JURNAL : POST PARTUM BLUES: PENTINGNYA DUKUNGAN
SOSIAL DAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA IBU PRIMIPARA
ABSTRACK
a. Background
Hubungan sosial dukungan dan kepuasaan pernikahan dengan blues post
partum, dukungan sosial dengan post partum blues dan kepuasaan
pernikahan dengan blues post partum menggunakan EPDS (Edinburgh
postnatal Skala Depresi) skala dukungan sosial skala in telah diuji validitas
dan reabilitasnya.
b. Aim
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris, hubungan
antara dukungan sosial dan kepuasan pernikahan dengan kecenderungan
post partum blues. Diperkirakan bahwa dukungan sosial dan kepuasan
pernikahan mampu menurunkan terjadinya post partum blues pada ibu
primipara.
c. Material and method
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua wanita yang
berusia 18-35 tahun dan telah melahiran anak pertama dalam kondisi
mampu bertahan hidup didunia (primipara) di wilayah kabupaten Madiun
dengan usia bayi 3-14 hari berjumlah 35 ibu primipara. Alat ukur Post
Partum Blues yang diberikan kepada ibu primipara adalah skala Edinburgh
Postnatal Depression Scale (EPDS) yang mana apabila mendapatkan skor
8-12 pada skala EPDS maka ibu primipara mengalami kecenderungan post
partum blues.
d. Result
Hasil perolehan uji asumsi dan uji regresi yang telah diproses dengan
menggunakan aplikasi SPSS ( Statistical Pruduct and Service Solution) 17.0
for windows yaitu didapatkan bahwa hasil uji normalitas dengan meng-
gunakan teknik Kolmogorov-Smirnov, data penelitian ini memenuhi
distribusi normal (p>0,05). Hasil dari analisis regresi ganda berdasarkan
tabel diatas diketahui bahwa antara dukungan sosial dan kepuasaan
pernikahan dengan kecenderungan post partum blues diperoleh nilai F
sebesar 9,319; (p) = 0,001 (p<0,01) yang berarti ada hubungan yang sangat
signifikan antara dukungan sosial dan kepuasan pernikahan dengan
kecenderungan post partum blues.
e. Keyword
Marriage Satisfaction, Post Partum Blues, Social Support.
ANALISIS PICO
No Kriteria Jawab Pembenaran & critical thinking
1. P Ya Dalam jurnal tersebut populasi yang didapatkan
yaitu semua wanita yang berusia 18-35 tahun dan
telah melahiran anak pertama dalam kondisi
mampu bertahan hidup didunia (primipara) di
wilayah kabupaten Madiun dengan usia bayi 3-14
hari berjumlah 35 ibu primipara.
2. I Tidak Di dalam jurnal ini tidak ada intervensi yang
dilakukan peneliti, peneliti menggunakan metode
wawancara dengan menggunakan Alat ukur Post
Partum Blues yang diberikan kepada ibu primipara
adalah skala Edinburgh Postnatal Depression Scale
(EPDS) yang mana apabila mendapatkan skor 8-12
pada skala EPDS maka ibu primipara mengalami
kecenderungan post partum blues. Dengan
diperkuat Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis regresi ganda.
3. C Tidak Penelitaian ini merupakan penelitian metode
wawancara dengan menggunakan skala Edinburgh
Postnatal Depression Scale (EPDS). Dengan
diperkuat pengujian hipotesis menggunakan teknik
analisis regresi ganda.
4. O Ya Hasil uji normalitas dengan menggunakan teknik
Kolmogorov-Smirnov, data penelitian ini
memenuhi distribusi normal (p>0,05). Hubungan
antara variabel yang diukur dengan test for linearity
menunjukkan semua variabel independen
berkorelasi linier dengan variabel dependen
(p<0,05). Hasil dari analisis regresi ganda
berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa antara
dukungan sosial dan kepuasaan pernikahan dengan
kecenderungan post partum blues diperoleh nilai F
sebesar 9,319; (p) = 0,001 (p<0,01) yang berarti ada
hubungan yang sangat signifikan antara dukungan
sosial dan kepuasan pernikahan dengan
kecenderungan post partum blues.

ANALISIS VIA
VALIDITY
1. Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian?
Ya, penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan dukungan sosial dan
kepuasan pernikahan dengan kecenderungan post partum blues.
2. Apakah subjek penelitian ini diambil dengan cara yang tepat?
Ya, Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua wanita yang
berusia 18-35 tahun dan telah melahiran anak pertama dalam kondisi mampu
bertahan hidup didunia (primipara) di wilayah kabupaten Madiun dengan usia
bayi 3-14 hari berjumlah 35 ibu primipara.
3. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian?
Ya, data yang diambil menggunakan Alat ukur Post Partum Blues yang
diberikan kepada ibu primipara adalah skala Edinburgh Postnatal Depression
Scale (EPDS) yang mana apabila mendapatkan skor 8-12 pada skala EPDS maka
ibu primipara mengalami kecenderungan post partum blues. Skala dalam
penelitian ini menggunakan tipe skala likert dengan 4 kategori respon yang
terdiri dari sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak
sesuai (STS). Skor aitem bergerak dari 1 sampai 4.
4. Apakah penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup untuk
meminimalisirkan kebetulan?
Peneliti menggunakan penelitian metode wawancara dengan
menggunakan skala Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Dengan
diperkuat pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis regresi ganda.
5. Apakah analisis data dilakukan cukup baik?
Cukup baik, uji asumsi yang distribusi hasil datanya berkategori normal,
hubungan antar variabel yang diukur bersifat linier serta tidak memiliki korelasi
antar variabel bebas (multikolinier).
IMPORTANT
6. Apakah penelitian ini penting?
Ya, penting bagi ibu yang sedang mengalami blues partum yang
membutuhkan dukungan baik dari orang tua, mertua, teman yang pernah
mengalami dan yang paling utama adalah dukungan dari suami guna
meminimalisir terjadinya sindrom gangguan mood ringan.
APLICABLE
7. Apakah penelitian ini dapat diterapkan?
Ya, dapat diterapkan pada suami ataupun orang terdekat untuk tidak
mengabaikan sindrom gangguan mood ringan yang dialami ibu pasca
melahirkan sehingga tidak dapat menimbulkan gangguan yang lebih parah.
Kesimpulan
Dukungan Sosial sangat penting bagi seorag wanita yang mengalami post
pertum blues, dukungan tersebut dapat didapatkan oleh orang sekitarnya seperti
baik dari orang tua, mertua, teman yang pernah mengalami dan yang paling utama
adalah dukungan dari suami guna meminimalisir terjadinya sindrom gangguan
mood ringan.
Kekurangan Dan Kelebihan Jurnal
Kelebihan Kekurangan
Kelebihan dari jurnal ini adalah Kekurangan dari jurnal ini adalah
dukungan suami yang terwujud dalam selalu mengkomunikasikan kondisi diri
kepuasan pernikahan ditunjukkan yang dialami pasca melahirkan kepada
dengan suami memberikan dukungan keluarga terutama kepada suami
finansial maupun nonfinansial mampu sehingga dapat meminimalisir kejadian
mempengaruhi kondisi dari seorang post partum blues dengan tingkat yang
ibu pasca melahirkan. Hal ini lebih tinggi. Suami agar memberikan
dikarenakan sifat suami yang dukungan fisik maupun psikis terhadap
penyanyang dan penyabar serta mampu ibu yang baru melahirkan sehingga ibu
memenuhi kebutuhan istri, membuat mampu beradaptasi dengan fase-fase
istri merasa tidak sendiri dalam perubahan peran yang dialami,
mengurus bayi, sehingga muncul sehingga terhindari dari munculnya
perasaan dicintai dan dihargai dari postpartum blues atau masalah
dalam istri. Dukungan yang diberikan kejiwaan lainnya.
berupa perhatian, komunikasi dan
hubungan emosional yang hangat
sangat penting untuk mengurangi
gejala munculnya post partum blues.
JURNAL PENURUNAN POSTPARTUM BLUES DAN ANSIETAS
MELALUI TERAPI THOUGHT STOPPING DAN TERAPI SUPORTIF
PADA IBU POSTPARTUM DENGAN BAYI PREMATUR
ABSTRACK
a. Background
Ibu postpartum dengan bayi prematur yang lahir secara sectio caesaria
akan membutuhkan proses adaptasi yang lebih dibandingkan dengan ibu
postpartum normal yang melahirkan bayi cukup bulan. Ibu postpartum
dengan bayi prematur berisiko mengalami postpartum blues dan
ansietas.Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi thought
stopping dan terapi suportif terhadap postpartum blues dan ansietas ibu
postpartum dengan bayi prematur. Desain penelitian yang digunakan quasi-
experiment with control group pretest-posttest design dengan metode
consecutive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu postpartum
dengan bayi prematur yang dirawat di ruang Perina – Nicu sebanyak 62
responden, diambil melalui convenience sampling. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah HARS dan EPDS.Hasil penelitian
menunjukkan ada penurunan postpartum blues dan ansietas secara
bermakna (p-value= 0,000) pada kelompok yang mendapat tindakan
keperawatan Ners, terapi thought stopping dan terapi suportif, dan lebih
besar penurunan secara bermakna dibandingkan dengan kelompok yang
hanya mendapat tindakan keperawatan Ners. Terapi thought stopping dan
terapi suportif mampu menurunkan postpartum blues dan ansietas ibu
postpartum dengan bayi prematur dua kali lebih besar dibanding pemberian
tindakan keperawatan Ners.
b. Aim
Mengetahui Penurunan Postpartum Blues Dan Ansietas Melalui Terapi
Thought Stopping Dan Terapi Suportif Pada Ibu Postpartum Dengan Bayi
Prematur
c. Material and method
Desain dalam penelitian ini menggunakan desain quasi-experiment with
control group pretest-posttest design yang melihat pengaruh tindakan
keperawatan Ners, terapi thought stopping dan terapi suportif terhadap
postpartum blues dan ansietas ibu postpartum dengan bayi prematur
diruang Perina Nicu. Metode sampling yang digunakan adalah
convenience sampling, jumlah sampel 62 responden. Total waktu
penelitian 25 minggu, yaitu mulai Desember - Juni 2016
d. Result
Karakteristik usia ibu postpartum rata-rata 32 tahun dengan usia termuda 22
tahun dan usia tertua 39 tahun, tingkat pendidikan paling banyak adalah
akademik/ perguruan tinggi sebanyak 57 orang (95%), cara pembayaran
paling banyak adalah asuransi sebesar 27 orang (43,5%), sebagian besar
riwayat usia kehamilan berada pada usia kehamilan 36-37 minggu sebanyak
30 orang (48,3%). Riwayat persalinan paling banyak adalah sectio caesarea
yakni 43 (69,4%). Paritas paling banyak adalah multipara sekitar
37 orang (59,7%). Sistem pendukung paling banyak adalah anggota
keluarga sebanyak 49 orang (79%).
e. Keyword
Ansietas;postpartum blues;terapi suportif;thought stopping
ANALISIS PICO
No Kriteria Jawab Pembenaran & critical thinking
1. P Ya Ibu postpartum dengan bayi prematur yang dirawat
di ruang Perina – Nicu sebanyak 62 responden
2. I Ya Metode sampling yang digunakan adalah
convenience sampling, jumlah sampel 62
responden. Total waktu penelitian 25 minggu, yaitu
mulai Desember - Juni 2016. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah HARS dan
EPDS. Intervensi yang dilakukan yaitu erapi
thought stopping merupakan sebuah tehnik
penghentian pikiran yang dipelajari sendiri oleh ibu
postpartum yang dapat digunakan ketika ingin
menghilangkan pikiran yang mengganggu atau
negatif dan pikiran yang tidak diinginkan secara
sadar Terapi suportif merupakan suatu bagian dari
psikoterapi yang digunakan pada komunitas
berbasis kesehatan jiwa. Tujuan terapi suportif
yaitu meningkatkan individu yang suportif,
meningkatkan kekuatan individu, keterampilan
koping dan menggunakan sumber-sumber koping.

3. C TIDAK Tidak ada perbandingan daam jurnal ini. di dalam


jurnal tersebut menggunaka terapi Thought
Stopping dan Terapu supportif memberikan makna
yang signifikan terhadap penurunan postpartum
blues dan tingkat ansietas ibu postpartum dengan
bayi prematur di ruang Perina – Nicu.
4. O Ya Karakteristik usia ibu postpartum rata-rata 32 tahun
dengan usia termuda 22 tahun dan usia tertua 39
tahun, tingkat pendidikan paling banyak adalah
akademik/ perguruan tinggi sebanyak 57 orang
(95%), cara pembayaran paling banyak adalah
asuransi sebesar 27 orang (43,5%), sebagian besar
riwayat usia kehamilan berada pada usia kehamilan
36-37 minggu sebanyak 30 orang (48,3%). Riwayat
persalinan paling banyak adalah sectio caesarea
yakni 43 (69,4%). Paritas paling banyak adalah
multipara sekitar 37 orang (59,7%). Sistem
pendukung paling banyak adalah anggota keluarga
sebanyak 49 orang (79%).

ANALISI VIA
VALIDITY
1. Apakah fokus penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian?
Ya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan postpartum blues
dan ansietas melalui terapi thought stopping dan terapi suportif pada ibu
postpartum dengan bayi prematur
2. Apakah subjek penelitian ini diambil dengan cara yang tepat?
Ya, ibu postpartum rata-rata 32 tahun dengan usia termuda 22 tahun dan usia
tertua 39 tahun, tingkat pendidikan paling banyak adalah akademik/ perguruan
tinggi
3. Apakah data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian?
Ya, sesuai dengan tujuan penelitian yaitu penurunan postpartum blues dan
ansietas melalui terapi thought stopping dan terapi suportif pada ibu
postpartum dengan bayi prematur
4. Apakah penelitian ini mempunyai jumlah subjek yang cukup untuk
meminimalisirkan kebetulan?
Penelitian ini menggunakan desain quasi-experiment with control group
pretest-posttest design yang melihat pengaruh tindakan keperawatan Ners,
terapi thought stopping dan terapi suportif terhadap postpartum blues dan
ansietas ibu postpartum dengan bayi prematur diruang Perina Nicu.
5. Apakah analisis data dilakukan cukup baik?
Ya, cukup baik analisis data sudah dilakukan dengan cukup baik yaitu dengan
menghitung persentase dan mean.
IMPORTANT
6. Apakah penelitian ini penting?
Penelitian ini penting untuk mengetahui penurunan postpartum blues dan
ansietas melalui terapi thought stopping dan terapi suportif pada ibu
postpartum dengan bayi prematur
APLICABLE
7. Apakah penelitian ini dapat diterapkan?
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai referensi dalam penerapannya
penurunan postpartum blues dan ansietas melalui terapi thought stopping dan
terapi suportif pada ibu postpartum dengan bayi prematur
Kesimpulan :
Tindakan keperawatan Ners dan terapi thought stopping mampu menurunkan
postpartum blues dan tingkat ansietas ibu postpartum dengan bayi prematur.
Penurunan tingkat ansietas pada kelompok ibu postpartum yang mendapatkan
tindakan keperawatan Ners dan terapi thought stopping

Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal


Kelebihan Kekurangan
Thought stopping merupakan sebuah .
tehnik penghentian pikiran yang
dipelajari sendiri oleh ibu postpartum
yang dapat digunakan ketika ingin
menghilangkan pikiran yang
mengganggu atau negatif dan pikiran
yang tidak diinginkan secara sadar
Terapi suportif merupakan suatu
bagian dari psikoterapi yang digunakan
pada komunitas berbasis kesehatan
jiwa (Viederman, 2008). Tujuan terapi
suportif yaitu meningkatkan individu
yang suportif, meningkatkan kekuatan
individu, keterampilan koping dan
menggunakan sumber-sumber koping
LAPORAN VICO VIA POST PARTUM BLUES
MATA KULIAH MATERNITAS II

DOSEN PENGAMPU : TIKA SARI DEWY S.Kep., Ners., M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK :

MELY ARIANI (1114170584)

ENI LESTARI (1114170595)

ISNASAROH (1114170600)

NURUL FITRIYANI (1114170587)

IRZA WIDYA ANINDAYANTI (1114170599)

YULIANA RAHMA SARITA (1114170609)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DARUL AZHAR

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

BATULICIN

T.A. 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai