Anda di halaman 1dari 3

PUISI TERUNIK

Mendung

Sencia Febriana

Kehilangannya biru

Seperti aku tidak pernah tahu

Mengapa dia hilang

Menjadi abu-abu

Gelap

Suram Sendirian

Sukoharjo, 15 Maret 2019

Puisi ini menjadi puisi yang terunik karena sang penulis menggambarkan perasaannya dengan menggunakan warna.
Sang penulis memilih warna abu-abu untuk menggambarkan perasaan suram dan kesendirian.
PUISI TERINDAH

Sang Bintang
Khilda Jung

Orang pintar dibilang bintang


sebab ia harus terlantang
bukan malas bahkan menentang
tidak seperti rembulan
kau,derajatnya masih tinggi
namun harus melanglang ngeri
menembus batas awan sampai pagi hari

Sejuta bintang menyimpan makna tersirat


bahkan semak saja tak paham terserat
di balik keindahan pohon rimba
namun mereka harus menerka-nerka

Sesuatu yang tinggi dibilang bintang


sebab ia jatuh mengelana
suatu mimpi dicapai hingga bintang
walau dirimu jatuh, masih tersangkut
sampai jutaan lintang terbentang
jangan sampai bintang kecil, malah kecil
karena tidak dikenal siapa dirinya.

Wangon, 26 Februari 2019

Puisi ini saya anggap sebagai puisi terindah karena menceritakan tentang orang yang harus menggapai cita-cita dan
masa depan. Ketika kita ingin menggapai masa depan pasti banyak rintangan yang kita hadapi. Tapi itu tidak bisa
menjadi alasan untuk kita berhenti menggapai masa depan.

Diksi dari puisi ini sangat bagus dan benar-benar pilihan kata yang terbaik. Isinya membuat kita menjadi semangat
dalam menggapai masa depan.
PUISI TERMANIS

Jadi Siapa
Sisi Langit

Taa, kamu masih jadi puisi tanpa nama yang aku rangkai. Meski di kata pertama saja, namamu sudah
kusematkan. Ya, puisiku selalu bernada cintadan bernama kamu.

Meski, aku tahu. Aku memang akan terus menjadi satu sisi yang bersinggungan dalam pengelihatanmu.
Tapi tak apa, Taa. Kita biarkan saja ya semesta menjalankan tugasnya. Biar saja kita dipisahkan, atau mungkin nanti
di pertemukan lagi di kemudian hari.

Taa, aku sempat ingin menjadi bintang di malam mu, tapi aku lupa cahayaku nanti tidak sebenderang
matahari. Hingga aku berusaha tuk menjadi matahari. Kamu tahu setelahnya? Benar, aku juga lupa bahwa matahari
akan selalu sendiri meski ia menyinari. Aku mengubah diriku menjadi langit abu-abu, dan kujadikan kamu biru
milikku. Dan itu saja masih sulit, Taa. Aku terlalu percaya diri menganggapmu biru di langitku. Padahal, aku bukan
langityang tinggi yang mampu menaungi segalah rasa gundah mu.

Sudalah, Taa.

Aku menjadi diriku sendiri saja; seorang wanita yang bukan siapa-siapa tapi mencintaimu sebegitu
dalamnya.

Taa, terima kasih. Setidaknya, kita pernah mengukir cerita bersama meski tidak berakhir sama sama.

Batam, 23 Februari 2019

Puisi ini saya anggap sebagai puisi termanis karena didalamnya menceritakan tentang perasaan seorang wanita
terhadap pria bernama taa. Sang wanita tetap mencintai pria tersebut meski mereka tak lagi bersama. Ia Ingin
berubah menjadi sosok wanita yang diinginkan pria tersebut, tapi meskipun wanita tersebut merubah dirinya, ia tetap
tidak akan cukup untuk seorang pria bernama taa. Lalu ia sadar mencintai seadanya itu adalah yang yang terbaik.

Kalimat-kalimat didalamnya begitu manis dan penuh kehangatan. Bahasanya benar-benar menggambarkan
perasaan seorang wanita yang begitu dalam. Dan dildalamnya terdapat kalimat “Aku menjadi diriku saja; seorang
wanita yang bukan siapa-siapa tapi mencintaimu sebegitu dalanya” didalam kalimat tersebut menggambarkan dan
kehangatan dan dalamnya perasaan seorang wanita ketika mencintai seseorang.

Anda mungkin juga menyukai