Anda di halaman 1dari 4

TANGGUNG JAWAB HUKUM DALAM PRAKTEK KEDOKTERAN

KUHP

Pasal 242 Keterangan palsu


Pasal 322 Membuka rahasia kedokteran
Pasal 344 Eusthansia
Pasal 359 Dokter melakukan kesalahan  meninggal  5 tahun penjara
Pasal 360 (1) Luka berat  5 tahun penjara
Sakit sementara  9 bulan penjara
Pasal 378 Menipu pasien
Pasal 531 Melalaikan pasien
Permenkes No. 755 tahun 2011 tentang penyelenggaranaan komite medis

UU No. 29 thn 2004  PRAKTEK KEDOKTERAN

Pasal 42 Dokter wajib punya izin praktek


Pasal 75 (1)
Praktek tanpa STR / SIP  100 juta
Pasal 76
Pasal 80 Memperkerjakan dokter tanpa STR / SIP  300 juta

UU No. 36 tahun 2009  KESEHATAN

Pasal 24 Tenaga kesehatan harus memenuhi ketentuan kode etik yang


diatur oleh organisasi profesi

UU No. 44 tahun 2009  RUMAH SAKIT

Pasal 13 Melaksanakan perintah UU


Legalitas dalam kewenangan melakukan prakdok
Persyaratan administrasi RS

MALPRAKTEK MEDIS
KUHP

Pasal 359 Dokter melakukan kesalahan  meninggal  5 tahun


penjara
Pasal 360 (1) Luka berat  5 tahun penjara
Sakit sementara  9 bulan penjara
Pasal 1365 Tiap perbuatan yang melanggar hukum  membawa
kerugian orang lain  wajib menggantikannya
Pasal 1366 Yang disebabkan karena kelalaian
Pasal 1367 Juga karena respondent superior
Pasal 1368 Wanprestasi

UU No. 29 thn 2004  PRAKTEK KEDOKTERAN

Pasal 1 (1) Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter untuk memberikan pelayanan
kesehatan
Pasal 50 Dokter dan dokter gigi berhak mendapatkan perlindugan hukum kalau
menjalankan
profesi sesuai SPM dan SPO
Pasal 55 (1) Penyelesaian pelanggaran disiplin atau administrasi oleh MKDKI
Pasal 66 (1) Pasien yang merasa dirugikan oleh dokter bisa mengadukan secara tertulis ke
ketua MKDKI
(3) Boleh juga melaporakan ke pihak yang berwenang / pengadilan
Pasal 67 Sanksi: denda
Sanksi administrasi : surat peringatan, pencabutan STR, SIP, dan
Reschooling.

UU No. 36 tahun 2009  KESEHATAN

Pasal 24 Tenaga kesehatan harus memenuhi ketentuan kode etik yang


diatur oleh organisasi profesi

UU No. 44 tahun 2009  RUMAH SAKIT

Pasal 32 Pasien bisa menuntut RS jika pelayanannya buruk secara perdata


ataupun pidana
THANATOLOGI

UU No. 36 tahun 2009  KESEHATAN


Pasal 117 Mati jika fungsi jantung – sirkulasi dan pernapasan berhenti secara
permanen atau mati batang otak telah dibuktikan.

ABORSI DAN INFANTICIDE

KUHP

Pasal 181 Menyembunyikan kelahiran dan kematian  9 bulan


Pasal 283 Menunjukan alat untuk menggugurkan kandungan pada anak <17 tahun
 9 bulan
Pasal 299 Sengaja menyuruh orang minum obat untuk menggugurkan kandungan
 4 tahun.
Pasal 305 Menelantarkan anak dibawah usia 7 tahun  5 tahun 6 bulan
Pasal 306 Menyebabkan luka berat atau mati  7 ½ - 9 tahun
Pasal 308 Ibu meninggalkan anaknya yang baru lahir ( ½ dari pasal 305 dan 306)
Pasal 341 Infanticide  7 tahun
Pasal 342 Infanticide berencana  9 tahun
Pasal 343 Kalau orang lain yang berbuat  pembunuhan
Pasal 346 Wanita yang sengaja menggugurkan kandungan atau mematikan
kandungan  4 tahun
Pasal 347 Orang lain yang menggugurkan kandungan tanpa persetujuan ibu  12
tahun
Pasal 348 Orang lain yang menggugurkan kandungan tanpa persetujuan ibu  5
tahun
Pasal 349 Jika yang melakukan dokter/bidan/farmasi  tambah 1/3 dam dicabut
kerjaannya

UU No. 36 tahun 2009  KESEHATAN

Pasal 75 Dilarang melakuakan aborsi kecuali indikasi medis dan


pemerkosaan
Pasal 76 Aborsi pasal 75 hanya boleh dilakukan <6 minggu kalau yang
pemerkosaan
Dilakukan oleh nakes yang kompeten dan berwenang
Persetujuan ibu Hamill
Izin suami kecuali pemerkosaan
Dilakukan di faskes yang memenuhi syarat.
UU No. 29 thn 2004  PRAKTEK KEDOKTERAN

Pasal 194 Aborsi illegal

ASPEK MEDIKOLEGAL

KUHP

Pasal 50 Siapa yang melakukan perintah UU  tidak di pidana


Pasal 216 Kalau dokter menolak melakukan pemeriksaan visup kalau sudah
ada SPV  4 bulan 2 minggu
Pasal 224 Kalau sengaja tidak datang di persidangan sebagai saksi ahli  9
bulan

KUHAP

Pasal 133 (1) Penyidik boleh meminta bantuan dokter ahli kehakiman, dokter,
atau ahli lain
(2) Keterangan yang diberikan oleh ahli kedokteran kehakiman 
keterangan ahli
Keterangan yang diberikan oleh dokter  keterangan.
Pasal 184 Bukti  keterangan saksi, ahli, srat, petunjuk, dan keterangan
terdakwa.
Pasal 179 (1) Wajib memberikan keterangan ahli kalau diminta oleh penyidik

Pasal 186 Yang ahli nyatakan di sidang


Bisa diberikan waktu pemeriksaan oleh penyidik dalam bentuk
laporan
Bisa memberikan pendapat sesuai keahliannya.
Pasal 187 Alat bukti surat dibuat berdasarkan sumpah
Pasal 229 (1) Saksi atau ahli yang hadir untuk memberikan keterangan wajib
mendapatkan biaya
(2) Pejabat yang memanggil saksi atau ahli tersebut wajib kasih tau
saksi atau ahli bahwa dia akan mendapatkan biaya

Anda mungkin juga menyukai