Abstrak
Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman
partispasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian,
masyarakat desa dalam bertindak masih sangat memegang teguh nilai adat istiadat yang
berlaku. Sebagai bentuk upaya pemerintah desa untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa, pemerintah desa mengimplementasikan salah satu fungsi tata kelolanya
yaitu perencanaan pembangunan . Dalam hal ini, perencanaan pembangunan desa harus
dilakukan secara maksimal dan matang guna terlaksananya pembangunan desa tersebut.
Dalam dokumen RPJM Desa Lengkong Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik menjadi
objek analisis penulis. Menurut penulis dokumen RPJM Desa Lengkong ini dalam
penyusunan sudah tepat waktu. Mengingat bahwa penyusunan dan penetapan RPJM Desa
harus dilakukan sesuai dengan waktunya.
Kata kunci : Desa, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, Desa Lengkong
PENDAHULUAN
Perencanaan pembangunan desa dianggap sebagai sebuah proses dalam
penyelenggaraan pembangunan desa yang baik dari infrastuktur maupun kualitas SDM
yang berpendidikan baik. Perencanaan pembangunan dimulai dari unit terkecil hingga
sampai dalam musyawarah desa yang dilakukan dalam penyusuna RPJM Desa, dimana
dalam penyusunan ini diharapkan menjadi tepat dan dapat menjadi pedoman pemerintah
desa beserta masyarakat dalam membangun desa yang menjadi maju dan sejahtera.
Desa Lengkong adalah desa yang secara structural merupakan bagian integral
dari sistem kewilayahan Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. Dengan langsung
berbatasan dengan Desa Kandangan Kecamatan Cerme dari sebelah utara, berbatasan
dengan Desa Dooro Kecamatan Cerme dari sebelah timur, berbatasan dengan Desa
Dadap Kuning Kecamatan Cerme dari sebalah selatan dan juga berbatasan dengan Desa
Kedung Sekar Kecamatan Benjeng dari sebelah barat.
Perhitungan hasil data masyarakat Desa Lengkong pada tahun 2015, terdiri dari
272 KK, dengan jumlah total 1165 jiwa, dengan jumlah 508 laki-laki dan 657 wanita.
Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan Desa Lengkong Kecamatan
Cerme Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur didasarkan Undang-Undang Nasional, ada
pula beberapa yang masih menggunaka HukumAdat setempat. Terutama mengenai
Hukum dasar tentang Desa. Salah satunya dari tiap-tiap peraturan tersebut adalah UU RI
No. 6 tahun 2014 tentang desa, PP no. 43 tahun 2014 tentang desa, dan Permendagri no.
114 tahun 2014.
ISI
SISTEMATIKA/POIN PENULISAN
Secara singkat RPJM Desa memuat visi dan misi kepala desa. Adapun visi dari
Desa Lengkong adalah desa Lengkong yang agamis, sehat, bersih, sejahtera adil dan
makmur. Sedangkan misi dari desa Lengkong adalah mewujudkan sumber daya Aparatur
Pemerintah Desa yang profesional dan Bermoral, Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam berkarya dan berusaha, dan Mewujudkan masyarakat yang beriman,
bertaqwa, dan berahklakul karimah,
Dinamika penyusunan RPJM Desa yang ada di desa Lengkong itu sendiri,
dilakukan dengan adanya antusias Perangkat Desa dan Tokoh masyarakat terhadap
penyusunan RPJM desa itu karna dalam kegiatan menyusun dokumen ini masyarakat
dapat memberikan masukan dan pendapat yang dilakukan secara musyawarah. Dengan
hal ini ada pula permasalahan yang terjadi dalam penyusunan RPJM Desa di Desa
Lengkong yaitu memiliki keterbatasan dan kendala dalam penyusunan RPJM Desa,
beberapa sistematika penyusunan RPJM Desa yang belum secara struktur dan sesuai
prosedur yang ada dikarenakan masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman SDM,
terutama pemerintah desa, dala merumuskan rencana pembangunan menjadi enyebab
utama atas permasalahan tersebut. Perlu adanya pemahaman yang baik agar penyusunan
RPJM Desa itu dilakukan secara sistematik dan sesuai dengan prosedur yang ada. Dalam
penyusunan RPJM Desa dibutuhkan partisipasi masyarakat. Partisipasi ini sangatlah
penting mengingat bahwa masyarakat sumber informasi, semua apa yang di inginkan dan
dirasakan oleh masyarakat, kritik dan saran yang baik sangat dibutuhkan Kepala Desa
yang berguna untuk membangun pemerintah dalam menyusun dokumen perencanaan
pembangunan desa
Berdasarkan beberapa fakta di atas kami dapat memahami bahwa Desa Lengkong
mempunyai dinamika dimana masyarakat Desa Lengkong kurang mempunyai kemauan
dan pemahaman, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan
kepentingan masyarakat desa itu sendiri secara langsung. Dengan semakin terbukanya
masyarakat desa Lengkong sendiri terhadap arus informasi, maka hal yang lama mulai
mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat.
PENUTUP
KESIMPULAN