Anda di halaman 1dari 5

Essay Analisis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Lengkong, Kecamatan

Cerme, Kabupaten Gresik

Rahmadhani Putri ( 1801124376 )


Nurul Izza ( 1801110503 )
Lovelby Sprindwiva ( 1801111182 )

Program studi Ilmu Pemerintahan


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Email : rahmadaniputri721@gmail.com

Abstrak
Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman
partispasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian,
masyarakat desa dalam bertindak masih sangat memegang teguh nilai adat istiadat yang
berlaku. Sebagai bentuk upaya pemerintah desa untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa, pemerintah desa mengimplementasikan salah satu fungsi tata kelolanya
yaitu perencanaan pembangunan . Dalam hal ini, perencanaan pembangunan desa harus
dilakukan secara maksimal dan matang guna terlaksananya pembangunan desa tersebut.
Dalam dokumen RPJM Desa Lengkong Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik menjadi
objek analisis penulis. Menurut penulis dokumen RPJM Desa Lengkong ini dalam
penyusunan sudah tepat waktu. Mengingat bahwa penyusunan dan penetapan RPJM Desa
harus dilakukan sesuai dengan waktunya.

Kata kunci : Desa, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, Desa Lengkong
PENDAHULUAN
Perencanaan pembangunan desa dianggap sebagai sebuah proses dalam
penyelenggaraan pembangunan desa yang baik dari infrastuktur maupun kualitas SDM
yang berpendidikan baik. Perencanaan pembangunan dimulai dari unit terkecil hingga
sampai dalam musyawarah desa yang dilakukan dalam penyusuna RPJM Desa, dimana
dalam penyusunan ini diharapkan menjadi tepat dan dapat menjadi pedoman pemerintah
desa beserta masyarakat dalam membangun desa yang menjadi maju dan sejahtera.
Desa Lengkong adalah desa yang secara structural merupakan bagian integral
dari sistem kewilayahan Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. Dengan langsung
berbatasan dengan Desa Kandangan Kecamatan Cerme dari sebelah utara, berbatasan
dengan Desa Dooro Kecamatan Cerme dari sebelah timur, berbatasan dengan Desa
Dadap Kuning Kecamatan Cerme dari sebalah selatan dan juga berbatasan dengan Desa
Kedung Sekar Kecamatan Benjeng dari sebelah barat.
Perhitungan hasil data masyarakat Desa Lengkong pada tahun 2015, terdiri dari
272 KK, dengan jumlah total 1165 jiwa, dengan jumlah 508 laki-laki dan 657 wanita.
Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan Desa Lengkong Kecamatan
Cerme Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur didasarkan Undang-Undang Nasional, ada
pula beberapa yang masih menggunaka HukumAdat setempat. Terutama mengenai
Hukum dasar tentang Desa. Salah satunya dari tiap-tiap peraturan tersebut adalah UU RI
No. 6 tahun 2014 tentang desa, PP no. 43 tahun 2014 tentang desa, dan Permendagri no.
114 tahun 2014.

ISI
SISTEMATIKA/POIN PENULISAN
Secara singkat RPJM Desa memuat visi dan misi kepala desa. Adapun visi dari
Desa Lengkong adalah desa Lengkong yang agamis, sehat, bersih, sejahtera adil dan
makmur. Sedangkan misi dari desa Lengkong adalah mewujudkan sumber daya Aparatur
Pemerintah Desa yang profesional dan Bermoral, Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam berkarya dan berusaha, dan Mewujudkan masyarakat yang beriman,
bertaqwa, dan berahklakul karimah,

Selanjutnya Pembangunan Jangka Menengah Desa Lengkong Kecamatan Cerme


Kabupaten Gresik 2016 – 2019 merupakan kelanjutan dan pembaharuan dari tahap
pembangunan sebelumnya. Dengan terpilih dan dilantiknya Kepala Desa Lengkong
Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik dengan masa bakti selama 6 tahun maka melekat
kewajiban untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa
Lengkong Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 sebagai pedoman
pembangunan selama 6 (enam) tahun serta perwujudan amanat Undang Undang nomor 6
tahun 2014 tentang desa,
TAHAPAN PENYUSUNAN DOKUMEN
Dalam penyusunan RPJM Desa harus melalui tahapan tahapan dalam penyusunan
RPJM Desa itu sendiri yang diawali dengan pembentukan Tim penyusunan RPJM desa
itu, biasanya tim penyusun terdiri dari dari 7-11 orang, setelah pembentukan tim lanjutan
ke tahap kedua yaitu Penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan
kabupaten/kota dimana tahap ini RPJM Desa harus mengacu pada pembangunan tingkat
Kabupaten/kota, selanjutnya tahap ketiga yaitu pengkajian keadaan desa dimana tahap ini
sebelum menetapkan RPJM desa harus memperhatikan keadaan desa itu sendiri, lalu ada
tahap keempat yaitu Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah Desa,
dalam tahap ini RPJM desa harus lah dilakukan secara musyawarah besar yang
melibatkan perangkat desa, lembaga lembaga masyarakat bahkan juga melibatkan tokoh
masyarakat desa itu sendiri. Setelah dilakukan nya Musyawarah Besar dilanjutkan
dengan tahap kelima yaitu Penyusunan rancangan RPJM Desa dimana tahap ini sudah
melakukan penyusunan secara garis besar dan pada tahap ini tim penyusun masih bias
memperbaiki bila ada kesalahan dan Kepala desa yang akan memeriksa dokumen RPJM
Desa, bila tidak ada kesalahan makan akan berlanjut ketahap selanjutnya yaitu
Penyusunan Rencana Pembangunan Desa melalui Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Desa, dalam ini Kepala desa menyelengarakan Musyawarah Besar untuk
menyepakati rancangan RPJM desa, hasil dari kesepakatan ini dituang dalam berita acara,
lalu yang terakhir pada tahap penetapan RPJM desa dala tahap ini tim penyusun
merapikan dokumen hasil dari Musyawarah Besar dan Kepala desa menyusun Rancangan
pembangunan desa yang ditetapkan dalam Peraturan Desa.
Selain itu, dalam penyusunan RPJM Desa Lengkong ini melibatkan peran
pemerintahan desa, kepala desa, sekretaris desa, sekretaris tim (ketua lembaga
pemberdayaan masyarakat ), anggota perangkat desa, lembaga pemberdayaan
masyarakat, dan para tokoh masyarakat yang dilakukan secara musyawarah. Selanjutnya
ditetapkan dengan Peraturan Desa. Dan Peraturan Desa di tetapkan oleh Kepala Desa
yang selanjutnya di undangkan dalam Lembaran Desa oleh Sekretaris Desa.

DINAMIKA PENYUSUNAN DOKUMEN


Dan dalam melakukan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
juga melibatkan tokoh masyarakat desa. Mereka memilih Kepala Desa sesuai yang baik,
pemimpin yang amanah dan pemimpin yang ingin mendengarkan aspirasi warga desanya.
Pada pemilihan Kepala Desa dianggap sebagai Acara Perayaan Desa. Dalam hal ini
adalah progress yang cukup signifikan di Desa Lengkong. Dengan pemilihan Kepala
Desa itu masyarakat Desa Lengkong mengutamakan Demokrasi bukan secara adat.

Dinamika penyusunan RPJM Desa yang ada di desa Lengkong itu sendiri,
dilakukan dengan adanya antusias Perangkat Desa dan Tokoh masyarakat terhadap
penyusunan RPJM desa itu karna dalam kegiatan menyusun dokumen ini masyarakat
dapat memberikan masukan dan pendapat yang dilakukan secara musyawarah. Dengan
hal ini ada pula permasalahan yang terjadi dalam penyusunan RPJM Desa di Desa
Lengkong yaitu memiliki keterbatasan dan kendala dalam penyusunan RPJM Desa,
beberapa sistematika penyusunan RPJM Desa yang belum secara struktur dan sesuai
prosedur yang ada dikarenakan masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman SDM,
terutama pemerintah desa, dala merumuskan rencana pembangunan menjadi enyebab
utama atas permasalahan tersebut. Perlu adanya pemahaman yang baik agar penyusunan
RPJM Desa itu dilakukan secara sistematik dan sesuai dengan prosedur yang ada. Dalam
penyusunan RPJM Desa dibutuhkan partisipasi masyarakat. Partisipasi ini sangatlah
penting mengingat bahwa masyarakat sumber informasi, semua apa yang di inginkan dan
dirasakan oleh masyarakat, kritik dan saran yang baik sangat dibutuhkan Kepala Desa
yang berguna untuk membangun pemerintah dalam menyusun dokumen perencanaan
pembangunan desa

Berdasarkan beberapa fakta di atas kami dapat memahami bahwa Desa Lengkong
mempunyai dinamika dimana masyarakat Desa Lengkong kurang mempunyai kemauan
dan pemahaman, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan
kepentingan masyarakat desa itu sendiri secara langsung. Dengan semakin terbukanya
masyarakat desa Lengkong sendiri terhadap arus informasi, maka hal yang lama mulai
mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat.

PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam penyusunan RPJM Desa di Desa Lengkong Kecamatan Cerme Kabupaten


Gresik sudah cukup baik dan cukup mampu dalam menyusun RPJM Desa itu sendiri,
terlihat dari kuatnya rasa partispasi Perangkat Desa, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
dan Tokoh masyarakat desa Lengkong. Hanya saja kurangnya pengetahuan dan
pemahaman Perangkat Desa, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan tokoh masyarakat
terhadap sistematika dan prosedur yang harus dilakukan dalam penyusunan RPJM Desa.
DAFTAR PUSTAKA
 Kessa. Wahyudin. 2015. Buku 6 Perencanaan Pembangunan Desa,
Jakarta Pusat : Kemernterian desa, Pembangunan daerah tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia.
 Pristiyanto. Djuni. 2015. Panduan Penyusunan RPJM Desa, Jakarta
Selatan : Yayasan Penabulu.
 Sumpeno. Wahjudin. 2011. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa panduan Perencanan Berbasis Perdamain, Banda Aceh : The World
Bank.
 Sumpeno. Wahjudin. 2004. Perencanaan Desa Terpadu edisi kedua,
Banda Aceh : Read

Anda mungkin juga menyukai