Andisantoso000904@gmail.com
Abstrak
Progam kuliah kerja nyata (KKN) diharapkan dapat membawa sebuah perubahan
di tengah-tengah masyarakat, mereka adalah harapan dari sebuah perubahan yang
saat ini menjadi permasalahan di daerah tersebut. Seperti halnya di desa Panjatan
Kecamatan Karanganyar Kab. Kebumen dididesa ini banyak sekali anak-anak
bahkan masyarakatnyapun sangat ramah dan hangat, terasa sia-sia jika tidak
dimanfaatkan dengan kekompak dalam memajukan desa, begitupun dengan anak-
anaknya mengingat kemajuan zaman yang semakin pesat alangkah baiknya jika
kebiasaan berliterasi ditumbuhkan sejak ini seperti sekarang agara mereka
nantinya dapat menyongsong masa depan lebih baik lagi dan berkualitas
mengharumkan nama desa. Salah satu usaha untuk mewujudkan hal tersebut kami
dari mahasiswa/I KKN UIN raden fatah Palembang ikut menjalankan proker dan
membantu pihak desa mewujudkan hal tersebut, semoga dengan datangnya kami
sebagai sebagai mahasiswa dapat menjadi agen perubahan bagi desa ini.
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan kurikuler mahasiswa program S1
tingkat terakhir yang dilaksanakan di luar kampus pada waktu tertentu yang
mencakup kegiatan pendidikan, Secara umum KKN memiliki empat tujuan,
yakni: Membentuk sarjana yang mmpu memetakan dan memecahkan masalah
yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan pada umumnya dan
pembangunan desa khususnya. Menumbuhkan nilai kebersamaan dan jiwa
kepemimpinan mahasiswa yang peduli terhadap masyarakat.Medekatkan
perguruan tinggi dengan masyarakat. tah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa
dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemudian menurut peraturan
pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Seorang Kepala Desa dipilih langsung oleh
dan dari penduduk desa warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi
persyaratan dengan masa jabatan 6 (enam) tahun dan dapat dipilih kembali hanya
untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. Pemilihan Kepala Desa dalam
kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sepanjang masih
hidup dan diakui keberadaannya berlaku ketentuan hukum adat setempat, yang
diterapkan dalam Peraturan Daerah dengan berpedoman pada Peraturan
Pemerintah. Kepala Desa pada dasarnya mempunyai tugas untuk
menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.
Selanjutnya, seorang Kepala Desa adalah yang dapat membimbing, membina dan
mengarahkan para pegawainya, sehingga akhirnya para pegawai akan memiliki
keterampilan yang cukup baik bahkan bisa melebihi pimpinannya. Oleh karena
itu, seorang Kepala Desa dianggap perlu untuk mengetahui metode atau cara
menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan para pegawainya. Salah satu
cara yang dapat ditempuh dalam pemberian motivasi kepada para pegawai.
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati untuk mencapai suatu tujuan.
Dengan kata lain motivasi adalah proses menghasilkan tenaga yang di arahkan
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Dalam suatu kelompok, motivasi
sebagai penggerak kepada kejayaan organisasi. Motivasi memainkan peranan
yang sangat penting dalam organisasi termasuk juga dalam organisasi
pemerintahan. Selain itu, peran Kepala Desa juga sebagai salah satu faktor penting
dalam proses untuk mewujudkan visi dan misi kantor Desa serta mencapai tujuan
yang diharapkan. Kepala Desa bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas
kantor, mengelola sumber-sumber daya yang ada baik manusia, maupun sumber
daya yang lainya, memberi motivasi, agar semua itu dapat menunjang terciptanya
proses pencapaian tujuan Kantor Desa secara efektif untuk pengembangan kantor.
Dari uraian diatas maka peran Kepala Desa adalah faktor yang paling signifikan
dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai, sehingga apabila peran Kepala Desa
baik maka kemajuan Kantor Desa pun akan tercapai. Demikian juga, Kepala Desa
dituntut untuk berupaya keras mengelola seluruh kegiatan yang ada di kantor
seefektif mungkin, agar proses kegiatan di kantor dapat mencapai tujuannya
sesuai dengan yang diharapkan selain itu membantu pemerintah dalam upaya
meningkatkan kesejahteran masyarakat Sebagai salah satu program pendidikan
non formal dan dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta usaha
melestarikan program Pendidikan Non Formal melalui salah satu program
membangun kesadaran literasi pada masyarakat akan peningkatan pengetahuan
dan wawasan yang lebih baik dan berarah pada progres atas kehidupan serta
berkepribadian baik pribadi, kelompok maupun dalam bermasyarakat. Hal ini
merupakan tanggung jawab Negara baik itu dari pusat maupun pada tingkatan
daerah dan semua komponen bangsa untuk memenuhinya, apalagi dikaitkan
dengan amanat konstitusi kita yang menyatakan bahwa negara berkewajiban
“mencerdaskan kehidupan bangsa” (Alenia keempat Pembukaan UUD
1945).Kemajuan suatu bangsa menuntut pemberdayaan masyarakat kearah
kemajuan pula. Sebab, masyarakat motor pengerak bangsa. Dari sana lahir
pusaran generasi yang akan mengendalikan bangsa kearah tujuannya. Maka dari
itu, nuansa dan tradisi yang mendukung pada terciptanya kualitas masyarakat
maju perlu diupayakan. Salah satunya tradisi literasi sebagai suatu kebiasaan dan
pengembangn seluruh lapisan masyarakat. Tidak terbatas pada kalangan akademis
tertentu, tetapi juga totalitas kelas masyarakat.Pada zaman millennium sekarang
ini, kesadaran akan literasi sangatlah kurang terutama pada kalangan orang tua.
Padahal orang tua sangat berpengaruh terhadap pendidikan keluarga. Oleh sebab
itu orang tua dituntut untuk sadar akan literasi. Literasi tidak hanya terbatas pada
membaca dan menulis tetapi literasi merupakan kegiatan mengolah informasi
yang mendorong pendidikan efektif demi terciptanya masyarakat maju.
METODE
KESIMPULAN
Peran pemerintah-masyarakat dalam pembangunan Desa memiliki porsi yang
cukup seimbang. Pemerintah Desa berperan dalam mengkoordinasi dan
memfasilitasi masyarakat untuk melakukan pertemuan-pertemuan membahas
proses pembangunan, menampung aspirasi masyarakat, memberi pengarahan dan
pembinaan, menyuplai dana pembangunan, menjadi pelopor dan inovator, serta
memberikan berbagai dorongan kepada masyarakat. Sedangkan masyarakat
berperan untuk ikut terlibat dalam perencanaan hingga evaluasi pembangunan
dengan menyumbangkan usulan dan masukan terhadap pemerintah, melakukan
pembangunan secara mandiri, mendukung pembangunan dalam bentuk nyata
(tenaga dan harta benda), dan ikut serta dalam pengawasan pembangunan. Dalam
hubungan tersebut dapat disimpulkan bahwa pola kerjasama yang terjadi antara
pemerintah-masyarakat cenderung bersifat mutualistik dimana kedua pihak
menyadari posisi dan perannya masing-masing serta mendapatkan manfaat yang
saling menguntungkan dan Literasi keluarga merupakan rangkaian upaya yang
dilakukan dalam keluarga berkaitan dengan pengenalan keterampilan dan bahasa
yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya kegiatan yang berkaitan
dengan membaca dan komunikasi. Melalui keluarga anak sudah dikenalkan
dengan bahasa dan buku sejak kecil, bahkan sejak dalam kandungan. Beberapa
penelitian mengatakan, saat janin sudah mulai mendengar, itu adalah saat yang
tepat untuk mulai mengajaknya berkomunikasi, dibacakan sholawat, dibacakan
ayat Alquran, atau dibacakan cerita. Ketika anak sudah lahir pun, kegiatan-
kegiatan itu akan menjadi hal menyenangkan dilakukan bersama anggota keluarga
lain dan memberikan pengaruh positif bagi perkembangannya. Keluarga berusaha
untuk menumbuhkan budaya membaca, sering mengajak anak berkomunikasi,
membacakan cerita untuk anak, mengajak anak ke toko buku, membaca bersama-
sama, itu merupakan bagian dari penerapan literasi keluarga. Contoh lain
penerapan literasi keluarga adalah mendongeng. Berdasarkan beberapa penelitian,
disebutkan bahwa mendongeng sangat banyak memberikan pengaruh positif bagi
kecerdasan berbahasa anak-anak, terutama kecerdasan linguistiknya. Manfaat lain
dari kegiatan mendongeng misalnya adalah melatih anak agar lebih komunikatif
dan ekspresif. Selain itu, dengan mendongeng juga akan amelati anak untuk
mengembangkan daya imajinasi merreka. Bahkan, banyak juga komunitas yang
menggalakan gerakan ayah mendongeng
Daftar Pustaka
Aksara. Sugiyono. 2014 Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. CV. Alfabeta.
Hasibuan, Malayu, S.P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi revisi).
Jakarta. Bumi Aksara.
Muslimin. 2017. Menumbuhkan Budaya Literasi dan Minat Baca dari Kampung.
Gorontalo:Ideas Publishing
Sari, Chitra Nilalohita. 2017. Budaya Literasi Dalam Pembentukan karakter Siswa
Kelas Rendah Madrasah Ibtidaiyah Pembangunan. Skripsi UIN Syarif
Hidayatullah. Jakarta