Anda di halaman 1dari 23

MATERIAL DAN PROSES

MANUFAKTUR

Muhamad Ardi Fauzi (13-2018-011)


Henri Yunico Aritonang (13-2018-026)
Surya Muhammad Jakaria (13-2018-031)
Tri Adianto Cipto Santoso (13-2018-035)
Wahyu Srimaryati Kumalasari (13-2018-042)
Tujuan
Tujuan pengujian tarik adalah untuk mengetahui sifat
mekanis dari suatu logam terhadap tarikan dimana sifat mekanis
tersebut antara lain meliputi batas lumer. Kekuatan tarik,
kekenyalan, pertambahan panjang dan pengecil luas penampang.
Sifat material yang bisa diukur dari
uji Tarik (tensile Test):
1. MODULUS ELASTISITAS
Modulus elastisitas adalah ukuran kekuatan suatu bahan.
Makin besar modulus elastisitas, kecil tegangan elastic yang
dihasilkan akibat pemberian tegangan.
2. KELENTINGAN
Kelentingan adalah kemampuan bahan untuk menyerap
energy pada waktu berdeformasi elastic dan kembali ke bentuk
awal apabila bendanya dihilangkan.
3. KETANGGUHAN
Ketangguhan suatu bahan adalah kemampuan menyerap
energy pada daerah plastis. Salah satu cara untuk menyatakan
ketangguhan adalah meninjau luas keseluruhan daerah kurva
regangan tegangan.
4. Deformasi plastis (plastic
deformation)
Yaitu perubahan bentuk yang tidak kembali ke
keadaan semula. yaitu bila bahan ditarik sampai
melewati batas proporsional dan mencapai
daerah landing.
5. Kekuatan patah (breaking strength)
Merupakan besar tegangan di mana bahan yang diuji putus
atau patah.
6. Tegangan tarik maksimum TTM (UTS, ultimate tensile
strength)
merupakan besar tegangan maksimum yang didapatkan
dalam uji tarik.
Peralatan Pada Percobaan
Alat-Alat yang Digunakan :
1. Mesin uji tarik
2. Jangka sorong
3. Meteran
Bahan-Bahan yang Digunakan :
1. Sampel berbentuk plat
2. Sampel berbentuk kawat
Prosedur Percobaan
 Mengukur benda uji dengan ukuran standar
 Mengkur panjang awal (Lo) atau gage length dan luas penampang
irisan benda uji.
 Mengukur benda uji pada pegangan (grip) atas dan pegangan
bawah pada mesin uji tarik.
 Nyalakan mesin uji tarik dan lakukan pembebanan tarik sampai
benda uji putus.
 Mencatat beban luluh dan beban putus yang terdapat pada skala.
 Melepaskan benda uji pada pegangan atas dan bawah, kemudian
satukan keduanya seperti semula.
 Mengukur panjang regangan yang terjadi.
Prinsip pengujian tarik adalah spesimen ditarik dengan
laju pembebanan yang lambat, hingga spesimen itu putus.
Mesin uji tarik akan mencatat besarnya beban tarik yang
diberikan terhadap spesimen setiap saat beserta besarnya
perpanjangan (elongation) yang terjadi pada spesimen setelah
dilakukan uji tarik. Alat pencatat beban beban tarik
adalah load cell. Sedangkan alat pencatat perpanjangan yang
terjadi pada spesimen adalah ekstensometer.
Grafik yang dihasilkan dari mesin uji tarik adalah grafik
antara gaya atau beban tarik terhadap perpanjangan yang
terjadi. Grafik tersebut harus dikonversikan menjadi grafik
tegangan teknis terhadap regangan teknis, tujuannya untuk
meminimalisasi pengaruh faktor geometris.
Tegangan dan regangan teknis dirumuskan sebagai berikut :
Bentuk grafik gaya atau beban tarik terhadap perubahan
panjang dan grafik tegangan teknis, terhadap regangan teknis
adalah sebagai berikut :
Dari diagram tegangan teknis, terhadap regangan teknis akan
diperoleh data sebagai berikut:
1. σp atau batas proporsional adalah tegangan maksimum dimana
perbandingan antara tegangan dan regangannya masih
proporsional.
2. σy atau batas luluh adalah beban maksimum yang masih dapat
ditahan oleh spesimen tanpa menyebabkan deformasi plastis.
3. σu atau batas ultimate, adalah beban maksimum yang dapat
ditahan oleh spesimen tanpa menyebabkan deformasi plastis yang
tak homogen. Beban ini disebut juga sebagai kekuatan tarik
material
4. σf atau beban yang menyebabkan spesimen itu patah.
Grafik tegangan dan regangan teknis tersbut perlu dikonversi lagi
terhadap grafik tegangan-regangan sebenarnya. Bentuk grafiknya
adalah sbb:
Data dan Pengolahan

Spesimen : Rod ST - 37
 Lo = 25 mm Lf = 36,28 mm
 do = 6,23 mm df = 3,69 mm
 Ao = 30,468 mm2
 Kecepatan tarik = 2mm/menit
 Batas luluh = 833,30 kg
 Batas ultimate = 1296,77 kg
 Jenis mesin = Instron 1195
 Beban maximum mesin = 10.000 kg
 Beban skala penuh = 2.000 kg
 Kekerasan awal = 32 HRa
 Kekerasan Akhir = 38,5 HRa
Kurva yang didapat dari data mesin uji tarik
 Setelah memperoleh data dari TABEL A dan TABEL
B, maka dapat dicari berbagai kurva uji tarik, seperti
:
 Kurva Tegangan Teknik – Regangan Teknik
Kurva Tegangan Sebenarnya – Regangan Sebenarnya
Daftar Pustaka
http://widimaterial.blogspot.com/2015/03/laporan-
praktikum-pengujian-mekanik_32.html
http://ridhsfile.blogspot.com/2012/12/tegangan-yield.html

Anda mungkin juga menyukai